OLEH
ABINUHA AMANDA 11940313910
ARFANDI AMRI 11940313927
FHADLY KHAIRULLAH 11940311907
KELAS
ILKOM 1A
FAKULTAS
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
KATA PENGANTAR
Kata Pengantar.................................................................................................................i
Daftar isi............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan Pembuatan.................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Macam Perkembangan Budaya.............................................................................2
B. Budaya dan Tempramen........................................................................................4
C. Pendekatan Pengembangan Budaya....................................................................6
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................7
Daftar pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan budaya di Indonesia memiliki berbagai macam
ragam dan caranya. Sehingga Indonesia memiliki berbagai macam budaya dan cara
pertumbuhannya. Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang yang diwariskan dari generasi kegenerasi.
Budaya adalah suatu pola hidup yang menyeluruh bersifat komplleks, abstrak, dan luas.
Semakin majunya arus globallisasi rasa cinta terhadap budaya semakin
berkurang, dan ini sangat berdampak tidak baik bagi masyarakat asli Indonesia. Terlalu
banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia, masyarakat kini telah
berkembang menjadi masyarakat modern.
B. Rumusan Masalah
1. Sebutkan Macam Perkembangan Budaya!
2. Sebutkan Macam Budaya dan Tempramen!
3. Sebutkan Pendekatan Pengembangan Budaya!
C. Tujuan
1. Mengetahui Perkembangan Budaya
2. Mengetahui Budaya dan Tempramen
3. Mengetahui Pendekatan Pengembangan Budaya
BAB 2
PEMBAHASAN
1. 1Perkembangan Kognitif
Mungkin model yang dalam psikologi perkembangan berasal dari berbagai
interprestasi kognitif. Meskipun pendekatan-pendekatan lain diakui dan diterima,
pendekatan kognitiflah, yang berkaitan erat dengan perkembangan Bahasa, yang
membentuk arah penelitian perkembangan. Tokoh dominan dalam bidang ini adalah
Jean Piaget (1896-1980). Setelah meraih gelar doctor dalam bidang zoology pada usia
22 tahun, piaget mengawali karier yang berpusat pada pertanyaan tentang bagaimana
manusia belajar. Ia menganggap dirinya sebagai filsuf yang dipenuhi pemikiran tentang
isu pembelajaran, sebagaimana ditunjukkan dengan jelas dalam karyanya di kemudian
hari tentang epistemology dan logika. Metode penelitiannya tidak ortodoks bila dengan
Freud dalam hal kontribusi individual bagi psikologi selama abad ke 20
Pandangan Piaget tentang perkembangan kognitif mengemukakan empat priode
perkembangan intelektual yang secara khas mengorganisasi interaksi anak dengan
lingkungan. Meskipun tingkat perkembangan intelektual dapat berbeda pada setiap
anak, Piaget berpendapat bahwa sekuens perkembangan tersebut terjadi pada setiap
anak seperti berikut.
1. Periode sensorimotorik (bayi baru lahir hingga dua tahun): tahap ini merupakan
tahap nonverbal dan mencakup pengalaman-pengalaman pertama anak dalam
hubungan dengan lingkungan, yang terinternalisasi secara sederhana melalui
pengorganisasian dalam dimensi simensi makna, maksud, kausalitas, dan nilai
simbolik.
2. Periode Praoperasional (dua hingga tujuh tahun): dalam fase ini, anak
menguasai bahasa dan mempelajari hubungan waktu, masa lalu, dan masa
depan, serta masa kini.
3. Periode Operasi Konkret (7 hingga 11 tahun): pada tahap ini, anak menyerap
konsep-konsep abstrak yang tercermin dalam hubungan kualitatif dan kuantitas
yang kompleks.
4. Periode Operasi Formal (11 hingga 15 tahun): pada fase akhir perkembangan
intelektual ini, anak menguasai pemahaman.
Plaget memublikasikan lebih dari 50 buku dan monograf selama masa 60 tahun
penelitian aktifnya. Dalam tahun-tahun akhir penelitiannya, ia berkosentrasi pada isu
tentang logika yang mendasari penguasaan pengetahuan. Meskipun paling dikenal
karena teori perkembangan kognitifnya secara konsisten Piaget mempelajari
pengetahuan itu sendiri. Potensi struktur perkembangan dan organisasi mental
1
Brennan, James F. Sejarah dan Sistem Psikologi (Raja Grafindo Persada)
membuatnya terkesan hingga berpendapat bahwa pendidikan dan pengajaran tidak
perlu bersifat manipulatif, tetapi lebih memberikan peluang kepada anak untuk mencipta
dan menemu.
2
Penekanan pada perbedaan individual dalam proses-proses pembelajaran
kompleks telah menuntun psikologi kontemporer untuk berpendapat bahwa
kemampuan intelektual dapat diformulasikan dalam gaya kognitif yang
dikembangkansecara individual, suatu istilah yang menggambarkan strategi atau
pendekatan pembelajaran individu dalam tugas-tugas intelektual. Berbagai penelitian
berupaya mengindentifikasi strategi-strategi mental yang khas. Penekanan pada gaya
kognitif ini, atau ciri khas individual dalam strategi pembelajaran, mengingatkan pada
teori-teori sifat tentang inteligensiyang dikemukakan dalam pandangan-pandanan
Frencis Galton dan para pengikutnya di Inggris pada abad ke-19. Teori sifat akhirnya
tenggelam di Amerika Serikat oleh lahirnya Behaviorisme Watsonian dan gerakan-
gerakan penerusnya.
2. Psikolinguistik
Teori Plaget tentang perkembangan kognitif memberikan pencerahan baru dalam
perkembanagn, struktur, dan penggunaan bahasa. Psikolinguistik dapat diartikan
secara luas sebagai studi tentang komunikasi dan karakteristik orang-orang yang
berkomunikasi. Perubahan arah penelitian secara aktual kepertimbangan tentang
sintaks dan organisasi bahasa dipicu oleh artikel yang ditulis George Miller. Artikel
tersebut memperkenalkan konstruk-konstruk yang jelas dan mentalistik dari Noam
Chomsky, yang tetap menjadi pelopor dalam bidang psikolinguistik.
Teori psikolinguistik menyebut fungsi utama bahasa sebagai konversi beragam ide,
konsepsi, dan pikiran menjadi struktur-struktur kalimat. Aturan-aturan tata bahasa
beroperasi dalam dalam unit-unit semantic dan menghasilkan kompetensi dalam
berbicara. Para peneliti telah memperluas cakupan psikolinguistik dengan menyatakan
bahwa bahasa merupakan faktor yang mendasar dalam pemahaman, perilaku
memecahkan masalah, presepsi diri, dan hubungan sosial. Maka kemudian,
psikolinguistik memfokuskan kepada semantic atau makna yang ada dibalik kata-kata,
sinyal-sinya lain, dan struktur kalimat dan para psikolog telah mendesain pengukuran
nilai semantik.
2
Ibid
ini cenderung menggeneralisasi efek-efeknya diseluruh periode umur. Dengan kata lain,
fungsi-fungsi perkembangan berbagai perubahan perilau spesifik, seperti penguasaan
bahasa, perubahan psikologis dan biologis dimasa remaja, dan keputusan karier
dimasa dewasa,dapat memiliki pola perubahan perilaku yang berbeda. Gambaran ini
telah menuntun pada perubahan-perubahan perilaku.
Dalam pendekatan-pendekatan sepanjang rentang kehidupan ini, jelas terdapat
penekenan pada periode penuaan. Studi tentang penuaan dalam konteks
perkembangan sepanjang rentang kehidupan memiliki signifikansi praktis sekaligus
teoritis. Dengan semakin banyaknya jumlah orang yang mencapai usia lanjuut,
masyarakat harus mengatasi secara efektif berbagai masalah yang memiliki
kepentingan fisik, psikologis, dan sosiologis yang mendalam bagi para lanjut usia. Gaya
hidup yang menyertai usia tua menunjukkan keunikan tahap kehidupan ini, namun
kemampuan individu untuk melakukan penyesuian semacam itu bergantung pada
pengalamannya sepanjang rentang kehidupan. Jelaslah bahwa penelitian psikologi
penuaan akan menghasilkan bidang penelitian besar bagi psikologi perkembangan.
Beberapa orang percaya bahwa temperamen dan disposisi kita bawa sejak lahir ke
dunia kecuali bagian dari proses sosialisasi. Karakteristik yang kita bawa sejak lahir
menentukan sampai batas tertentu bagaimana beraaksi dan berinteraksi. Anak dengan
budaya yang berbeda lahir predisposisi biologis yang berbeda untuk belajar praktek
kebudayaan tertentu.
1. Pengetahuan Tradisional
Temperamen adalah dasar biologis dalam berinteraksi dengan dunia sejak lahir.
Thomas dan Chess (1977) mendeskripsikan tiga kategori utama dari temperament
yaitu eassy, difficult, dan slow to warm up. Easy temperament adalah sangat teratur,
mudah beradaptasi, gaya agak intens, perilaku yang positif dan responsif. Difficult
temperament adalah intens, tidak teratur , penarikan diri umumnya ditandai dengan
suasana hati negatif. Slow to warm up bayi membutuhkan waktu untuk melakukan
transisi dalam aktivitas dan pengalaman. Mereka walanya mungkin menarik diri atau
merespon negatif, berikan waktu dan dukungan, 4sehingga mereka akan beradaptasi
dan bereaksi positif.
3
Ibid
4
Matsumoto, David. Pengantar Psikologi Lintas Budaya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset)
h.34
5
2. Studi Lintas Budaya mengenai Tempramen
Beberapa studi telah meneliti anak-anak budaya non-Amerika mempunyai gaya
temperamen yang umum, berbeda dengan yang mereka deskripsikan untuk anak-
anak Amerika. Inded, Freedman (1974) menemukan bahwa bayi China-Amerika atau
bayi Afrika-Amerika lebih kalem dan lebih tenang dibandingkan dengan bayi Eropa-
Amerika atau bayi Afrika-Amerika. Caudill (1988) menemukan bahwa bayi Jepang
lebih tidak menangis, kurang bersuara, dan kurang aktif dibandingkan dengan bayi
Anglo. Freedman (1974) juga menemukan perbedaan serupa dengan bayi Jepang-
Amerika dan bayi Navajo ketika membandingkan dengan Eropa-Amerika. Likewise,
Chisholm (1983) Studi ekstensiv bayi Navajo lebih kalem dari bayi Eropa-Amerika.
Garcia Coll, Sepkoski, dan Lester (1981) menemukan perbedan dalam kesehatan
pada ibu hamil Puerto Rican terkait dengan perbedaan temperamen pada bayi ketika
dibandingkan dengan bayi Eropa-Amerika atau Afrika-Amerika. Bayi Puerto Rican
waspada dan tdak mudah menangis. Bayi Afrika-Amerika lebih tinggi skor
kemampuan motorik, perilaku yang melibatkan gerakan otot dan koordinasi.
BAB 3
6
Fauzi, Ahmad. Psikologi Umum (Bandung: CV Pustaka Setia,1997) h.23
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan adalah suatu proses pertumbuhan ukuran dan volume serta jumlah
secara irreversible, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan
perkembangan merupakan suatu proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif.
Jadi dalam makalah ini membahas tentang perkembangan secara kognitif,
psikolinguistik, dan sepanjang rentang kehidupan. Serta terdapat secara budaya dan
tempramen yang menjelaskan tentang Beberapa orang percaya bahwa temperamen
dan disposisi kita bawa sejak lahir ke dunia kecuali bagian dari proses sosialisasi.
Karakteristik yang kita bawa sejak lahir menentukan sampai batas tertentu bagaimana
beraaksi dan berinteraksi. Anak dengan budaya yang berbeda lahir predisposisi biologis
yang berbeda untuk belajar praktek kebudayaan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA