Anda di halaman 1dari 14

Hubungan PR dengan

Media
Rizky Kurniawan
Siget Wahyu Sianipar

Definisi PR menurut kamus terbitan Institut


of Public Relations (IPR) yang dikutip
Anggoro (2001:2)

Adalah keseluruhan upaya yang


dilangsungkan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka
menciptakan dan memelihara niat
baik dan saling pengertian antara
suatu organisasi dengan segenap
khalayaknya.

Istilah-istilah dalam PR
Istilah publik dalam public relations maknanya
bukan masyarakat secara keseluruhan
melainkan khalayak yang dijadikan sasaran
kegiatan PR (Anggoro,2001:18).
Renald Khasali (1999:63) yang menyebut
publik sasaran ini dengan istilah stakeholder,
menyatakan bahwa stakeholder adalah setiap
orang/kelompok yang berada dalam maupun di
luar perusahaan yang mempunyai peran dalam
menentukan keberhasilan perusahaan

Dalam pandangan Baskin dan Arnof (1992), seorang


PRO perlu memahami komunikasi dalam konteks
sebagai berikut:

Keterampilan
Tugas-tugas
Sistem komunikasi
Sistem Operasi

Pentingnya Pemahaman tentang Model


Hubungan Public Relations
Seorang Public Relations akan mengetahui fakta
yang terjadi dilapangan bahwa akan ada banyak
kemungkinan hubungan yang terjadi antara
Public Relations dengan stakeholder-nya.
Dapat digunakan sebagai dasar pemikiran bagi
seorang Public Relations dalam mencari strategi
yang tepat.
Berdasarkan pengetahuan tentang model
hubungan seorang praktisi Public Relations akan
dapat memilih model hubungan yang paling
tepat untuk organisasi atau institusinya.

Prinsip-prinsip PR dalam membina hubungan yang harmonis


yaitu:

Mutlak adanya kejujuran, dan keterusterangan.


Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada
pers.
Jangan meminta-minta atau mengemis kepada pers.
Jangan coba-coba minta untuk menutup saluran
informasi.
Jangan terlalu membanjiri media dengan segala macam
publisitas yang tidak jelas tujuan atau sasaran yang
hendak dicapai.
Selalu meng-updated setiap daftar nama reporter, tugas
peliputannya, alamat dan telepon redaksi dan
sebagainya.

Sedangkan yang tidak boleh dilakukan


antara lain adalah:

Jangan sekali-kalipun berbohong


Jangan sekali-kali mengatakan no
comment.
Jangan bilang of the record setelah
anda membuat pernyataan.
Jangan berimprovisasi, berspekulasi
dan menebak-nebak
Jangan mengumumkan apapun bila
informasinya belum ada ditangan
anda.

Berbagai aktivitas yang dapat dilakukan


menurut Ruslan (1999) dan Aceng (2000)
adalah:

1.
2.
3.
4.

Konferensi Pers.
Wisata Pers.
Resepsi Pers dan Press Gathering.
Taklimat Pers (Press Breifing).

4 Model Pendekatan PR

The
The
The
The

press agentry/publicity model


public information model
two-way asymmetric model
two-way symmetric model

The press agentry/publicity model


Inti sari pendekatan ini adalah bahwa
komunikasi digunakan sebagai suatu
format propaganda.

The public information model


Pendekatan ini mencari untuk
menghamburkan truthful informasi.
Arus jalan searah, ada focus pada
bujukan, lebih pada ketetapan
informasi.

The two-way asymmetric model


Tujuan dalam model two-way
asymmetric ini adalah untuk
scientific persuasion. Bentuk
komunikasi dari model ini ialah dari
sumber ke penerima yang di
dalamnya terdapat feedback.

The two-way symmetric model


Tujuan dalam model two-way symmetric
ini adalah mutual understanding,
menggunakan komunikasi sebagai salah
satu alat untuk bernegosiasi dengan
publik dan mendukung saling percaya
dan respek antara organisasi dengan
publiknya, komunikasi bertujuan untuk
menciptakan kesepahaman, ada
kebebasan pertukaran informasi.

Anda mungkin juga menyukai