Anda di halaman 1dari 9

Nilai: 75

Judul : KEHADIRAN MEDIA BARU (NEW MEDIA) DI DAERAH

Tahun Akademik / Semester : 2020 / 2021

Hari / Tanggal : Kamis, 8 Juli 2021

Ruang / Waktu : C-202-3/ 150 menit

Dosen : Dr. Afdal Makkuraga Putra, M.Si dan Feni Fasta, M.Si

SKS : 3 SKS

Mahaiswa : M Robby Sahputra

NIM : 55220110102
KEHADIRAN MEDIA BARU (NEW MEDIA) DI DAERAH
M Robby Sahputra – 55220110102
Mahasiswa Pascasarjana Magister Ilmu Komunikasi
Universitas Mercubuana

Pendahuluan

Perubahan cepat teknologi informasi telah merubah cara berkomunikasi


masyarakat, dari komunikasi oral menjadi komu nikasi verbal diubah ke komunikasi
termediasi oleh media baru. Meyrowitz (1997) dalam Widhyharto dan Adiputra,
(2014) menekankan bahwa perkembangan teknologi seperti komunikasi tatap muka
dalam video chating di replika tanpa pembatasan ruang. Media baru juga
memunculkan variasi ruang informasi dan kemungkinan kemunculan konsensus nilai
baru. Levy (1997, dalam Widhyharto dan Adiputra, 2014) mengelaborasi “ruang
pengetahuan” bahwa bentuk kelanjutannya melalui dina mika negosiasi yang tegas
bersama media baru.

Pada era media baru ini kita diberi kemudahan untuk mengakses informasi,
hiburan dan lain-lain. Berbeda ketika pada era media konvensional (media lama) kita
hanya bisa menonton acara televisi kesukaan pada hari dan jam tertentu atau
membaca majalah yang terbit selama seminggu sekali, sekarang kita menikmati itu
semua setiap saat tanpa batas waktu dengan mengakses internet.

Kemudahan dalam mengakses informasi dan hiburan menjadi keunggulan pada


media baru, ditambah lagi informasi sudah menjadi kebutuhan pada saat ini.
Informasi dan hiburan yang ingin diaksespun sangat beragam, kita bisa memilih
mana yang ingin kita akses dan yang lebih relevan.

Praktik media baru di Indonesia sedang bangkit. Permintaan tinggi atas teknologi
komunikasi baru meng indikasikan praktik media baru di Indonesia. Pada akhir 2010
telepon pintar dimiliki sekitar 225 juta orang, dengan penambahan pertumbuhan dua
juta per bulan. Dengan pertumbuhan telepon pin tar seperti sekarang ini akan
menyaingi jumlah populasi masyarakat Indonesia pada petengahan 2011. 80%
pengguna fa silitas pelayanan seluler di Indonesia sen diri digunakan untuk
mengakses internet melalui telepon seluler.

Straubhaar dan LaRose mencatat bahwa adanya perubahan terminologi yang


menyangkut media. Perubahan itu berkaitan dengan perkembangan teknologi,
cakupan area, produksi masal, distribusi masal, sampai pada efek yang berbeda
dengan apa yang ada di media massa. Keberadaaan media baru seperti internet
bisa melampaui pola penyebaran pesan media tradisional. Sifat internet yang bisa
berinteraksi mengaburkan batas geografis, kapasitas interaksi, dan yang terpenting
bisa dilakukan secara real time (Nasrullah, 2015).

Media baru adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan


digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-
20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai “media baru” adalah
digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat,
interaktif dan tidak memihak. Beberapa contoh dapat Internet, website, komputer
multimedia, permainan komputer, CD-ROMS, dan DVD. Media baru bukanlah
televisi, film, majalah, buku, atau publikasi berbasis kertas. (Rudi Setiawan, 2013).

Meyrowitz mengungkapkan bahwa lingkungan media baru atau dikenal dengan


cyberspace telah membawa tawaran pemikiran baru terhadap riset media yang tidak
hanya berfokus pada pesan semata, tetapi mulai melibatkan teknologi komunikasi itu
sendiri yang secara langsung maupun tidak memberikan fakta bahwa perangkat
komunikasi berteknologi itu merupakan salah satu bentuk atau tipe dari lingkungan
sosial. Tidak hanya bisa dilihat sebagai media dalam makna teknologi semata, tetapi
juga makna lain yang muncul seperti budaya, politik, dan ekonomi (Nasrullah, 2015).

New Media merupakan media yang menggunakan internet, media online


berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan dapat berfungsi
secara privat maupun secara publik. Media baru merupakan digitalisasi yang mana
sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai teknologi dan
sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis dan dari semua yang
bersifat rumit menjadi ringkas. Digital adalah sebuah metode yang complex dan
fleksibel yang membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam kehidupan manusia.
Digital ini juga selalu berhubungan dengan media Universitas Sumatera Utara
karena media ini adalah sesuatu yang terus selalu berkembang dari media zaman
dahulu (old media) sampai sekarang yang sudah menggunakan digital (modern
media/new media).

Isi pesan dalam setiap jenis komunikasi juga dibedakan oleh ciri – ciri tertentu,
demikian halnya dengan komunikasi massa. Adapun karakteristik isi pesan
komunikasi massa antara lain,Kerkaitan dengan aktualitas, bahwa suatu berita akan
menarik khalayak jika merupakan hal – hal yang baru. Baru bukan berarti selalu baru
terjadi, melainkan sesuatu yang belum diketahui khalayak atau khalayak untuk
pertama kalinya mengetahui adanya fakta baru. Karena pada dasarnya khalayak
selalu ingin mengetahui tentang suatu informasi atau peristiwa secepat mungkin, jadi
jangan sampai kelewatan atau terlambat dalam memberitakannya karena mereka
akan mencari dari sumber lain yang dapat memenuhi kebutuhannya (Vera, 2008).

Pembahasan

Media baru sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Perlahan namun pasti


pola hidup manusia saat ini berubah sedikit demi sedikit karena teknologi terbaru ini.
Perkembangan teknologi tidak dapat dihindarkan. Namun isi media seharusnya
dapat mengedukasi para poenggunanya.

Isi media tidak lagi menjadi penting bagi pengguna. Ketika packaging media baru
itu sangat menarik, maka pengguna akan memakainya sekaligus akan menyebarkan
informasi yang diterima. Informasi yang diterima belum tentu juga kebenarannya.
Ketika informasi diterima seharusnya penerima pesan melihat dengan seksama isi
pesan tersebut. Ketika divalidasi kebenarannya maka pesan tersebut dapat di
teruskan atau dipublikasikan kembali oleh penerima.

Media baru merupakan perkembangan teknologi komunikasi massa digital


dimana seseorang dapat melakukan interaksi melalui dunia maya tanpa bertatap
muka langsung dengan bantuan internet. Menurut Mc Quail (2011:148) media baru
adalah berbagai perangkat teknologi komunikasi yang memungkinkan adanya
digitalisasi dan cangkupan yang luas untuk penggunaan pribadi sebagai alat
komunikasi. Holmes ( 2005:7 ) menyatakan bahwa intenet merupakan awal mula
perkembangan teknologi interaksi global akhir abad ke-20 yang mengubah cakupan
serta sifat dasar dari medium komunikasi. Tranformasi ini disebut sebagai “second
media age”. Dimana media tradisional seperti radio, koran dan televisi telah banyak
ditinggalkan oleh masyarakat. Media tradisional memakai pola menyebarkan
informasi dari satu sumber ke audiens luas, bersifat satu arah dan bahkan tidak ada
interaksi timbal balik antara pengirim dan penerima. Terdapat perbedaan antara
media baru dengan media konvensional seperti media cetak, majalah, tv dan radio
dimana para penggunanya tidak dapat menggunakannya dimana saja, kapan saja,
fleksibel serta real time.

Trevo barr (2000) dalam Holmes (2005:79) menyebutkan adanya tipe interaksi
yang terjadi akibat adanya media baru ( internet) , antara lain:

1. One to one message: komunikasi yang dilakukan antar personal melalui


internet seperti (email).

2. One to many message : komunikasi yang dilakukan komunikator terhadap


kelompok tertentu dalam satu group tertentu, seperti (mailing list atau broadcast).

3. Distributed message database : pesannya dapat dikirim secara global dan


cepat.

4. Real time communication: komunikasi yang dapat dilakukan dengan


menggunakan koneksi internet atau sering disebut dengan “chatting” (seperti instant
messaging).

5. Real time remote computer utilization : pemanfaatan media komputer sebagai


alat komunikasi (seperti Telnet (Telecommunication network)).
6. Remote information retrieval : dapat berkomunikasi dengan jarak jauh atau
sebagai mensin pencari informasi diinternet (seperti word wide web).

Dalam Mc Quail (2011:45) Ciri-ciri media baru merupakan suatu media yang
dapat diakses dimana saja dan kapan saja atau tidak tergantung lokasi,
menggunakan teknologi berbasis internet seperti komputer, bersifat pribadi dan
memilik fungsi publik, setiap penggunanya merupakan komunikator, dan kontrol
yang tidak ketat. Masyarakat di era modernisasi seperti sekarang ini sudah sangat
mudah untuk mengakses internet (media baru) tindak hanya dapat diakses melalui
komputer saja, tetapi kini juga dapat mengaksesnya melalui tekhnologi telepon
seluler atau handphone.

Dalam Mc Quail (2011 :156) telah mengiindentifikasikan media baru kedalam


lima kategori yang dibedakan berdasarkan jenis, penggunaan, konteks, dan
kategorinya yaitu:

1. Media komunikasi antar pribadi misalnya adalah telepon genggam atau yang
sering disebut (handpohne) dan surat elektronik seperi (E-mail).

2. Media permainan interaktif merupakan media yang berbasis komputer atau


aplikasi game.

3. Media pencarian informasi merupakan mesin pencari atau sumber data yang
mempermudah seseorang mencari informasi di internet, dengan menggunakan
awalan WWW (world wide web)

4. Media partisipasi kolektif merupakan situs jejaring sosial seperti faceebook,


instgram, path ,line dll.

5. Substitusi media penyiaran merupakan media yang dapat mempermudah


penggunanya untuk mengunduh suatu konten, misalnya seperti konten film, lagu dll.

Membahas mengenai karakteristik media baru Dalam Mc Quail (2011:157) telah


membagi karateristik media baru dalam beberapa bagian dari perspektif
penggunanya, berupa :
1. Interaktivitas : komunikator dan komunikan dapat berkomunikasi atau
berinteraktif satu sama lain secara langsung tanpa harus bertatap muka.
2. Kehadiran sosial atau (sosiabilitas) : penggunaan media dapat memunculkan
komunikasi personal dengan orang lain seperti (media sosial, blackberry messenger,
line dll).
3. Media richness dimana media dapat lebih banyak melibatkan individu dan
melibatkan banyak indera.
4. Otonomi: pengguna dapat mengendalikan sendiri atas konten dan bersifat
mandiri tanpa adanya kontrol.
5. Unsur bermain-main : di dalam media baru terdapat unsur untuk hiburan dan
kesenangan.
6. Privasi : bersifat pribadi yang dihubungakan dengan suatu konten.
7. Personalisasi ( personalization) : dimana konten dan penggunaan menjadi
personal dan unik.

Media baru memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan media konvensional (media
massa) adapun ciri-ciri utama media baru menurut McQuail (2011):

a. Adanya saling ketergantungan

b. Individu sebagai penerima maupun pengirim pesan

c. Interaktivitas

d. Kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka

e. Jangkauan luas Ciri-ciri media baru tersebut tentu membawa manfaat


tersendiri bagi pengguna media.

Media baru yang memiliki karakteristik jangkauan luas, dapat memberi manfaat
sebagai sumber informasi yang dapat diakses oleh seluruh kalangan. Media baru
yang berbasis internet juga memberi kemudahan pada pengguna untuk bertukar
pesan dengan melalui smartphone tanpa harus bertatap muka. Selain itu, bagi para
pebisnis, media baru bisa dimanfaatkan untuk memperluas jaringan bisnis nya,
memperluas target pasar perusahaan tersebut.

Kesimpulan

Revolusi teknologi komunikasi telah menghasilkan teknologi dan aplikasi yang


mengisi seluruh bentuk komunikasi mulai dari komunikasi interpersonal, komunikasi
antarpersonal, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Kebutuhan informasi semakin
beragam sejalan dengan prinsip keterbukaan informasi publik.

Media massa nasional sulit untuk memberikan informasi yang sesuai dengan
kebutuhan informasi khalayak di daerah yang menyangkut kegiatan daerah. Media baru dan
media konvensional, menjual content informasi yang di distribusikan kepada masyarakat
lokal. Sesuatu yang berubah adalah platform dan cara mengemas informasi tersebut. Peran
media dalam kehidupan sehari-hari di daerah yakni sebagai komunikator serta agen of
change dan sarana interaksi. Media memiliki peran yang sangat penting sehingga posisi
media masapun menjadi penting dalam masyarakat. Sebagai bentuk dari pentingnya media
dapat dilihat dari pengaruh yang dirasakan oleh khalayak, mulai
Daftar Pusaka

Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia Suatu Pengantar.


Bandung: Ghalia Indonesia.

Sukidin, B, 2005. Pengantar Sosiologi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Vera, Nawiroh. 2010. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Renata Pratama


Media.

Wahid, Abdul dan Dhinar Aji Pratomo. 2017. Masyarakat dan Teks Media
(Membangun Nalar Kritis Masyarakat pada Teks Media). Malang: UBPress.

McQuail, Denis, 2011, Teori Komunikasi Massa, Salemba Humanika, Jakarta Mufid,

Muhamad, 2005, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, Kencana Prenada Media G r


o u p , Jakarta Mulyana,

Deddy, 2001, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Rosda, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai