Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PERENCANAAN STRATEGI PENANGANAN ISU

DI UNIVERSITAS EXCELLENT

DISUSUN OLEH :

Ade Irma.R

(44217210039)

DOSEN PEMBIMBING

ROOMILDA, S.Sos, M.Si

JURUSAN PUBLIC RELATIONS

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI KAMPUS D

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang telah memberi kesempatan kepada
saya. Sehingga proposal saya yang berjudul Perencanaan Strategi Penanganan Isu Di
Universitas Excellent.

Pada kesempatan ini, saya juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dosen
Pembimbing ibu Roomilda, S.Sos, M.Si serta semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini dengan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Demikian pengantar yang dapat saya sampaikan dimana saya sendiri pun sadar bahwasanya
saya hanyalah manusia yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan
kesempurnaan hanya milik Tuhan semata hingga dalam penulisan dan penyusunan masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa
saya nanti dalam upaya evaluasi diri.

Akhir kata saya hanya bisa berharap,bahwa dibalik ketidak sempurnaan penulisan dan
penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau
bahkan hikmah bagi saya sendiri,pembaca dan bagi seluruh mahasiswa/i. Aamiin…

Bekasi, 26 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I    PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1


1.2 Definisi Isu ...........................................................................................
1.3 Definisi Krisis
1.4 Penyebab Isu .........................................................................................

BAB II   KAJIAN PUSTAKA

                2.1  Pengertian Tahapan Krisis .............................................................................  5

              2.2 Tahapan Krisis ..........................................................................................  6

BAB III  PEMECAHAN MASALAH & PERENCANAAN PROGRAM

                 3.1  Tahap Prodmoral ..................................................................................  14

                 3.2  Tahap Akut ............................................................................................   14

               3.3 Tahap Kronis .........................................................................................  15

               3.4 Tahap Resolusi .......................................................................................  15

BAB IV   PENUTUP

4.1    Kesimpulan ............................................................................................ 16

4.2    Saran ...................................................................................................... 16

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Virus Corona adalah bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit pada
hewan ataupun pada manusia. Di indonesia, masih melawan virus Corona hingga saat ini,
begitupun juga di negara-negara lain. Jumlah kasus virus Corona terus bertambah dengan
beberapa melaporkan kesembuhan, tapi tak sedikit yang meninggal. Usaha penanganan dan
pencegahan terus dilakukan demi melawan COVID-19 dengan gejala mirip flu.

Virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang
paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan
Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa
dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus.

Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan MERS, yang
juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut, virus Corona bukan kali
ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, virus
Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.
Pandemi COVID-19.

Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain hingga kini masih dianggap sebagai
vektor virus Corona atau COVID-19. Terlepas dari benar-tidaknya informasi tersebut,
COVID-19 membuktikan diri mampu menular antar manusia. Penularan sangat cepat hingga
Organisasi Kesehatan Dunia WHO menetapkan pandemi virus Corona atau COVID-19 pada
(11/3/2020).

Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19 yang sangat cepat
hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari virus Corona.
Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh penanganan secepatnya.
Sayangnya, hingga kini belum ada obat spesifik untuk menangani kasus infeksi virus Corona
atau COVID-19.

WHO menyatakan saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus Corona secara
global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian akibat COVID-19 dibanding China.
Jumlah total kasus virus Corona, menurut WHO, kini lebih dari 136 ribu di sedikitnya 123
negara dan wilayah. Dari jumlah tersebut, nyaris 81 ribu kasus ada di wilayah China daratan.
Italia, yang merupakan negara Eropa yang terdampak virus Corona terparah, kini tercatat
memiliki lebih dari 15 ribu kasus.

