Anda di halaman 1dari 10

Terakreditasi Dirjen Dikti SK No.

56/DIKTI/Kep/2005

Strategi Public Relations dalam Promosi


Pariwisata: Studi Kasus dengan Pendekatan
Marketing Public Relations di Provinsi Banten

Maman Chatamallah

ABSTRACT

Management and promotion about tourims are very important to influence tourist in order to
visit and stay in the destination of area of tourism. the Banten departement of tourism are
important to use the approach of marketing public relations in order to develop product
tourism and public cooperation to make promotion tourism.

Kata kunci: public relation, marketing, pariwisata

1. Pendahuluan masyarakat dan media. Apakah ini memang bentuk


kesengajaan dari suatu strategi media yang
1.1 Latar Belakang Masalah dilakukan pelaku wisata ataukah suatu kebetulan
Objek wisata sangat membutuhkan pelaku belaka.
informasi yang handal dan sektor pariwisata Pembuatan media informasi dan
merupakan suatu sektor yang memiliki kaitan penyebarannya dilakukan oleh Dinas Seni
dengan sektor-sektor lainnya. Bahkan, sektor Kebudayaan Pariwisata Provinsi Banten,
keamanan pun terkait di dalamnya. Untuk itu objek bekerjasama dengan pihak lain yang dianggap
wisata seyogianya ditangani dengan baik, mulai memiliki kualifikasi dalam bidangnya seperti
dari kesiapan objeknya sampai upaya promosinya, perusahaan yang bergerak dalam bidang public
sehingga dapat diketahui wisatawan, baik relations dan desain grafis (disbudpar Banten).
wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Pemerintah provinsi Banten melalui dinas seni
Pengelolaan kegiatan pariwisata sangat kebudayaan dan pariwisata mengadakan kegiatan
diperlukan dalam rangka menarik wisatawan untuk marketing public relations yang ditujukan untuk
tinggal lebih lama di daerah tujuan wisata dan mempromosikan sejumlah objek wisata kepada
bagaimana agar wisatawan membelanjakan masyarakat luas.
uangnya sebanyak-banyaknya selama melakukan Untuk itu, kegiatan marketing public rela-
perjalanan tersebut. tions sebagai perwujudan dari strategi public re-
Pertanyaan yang sering mengemuka dan lations yang telah ditetapkan sebelumnya, terdiri
menjadi perhatian adalah, mengapa hanya objek atas 3 taktik, yaitu untuk menarik (pull strategy),
wisata tertentu saja yang menjadi perhatian untuk mendorong (push strategy), dan upaya

Maman Chatamalah. Strategi Public Relations dalam Promosi Pariwisata: Studi Kasus ... 393
untuk memengaruhi atau menciptakan opini publik (1) Tujuan Umum
yang menguntungkan serta public relations, Untuk mengkaji berbagai strategi public rela-
seyogianya mampu memengaruhi kesadaran tions dalam promosi wisata Banten.
publik. (2) Tujuan Khusus
Public relations merupakan satu mekanisme Untuk mengetahui dan menganalisis secara
yang dapat menghubungkan produsen dengan mendalam strategi media public relations,
konsumen atau organisasi, dengan publiknya kegiatan khusus (special event),
secara efektif dan dapat menciptakan pengembangan produk wisata dan strategi
ketergantungan organisasi dengan publiknya menjalin kerjasama dengan publik dalam
(Yulianita, 2001:11). Hal ini menunjukkan bahwa promosi wisata.
seorang public relations officer dituntut untuk
senantiasa bekerja keras dalam mewujudkan tujuan 1.5 Kegunaan Penelitian
organisasi yang diwakilinya.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengkaji
kegunaan bagi:
lebih lanjut yang berkenaan dengan konsep
(1) Aspek Pengembangan Ilmu
promosi dalam bidang public relations pada upaya
Pengembangan ilmu komunikasi, khususnya
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
dalam bidang public relations, dalam bentuk
sebelumnya dalam kerangka implementasi dari pull
manajemen promosi wisata aspek media pub-
strategy, push strategy dan pass strategy, karena
lic relations, kegiatan khusus (special event),
public relations memiliki potensi dan kekuatan
dan membangun kerjasama yang dilakukan
sebagai penyandang dan memiliki kemampuan
oleh sebuah lembaga public relations
untuk menciptakan opini publik yang
pemerintah.
menguntungkan.
(2) Aspek Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermafaat
1.2 Rumusan Masalah
bagi public relations officer /petugas humas,
Permasalahan tersebut dirumuskan dalam khususnya bagi public relations officer
pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana Strategi Provinsi Banten yang berkeinginan agar
Public Relations yang Dilakukan oleh Dinas Seni potensi objek wisata Banten dapat dikenal
Kebudayaan dan Pariwisata Banten dalam Rangka masyarakat.
Promosi Wisata?
1.6 Kerangka Pemikiran
1.3 Identifikasi Masalah
Peranan public relations dalam sebuah
lembaga merupakan salah satu kunci penting dalam
(1) Bagaimana strategi media Public Relations
upaya pencapaian tujuan sebuah lembaga. Dozier
dalam Promosi Wisata?
dalam Putra (1999:14) menyebutnya dengan empat
(2) Bagaimana strategi kegiatan khusus (special
kategori: expert prescriber, problem solving, pro-
event) dalam promosi wisata?
cess facilitator, communication facilitator dan
(3) Bagaimana strategi Public Relations Officer
communications technician. Tiga Peran pertama
dalam Pengembangan produk wisata?
dimiliki oleh manajer atau disebut dengan peran
(4) Bagaimana strategi Public Relations Officer
manajerial, sementara satu peran lagi, termasuk
menjalin kerjasama dengan publik dalam
dalam peranan teknis.
promosi wisata?
Walaupun demikian, kedudukan PR/Humas
adalah penting bagi suatu lembaga Neni Yulianita
1.4 Tujuan Penelitian
menyebutnya sama dengan jantung manusia
Adapun tujuan dari penelitian ini meliputi: (Yulianita,2001:84). Karena secara spesifik ia harus

