Anda di halaman 1dari 16

Praktik & Aplikasi Komunikasi Politik

Oleh 14:

1. Bahrul Ulum Ramadhan 11940313933


2. Rodika Zuhri 11940312022

Dosen Pengampu:

Sudianto. M I.Kom

PRODI ILMU KOMUNIKASI

FALKUTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS SULTAN SYARIF KASIM

RIAU

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji serta keagungan hanyalah semata milik Allah


Ta ’ala, seluruh shalawat dan salam semoga tetap dilimpah curahkan kepada
junjungan alam yakni Nabi besar Muhammad saw. Juga tak lupa pula kepada
keluarganya serta para sahabat yang selalu menaati dan melaksanakan ajaran
beliau.

Makalah yang berjudul “Praktik & Aplikasi Komunikasi Politik “ ini


merupakan salah satu tugas dari mata kuliah komunikasi politik. Tujuannya agar
kita bisa mengetahui dan mengerti praktik & aplikasi komunikasi politik itu
sendiri.

Pepatah mengatakan bahwa tak ada gading yang tak retak. Penyusun
menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan. Semoga pembaca dapat
memanfaatkannya. Tentu penyusun sangat memerlukan saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca. Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak
terima kasih.

Pekanbaru, 10 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................ii

BAB I: Pendahuluan

1. Latar Belakang..........................................................................1
2. Rumusan Masalah.....................................................................2
3. Tujuan........................................................................................3

BAB II: Pembahasan

1. Definisi Komunikasi Politik......................................................4


2. Praktik Komunikasi Politik ......................................................5
3. Aplikasi Komunikasi Politik.....................................................6

BAB III: Penutup

1. Kesimpulan..............................................................................11
2. Saran........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Kajian komunikasi politik dewasa ini makin menarik perhatian orang dan
mulai banyak dilakukan para ahli komunikasi maupun pakar ilmu politik di
tanah air. Demikian pula terhadap praktik komunikasi politik yang diberitakan
dalam media massa dan media baru (internet), seperti surat kabar dan majalah
berita mingguan, maupun media online menarik untuk diikuti. Apalagi
menjelang pemilihan umum presiden dan wakil presiden dan anggota legislatif
nasional dan daerah 2019. Dengan tajuk “Pemilu Serentak 2019”. Berbagai
ulasan dan hasil survei mengenai masalah-masalah politik nasional dari
perspektif komunikasi politik banyak dilakukan media dan juga pakar. Ulasan
tersebut di antaranya dapat menjadi porsi fungsi pendidikan politik.

Pertumbuhan politik nasional yang terus menuju pada kedewasaan


berpolitik demokratis, yang dewasa ini ditunjang dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi, dengan memanfaatkan internet dan
media baru, maka praktik komunikasi politik lebih banyak dilakukan melalui
media online.

Memasuki era reformasi, fenomena pertumbuhan dan perkembangan


demokrasi di tanah air sedang berproses ke arah yang positif, telah
menempatkan prinsip – prinsip Negara demokrasi dengan lebih kuat. Prinsip –
prinsip itu adalah kedaulatan rakyat, kebebasan berpendapat, supremasi
hukum dan penegakkan hak-hak asasi manusia.

Komunikasi politik sebagai layaknya darah, mengalirkan pesan-pesan


politik berupa tuntutan, protes dan dukungan (aspirasi dan kepentingan) ke
jantung (pusat) proses sistem politik; dan hasil proses itu tersimpul dalam
fungsi – fungsi output, dialirkan kembali oleh komunikasi politik yang
selanjutnya menjadi feedback sistem politik. Begitulah, komunikasi politik

1
menjadikan sistem politik itu hidup dan dinamis. Demikian adalah arti penting
fungsi komunikasi politik dalam praktik politik.

Praktik komunikasi politik dewasa ini, dalam era reformasi dan memasuki
era digital, yaitu dengan makin masifnya jaringan internet sampai ke pelosok
daerah di tanah air dan global, menjadikan praktik komunikasi politik makin
luas dan substansinya bertambah lagi.

Selama ini relasi masyarakat dan elite politik sangat renggang.


Komunikasi yang cenderung satu arah dan top-down membuat para elite
politik leluasa untuk melakukan penyimpangan tanpa ada pengawasan yang
ketat. Komunikasi politik yang cenderung mengandalkan media konvensional
seperti televisi dan surat kabar mengekang kemampuan kritis warga untuk
secara langsung melakukan kontrol secara terbuka dengan para elite politik
tersebut. Masyarakat juga tidak terlalu leluasa untuk menyuarakan aspirasi
mereka kepada para wakil rakyat karena media komunikasi cenderung
mengakomodir aspek-aspek yang mencolok sesuai prinsip-prinsip nilai berita.

Berdasarkan itulah penulis tertarik untuk membahas hal ini, dengan


membahas komunikasi politik dengan praktik dan pengaplikasiannya, dalam
makalah ini penulis berfokus terhadap komunikasi politik yang ada di
Indonesia, dengan merangkum dari sumber yang ada seperti jurnal dan buku,
dengan makalah ini penulis berharap dapat menjelaskan tentang praktik dan
pengaplikasian komunikasi politik yang ada.

B. Rumusan Masalah

Topik yang penulis bahas pada makalah ini perlu diberikan rumusan
masalah agar lebih memudahkan dan tidak terjadi kesalahan pemahaman
dalam menjawab permasalahannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang
penulis berikan ada beberapa rumusan sebagai pertanyaan dalam makalah ini.
Berikut rumusan masalah dari makalah ini yaitu:

1. Apa Definisi Komunikasi Politik?

2
2. Bagaimana Praktik Komunikasi Politik?
3. Bagaimana Pengaplikasian Komunikasi Politik?

C. Tujuan

Tujuan dari permasalahan ini sesuai dari rumusan masalah yang telah
disampaikan. Hal tersebut untuk mempermudah yang harus di lakukan
berdasarkan masalah yang akan di bahas. Berikut tujuan dari permasalahan
makalah ini:

1. Untuk Menjelaskan Definisi Komunikasi Politik.


2. Untuk Menjelaskan Praktik Komunikasi Politik.
3. Untuk Menjelaskan Pengaplikasian Komunikasi Politik.

3
BAB II

Pembahasan

A. Definisi Komunikasi Politik


1. Definisi Komunikasi

Komunikasi secara sederhana dapat definisikan sebagai proses


penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui atau tanpa
media yang menimbulkan akibat tertentu. Kegiatan komunikasi pada
prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan secara sederhana.
Dengan demikian kegiatan komunikasi dapat dipahami sebagai kegiatan
penyampaian ide atau pesan dari satu pihak kepada pihak lain dengan tujuan
menghasilkan kesepakatan bersama terhadap ide atau pesan yang
disampaikan.1

2. Definisi Politik

Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari perpolitikan. Politik diartikan


sebagai usaha-usaha mencapai kehidupan yang baik. Politik dapat di pahami
dalam perspektif Negara, kekuasaan kebijakan umu, dan pengambilan
keputusan, serta alokasi atau distribusi. Ilmu politik mempelajari Negara,
tujuan Negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan itu ,
hubungan antara Negara dengan warga negaranya serta dengan-dengan
Negara-negara 2lain.

3. Definisi Komunikasi Politik

Komunikasi politik adalah komunikasi yang di arahkan kepada pencapaian


suatu pengaruh, sehingga masalah yang di bahas oleh kegiatan komunikasi ini

1
Hafied Cangara, Komunikasi Politik. (Jakarta: Rajawali Press, 2009). Hal, 7)
2
Anwar Arifin, Komunikasi Politik – Paradigma, Teori, Aplikasi, Strategi Komunikasi Politik
Indonesia. (Jakarta: PT Balai Pustaka, 2003). Hal, 10)

4
dapat mengikat semua warganya dengan sangsi yang ditentukan bersama
melalui lembaga politik.3

B. Praktik Komunikasi Politik


1. Praktik Komunikasi Masa Orde Baru

Masa pemerintahan Orde Baru dengan tokoh sentralnya Presiden Soeharto


dalam praktik komunikasi politik telah dibangun dengan strategi yang cukup
kokoh. Konsep komunikasi politik menggunakan pendekatan interaksi
simbolik, khususnya salah satu genrenya yaitu pendekatan dramaturgi4

Dengan pendekatan itu mencoba “merekonstruksi” konsep diri Soeharto


saat berkuasa dan ketegangan dengan konsep dirinya yang lama. Konsep diri
Soeharto sebagai presiden telah dibangun puluhan tahun, dikonfirmasikan
kabinet-kabinetnya, Tentara Nasional Indonesia (dulu ABRI) ,MPR dan
lembaga-lembaga Negara lainnya, media massa ,termasuk buku-buku yang
menyanjung semisal buku Manajemen Presiden Soeharto, dan seluruh
rakyatnya. Untuk memperkukuh peran sosialnya Soeharto menggunakan
mistifikasi. Berbagai upacara resmi ,formalitas dan gelar yang impresif
(misalnya “Bapak Pembangunan”) digunakan untuk menciptakan
kharismanya, diantarnya dengan menjaga jarak sosial dengan rakyat. Acara
“Laporan Khusus” yang disiarkan TVRI seakan-akan menjadikan sikap
Soeharto sebagai sosok yang sedikit rendah hati boleh jadi membuat khalayak
terkesima. untuk melihat sang presiden dari dekat. Namun dengan gerakan
Reformasi tahun 1998 terjadi penghancuran sikap-sikap Soeharto. Rakyat
mulai sadar bahwa semuanya hanya kepalsuan. Keadaan kini sudah jauh
berubah. Konsep diri Soeharto sebagai orang nomor satu di Indonesia tidak
lagi disangga oleh mayoritas bangsanya, komunikasi politik yang dibangun
telah hancur.5

3
Onong UEffendy, Dinamika Komunikasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992). Hal,158.
4
Deddy Mulyana, Komunikasi Populer-Kajian Komunikasi dan Budaya Kontemporer.
(Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004). Hal, 2.
5
Djoko Waluyo, Pemahaman Dan Praktik Komunikasi Politik Indonesia Di Era Digital, Jurnal
Diakom, Vol. 2 No. 2, Desember 2019: 167-175. Hal, 173.

5
2. Praktik Komunikasi Politik pada Era Digital

Proses komunikasi politik dewasa ini telah mengalami perubahan yang


mendasar. Dalam era globalisasi dengan hadirnya internet telah
memungkinkan masyarakat dunia untuk mengakses dan menggunakan
jaringan internet untuk keperluan komunikasi politik yang lebih masif

Proses komunikasi politik pada era Reformasi dewasa ini telah jauh berbeda
dengan praktik komunikasi politik sebelum kehadiran Internet dahulu.
Menurut Hafied Cangara, para teknologi idealis yang mengembangkan
internet yakin bahwa kehadiran media baru berupa internet dengan cepat akan
menyebarluaskan nilai-nilai baru untuk memperkuat demokrasi ke seluruh
dunia, terutama dalam membangun pemerintahan yang lebih transparan.6

Dalam praktik komunikasi politik, walaupun belum begitu masif


memaksimalkan media sosial seperti Facebook, Twitter dan Youtube,
penggunaan media Online untuk berkampanye sudah dimulai. Kecenderungan
pola penggunaan media baru ini berbarengan dengan kesadaran pihak kandidat
akan efektivitas pengaruh media Online, dan kecenderungan masyarakat yang
semakin tinggi dalam mengakses internet.

Kekuatan media sosial untuk mempengaruhi masyarakat didasarkan secara


eksklusif pada aspek sosialnya, ini berarti interaksi dan partisipasi yang dapat
dilakukan melalui kampanye sebagai bagian dari proses komunikasi politik
dengan khalayak. Kampanye merupakan penyampaian pesan dari pengirim
kepada khalayak. Layanan jaringan sosial yang khas dapat berbagi konten,
komunitas web, dan forum internet media sosial. Sejauh penggunaan media
sosial melalui platform Facebook, Twitter dan Youtube maka kandidat politik
akan terus berinteraksi dengan pendukung dan menerima dukungan dalam
bentuk sumbangan dan relawan.

C. Aplikasi Komunikasi Politik

6
Hafied Cangara, Komunikasi Politik. (Jakarta: Rajawali Perss, 2009). Hal, 392.

6
Internet dan world wide web merupakan dua elemen utama yang
memungkinkan teknologi media baru tersebut menjadi media komunikasi.
Dengan kecanggihan aplikasi teknologi baru itu terbentuklah beberapa format
media. Dalam konteks politik, media baru yang paling banyak diaplikasikan
selain homepage atau website dan e-mail adalah bentuk-bentuk media jejaring
tersebut. Media jejaring atau media sosial ini memiliki ciri politis karena dapat
menyatukan para pengguna secara virtual layaknya sebuah organisasi dalam
kehidupan nyata (riil).

Aplikasi teknologi informasi dan komunikasi bagi politik dan demokrasi


dapat dibagi dalam empat kategori yaitu:

1. Allocution, menyangkut aspekaspek: computerized election campaigns,


computerized election information, computerized civic service and
information centers
2. Consultation, menyangkut aspekaspek: mass public information system,
advanced public information system (internet)
3. Registration, menyangkut bidang: registration system for government and
public administration, computer-assisted citizensenquiries, electronic
polls, electronic referenda, electronic elections
4. Conversation, mencakup bidang:bulletin board systems, discussion lists,
electronic mail and teleconferencing, electronic town halls, group
discussion support system.7

Seiring dengan perkembangan aplikasi internet dalam politik mulai


muncul tren pemilihan ketua organisasi atau partai politik menggunakan
media online untuk mensosialisasikan pribadi kandidat dan program kerjanya.
Dalam konteks Pemilu contoh yang sangat tepat adalah keberhasilan senator
Barack Obama dalam pemilu presiden di Amerika Serikat yang
menjadikannya sebagai Presiden AS yang baru. Dua tujuan utama yang
dicapai dari media baru tersebut adalah penggalangan sumbangan dan
mobilisasi sukarelawan politik.
7
van Dijk, Jan & Hacker, Kenneth, Digital Democracy: Issues of Theory and Practice. (London:
Thousand Oaks, 2000). Hal, 40.

7
Di Indonesia sendiri sudah mulai terlihat politisi dan partai politik
menggunakan media sosial guna menyebarluaskan informasi politik kepada
masyarakat atau untuk sekedar mempertahankan jaringan yang sudah
terbangun, khususnya lewat platform Twitter

Setidaknya ada tujuh bentuk aplikasi media baru pada komunikasi politik
mikro secara horizontal antara warga dengan warga negara yang lainnya, yang
juga dibentuk secara swadaya oleh warga negara. Komunikasi politik mikro
yang mengubah struktur dan pola komunikasi politik ini akan dijelaskan
secara ringkas berikut ini.

1. Vote Cerdas BDG (votecerdas.org)

Vote Cerdas BDG adalah sebuah inisiatif warga Bandung untuk


membantu sesama warga agar dapat melunasi tugas kewargaannya dengan
baik dan penuh tanggung jawab. Vote Cerdas BDG memberi penonjolan
khusus menyangkut para calon legislatif DPRD Kota Bandung. Tampilan
VOTECERDASBDG terlihat cukup menarik seperti pada gambar. Adapun
data yang disediakan adalah foto, nama, data pribadi lengkap, dan rate
transparansi tokoh.

2. Orang Baik (orangbaik.org)

Aplikasi ini memuat biodata dan kemampuan para calon legislatif pada
Pemilu 2014 dengan sistem skor. Data yang tersedia seperti foto, data diri,
data politik, pendidikan, pekerjaan, dan pengalaman, serta skor penilaian
tokoh yang didasarkan pada kriteria. Aspek menarik pada kelompok ini adalah
adanya sistem penilaian yang dihitung berdasarkan beberapa faktor, yaitu:
Tingkat Pendidikan (30%), Tingkat Universitas (20), Pengalaman Pekerjaan
(15), Pengalaman Organisasi (15), Umur (15), dan Wawasan akan lingkungan
(5). Sesuai dengan olah data yang mereka buat, terlihat bahwa skor tertinggi
yang dicapai oleh calon legislatif adalah 70, dan terendah adalah 0 dengan
jumlah yang sangat dominan.

8
3. Bersih 2014 (bersih2014.net)

Media komunikasi ini dibentuk oleh sejumlah LSM (Kontras, ICW,


WALHI, PSHK, dan KPA), yang gelisah dengan pencalonan kader partai
politik untuk ikut Pemilu 2014Sejumlah informasi menarik dan kritis
disediakan oleh kelompok ini khususnya panduan memilih caleg bersih.
Daftar nama caleg yang ada pada website ini adalah nama-nama yang
dianggap bersih dan kredibel khususnya dari sudut pandang hak asasi
manusia. Adapun data yang tersedia pada media ini adalah nama, nomor urut,
dan CV yang terhubung ke website KPU.

4. Check Your Candidates (checkyourcandidates.org)

Sebuah media komunikasi politik untuk membantu masyarakat mengenali


rekam jejak calon anggota legislatif dengan usia di bawah 40 tahun, sehingga
pemilih muda mempunyai informasi yang cukup untuk menentukan
pilihannya di bilik suara nantinya. Sejumlah data uang tersedia adalah: foto,
nama, nomor urut, pendidikan pekerjaan, dan link berita terkait dengan tokoh
tersebut, serta review/komentar pengunjung wesite terhadap tokoh yang
ditampilkan.

5. Mata Massa (matamassa.org)

Kelompok ini menyediakan aplikasi pemantauan pemilihan umum legislatif


dan presiden 2014 untuk daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Aplikasi MataMassa dapat diunduh di telepon selular berbasis iOS, Android,
maupun BlackBerry. Data: daerah, tokoh atau partai, dan pelanggarannya.

6. Rumah Pemilu (rumahpemilu.org)

Media informasi dan komunikasi tentang pemilu. Media ini didedikasikan


buat masyarakat luas, khususnya para pemangku kepentingan pemilu. Menjadi
wahana interaksi dan komunikasi antar pemangku kepentingan pemilu, dengan
misi meningkatkan kualitas proses dan hasil pemilu

9
7. Jari Ungu (jariungu.org)

Situs ini dibangun sebuah tim, semuanya bukan politisi, bukan pengamat
politik, bukan anggota atau simpatisan partai tertentu, tetapi rakyat biasa yang
sejak pasca Pemilu Legislatif 2009 membutuhkan media komunikasi dengan para
anggota parlemen yang sudah terpilih mewakili daerah kami. Data: foto, nama
caleg, dapil, dan link berita tentang tokoh8

8
Salavatore Simarmata, Media Baru, Ruang Publik Baru, Dan Transformasi Komunikasi Politik
Di Indonesia, Vol. 3, No. 2, Hal. 18 – 36 November, 2014. Hal, 32-34

10
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

Penulis membahas secara rinci dalam setiap poin pada makalah ini. Hal
tersebut berdasarkan dari pendapat ahli, buku, maupun penelitian sebagai dasar
pemikiran dalam penjelasan maupun pembahasan. Penulisan berharap penjelasan
dari pendapat ahli biasa meyakinkan pembaca mengenai apa yang penulis jelaskan
serta bias dipahami dengan baik. Setelah melakukan pembahasan mengenai
(JUDUL MAKALAH), penulis menyimpulkan dari temuan dan pembahasan mulai
dari definisi, metode ,isi pokok, searah dari makalah ini.

1. Komunikasi politik adalah komunikasi yang di arahkan kepada pencapaian


suatu pengaruh, sehingga masalah yang di bahas oleh kegiatan komunikasi
ini dapat mengikat semua warganya dengan sangsi yang ditentukan
bersama melalui lembaga politik
2. Praktik komunikasi politik pada makalah ini, penulis bagi menjadi 2 masa,
adapun 2 masa tersebut sebagai berikut:
1) Praktik komunikasi politik masa orde baru
2) Praktik komunikasi pada era digital
3. Aplikasi komunikasi politik dapat di bagi menjadi empat kategori yaitu:
1) Allocoution
2) Consultation
3) Resgistration
4) Conversation

B. Saran

11
Berdasarkan pembahasan yang telah di jelaskan pada makalah ini, ada
beberapa rekomendasi yang dapat di jadikan masukkan bagi pembaca maupun
penulis selanjutnya. Hal ini di harapkan biasa menjadi saran yang tepat untuk
nantinya bisa dilakukan oleh pembaca. Penulis memiliki beberapa saran untuk
penulis selanjutnya agar makalah ini bias terus berlanjut sehingga memberikan
banyak manfaat bagi dunia pers. Berikut beberapa saran dari makalah yang
bias dilakukan untuk penulis selanjutnya.

1. Perkembangan Aplikasi Komunikasi Politik Dari Masa Ke Masa

12
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar, 2003. Komunikasi Politik – Paradigma, Teori, Aplikasi, Strategi


Komunikasi Politik Indonesia. Jakarta: PT Balai Pustaka.

Cangara, Hafied, 2009. Komunikasi Politik. Jakarta: Rajawali Press

Mulyana, Deddy, 2004. Komunikasi Populer-Kajian Komunikasi dan Budaya


Kontemporer. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Simarmata, Salavatore, 2014. Media Baru, Ruang Publik Baru, Dan Transformasi
Komunikasi Politik Di Indonesia, Vol. 3, No. 2, Hal. 18 – 36 November.

U Effendy, Onong, 1992. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Van Dijk, Jan & Hacker, Kenneth, 2000. Digital Democracy: Issues of Theory
and Practice. London: Thousand Oaks.

Waluyo, Djoko, 2019. Pemahaman Dan Praktik Komunikasi Politik Indonesia Di


Era Digital, Jurnal Diakom, Vol. 2 No. 2, Desember 2019: 167-175.

Anda mungkin juga menyukai