Anda di halaman 1dari 16

Tugas Manajerial

(Persaingan dengan Pesaing Membuat Ford Meninggalkan


Indonesia)

Oleh:
Komang Monica Cristina

(1406205009)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana
2016

DAFTAR ISI

Halaman Judul...........................................................................................................1
Daftar Isi.....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Teori Permintaan................................................................................................6
2.2 Teori Persaingan..................................................................................6
2.3 Teori Elastisitas Permintaan.7
2.4 Kualitas Produk..8
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Ford Memutuskan untuk Meninggalkan
Indonesia.............................................................................................................9
3.2 Dampak Ford Mempengaruhi Faktor-faktor
Lokasi.................................................................................................................12
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................14
4.2 Saran..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................15

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ford company (ford ) merupakan sebuah produsen mobil asal amerika serikat
oleh Henry Ford di Dearborn, dekat Detroit,Michigan, perusahaan ini didirikan pada
16 Juni 1903. Salah satu kontribusi Ford Motor Company terhadap industry otomotif
adalah moving assembly line Pertama kali diimplementasikan di pabrik Higland
Park di Michigan, di tahun 1013.Teknik kerja mobil ford tersebut memperbilehkan
tiap pekerja untuk menetap di satu tempat dan melakukan perakitan yang sama
berulang kali, terhadap kendaraan yang hendak dirakit yang melewatinya. Di tahun
1908, Model T pertama kali diproduksi . Ford Motor Company kemudian menjadi
raksasa industry otomotif yang kemudian mendunia, setelah 19 berkiprah di dunia
otomotif dengan kendaraan Model T. Divisi Mercury didirikan untuk menjawab
kebutuhan akan mobil dengan tingkat harga menengah. Ford Motor Company terus
berkembang.
Perusahaan menjual mobil dan kendaraan komersial dengan merek dan
kemewahan mobil ford di bawah merek Lincoln. Dimasa lalu juga telah menghasilkan
truk berat , traktor dan komponen otomotif . ford memiliki saham kecil di Mazda
Jepang dan Aston Martin dari Inggris. Hal ini terdaftar pada new york stock
Exchange dan dikendalikan oleh keluarga Ford, meskipun mereka memiliki
kepemilikan minoritas . Ford memperkenalkan metode untuk manufaktur skala besar
mobil dan manajemen skala besar tenaga kerja industry menggunakan urutan
manufaktur rumit direkayasa ditandai dengan memindahkan lini perakitan pada tahun
1914. Metode ini dikenal diseluruh dunia sebagai Fordisme. Ford hampir 100 tahun
perusahaan yang merupakan salah satu dari tiga Besar di industry otomotif. Ford
diberikan kredit untuk penemuan dan implementasi jalur perakitan modern untuk
memproduksi jumlah masa barang.
Ford juga termasuk industry otomotif tertua, namun para konsumen kurang
memperhatikan sosiologi dimana produknya dijual. sehingga pemilik kendaraan roda
empat banyak diminati oleh para konsumen namun setiap tahunnya kendaraan
bermotor di Indonesia mengalami kenaikan. Ford mengumunkan akan menutup
operasinya di Indonesia pertengahan tahun 2016. Perusahaan otomotif Amerika
Serikat tersebut di Indonesia hanya menguasai 1% pangsa pasar. Pada 2015 ,
penjualan mobil dan truk Ford di Indonesia hanya mencapai 6.100 unit.
Di dalam dunia pangsa pasar kendaraan bermotor roda empat selalu adanya suatu
persaingan dalam menjual berbagai kendaraan bermotor dan produsen luar negeri
dari amerika serikat maupun dari Jerman berdatangan untuk merebut pangsa pasar
konsumen dalam menjual kendaraan bermotor . suatu persaingan menjadi yang
terbaik adalah hal yang terjadi dalam industri otomotif . Perkembangan industry
otomotif di Indonesia sangat signifikan di pertumbuhan ekonomi sector jasa.
Industri otomotif terutama Ford memang mengalami penurunan penjualan
lantaran tidak stabilnya kondisi perekonomian baik di dalam negeri maupun luar
negeri, Naiknya dolar AS membuat harga mobil ikut melonjat naik perusahaan
Amerika Serikat kendaraan bermotor menghadapi tantangan dimana para konsumen
menginginkan lebih banyak merek, lebih banyak pilihan dan lebih banyak kendaraan
namun ford mengumumkan kemunduran diri mereka dari Indonesia. Banyak pihak
yang mempertanyakan keputusan yang diambil. Salah satu alasan mengapa ford
bisa pergi dari Indonesia karena Ford berada di amerika serikat sedangkan di
3