394 M EDIATOR, Vol. 9 No.2 Desember 2008


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

dapat menentukan seluruh kegiatan komunikasi bukan tawaran kompetitor. Untuk mencapai tujuan
dan sebagai pusat kegiatan informasi bagi publik- ini, komunikator pemasaran merancang pesan-
publiknya. pesan iklan, promosi, kalimat-kalimat dalam
Sesuai fungsinya, kedudukan public re- kemasan, nama merek, presentasi penjualan, dan
lations dalam konteks ideal, maka ia seyogyanya aktivitas komunikasi lainnya.
berada di tengah-tengah misi manajemen dan misi Perspektif consumer process model (CPM)
publiknya. Dengan demikian, public relations perilaku dilihat sebagai hal yang rasional, amat
dalam menjalankan aktivitasnya akan selalu berada kognitif, sistematis dan beralasan. Situasi
dalam sebuah sistem yang berlaku pada suatu pemrosesan yang dilakukan konsumen dan
lembaga. Ludwig Von Bertalanffy seorang Biolog karenanya cara komunikasi yang wajib dilakukan
dalam Putra (1999:40) menjelaskan bahwa sistem komunikator pemasaran.
adalah suatu kesatuan yang terdiri atas berbagai
bagian yang saling berinteraksi dan saling 2. Tinjauan Pustaka
bergantung satu sama lainnya dalam usaha
mencapai tujuan. 2.1 Strategi Public Relations
Public relations yang berada dalam sebuah Menurut Ahmad S.Adnanputra (dalam
sistem pada suatu organisasi berada pada dua Ruslan,1998:107) seorang praktisi public rela-
kategori model sistem, yaitu: model sistem terbuka tions dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki
dan model sistem tertutup. Dalam penelitian ini, strategi agar dapat menjangkau sasarannya baik
penulis beranggapan bahwa model dengan sistem internal maupun eksternal. Lebih lanjut Adnanputra
terbukalah yang memadai untuk menjadi salah satu menyatakan bahwa strategi adalah bagian terpadu
landasan dalam penelitian. Aubrey Fisher dalam suatu rencana, sedangkan rencana
menyatakan bahwa model sistem terbuka merupakan produk dari suatu perencanaan, yang
mempunyai daerah perbatasan yang dapat pada akhirnya perencanaan adalah satu fungsi
ditembus, yang memungkinkan pertukaran yang dasar dari proses manajemen.
cukup dengan lingkungan sistem tersebut Dalam suatu strategi terdapat beberapa
(Fisher,1987:279). komponen yang akan berpengaruh, baik secara
Penelitian ini mengacu pada proses makro, maupun secara mikro yaitu lingkungan,
operasional public relations, pada model sistem kondisi, visi atau arah, tujuan, dan sasaran dari
terbuka, yaitu suatu aktivitas yang terus suatu pola yang menjadi dasar bagi suatu lembaga.
berkembang dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Beberapa aspek strategi atau pendekatan
Karena memang relasi yang dibangun merupakan yang lazim digunakan oleh para praktisi public
relasi dengan beragam publik. relations dalam mewujudkan tujuannya
Tentu hal ini dapat membuat seseorang (Ruslan,2003:121), yaitu melalui pendekatan
terbujuk, terpikat, dan akhirnya berkeinginan untuk kemasyarakatan, persuasif, dan edukatif, tanggung
mendatangi objek wisata, sebagaimana strategi jawab sosial public relations, kerjasama, serta
marketing public relations yang memiliki tiga pendekatan koordinatif dan integratif.
taktik yaitu push startegy, pull startegy dan pass Hal ini berkaitan erat dengan fungsi public
strategy. relations yang diembannya, yaitu sebagai
penyampai kebijakan manajemen kepada
1.6.1 The Consumer Processing Model (CPM) publiknya dan penyampai opini publik untuk
Komunikator pemasaran mengarahkan usaha manajemen. Karena keberhasilan suatu organisasi
mereka untuk memengaruhi kepercayaan, sikap, di mata publiknya, yaitu terciptanya hubungan
reaksi emosional, dan pilihan-pilihan konsumen yang harmonis. Hal ini hanya bisa dicapai manakala
yang berhubungan dengan merek, yaitu untuk kebersamaan telah menjadi suatu keniscayaan.
mendorong konsumen memilih merek mereka Pelaksanaan strategi public relations dalam

