DISUSUN OLEH:
4. RAHMATULLAH (07031281823107)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok
makalah tentang ilmu komunikasi. Dan juga kami berterima kasih pada ibu
PROF.DR.SRIATI,M.Si selaku Dosen mata kuliah pengantar ilmu komunikasi yang telah
memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai ilmu komunikasi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 4
A. Latar Belakang................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................6
B. Unsur-unsur Komunikasi.....................................................................................8
C. Fungsi Komunikasi...............................................................................................10
D. Prinsip-prinsip Komunikasi.................................................................................14
A. Kesimpulan........................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunikasi merupakan hal penting yang tidak bisa lepas dari seluruh bidang
kehidupan. Tiap orang tentu pernah melakukannya, karena pada hakekatnya manusia
adalah makhluk soaial yang selalu bergantung pada manusia lain. Sehingga satu-
satunya cara dan alat yang digunakan agar tetap bisa saling berhubungan adalah
dengan berkomunikasi satu sama lain. Baik itu melalui komunikasi sederhana
maupun komunikasi yang tergolong canggih karena proses penyampaiannya melalui
saluran yang disebut media massa.
Dalam kenyataanya, bahwa proses komunikasi itu tidak selamanya lancar, hal
itu terjadi karena kurangnya minat dalam memperhatikan emant-unsur yang mestinya
ada dalam proses komunikasi. Dalam komunikasi memiliki unsu-unsur yang berkaitan
dengan proses komunikasi, baik itu oleh komunikator mauapn komunikan, dan juga
komunikator harus memahami tujuan komunikasi.
Pada aspek pendidikan komunikasi merupakan hal yang sangat mendasar bagi
pembangunan bangsa suatu negara, yang melibatkan guru sebagai pendidik dan sisiwa
sebagai peserta didik, dapat diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau
proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banayak tenaga
pendidik saat ini yang cenderung pada pencapaian target kurikulum dan lebih
memntingkan pada pengahafalan konsep bukan pada pemahamannya.
Sebagai ilmu, komunikasi menjelaskan fenmenal yang berkaitan dengan
produksi, proses, dan pengaru dari system dan lembing yang digunakan manusia untuk
berkomunikasi. Komunikasi merupakan kumpulan pengetahuan berdasarkan fakta,
baik dari hasil riset yang disusun secara sisitematis menurut kaidah atau metode
ilmiah.
B. RUMUSAN MASALAH
B. TUJUAN
PEMBAHASAN
1. Penginterprestasian
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya,
proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi
komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan
(masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
2. Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan
oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi
manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret.
3. Pengiriman
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang
komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
4. Perjalanan
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan
diterima oleh komunikan.
5. Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah
komunikan.
6. Penyandian Balik
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan
yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
Komunikasi efektif bisa terjadi harus ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,
diantaranya adalah respect atau peduli, empaty, audible, clarity, dan humble.
Nilai pertama yang harus tersirat di dalam komunikasi efektif adalah kita harus besa peduli
dan sikap menghargai dengan sesame individu yang menjadi sasaran pesan yang kita
sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai adalah nilai yang sangat penting jika kita
berkomunikasi dengan yang lain. Ingat bahwa semua orang ingin di hargai dan dianggap
penting. Jangan kita mengkritik orang ain dengan cara memarahinya, dan lakukan dengan
penuh respect dan kebanggaan kepada seseorang.
Empaty adalah kemampuan kita menempatkan diri kita di dalam kondisi dan situasi yang
dihadapi seseorang. Syarat dari berempati adalah menghargai seseorang jika dia sedang
berbicara dan dimengerti. Intinya, jika kita ingin membangun komunikasi atau mengirim
pesan, kita perlu pahami dan kenali empati calin penerima pesan kita. Sehingga pesan dapat
tersampaikan tanpa ada hambatan psikologis atau penolakan dari penerima pesan.
Audible adalah dapat dipahami dan dimengerti dengan baik. Jadi audible itu berarti pesan
yang bisa disampaikan oleh media atau channel sedemikian sehingga dapat diterima oleh
penerima pesan.
Clarity adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan berbagai
penafsiran atau pemahaman yang berbeda. Clarity juga dapat diartikan sebagai keterbukaan
atau trasparasi. Kita perlu mengembangkan sifat terbuka sehingga penerima pesan dapat
percaya akan pesan yang disampaikan.
Kelima adalah Humble.
Rendah hati adalah salah satu yang diperlukan agar komunikasi bisa efektif. Rendah hati
termasuk ke dalam saling menghargai terhadap orang lain dapat membangaun komunikasi
menjadi efektif.
Jika lima nilai ini dijalani, komunikasi tentunya komunikasi dapat berjalan dengan
lancer dan tanpa hambatan sedikit pun.
B. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Menurut Aristoteles, ada tiga unsur komunikasi yaitu siapa yang berbicara, apa yang
dibicarakan, dan siapa yang mendengarkannya. Pandangan Aristoteles ini menurut sebagian
besar para ahli komunikasi dinilai lebih tepat untuk mendukung suatu proses komunikasi
publik dalam bentuk pidato atau retorika. Hal ini disebabkan pada zaman Aristoteles retorika
menjadi bentuk komunikasi yang sangat populer bagi masyarakat Yunani pada saat itu.
Unsur komunikasi yaitu pengiriman, transmitter, penerima, tujuan, dan signal. Kesimpulan
tersebut berdasarkan atas studi yang mereka lakukan mengenai pengiriman pesan radio dan
telpon.
Unsur Komunikasi Menurut Charles Osgood Gerald Miller & Melvin L De Fluer
Mereka menambahkan efek dan umpan balik sebagai unsur unsur komunikasi. Umpan balik
dan efek sebagai unsur komunikasi yang nantinya akan lebih banyak dikembangkan pada
proses komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa.
Mereka menilai lingkungan adalah unsur komunikasi yang tidak kalah pentingnya dalam
mendukung terjadinya proses komunikasi.
1. Komunikator
Komunikator merupakan pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses
komunikasi. Dengan kata lain, komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang
memiliki inisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan atau interaksi.
Komunikator tidak hanya berperan sebagai pengirim pesan saja. Akan tetapi juga
memberikan sebuah respon atau tanggapan dan menjawab dari proses komunikasi yang
sedang berlangsung. Baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Sarana komunikasi atau channel dapat disebut dengan media yang digunakan sebagai
penyalur pesan dalam sebuah proses komunikasi. Pemilihan sarana atau media dalam proses
komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan.
Komunikan adalah sebutan bagi orang yang menerima pesan atau berita yang
disampaikan oleh komunikator. Komunikan dapat terdiri dari satu roang atau lebih dan bisa
pula dalam bentuk kelompok. Dalam sebuah proses komunikasi, komunikasi merupakan
elemen penting karena dialah yang menjadi sasaran komunikasi dan bertanggung jawab untuk
bisa mengerti pesan yang disampaikan dengan baik dan benar.
Umpan balik bisa diartikan sebagai jawaban komunikan atas pesan yang diberikan oleh
komunikator kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan akan
terus menerus bertukar peran.
Dampak adalah efek perbedaan yang dialami oleh komunikan sebelum dan sesudah menerima
pesan. Apabila sikap dan tingkah laku komunikan berubah sesuai dengan isi pesan, maka
komunikator telah berhasil dengan baik. Dampak atau effect sesungguhnya dapat dilihat dari
personal opinion, public opinion, ataupun majority opinion. Namun semua itu mengarah
kepada perubahan yang terjadi pada komunikan setelah menerima pesan yang disampaikan
oleh komunikator.
C. FUNGSI KOMUNIKASI
Komunikasi memiliki banyak fungsi. Para ahli dalam bidang ilmi komunikasi seperti
Effendi, Thomas M. Scheidel, Rudolf F. Verderber, Gordon I. Zimmerman, serta Judy C.
