Anda di halaman 1dari 15

Proposal Penanganan Krisis Pandemi Covid-19 di

Universitas Excellent

DISUSUN OLEH :
M.Basyir Kamil
(44217210017)

DOSEN PEMBIMBING
Roomilda, S.Sos, M.Si

JURUSAN PUBLIC RELATIONS


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI KAMPUS D
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, Karena dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya Penulis dapat
menyelesaikan Proposal Penanganan Krisis Pandemi Covid-19 di Universitas
Excellent.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun, sangat penulis harapkan
dari pembacanya. Sebagai manusia biasa penulis berusaha dengan sebaik baiknya
dan semaksimal dalam penyelesaian makalah ini, dan sebagai manusia biasa pun
penulis tidak luput dari segala kesalahan dalam menyusun proposal ini.

Akhir kata penulis ucapkan Terimakasih banyak untuk para pihak yang ikut
membantu dalam penyelesaian proposal ini. Serta diharapkan proposal ini dapat
berguna dan bermanfaat serta menambah wawasan bagi para pembacanya.

Bekasi, 28 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..............................................................................................1


1.2. Definisi Isu ………………………………………………………………....3
1.3. Definisi Krisis ...............................................................................................3
1.4. Hubungan Isu dengan Krisis .........................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Identifikasi Krisis .............................................................................................................8


2.2. Perencanaan Strategi Krisis ..........................................................................................8
2.3. Publikasi ..............................................................................................................................9
2.4. Evaluasi Strategi ...............................................................................................................10

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ...................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terjadinya suatu krisis adalah hal yang tidak terduga, mengganggu kelancaran
produktivitas suatu organisasi, menimbulkan kepanikan dari berbagai stakeholder, dan
memberikan pengaruh negatif terhadap nama baik suatu organisasi. Krisis merupakan
kejadian yang tidak diharapkan, berdampak dramatis, kadang belum pernah terjadi
sebelumnya yang mendorong organisasi menuju suatu kekacauan (chaos) dan dapat
menghancurkan organisasi tersebut tanpa adanya tindakan nyata (P.Powell, 2005, p.
68). Krisis tidak memiliki batas (no boundaries) dan dapat terjadi kapan saja, dimana
saja terhadap setiap organisasi (profit dan nonprofit, publik, privat).

Salah satu tugas seorang public relations adalah memberikan penanganan ketika
suatu organisasi maupun perusahaan menghadapi suatu krisis. Krisis yang menyerang
suatu organisasi akan memberikan dampak terhadap reputasi perusahaan yang dibangun
dan dibina secara susah payah mulai dari nol dan dapat hancur dalam sekejap apabila
tidak segera diberikan penyelesaian.

Krisis yang menyerang reputasi suatu organisasi dapat dikatakan merupakan


suatu masa dimana organisasi sedang berada hampir di dekat kematian. Kuncinya
adalah bagaimana mengubah situasi krisis yang terjadi sehingga dapat menjadi sebuah
peluang untuk dapat menciptakan reputasi perusahaan yang baik. Reputasi yang baik
perlu dibangun dengan usaha keras yang tentunya memerlukan waktu, tenaga, pikiran,
dan dana. Di samping itu, manajemen perusahaan harus menjalankan strategi
komunikasi yang bertujuan untuk membangun citra atau reputasi perusahaan.
Melakukan manejemen krisis merupakan langkah yang harus segera dilakukan untuk
dapat menghindari kerugian yang akan jauh lebih besar ke depannya. Hal ini penting
untuk dapat menjaga nama baik organisasi maupun perusahaan.

1
Virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang
paru-paru misterius pada bulan Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan
pasar hewan Huanan di Wuhan, China yang menjual berbagai jenis daging binatang,
termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus.
Seperti dikutip dari World Health Organization (WHO), virus Corona (COVID-19)
adalah virus yang berasal dari Coronaviruses (CoV) yang menyebabkan penyakit mulai
dari flu biasa hingga yang lebih parah dan gagal organ seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).

Virus yang saat ini tengah banyak diperbincangkan karena penyebarannya yang
sangat cepat. Hingga saat ini, virus Corona (COVID-19) sudah menginfeksi hingga 152
negara, termasuk Indonesia. WHO bahkan sudah meningkatkan status COVID-19
menjadi pandemi. Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19
yang sangat cepat hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari
virus Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh
penanganan secepatnya. Sayangnya, hingga kini belum ada obat spesifik untuk
menangani kasus infeksi virus Corona atau COVID-19.

Sekarang ini semua belahan dunia sedang menjalankan campaign yang dibuat
oleh pemerintah yaitu stay at home dan social distancing. Social distancing adalah
kegiatan dimana masyarakat diminta untuk menghindari hadir di pertemuan besar atau
kerumunan orang. Hal ini dilakukan demi menekan penyebaran virus Corona COVID-
19 di Indonesia. Pemerintah Indonesia sekarang sedang melakukan pelacakan (tracking)
kepada orang yang terindikasi positif virus COVID-19 dan membuat data statistik
mengenai persentase berapa banyak masyarakat yang berpotensi positif,positif
terinfeksi, sembuh, dan meninggal karena wabah pandemi ini.

Dari kabar yang beredar di masyarakat ada tiga korban positif terinfeksi
COVID-19 yang berasal dari salah satu Unversitas ternama, yaitu Universitas Excellent.
Ketiga korban positif tersebut terdiri dari satu dosen, dan dua mahasiswa, kabar tersebut
menyebutkan bahwa dosen dan salah satu mahasiswa meninggal dunia, sedangkan satu
mahasiswa lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Persahabatan untuk menjalani perawatan
dan isolasi.

2
1.2 Definisi Isu

Munculnya sebuah isu dalam sebuah perusahaan atau organisasi tidak dapat
diprediksi sebelumnya, oleh sebab itu perusahaan atau organisasi diminta untuk selalu
siap mengatasi isu-isu yang memungkinkan dapat membuat perusahaan atau organisasi
tersebut menjadi krisis. Penanganan isu oleh perusahaan atau organisasi ini beragam,
hal ini sangat berkaitan seberapa besar potensi isu yang muncul tersebut mempengaruhi
perusahaan atau organisasi.

Kemunculan sebuah isu awalnya disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian


pengertian yang dimiliki oleh pihak manajemen dan public perusahaan. Pengertian Isu
adalah suatu pertanyaan tentang fakta, nilai, atau kebijakan yang dapat di perdebatkan.
Jadi dari pengertiannya makna isu menjurus kepada adanya suatu masalah dalam suatu
organisasi, lembaga, kelompok yang membutuhkan penanganan. Jadi sebenarnya dari
pengertiannya isu mengacu kepada adanya adanya suatu bibit permasalahan yang
kemudian menyebabkan timbulnya perdebatan.

Selain itu biasanya kita juga pernah kata rumor, rumor merupakan beragam
informasi dengan berbagai versi yang tidak jelas siapa sumbernya, tidak jelas siapa yang
pertama kali menyampaikannya dan tidak jelas pula kabar atau informasi tersebut
mengandung kebenaran atau tidak., istilah seperti ini sama halnya dengan sebuah
gossip, selentingan atau grapevine.

1.3 Definisi Krisis

Kata krisis berasal dari bahasa Yunani Krisis, yang berarti “keputusan”. Ketika
krisis terjadi, perusahaan harus memutuskan apa yang harus dilakukan. Dalam bahasa
Cina, Krisis diucapkan dengan wei-iji dan mempunyai dua arti, yaitu “bahaya” dan
“peluang”. Two side in the same coin.

Krisis Public Relations adalah peristiwa, rumor, atau informasi yang membawa
pengaruh buruk terhadap reputasi, citra, dan kredibilitas perusahaan. Krisis juga
dianggap sebagai “turning point in history life”, yaitu suatu titik balik dalam kehidupan

3
yang dampaknya memberikan pengaruh signifikan, ke arah negative maupun positif,
tergantung reaksi yang diperlihatkan oleh individu, kelompok, masyarakat, atau suatu
bangsa.