Maman Chatamalah. Strategi Public Relations dalam Promosi Pariwisata: Studi Kasus ... 395
berkomunikasi dikenal dengan istilah 7-Cs public tujuan dengan menggunakan fungsi manajemen
relations communication menurut Cutlip, Center yang telah disiapkan sebelumnya.
&Broom dalam Ruslan (2005:113-114) terdiri atas: Program kerja public relations harus
credibility, contex, content, clarity, continuity and direncanakan secara cermat dan hati-hati (Jefkins,
consistency, channels, capability of the 2003:56), sehingga akan diperoleh hasil yang nyata.
audinence. Tanpa adanya suatu program yang terencana
Jefkins menyebutnya praktisi public relations
2.2 Pengertian Marketing Public
akan bekerja secara instingtif, sehingga ia mudah
Relations kehilangan arah.
Philip Kotler memunculkan konsep mega mar-
2.5 Kegiatan Khusus (Special Event)
keting yang merupakan gabungan antara public
dalam Public Relations
relations dan marketing mix. Pada perkembangan
berikutnya Thomas L Harris memopulerkan istilah Menurut Macmara dalam Ruslan (2003:212)
marketing public relations, sebagaimana yang Special Event atau kegiatan khusus adalah sebuah
dinyatakan oleh Ruslan (2005:239) bahwa market- event yang biasanya dilaksanakan untuk
ing public relations adalah sebuah proses mendapatkan perhatian pada media untuk klien.
perencanaan dan pengevaluasian program yang
2.6 Public Relations dan Promosi
merangsang penjualan pelanggan.
Dalam memromosikan objek pariwisata Promosi merupakan unsur utama dalam
dibutuhkan kiat promosi dan publikasi serta kegiatan-kegiatan yang mencoba menggugah
pelayanan prima. Hal itu dikelola dengan optimal. kesadaran publik untuk melakukan sesuatu yang
diharapkan oleh praktisi public relations,
2.3 Media Komunikasi
khususnya dalam penelitian ini berkenaan dengan
Public Relations menginformasikan objek wisata.
Seorang perencana media, menurut Philip Dalam konsep pemasaran standar, promosi
Kotler (2000:670), membuat pilihan dari berbagai merupakan salah satu komponen bauran
media dengan mempertimbangkan faktor pemasaran atau dikenal sebagai promotion mix
keunggulan dan keterbatasan setiap media yang (Shimp, 2003) yaitu 4P: product, price, place,
ada, yaitu surat kabar, televisi, surat langsung, ra- promotion. Ke-empat P ini merupakan satu
dio, majalah, ruang terbuka, halaman kuning, pada kesatuan yang tak terpisahkan, sekecil apa pun ia
buku telepon, brosur, telepon dan internet. akan berpengaruh pada yang lainnya yang dapat
Sementara, Oemi Abdurrahman (1993:99) membagi merangsang atau mendorong (push) pembelian,
media public relations kedalam dua bagian besar, menarik (pull) perhatian pembeli dan mampu
yaitu kata-kata tercetak (the printed word ) Dan membujuk (pass) untuk mengambil tindakan atau
kata-kata lisan (the spoken word ) serta Cutlip, menyatakan opininya tentang objek wisata yang
Center & Broom (2005:235 ) menambahkan gambar ditawarkan.
dan kata yang berupa teleconferencing, video, Menurut Nickeles (dalam Yulianita, 2005:157)
film, presentasi dengan slide dan closed circuit bauran promosi yang lengkap meliputi 12 (dua
televison serta display dan exhibit. belas ) saluran: (1) advertising; (2) personal sell-
ing; (3) sales promotion; (4) publicity; (5) direct
2.4 Program Kerja Public Relations marketing; (6) public relations; dan (7) sponsor-
Kegiatan public relations dan programnya ship; (8) packaging; (9) exhibition; (10) corpo-
sangat bervariasi, baik bagi publik internalnya, rate identity; (11) merchandising; (12) word-of-
maupun bagi publik eksternalnya. Tentunya, pro- mouth. Saluran advertising meliputi iklan-iklan
gram tersebut harus jelas, tegas, dan bermutu, yang dipasang dalam berbagai bentuk media
supaya mudah dilaksanakan dalam pencapaian massa.

396 M EDIATOR, Vol. 9 No.2 Desember 2008


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

2.11 Menjalin Kerjasama dengan Publik


2.7 Pengertian Pariwisata
dalam Promosi Wisata
Istilah pariwisata berhungan erat dengan
pengertian perjalanan wisata sebagai suatu Publik (khalayak) adalah kelompok atau or-
perubahan, yaitu sebagai suatu perubahan tempat ang-orang yang berkomunikasi dengan suatu
tinggal sementara seseorang di luar tempat organisasi, baik secara internal maupun eksternal
tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk (Jefkins,2003:89). Kegiatan public relations tidak
melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. diarahkan kepada khalayak dalam pengertian
seluas-luasnya. Tetapi hanya kepada mereka yang
2.8 Jenis-Jenis Pariwisata memiliki kepentingan yang sama dan mendapatkan
Jenis-jenis pariwisata yang diminati dan perlakuan komunikasi yang khas dari suatu
sudah dikenal dewasa ini oleh masyarakat, antara organisasi.
lain: recreational tourism, pleasure tourism, cul-
ture tourism, sport tourism, health tourism, 3. Metodologi Penelitian
bussines tourism, convention tourism, religious 3.1 Metode Penelitian
tourism (Dirjenpar, 1986).
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
2.9 Produk Pariwisata yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran
Menurut Nickeles (dalam Yulianita, 2005:155) yang menyeluruh serta mendalam berdasarkan
product is not merely something to be situasi wajar dari kasus yang diteliti. Metode
exchanged.A product may also be defined as a penelitian yang penulis gunakan adalah metode
perceived set of symbols that have meaning to kualitatif dengan studi kasus kategori tunggal,
cunsumers. Sementara itu Medlik dan Middleton yaitu menyoroti perilaku individu/kelompok
(dalam Yoeti,1996:13) Produk pariwisata adalah individu dengan masalah penting dan peneliti
produk yang dihasilkan industri pariwisata. sendiri merupakan instrumen dalam penelitian,Yin
Komponen-komponen produk tersebut adalah: (2000:25) menyebutkan bahwa pendekatan
attractions, accomodations, refreshment/catering kualitatif dengan studi kasus memerlukan manusia
(food and drink), supporting facilities, and other sebagai instrumennya.
infrastructure (dalam Suyitno,2001:18-21). Penelitian ini merupakan descriptive case
study, ditujukan untuk mengetahui gambaran
2.10 Pariwisata Alternatif bagaimana strategi public relations dalam promosi
Pariwisata alternatif (tourism alternative) wisata, sesuai dengan tujuannya dan penelitian
adalah suatu proses pengembangan bentuk ini tidak membuktikan teori-teori tertentu juga tidak
kegiatan wisata yang adil antara beberapa akan menggeneralisasi peristiwa-peristiwa yang
komunitas yang berbeda. Tujuannya adalah untuk terjadi dalam proses berlangsungnya promosi
menjalin saling pengertian solidaritas dan wisata tersebut.
kesetaraan antara pihak-pihak yang bersangkutan. 3.2 Sasaran Penelitian
Berkenaan dengan pariwisata alternatif, saat
ini dikenal dengan istilah pariwisata eko Sasaran penelitian ini adalah Humas Dinas
(ecotourism) (Khodyat, 1996:116-117), yaitu Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Banten. Data
pariwisata yang mengutamakan perhatian dan diperoleh melalui observasi dan wawancara
pemeliharaan pada peninggalan sejarah, tempat mendalam dengan orang-orang yang berkaitan
perlindungan burung dan satwa liar, tempat dengan kegiatan promosi wisata.
dengan keindahan panoramik,terumbu karang, 3.3 Teknik Pengumpulan Data
gua, situs fosil dan peninggalan arkheologis.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

Maman Chatamalah. Strategi Public Relations dalam Promosi Pariwisata: Studi Kasus ... 397
dilakukan dengan cara: Wawancara, observasi dan Provinsi Banten.
dokumentasi.
4.1.1 Strategi Media Public Relations
3.4 Teknik Analisis Data dalam Promosi Pariwisata
Analisis data yang penulis dapatkan dimulai Provinsi Banten sangat potensial dan
dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari prospektif sebagai wilayah pengembangan
berbagai sumber, yaitu hasil wawancara, investasi (Banten Gerbang Investasi Indonesia).
pengamatan yang dicatatkan dalam catatan Sektor pariwisata di Provinsi Banten telah menjadi
lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, foto salah satu sumber pendapatan asli daerah dan
dan sebagainya. Kemudian dipelajari dan dibuat pengembangannya terbagi ke dalam empat
reduksi data dengan jalan membuat abstraksi. kawasan utama, yaitu kawasan pantai barat,
Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam kawasan wisata ziarah, kawasan wisata pantai
satuan-satuan dan kemudian dikelompokkan selatan, dan kawasan taman nasional Ujung Kulon.
sesuai dengan masalah penelitian. Keempat kawasan tersebut memiliki kekhasan dan
daya tarik tersendiri yang berbeda antara satu sama
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan lainnya.
Upaya mengenalkan objek wisata Banten
4.1 Deskripsi Strategi Public Relatons kepada khalayak luas, tentunya tidak mudah.
dalam Promosi Wisata Tetapi, memerlukan dukungan dan kerjasama yang
Menyusun strategi untuk suatu promosi aktif dari setiap komponen masyarakat. Upaya ini
adalah bagian tersulit dari proses pelaksanaannya, lazim dikenal dengan istilah promosi. Maka, setiap
jika tepat maka segalanya berjalan dengan baik dan alat promosi seyogianya dioptimalkan oleh
lancar. Anna Gregory (2004:98) menyebutkan pengelolanya. Salah satu tugasnya adalah
bahwa strategi public relations merupakan bagaimana mengoptimalkan media public relations
pendekatan keseluruhan untuk suatu program sebagai media yang digunakan untuk mendukung
yang harus dibentuk, ia menjadi penuntun ide terlaksananya kegiatan public relations
utama, dan pemikiran dibalik taktis dan menjadi khususnya kegiatan promosi wisata.
fondasi program taktis. Masih menurutnya, strategi Strategi media public relations seyogianya
adalah prinsip yang menggerakkan anda dari titik dilakukan secara matang dan seksama dan target
anda berada saat ini ke arah yang Anda inginkan. pasar yang dikehendaki adalah masyarakat luas,
Promosi dilakukan untuk membuat sasaran baik masyarakat Banten itu sendiri maupun
terbujuk dan terdorong untuk melakukan masyarakat yang berada di luar Banten. Hal ini
kunjungan wisata, pada akhirnya calon wisatawan membutuhkan sebuah media yang dapat
dan wisatawan memiliki opini yang positif, menjangkaunya dengan isi pesan yang tepat dan
sehingga berkeinginan untuk mendatangi objek mengena pada sasarannya. Berarti, bukan saja
wisata yang ditawarkan. Hal ini berkaitan dengan bentuk media yang menjadi perhatian subdinas
bagaimana upaya komunikator pemasaran promosi, tetapi bagaimana penyebarannya pun
melaksanakan strategi marketingnya yang penting untuk dicermati.
berkenaan dengan three ways strategy yaitu pull Seorang perencana media, menurut Philip
strategy, push startegy dan pass strategy, Kotler (2002:670), membuat pilihan dari berbagai
dijabarkan sebagai berikut; penggunaan media media dengan mempertimbangkan faktor
public relations, penyelenggaraan special event, keunggulan dan keterbatasan setiap media yang
pengembangan produk wisata sampai ada.
pengembangan kerjasama public relations dengan Media yang lazim digunakan dalam
publik-publiknya. Hal ini pun masih dalam koridor penyebaran informasi yang dimungkinkan dapat
implementasi dari visi dan misi pembangunan menjelaskan dan mempromosikan beragam

398 M EDIATOR, Vol. 9 No.2 Desember 2008


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

keunggulan objek wisata yang ditawarkan, baik provinsi Banten yang termaktub dalam kalender
kepada khalayak yang memiliki kesadaran rendah event.
untuk berwisata maupun mereka yang Pengertian marketing public relations di atas
membutuhkan informasi pariwisata, baik khalayak merupakan kegiatan pemasaran yang dapat
internal maupun khalayak eksternal adalah sebagai memudahkan berinteraksi dengan masyarakat dan
berikut: Media massa, publikasi organisasional, mampu menjangkau kelompok sasaran tertentu,
berita berkala, pamflet, leaflet, booklet dan poster, melalui penyampaian informasi kepada konsumen
surat, sisipan, pidato yang dicetak (the printed dalam hal ini adalah khalayak atau publik-
word). Setiap publikasi, atau setiap kata yang publiknya baik secara internal maupun eksternal
dicetak, merupakan bagian dari suatu program dengan memanfaatkan teknologi agar responnya
komunikasi yang terkoordinasi, yang dirancang dapat diketahui langsung secara one to one.
untuk mewujudkan tujuan-tujuan spesifik yang Marketing Public Relations adalah bagian
ditetapkan sebagai tanggapan terhadap situasi dari kegiatan pemasaran, ia merupakan sinergi
suatu organisasi. antara pelaksanaan program dan strategi
Kata-kata yang diucapkan (rapat, menjadi pemasaran dengan aktivitas kerja public relations
pembicara) (the spoken word) yaitu media yang dalam upaya meluaskan pemasaran demi mencapai
dibuat oleh bagian public relations salah satunya kepuasan konsumennya. Program kerja public re-
dengan melibatkan sejumlah tokoh masyarakat, lations dalam hal ini dibuat secara khusus
baik formal maupun informal, untuk turut serta sehingga mengesankan tidak umum, sebagaimana
membicarakan keberadaan objek wisata yang ada penjelasan Macmara dalam Ruslan (2003:212) spe-
dengan cara melakukan lobi terhadap pembuat cial event atau kegiatan khusus adalah sebuah
kebijakan, yaitu lebih mengedepankan berkunjung event yang biasanya dilaksanakan untuk
ke objek wisata yang ada di Banten ketimbang mendapatkan perhatian pada media untuk klien.
berkunjung ke objek wisata yang ada di luar Jadi, kegiatan khusus merupakan suatu
Provinsi Banten. peristiwa istimewa yang dirancang secara khusus
dalam program kehumasan yang dikaitkan dengan
4.1.2 Strategi Special Event dalam Promosi
event tertentu.
Dasar pemasaran dalam dunia bisnis Sementara, yang termasuk kegiatan special
kepariwisataan adalah berorientasi pada filosofi event yang pernah digelar oleh Disbudpar Banten,
konsumen, yaitu berorientasi pada apa menjadi yaitu Banten Travel Exchange (BTX) di hotel
keinginan orang berwisata. Dasar inilah yang Sol Elite Marbella Anyer (Wawancara, 2006).
tersus dikembangkan oleh para pengelola dan Promosi ini dilakukan secara integratif,
pembuat regulasi kepariwisataan. Tentunya hal ini sehingga dampak yang dirasakan oleh
dilakukan dalam upaya menarik minat pengunjung penyelenggara adalah cukup besar ketimbang
atau wisatawan. promosi dilakukan sendiri-sendiri di dalam maupun
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka di luar negeri. Hal ini dapat dilihat dari apresiasi
Disbudpar Banten merencanakan sejumlah pengunjung yang cukup besar, hal ini dapat dilihat
kegiatan public relations dan programnya dibuat penyelenggaraan Banten Travel Exchange
sangat bervariasi serta digelar sepanjang tahun, diselenggarakan Disbudpar Banten bekerjasama
baik bagi publik internalnya,maupun bagi publik dengan organizer Kaminari dari Bandung.
eksternalnya.
4.1.3 Strategi Pengembangan Produk Pariwisata
Salah satu kegiatan public relations dalam
rangka tersebut Disbudpar Banten menggelar Objek dan daya tarik wisata adalah suatu
sejumlah kegiatan yang dimungkinkan dapat bentukan dan atau aktivitas dan fasilitas yang
menarik minat wisatawan agar berkenan berhubungan yang dapat menarik minat wisatawan
mengunjungi sejumlah objek wisata yang ada di atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah

Maman Chatamalah. Strategi Public Relations dalam Promosi Pariwisata: Studi Kasus ... 399
atau tempat wisata. dalam dunia pariwisata di mana saat ini telah terjadi
Konsep produk mempunyai pengertian yang era atau masa yang terbuka, sebagaimana
sangat luas. Tidak hanya mencakup barang dan dijelaskan oleh Soeganda Priyatna (Mediator,
jasa, tetapi juga meliputi ide/gagasan/konsep, 2001:213) globalisasi yang dimotori oleh teknologi
organisasi, kota, negara, bangsa, orang, objek komunikasi dan transportasi, bagaimana pun
wisata, partai dan berbagai bentuk produk lainnya adalah trend yang tidak dapat dipungkiri.
yang dapat ditawarkan untuk memenuhi keinginan Marketing public relations Disbudpar
konsumen. Banten didukung sejumlah program dan kegiatan
Berkenaan dengan produk wisata, dikenal pelibatan masyarakat sebagai sasaran promosi baik
dalam sebuah pengertian Medlik dan Middleton yang dilakukan secara langsung maupun tidak
(dalam Yoeti,1996:13) produk pariwisata dapat langsung, dan penggunaan media-media dengan
dilihat dalam bentuk sebagai berikut: attractions harapan objek wisata yang ditawarkan dapat dipilih
(kepikatan), accomodations (akomodasi), refresh- oleh calon konsumen wisatawan.
ment/catering (food and drink) (katering), sup-
4.2.1 Pull Strategy (Membujuk)
porting facilities (fasilitas penunjang), and other
infrastructure (infrastruktur yang lain). Yaitu upaya publikasi dan pelayanan prima
dalam kegiatan pemasaran yang diupayakan dapat
4.1.4 Strategi Menjalin Kerjasama dengan Publik
mendatangkan wisatawan. Pemasaran objek wisata
Pengembangan pariwisata perlu diarahkan yang efektif adalah mampu mendatangkan sejumlah
untuk mendorong tumbuhnya daya saing melalui orang untuk berkunjung ke objek wisata yang
pengembangan potensi antar daerah, maka hemat dipasarkannya. Disbudpar Banten melakukan
peneliti dengan sendirinya publik pariwisata juga dengan cara promosi dengan menggunakan
dapat ditambahkan, seperti yang dikemukakan oleh publikasi tentang objek wisata yang ada di
Frank Jefkin, perlu ditambahkan pemerintahan yang provinsi Banten melalui penggunaan media yang
lainnya menjadi publik eksternal. Pemerintahan disesuaikan dengan sasarannya. Media yang
Provinsi Banten, misalnya, publik eksternalnya digunakan adalah sebagai berikut:
adalah pemerintahan seluruh Indonesia bahkan Media massa dan media in house yang
boleh jadi pemerintahan mancanegara. dibuat, yaitu media public relations yang
Keberadaan kantor penghubung Provinsi berbentuk kata-kata yang tercetak, merupakan
Banten yang berlokasi di Jln. Tebet Timur Dalam media utama untuk komunikasi internal dan
Raya No.135 Tebet, Jakarta Selatan, cukup strategis eksternal dalam kebanyakan organisasi.
dalam menjalankan aktivitasnya, bukan saja menjadi Seiring dengan kegiatan publikasi melalui
etalase dan miniatur yang ditampilkan tentang sejumlah media di atas merupakan sarana yang baik
Provinsi Banten dan segala potensi yang untuk menyebarkan informasi pariwisata kepada
dimilikinya. khlayak dan pada akhirnya mampu menarik dan
Dalam menjalin kerjasama dengan publik, mempengaruhi serta membangkitkan minat calon
Disbudpar Banten senantiasa memperhatikan wisatawan.
mereka baik internal maupun eksternal.
4.2.2 Push Strategy (Merangsang)
4.2 Deskripsi Three Ways Strategy
Strategi promosi dilakukan oleh Disbudpar Yaitu upaya yang diharapkan mampu
Banten dalam rangka menarik minat calon menimbulkan rangsangan kepada khalayak. Tentu
wisatawan dan mempertahankan para wisatawan hal ini tidak mudah, karena boleh jadi dengan
yang telah biasa melakukan perjanan wisatanya di perkembangan teknologi informasi saat ini,
daerah Banten, guna meningkatkan jumlah khalayak telah mendapatkan informasi yang lebih
kunjungan wisatwan mengatasi persaingan ketat banyak dan detail mengenai suatu objek wisata