Dan sekarang ini semua belahan dunia sedang menjalankan campaign yang dibuat
oleh pemerintah yaitu stay at home dan social distancing. Social distancing adalah kegiatan
dimana masyarakat diminta untuk menghindari hadir di pertemuan besar atau kerumunan
orang. Hal ini dilakukan demi menekan penyebaran virus corona COVID-19 di Indonesia.
Dan virus ini pun dapat merugikan beberapa perusahaan atau instansi yang dapat membuat
citra nya buruk dimata masyarakat.
iv
Citra merupakan hal yang terpenting dari suatu perusahaan. Citra ini dengan sengaja
diciptakan agar memberikan nilai positif. Nilai positif sangat diperlukan bagi sebuah
perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan dari publik agar eksistesnsi dari perusahaan
dapat terus berlanjut. Saat terjadi krisis kepercayaan dan menurunnya citra perusahaan, peran
PR sangat dibutuhkan oleh perusahaan.

Public Relatios (PR) adalah sebagai jembatan antara perusahaan atau organisasi dengan
publiknya, terutama tercapainya mutual understanding (saling pengertian) antara perusahaan
dengan publiknya. Pengertian lain dari PR adalah fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan baik dan bermanfaat antar organisasi dengan publik yang
mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Jadi, PR itu merupakan
kedudukan dalam suatu perusahaan atau organisasi sebagai penghubung antar perusahaan
atau organisasi dengan publiknya.

1.2 Definisi Isu

Munculnya sebuah isu dalam sebuah perusahaan atau organisasi tidak dapat diprediksi
sebelumnya, oleh sebab itu perusahaan atau organisasi diminta untuk selalu siap
mengatasi isu-isu yang memungkinkan dapat membuat perusahaan atau organisasi
tersebut menjadi krisis. Penanganan isu oleh perusahaan atau organisasi ini beragam, hal
ini sangat berkaitan seberapa besar potensi isu yang muncul tersebut mempengaruhi
perusahaan atau organisasi.

Kemunculan sebuah isu awalnya disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian pengertian


yang dimiliki oleh pihak manajemen dan public perusahaan, untuk lebih memahami
definisi dari isu, berikut beberapa isu yang dikemukakan dari berbagai sumber : Isu
terjadi ketika sebuah masalah menjadi terfokus pada satu pertanyaan khusus yang bisa
mengarahkan pada pertikaian dan beberapa jenis resolusi. Pengertian Isu adalah suatu
pertanyaan tentang fakta, nilai, atau kebijakan yang dapat di perdebatkan. Jadi dari
pengertiannya makna isu menjurus kepada adanya suatu masalah dalam suatu organisasi,
lembaga, kelompok yang membutuhkan penanganan. Jadi sebenarnya dari pengertiannya
isu mengacu kepada adanya adanya suatu bibit permasalahan yang kemudian
menyebabkan timbulnya perdebatan.

Isu merupakaan perbedaan pendapat yang diperdebatkan, masalah fakta, evaluasi,


atau kebijakan yang penting bagi pihak-pihak yang berhubungan. Lalu yang terakhir
didefinisikan bahwa isu merupakan sebuah konsekuensi dari tindakan yang diusulkan
seseorang atau pihak lain yang dapat membawa dampak dalam negosiasi pribadi dan
penyesuaian, sipil dan criminal litigasi, atau hal yang dapat menjadi sebuah masalah dari
kebijakan public melalui legislativ aturan tindakan.

Definisi sederhana lainnya menurut Regester dan Larkin bahwa sebuah isu
mempresentasikan suatu kesenjangan antara praktek koorporat dengan harapan-harapan
para stakeholdernya. Dengan kata lain, sebuah isu yang timbul ke permukaan adalah

v
suatu kondisi atau peristiwa, baik didalam maupun diluar organisasi, yang jika dibiarkan
akan menjadi efek yang signifikan pada fungsi atau kinerja organisasi tersebut atau pada
target-trget organisasi tersebut dimasa mendatang. Selain itu biasanya kita juga pernah
kata rumor, rumor merupakan beragam informasi dengan berbagai versi yang tidak jelas
siapa sumbernya, tidak jelas siapa yang pertama kali menyampaikannya dan tidak jelas
pula kabar atau informasi tersebut mengandung kebenaran atau tidak., istilah seperti ini
sama halnya dengan sebuah gossip, selentingan atau grapevine.

1.3 Definisi Krisis

Kata krisis berasal dari bahasa Yunani Krisis, yang berarti “keputusan”. Ketika krisis
terjadi, perusahaan harus memutuskan apa yang harus dilakukan. Dalam bahasa Cina,
Krisis diucapkan dengan wei-iji dan mempunyai dua arti, yaitu “bahaya” dan “peluang”.
Two side in the same coin.

Krisis Public Relations adalah peristiwa, rumor, atau informasi yang membawa
pengaruh buruk terhadap reputasi, citra, dan kredibilitas perusahaan. Krisis juga dianggap
sebagai “turning point in history life”, yaitu suatu titik balik dalam kehidupan yang
dampaknya memberikan pengaruh signifikan, ke arah negative maupun positif,
tergantung reaksi yang diperlihatkan oleh individu, kelompok, masyarakat, atau suatu
bangsa.

Umumnya krisis dilihat sebagai situasi atau kejadian yang lebih banyak mempunyai
ilmplikasi negative pada organisasi daripada sebaliknya. Krisis pada dasarnya adalah
sebuah situasi yang tidak terduga, artinya organisasi umumnya tidak dapat menduga
bahwa akan muncul situasi yang dapat mengancam kelangsungan hidup atau keberadaan
organisasi. Krisis juga sebagai suatu peristiwa yang menyebabkan suatu perusahaan atau
organisasi menjadi sorotan kelompok-kelompok lain seperti: konsumen, pemegang
saham, karyawan, keluarga karyawan atau kelompok-kelompok yang mempunyai interest
pada aktifitas perusahaan tersebut.

1.4. Penyebab Isu

Awal penyebab isu yang beredar di Universitas Excellent adalah bahwa ada media
yang memberitakan kabar buruk tentang terdapat 1 dosen dan 2 mahasiswa di Universitas
Excellent yang terkena COVID-19 pada minggu pertama dibulan Maret ini. 1 dosen dan 1
mahasiswa meninggal, serta 1 mahasiswa lagi sedang dirujuk ke RS Persahabatan.

vi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Tahapan Krisis


Secara umum krisis berkembang melalui tiga tahap. Tahapan tersebut adalah :
1.Pra krisis (pre-crisis)

Pra krisis terjadi ketika situasi serius mulai muncul dan organiassai menyadarinya.
Pada tahap ini telah diketahui tanda-tanda akan terjadinya krisis. Tetapi, jika situasi tersebut
dibiarkan tanpa mengambil tindakan pencegahan maka dapat berkembang menjadi krisis
yang besar.

Pada tahap ini, kesiapan manghadapi krisis adalah faktor terpenting. Kesiapan ini diperoleh
dari upaya mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya krisis (melalui manajemen
isu).

2.Krisis (acute crisis)

Tahap krisis akan terjadi ketika situasi tidak dapat di manajemen dengan baik oleh
organisasi sehingga situasi tersebut menyebar luas ke luar organisasi. Pada tahap ini, jalan
terbaik yang dilakukan adalah meminimalkan akibat krisis, tidak memunculkan korban baru,
termasuk mengisolasi krisis agar tidak meluas. Yang utama adalah menjamin keselamatan
public, bukan berkutat untuk mencari tahu penyebab krisis.

3.Pasca krisis (post crisis)

Terjadi ketika krisis sudah teratasi dan organisasi berupaya mempertahankan citranya
atau kehilangan citra tersebut. Masa ini organisasi berupaya untuk memperbaiki segala akibat
yang ditimbulkan krisis (recovery).

2.2 Tahapan Krisis

Krisis merupakan suatu proses yang memiliki tahapan, semakin tinggi tahapannya semakin
besar dampak dan akibatnya terhadap perusahaan, dan sebaliknya. Tahap-tahap tersebut
adalah:

1. Tahap Prodromal
     Tahap ini biasa disebut warning stage karena tahap ini memberikan sinyal atau tanda-
tanda awal krisis. Dalam tahap ini, perusahaan masih dapat beroperasi seperti biasanya.
Meskipun begitu, perusahaan tetap perlu menangainya dengan agar tidak sampai memasuki
tahap akut. Menurut Fink, tahap ini muncul dengan jelas, samar-samar dan samar sekali atau
tidak kelihatan.

vii
2. Tahap Akut
    Berbagai permasalahan yang muncul yang kadang tidak jelas pada tahap prodromal, di
tahap ini mulai telihat jelas. Tahap ini biasanya dianggap sebagai masalah sebenarnya,
padahal tahap merupakan titik awal dari akibat yang nantinya akan timbul. Misalnya pesawat
jatuh, termasuk tahap  akut yang hanya sementara, tahap akut lainnya adalah berbagai urusan
lainnya mengenai legal, investigasi dan sebagainya.

