Tim Penyusun :
Daffa Rifqi R
Heri Halim
Rangga Dwi Prasetya
Banten 15118
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul
“Resume komunikasi politik” dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih atas bantuan para pihak yang berkontribusi dengan membantu pencarian data
untuk makalah ini.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Pengantar
Ilmu Komunikasi. Selain itu, pembuatan makalah ini juga memiliki tujuan agar menambah
wawasan dan pengetahuan bagi penulis maupun pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan
maka kami yakin laporan penelitian ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah semakin lebih
baik. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat untuk kita semua.
Secara umum, komunikasi politik dapat diartikan sebagai suatu proses komunikasi
yang di dalamnya terdapat pesan-pesan politik. Dalam komunikasi politik, ada beberapa aktor
atau tokoh politik yang ikut terlibat sebagai komunikator ataupun sebagai komunikan, selain
itu pesan politik, media politik memiliki kaitan dengan tujuan dari politik itu sendiri yaitu
kekuasaan.
Dalam pesan komunikasi politik yang ingin disampaikan oleh komunikator atau
komunikan, tidak harus berskala besar atau memiliki pesan yang dalam. Contohnya ketika
ada seseorang yang berkomentar mengenai seorang tokoh kepala negara, memberikan
dukungan, berkomentar tentang kebijakan pemerintah dan lainnya sudah bisa dikategorikan
sebagai proses komunikasi politik.
Komunikasi politik menurut para ahli secara garis besar didefinisikan sebagai
komunikasi yang melibatkan pesan politik serta para aktor politik, komunikasi politik juga
berkaitan dengan kekuasaan, kebijakan pemerintah serta pemerintahan.
Walaupun terdengar memiliki bahasan atau pesan yang formal, namun dalam praktik
komunikasi poitik erat kaitannya dengan aktivitas sehari-hari dan tidak ada satu pun manusia
yang tidak terlibat dalam komunikasi politik atau komunikasi itu sendiri. Tak jarang pula,
masyarakat tidak menyadari bahwa dirinya telah terjebak dalam analisis serta kajian dalam
komunikasi politik. berikut adalah pengertian komunikasi politik menurut para ahli.
1. Mueller (1973)
Muelller mendefinisikan komunikasi politik ialah hasil yang memiliki sifat politik,
apabila ditekankan kepada hasil. Sedangkan apabila komunikasi politik didefinisikan dengan
menekankan pada fungsi dalam sistem politik ialah komunikasi yang terjadi dalam suatu
sistem politik serta terjadi di antara sistem tersebut dengan lingkungannya.
Rusadi juga berpendapat bahwa komunikasi politik ialah suatu pendekatan dalam
pembanungunan politik. Melalui komunikasi politik maka tokoh-tokoh yang terlibat dalam
meletakan basis guna menganalisis permasalahan yang muncul serta berkembang secara
keseluruhan proses untuk perubahan politik dari suatu bangsa.
4. Fagen (1966)
Fagen mengemukakan bahwa komunikasi politik ialah suatu aktivitas komunikasi
yang dianggap politis berdasarkan konsekuensinya, keaktualannya, serta potensi yang
dimiliki untuk dapat berfungsi dalam sistem politik.
5. Meadow (1980)
Komunikasi politik menurut Meadow adalah aktivitas dari setiap pertukaran simbol
maupun pesan dan sebagian besar telah dibentuk oleh para aktor yang memiliki peran dalam
komunikasi tersebut, komunikasi politik juga memiliki konsekuensi untuk sistem politik.
6. Roelofs
Roelofs menyampaikan definisi dari komunikasi politik dengan lebih sederhana.
Komunikasi politik menurut Roelofs ialah pembicaraan mengenai politik atau kegiatan
politik yang dilakukan dengan berbicara.
7. Miriam Budiardjo
Budiarjo berpendapat bahwa komunikasi politik ialah salah satu fungsi dari partai
politik, yaitu untuk menyalurkan beraneka ragam pendapat maupun aspirasi dari masyarakat,
serta mengatur aspirasi tersebut dengan sedemikian rupa. Komunikasi politik juga menjadi
wujud dari penggabungan kepentingan serta perumusan kepentingan yang berguna untuk
memperjuangkan publik policy atau kebijakan publik.
8. Rauf
Komunikasi ialah suatu kegiatan politik guna menyampaikan pesan yang memiliki ciri
politik oleh aktor politik kepada pihak lain. Kegiatan dari komunikasi politik memiliki sifat
empiris karena dilakukan secara nyata dalam kehidupan sosial. Namun, komunikasi politik juga
dapat menjadi kegiatan ilmiah serta sebagai kegiatan politik dalam sistem politik.
9. Astrid S Soesanto
Komunikasi politik menurut Astrid ialah komunikasi yang diarahkan pada suatu
pencapaian yang memiliki pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah-masalah yang
dibahas oleh baragam jenis kegiatan komunikasi politik dapat mengikat seluruh warganya
melalui sanksi yang telah ditentukan bersama oleh lembaga politik.
Itulah pengertian dari sepuluh ahli mengenai komunikasi politik. Secara garis besar,
komunikasi politik dapat diartikan sebagai aktivitas komunikasi yang berisi mengenai pesan
politik dan memiliki konsekuensi dalam prosesnya.
PEMBAHASAN
Saluran massa
Dalam banyak materi pendidikan komunikasi politik, seringkali dikaitkan dengan peran
media arus utama dalam proses komunikasi yang dihadapi media. Hal ini mencerminkan
preferensi kandidat politik untuk pembentukan kekuatan politik dalam elektoral atau
kekuasaan elektoral dan bahasa komunikasi politik. Dalam bukunya The Impact of
Communication on Justice, Kraus dan Davis menyatakan bahwa konsep komunikasi politik
telah digunakan dan diterbitkan sejak tahun 1959, memberikan materi bahwa peristiwa terkini
mempengaruhi politik masyarakat. Selain itu, memunculkan pertanyaan tentang peran
komunikasi politik dalam kasus politik nyata dalam proses pertukaran dan implementasi
kebijakan publik. Di sisi lain, Graber melihat komunikasi politik sebagai proses pendidikan,
pengakuan dan pengakuan adat, aturan, norma dan lingkungan yang mempengaruhi
kehidupan politik. Sedangkan Dan D. Nimmo dan Keith Sanders dalam bukunya Handbook
of Communication (1981) membahas masalah komunikasi politik dalam hal politik. Peran
media. Dalam konteks komunikasi politik, Dan Nimmo menjelaskan bahwa politik didukung
dan disediakan oleh instansi pemerintah di satu sisi dan komunikasi masyarakat bersifat
opsional di sisi lain. Pentingnya liputan luas di media politik dijelaskan oleh Reese dan
Shoemaker, yang bekerja untuk meliput peristiwa yang memengaruhi konten media.
Menurutnya, banyak faktor yang mempengaruhi isi media, antara lain pengaruh pengguna
media (pengiklan atau jurnalis), pengaruh organisasi media, dampak publisitas selanjutnya,
dan dampak pemikiran. Data Reese dan Shoemaker adalah "siapa" (menurut klasifikasi
Lasswell) atau "kelompok yang memengaruhi konten media" (menurut Reese dan
Sheomaker) atau "ahli "berkomunikasi" (apa yang disebut Nimmo sebagai pakar
komunikasi). rincian "." ditemukan kurang efektif dibandingkan gangguan lain seperti
"siaran", "pendengaran".
Saluran interpersonal
Komunikasi pribadi adalah proses pertukaran informasi politik dari satu orang ke
orang lain. Investigasi penulis mengungkapkan bahwa dalam pemilihan umum DPRD
DKI Jakarta tahun 2004, 2009 dan 2014, beberapa kandidat perempuan saling memilih.
Hal ini dinilai lebih efisien dan ekonomis. Pemerintah hanya fokus pada hubungan sosial
dan perjuangan politisi publik yang memiliki kesempatan untuk memilih. Ada tiga jenis
hubungan tatap muka :
1. Gejala pribadi pemohon (pasangan, kerabat terdekat atau orang penting lainnya) di
tempat yang salah.
2. Kontestan menjalin persahabatan dengan penduduk lokal atau selebriti.
3. Kandidat dapat mengunjungi selama perlombaan Mereka mengunjungi setiap rumah di
setiap pasak untuk mengambil keuntungan dari kandidat. Itu terjadi pada setiap kandidat.
Komunikasi pribadi kandidat tidak mempengaruhi kemampuan sistem politik untuk
mengubah bahasa politik kandidat, yang dapat mempengaruhi perubahan sistem
pengukuran kerukunan.
Saluran Organisasi
Saluran komunikasi organisasi memberikan karakteristik warga dan hubungan. Tentu
saja, dalam politik, ada banyak jenis partisipasi politik, baik yang legal maupun yang
ilegal. Berikut adalah arti dari kelompok ilegal: Keluarga, teman, dan rekan kerja
semuanya memainkan peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan emosional.
Partai politik mencakup berbagai kelompok khusus seperti asosiasi politik dan bisnis,
bisnis, kelompok advokasi, hak-hak ibu dan kelompok kebebasan. Proses komunikasi
internal memiliki tiga komponen. Pertama, orang membutuhkan informasi untuk
membuat keputusan. Kedua, keputusan dan alasan harus diumumkan agar anggota
organisasi dapat mengimplementasikannya. Ketiga, ada sarana “dialog organisasi” antara
pertemuan sehari-hari di tempat kerja. Ini akan membuat Anda menjadi anggota penting
dari budaya secara teratur. Kebutuhan informasi politik bagi kelompok tertentu berbeda
karena perbedaan latar belakang, ideologi, agama, atau afiliasi politik yang digunakan.
Pada Pilpres 2014, kelompok atau komunitas minoritas dengan mudah dibedakan dalam
proses pemilu dan proses komunikasi politik
KESIMPULAN
Nurul, H. 2019. ”Komunikasi Politik Di Era Digital,” Jurnal Ilmu Politik Vol.10, No.1
Pulungan, Hendra K. 2010. “Komunikasi Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah Di
Sumatera Utara”.
Sari, Irma M. 2010. “Berkomunikasi”. Yogyakarta:
Ktsp Syobah, N. 2012. “Peran Media Massa Dalam Komunikasi Politik”. Vol : XV. No. 1.
Wahid, U. 2020. “komunikasi Politik”.
Yusuf, H. 2001. “Urgensi Komunikasi Pemasaran Untuk Partai Politik di Indonesia,’ Jurnal
Mediator Vol. 2 No. 1