Anda di halaman 1dari 12

Konsep Manajemen Layanan Informasi

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

Manajemen Bimbingan Konseling

Dosen Pengampu: Dzinnun Hadi M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 3

1. M. Fathy Farahat (126306201004)


2. Heni Wakhidatul Mauludiyah (126306201008)
3. Yulia Erlinda (126306201013)
4. Afni Nurlaili Azizah (126306202044)

BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS USHULIDDIN ADAB DAN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmatnya dan karunianya
kita dapat menyelsaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini
adalah “Konsep Manajemen Layanan Informasi”. Pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada dosen mata kuliah Manajemen
Bimbingan Konseling yang telah memberikan tugas kepada kami. Dan kami juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang telah membantu kami.

Kami jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun kami harapkan. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi kami dan teman- teman sekalian.

Tulungagung, Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Layanan Informasi


B. Jenis dan Sumber Layanan Informasi
C. Mekanisme Layanan Informasi

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat mengakibatkan
corak kehidupan masyarakat terus berubah, sehingga sebagian dari fakta dan data
yang kemarin merupakan kenyataan, besok lusa sudah bukan kenyataan lagi. Maka,
disamping mendapatkan informasi tentang kenyataan lingkungan hidup yang berlaku
sekrang ini, individu juga harus memperoleh informasi tentang cara mengikuti
perubahan dalam lingkungan hidupnya. Program bimbingan yang tidak memberikan
layanan informasi akan menghalangi individu berkembang lebih jauh, karena mereka
memberikan kesempatan untuk mempelajari data dan fakta yang mempengaruhi jalan
hidupnya. Namun, mengingat luasnya informasi yang tersedia mereka harus
mengetahui pula informasi manakah yang relevan maupun tidak relevan. Maka dari
itu, para pemateri ingin membahas mengenai pengertian layanan informasi, jenis dan
sumber informasi, dan mekanisme penyajian informasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan layanan informasi?
2. Apa saja Jenis dan sumber informasi?
3. Bagaimana mekanisme penyajian informasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari layanan informasi
2. Untuk mengetahui apa saja jenis dan sumber informasi
3. Untuk mengetahu bagaimana mekanisme penyajian informasi

4
BAB 2

Pembahasan

1. Pengertian Layanan Informasi


Layanan informasi yaitu bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik (klien) menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi
pendidikan tinggi dan informasi jabatan) yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik (klien).
Menurut Prayitno & Erman Amti (2004:259-260) mengungkapkan layanan informasi
adalah “kegiatan memberikan pemahaman kepada individu-individu yang
berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau
kegiatan, untuk menemukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Dengan
demikian, layanan informasi itu pertama-tama merupakan perwujudan dari fungsi
pemahaman dalam bimbingan dan konseling.
Budi Purwoko (2008:52) mengatakan “Penyajian informasi dalam rangka
program bimbingan ialah kegiatan siswa dalam mengenali lingkungannya, terutama
tentang kesempatan-kesempatan yang ada didalamnya, yang dapat dimanfaatkan
siswa baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang”. Penyajian informasi itu
dimaksudkan untuk meemberikan wawasan kepada para siswa sehingga ia dapat
menggunakan informasi itu baik untuk mencegah atau mengatasi kesulitan yang
dihadapinya, serta untuk merencanakan masa depan. Perencanaan kehidupan ini
mencakup kehidupan dalam studinya, pekerjaannya, maupun dalam membina
keluarga.
Winkel dan Sri Hastuti (2007:316-317) menjelaskan bahwa “Layanan
informasi adalah usaha untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data
dan fakta dibidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan dan bidang perkembangan
pribadi sosial, supaya mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih
mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri”. Hibana S.Rahman
(2003:47) mengatakan bahwa “Layanan informasi adalah layanana berupa pemberian
pemahaman kepada siswa tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani tugas
dan kegiatan di sekolah dan untuk menentukan dan mengarahkan tujuan hidup”.
Kemudian Tantawy R (1995:54) menyatakan bahwa “Layanan informasi
adalah layanan adalah layanan yang memungkinkan pihak-pihak lain yang dapat
memberikan pengaruh besar kepada siswa (seperti orang tua) menerima dan

5
memahami informasi (misalnya informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang
dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa layanan informasi adalah serangkaian
kegiatan dalam rangka memberikan bantuan kepada siswa dengan jalan memberikan
penerangan yang dapat dipergunakan dalam membuat suatu rencana pendidikan.
2. Jenis dan Sumber Layanan Informasi
Macam-macam informasi yang menjadi isi layanan ini bervariasi. Demikian
juga keluasan dan kedalamannya. Hal ini tergantung kepada kebutuhan para peserta
layanan (tergantung kebutuhan siswa). Informasi yang menjadi isi layanan harus
mencakup seluruh bidang pelayanan bimbingan dan konseling. Secara lebih rinci, ada
beberapa pendapat para ahli mengenai macam-macam layanan informasi diantaranya
sebagai berikut:
Ada tiga macam layanan informasi menurut Slameto diantaranya sebagai
berikut:
a. Informasi tentang pekerjaan: Jenis-jenis pekerjaan,Syarat-syarat suatu
pekerjaan
b. Informasi tentang cara-cara belajar, Cara membagi waktu, Cara menyusun
jadwal kegiatan, Cara belajar efektif, Cara memilih tekhnik belajar
c. Informasi tentang lingkungan sekitar

Menurut Prayitno dan Erman Amti pada dasarnya jenis dan jumlah informasi tidak
terbatas. Namun, khususnya dalam rangka pelayan bimbingan dan konseling,hanya kan
dibicarakan tiga jenis informasi, yaitu:

a. Informasi pendidikan
Dalam bidang pendidikan banyak individu yng berstatus siswa atau calon
siswa yang dihadapkan pada kemungkinan timbulnya masalah atau kesulitan.
Diantaranya masalah atau kesulitan tersebut berhubungan dengan pemilihan
program studi, pemilihan sekolah fakultas, penyesuaian diri dengan program studi,
putus sekolah. Mereka membutuhkan adanya keterangan atau informasi untuk
dapat membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana.
b. Informasi jabatan
Saat-saat transisi dari dunia pendidikan dunia kerja sering merupakan masa
yang sangat sulit bagi banyak orang muda.Kesulitan itu terletak juga dalam

6
penyesuaian diri dengan suasana kerja yang baru dimasuki dan pengembangan diri
selanjutnya.
c. Informasi sosial budaya
Hal ini dapat dilakukan melalui penyajian informasi sosial budaya yang
meliputi, macam-macam suku bangsa, adat istiadat, agama, kepercayaan,bahasa,
potensi-potensi daerah dan kekhususan masyarakat atau daerah tertentu.
Sedangkan menurut Yusuf Gunawan, layanan informasi dikelompokkan menjadi
tiga golongan besar, yaitu: informasi pendidikan, informasi pekerjaan dan
informasi sosial pribadi.
a. Informasi Pendidikan
Informasi pendidikan sebagai data yang valid berguna tentang semua
jenis pendidikan sekarang dan yang akan datang serta kesempatan-
kesempatan latihan dan tuntunannya. Informasi yang diberikan meliputi
peraturan dan jam sekolah, kegiatan kurikuler yang tersedia dan mata
pelajaran, organisasi sekolah dan aktivitas sosial, nilai pendidikan, kredit
yang diambil, program pendidikan setelah tamat sekolah, mata pelajaran
yang dituntut untuk memasuki perguruan tinggi,tuntutan dan persyaratan
masuk perguruan tinggi, biaya untuk memasuki perguruan tinggi, surat
menyurat disekolah, dan lain sebagainya.
b. Informasi pekerjaan
Informasi pekerjaan sebagai data yang valid dan berguna tentang posisi
pekerjaan dan lapangan kerja. Termasuk didalam tugas-tugas, tuntutan dan
persyaratan masuk, kondisi pekerjaan, imbalan pekerjaan, pola kemajuan
kebutuhan tenaga kerja dan sumber informasi yang lebih lanjut. Informasi
pekerjaan akan termasuk data yang relevan dengan item-item diantaranya
sebagai berikut : Tenaga kerja, struktur dunia kerja dan kelompok,
kecenderungan kerja, UUD (undang-undang) perburuan, sumber informasi
mempelajari pekerjaan, pekerjaan yang utama dan penting, kriteria untuk
menilai bahan informasi pekerjaan dan lain sebagainya.
c. Informasi Sosial Pribadi
Informasi sosial pribadi berkaitan dengan pemahaman diri sendiri dan
pemahaman orang lain. Informasi sosial pribadi sebagai data yang valid
dan berguna tentang kesempatan dan pengaruh dari manusia dan
lingkungan fisik terhadap pertumbuhan pribadi dan hubungan

7
interpersonal dengan orang lain. Informasi ini berkaitan dengan faktor-
faktor diantaranya sebagai berikut: Mencapai pemahaman diri, mencapai
tingkat kematangan hubungan baik dengan lawan jenis maupun sama jenis,
mengerti peranan pria dan wanita, pengembangan kepribadian yang sehat,
mengerti sifat dan tingkah laku orang lain, perkembangan fisik dan mental
yang sehat. Sementara menurut Budi Purwoko juga menjelaskan, jenis-
jenis informasi yang penting bagi para siswa waktu masih sekolah,
misalnya informasi tentang :
 Kondisi fisik sekolahnya, fasilitas yang tersedia, guru- gurunya,
para karyawan, bagian administrasi,dan sebagainya.
 Informasi tentan program studi sekolahnya, yang bersumber
dari kurikulum yang berlaku.
 Informasi tentang cara belajar yang efisien, yang bersumber
dari para pembimbingnya.
 Informasi tentang usaha kesehatan sekolah yang bersumber dari
dokter, para perawat kesehatan.

Supaya layanan pemberian informasi di jenjang pendidikan menengah dapat dilaksanakan


secara semestinya, staf bimbingan harus mengumpulkan bahan informasi yang relevan dan
sesuai bagi siswa jenjang pendidikan itu, melalui kerja sama dengan petugas perpustakaan
sekolah. Bahan itu digunakan oleh petugas bimbingan sendiri untuk menggali hal-hal yang
perlu di komunikasikan kepada siswa atau dimanfaatkan langsung oleh siswa sendiri atas
saran dan petunjuk petugas bimbingan. Staf bimbingan harus mengetahui variasi bentuk
bahan informasi yang tersedia, dari sumber relevan mana dapat diperoleh bahan informasi,
serta bagaimana caranya mengelola bahan informasi yang terkumpul dan tersimpan.

1. Bentuk-bentuk dan sumber-sumber bahan informasi


Bentuk konkret bahan informasi dapat berupa empat macam, yaitu lisan, tertulis,
audiovisual, dan disket program komputer. Berbagai sumber informasi adalah badan
pemerintah pusat yang bergerak di bidang pelayanan dan pendidikan, seperti
Departemen – departemen Pertanian; Perdagangan, Pertahanan dan Keamanan,
Pendidikan dan Kebudayaan, dan Tenaga Kerja; organisasi lingkungan profesional,
perindustrian dan perdagangan; pencetak/penerbit komersial yang menerbitkan seri
buku dan majalah, yang memuat informasi tentang dunia pekerjaan, dunia pendidikan,
dan seluk beluk kehidupan pribadi – sosial manusia; harian dan majalah mingguan

8
yang menampung pemasangan iklan pekerjaan dan program pendidikan; perusahaan
berstatus negara atau swasta yang menerbitkan brosur dan pamflet mengenai lapangan
aktifitasnya; institusi pendidikan tinggi lanjutan yang menerbitkan brosur dan
selebaran tentang bidang – bidang studi yang di kelolanya; badan swasta yang
menyusun media audiovisual dan variasi program komputer sebagai perangkat lunak;
siaran khusus TPI; orang – perorangan yang memiliki kualifikasi dan pengalaman di
bidang pekerjaan, dan sebagainya.
2. Akumulasi dan Pengelolaan Bahan Informasi
Bahan informasi dalam bentuk tertulis, bentuk audiovisual dan bentuk program
komputer, dapat di kumpulkan dan disimpan di sekolah. Namun untuk pengumpulan
dan penyimpanan bahan informasi saja, belumlah membuat bahan itu siap pakai.
Untuk itu bahan informasi yang ada harus ditempatkan di suatu ruang yang terbuka
untuk umum, dengan menyusun suatu sistem klasifikasi untuk menyimpan dan
menemukan bahan itu. Bahan informasi yang berbentuk terbitan/cetakan dikumpulkan
oleh seorang bimbingan yang diserahi tugas ini, yang bekerja sama dengan petugas
perpustakaan mengenai cara memesannya.
3. Mekanisme layanan informasi
Pelaksanaan Layanan Informasi
Pelaksanaan layanan informasi menempuh tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Perencanaan : Identifikasi kebutuhan akan informasi bagi calon peserta layanan,
menetapkan materi sebagai isi layanan,menetapkan subjek penelitian, menetapkan
narasumber,menyiapkan prosedur, perangkat dan media layanan dan menyiapkan
kelengkapan administrasi.
b. Pelaksanaan : Mengorganisasikan kegiatan layanan, mengaktifkan peserta
layanan, mengoptimalkan penggunaan metode dan media.
c. Evaluasi : Menetapkan materi evaluasi, menetapkan prosedur evaluasi, menyusun
instrument evaluasi, mengaplikasikan instrumen evaluasi, mengolah hasil aplikasi
instrument.
d. Analisis hasil evaluasi : Menetapkan norma atau standar evaluasi, melakukan
analisis, menafsirkan hasil analisis
e. Tindak lanjut : Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut, mengkomunikasikan
rencana tindak lanjut kepada pihak terkait dan melaksanakan rencana tindak lanjut
f) Laporan : Menyusun laporan layanan informasi, menyampaikan laporan kepada
pihak terkait (kepala sekolah), dan mendokumentasikan laporan

9
Adapun langkah-langkah layanan informasi menurut Dewa Ketut Sukardi, pada
bukunya yang berjudul Pedoman Praktis Bimbingan Penyuluhan di Sekolah adalah
sebgai berikut :

a. Langkah Persiapan
 Menetapkan tujuan dan isi informasi termasuk alasan-alasannya
 Mengidentifikasi sasaran (siswa) yang akan menerima informasi
 Mengetahui sumber-sumber informasi
 Menetapkan teknik penyampaian informasi
 Menetapkan jadwal dan waktu kegiatan
 Menetapkan ukuran keberhasilan
b. Langkah Pelaksanaan
Pelaksanaan penyajian informasi tentu saja tergantung pada langkah persiapan,
terutama pada teknik yang digunakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan penyajian informasi adalah sebagai berikut :
 Usahakan menarik minat dan perhatian para siswa
 Berikan informasi secara sistematis, dan sederhana sehingga jelas isi dan
manfaatnya
 Berikan contoh yang berhubungan dengan kehidupan siswa sehari-hari
 Bila menggunakan yang berpusat pada siswa (karyawisata dan pemberian
tugas), harus dipersiapkan sebaik mungkin sehingga setiap siswa
mengetahui apa yang harus dipersiapkan, apa yang harus dicatat dan apa
yang harus dilakukan
 Bila menggunakan teknik langsung atau tak langsung usahakan tidak
terjadi kekeliruan. Informasi yang keliru dan diterima siswa, sukar untuk
mengubahnya
 Usahakan selalu bekerja sama dengan guru mata pelajaran, dan wali kelas,
agar isi informasi yang diberikan guru, wali kelas dan guru Bimbingan
Konseling tidak saling bertentangan atau ada keselarasan antara sumber
informasi
c. Langkah Evaluasi
Pembimbing hendaknya mengevaluasi tiap kegiatan penyajian informasi. Langkah
evaluasi ini acap kali dilupakan sehingga tidak diketahui sampai seberapa jauh

10
siswa mampu menangkap informasi. Manfaat dari langkah evaluasi adalah sebagai
berikut :
 Pembimbing mengetahui hasil pemberian informasi
 Pembimbing mengetahui efektifitas suatu teknik
 Pembimbing mengetahui apakah persiapannya sudah cukup matang atau
masih banyak kekurangan
 Pembimbing mengetahui kebutuhan siswa akan informasi lain atau
informasi yang sejenis
 Bila dilakukan evaluasi, siswa merasa perlu memperhatikan lebih serius,
bukan sambil lalu. Dengan demikian timbul sikap positif dan menghargai
isi informasi yang diterimanya.

BAB 3

Penutup

A. Kesimpulan
layanan informasi adalah serangkaian kegiatan dalam rangka memberikan bantuan
kepada siswa dengan jalan memberikan penerangan yang dapat dipergunakan dalam
membuat suatu rencana pendidikan. Macam-macam informasi yang menjadi isi
layanan ini bervariasi. Demikian juga keluasan dan kedalamannya. Hal ini tergantung
kepada kebutuhan para peserta layanan (tergantung kebutuhan siswa). Informasi yang
menjadi isi layanan harus mencakup seluruh bidang pelayanan bimbingan dan
konseling.
B. Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan
maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya dan tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada teman- teman
semua. Serta saran yang membangun selalu kami tunggu. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi kita semua dan menambah wawasan pengetahuan kita.

11
DAFTAR PUSTAKA

Tohirin, (2007). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Pekanbaru: Grafindo
Persada), hal 152.

Dewa Ketut Sukardi dan Desak Made Sumiati, Pedoman Praktis Bimbingan dan Penyuluhan
di Sekolah, (Denpasar: Rineka Cipta, 1989), hal 37-40.

Meiyasinta, M. PENERAPAN LAYANAN INFORMASI BIMBINGAN KONSELING


UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENDIDIKAN SEKS PADA PESERTA
DIDIK KELAS XI KI 2 SMK SMTI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018.
Diss. UIN Raden Intan Lampung, 2017.

Yusuf Gunawan,Pengantar Bimbingan dan Konseling (Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama,1987

Kamaruzzaman. 2016. Bimbingan dan Konseling. Pontianak:Pustaka Rumah Aloy

12

Anda mungkin juga menyukai