3. Tahap Kronis  
    Tahap ini merupakan tahap di mana peruasahaan belajar dari krisis, self-analysis.
Pembelajaran ini guna untuk pemahaman krisis mendatang agar dapat menghadapinya tau
tidak sampai terkena kembali. Pada tahap biasa dilakukan langkah-langkah pembersihan.
 
4. Tahap Resolusi
    Tahap ini adalah tahap penyembuhan kembali. Meskipun krisis sudah usai, namun tetap
perlu waspada dan hati-hati karena krisis tidak berhenti begitu saja, krisis pada umumnya
berbentuk siklus.  

viii
BAB 3

PEMECAHAN MASALAH & PERENCANAAN PROGRAM

3.1 Tahap Prodmoral

Awalnya situasi masih dalam keadaan normal. Perkuliahan masih berjalan, kegiatan
di kampus juga masih berjalan. Namun dalam minggu pertama bulan Maret ada mahasiwa
dan dosen yang menjadi korban Covid-19.

3.2 Tahap Akut

Korban di Universitas Excellent terdiri dari 1 dosen dan 2 mahasiswa yang terkena
Covid-19. 1 Dosen dan 1 orang mahasiswa meninggal, sedangkan 1 mahasiwa sedang dirujuk
ke RS Persahabatan.

3.3 Tahap Kronis

Pada tahap ini karena sudah jelas ada korban, maka yang harus dilakukan seorang
Manajer PR adalah menyebarkan edaran bahwa perkuliahan tatap muka akan diliburkan.
Namun perkuliahan atau kegiatan belajar mengajar (KBM) harus tetap dijalankan maka
akan digantikan dengan kuliah online. Karena dengan kuliah online kita akan menekan
tingkat penyebaran virus COVID-19 ini.

3.4 Tahap Resolusi

Dan pada tahap ini, seorang manajer PR harus melakukan lockdown untuk wilayah
kampus dan melakukan kegiatan penyemprotan desinfektan pada seluruh kampus.
Mengurangi jam kerja untuk para karyawan nya serta selalu mengingatkan untuk sering
sering mencuci tangan, memakai masker dan menjalankan social distancing.

ix
BAB IV
PENUTUP

4.1      Kesimpulan
Krisis yang dialami oleh Universitas Excellent ini termasuk ke dalam krisis PR yang
disebabkan oleh beragamnya persepsi masyarakat. Diawali oleh isu bahwa ada korban dari
Universitas dan perkuliahan masih berjalan seperti biasa dan isu tersebut tersebar luas
sehingga membuat masyarakat berpandangan negatif tentang lingkungan Universitas
Excellent.
Namun Manajer PR tidak tinggal diam dengan cepat dan tepat PR Universitas
Excellent segera mencari jalan keluar untuk memulihkan isu negatif ini. Setelah serangkaian
tahap pemulihan dilakukan oleh Manajer PR dengan melibburkan perkuliahan tatap muka
yang digantikan dengan perkuliahan online agar dapat melakukan kegitan social distancing
agar menekan penyebaran virus COVID-19 ini. Dan kasus ini berhasil diselesaikan,.
Seorang Manajer PR harus bisa menangani dan menyelesaikan isu dalam situasi
seperti ini dengan cepat dan tepat agar tidak meresahkan masyarakat.

4.2      Saran
 Seorang manajer PR harus dengan cepat dalam menyelesaikan masalah agar tidak dipandang
negatif oleh masyarakat.
 Manajer PR sebaiknya mulai memperhatikan kesehatan dan keselamatan para anggota
internal dan eksternal.

Anda mungkin juga menyukai