Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

“MODEL KOMUNIKASI INTERPERSONAL”

Makalah ini disusun sebagai bukti hasil tugas kelompok

DOSEN PENGAMPU

Asrinda Amalia, A S.IP, M.Si

Disusun oleh:

Kelompok 1

1. Dymas Putra Anjasmara


2. Zulkifli
3. Andhika Syahputra
4. Ulfa Rahmi
5. Ahmad Fitrah Akbar
6. Muhammad Habib

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PRODI ILMU KOMUNIKASI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan
kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi
anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Komunikasi Antar Pribadi dengan judul “Model Komunikasi Interpersonal”. Disamping itu,
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran
demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Mudah-mudahan makalah sederhana
ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi para pembaca. Kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

Pekanbaru, 25 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Penghantar
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang..................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................
1.3 Tujuan...............................................................................................
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Komunikasi.....................................................................
2.2 Pengertian Model Komunikasi Interpersonal....................................
2.3 Jenis Model Komunikasi...................................................................
2.3.1 Model Komunikasi Umum.......................................................
2.3.2 Model Komunikasi Interpersonal.............................................
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan.......................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bumi merupakan tempat hidup bagi berbagai jenis makhluk hidup. Semua makhluk
hidup baik hewan, tumbuhan maupun manusia untuk memerlukan komunikasi untuk bisa
bersosialisasi dengan lingkungannya. Seperti manusia, hewan dan tumbuhan juga
berkomunkasi namun dengan caranya masing-masing. Segala sesuatu yang ada di bumi
senantiasa berkembang. Perkembangan tersebut dimulai dari sesuatu yang sederhana hingga
menjadi sesuatu yang lebih kompleks. Tidak ada yang abadi di dunia ini. Segalanya pasti
akan mengalami perubahan karena tuntutan lingkungan yang semakin kompleks. Begitu juga
dengan komunikasi.

Pada jaman prasejarah, manusia saling berkomunikasi dengan menggunakan bahasa


isyarat. Setelah mengenal tulisan (jaman sejarah) kebiasaan berkomunikasi berubah, dimana
media seperti batu dimanfaatkan sebagai media untuk saling bertukar informasi melalui
tulisan. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia,cara berkomunikasi mengalami
perubahan yang cukup signifikan.

Sejak ditemukannya bahasa, maka komunikasi bisa dilakukan dengan lebih mudah.
Cara berkomunikasi juga telah mengalami perkembangan dari yang sangat sederhana hingga
menjadi lebih rumit. Hal ini seiring dengan jaman yang semakin berkembang. Komunikasi
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan kehidupan manusia terus mengalami
perkembangan hingga saat ini. Oleh karena itu, kelompok kami tertarik untuk membuat
sebuah makalah yang membahas model-model komunikasi antarpribadi (interpersonal).
Pembahasan tersebut kami tuangkan dalam sebuah makalah yang berjudul ‘Model
Komunikas Interpersonal’.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat kita ambil adalah sebagai berikut:

1. Apakah Pengertian Komunikasi?


2. Apakah Pengertian Model Komunikasi Interpersonal?
3. Apa Saja Jenis Model Komunikasi Interpersonal?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk Memahami Pengertian Komunikasi


2. Untuk Memahami Pengertian Model Komunikasi Interpersonal
3. Untuk Memahami Apa Saja Jenis Model Komunikasi Interpersonal
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Komunikasi


Jika dilacak dari akar katanya, maka kata komunikasi atau communicatio dalam bahasa
Inggris berasal dari kata latin communis yang berarti sama communicatio atau communicare
yang berarti membuat sama (to make cammon). Dari komunikasi itu sendiri adalah suatu
proses penyampaian informasi (pesan,ide,gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada
umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan
sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti
ini disebut komunikasi nonverbal.

2.2 Model Komunikasi Interpersonal


Terkait dengan proses komunikasi, para ahli telah mengembangkan model-model
komunikasi guna menjelaskan proses komunikasi yang begitu rumit. Yang dimaksud dengan
model komunikasi adalah representasi proses komunikasi yang membantu pemahaman
tentang jalannya proses komunikasi. Model komunikasi juga dapat diartikan sebagia sebuah
gambaran mengenai klasifikasi sebuah kegiatan komunikasi yang dapat dilihat dari sudut
pandang pengirim pesan, pesan itu sendiri, media yang digunakan, maupaun dari sudut
pandang si penerima pesan.
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terkandung dalam tatap muka dan
saling mempengaruhi, mendengarkan, menyampaikan pernyataan, keterbukaan, kepekaan
yang merupakan cara paling efektif dalam mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang
dengan efek umpan balik secara langsung.
2.3 Jenis Model Komunikasi

2.3.1 Model Komunikasi Umum

Berbagai model komunikasi menurut para ahli dikelompokkan ke dalam tiga jenis
model komunikasi yaitu model komunikasi linear, model komunikasi transaksional, dan
model komunikasi interaksional.
1. Komunikasi Linear
Kebutuhan akan komunikasi ini menuntut penggunaan model komunikasi yang sesuai
dengan berbagai situasi dan kondisi yang ada, Salah satunya adalah model komunikasi
linear, dimana model komunikasi ini merupakan komunikasi satu arah yang penggunaanya
biasanya digunakan dalam berbagai kegiatan yang bersifat intruksional atau penjelasan
yang tidak terjadi timbal balik
Sebagai contoh komunikasi linear ini sering kita jumpai dalam kegiatan sehari-hari
misalnya adalah komunikasi pada acara televisi, radio maupun berbagai tulisan dalam
media masa. Semua hal tersebut merupakan komuikasi linier alias satu arah, karena kita
sebagai komunikan tidak memberikan timbal balik. Contoh lain adalah pidato atau
sambutan dalam berbagai acara, hal ini juga merupakan contoh komunikasi linear.
2. Komunikasi Transaksional
Model komunikasi transaksional merupakan salah satu model-model komunikasi
dimana di dalamnya terjadi proses yang berkesinambungan. Proses berkesinambungan ini
artinya adalah terus menerus baik dalam pengiriman atau penerimaan pesan. Biasanya
proses ini menjadi satu bagian dari episode komunikasi. Kunci dari model komunikasi ini
adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan yang terjadi secara continue atau terus
menerus.
Di dalam komunikasi transaksional, maka perlu diketahui juga terjadi proses
“transaksi” di sana. Sebenarnya proses ini pun terjadi dalam komunikasi antar personal.
Namun berbeda dari komunikasi antar pribadi, yang menjadi pandangan umum dari model
komunikasi ini adalah bagaimana semua komponen yang terlibat di dalamnya pasti
memiliki sesuatu yang akan diberikan kepada orang lain. Ini menjelaskan bahwa
komunikasi transaksional memiliki karakteristik dimana masing-masing memiliki sesuatu
yang akan disampaikan. Ada semacam pertukaran pesan di sana dimana memang terjadi
secara berkesinambungan.
3. Komunikasi Interaksional
Model komunikasi interaksional atau disebut juga dengan model komunikasi
konvergen adalah model komunikasi yang memiliki kesamaan dengan model komunikasi
transaksional karena keduanya merupakan model komunikasi dua arah. Namun, model
komunikasi interaksional sebagian besar digunakan untuk media baru atau new media
seperti internet. Salah satu model komunikasi yang termasuk model komunikasi
interaksional adalah model komunikasi Schramm.
Menurut Schramm (1997) model komunikasi interaksional menggambarkan
komunikasi sebagai sebuah proses dimana partisipan komunikasi saling bertukar posisi
sebagai pengirim pesan dan penerima pesan serta membentuk makna bersama dengan
cara mengirim dan menerima umpan balik dalam konteks fisik dan psikologis. Tidak
seperti model komunikasi linear, dalam model komunikasi interaksional terdapat unsur
umpan balik yang membuat proses komunikasi menjadi lebih interaktif karena
berlangsung secara dua arah.