Pearson & Paul E. Nelson mengungkapkan beragam fungsi komunikasi yang dilakukan
manusia kepada manusia lainnya. Berikut ini kami rangkum 15 fungsi komunikasi dalam
keseharian hidup manusia tersebut.
Seperti yang dikatakan Effendi dalam bukunya, bahwa salah satu fungsi komunikasi
adalah sebagai pengungkapan emosional. Dengan berkomunikasi kita difasilitasi untuk dapat
mengungkapkan apa yang kita pikirkan dan rasakan. Mengungkapkan pikiran dan perasaan
pribadi kepada orang lain penting untuk dilakukan. Sebab dengan mengungkapkan isi pikiran
dan emosi baik itu marah, senang, kecewa, gembira, atau emosi lainnya; orang lain jadi
mengerti apa yang kita rasakan. Dilain pihak, kita akan mendapatkan keseimbangan hidup
serta kelapangan hati.
Namun ada batasan tertentu yang perlu kita jaga dalam pengungkapan isi pikiran dan
perasaan. Ada norma yang harus diperhatikan, serta kebijakan pribadi menyangkut privasi.
Misalnya sebaiknya tidak mengungkapkan kemarahan kepada seseorang di depan banyak
orang. berikan teguran kepada seseorang secara pribadi dan tidak depan umum.
Contoh lain, ketika mengungkapkan perasaan lewat media sosial seperti facebook
misalnya. Hindari untuk memposting hal yang bersifat pribadi, seperti misalnya permasalahan
dalam rumah tangga. Masalah rumah tangga pribadi bukan sesuatu yang pantas di umbar ke
publik, untuk kebaikan diri sendiri.
Seperti telah kita ketahui bahwa manusia adalah mahluk sosial, tidak dapat hidup
sendiri dan perlu bersosialisasi dengan orang lain. Thomas M. Scheidel menyebutkan bahwa
dengan berkomunikasi, kita dapat membangun interaksi sosial dengan sesama dan lingkungan
sekitar. Dengan begitu kita tidak terisolasi atau terasing dari pergaulan di masyarakat,
sekaligus juga menjaga kelangsungan hidup masyarakat.
3. Memberi Informasi.
Informasi merupakan hal yang cukup penting, informasi dapat mencegah kita untuk
melakukan kesalahan. Misalnya pemberian informasi mengenai arah suatu tempat bisa
mencegah tersasarnya seseorang yang akan menuju tempat tersebut. Atau informasi mengenai
cara menggunakan suatu alat, penting untuk diketahui agar tidak kegagalan produksi yang
bisa jadi berimbas pada kerusakan alat.
Melalui komunikasi informasi mengenai suatu peristiwa, masalah, tingkah laku, atau
lainnya dapat disampaikan. Informasi yang disampaikan dapat digunakan untuk menilai dan
mengevaluasi suatu hal, dan memberikan alternative pilihan yang akan dimbil.
Menurut Effendi salah satu fungsi komunikasi adalah ‘to educate’ atau untuk
mendidik. Dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan pengetahuan, ide, atau
gagasannya dan memungkinkan terjadinya transfer ilmu dari seseorang kepada seseorang
yang lain. Dengan begitu wawasan dan pengetahuan seseorang mengenai suatu hal menjadi
bertambah.
5. Aktualisasi Diri.
6. Hiburan.
Hanya dengan mendengarkan perkataan dari komika yang sedang melakukan stand up
comedy, orang-orang bisa tertawa dan terhibur. Seseorang juga bisa memberikan penghiburan
bagi orang lain dengan komunikasi, misalnya memeluk seseorang yang sedih, atau
mengucapkan belasungkawa pada seseorang yang kehilangan anggota keluarga.
7. Mengurangi atau meghilangkan ketegangan.
8. Mengisi waktu.
Waktu berlaku sama kepada setiap orang. Dalam sehari, terdapat 24 jam atau 1440
menit yang dapat dimanfaatkan oleh manusia di bumi ini selama masih hidup. Dalam
melakukan pekerjaan atau kegiatan sehari-hari bisanya terdapat waktu jeda atau waktu
kosong, seperti saat beirstirahat misalnya; yang bisa kita isi dengan berkomunikasi.
Dengan menyampaikan ide, gagasan, atau apa yang kita pikirkan kepada orang lain,
kita dapat membujuk seseorang untuk memiliki sikap serta prilaku seperti yang kita harapkan
dan memberikan arahan mengenai sikap atau prilaku yang harus diikuti.
Setiap orang memiliki ikatan dengan orang lain, minimal ikatan keluarga atau
pertemanan misalnya. Dengan melakukan komunikasi seseorang menunjukkan bahwa dia
mengenal dan memiliki hubungan dengan orang yang diajaknya berkomunikasi. Misalnya
ketika memanggi seseorang dengan panggilan mama, maka orang sekitar yang mendengarnya
bahwa dia memiliki ikatan keluarga – ibu dan anak dengan orang yang dipanggilnya.
Terdapat garis panduan formal dari suatu lembaga atau organisasi yang harus diikuti
oleh anggotanya. Dan organisasi tersebut memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi
kepada anggota yang melanggar, seperti misalnya mengeluarkan orang tersebut dari
organisasi.
13. Motivasi.
Orang tidak akan mengetahui jika kita membutuhkan pertolongan, jika kita tidak
mengatakannya. Kadang kala orang lain pun akan merasa segan untuk memberikan bantuan,
jika kita tidak memintanya. Hanya dengan mengkomunikasikan bahwa kita membutuhkan
pertolongan, dan meminta seseorang untuk memberikan pertolongan, kita bisa mendapatkan
pertolongan. Misalnya dengan cara menelepon nomor darurat (seperti 911), menyampaikan
terjadinya kebakaran dan permintaan bantuan darurat.
D. PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
Berikut ini adalah prinsip-prinsip komunikasi yang di jabarkan oleh “Dedi Mulyana”
berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi serta rujukan lain yang relavan. Prinsip-
prinsip komunikasi tersebut pada dasarnya merupakan penjabaran lebih jauh dari definisi atau
hakikat komunikasi.
Salah satu kelebihan manusia dari makhluk lain (hewan) adalah ia diberi kemampuan
untuk berfikir, Seorang filosuf mengistilahkan sebagai al hayawanu nathiq manusia adalah
hewan yang berfikir. Dengan fikiran itulah manusia mempunyai kemampuan untuk
menggunakan lambang. Ernst Cassier menyebutkan bahwa yang membedakan manusia
dengan makhluk lain adalah kemampuannya dalam menggunakan simbol (animal
symbolicum).
Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya,
berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal),
perilaku non verbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama. Kata kunci dari lambang
atau simbol ini adalah adanya kesepakatan sekelompok orang, tanpa adanya kesepakatan
tersebut maka simbol tersebut tidak akan dapat dijadikan sebagai komunikasi.
Lambang adalah salah satu kategori tanda, hubungan antara tanda dengan objek dapat
direpresentasikan oleh ikon dan indeks, akan tetapi ikon[1] dan indeks[2] tidak memerlukan
kesepakatan. Salah satu ciri ikon adalah kemiripan sebagaimana ketika anda membuat Kartu
Anggota Perpustakaan maka foto yang tertempel pada kartu tersebut adalah ikon anda. Akhir-
akhir ini lambang itu sering dipertukarkan dalam penggunaannya, sebagai contoh Romeo dan
Juliet / Rama dan Shinta merupakan lambang “cinta yang abadi”. Sedangkan indeks muncul
berdasarkan hubungan antara sebab dan akibat yang punya kedekatan eksistensi, sebagai
contoh ketika matahari terbenam maka merupakan indeks bahwa waktu shalat maghrib telah
masuk, akan tetapi bagi sebagian masyarakat yang masih percaya pada hal-hal yang mistik
maka ketika matahari terbenam merupakan sinyal waktu keluarnya jin dan setan lainnya
sehingga para orang tua melarang anak-anak kecil untuk keluar rumah maka waktu
terbenamnya matahari merupakan lambang karena sudah disepakati oleh masyarakat tersebut.
Sebagaimana dalam muqaddimah bahwa hal yang paling utama dalam lambang adalah adanya
kesepakatan, maka apapun bentuknya dapat dijadikan sebagai lambang, baik berupa kata-kata,
isyarat anggota tubuh, hewan, tumbuhan dan sebagainya. Sebagai contoh bahwa kenapa buah
yang berduri itu disebut durian, atau hewan yang berkokok itu disebut ayam, penyebutan
tersebut tentunya karena orang bersepakat
Yang dimaksud dengan bervariasi adalah bahwa lambang itu akan berubah dari konteks
waktu ke konteks waktu yang lain, dari suatu tempat ke tempat lain dan dari satu budaya ke
budaya lain.
Lambang kekayan pada masyarakat jawa tahun tujuh puluhan adalah dengan rumah gedhong
(tembok) karena pada waktu itu rumah biasa dibuat dari bambu atau papan, lambang tersebut
tentunya tidak berlaku lagi pada
zaman sekarang karena kebanyakan masyarakat sudah mampu untuk hanya membuat rumah
gedhong.
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud
mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah
terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah ( komunikasi non verbal )
seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.
Kita tidak dapat berkomunikasi (We Cannot not communicate). Tidak berarti bahwa
semua perilaku adalah komunikasi. Alih-alih, komunikasi terjadi bila seseorang member
makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.
Komunikasi dilakukan manusia dari yang tidak sengaja hingga yang sengaja dan sadar
serta terencana melakukan komunikasi. Kesadaran akan lebih tinggi ketika berkomunikasi
dalam situasi-situasi khusus. Sebagai contoh ketika kita bercakap-cakap dengan seorang yang
baru dikenal tentunya akan berbeda cara berkomunikasi kita dibanding ketika kita bercakap-
cakap dengan teman yang sudah biasa bergaul sehari-hari. Akan tetapi kita juga akan bisa
berkomunikasi dengan kesadaran yang lebih tinggi dengan teman sehari-hari kita apabila
teman tersebut menyampaikan berita yang sangat menarik bagi kita.
Pesan komunikasi yang dikirim oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun
non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada
siapa pesan itu dikirim dan kapan komunikasi itu berlangsung.
Setiap Individu adalah suatu system yang hidup ( A Living System ). Organ-organ
dalam tubuh kita saling berhubungan. Kerusakan mata dapat membuat kepala kita pusing.
Bahkan unsure diri kita yang bersifat jasmani juga berhubungan dengan unsure kita yang
bersifat rohani.
System Eksternal terdiri dari unsur-unsur dalam lingkungan diluar individu, termasuk
kata-kata yang ia pilih untuk berbicara, isyarat fisik, kegaduhan disekitarnya, penataan
ruangan, cahaya, dan temperature ruangan. Lingkungan dan objek mempengaruhi komunikasi
kita namun persepsi kita atas lingkungan kita juga mempengaruhi kita berperilaku.
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang
sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk
berkomunikasi.
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para
pesertanya (orang-orang yang sedang berkomunikasi). Dalam kenyataannya, tidak pernah ada
dua manusia yang persis sama, meskipun mereka kembar. Namun adanya kesamaan sekali
lagi akan mendorong orang-orang untuk saling tertarik dan pada gilirannya karena kesamaan
tersebut komunikasi mereka menjadi lebih efektif.
PRINSIP 9: KOMUNIKASI BERSIFAT NONSEKUENSIAL
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan
respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan
dimengerti.
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi
itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara
pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian
rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat
ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak
akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah. Banya persoalan dan konflik antar manusia disebabkan oleh
masalah komunikasi. Namun komunikasi bukanlah panasea (obat mujrab) untuk
menyelesaikan persoalan atau konflik itu, karena konflik atau persoalan tersebut mungkin
berkaitan dengan masalah structural.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan