Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara harfiah, komunikasi (communication) berasal dari bahasa latin communicatio


yang berarti pemberitahuan, pemberi bagian, pertukaran pendapat dan ikut mengambil bagian.
Kata sifatnya communis artinya bersifat umum atau bersama-sama. Kata kerjanya communicare
artinya berdialog, berunding atau bermusyawarah. Definisi komunikasi secara sederhana
mengacu pada pengalihan informasi untuk memperoleh tanggapan atau saling berbagi informasi,
gagasan dan sikap. Sementara definisi politik mengacu pada pendapat Deliar Noer, sebagai
aktivitas atau sikap yang berhubungan dengan kekuasaan dan yang bermaksud untuk
mempengaruhi dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu bentuk susunan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu komunikasi dalam demokrasi?


2. Siapa saja pelaku komunikasi dalam dunia politik?
3. Bagaimana peran media dalam komunikasi politik?
4. Apa dampak buzzer dan isu-isu palsu dalam dunia politik?
5. Bagaimana pengaruh komunikasi politik terhadap perilaku masyarakat?

C. Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui peran komunikasi dalam kehidupan politik.


2. Mengetahui apa itu komunikasi dalam demokrasi.
3. Mengetahui pelaku komunikasi dalam dunia politik.
4. Mengetahui dampak buzzer dan HOAX dalam dunia politik.
5. Mengetahui pengaruh komunikasi politik terhadap perilaku masyarakat.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran Komunikasi dalam Demokrasi Politik

Komunikasi dalam domain persoalan ini dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian
pesan dari komunikator (sender) kepada komunikan (receiver). Dalam hal ini apabila demokrasi
yang diterapkan lebih banyak memberikan peluang bagi para pemimpin politik (pejabat negara
atau pemimpin partai politik) untuk bersikap instruktif, maka yang bertindak sebagai
komunikator adalah kalangan elite politik belaka. Dalam relasi yang demikian ini, rakyat tidak
lebih berperan sebagai komunikan yang pasif. Rakyat sekadar menjadi pendengar yang hanya
boleh menerima pesan-pesan politik, namun tidak mampu menyampaikan umpan balik
(feedback).

Komunikasi pada model demokrasi kita yang berlangsung pada saat ini lebih banyak
menyajikan manipulasi simbolik ketimbang memberikan perhatian pada persoalan-persoalan
publik. Dalam situasi semacam ini diperlukan langkah yang tegas untuk memperkuat komunitas
politik yang dapat ditentukan dalam empat dimensi, yakni :

 keanggotaan, Keanggotaan adalah siapa yang diperbolehkan memberikan suara,


terutama dalam ajang pemilihan umum
 komunikasi, Komunikasi dalam kaitan ini dipandang sebagai kemampuan para
anggota komunitas dalam menerima informasi yang sehat, mentransmisikan pesan-
pesan atau informasi, dan secara kolektif memproses informasi.
 agregasi kepentingan, Agregasi kepentingan adalah keterlibatan partai politik dalam
mendidik para pemilih, memformulasikan pandangan – pandangan kolektif , dan
mengagresikan kepentingan dari sejumlah individu
 budaya Sedangkan budaya adalah dimensi kultural dapat merujuk pada identitas
kolektif yang memainkan peran penting dalam demokrasi

B. Pelaku Komunikasi dalam Dunia Politik

Komunikasi Politik adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor


politik yang biasanya disebut dengan komunikan atau komunikator. Komunikator dalam proses
Komunikasi politik memainkan peran sebagai pembentuk opini publik. Pelaku Komunikasi
dalam dunia politik (komunikan politik) adalah mereka yang dapat memberi informasi dan
pendapat tentang hal-hal yang mengandung makna mengenai politik. Misalnya presiden,
menteri, anggota DPR, politisi, masyarakat, dan kelompok-kelompok penekan dalam masyarakat
(influencer) yang bisa mempengaruhi jalannya pemerintahan.
2
Berikut merupakan para pelaku komunikasi dalam dunia politik :

 Presiden, Mentri, DPR, dan Jajaran Lainnya

Komunikator ini mempunyai peran untuk mendengarkan informasi, meyakinkan informasi,


serta memberitahukan informasi melalui media berita kepada masyarakat umum atau
komunikan. Contohnya adalah mengadakan siaran pers melalui berbagai media dan mengadakan
sidang paripurna.

 Influencer atau Public Figur

Influencer dapat diartikan sebagai seorang yang dapat mengubah cara berfikir maupun cara
bertindak orang lain. Contoh influencer yang aktif membahas politik ialah Dr. Tirta, Awkarin,
Bintang Emon, Ernest Prakasa, Tretan Muslim, Coki Pardede, dll.

 Masyarakat

masyarakat adalah sebagai sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup
(atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada
dalam kelompok.

C. Peran Media dalam Komunikasi Politik

Media massa seperti televisi, radio, surat kabar dan majalah ikut mempengaruhi struktur
komunikasi dalam masyarakat dan juga dalam pembangunan opini publik, media massa
merupakan salah satu media yang sangat strategis.

Contohnya saja pada saat para politisi melakukan kampanye, media massa baik cetak
maupun elektronik merupakan salah satu untuk salauran kampanye. Apalagi dengan arus
teknologi ini, rasanya media elektronik menjadi salauran utama bagi jalan untuk mempengaruhi
pandangan masyarakat khususnya dalam masa kampanye Pemilu.

Di dalam kontestasi politik yang semakin memanas, peran Media di Indonesia cukuplah vital
dalam membentuk opini publik dan saling curi pengaruh. Sehingga tidak ayal kini media massa
di Indonesia juga tidak bisa lepas dari mesin perpolitikan.

D. Dampak Buzzer dan HOAX dalam Dunia Politik

1) Dampak Buzzer dalam Dunia Politik

Istilah Buzzer sendiri berasal dari ranah pemasaran (marketing) yang awalnya berupa
istilah buzz marketing atau teknik pemasaran barang atau jasa untuk menghasilkan bisnis dengan
pergerakan informasi dari mulut ke mulut.

3
Istilah Buzzer sendiri mulai populer ketika berkembangnya teknologi media sosial.
Dalam ranah media sosial, buzzer tidak hanya bertugas untuk mengunggah cuitan saja namun
menjalankan kampanye kepada follower dan dianggap memiliki kekuatan untuk mempengaruhi
karena kemampuanya untuk menjangkau dan mendistribusikan konten kepada berbagai
pengguna media sosial.

Buzzer memiliki peran penting untuk memfasilitasi elit politik dalam melakukan
kampanye. Buzzer bertugas untuk membangun dukungan rakyat terhadap suatu calon pemimpin
yang sedang berkampanye. Kontestasi politik di Indonesia telah menjadikan media sosial sebagai
salah satu media yang memegang peranan penting dalam menyampaikan kampanye politik.
Dalam penelitian ini, buzzer politik adalah akun media sosial baik yang dikelola individu
maupun perusahaan dimana akun tersebut memiliki follower dalam jumlah banyak dan turut
melakukan kampanye politik dengan menyebar berbagai berita hoax serta ujaran kebencian.

2) Dampak HOAX dalam Dunia Politik

hoax adalah informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya. Arti hoax
adalah salah satu tren terburuk yang pernah ada dalam sejarah penggunaan media sosial. Analis
politik Arif Nurul Imam menilai hoaks menjadi ancaman dalam membangun demokrasi.
Sayangnya hoaks kini menjadi tren termasuk dalam kontestasi elektoral.

Menurut Arif, hoaks memiliki tiga dampak buruk :

 Hoax dapat meminggirkan gagasan-gagasan subtansial di arena kontestasi politik,


karena para kontestan maupun pendukung hanya sibuk memperbincangkan
hoaks.Sementara itu, isu-isu publik serta visi-misi kontestan politik justru
tenggelam karena publik terpusat pada isu hoaks.
 Hoaks menjadi ancaman demokrasi, karena berita tidak benar bisa memengaruhi
persepsi dan opini publik sehingga berpengaruh terhadap preferensi politik
sehingga salah memilih sosok pemimpin. Akibatnya Pemilu tidak melahirkan
pemimpin yang berkualitas.
 Hoaks juga berdampak terjadinya segregasi sosial sehingga merusak solidaritas
dan etos gotong royong sebagai modal sosial membangun demokrasi.

Berikut beberapa kasus hoax yang ada di dunia politik :

 Perhitungan hasil Quick Count di Metro TV Prabowo menang

 Di Bekasi Ada 6.000 TPS dan Prabowo Menang

4
Berikut adalah langkah yang harus kita ambil agar terhindar dari tipuan buzzer dan isu-
isu palsu

 Kembangkan rasa penasaranmu setiap saat, jangan langsung menyebarkan suatu


berita tanpa mengecek kebenarannya

 Berhati-hatilah dengan judul yang provokatif


 Cari tahu keaslian alamat situs laman
 Perhatian keaslian foto
 Periksa keaslian berita dengan mencari tahu asal sumbernya
 Ikut serta dalam grup diskusi antihoax di media sosial
 Segera adukan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika apabila
menemukan berita hoax

E. Pengaruh Komunikasi Politik terhadap Perilaku Masyarakat

Komunikasi politik adalah bentuk dari jalannya proses interaksi antar komponen dalam
negara yaitu pemerintah dengan warganya, warga dengan sesama warga dalam bentuk kolektif
maupun individual serta lembaga-lembaga politik seperti partai dan sebagainya dan komunikasi
politik tidak lepas dari opini publik.

Opini publik pada dasarnya adalah pendapat rata-rata individu dalam masyarakat sebagai
hasil diskusi untuk memecahkan sebuah persoalan, terutama yang beredar di media massa.

Mengikuti formula Lasswel mengenai komunikasi massa, yaitu “who says what in which channel
to whom with what effects?” dapat disimpulkan mengenai strategi komunikasi dalam
pembentukan opini publik terkait masalah politik. Pesan politik yang disampaikan, oleh siapa
pesan tersebut disampaikan, kepada siapa pesan tersebut disampaikan, media apa yang
digunakan, serta dampak apa yang ditimbulkannya sangat mempengaruhi pembentukan opini
public. Dalam komunikasi politik itu sendiri terdapat agen agen komunikasi politik, yakni ;
 Keluarga,
 orang tua,
 lingkungan di luar rumah,
 kelompok teman sebaya (peer groups) dan
 media massa.

Dan juga terdapat bentuk-bentuk komunikasi politik, yakni:

5
 Komunikasi antar personal dapat dilakukan oleh tokoh masyarakat (public figure)
ataupun elit politik dalam tataran informal agar tercipta interaksi yang lebih
mendalam sehingga dapat melahirkan ikatan emosional, hasil akhir yang diharapkan
adalah kesamaan persepsi yang terwujud dalam perilaku politik riil.
 Komunikasi media massa ditujukan ke khalayak luas, heterogen, anonim, terbesar, serta
tidak mengenal batas geografis-kultural.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi politik adalah fungsi penting dalam sistem politik. Pada setiap proses politik,
komunikasi politik menempati posisi yang strategis. Bahkan, komunikasi politik dinyatakan
sebagai “urat nadi” proses politik. Politik merupakan sebuah proses panjang yang mempunyai
tujuan yang ingin dicapai, begitupula sebuah komunikasi adalah sebuah proses pertukaran
informasi yang mempunyai efek balik, dan komunikasi politik menjadi sangat penting untuk
dikaji karena merupakan sebuah komunikasi yang mempunyai tujuan politik dengan kata lain
komunikasi politik merupakan proses komunikasi yang dapat atau berpotensi mengontrol
manusia untuk melakukan sesuatu di bawah kondisi yang di inginkan oleh komunikator dan
sebuah strategi komunikasi politik dibutuhkan sebagai cara penyampaian pesan agar efektif dan
efisien.

Komunikator dalam proses Komunikasi politik memainkan peran sebagai pembentuk


opini publik. Sedangkan pesan adalah pembicaraan-pembicaraan sebagai proses negosiasi yang
bertujuan membentuk pengertian bersama antara berbagai pihak tentang bagaimana sikap
seharusnya yang harus diperankan setiap pihak dan bagaimana bertindak terhadap sesamanya.

B. Saran

Meskipun kami menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi pada
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu kami perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan kami selaku penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca sangat penulis harapkan mengenai makalah diatas sebagai bahan evaluasi
untuk kedepannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://journal.moestopo.ac.id/index.php/wacana/article/view/14/158

http://almishbahjurnal.com/index.php/al-mishbah/article/view/149

https://um.ac.id/berita/peran-media-dalam-perpolitikan-indonesia/

https://www.kompasiana.com/nielsye/peran-media-massa-dalam-komunikasi-
politik_56279822c323bd290ec33039

https://www.neliti.com/publications/146116/peran-media-massa-dalam-komunikasi-politik

https://media.neliti.com/media/publications/218001-peran-komunikasi-dalam-demokratisasi.pdf

http://repository.untar.ac.id/12802/1/DOKUMEN%20BUKU%205.pdf

https://scholar.google.co.id/scholar?
q=pelaku+komunikasi+politik&hl=en&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart

file:///C:/Users/lenovo-g40-/Downloads/52087-109-121479-1-10-20190818.pdf

https://news.detik.com/kolom/d-5164350/menempatkan-influencer-dalam-sistem-politik-era-
digital

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-50204476

https://pakarkomunikasi.com/hubungan-opini-publik-dengan-komunikasi-politik

https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Komunikasi_massa_12.pdf

Anda mungkin juga menyukai