Anda di halaman 1dari 8

Makalah: Dosen Pengampu:

Pengantar Ilmu Komunikasi Titi Antin, S.Sos, M.Si.

PRINSIP KOMUNIKASI BERSIFAT PRASESUAL, DINAMIS, DAN


TRANSAKSIONAL, PRINSIP KOMUNIKASI BERSIFAT IRREVESIBLE
DAN KOMUNIKASI BUKAN PANESIA

Disusun Oleh:

Kelompok 3

1. MAULIKA SARI 11940321944


2. PUTRI AYU LESTARI 11940321995
3. M. ALFARIZI 11940314025
4. ELSA PUTRI 11940323942
5. SUPRIADI 11940314175
6. YUDI ALFAREZA 11940312077

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

KELAS 1 A

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puji syukur atas ridho-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.

Makalah ini kami susun untuk sebagai pemenuhan tugas pada salah satu mata
kuliah kami, Ilmu komunikasi.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh
karena itu kami memohon saran dan kritik agar kedepannya kami bisa menyusun
makalah yang lebih baik lagi.

Pekanbaru, 29 oktober 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................1
C. Tujuan Masalah ...............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional............2


B. Komunikasi itu bersifat irreversible.................................................3
C. Komunikasi bukan panasea..............................................................3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................4
B. Saran.................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti fungsi dan definisi komunikasi, prinsip-prinsip komunikasi
juga diuraikan dengan berbagai cara oleh pakar-pakar komunikasi. Mereka
ada kalanya menggunakan istilah-istilah lain untuk merujuk pada prinsip –
prinsip ilmu komunikasi ini. Diilhami oleh pembahaan prinsip – prinsip
komunikasi dengan menggunakan contoh –contoh yang bersumber dari
pengalaman dan pengamatan pribadi serta rujukan lain yang relevan.
Prinsip – prinsip komunikasi tersebut pada dasarnya merupakan
penjabaran lebih jauh dari devinisi atau hakikat komunikasi. Tapi dalam
makalah ini kami hanya menjabarkan 3 prinsip komunikasi
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu prinsip komunikasi bersifat prasesual, dinamis, dan
transaksional.
2. Apa itu prinsip komunikasi bersifat irreversible.
3. Apa itu prinsip komunikasi bukan panasea.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang prinsip-prinsip komunikasi yang bersifat
prasesual, dinamis, dan transaksional serta memberi contoh dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Untuk mengetahui tentang prinsip kkomunikasi bersifat irreversible.
3. Untuk mengetahui tentang prinsip komunikasi bukan panasea.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional


Komunikasi tidak mempunyai awal dan akhir, melainkan
prosesnya yang berkelanjutan (continuous). Contoh “tolong ambilkan
garam” melibatkan komunikator A dan komunikator B. A atau B merujuk
pada pengalaman masa lalu mereka untuk merumuskan dan menafsirkan
pesan serta menanggapinya secara layak. Komunikasi sebagai proses dapat
dianalogikan dengan pernyataan Heraclitus “Seorang manusia tidak akan
pernah melangkah di sungai yang sama dua kali” Pada saat yang kedua,
manusia itu berbeda, dan begitu juga air dan sungainya. Kita sudah berubah
(semakin tua) dari pengalaman juga lebih meningkat, sungai pun sudah
berubah. Begitu juga dengan komunikasi, komunikasi terjadi sekali waktu
dan kemudian menjadi bagian dari sejarah kita. Peserta komunikasi saling
mempengaruhi melalui komunikasi verbal ataupun lewat komunikasi
nonverbal. Contoh, pernyataan sayang, ucapan selamat, penyesalan atau
kemarahan akan membuat sikap atau orientasi mitra komunikasi kita
berubah terhadap kita, begitu pula sebaliknya. Implikasinya para peserta
komunikasi berubah (dari pengetahuan hingga pandangan dunia dan
perilakunya). Contoh, orang berubah melalui cuci otak atau konversi
agama. Proses penyandian (encoding) dan penyandian balik (decoding)
terjadi serempak, bukan bergantian. Pandangan dinamis dan transaksional
memberi penekanan bahwa Anda mengalami perubahan sebagai hasil
terjadinya komunikasi, contoh:
1. Semakin keras Anda katakan betapa marahnya Anda, semakin marah
pula Anda.
2. Bila Anda berusaha membujuk orang lain, maka Anda menjadi
orang yang paling terbujuk.1
B. Komunikasi itu bersifat irreversible
1
Yasir, Pengantar Ilmu KOmunikasi (Pekanbaru: Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas
Riau, 2009), hlm.51

5
Sifat irreversible adalah implikasi komunikasi sebagai proses yang selalu
berubah. Prinsip ini seharusnya menyadarkan kita bahwa kita harus berhati-
hati untukmenyampaikan pesan kepada orang lain, karena efeknya yang
tidak bisa ditiadakan. Prinsip ini mempunyai beberapa implikasi penting
komunikasi dalam segala macam bentuknya. Contoh, seseorang yang
memukul wajah orang lain. Anda dapat meminta maaf, tetapi hidung orang
itu tetap retak efek.2

C. Komunikasi bukan panasea

Banyak persoalan dan konflik antarmanusia disebabkan oleh masalah


komunikasi. Namun komunikasi itu sendiri bukanlah panasea (obat
mujarab) untuk menyelesaikan berbagai masalah Persolan dan konflik
antarmanusia, karena persoalan atau konflik tersebut mungkin berkaitan
dengan masalah structural. Misalnya, meskipun pemerintah berusaha untuk
menjalin komunikasi dan meyosialisasikan perubahan pada masyarakat
miskin, tidak mungkin usaha itu akan berhasil, bila pemerintah membuqat
kebijakan yang tidak adil dan tidak berpihak kepada masyarakat miskin.3

BAB III

2
Ibid, hlm. 51
3
Ibid, hlm.52

6
PENUTUP

A. Kesimpulan
Prinsip-prinsip komunikasi ada 12 namun yang di bahas dalam makalah
ini ada 3, diantaranya: komunikasi bersifat prasesual, dinamis, dan
transaksional, komunilasi ini tidak mempunyai awal dan akhir, melainkan
prosesnya yang berkelanjutan (continuous). Komunikasi bersifat
irreversible, sifat irreversible adalah implikasi komunikasi sebagai proses
yang selalu berubah. Prinsip ini seharusnya menyadarkan kita bahwa kita
harus berhati-hati untukmenyampaikan pesan kepada orang lain, karena
efeknya yang tidak bisa ditiadakan. Prinsip ini mempunyai beberapa
implikasi penting komunikasi dalam segala macam bentuknya. Komunikasi
bukan panasea,banyak persoalan dan konflik antarmanusia disebabkan oleh
masalah komunikasi. Namun komunikasi itu sendiri bukanlah panasea (obat
mujarab) untuk menyelesaikan berbagai masalah Persolan dan konflik
antarmanusia, karena persoalan atau konflik tersebut mungkin berkaitan
dengan masalah structural.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kat sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di
atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak tentunya dapat di pertanggung
jawabkan. Untuk saran bisa kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa
untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah
dijelaskan.

DAFTAR PUSTAKA

7
Yasir. 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi. Pekanbaru: Pusat Pengembangan
Pendidikan Universitas Riau

Anda mungkin juga menyukai