2.3.2 Model Komunikasi Interpersonal

Menurut Coleman dan Hammen (dalam Jallaludin Rakhmat buku Psikologi


Komunikasi), ada empat buah model komunikasi interpersonal, yaitu:
1. Model Pertukaran Sosial
       Thibault dan Kelley mengemukakan bahwa “Asumsi dasar yang mendasari seluruh
analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam
hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi
ganjaran dan biaya”.
      Rakhmat menjelaskan dalam bukunya Psikologi Komunikasi, ganjaran merupakan
setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran
dapat berupa uang, penerimaan sosial, atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Nilai
suatu ganjaran itupun berbeda-beda tergantung waktu dan strata sosial pelaku komunikasi.
Sedangkan biaya dijelaskan sebagai akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu
hubungan. Biaya dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri.
Sebagaimana ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat
didalamnya.
Dengan kata lain, model pertukaran sosial dapat di ibaratkan sebagai suatu transaksi
dagang. Karena, orang berinteraksi dengan orang lainnya hanya mengharapkan sesuatu yang
dapat memenuhi kebutuhannya. Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu
transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley, dua orang pemuka dari teori ini
menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut: “Asumsi dasar yang mendasari
seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal
dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari
segi ganjaran dan biaya“.
Ganjaran yang dimaksud adalah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh
seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran dapat berupa uang, penerimaan sosial, atau
dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Sedangkan yang dimaksud dengan biaya adalah
akibat yang negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha,
konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat
menimbulkan efek-efek tidak menyenangkan.
Maka semakin besar ganjaran yang dia peroleh dalam interaksi dengan seseorang
semakin baik pula hubungannya, dan tentunya semankin ingin menjalin hubungan
interaksional dengan orang tersebut. Begitu pula sebaliknya, apabila lebih besar Biaya yang
diperoleh dalam sebuah interaksi, maka, interaksi itupun tak akan bertahan lama karena orang
itu tidak merasa nyaman.

2.    Model Peranan


       Bila model pertukaran sosial memandang hubungan interpersonal sebagai transaksi
dagang, model peranan melihatnya sebagi panggung sandiwara. Di sini setiap orang harus
memainkan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat masyarakat. Hubungan
interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan ekspedisi peranan
dan tuntutan peranan.
       Ekspedisi peranan mengacu pada kewajiban, tugas, dan hal yang berkaitan dengan
posisi tertentu dalam kelompok. Guru diharapakan berperan sebagai pendidik yang bermoral
dan menjadi contoh yang baik bagi murid-muridnya. Jenderal diharapkan berperan sebagai
Pembina tentara yang berani dan tegas. Guru yang berbuat jahat, jenderal yang takut kecoa,
tidak memenuhi ekspektasi peranan. Tuntutan peranan adalah dasakan soaial yang memaksa
individu untuk memenuhi peranan yang telah dibebankan kepadanya. Dalam hubungan
interpersonal, desakan halus atau kasar dikenakan pada orang lain agar ia melaksanakan
peranannya.

       Keterampilan peranan adalah kemampuan memainkan peranan tertentu, kadang disebut
juga kompetensi sosial. Dibedakan menjadi keterampilan kognitif menunjukkan kemampuan
individu untuk mempersepsi apa yang diharapkan orang lain dari dirinya dan keterampilan
tindakan merupakan kemampuan melaksanakan peranan sesuai dengan harapan. Konfliik
peranan terjadi bila individu tidak sanggup mempertemukan berbagai tuntutan peranan.
Model peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara.
Disini setiap orang harus memerankan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat
oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertidak
sesuai dengan peranannya. Apabila individu tidak melakukan perannya sesuai dengan
bayangan atau harapan masyarakat, tentu akan terjadi ketidaknyamanan, atau bisa dianggap
tidak normal. Misalnya saja seorang guru SD, ya dandannya harus rapi dan bersih,
penampilan bisa dicontoh oleh murid-muridnya, kalo seorang guru memiliki persing di
seluruh badan, bertato, dan memakai baju rombeng, tentu tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan masyarakat atau bisa dikatakan bahwa ia tidak sesuai dengan perannya sebagai
seorang guru.

3.    Model Permainan


Eric Berne (1964,1972) dalam bukunya Games People Play, mengklasifikasikan model
permainan ini dalam tiga kepribadian manusia. Yaitu Orang Tua, Orang Dewasa dan Anak
(Parent, Adult, Child). Orang Tua adalah aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan
perilaku yang kita terima dari orang tua kita. Orang Dewasa adalah bagian kepribadian yang
mengolah informasi secara rasional, sesuai dengan situaisi, dan biasanya berhubungan
dengan masalah yang membutuhkan pengambilan keputusan secara sadar. Anak adalah unsur
yang diambil dari perasaan dan penglaman kanak-kanak dan mengandung potensi intuisi,
spontanitas, kreativitas, dan kesenangan. Dan kita akan memunculkan salah satu aspek
kepribadian kita pada saat berkomunikasi interpersonal, dan orang lain akan membalasnya
dengan salah satu aspek tersebut juga.
Dalam diri setiap manusia, seperti dikutip Collins (1983), memiliki tiga status ego.
Sikap dasar ego yang mengacu pada sikap orangtua (Parent= P. exteropsychic); sikap orang
dewasa (Adult=A. neopsychic); dan ego anak (Child = C, arheopsychic). Ketiga sikap
tersebut dimiliki setiap orang (baik dewasa, anak-anak, maupun orangtua).
Sikap orangtua yang diwakili dalam perilaku dapat ter1ihat dan terdengar dari tindakan
maupun tutur kata ataupun ucapan-ucapannya. Seperti tindakan menasihati orang lain,
memberikan hiburan, menguatkan perasaan, memberikan pertimbangan, membantu,
melindungi, mendorong untuk berbuat baik adalah sikap yang nurturing parent (NP).
Sebaliknya ada pula sikap orang tua yang suka menghardik, membentuk, menghukum,
berprasangka, melarang, semuanya disebut dengan sikap yang critical parent (CP).
Setiap orang juga menurut Berne memiliki sikap orang dewasa. Sikap orang dewasa
umumnya pragmatis dan realitas. Mengambil kesimpulan, keputusan berdasarkan fakta-fakta
yang ada. Suka bertanya, mencari atau menunjukkan fakta-fakta, bersifat rasional dan tidak
emosional, bersifat objektif dan sebagainya.
Sikap lain yang dimiliki juga adalah sikap anak-anak. Dibedakan antara natural child
(NC) yang ditunjukkan dalam sikap ingin tahu, berkhayal, kreatif, memberontak. Sebaliknya
yang bersifat adapted child (AC) adalah mengeluh, ngambek, suka pamer, dan bermanja diri.
Ketiga ego ini terus dimainkan dalam diri manusia, tergantung situasi, kondisi serta
tergantung dengan siapa dia melakukan interaksi tersebut. 

4.    Model Interaksional


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kam. 2001: 438), definisi interaksi adalah hal
yang saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi, antarhubungan dan definisi
simbolis (Kam. 2001: 1066) adalah sebagai lambang, menjadi lambang, mengenai lambang.
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem
memiliki sifat-sifat strukural, integratif dan medan. Semua sistem terdiri dari subsistem-
subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan. Selanjutnya,
semua sistem mempunyai kecenderungan untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan.
Bila ekuilibrium dari sistem terganggu, segera akan diambil tindakannya. Setiap hubungan
interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan
pelaksanaan peranan.
Model interaksional “berlawanan” dengan model S – R dan beberapa model linear
lainnya. Kalau model S – R dan model linear lainnya mengasumsikan bahwa manusia itu
pasif, maka model interaksional menganggap manusia bersifat aktif. Makna kata ”simbolik”
secara implisit terkandung dalam konsep ”interaksional” , dan oleh karena itu model
interkasional sangat berbeda dengan interkasi biasa yang ditandai dengan pertukaran
”stimulus – respon”.
Model interaksional ini mengacu pada perspektif interaksi simbolik yang
dikembangkan oleh ilmuwan sosial untuk menjelaskan komunikasi. Konsep-konsep penting
yang digunakan adalah diri (self ), diri yang lain (others), simbol, makna, penafsiran, dan
tindakan. Sesuai dengan perspektif interaksi simbolik, model interaksional dalam komunikasi
mengatakan bahwa orang-orang sebagai peserta komunikasi bersifat aktif, kreatif dan
reflektif, menafsirkan, dan menampilkan perilaku kompleks yang sulit diprediksi.
Blumer (seorang penganut interaksional) mengemukakan 3 premis yang menjadi
premis model ini sebagai berikut :
 Manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan individu terhadap lingkungan
sosialnya (simbol verbal, simbol non-verbal, lingkungan fisik).
 Makna itu berhubungan langsung dengan interaksi sosial yang dilakukan individu
dengan lingkungan sosialnya.
 Makna diciptakan, dipertahankan, dan diubah lewat proses penafsiran yang dilakukan
individu dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya.
  Oleh karena itu-lah individu terus berubah, dan masyarakat pun berubah melalui
interaksi. Jadi variabel penting yang mengubah perilaku manusia adalah interaksi, bukan
struktur masyarakat. 
Model interaksional menganggap manusia jauh lebih aktif. Komunikasi di sini
digambarkan sebagai pembentukan makna, yaitu penafsiran atas pesan atau perilaku orang
lain oleh para peserta komunikasi. Beberapa konsep penting yang digunakan adalah diri
sendiri, diri orang lain, simbol, makna, penafsiran, dan tindakan. Contoh kasus : Dalam
keluarga interaksi terjadi dalam macam-macam bentuk. Yang mengawali interaksi tidak
mesti dari orang tua kepada anak, tetapi bisa juga sebaliknya, dari anak kepada orang tua,
atau dari anak kepada anak. Interaksi yang terjadi antar individu tidak sepihak. Antar individu
saling aktif, reflektif, dan kreatif dalam memaknai dan menafsirkan pesan yang
dikomunikasikan. Semakin cepat memberikan pemaknaan dan penafsiran terhadap pesan
yang disampaikan semakin memperlancar kegiatan komunikasi.
Komunikasi interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode   komunikasi,
ekspektasi dan pelaksanan peranan, serta permainan yang dilakukan. Dengan singkat,model
interaksional mencoba menggabungkan model pertukaran sosial, peranan dan permainan.
Model yang memandang bahwa hubungan interpersonal sebagai suatu sistem, dan setiap
sistem memiliki sifat-sifat struktural, integratif, dan medan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Komunikasi dalam perkembangan dan penggunaanya menyangkut berbagai model –


model komunikasi yang disesuaikan dengan penggunaanya. Model komunikasi dapat
diartikan sebagia sebuah gambaran mengenai klasifikasi sebuah kegiatan komunikasi yang
dapat dilihat dari sudut pandang pengirim pesan, pesan itu sendiri, media yang digunakan,
maupaun dari sudut pandang si penerima pesan. Terkait dengan proses komunikasi, para ahli
telah mengembangkan model-model komunikasi guna menjelaskan proses komunikasi yang
begitu rumit. Berbagai model komunikasi menurut para ahli dikelompokkan ke dalam tiga
jenis model komunikasi yaitu model komunikasi linear, model komunikasi transaksional, dan
model komunikasi interaksional.

Di dalam komunikasi interpersonal, Menurut Coleman dan Hammen (dalam


Jallaludin Rakhmat buku Psikologi Komunikasi), ada empat buah model komunikasi
interpersonal, yaitu: Model Pertukaran Sosial, Model Peranan, Model Permainan, dan Model
Interaksional.

3.2 Saran
Bagi para pembaca dalam berkomunikasi harus menggunakan komunikasi dengan model
yang pas dalam komunikasi. Dimana komunikasi yang baik antara satu yang lain harus saling
berhubungan.
DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, Deddy.2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. PT Remaja Rosda Karya:


Bandung
Kam. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-3 – Cetakan 1. Jakarta : Balai Pustaka. 
Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001, p. 121–
124.

Herman.2017.Model Komunikasi Linear-Pengertian-Hambatan.(online).

(https://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-linear, di akses pada tanggal 25 April 2019)

Ambar.2018.Model Komunikasi Interaksional-Komponen-Konsep-Kritik.(online).

(https://pakarkomu nikasi.com/model-komunikasi-interaksional, diakses pada tanggal 25


April 2019)

Barzam.2017.Model Komunikasi Transaksional Kompenen-Konsep.(online).

( https://pakarkomun ikasi.com/model-komunikasi-transaksional, diakses pada tanggal 25


April 2019)

Anda mungkin juga menyukai