Anda di halaman 1dari 8

Praktik Jurnalisme Lingkungan: Analisis Framing pada Berita Lingkungan

Dimedia Detik News dan Pikiran Rakyat

Elsa Azzahara Salsabila/1194050048/Jurnalistik 7B

Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu


Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
elsazzahara29@gmail.com, 0895358383355

Dosen Pengampu:
Dr.H.Dono Darsono.S.S, M.Ag.

A. Konteks Penelitian
Jurnalisme lingkungan merupakan ilmu jurnalistik yang bertujuan untuk
memberitakan isu-isu lingkungan dan tentunya sebagai ajakan kepada khalayak
untuk berkontribusi dalam gerakan penyelamatan lingkungan. Dalam
pemberitaan ini, dapat dilihat dari bagaimana suatu media membingkai
pemberitaan mengenai isu lingkungan dan ajakan kepada semua pihak untuk
dapat berkontribusi dan melakukan gerakan dalam menyelamatkan lingkungan.
Mini riset iyang dilakukan ni untuk mengetahui bagaimana pembingkaian
pemberitaan jurnalisme lingkungan yang dimuat oleh media online seperti
Detik.com dan PikiranRakyat.com. Mini riset ini menggunakan metode atau
analisis framing dari Robert N Entman yang memiliki empat elemen framing
yaitu, Define Problems, Diagnose Causes, Make Moral Judgment, dan
Treatment Recommendation, dan menggunakan konsep Jurnalisme Lingkungan
yang digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis data terkait.

B. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana Detik News dan Pikiran Rakyat
membingkai berita terkait isu lingkungan.
C. Landasan Teori
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori framing model
Robert N. Entman. Teori framing digunakan untuk menggambarkan proses
seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari realitas oleh media. Framing dapat
dipandang sebagai penempatan informasi-informasi dalam konteks yang khas
sehingga isu tertentu mendapatkan alokasi lebih besar daripada isu yang lain.
Model Framing Entman memiliki kategorisasi elemen yaitu: Define problems,
Diagnose causes, Make moral judgment, dan Treatment recommendation.
Pertama, Define Problems (pendefinisian masalah) merupakan bingkai
utama dan tahapan dalam framing yang digunakan untuk menekankan
bagaimana terjadinya peristiwa dapat dipahami atau dimaknai secara berbeda
oleh wartawan.
Kedua, Diagnose causes (memperkirakan penyebab masalah) adalah
sebuah tahapan analisis yang dilakukan untuk membingkai siapa yang dianggap
sebagai aktor dari terjadinya suatu peristiwa. Analisa ini dapat dirumuskan
sebagai “siapa” dan “apa” dari suatu permasalahan ini bermula.
Ketiga, Make moral judgment (membuat keputusan moral) ialah suatu
elemen framing yang digunakan untuk membenarkan dan menguatkan
argumentasi pada Define Problem. Setelah data dan argumentasi yang ada telah
terbentuk, akan dilakukan penyesuaian terhadap konteks dan situasi yang
terjadi.
Keempat, Treatment Recommendation (penyelesaian masalah) digunakan
untuk menilai solusi apa yang diberikan oleh wartawan pas untuk diterapkan
pada permasalahan tersebut.

D. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode atau analisis Framing, yang dimana
secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui
bagaimana realitas (peristiwa, kelompok, politik) dibingkai oleh media. Dengan
cara pembingkaian media dalam proses dekonstruksi. Di sini, akan terlihat
realitas sosial dimaknai dan dikonstruksi dengan makna tertentu sesuai ideologi
media itu sendiri.
Dalam metode analisis ini, metode yang digunakan adalah metode analisis
framing dengan pendekatan model Robert N. Entman, karena model analisis
framing Entman digunakan dalam studi kasus pemberitaan media dan
jurnalistik, melihat bagaimana frame mempengaruhi kerja wartawan dan
bagaimana wartawan membuat berita lebih penting dan menonjol pada aspek
tertentu. Dalam konsep Entman, framing pada dasarnya terfokus pada
pemberian definisi, penjelasan definisi, evaluasi dan rekomendasi terhadap
wacana untuk menonjolkan kerangka berfikir tertentu pada kejadian yang
diwacanakan.

E. Hasil dan Pembahasan Penelitian


Analisis Berita 1. Pupuk Kaltim Gelar Konser Unik, Tiket Masuk Pakai
Bibit Pohon
Jakarta - Pupuk Kaltim dan Ademos Indonesia menggelar Festival
Medhayoh. Uniknya tiket acara yang menampilkan penyanyi Budi Doremi
berupa bibit tanaman. Panitia Festival Medhayoh, Agisna mengatakan ada dua
jenis pohon yang pengunjung dapat pilih untuk berdonasi sebagai syarat
menonton konser yang digelar Minggu (6/11) di Desa Dolokgede, Kecamatan
Tambakrejo, Bojonegoro,tersebut. "Pohon Gayam donasinya Rp 75 ribu per
bibit dan mendapatkan akses ke tribun. Sementara Pohon Beringin donasinya
Rp 125 ribu per bibit dan mendapatkan akses menonton ke VIP. Nantinya,
donasi pohon ini akan disebar pada 42 titik sumber mata air di Kabupaten
Bojonegoro," ujar Agisna dalam keterangan tertulis,Selasa (15/11/2022).
Festival ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya menjaga lingkungan dari perubahan iklim. Salah satu kegiatan yang
dilakukan adalah dengan menanam pohon dan memuliakan sumber mata
air.Hari pertama Festival Medhayoh pada hari Sabtu (5/11) diawali dengan
penanaman pohon beringin di Sumur Kijing. Pada hari kedua, acara dimulai
dengan kegiatan flashmob di sepanjang jalan Dolokgede. "Semua pelajar yang
berada di Dolokgede kami ajak menari secara bersama-sama di sepanjang jalan
lokasi Festival Medhayoh,"ucapnya. Selain itu, berbagai penampilan musik
aliran jazz dan akustik dipersembahkan oleh kalangan pelajar SMA dan
Mahasiswa. Bahkan, pertunjukan rock ditampilkan oleh anak-anak SD. "Ada
juga music karawitan yang ditampilkan anak-anak SD bersama guru di Pendapa
Mannah," jelasnya. Sebagai informasi, acara ini turut dihadiri oleh Komisaris
Pupuk Kaltim Sigit Hardwinarto, Komisaris Pupuk Kaltim Gustaaf AC Patty,
Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman, SVP
Transformasi Bisnis Pupuk Kaltim Wisnu Ramadhani, Kepala Cabang Dinas
Kehutanan (CDK) Bojonegoro Dwijo Saputro, dan Kepala Dinas Lingkungan
Hidup Bojonegoro Dwijo Saputro, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Bojonegoro Hanafi. (DetikNews)
1. Define Problems (Pendefinisian Masalah)
Detik News mendefinisikan upaya pupuk Kaltim dan Ademos Indonesia
yang menggelar Festival Medhayoh dengan tiket acara berupa bibit
tanaman, ada dua jenis pohon yang pengunjung dapat pilih untuk
berdonasi sebagai syarat menonton konser yang digelar.
2. Diagnose Causes (Memperkirakan Penyebab Masalah)
Dalam pemberitaan ini, secara tidak langsung mengajak dan untuk
mengingatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga
lingkungan dari perubahan iklim
3. Make Moral Judgment (Membuat Keputusan Moral)
Festival Medhayoh digunakan atau dimanfaatkan untuk kegiatan yang
bermanfaat yaitu menanam pohon dan memuliakan sumber mata air
melalui penanaman pohon.
4. Treatment Recommendation (Penyelesaian Masalah
Untuk menjaga lingkungan, pemberitaan ini menyebutkan festival yang
dilaksanakan diawal dengan penanaman pohon, yaitu pohon Gayam dan
Pohon Beringin dengan pilihan donasi yang berbeda.

Analisis Berita 2. Memeringati Hari Lingkungan Hidup Dunia,


Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Jawa Barat akan Pelestarian
Lingkungan.
BANDUNG, (PR).- Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tahun
ini mengangkat tema Beat Air Pollution atau Lawan Pencemaran Udara.
Dengan tema tersebut, diharapkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan,
khususnya pencemaran udara, meningkat. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
(IKLH) Jawa Barat selalu berada diurutan lima terbawah. Situasi tersebut
menjadi penanda semua pihak mesti turun tangan memperbaiki IKLH. Jika
semua pihak memiliki kesadaran yang sama, maka semua aktivitas yang
dilakukan harus ramah lingkungan. "Memperbaiki IKLH bukan tanggung jawab
pemerintah semata, tapi perlu kesadaran berbagai pihak," ujar Kepala Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat Bambang Rianto, di Gedung
Sate, Kota Bandung, Kamis (25/7/2019).
Selain itu, Bambang menyatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa
Barat telah melakukan berbagai upaya pelestarian lingkungan, baik berupa
infrastruktur, struktur, maupun kuMenurut Bambang, Pemdaprov Jawa Barat
bersama dengan Pemerintah Pusat melakukan sosialisi, penyadaran akan
pelestarian lingkungan dan kontrol. Tak hanya itu, Pemdaprov Jawa Barat pun
melakukan pembenahan infrastruktur dan struktur lingkungan sungai sekaligus
mengimplementasikan budaya cinta lingkungan. "Sekarang juga kita sedang
melakukan proper kepada 200 industri tahun ini. Dari situ kan akan kelihatan
yang ketegorinya memenuhi (ramah lingkungan) atau tidak," katanya.
(PR.COM)
1. Define Problems (Pendefinisian Masalah)
Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tahun ini mengangkat tema
Beat Air Pollution atau Lawan Pencemaran Udara. Dengan tema tersebut,
diharapkan meningkat.
2. Diagnose Causes (Memperkirakan Penyebab Masalah)
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Jawa Barat selalu berada
diurutan lima terbawah. Situasi tersebut menjadi penanda semua pihak
mesti turun tangan memperbaiki IKLH.
3. Make Moral Judgment (Membuat Keputusan Moral)
Jika semua pihak memiliki kesadaran yang sama, maka semua aktivitas
yang dilakukan harus ramah lingkungan. Karena menjaga lingkungan
dibutuhkan kesadaran bersama.
4. Treatment Recommendation (Penyelesaian Masalah
Melakukan sosialisi, penyadaran akan pelestarian lingkungan dan kontrol,
Pemdaprov Jawa Barat pun melakukan pembenahan infrastruktur
lingkungan sungai mengimplementasikan lingkungan.

Analisis Berita 3. Denmark Dorong Indonesia Terapkan Praktik


Pengelolaan Sampah
JAKARTA, (PR).- Duta Besar (Dubes) Denmark untuk Indonesia Rasmus
Abildgaard Kristensen berbagi praktik terbaik pengelolaan dan pengurangan
produksi sampah. Praktik ini untuk mendorong kelestarian lingkungan. Kami
berbagi pengalaman dengan masyarakat Indonesia. Indonesia mungkin dapat
terinspirasi dan mengadopsi sejumlah praktik terbaik pengelolaan sampah.
Kami juga menyediakan dukungan konkret untuk inisiatif-inisiatif yang angat
spesifik untuk membantu menyelesaikan masalah sampah," kata Dusbes
Rasmus dalam perayaan Hari Lingkungan Dunia di Greenhouse Cowork,
Jakarta, Selasa, 5 Juni 2018 malam.
Dubes Rasmus mengatakan pemerintah Denmark dan Indonesia berupaya
mengumpulkan praktik-praktik terbaik pengelolaan sampah dan
menjabarkannya menjadi praktik yang mudah diakses dan dipahami semua
orang. Pihaknya juga ingin membantu Indonesia meningkatkan data karena jika
tidak tahu berapa banyak limbah yang dihasilkan serta penyebabnya, maka akan
sulit untuk memecahkan masalah sampah.Dengan pengetahuan tersebut, maka
dapat diwujudkan program tepat sasaran yang akan memberikan banyak
manfaat bagi pengurangan polusi sampah.
Kepada rakyat Indonesia, Dubes Rasmus berpesan untuk memahami
bahwa perlu melindungi dan menjaga negara Indonesia yang memiliki
pemandangan alam yang benar-benar fantastis, pantai yang indah, hutan dan
alam dari kerusakan akibat sampah. Karena jika tidak, maka suatu hari,
keindahan itu akan hilang.Dubes Rasmus menuturkan pemerintah Denmark juga
memberikan bantuan teknis dengan mengirimkan ahli dari Denmark ke
Indonesia."Kedutaan saya yang mengkoordinasikan ahli teknis Denmark untuk
datang ke Indonesia untuk mengajar dan memberikan pengalaman mereka
kepada pihak Indonesia," tuturnya.Selain itu, delegasi Indonesia juga telah
mengunjungi Denmark untuk belajar berbagai cara penanganan sampah melihat
termasuk bagaimana sesungguhnya Denmark mengelola limbah dan
mengolah sampah menjadi sumber energi, mengolah sampah menjadi biogas
dan mendorong bisnis yang berkelanjutan.***
1. Define Problems (Pendefinisian Masalah)
Duta Besar (Dubes) Denmark untuk Indonesia Rasmus Abildgaard
Kristensen berbagi praktik terbaik pengelolaan dan pengurangan produksi
sampah. Praktik ini untuk mendorong kelestarian lingkungan.
2. Diagnose Causes (Memperkirakan Penyebab Masalah)
Indonesia seharusnya dapat terinspirasi dan mengadopsi sejumlah praktik
terbaik pengelolaan sampah untuk menyelesaikan permasalahan sampah.
3. Make Moral Judgment (Membuat Keputusan Moral)
Karena keadaan sampah di Indonesia Dubes Rasmus menuturkan
pemerintah Denmark juga memberikan bantuan teknis dengan
mengirimkan ahli dari Denmark ke Indonesia. Untuk mendorong
Indonesia menerapkan praktik pengolahan Sampah.
4. Treatment Recommendation (Penyelesaian Masalah
Dubes Rasmus berpesan pada rakyat Indonesia untuk memahami bahwa
perlu melindungi dan menjaga negara Indonesia yang memiliki
pemandangan alam yang benar-benar fantastis, pantai yang indah, hutan
dan alam dari kerusakan akibat sampah. Dubes Rasmus menuturkan
pemerintah Denmark juga memberikan bantuan teknis dengan
mengirimkan ahli dari Denmark ke Indonesia. Selain itu Indonesia juga
mengunjungi Denmark untuk belajar cara penanganan sampah dan
melihat bagaimana Denmark mengelola limbah dan mengolah sampah
menjadi sumber energi, mengolah sampah menjadi biogas dan mendorong
bisnis yang berkelanjutan.

Daftar Pustaka

https://repository.uir.ac.id/10725/1/169110025.pdf

Anda mungkin juga menyukai