Indonesia tidak menjual mesin dari Ford maka permintaan para konsumen semakin
menurun
.
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalah sebagai berikut:
1. Kenapa Ford memutuskan untuk meninggalkan Indonesia ?
2. Bagaimana Dampak Ford Mempengaruhi Faktor-faktor Lokasi ?
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui Kenapa Ford memutuskan untuk meninggalkan
Indonesia.
2. Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Ford Mempengaruhi Faktorfaktor Lokasi.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Permintaan
Permintaan (demand) adalah salah satu aspek terpenting dalam ekonomi
managerial, karena perusahaan tidak akan bisa berkembang jika permintaan
yang cukup akan hasil produksinya tida ada atau tidak dapat diciptakan
(Dominick,2011)
Dalam ekonomi manajerial pada permintaan terhadap suatu komoditas yang
dihadapi oleh suatu perusahaan . ini bergantung pada ukuran pada ukuran dari
total permintaan pasar atau industry terhadap komoditas tersebut, di dalam suatu
pasar.
Permintaan akan suatu komoditas timbul karena keinginan konsumen dan
kemampuannya untuk membeli suatu komoditas. Komoditas yang diminta
merupakan suatu fungsi dari atau bergantung pada harga komoditas tersebut,
pendapatan konsumen, harga komoditas yang berhubungan , dan selera
konsumen. Dalam bentuk fungsi, dapat dituliskan sebagai berikut :
Qdx = f(Px, I, Py, T )
Dimana Qdx = Kuantitas komoditas X yang diminta oleh individu per periode waktu
PX = Harga per unit komoditas X
I = Pendapatan Konsumen
PY = Harga komoditas yang berhubungan (barang lain)
T = selera Konsumen (jelaskan)
Jadi dapat disimpulkan, teori permintaan konsumen menyatakan kuantitas
permintaan meningkat saat harga berkurang, pendapatan konsumen meningkat,
adanya kenaikan harga barang substitusi dan penurunan harga barang
komplementer, serta peningkatan dalam selera terhadapa komoditas yang
dibicarakan, begitu pula bila terjadi sebaliknya (Salvator, Dominick, 2011:95).
1. Faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan :
1. Harga Barang tersebut
Harga suatu barang mempengaruhi jumlah barang yang diminta (dibeli). Hubungan
antara harga dan permintaan barang itu adalah berbanding terbalik .semakin murah
harga maka jumlah barang yang diminta akan semakin banyak.
2. Harga Barang Substitusi
Barang substitusi adalah barang lain atau pengganti yang jenis atau
tujuannya adalah sama. Jadi apabila terjadi kenaikan harga barang substitusi maka
mengakibatkan kenaikan pada permintaan atas barang tertentu.
3. Pendapatan
Bila pendapatan seseorang meningkat , berarti orang itu memiliki
kemampuan yang lebih besar untuk membeli barang, yang akhirnya menyebabkan
permintaan akan barang menjadi meningkat
4.Ekspektasi harga dimasa yang akan datang

Bila semua masyarakat beranggapan bahwa di masa yang akan


datang akan terjadi kenaikan harga pada suatu barang, maka permintaan
akan barang tersebut akan semakin meningkat
5. Jumlah Konsumen
Apabila jumlah konsumen atau pembeli bertambah , maka semakin
banyak permintaan akan barang tersebut.
6. Selera (trend)
Suatu barang akan menjadi mode atau trend di kalangan masyarakat ,
maka permintaan atas barang tersebut meningkat dengan pesat
(Samuelson.2003)
2. Permintaan yang Dihadapi Perusahaan
Dalam permintaan ekonomi manajerial suatu permintaan komoditas yang
dihadapi perusahaan bergantung kepada ukuran permintaan pasar atau industry
terhadap komoditas tersebut , bentuk organisasi industrinya, dan jumlah perusahaan
yang ada dalam industri tersebut. Permintaan perusahaan telah membentuk pasar
monopoli (monopoly) yang merupakan suatu hal yang jarang ditemui dalam dunia
nyata, dan pada saat itu ada , biasanya merupakan perwakilan dari pemerintah dari
yang disertai oleh peraturan-peraturan pemerintah. Pada ekstrem yang sebaliknya ,
terdapat bentuk organisasi pasar yang disebut sebagai persaingan sempurna (
perfect competition) Terdapat banyak perusahaan yang menghasilkan produk yang
homogeny (identik) , dan setiap perusahaannya terlalu kecil untuk mempengaruhi
harga dengan usahanya sendiri. Perusahaan harus menerima harga yang telah
ditetapkan (price taker) (Salvator, Dominick, 2011:100).
Bentuk organisasi pasar yang dikenal dengan oligopoly dan persaingan
monopolistic. Dalam oligopoly (Oligopoly), hanya terdapat sedikit perusahaan di
dalam industry, memproduksi barang yang homogen atau terstandardisasi.
Karateristik utama dari oligopoli adalah ketergantungan yang muncul antara sesame
perusahaan. Maka suatu perusahaan menentukkan harga, iklan dan tindakan
promosi lainnya dari setiap perusahaan akan sangat mempengaruhi perusahaan
lainya di dalam industry dan mengakibatkan timbulnya pemalsuayann dan
pembalasan.
2.2 Teori Persaingan
Pasar Kompetitif atau yang lebih dikenal dengan nama Pasar Persaingan
Sempurna merupakan struktur pasar dimana terdapat banyak penjual dan
pembeli , barang yang dijual sama dan penjual sebagai pengambil harga (price
taker). (Mankiw. 2012).
Berdasarkan pengertia tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 2
kaakteristik pokok dari pasar persaingan sempurna yaitu :
1. ada banyak pembeli dan banyak penjual di pasar tersebut
2. barang yang ditawarkan oleh banyak penjual sama besarnya.
Menurut Wilson Bangun (2007), pasar persaingan sempurna adalah
(Perfect competition market ) adalah bentuk pasar yang paling tua. Bentuk
pasar ini, sudah dikenal sejak Zaman Adam Smith dalam bukunya The
Wealth of Nation.Bentuk pasar ini sangat baik digunakan Negara yang
membutuhkan kebebasan bertransaksi bagi para pelaku ekonomi
6

Pasar persaingan sempurna adalah bentuk pasar dimana di pasar tersebut


terdapat banyak penjual dan pembeli, setiap penjual dan pembeli tidak dapat
dipengaruhi keadaan pasarnya. Ciri dari pasar persaingan sempurna antara lain:
1) Terdapat banyak penjual dan pembeli dipasar
2) Harga ditetapkan oleh hasil interaksi antara pembeli dan penjual atau disebut juga
sebagai harga pasar.
3) Perusahaan bebas masuk dan keluar pasar
4) Setiap perusahaan menghasilkan barang yang sama di pasar
5) para pembeli mengetahui keadaan pasar, sehingga para pembeli mengetahui
harga dan perkembangannya di pasar.

1. Permintaan dan Hasil Penjualan


Di dalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimalkan
keuntungan, dua hal yang diperhatikan sebagai berikut :
a) Biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan
b) Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu sendiri.
Sifat biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan,
waktu dalam struktur pasar manapun ia digolongkan berada dalam pasar persaingan
sempurna , atau monopoli, atau oligopoly, atau persaingan monopolistis.
2.3 Teori Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengukur derajat
kepekaan perubahan jumlah kualitas barang yang dibeli sebaga akibat perubahan
faktor yang mempengaruhi . pada dasarnya ada tiga variabel utama yang
mempengaruhi, maka dikenalkanknya elastisitas permintaan , yaitu :
1) elastisitas harga permintaan
2) elastisitas silang
3) elastisitas pendapatan
1. Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan jumlah permintaan akibat
perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbandingan
daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase
perubahan pada harga di pasar. Sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika
harga naik, maka kuantitas barang turundan sebalinya sedangkan tanda elastisitas
selalu negative , karena sifat hubungan yang berlawanan, maka disepakati bahwa
elastisitas harga ini benar indeksnya dapat kurang dari dengan lebih besar dari satu
dan merupakan angka mutlak (absolute)., sehingga permintaanya dapat dikatakan.
1. ridak elastisitas (In elastic)
2. Elastisitas (Elastic)
3. Unitar (Unity)
Elastisitas akan besar bilamana :
(1) Terdapat banyak barang subsitusi yang baik
(2) Harga relative tinggi
(3) Ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
7

Elastisitas umunnya akan kecil, bilamana :


(1) Benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
(2) Barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak , dan dengan hargaharga yang rendah
(3) Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik. Dan
benda tersebut sangat dibutuhkan
2.4 Kualitas Produk
Produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk di
perhatikan, dimiliki , dipakai dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan (Kotler, 2002)
Konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas , kinerja , dan
pelengkap inovatif yang terbaik (Rusli, 2011. Produk yang berkualitas adalah produk
yang mampu memberikan hasil yang lebih dari yang diharapkan. Menurut David
Garvin, untuk menentukkan dimensi kualitas produk , dapat melalui kedelapan
dimensi sebagai berikut (Umar, 2005 : Lupiyoadi. 2001)
1. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan
merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli
barang tersebut.
2. Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar,
berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.
3. Reliability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang
berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu
dan dalam kondisi tertentu pula
4. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi
yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.
5. Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau
masa pakai barang.
6. Serviceability , yaitu nakarakteristik yang berkaitan dengan kecepatan ,
kompetensi, kemudahan , dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan
barang.
7. Asthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai
estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dan pormasi
yanreferensi individual.
8. Perceived quality , konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap
mengenai atribut-atribut produk

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kenapa Ford memutuskan untuk meninggalkan Indonesia
Permintaan adalah jumalah suatu barang atau jasa yang mampu di beli oleh
konsumen, pada berbagai tingkat harga dan pada waktu tertentu. Seperti yang
terjadi di Indonesia , permintaan Ford dari tahun ketahun saat ini sudah menurun
dikarenakan muncul kompetitor baru pada otomotif merek mobil Zuzuki dan juga
Toyota. Ford dari 4 tahun terakhir mengalami naik turunnya persentase dari
permintaan Ford. Ford dari tahun 2012 hingga 2013 mengalami penurunan
sebesar 0,3% dari tahun 2014 hingga 2015 Ford penurunan drastic mencapai
0,6% utuk tahun 2015. Ford juga kalah saing dengan Zuzuki dan Toyota
permintaan kedua jenis mobil ini sudah mengalahkan Ford .
Maka mobil Zuzuki dan Toyota mempunyai pangsa pasar yang cukup tinggi
untuk jangka waktu empat tahun seperti Zuzuki memegang pangsa pasar 11,9%
dan yang memegang pangsa pasar tertinggi untuk saat ini adalah Toyota yang
memiliki pangsa pasar lebih dari 11% dan 30%. Maka terjadilah persaingan
antara Ford , Zuzuki dan Toyota. Dilihat dari tabel walai Ford mengalami
penurunan pada tahun 2011 2012 namun Ford bisa menambahkan
permintaan konsumen hingga 0,2 persen kembali pada tahun 2013, namun Ford
tetap tidak bisa mengalahkan Zuzuki dan Toyota . Toyota walaupun pada tahun
2012 hingga 2013 mengalami penurunan 21,7% Toyota langsung membangun
otomotif yang baru agar tidak kalah dengan pangsa pasar yang lain dan tahun
2013 Toyota bisa menaikan kembali permintaan konsumen dalam jangka waktu
setahun 18,9%
tidak ada lagi peluang untuk menghasilkan keuntungan diindonesia, ini
sekaligus menjelaskan alasan penghentian semua operasi bisnis Ford di dua
Negara. Ford sudah tidak percaya diri menghadapi persaingan yang diprediksi
bakal lebih ketat pada tahun 2016. Padahal brand Ford tidak terlalu jelek.
Namun , krisis ekonomi serta kondisi politik yang tidak stabil diwaktu itu ,
membuat Ford mengalihkan investasinya ke Thailand. Ford tumbuh subur
disana dengan investasi yang terus berkembang.
Ford yang berasal dari Amerika Serikat hanya mampu meningkatkan nilai
tingkat pangsa pasar dibawah dua persen , masih cukup bisa bersaing ke
Negara Jepang karena Ford masih bertahan di dalan 10 besar produsen yang
mengusai pangsa pasar. Walau Ford sempat melemah pada tahun 2012-2013
ford tidak berhenti menjalankan produknya , Ford memodifikasi dengan otomotif
dari Amerika serikat dan pada tahun 2014 Ford mampu menduduki pangsa
pasar . Penjualan Bermotor dedengan kualitas yang bagus akan menarik para
konsumen untuk mampu memnuhi sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga
produk yang ditawarkan akan lebih bermanfaat dan berguna bagi para
konsumennya.

Pertumbuhan Retail 5 Pabrikan Teratas


Dibandingkan dengan Ford 2012 -2015
Tabel 1
No

Tahun

1.
2.
3.
4.

2012
2013
2014
2015

Ford
11,958
1,1%
9,903
0,8%
11,614
1,0%
6,103
0,6%

Merek Mobil
Zuzuki
126,577 11,3%
164,006 13,3%
160,490 13,4%
122.348 11,9%

Toyota
405,414 36,3%
162,742 14,6%
388,095 32,5%
325,935 31,6%

Sumber Gabungan Industri Kendaraan Bermotor


Indonesia (Gakindo)

Grafik 1
Penjualan Ford , Zuzuki dan Toyota di Indonesia

50
45
40
35
30

Toyota

25

Zuzuki

20

Ford

15
10
5
0
2012

2013

2014

10

2015

Tabel 3
Daftar Harga Mobil Ford
No
1.
2.
3.
4.
5.

Nama Mobil
Fiesta
New Focus
Ecosport
All New Everets
New Ranger

Harga
Rp 228.260.000
Rp 458.040.000
Rp 234.560.000
Rp 562.640.000
Rp 339.800.000

Sumber : Ford Indonesia


Tabel 4
Daftar Harga Mobil Toyota
No
1.
2.
3.
4.
5

Nama Mobil

Harga

Yaris
Avanza Veloz
Agya
Rush
Fortuner

Rp 224.200.000
Rp 212.300.000
Rp 121.030.000
Rp 234.500.000
Rp 442.000.000

Sumber:Toyota Astra Indonesia


Tabel 5
Daftar Harga Honda
No
1.
2.
3.
4.
5.

Nama Mobil
APV
SWIFT
ERTIGA
GRAND VITARA
KARIMUN

Harga
Rp 151.500.000
Rp 176.000.000
Rp 149.000.000
Rp 313.000.000
Rp 135.000.000

Sumber: Astra Honda

Persaingan yang muncul dari 3 tabel produk tersebut dilihat dari tingkat
Harga dimana produk Ford yaitu Ford Fiesta yang dilihat dari segi tingkat harga
produk tersebut membantu penjualan Ford selama 4 tahun terakhir . Namun tahun
terakhir Ford mengeluarkan produk New Ranger yang membuat produk Ford ini
masih bertahan , namun tidak lama kemudian Toyota mengeluarkan produknya
Fortuner.namun pengeluaran mobil Toyota membuat Ford jatuh karena tingkat harga
yang sangat jauh maka konsumen akan memilih efektif dalam pemilihan produk
tersebut.

11

3.2 Bagaimana Dampak Ford Mempengaruhi Faktor-faktor Lokasi


Dampak yang timbul dalam menggunakan mobil Ford , Ford kesulitan dalam
mempenetrasi segmen pasar otomotif yang dikuasai Jepang.
Pertama, konsumen otomotif Indonesia masih melihat harga sebagai pertimbangan
utama , konsumen yang sudah membeli mobil Ford akan susahnya Ford tersebut
dijual dan otomotif Ford pun kalah dengan Negara Jepang saat ini sebelum kita
membeli produk Ford , konsumen sudah berfikir untuk menjualnya. Kedua
Konsumen Indonesia mencari mobil mungil berkapasitas besar. Ford tidak bisa lagi
melakukan inovas-inovasi baru di ndonesia dan mengembangkan segmen
produknya. Namun Jepang selalu mencoba memenuhi kebtuhan pasar dengan
tetap. Tujuan Jepang, memberikan apa yang dibutuhkan pasar , yaitu produk dengan
harga murah dan kualitas teruji. Konsumen Indonesia suka fitur yang mereflesikan
modern dan keren tidak peduli butuh atau tidaknya . seringkali hanya sebagian fitur
yang dimanfaatkan konsumen Ford. Konsumen Indonesia juga memulai kesadaram
akan kualitas , tapi tidaklah secara teknis. Lebih kepada tren. Ini membuktikan
psikologi pasar juga menjadi permasalahan tersendiri yang membuat Ford tak
mampu bersaing di Indonesia lagi.
Secara tradisonal , harga merupakan salah satu komponen yang diperhatikan
oleh para konsumen untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya .
seseorang menilai sesuatu produk dengan satuan alat ukur rupiah untuk dapat
membeli produk yang ditawarkan . penetapan harga harus diarahkan demi
tercapainya tujuan produk yang akan dijual ke konsumen ,

Walaupun tingkat upah karyawan dan produktifitas dapat membuat sebuah


Negara terlihat ekonomis, tingkat nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat
menghilangkan penghematan yang telah dilakukan. Perusahaan terkadang dapat
mengambil keuntungan dari nilai tukar yang menguntungkan dengan memindahkan
lokasi Ford atau mengekspor produk kenegara Thailand. Walau demikian , nilai mata
uang asing dihampir semua Negara terus berfluktuasi.
Faktor-Faktor yang memengaruhi Keputusan Lokasi
Menentukan lokasi operasional untuk perusahaan yang telah menempatkan
usahananya secara internasional adalah tidak sederhana. Keptusan lokasi sudah
keluar melebihi batas Negara , pada kenyataanya keputusan lokasi bagi perusahaan
yang beroperassi secara global dimulai dari mempertimbangkan berbagai faktor
untuk memilih Negara, dilanjutkan untuk memilih wilayah sampai memilih tempat.
Berbagai faktor tersebut sebagai berikut :
1. Resiko politik yang dihadapi , peraturan yang ada, sikap pemerintah, serta insentif
pemerintah.
2. Permasalahan budaya dan ekonomi, termasuk budaya korupsi
3. Lokasi pasar karena produk yang telah dibuat harus dapat diserap oleh pasar agar
keberlangsungan perusahaan dapat terjamin.
4.ketersediaan tenaga kerja , upah buruh, produktivitas, karena unsur tenaga kerja
adalah sangat penting bagi perusahaan
5. Ketersediaan pasokan, komunikasi dan energi, hal ini disebabkan ketergantungan
perusahaan pada hal-hal tersebut karena tanpa bahan baku , komunikasi maupun
energi maka perusahaan tidak dapat beroperasi

12

6. Resiko nilai tukar mata uang, karena mata uang dari suatu Negara yang
Sangat fluktuatif akan berdampak sangat signfikan bagi kegiatan bisnis
Krisis ekonomi dan Iklim investasi
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia ini sekarang dalam beberapa tahun
terakhir memang melambat kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun.
Imbasnya dirasakan kalangan industry, terutama sector otomotif.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir memang
melambat. Kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun. Imbasnya dirasakan
kalangan industri, terutama sektor otomotif. pada tahun 2015 lalu FMI hanya punya
pangsa pasar 0,6 persen dengan penjualan 6.066 unit, atau turun dari capaian tahun
sebelumnya. Pada tahun 2014 pangsa pasar FMI satu persen dengan penjualan
menembus angka 11.556 unit.
Dua sampai tiga tahun lalu terakhir memang kondisi tidak menguntungkan karena
rupiah diguncang nilai tukar. Krisis ekonomi menggoyang Ford tahun 1997 bahkan
kandas di tengah jalan. Ford pun memilih untuk membatalkan berinvestasi di
Indonesia dan pergi ke Thailand. Namun krisi di Amerika Serikat membuat Ford
merugi besar. Baru dua tahun belakangan mereka kembali merasakan keuntungan.
Tapi walau Ford berhasil bertahan dan kembali bangkit, Ford memilih mundur teratur
dari dua pasar besar yang dikuasai pabrikan Jepang dan Indonesia.

13

BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
1. Ford memutuskan untuk meninggalkan Indonesia karena kalah terhadap
produk pesaing dari segi otomotifnya , letak strategisnya dan tidak sesuai
dengan kebutuhan konsumen
2. Dampak Ford Mempengaruhi Faktor-Faktor Lokasi dikarenakan Ford
memilih Indonesia sebagai pangsa pasar yang cukup tinggi peminat
konsumen nya namun Ford dindonesia menurun , tetapi setelah kembali ke
Thailand Ford mempunyai pangsa pasar yang jauh lebih tinggi dibandingkan
di Indonesia
4.2 Saran

Keputusan Ford untuk meninggalkan indonesia dinilai sudah tepat karena


Ford tidak bisa bersaing dengan Negara Jepang dan letak lokasi yang sudah
tidak ada pangsa pasar yang membeli Ford di Indonesia

14

DAFTAR PUSTKA
Mankiw, Gregory. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro Edisi Asia. Jakarta Selatan. Salemba
Empat.
Mankiw, Gregory. 2012. Pengantar Ekonomi Makro Edisi Asia. Jakarta Selatan.Salemba
Empat
Salvatore, Dominick. 2005. Managerial Economics. Jakarta. Salemba Empat.

http://www.bareksa.com/id/text/2016/01/26/pangsa-pasar-menciut-ford-stop-jualandi-indonesia/12565/analysis
http://telusur.metrotvnews.com/read/2016/02/01/478052/langkah-hengkang-ford
http://www.gaikindo.or.id/ford-menutup-bisnisnya-di-jepang-dan-indonesia/
http://ekayanahidayat.blogspot.co.id/2013/11/strategi-lokasi.html
http://www.gaikindo.or.id/data-interaktif/
http://nextrend.xyz/search/dampak-ditutupnya-ford-indonesia
http://www.merdeka.com/otomotif/ford-indonesia-tutup-awas-dampak-burukmengancam.html

15

https://id.wikipedia.org/wiki/Ford_Motor_Company
http://ekonomilmu.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-permintaan-penawaranhukum.html

16

Anda mungkin juga menyukai