KELOMPOK 3
ALDA SYAWALIA
DOSEN PEMBIMBIN
MUKHLASIN,M,Ag
PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR
Allah SWT, atas limpahan rahmat, Taufiq, dan hidayahnya kami dapat
judul “ SUMBER AJARAN ISLAM ”.Shalawat dan salam kami curahkan kepada
nabi besar Muhammad SAW , karena beliaulah satu-satunya nabi yang mampu
mengubah dunia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yakni
agama Islam.Makalah ini di susun dan di uraikan secara ovektif dengan landasan
dijilid satu dalam bentuk makalah. Kiranya makalah ini masih sangat jauh dari
kata sempurna oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi memperbaiki isi dari makaalh ini, kami berharap semoga
makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan & wawasan kepada pembaca
Wassalamualaikum.wr.wb.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang.......................................................................................................1
2. Rumusan masalah..................................................................................................2
3. Tujuan penulisan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN:
1. Pengertian Al-Quran..............................................................................................3
2. Pengertian Al-Hadis...............................................................................................5
3. Pengertian Ijtihad...................................................................................................7
1. KESMPULAN.........................................................................................................
2. SARAN....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
dari Al-Quran yang memuat wahyu Allah dan al-Hadis yang memuat Sunnah
Rasulullah. Komponen utama agama Islam atau unsur utama ajaran agama Islam
(akidah, syari’ah dan akhlak) dikembangkan dengan akal pikiran manusia yang
Mempelajari agama Islam merupakan fardhu ’ain , yakni kewajiban pribadi setiap
kelompok masyarakat.
Allah telah menetapkan sumber ajaran Islam yang wajib diikuti oleh setiap
muslim. Ketetapan Allah itu terdapat dalam Surat An-Nisa (4) ayat 59:
(kehendak) Rasul-Nya, dan (kehendak) ulil amri di antara kamu …”. Menurut
ayat tersebut setiap mukmin wajib mengikuti kehendak Allah, kehendak Rasul
dan kehendak ’penguasa’ atau ulil amri (kalangan) mereka sendiri. Kehendak
1
Allah kini terekam dalam Al-Quran, kehendak Rasul terhimpun sekarang dalam
karya orang yang memenuhi syarat karena mempunyai ”kekuasaan” berupa ilmu
pengetahuan.
2. Rumusan masalah
3. Tujuan Penulisan
BAB Ⅱ
2
PEMBAHASAN
utama adalah Al-Quran dan As-sunah , sedangkan penalaran atau akal pikiran
sebagai alat-Alat untuk memahami Al-Quran dan As-sunah sesuai dengan agama
Islam itu sendiri sebagai wahyu yang berasal dari Allah SWT. Islam sebagai
agama samawi, agama yang di turunkan kepada nabi terakhir yang baik, benar dan
sempurna mempunyai sumber ajaran pokok. Dari keduanya timbul sumber yang
1. Pengertian Al-Quran
A. Al-Quran
Kata al-Quran di ambil dari akar kata qara’a yang berarti mengumpulkan
menjadi satu. Qara’a berarti juga membaca atau menuturkan, karena dalam
Imam syafi’i berpendapat bahwa al-Quran dalam bentuk ma’rifat tidak memakai
turunkan kepada nabi Muhammad SAW, tidak berasal dari kata qara’tu, sebab jika
berasal dari kata itu dapat di katakan sebagai al- Quran. Ia tidak berbeda dengan
3
Taurat, zabur, dan injil merupakan nama resmi bagi kalamullah yang di turunkan
kepada utusannya.
Menursuut suphi salih, al-Quran ialah mu’jizat yang di turunkan kepada nabi
Muhammad SAW yang tertulis di dalam mushaf yang diriwayatkan dengan cara
. B. Fungsi Al-Quran
Menurut pendapat yang paling kuat seperti yang di kemukakan oleh subhi
shalih, Al-Quran berarti bacaan , ia merupakan kata turunan ( mashdar ) dari kata
qara’a ( fi’il madli ) dengan arti ism al- maf’ul yaitu maqru’ yang artinya : di baca
( al-Quran dan terjemahnya ,1990 : 15 ) pengertian ini merujuk pada sifat al-
orang takwa.
1
Suphi salih, Sejarah agam-agma, (Yogyakarta , AIN Walisongo : 1994), hlm 113-118
2
QS.Fushilat (41)
4
※. Al-Mau’izah ( nasihat ) Bahwa al-Quran berfungsi sebagai nasihat bagi orang-
C . Penafsiran al-Quran
Ketika nabi masih hidup,Al-Quran telah dihafalkan oleh banyak orang dan
selalu dibaca dalam sholat. Ia juga di tulis pada daun-daun, tulang-tulang, kulit -
kulit binatang dan beberapa benda lainnya yang ada. keseluruhan al-Quran itu di
kumpulkan jadi satu pada khalifah pertama Abu bakar. Namun teks yang di
terima orang banyak di cetak pertama kali sejak khalifah ketiga Usman , atas
orang-orang pada generasi terdahulu , sesudah wafat nabi enggan dan bahkan
menentang penafsiran al-Quran. Sikap demikian itu segera memberikan jalan bagi
semua kitab tafsir yang sedikit banyak di warnai oleh berbagai kepercayaan ide-
A. Al - hadits
3
Qs.Al-Baqrah(02)
4
Fajlur Rahman,Islam,(Jakarta, Mizan : 1987), hlm 62-64
5
Ilmu hadits atau yang sering disebut dalam bahasa Arab dengan ulumul hadis
yang mengandung dua kata, yaitu “ ulum ” adalah kata jamak dari kata ‘ilm’ yang
dalam bahasa Arab berarti ilmu-ilmu, sedangkan ‘ Al- hadits ’ menurut bahasa
adalah ‘ al-jadid ’ yang artinya sesuatu yang baru lawan dari ‘al-qadim’
(dahulu/lama), artinya menunjukkan sesuatu yang dekat atau waktu yang singkat
persambungan hadits sampai kepada rasul SAW dari segi hal ihwal para
B: unsur-unsur hadits
Sebagai gambaran umum , hadits itu mempunyai tiga unsur pokok yaitu, sanad,
matan, dan rawi. Pemaparan unsur-unsur hadits dapat di baca dalam kitab-kitab
Dari segi bahasa, sanad artinya yang menjadi sandaran, tempat bersandar, arti
yang lain sesuatu yang dapat dipegangi atau dipercaya. Dalam istilah ilmu hadis
sanad ialah rangkaian urutan orang-orang yang menjadi sandaran atau jalan yang
5
M.Mashum, Ilmu memahami hadits nabi, (Yogyakarta, Pustaka Pesntren : 2017), hlm 81
6
2. Pengertian Matan Hadits. Dari segi bahasa, matan berarti Punggung jalan,
3. Pengertian Rawi Hadits. Rawi yaitu orang yang memindahkan hadis dari
seorang guru kepada orang lain atau membukukannya ke dalam suatu kitab hadis.
Rawi pertama adalah para sahabat dan rawi terakhir adalah orang yang
membukukannya, seperti Imam Bukhari , Imam Muslim, Imam Ahmad dan lain-
lain.
Hadits, sebagai pernyataan, perbuatan, taqrir dan hal ihwal nabi SAW.
riwayatkan secara lisan dan hafalan, sesuai dengan keadaan masyarakat Arab
waktu itu yang memiliki daya hafal yang sangat kuat, tapi tidak berarti kegiatan
penulisan hadits tidak ada sama sekali , sebab bahkan dimasa paling awal
sekalipun, banyak sahabat yang sudah mencatat hadits, meski hanya untuk
kepentingan pribadi
Dalam masa yang cukup panjang antara wafatnya nabi SAW. Dengan di
angkatnya Umar bin Abdul Aziz sebagai khalifah, terjadilah banyak pemalsuan
7
hadits yang di lakukan oleh kelompok -kelompok tertentu demi berbagai tujuan.
Atas kenyataan inilah, khalifah Umar bin Abdul Aziz mengeluarkan kebijakan
untuk menghimpun hadits nabi SAW. Secara masal. Kebijakan resmi ini membuat
para ahli hadits sangat antusias dan berusaha semaksimal mungkin untuk
jauh untuk menghubungi para perawi bukan permasalahan, bahkan ketika apa
yang mereka dapat Diana harus di teliti dan di saring secara ketat demi
disempurnakan para ulama yang muncul pada abad ke-2 dan ke-3 Hijriah, baik
yang secara khusus mempelajari satu disiplin ilmu maupun yang tidak sehingga
D. Al-sunah
Menurut bahasa Al-sunah artinya jalan hidup yang dibiasakan terkadang jalan
tersebut ada yang baik dan ada pulak yang buruk. 10 pengertian Al-sunah seperti
ini sejalan dengan makna hadits nabi yang artinya; “ Barang siapa yang membuat
sunah ( kebiasaan ) yang terpuji, maka pahala bagi yang membuat sunah itu dan
pahala bagi orang yang mengerjakannya. Barang siapa yang membuat sunah
8
buruk maka akan dosa bagi yang mengerjakannya.
Sementara itu ulama usbul mengartikan bahwa Al-sunah adalah sesuatu yang
berasal dari nabi Muhammad SAW dalam bentuk ucapan , perbuatan dan
persetujuan beliau yang berkaitan dengan hukum. Pengertian ini di dasarkan pada
hukum. Sementara itu, ulama fiqih mengartikan al-sunah sebagai salah satu dari
bentuk hukum syara’ yang apabila di kerjakan mendapat pahala dan apabila
3. Pengertian ijtihad
A. Ijtihad
Secara bahasa ijtihad berasal dari kata jahada. Kata ini beserta seluruh
laksanakan atau yang tidak di senangi . Kata ini pun berarti kesanggupan ( al-
Para ulama bersepakat tentang pengertian ijtihad secara bahasa, tetapi berbeda
ijtihad secara istilah muncul belakangan, yaitu pada masa tasyri’ dan masa
sahabat. Perbedaan ini meliputi hubungan ijtihad dengan fikih, ijtihad dengan al-
9
Quran , ijtihad dengan al-sunah , ijtihad dengan dadalah nash).7
B. Hukum ijtihad
atau di tanya tentang suatu masalah yang berkaitan dengan hukum syara’ maka
hukum ijtihad bagi orang itu bisa wajib ain, wajib kifayah, sunat, atau haram
Pertama, bagi seorang muslim yang memenuhi kriteria mujtahid yang diminta
fatwa hukum atas suatu peristiwa yang terjadi dan ia khawatir. Peristiwa itu akan
hilang begitu saja tanpa kepastian hukum, maka hukum ijtihad menjadi wajib ain.
Kedua, bagi seorang muslim yang memenuhi kriteria mujtahid yang diminta fatwa
hukum atas suatu peristiwa yang terjadi , tetapi ia mengkhawatirkan peristiwa itu
lenyap dan selain dia masih ada mujtahid lainnya maka hukum ijtihad menjadi
wajib kifayah.
Ketiga, hukum berijtihad menjadi sunat jika dilakukan atas persoalan yang tidak
Keempat, hukum ijtihad menjadi haram dilakukan atas peristiwa yang sudah jelas
10
hukumnya secara qathi baik dalam al - Quran maupun al - sunah, atau ijtihad atas
C. Macam-macam ijtihad
1. Ijma
ahli ijtihad pada suatu masa setelah nabi Muhammad SAW wafat tentang ajaran
Islam atau hukum Islam yang belum ada ketetapannya dalam al-Quran atau hadits
nabi.
2 . Qiyas
Kata qiyas berarti mengukur atau mempersamakan sesuatu dengan sesuatu yang
lain. Dilihat dari istilah qiyas usah mempersamakan sesuatu kejadian yang belum
ada ketentuan hukumnya di dalam al-Quran atau hadits dengan suatu yang sudah
ada ketentuannya dan hukumnya dengan hukum yang di tetapkan dengan Nash
Rukun qiyas
11
Rukun qiyas terbagi menjadi empat di antaranya :
tempat menyerupakan)
hukum.
12
BAB Ⅲ
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahwa Islam ialah agama Allah (agama samawi) yang di wahyukan kepada
rasulnya sejak nabi Adam as hingga yang terakhir nabi Muhammad SAW. Agama
itu untuk mengatur seluruh aspek kehidupan manusia baik aspek ibadah, sosial ,
hukum , politik , ekonomi dan akhlak untuk pedoman hidup bagi seluruh umat
manusia agar dapat tercapai kehidupan yang di Ridhoi Allah SWT. Mencapai
13
kebahagiaan hidup di dunia dan hidup di akhirat.
B. SARAN
minimnya pengetahuan kami. Oleh karena itu kami memohon koreksinya agar
14
DAFTAR PUSTAKA
Qs.Al-Baqrah(02)
QS.Fushilat (41)