44200117
44.5D.05
ONLINE JOURNALIMS
PROPOSAL PENDIRI MEDIA ONLINE
1
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Rumusan
▪ Membuat media khusus yang menyajikan berita dan informasi Pariwisata Indonesia
di dunia maya yang memiliki kelengkapan dan kredibilitas yang tinggi.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Media massa bertambah anggota dengan kelahiran situs-situs berita di ruang cyber
dalam kategori com. Publik dewasa ini tak hanya mengenal surat kabar, majalah, kantor berita,
radio, atau televisi sebagai media massa., tetapi juga situs- situs berita di dalam ruang cyber.
Karena tanda pemisah dalam taksonomi situs ini berupa titik atau dot, kategori pemberitraan
model baru itu kita sebut saja dalam ruangan ini sebagai jurnalisme dotcom.
4
2.2 Cyber sebagai media
Sejarah media massa memperlihatkan bahwa sebuah teknologi baru tidak pernah
menghilangkan teknologi yang lain, namun mensubstitusinya. Radio tidak pernah menggantikan
surat kabar, nemun menjadi sebuah alternative, menciptakan sebuah kerajaan dan khalyak
baru. Demikian pula halnya dengan televisi, meskipun televisi melemahkan radio, tetap tidak
dapat secara total mengeliminasinya. Maka, cukup adil juga untuk mengatakan bahwa
jurnalisme online mungkin tidak akan bisa menggantikan sepenuhnya bentuk-bentuk media
massa yang lama. Melainkan, tampaknya menciptakan suatu cara yang unik untuk
memproduksi berita dan mendapatkan konsumen berita. Jurnalisme online tidak akan
menghapuskan jurnalisme tradisional, nemun meningkatkan intensitasnya. Dengan
menggabungkan fungsi-fungsi dari teknologi internet dengan media tradisional.
Teori konvergensi mengatakan bahwa berbagai perkembangan bentuk media massa
teris merentang dari sejak awal siklus penemuannya. Setiap model media
5
terbaru tersebut cenderung merupakan perpanjangan, atau evolusi, dari model- model
terdahulu. Dalam konteks ini, internet bukanlah suatu pengecualian.
Internet adalah medium terbaru yang menkonvergensikan seluruh karakteristik dari bentuk-
bentuk terdahulu. Karena itu, apa yang berubah bukanlah substansinya, melainkan mode-mode
produksi dan perangkatnya (Hilf, 2000). Perspektif ini didukung oleh tujuan bahwa esensi dari
proses komunikasi tetap tidak berubah. Apa yang membuat bentuk-bentuk komunikasi berbeda
satu sama lain bukanlah penerapan aktualnya, namn perubahan-perubahan dalam proses-
proses komunikasi seperti kecepatan komunikasi, harga komunikasi, persepsi-persepsi pihak-
pihak yang berkomunikasi, kapasitas storage dan fasilitas tempat mengakses informasi, densitas
(kepekatan/kepadatan) dan kekayaan arus-arus informasi, jumlah fungsionalitas/intelejen yang
dapat ditransfer (Garcia, 2001). Titik esensialnya adalah bahwa keunikan internet terletak pada
efisiensinya sebagai sebuah medium. Namun semestinya itu tidaklah menopengi fakta bahwa
esensi komunikasi secara keseluruhan dan jurnalisme khususnya tetap tidak berubah (intact).
Awalnya, situs-situs berita sekedar mengadaptasi kandungan mereka untuk cyberspace.
Kemudian, mereka mulai memproduksi kisah-kisah dengan menerapkan kapabilitas-kapabilitas
teknis internet. Kini, mereka mengkreasi isi-isi orisinilnya yang secara spesifik didesain oleh
internet. Dikarakterisasi pemikiran kembali mengenai cara-cara memproduksi sebuah kisah,
tren terakhir ini tidak hanya memungkinkan para jurnalis untuk mengkonstruksi kisah-kisah
mereka melalui pemakaian fitur-fitur interaktif dalam internet, namun juga menawarkan para
pembaca lebih dari sekedar membaca, namun juga turut berpartisipasi, berbagi, dan bahkan
bergabung dalam proses memproduksi kisah berita.
Secara teknis, momen paling fundamental dalam jurnalisme online adalah penemuan
WWW. Namun secara profesional, momen tersebut dimulai dari pecahnya berita mengenai
Drudge Report yang menyangkut skandal Lewinsky, ketika sebuah email dikirimkan ke 50 ribu
pelanggan pada tanggal 18 Januari 1998. Dalam setia[p aspek penting kisah ini, menurut Lasica
ketika menulis Internet Journalism and the Clinton-Lewinsky Investigation, medium internet
digunakan untuk “membongkar berita-berita skandal, menyuarkan tuduhan-tuduhan baru, dan
merilis secara keseluruhan laporan final Starr atas investigasinya”. Hingga timbul pertanyaan
apakah berita ini adil dan akurat perlu dikesampingkan untuk menjangkau (fakta) fenomena
jurnalisme online telah hadir? Jurnalisme online telah memicu tern alternative, mengklaim
6
bahwa jurnalisme online telah mengubah segala aktivitas jurnalistik dan kegiatan lama profesi
jurnalisme.
Sejak itu, jurnalisme online telah maju secara dramatis.Kini, hampir seluruh media berita
memiliki web yang hadir dalam berbagai bentuk. Terdapat tiga kelompok situs berita
dalam kaitannya dengan isi.
Model situs berita secara general yang kebanyakan digunakan oleh media berita
tradisional sekedar merupakan edisi online dari medium induknya. Isi orisinilnya diciptakan
kembali oleh internetr dengan cara mengintensifkan isi dengan kapabilitas-kapabilitas teknis
dari cyberspace. Sejumlah fitur interaktif dan fungsi-fungsi multimedia ditambahkan. Isinya di
Update lebih sering daripada medium induknya. Washington Post Online
(www.washingtonpost.com), CNN Interactive (www.CNN.com), dan BBC News Online
(www.BBC.co.uk) adalah contoh- contoh tipikal ini.
Pada model situs kedua, bentukan situs Web-nya berisikan orisinalitas indeks, dengan cara
mendesain ulang dan merubah isi dari berbagai media berita. Saloon, Slate and Drudge Report
masuk dalam tipe ini. Situs ini memendekkan portal-portal pemberitaan melalui indeksisasi dan
kategorisasi, hasil seleksi berbagai media berita dan isi mereka. Berbagai model situs ini
memfokus isu-isu spesifik, melayani kepentingan komunita dan kelompok-kelompok sosial
tertentu, serta membuat saluran pertukaran pikiran dan diskusi interaktif dengan pembacanya.
Model situs ketiga berisi diskusi dan komentar-komentar pendek tentang berita dan
media. Media-media watchdogs masuk dalam kelompok ini. Mereka menjadi saluran untuk
diskusi masyarakt mengenai permasalahan yang mencuat.
Perkawinan internet dan jurnalisme berakar dan ditetapkan oleh standar World Wide
Web (WWW). Ketika CERN, institute riset berbasis di Jenewa, dirilis pada tahun 1991, tak
seorang pun menyadari betapa luar biasanya dampaknya terhadap jurnalisme. Dampak ini
tampak begitu nyata hingga suatu waktu, sebuah surat kabar online, The Nando Times,
menyatakan “All the News that’s bits we print (semua berita dalam bentuk bit akan kami
7
cetak)”- ini merupakan sebuah motto baru yang pas dengan tipe jurnalisme baru (Lapham,
1995).
Ini adalah tipe baru jrnalisme karena memiliki sejumlah fitur dan karakteristik yang
berbeda dari jurnalisme tradisional. Fitur-fitur uniknya mengemuka dalam teknologinya,
menawarkan kemungkinan-kemungkinan tidak terbatas dalam memproses dan menyebarkan
berita.
Deuze menyatakan bahwa komponen teknologis adalah faktor penentu bagi definisinya.
Ia menyatakan bahwa perbedaan online journalist dari rekan-rekan tradisionalnya terletak pada
keputusan jenis baru yang dihadapi oleh para wartawan cyber.”online journalist harus
membuat keputusan-keputusan mengenai format media yang paling tepat mengungkapkan
sebuah kisah tertentu dan harus memungkinkan ruang bagi pilihan-pilihan publik untuk
menanggapi, berinteraksi, atau bahkan menyusun (customize) cerita-cerita tertentu dan harus
mempertimbangkan cara-cara untuk menghubungkan kisah tersebut dengan kisah lainnya,
arsip-arsip, sumber-sumber, dan lain-lain, melalui hyperlinks.”
Pavlik (2001) menyebut tipe baru jurnalime ini sebagai “contekstualized journalism”,
karena mengintegrasikan tiga fitur komunikasi yang unik : kemampuan- kemampuan
multimedia berdasarkan platform digital, kualitas-lualitas interaktif komunikasi-komunikasi
online, dan fitur-fitur yang ditatanya (customizable features).
Rafaeli dan Newhagen mengidentifikasi lima perbedaan utama yang ada di antara jurnalisme
online dan media massa tradisional. Yakni, antara lain :
1. kemampuan internet untuk mengombinasi sejumlah media
5. interaktifitas web. (keseluruhan dikutip dari Baron, 2001, hlm 6;dalam Deuze, 2001)
tambahan untuk ini semua, karakteristik yang paling luar biasa dari media baru ini
adalah kecepatannya secara keseluruhan, yang menarik sekaligus menakutkan (Weir,
2000).
8
Jelas, internet adalah jurnalisme yang berubah. Perubahan-perubahan yang dibawa oleh
kemungkinan-kemungkinan teknologis mengartikulasikan kembali peranan-peranan dan fungsi-
fungsi profesi ini.
Misalnya, sebuah studi oleh Singer (2001) mengindikasikan bahwa ketika surat kabar
menjadi online, para penjaga gerbang (gatekeeper) mereka menghilang. Ini menyarankan agar
surat kabar tradisional sebaiknya menyerahkan peran ini dengan menyediakan link-link ke situs-
situs berita yang terhubungkan bukannya memutuskan kisah mana yang semestinya disertakan.
Dalam kaitannya dengan “nilai tambahan” situs-situs berita, adalah penting untuk
menekankan kapabilitas-kapabilitas teknis internet, dan bagaimana semua ini mengubah cara-
cara jurnalisme beroperasi. Ini akan sesuai dengan transformasi jurnalisme terbaru.
Bagaimanapun, perubahan-perubahan ini tidak mengimplikasikan bahwa sifat alamiah
jurnalisme sebagai sebuah pembuatan kisah, penyuntingan, reportase, dan lain-lain menjadi
kurang penting. Namun cenderung, sebagaimana dinyatakan Buie :
Jelas, kemampuan untuk mengobsrvasi dan menulis secara meyalinkan berdasarkan
pengalamn, untuk menawarkan analisis dan penggunaan keterampilan-keterampilan
pemikiran kritis, untuk secara jujur dan logis mengenali sudut pandang-sudut pandang
berlawanan mungkin menjadi lebih berharga. Dalam setiap peristiwa, salah satu elemen
esensial jurnalisme-untuk mencari dan mengutarakan kebenaran- tidak akan berubah.
Jurnalisme terbaik akan selalu seperti diparafrasekan Fuller, yaitu menghubungkan “disiplin
kebenaran dalam jurnalisme dengan standar-standar tertinggi dalam perdebatan ilmiah dan
akademis…mengahsilkan karya integritas intelektual asli” (2002, bagian kesimpulan,
paragraph 6).
Para jurnalis telah lama setia dengan pendekatan piramida terbalik ini. Gaya ini dikenal
sebagai piramida terbalik dengan alasan sederhana bahwa ia membalikkan gaya piramida
tradisional. Tulisan gaya piramida terbalik berguna bagi surat kabar karena pembaca dapat
9
berheheti kapan saja dan masih mendapatkan bagian penting dari tulisan tersebut.
Dalam web, piramida terbalik jadi lebih penting. Para penggunanya kerap hanya
membaca bagian atas sebuah tulisan. Mereka tidak meneruskan bacaannya. “Mereka tidak
menggulung layar”, tulis Nielsen’s dalam Inverted Pyramids in Cyberspace Frames. Gulungan
layer ialah istilah dari proses internet meneruskan jaringan informasinya. Menghubungkan
pengguna web dengan situs-situs yang telah dirancang jaringan link-nya.
Tapi, pada beberapa pengguna lain, terjadi kebalikannya. Dan, di sinilah kegunaan
tekonolgi internet dimanfaatkan jurnalisme online. Pembaca yang tertarik akan menggulung
layar, akan meneruskan bacaannya pada materi-materi yang terkait dengan topik yang tengah
dibacanya. Mereka adalaj orang-orang akan menemukan dasar dari Piramida Terbalik
cyberspace. Merekalah penemu kisah-kisah berita jurnalisme online yang luar biasa rinci.
Jurnalistik web jelas berbeda dengan jurnalistik media cetak. Contoh, studi kasus
Melinda McAdam tentang Tinta Digital, di Washington Post, mencatat bahwa surat kabar online
membiarkan artikel-artikelnya tersedia secara online bertahun- tahun. Ini sekali lagi berarti
bahwa penulis dapat me-link-kan dengan tulisan lama daripada harus meringkas informasi, dan
menjadi latar belakang pada setiap tulisannya. Kemudian, seperti dicatat oleh Sam Vincent
Meddis, merancang berbagai materi informasi itu ke dalam jaringan link yang memuat seluruh
bahan latar belakang. Dan membuat intisari dari link-link itu untuk kepentingan perluasan
informasi dan kemendalaman pesan yang ingin disampaikan.
Dengan kata lain, web adalah media link. Teori hypertext menjel;aska bahwa menulis
informasi, melalui bagian demi bagiannya, yang dihubungkan oleh jembatan antar link, adalah
berbeda dengan menulis teks secara linier. Ada saat keberangkatan dan ada saat kedatangan.
Ini menunjukkan perlunya ujung-ujung link dikenali, supaya pembaca mengerti di mana mereka
bisa keluar dan masuk sesuai dengan keinginan pembaca.
Penulis web memisahkan artikelnya ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil. Ini dalam kaitan
untuk menghindari halam panjang yang mesti digulung. Tiap halaman dibangun dengan bentuk
piramida terbalik. Walau, dalam penampakan keseluruhannya terlihat seperti
piramida yang mengapung di dunia cyber,
dibandingkan artikel tradisional.
10
2.5 Perkembangan Pariwisata di Indonesia
Sejak dahulu, Indonesia memiliki potensi untuk menunjukkan wisatanya kepada bangsa
di seluruh dunia. Adapun perkembangannya dari waktu ke waktu adalah sebagai berikut.
1. Masa penjajahan Belanda
Tahun 1910 - 1912 oleh Gubernur Jenderal dibentuk Vereneging Touristen Verkeer
(VTV) yang merupakan suatu badan atau official tourist bureau pada masa itu, juga
bertindak sebagai tour operator atau travel agent. Dari sini orang-orang yang melakukan
tour diarahkan termasuk hotel-hotel yang akan mereka tuju. VTV juga merupakan
kantor maskapai penerbangan KLM yang memegang monopoli di kawasan
hindia belanda kala itu. Lalu lintas orang antara benua eropa, asia dan Indonesia
pada khususnya semakin meningkat, berbagai perjalanan dan bermacam motif sesuai
keperluan masing-masing. Muncullah untuk pertama kali travel agent di batavia pada
tahun 1926, yaitu Lissonne Lindeman (Lislind) yang berpusat di negeri belanda. Travel ini
melayani berbagai keperluan perjalanan para wisatawan, namun sayang saat itu
kegiatannya terbatas untuk kalangan orang- orang kulit putih, sedangkan bangsa
Indonesia pribumi boleh dikatakan tidak ada.
Pada masa ini dengan bekobarnya perang dunia II, kepariwisataan di Indonesia
terlantar sama sekali, obyek-obyek wisata terbengkalai, jalan- jalan pada rusak, hotel-
hotel diambil alih pemerintahan jepang. Keadaan yang kacau balau dan hiruk pikuk
tak menentu ini, mengakibatkan kepariwisataan di Indonesia macet total, bahkan data-
data kepariwisataan selama pendudukan jepang tidak kita peroleh sama sekali.
Pada masa ini kepariwisataan mulai dilirik, terutama perhotelan mendapat perhatian
dari pemerintah. Lahirlah Surat Keputusan Wakil Presiden RI (Dr. Moch. Hatta) di
11
Yogyakarta, tentang pendirian suatu badan yang bernama HONET (Hotel National &
Tourism) yang bertugas menata kembali atau melanjutkan perusahaan-perusahaan
hotel bekas milik belanda. Tahun 1949 diselenggarakan perjanjian KMB (konperensi
Meja Bundar) yang mana isinya seluruh harta kekayaan belanda harus dikembalikan
kepada pemiliknya. Karena itu HONET dibubarkan, namun sesudahnya lahir badan
hukum yang bernama NV. HONET, yang merupakan satu-satunya badan usaha bangsa
Indonesia yang aktivitasnya dibidang perhotelan dan kepariwisataan. Tahun 1952
dengan keputusan Presiden RI dibentuk Panitya Inter- Departemental Urusan Tourisme,
yang bertugas mengusahakan kemungkinan terbukanya Indonesia sebagai daerah
tourisme.
BAB III
Kelayakan
Operasional
Proposal ini dibuat dengan maksud untuk membangun suatu media online yang khusus
memuat seputar pariwisata di Indonesia. Dengan menampilkan berbagai macam objek wisata
hingga kebudayaan yang ada dalam suatu daerah. Tujuan untuk memberikan pengetahuan dan
informasi pariwisata yang lengkap pada masyarakat. Adapun nama dari perusahaan ini adalah
PT. WISATA INDONESIAKU. Adapun nama dari media online ini adalah “wisata
Indonesia” dengan motto “kemudahan akses wisata bagi anda”
12
3.1 Visi dan misi
Visi:
Menjadi media maya yang terbaik di Indonesia dalam menyajikan berita dan
informasi wisata di Indonesia. Dan juga sebagai media online yang bisa memberi
pengetahuan dan literatur mengenai pariwisata Indonesia
Misi:
3.2 Strategi
▪ Menggunakan search engine sebagai media promosi, yaitu Google dan Yahoo.
3. Jangka panjang
3.3 Lokasi
Alamat : Jl.Pondok maharta b23 No 20 pondok kacang pondok Aren tanggerang
selatan
Telepon : (031) 831 51 11
Faxmile : (031) 831 51 22
Email : Wisataindonesiaku@windoKu.co.id
Website : www.windoku.co.id
Hak Siar : PT. WISATA INDONESIAKU
3.4 Lambang
▪ Nama
sederhana namun to the ponit, dimana web site ini menyajikan berita dan
informasi yang terkait dengan wisata di Indonesia secara lengkap dan akurat.
14
▪ Motto
▪ Logo
▪
▪ LOGO WISATA INDONESIAKU TERDIRI DARI HURUF W BERWARNA BIRU BERCAMPUR PUTIH DAN
BERTULISAN WISATA INDONESIAKU, DI BAGIAN BAWAH LOGO TERSEBUT ADA TULISAN WAWASAN
WISATA INDONESIA YANG MERUPAHKAN NAMA DARI MEDIA ITU TERSEBUT.
Produser Web
Editor Web
Master
15 Kordinator
online
Produser : Muhammad Rizki Fadilah.
Produser Senior : Fainna Fhatarani, SAB
Reporter : Dwi Anang Setyawan, S. Sos
Elicia Dhaniar, S. Sos
Editor Web : Fajar Arum P., SE
Editor Naskah (Copy Editor) : Fauziyah, S.Sos
Webmaster : Filipus Rhengi Ora Pega, S.Sos
Coordinator Online : Fadhilanhnisa Apridini, S. Sos
4 3.6.1 Produser
Tugas keseluruhan : mengarahkan isi website, menjaganya agar tetap mengalir dan menarik
dengan memanfaatkan berbagai potensi staf yang beragam.
Tugas harian :
❖ Mengurutkan berita
Berita diangkat dari tim writer-associate producer. Kesiapan tim mensyaratkan keahlian di
segala bidang.
17
3.6.3 Reporter
Tugas keseluruhan : mencari dan mengolah berbagai informasi sebagai bahan dari naskah
yang mengisi website.
Tugas harian :
❖ Membaca segala apa yang terjadi di dunia dari jaringan dan website sehingga
wawasan yang dimiliki semakin bertambah.
❖ Mencari dari jaringan untuk mendapat sudut pandang (angles) berita
Tugas keseluruhan : Menambahkan berbagai teks tag (HTML) ke dalam berita sehingga program
browsing bisa membukanya serta tetap konsisten, fluid, dan continuity.
Tugas harian :
❖ Memberi tag-tag kode HTML secara kreatif dan pedoman teknis dan artistic
18
3.6.5 Editor Naskah (Copy Editor)
Tugas keseluruhan : memperbaiki salinan, menguji keakuratan, membetulkan jika perlu, dan
membuat headline yang bagus.
Tugas harian :
❖ Mengecek koherensi susunan fakta dari tiap berita dan mengecek susunan
informasinya, apakah penulisnya menekankan informasi yang penting pada
puncak berita?
❖ Mengawasi perkembangan berita-berita hangat
3.6.6 Webmaster
Tugas keseluruhan : ia adalah petugas yang paling akhir yang memungkinkan berita keluar dari
server.
Tugas harian :
Tugas keseluruhan : memastikan keragaman perspektif telah terwakili pada sebuah berita.
19
Tugas harian :
1. Komitmen
Dengan adanya komitmen yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat menjamin akan
adanya tanggung jawab yang diberikan karyawan tersebut pada perusahaan. Selain itu
untuk menjaga loyalitas pada perusahaan.
2. Disiplin
Hal dasar yang harus dimiliki oleh setiap karyawan dalam perusahaan ini adalah disiplin.
Disiplin menjadi satu kunci utama dalam menjalankan media ini yang menuntut
ketepatan waktu dan tempat dalam menjalankan tugas.
3. Bekerja Keras
Selalu mencari peluang dalam menghadapi masalah dan tidak mudah menyerah.
4. Cerdas
Memiliki pengetahuan luas dan cara berpikir yang tepat untuk menjalankan tugas yang
20
diberikan oleh perusahaan.
5. Cekatan
Dapat mengambil tindakan yang baik dalam menjalankan tugas dan memiliki sensitifitas
dalam menanggapi tugas yang di berikan.
6. Dinamis
Memiliki sikap adaptasi yang baik dalam menjalankan tugas dari tempat satu ketempat
lainnya sehingga bisa fleksibel jika menghadapi suatu kondisi.
3.7.2 Pelatihan Dan Pengembangan
Guna membentuk terlebih meningkatkan sifat dan sikap di atas terhadap karyawan PT.
Wisata IndonesiaKu Raya maka diperlukan pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia
yang meliputi :
1. Manajemen Mutu Iso 9001 : 2000
Lingkup Pembahasan :
21
Mandapatkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000
Membuat Rencana Kerja Tahapan Mendapat Sertifikasi ISO 9001 : 2000
Manfaat Pelatihan
22
demikian diperlukan pemahaman terhadap manajemen sumber daya manusia yang
dapat dimiliki melalui pendidikan dan latihan berbasis kompetensi.
Manfaat Pelatihan
4. Pengembangan Organisasi
Manfaat Pelatihan
Job Desain
Job Description
Job Evaluation
Salah satu keberhasilan Manajemen Sumber Daya Manusia ditentukan dari proses
pengadaan sumber daya manusia perusahaan. Metode pengadaan sumber daya manusia
wajib dikuasai oleh pegawai yang bertugas menangani proses implementasinya, sebagai
suatu kompetensi teknis yang dibutuhkan.
Manfaat Pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu memahami dan memilih metode
pengadaan sumber daya manusia serta memenuhi standar kompetensi RSL- Pengadaan
Sumber Daya Manusia (Level 2).
Persyaratan : Peserta memiliki kompetensi teknis pada bidang yang akan
diajarkan dan mapu mengoperasikan komputer.
Lingkup Pelatihan
24
Rencana Rekrutmen
Identifikasi Lowongan
Persyaratan Jabatan Pemilihan
Sumber Kandidat Metode
Rekrutmen
Proses Rekrutmen
Penempatan
6. Hubungan Industrial
Lingkup Pembahasan
25
Perjanjian Kerja Bersama
7. Manajemen Karir
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu memahami prinsip dasar dan
metode pengembangan karir dan memenuhi standar kompetensi CMG – Manajemen
Karir (Level 2).
Persyaratan : Peserta memiliki kompetensi teknis pada bidang yang akan
diajarkan dan mapu mengoperasikan komputer.
Lingkup Pembahasan
MSDM – BK
26
Manfaat Pelatihan
27
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu memahami konsep pelatihan
dan pengembangan SDM dalam konteks Manajemen SDM Berbasis Kompetensi (MSDM-
BK) dan memenuhi standar kompetensi Pelatihan dan Pengembangan – TND (Level 2).
Persyaratan : Peserta memiliki kompetensi teknis pada bidang yang akan
diajarkan dan mapu mengoperasikan komputer.
Lingkup Pembahasan
9. Manajemen Pelatihan
Pendidikan dan Pelatihan berbasis kompetensi yang perlu dikelola secara efektif
memerlukan pemahaman terhadap manajemen pelatihan, sehingga akan memberikan
nilai tambah dalam membangun, meningkatkan dan memelihara kompetensi sumber
daya ,manusia yang berkualitas.
Manfaat Pelatihan
28
Motto : We Serve, What You Need
Konten :
Harian Semangat Indonesia dalam hal ini menggunakan sistem manajemen berbasis
kompetensi. Kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang
memungkinkan dia untuk mencapai kerja yang superior. Aspek- aspek pribadi ini termasuk sifat,
motif-motif, sistem nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi-kompetensi akan
mengarahkan perilaku. Sedangkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja. Aplikasi dari model
kompetensi pada sistem Manajemen Sumber Daya Manusia muncul pada area-area berikut :
▪ Staffing, strategi-strategi rekrutmen dan tes-tes yang digunakan untuk seleksi
didasarkan atas kompetensi-kompetensi kritikal dari perusahaan.
29
▪ Evaluasi Kinerja, penilaian kinerja dari pekerja didasarkan atas kompetensi- kompetensi
yang dikaitkan dengan target –tareget yang penting dari organisasi.
▪ Pelatihan, program-program pelatihan dirancang untuk menjembatani kesenjangan
antara kompetensi yang dimiliki pekerja dan kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh
pekerja.
▪ Pengembangan, para pekerja pertama kali diukur untuk mengenali kesenjangan
kompetensinya; kemudian mereka dibimbing untuk membuat rencana-rencana
pengembangan untuk menutupi kesenjangan yang ada.
▪ Reward and recognition, para pekerja diberikan kompensasi untuk prestasi- prestasi
atau tingkah laku-tingkah laku yang mencerminkan tingkat keterampilan mereka pada
kompetensi-kompetensi kunci.
3.9.2 SA8000
30
Perusahaan yang menerapkan SA8000 berusaha meningkatkan standar pekerja. Hal ini
jelas bermanfaat bagi para pekerja. Keahlian pekerja akan terus ditingkatkan melalui training,
kecelakaan kerja dan masalah kesehatan dalam bekerja lainnya bisa ditekan, komunikasi
dengan perusahaan bisa ditingkatkan untuk memperbaiki kondisi lingkungan kerja, dan adanya
peluang untuk mengorganisasikan serta melakukan negoisasi secara kolektif.
Penerapan SA8000 sebagai bagian dari sistem manajemen menimbulkan dampak positif
pula kepada mata rantai bisnis perusahaan lainnya seperti, pemasok dan pembeli. Para
pemasok akan terdorong untuk meningkatkan sistem manajemen supaya bisa beroperasi
dengan handal dan berbiaya efektif. Manfaat lain, terbukanya akses terhadap pasar luar negeri
dan berkurangnya tingkat absensi serta kaluar-masuk karyawan.
Mengenai penjelasan tersebut, Harian Semangat Indonesia merasa sangat sesuai
menggunakan sistem ini karena nantinya disamping perusahaan akan dibangun dengan CSR
dibagian internal perusahaan yang kan mengukuhkan sinergitas antar karyawan dalam
perusahaan.
31
BAB IV
Kelayakan Teknis
32
Ada banyak alasan untuk membedakannya. Wartawan online meliput peristiwa sepersis
wartawan lainnya. Alatnya sama, mencatat fakta, dan melaporkannya dalamberita-berita yang
bersifat spot, feature atau depth. Mereka berkoordinasi dengan wartawan lain, yang berbeda
divisi. Akan tetapi, ketika pemberitaan mereka dimasukkan ke dalam ruang pemberitaan online,
ada staf produk online menunggu dan siap me-remark-nya. Para anggota staf ini juga wartwan.
Di bawah koordinasi seorang redaktur, mereka bekerja menambal, memoles, menghubungka
satu berita dengan berita yang lain, atau informasi yang lain. Para staf produk online ini mejadi
penjaga gawang redaksional. Mereka menjalin hubungan erat dengan para wartwan yang pergi
ke lapangan
Reporter Produser
Editor Web
Editor Naskah
Editor Web
Web Master
Web
Coordinator Online
33
Bagan Alur Mekanisme
34
Alur Mekanisme
1. Produser berkonsultasi dengan produser senior untuk menyusun laporan yang berisi
peristiwa-peristiwa harian berdasar urutan pentingnya dan liputan yang direncanakan
oleh jaringan. Di awal kerjanya, produser mengadakan rapat editorial untuk
membicarakan laporan yang akan disajikan dan usulan-usulan yang muncul dari para
staf. Proses kerja ini dilakukan tiga kali shift dalam rentang waktu 24 jam. Setiap berita
diurutkan pada papan tulis, dengan berbagai penanda dari tiap kelompok the writer
associate producer pada tiap berita.
2. reporter dan produser (associate producer) mengangkat kisahnya dan memulai
mengumpulkan berbagai elemennya yang penting. Ini merupakan tim kerja yang
“menyortir dan mengorganisasi” informasi yang teliti. reporter mengumpulkan dari
jaringan kabel, berbagai laporan, dan gambar video. Ia menyusunnya menjadi dokumen
laporan utuh yang merangkai berbagai sajian gambar, suara, film, dan link. penulis dan
produser membicarkan bagian- bagian mana yang akan ditampilkan ke dalam sebuah
berita yang utuh dan padu.
3. sementara itu, editor web menjelajah internet untuk mendapat link-link yang sesuai,
dan mengadakan pencarian Lexis-Nexis untuk memperoleh informasi latar belakang
yang lebih mendalam.
4. setelah berita ditulis, editor naskah mengambil alih untuk mengecek spelling and style
bahasa dan me-re check akurasi faktanya.
5. Setelah berita disalin dan bagian-bagian telah terkumpul, produser mendesain
tampilannya, menunjukkan gambar dan elemen-elemen multimedia
35
yang harus ditempatkan. Kemudian diserahakan kepada editor web yang akan
mengkodekannya dengan HTML sehingga bisa dibaca di web.
6. berikutnya, produser kembali melihat tampilan keseluruhannya bersama produser
senior. Keduanya mengecek berita tersebut, menghitung tingkat akurasinya di dalam
server.
7. persetujuan diberikan dan web-master mengecek penggunaan dukungan
8. jika berita yang dikirim mendapat umpan balik dari pembaca, coordinator online
mengumpulkannya dan diposkan ke situs.
Proses editorial
36
BAB V
Kelayakan Finansial
Total Asset
37
= 82.806.252
522.400.000
= 0,149 x 100%
= 14,9 %
38
BAB VI
Kesimpulan
Telah memiliki
▪ Latar belakang, maksud, dan tujuan pendirian serta mencantumkan nama, visi, misi, dan
format yang akan dibuat;
▪ Akta pendirian usaha dan perubahannya berserta pengesahan badan hukum, atau
telah terdaftar pada instansi yang berwenang;
▪ Susuna dan nama pengurus penyelenggara penerbitan;
▪ Uraian tentang proyeksi pendapatan (revenue) dari iklan dan pendapatan lain yang
sah;
▪ Struktur organisasi mulai dari unit kerja tertinggi sampai unit kerja terendah,
termasuk uraian tata kerja yang melekat pada setiap unit kerja;
39
▪ Daftar inventaris sarana dan prasarana yang akan digunakan,;
Media online Pariwisata Indonesia merupakan organisasi pers dalam manajemen SDM yang memiliki
keunggulan sebagai berikut :
▪ Manajemen berbasis kompetensi
40