Umumnya krisis dilihat sebagai situasi atau kejadian yang lebih banyak
mempunyai ilmplikasi negative pada organisasi daripada sebaliknya. Krisis pada
dasarnya adalah sebuah situasi yang tidak terduga, artinya organisasi umumnya tidak
dapat menduga bahwa akan muncul situasi yang dapat mengancam kelangsungan hidup
atau keberadaan organisasi. Krisis juga sebagai suatu peristiwa yang menyebabkan
suatu perusahaan atau organisasi menjadi sorotan kelompok-kelompok lain seperti:
konsumen, pemegang saham, karyawan, keluarga karyawan atau kelompok-kelompok
yang mempunyai interest pada aktifitas perusahaan tersebut.

1.4 Hubungan Isu dengan Krisis

Perlu dipahami bahwa manajemen isu dan manajemen krisis adalah dua hal
berbeda tetapi saling berhubungan. Manajemen isu dilakukan sebagai antisipasi sebelum
terjadinya krisis dan tetap harus dilakukan ketika krisis berlangsung.

Manajemen isu adalah aktivitas yang diorganisasi (dalam suatu organisasi)


untuk mengidentifikasi munculnya kecenderungan-kecenderungan (situasi) atau su – isu
yang dimungkinkan (diprediksi) mempengaruhi aktivitas organisasi dalam beberapa
tahun kedepan (termasuk dalam jangka pendek) dan membangun strategi organisasi
untuk meresponsnya. (Gaunt & Ollenberg1995 : 2).

Manajemen isu juga mencakup langkah – langkah atau tahapan dalam


menangani isu. Secara umum, ada lima tahap aktivitas manajemen isu yang bersifat
universal, artinya telah menjadi standar internasional dan formal bagi para akademisi.
Kelima tahap menurut Regester & Larkin itu adalah :

4
1. Public Relations mesti mengenal dahulu isu – isu yang diasumsikan dapat
mempengaruhi organisasi (Issue Identificaton). Proses identifikasi dalam tahap ini dapat
menggunakan beberapa cara, antara lain :

• Polling Opini

• Menggelar Focus Group Disscussion (FGD)

• Monitoring Media

• Penyediaan Kotak Opini

• Secara aktif melakukan “management by walking around”, dengan


mengunjungi dan mengobrol dengan kelompok publik untuk menampung aspirasi.

• Memonitoing dan menjalin relasi melalui dunia maya dengan berbagai fiturnya
seperti blog, facebook, Twitter, atau media sosial lainnya.

2. Melakukan evaluasi dan analisis isu – isu yang ditemukan. Tahap ini
mencakup upaya menganalisis penyebab isu dan kemungkinan akibatnya bagi aktivitas
organisasi. Tujuan dari tahap ini adalah mengetahui isu sebenarnya, penyebabnya, dan
dari mana sumbernya.

3. Merumuskan program – program yang bisa dilakukan organisasinya untuk


merepon itu tersebut. Termasuk merumuskan strategi – strategi alternatif terhadap
perubahan isu. Ragester & Larkin membagi tiga strategi dalam tahap ini :

• Adaptive change strategy adalah strategi terbuka terhadap perubahan,


mengantisipasi perubahan dan menawarkan dialog konstruktif untuk menggapai
kompromi dan akomodasi.

• Reactive Change Strategy adalah strategi yang mengantisipasi dan berusaha


membentuk arah

pembuatan kebijakan publik dengan menentukan bagaimana kampanye terhadap


isu dilaksanakan.

5
• Dynamic Response Strategy adalah strategi yang mengantisipasi dan berusaha
membentuk arah pembuatan kebijakan publik dengan menentukan bagaimana
kampanye terhadap isu dilaksanakan.

4. Mengintegrasikan semua komponen organisasi untuk melaksanakan


program -program. Upaya ini dikenal sebagai program komunikasi Public Relations
melibatkan, dan berkonsistensi dengan strategi departemen lainnya.

5. Mengukur apakah program – program tersebut berjalan sesuai tujuan –


tujuan organisasi. Untuk menilai apakah upaya merespon isu berjalan dengan baik,
maka diperlukan program – program riset.

Manajemen Krisis sebagai Upaya organisasi atau perusahaan untuk mengatasi


krisis. Upaya disini juga mencakup langkah – langkah yang diperlukan dalam
mengatasi atau mengelola krisis. Langkah terbaik dalam mengatasi krisis adalah
membuat sebuah rencana antisipasi krisis. Poin penting yang perlu diperhatikan dalam
manajemen krisis diantaranya adalah :

• Perlunya perencanaan Krisis

• Meletakkan prioritas utama pada keselamatan dan kepentingan publik.

• Mengupayakan satu suara melalui crisis center dengan satu juru bicara, untuk
ketercukupan informasi dan mencegah rumor.

• Menjalin komunkasi dengan publik terkait, mengajak kerja sama dan


memberikan penghargaan atas perhatian kooperatif mereka.

• Hindari dahulu upaya menyalahkan pihak lain, apalagi menggunakan jalur


hukum. Teliti dengan cermat penyebab krisis.

Dapat disimpulkan bahwa manajemen isu dan manajemen krisis memiliki


hubungan timbal balik berbalasan (respirokal) : sebuah isu dapat menciptakan krisis,
dan krisis dapat menciptakan isu.

6
Teori manajemen krisis umumnya didasarkan atas bagaimana menghadapi krisis
(crisis bargaining and negotiation), membuat keputusan di saat krisis (crisis decision
making), dan memantau perkembangan krisis (crisis dynamics).

Dalam situasi krisis, usahakan tetap tenang dan pertimbangkan dengan matang
keputusan yang akan diambil karena akan menjadi taruhan reputasi Public Relations.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mengelola krisis adalah :

1. Identifikasi Krisis

2. Perencanaan Strategi Krisis

3. Publikasi

4. Evaluasi Strategi

7
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Identifikasi Krisis

Dalam situasi pandemi virus Corona COVID-19, Universitas Excellent


menghadapi krisis kepercayaan dikarenakan sudah ada korban positif dari pihak
Universitas, langkah pertama yang harus dilakukan oleh PR Universitas Excellent
adalah untuk mencari tau informasi,data,fakta,kebenaran mengenai isu satu dosen dan
satu mahasiswa Universitas Excellent positif terpapar COVID-19 yang kemudian
meninggal dan satu mahasiswa lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Persahabatan. Jika
informasi tersebut benar, maka informasi itu perlu di analisa dan disimpan dengan baik
untuk keperluan klarifikasi ke masyarakat.

Segera melakukan rapat internal untuk melakukan pembentukan tim Satuan


Tugas (satgas) yang dipimpin oleh wakil rektor, kemudian tim nya terdiri dari biro
akademik, dan kemahasiswaan, serta juru bicara yaitu PR Universitas dan Rektor
Universitas.

2.2 Perencanaan Strategi Krisis

Setelah terbentuknya tim satgas, Universitas Excellent membentuk sebuah


Crisis Center mengenai virus Corona COVID-19 dilingkungan universitas guna
mendata jika ada orang yang berpotensi positif terinfeksi virus Corona COVID-19 agar
cepat dilakukan penanganan. Perencanaan jadwal penyelenggaraan konferensi pers.
Tujuan dilakukannya konferensi pers adalah untuk sebagai langkah publikasi pertama
dari pihak universitas dan memberikan klarifikasi mengenai informasi yang beredar
dimasyarakat.

8
Melakukan pembentukan program pengganti kegiatan belajar mengajar tatap
muka dengan kegiatan belajar mengajar dari rumah masing-masing, yaitu dengan kelas
online selama terjadinya pandemi COVID-19 hingga kondisi kembali menjadi kondusif,
melakukan penundaan terhadap semua kegiatan yang berlangsung baik didalam maupun
diluar universitas, pembagian dan pengurangan jadwal kerja kepada karyawan
universitas, pembuatan surat edaran perihal tidak adanya kegiatan di univeristas selama
pandemi COVID-19, pelarangan bagi mahasiswa dan dosen untuk berada dilingkungan
universitas guna mencegah penyebaran virus Corona COVID-19.

Memberlakukan hukuman atau sanksi bagi mahasiswa dan dosen. jika berada di
lingkungan universitas guna mencegah penyebaran virus Corona COVID-19,
melakukan penyemprotan cairan disfektan untuk menghindari adanya virus
dilingkungan universitas.

2.3 Publikasi

Melakukan konferensi pers yang dilakukan oleh Rektor universitas didampingi


oleh PR universitas kepada masyarakat dengan mengundang wartawan media cetak
maupun online yang menyatakan bahwa informasi mengenai adanya korban positif yang
terdiri dari dosen dan mahasiswa di Universitas Excellent itu benar, serta membuat
masyarakat agar tidak panik dengan apa yang terjadi di Universitas Excellent karena
sudah tertangani dengan baik.

Melakukan pemberitahuan mengenai terbentuknya Crisis Center virus Corona


COVID-19 dilingkungan Universitas Excellent melalui berbagai media. Melakukan
penyebaran surat edaran yang sudah terbentuk ke seluruh kalangan dari karyawan,
dosen, dan mahasiswa Universitas Excellent, guna memberikan informasi mengenai
pergantian kegiatan belajar mengajar tatap muka menjadi kelas online yang bisa
berlangsung dari rumah masing-masing selama pandemi virus Corona COVID-19
berlangsung, serta pemberitahuan hukuman atau sanksi dan pelarangan kegiatan apapun
di lingkungan Universitas Excellent.

9
2.4 Evaluasi Strategi

Setelah dilakukan semua perencanaan dan publikasi ke masyarakat, strategi


tersebut terbilang berhasil,karena awalnya masyarakat panik dan berpersepsi negative
karena mendengar kabar korban COVID-19 di Universitas Excellent menjadi netral
kembali dikarenakan setelah adanya konferensi pers dan merasa terbantu karena
terbentuknya Crisis Center dilingkungan Universitas Excellent, sehingga memudahkan
pendataan dan penanganan masyarakat yang berpotensi menjadi korban positif pandemi
COVID-19.

Strategi yang dilakukan untuk mengganti kegiatan belajar mengajar juga


berjalan lancar dan efektif, sehingga tidak terjadinya pengunduran jadwal kegiatan
belajar mengajar dan tidak adanya kegiatan apapun di Universitas Excellent.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Krisis yang dihadapi oleh Universitas Excellent merupakan kejadian yang tidak
terduga karena terjadinya pandemi virus Corona COVID-19 yang menyerang Indonesia.
Manager PR Universitas Excellent tidak tinggal diam dengan cepat dan tepat mencari
jalan keluar dari krisis yang menimpa Unversitas Excellent.

Perencanaan strategi krisis mulai dari pengadaan konferensi pers,terkait korban


positif COVID-19 yang diklarifikasi langsung oleh Rektor Universitas
Excellent,membuat Crisis Center, pengubahan sistem belajar menjadi kelas online,
hingga pelarangan dan pengunduran kegiatan yang berlangsung di lingkungan
universitas. Sehingga dapat menyelesaikan krisis yang terjadi dengan baik dan
mempertahankan citra Universitas Excellent.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.kompasiana.com/ratnanirmala/5e7617a3097f3676b41aebf2/latar-
belakang-dan-perkembangan-virus-corona
2. https://wolipop.detik.com/health-and-diet/d-4946027/apa-yang-dimaksud-virus-
corona-ini-asal-mula-hingga-gejala-covid-19
3. http://manajemenkrisisprbsiciledug.blogspot.com/2017/01/v-
behaviorurldefaultvmlo.html?m=1

12

Anda mungkin juga menyukai