KELAS : X-4
1.AMALIA SYAFIRA
2. ERNAWATI
5. PUTRI RAHMAWANTI
Assalamualaikum wr. Wb .
Alhamdulilah segala puji syukur kepada Allah swt yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kami , sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “ Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi
“ ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Shalawat serta salam tak lupa kami
berikan kepasa junjungan kami nabi besar muhammad S.A.W besrta sahabat ,
kerabat , dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah
ini. Sehingga kami memohon kritik dan sarannya agar pembuatan makalah
selanjutnya lebih baik lagi .
Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam makalah
ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum wr .wb
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan .........................................................................14
Saran .........................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Contoh lain adalah larangan mencuri barang orang lain baik di lingkungan
sosial maupun di bidang teknologi informasi. Lalu pencurian apakah yang terjadi di
bidang teknologi informasi? Pada bidang ini yang sering dicuri adalahinformasi
berharga serta hak cipta dari sebuah perangkat lunak.Dengan mengetahui pengertian
etika dan moral, kita diharapkandapat menerapkannya dalam bidang teknologi
informasi dankomunikasi.
B. Tujuan Penulisan
3
C.Rumusan Masalah
BAB 2
PEMBAHASAN
4
1. Hak Cipta Perangkat Lunak
Hak cipta adalah hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak hasil ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Hak cipta perangkat lunak mempunyai dua unsur, yaitu hak cipta dan perangkat lunak
(program komputer). Pada prinsipnya,tujuan dari hak cipta ini adalah melindungi
kreasi penulis, seniman, pengarang, dan pemain musik, serta perangkat
lunak(software). Keberadaan teknolgi informasi dan komunikasi khususnya komputer
sangat dibutuhkan oleh masyarakat guna mempercepat dan mempermudah
penyelesaian tugas.Komputer tidak akan dapat dioperasikan bila tidak ada perangkat
lunaknya.Menciptakan perangkat lunak tidak mudah, dengan melihat tingkah
kesulitan tinggi maka hasil ciptaan seseorang harus dipatenkan.
Menurut Richard Masson, masalah etika diklasifikasi menjadi empat hal
berikut.
5
Sedangkan,bentuk bentuk ciptaan yang dilindungi UU Hak Cipta adalah ilmu
pengetahuan,seni,dan sastra yang terdiri :
Buku,program
Ceramah,kuliah
Alat peraga
Lagu atau musik
Dengan tingginya tingkat kesulitan dalam membuat karya intelektual, kita harus
menghargai kreasi orang lain dengan cara berikut:
- Menggunakan perangkat lunak asli atau dengan membeli nomor lisensi.
b. Pengambilan ciptaan orang lain untuk kepentingan pembelaan dalam pengadilan.
c. Menggunakan hasil karya orang lain untuk kepentingan orang cacat dan tidak
komersial.
d. Backup program komputer untuk kepentingan pengamanan data dan tidak
komersial.
6
3. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
HAKI (Intellectual property right) adalah kekayaan yang timbul dari kemampuan
dan kecerdasan manusia yang dapat berupa karya di bidang teknologi, ilmu
pengetahuan, seni dan sastra.
f. Desain tata letak sirkuit terpadu/layout desain (topography of integrated circuits)
HAKI telah dinaungi oleh badan PBB, yaitu WIPO (World Intellectual
Property Organization), telah menetapkan tanggal 26 April sebagai hari HAKI
sedunia.
7
Ada pula beberapa software yang memiliki hak cipta, tetapi boleh disalin,
seperti GNU/LINUX dan software berbasis open source lainnya. Yang diperbolehkan
dan dikategorikan tidak melanggar hak cipta dengan syarat tidak menghilangkan
identitas sumbernya.
Penggunaan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah,
penyusunan laporan, penulisan kritik dan saran atau tinjauan suatu masalah
dengan tidak merugikan kepentingan wajar dari pencipta.
Pengambilan ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian, guna
keperluan pembelaan didalam maupun diluar pengadilan.
pengambilan ciptaan hak lain, baik seluruhnya maupun sebagian, guna
keperluan ceramah , semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu
pengetahuan, pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran
dengan ketentuan yang wajar dari pencipta.
perbanyakan suatu ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra dalam
huruf braille guna keperluan para tunanetra, kecuali jika pebanyakan itu
bersifat komersil.
Perbanyakan suatu cipataan selain program komputer secara terbatas dengan
cara serupa oleh perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau
pendidkan, dan pusat dokumentasi yang non-komersial, semata-mata hanya
untuk kepentingan aktivitasnyai
Perubahan yang di lakukan berdasarkan pertimbangan pelaksanaan teknis atau
karya arsitektur, seperti ciptaan bangunan.
Pembuatan backup suatu program komputer oleh pemilik program komputer
yang semata-mata untuk digunakan sendiri
8
5. 5. Upaya menghindari pengubahan atau pemodifikasi suatu progaram
9
beberapa kejahatan yang dilakukan melalui internet, yaitu :
Sabotase terhadap perangkat perangkat digital, data data milik orang lain, dan
jaringan komunikasi data, serta penyalahgunaan jaringan oranng lain.
Penetrasi terhadap sistem komputer dan jaringan sehingga menyebabkan
privasi seseorang atau lembaga lain terganggu atau gangguan pada fungsi
komputer yang digunakan
Penyusunan ke web server sebuah situs kemudian mengganti halaman depan
situs tersebut.
Penyalahgunaan kartu kredit orang lain di internet
Penerapan aplikasi dalam usaha membuka proteksi dan software atau sistem
secara ilegal
Pembuatan program ilegal dengan maksud menyebarkan dan menggandakan
diri secara cepat dalam jaringan.
Beberapa perbuatan yang melanggar etika dan moral dalam penggunaan
informasi dan transaksi elektronik :
Menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian
konsumen dalam transaksi elektronik
Tanpa hak atau melawan hukum mengakses komputer atau sistem elektronik
milik orang lain dengan cara apapun.
Penyadapan atas informasi elektronik atau dokumen elektronik dalam suatu
komputer tertentu milik orang lain
Memindahkan atau mentransfer informasi elektronik kepada sistem elektonik
orang lain yang tidak berhak.
Dalam melindungi karya yang telah diciptakan oleh seseorang dari berbagai
ancaman pelanggaran yang berupa pemalsuan, penggandaan, penyiaran, pemameran,
pengedaran atau penjualan hasil hak cipta, maka pemerintah Republik Indonesia telah
mengeluarkan peraturan baru yang berupa UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang hak
cipta, yang disahkan tanggal 29 Juli 2002.
10
Peraturan hak cipta Indonesia sebelum UU hak cipta Nomor 19 Tahun 2002
berlaku adalah sebagai berikut :
a. UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1982
Nomor 52).
b. UU Nomor 7 Tahun 1987b tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982
(Lembaran Negara RI Tahun 1987 Nomor 42).
c. UU Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982
sebagaimana telah diubah dengan Nomor 7 Tahun 1987 (Lembaran Negara RI Tahun
1997 Nomor 29).
Berbicara hak cipta dalam teknologi informasi, berarti hak cipta terhadap software
atau program komputer dan data base. Menurut Pasal 30 UU Nomor 19 Tahun 2002,
masa berlakunya hak cipta atas ciptaan program komputer dan data base adalah 50
Tahun sejak pertama kali dicantumkan.Selain itu,Pasal 31 Ayat (2) juga menyatakan
bahwa hak cipta atas ciptaan yang dilaksanakan oleh penerbit berdasarkan Pasal 11
Ayat (2) berlaku 50 Tahun sejak ciptaan tersebut pertama diterbitkan.
c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
g. Peta.
11
h. Seni batik.
i. Fotografi.
j. Sinematografi.
UU Hak Cipta yang terbaru terdiri dari 15 bab dan 78 pasal. Pelanggaran terhadap
hak cipta dapat diancam oleh pasal 72 UU Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002
Pasal 72
(3) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk
kepentingan komersial suatu program komputer dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 tahun dan atau denda paling banyak Rp.500.000.000 (lima ratus juta
rupiah).
Menurut Pasal 2 UU Hak Cipta, fungsi hak cipta dapat dinyatakan sebagai berikut:
1. Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya yang timbul secara otomatis setelah
suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
2. Pencipta atau pemegang hak cipta atas karya sinematografi dan program komputer
memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain tanpa persetujuannya
menyewakan ciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersifat komersial.
12
B. Etika TIK Dalam Pendidikan
Dunia pendidikan tidak terlepas dari imbasnya etika dalam penggunaan TIK
karena dalam dunia pendidikan sebagai lembaga kedua terbesar dalam penggunaan
aplikasi TIK sesudah dunia bisnis dan hiburan.
Dunia pendidikan sebagai sumber etika dan penjaga moral Isu pokok etika dan
moral dalam dunia pendidikan dititik beratkan karena fungsi dan tujuan pendidikan
adalah untuk mengantarkan manusia menuju peradaban yang lebih baik dan maju.
Peradaban informasi yang sekarang begitu pesat memerlukan sentuhan etika dan
moral karena penyalahgunaan teknologi informasi akanmengakibatkan kerugian yang
besar bahkan lebih besar dibandingkan kerugian materi. Dunia pendidikan harus
memberi contoh yang baikdalam mendidik dan mensosialisasikan penggunaan hukum
dan aturanyang telah ditetapkan serta menghormati HAKI.
BAB 3
PENUTUP
a. Kesimpulan
Etika merupakan pengetahuan tentang baik dan buruk maupun tentang hak-hak
dan kewajiban moral (akhlak) yang harus disandang oleh seseorang maupun
sekelompok orang. Sedangkan moral adalah ajaran tentang baik dan buruk yang
diterima umum atau atau yang menyangkut akhlak, budi pekerti, dan susila.
Pemerintah Indonesia mengatur beberapa hal yang menyangkut teknologi informasi
dan komunikasi, khususnya mengenai hak cipta perangkat lunak komputer. Hal
tersebut dimasukan ke dalam Undang-undang nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta
(UUHC) atau lebih dikenal dengan Undang-undang HAKI (Hak Atas Kekayaan
Intelektual). Akan tetapi dalam penggunaannya tetap harus memperhatikan beberapa
etika, karena menggunakan TIK pada dasarnya adalah kita berhubungan dengan orang
lain dan berhubungan dengan orang lain membutuhkan kode etik tertentu.
14
4. Tidak mengganggu dan atau merusak sistem informasi orang lain dengan cara
apa pun.
5. Menggunakan alat pendukung TIK dengan bijaksana dan merawatnya dengan
baik.
6. Tidak menggunakan TIK dalam melakukan perbuatan yang melanggar hukum
dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
7. Menjunjung tinggi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Misalnya,
pencantuman url website yang menjadi referensi tulisan kita baik dimedia cetak
atau elektronik
8. Tetap bersikap sopan dan santun walaupun tidak bertatap muka secara
langsung.
b. Saran
Dengan mempelajari etika dan moral ini diharapkan kita bisa menjadi insane yang
lebih baik dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam tulisan ini,informasi mengenai etika dan moral belum lengkap sehingga di
harapkan informasi lebih lanjut dari pembaca dapat menyempurnakannya
15
DAFTAR PUSTAKA
16