400 M EDIATOR, Vol. 9 No.2 Desember 2008


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

dari beragam media. provinsi Banten. Sebagai upaya kerjasama dengan


Strategi ini dilakukan melalui upaya publik-publiknya.
peningkatan kuantitas dan kualitas produk
pariwisata serta peningkatan jasa pelayanan. 5.2 Saran-Saran
Disbudpar Banten secara terus menerus
5.2.1 Saran Pengembangan Praktis
mengembangkan produk pariwisata dalam bentuk
sebagai berikut: attractions (kepikatan), Pembuatan marketing kit tentang objek
accomodations (akomodasi), refreshment/cater- wisata Banten tersebar di kota lainnya, kerjasama
ing (food and drink) (katering ), supporting dengan biro perjalanan penyedia paket wisata dapat
facilities (fasilitas penunjang), and other infra- ditingkatkan. Kerjasama dengan publik, kiranya
structure (infrastruktur yang lain). dapat ditingkatkan. Bisa saja dengan membidik
Produk pariwisata yang dapat merangsang publik pemula yaitu para pelajar, dan staf yang
kunjungan wisatawan adalah yang berkualitas berkecimpung dalam dunia pariwisata dari kalangan
dengan segala kemudahannya. Berkualitas artinya birokrat untuk tidak terpaku pada pendekatan
memiliki nilai lebih dibanding dengan objek wisata normatif.
yang lainnya. Ke Pangandaran, bagi orang Jakarta
akan terasa jauh dibanding jika ke Anyer, agar 5.2.2 Saran Pengembangan Ilmu
dikunjungi Anyer haruslah berkualitas, maka
Perkembangan ilmu keparwisataan ,
Disbudpar Banten berusaha agar lokasi Anyer
penguasaan tentang teknologi informasi, dan
menjadi mudah dan menyenangkan.
pemahaman terhadap perkembangan dunia bisnis
4.2.3 Pass Strategy (Memengaruhi Opini) bagi para akademisi bidang public realtions,
seyogianya memperhatikan dengan seksama.
Yaitu upaya yang dilakukan untuk
mempengaruhi dan membujuk serta menciptakan
opini publik yang menguntungkan kepada
wisatawan dan calon wisatawan. Hal ini dilakukan Daftar Pustaka
melalui peningkatan kualitas pelayanan terhadap
wisatawan dengan pemberian potongan harga dan A. Buku
pemberian kemudahan bagi pengunjung dan
sebaran kegiatan yang tercantum dalam kalender Abdurrahman, Oemi. 1993. Dasar-Dasar Public
event sepanjang tahun, tentu dengan Relations. Bandung: PT.Citra Aditya Bakti.
penegamasan yang menarik dan diinfromasikan
melalui media massa, diharapkan dapat Cutlip, Center, and Broom. 2000. Effective Public
membangkitkan minat publik untuk berkunjung. Relations. Eight Editions. New Jersey:
Prentice Hall,Inc,Englewood Cliffs.
5. Kesimpulan dan Saran Effendy, Onong Uchyana. 1997. Ilmu Komunikasi
Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
5.1 Kesimpulan Rosdakarya.
Tesis ini telah membahas tentang Strategi Fisher, B. Aubrey.1987. Teori-Teori Komunikasi.
Public Relations dalam Promosi Wisata dan Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.
kesimpulan penelitian ini secara spesifik adalah:
Penggunaan media, sejumlah kegiatan public re- Jafkins, Frank. 2003. Public Relations. Edisi
lations dan programnya dibuat sangat bervariasi, Kelima. Jakarta: Penerbit Airlangga.
mendirikan kantor penghubung yang berada di Juliansyah Evi. 2000. Promosi PR dalam Upaya
ibu kota negara yaitu Jakarta, bukan saja menjadi Peningkatan Penjualan Produk dan Jasa.
etalase dan miniatur yang ditampilkan tentang Bandung: Penerbit Mandar Maju.

Maman Chatamalah. Strategi Public Relations dalam Promosi Pariwisata: Studi Kasus ... 401
Yulianita, Neni. 2001. Dasar-Dasar Public Rela-
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi
tions. Bandung: Lab-Multimedia Fikom
Milenium. Jakarta: Prenhalindo
Unisba.
Moleong, Ley,J. 2002. Metode Penelitian
____________. 2005. Komunikasi Pemasaran.
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Bandung: Penerbit P2U LPPM-Universitas
Mulyana, Deddy. 2002. Metodologi Penelitian Islam Bandung.
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Yoeti Oka A. 1993. Pengantar Ilmu Pariwisata,
Nyoman, S Pendit. 1999. Ilmu Pariwisata Sebuah Bandung: Penerbit Angkasa.
Pengantar Perdana. Jakarta: Prdnya Paramita.
Yin, K Robert. 2000. Studi Kasus (Desain dan
Rumanti OSF, Sr.Maria Assumpta. 2002. Dasar- Metode),. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
dasar Public Relations Teori dan Praktek.
Jakarta: PT.Gramedia.
Rahmadi, F. 1994. Public Relations dalam Teori
dan Praktek. Jakarta: Gramedia Pustaka B. Sumber lain:
Utama.
Menara Banten. Edisi Perdana. Pembangunan
Shimp Terence A. 2000. Periklanan Promosi Aspek Daerah Tujuan Wisata Daerah Perbatasan.
Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu.
Jakarta: Penerbit Erlangga. Wiwitan, Tresna. 2005. Pengelolaan Sumber
Wilcox, Dennis L. 2006. Public Relations Strategi Daya Hutan Bersama Masyarakat dalam
dan Taktik. Batam: Interaksara. Upaya Pemulihan Citra, Tesis. Bandung:
Universitas Padjadjaran.

402 M EDIATOR, Vol. 9 No.2 Desember 2008

Anda mungkin juga menyukai