Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Komunikasi Keperawatan
Dosen Pengampu: Rohanah, S.pd,. M.KM
2B D3 Keperawatan
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Selain itu penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen
pembimbing kami yang telah memberikan tugas dan membimbing kami.
Adapun tujuan penulis membuat makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Komunikasi Keperawatan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka penulis
berharap kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini
memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB II PEMAHASAN.................................................................................................3
A. Pengertian Komunikasi Manajerial....................................................................3
B. Unsur-Unsur Komunikasi...................................................................................4
C. Komunikasi Manajerial Pada Keluarga..............................................................5
D. Komunikasi Manajerial Pada Masyarakat..........................................................8
E. Komunikasi Manajerial Pada Kelompok............................................................9
BAB III PENUTUP.....................................................................................................12
A. Simpulan...........................................................................................................12
B. Saran.................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Akhirnya management diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi
manajemen atau pengelolaan.
Namun belakangan ini istilah tersebut sudah jarang digunakan, sejalan
dengan ilmu pengetahuan secara umum dan kajian ilmu manajemen secara
khusus, definisi juga mengalami perkembangan dengan memberikan uraian lebih
spesifik melalui penyebutan fungsi-fungsi yang harus dilaksanakan oleh seorang
manager dalam melaksanakan tugasnya.
Menurut epistimologi manajerial adalah kegiatan manajemen dilakukan
dengan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerak
(directing), dan pengawasan (controlling). Manajerial adalah prosesproses
kegiatan manajemen yang diawali dengan perencanaan dan diakhiri dengan
evaluasi. Jadi yang dimaksud dengan manajerial adalah kegiatan-kegiatan dalam
proses manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
dan pengawasan yang dilaksanakan secara terpadu untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
B. Unsur-Unsur komunikasi
4
4. Media adalah cara atau peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pesan
kepada penerima. Media tersebut dapat berupa surat, telepon atau tatap muka
langsung.
5. Decoding adalah proses di mana penerima pesan menginterpretasikan pesan
yang diterimanya sesuai dengan pengetahuan, minat dan kepentingannya.
6. Feedback (Umpan Balik) adalah respon yang diberikan oleh penerima pesan
kepada pengirim sebagai tanggapan atas informasi yang dikirim sumber
pesan. Pesan ini dapat berupa jawaban lisan bahwa si penerima setuju atau
tidak setuju dengan informasi yang diterima.
5
c. Dukungan
Jika penerimaan dalam diri kita besar dan kita juga bisa menerima orang
lain, maka hal itu memudahkan kita untuk berhubungan dengan orang
lain. Terdapat hal – hal yang bisa kita jadikan prinsip dalam mendukung
keluarga terutama untuk komunikasi keluarga antara anak dan orangtua:
1. Mau memberikan anggota keluarga kesempatan untuk mengemukakan
pendapat,
2. Mau mendengarkan dengan aktif apa yang disampaikan anggota dalam
keluarga,
3. Saling mengajari atau mengingatkan untuk selalu siap menjadi
pendengar,
4. Mau menyelesaikan konflik secara kekeluargaan dan tidak emosi
agar / dengan kepala dingin agar tetap terjalin komunikasi yang baik.
d. Perasaan positif
Bila kita berpikir positif tentang diri kita, maka orang lain pun akan
berpikir positif kepada kita. Apapun yang diri kita sembunyikan dari
orang lain, tidak lain juga merupakan suatu hal yang tidak kita sukai yang
ada pada diri orang lain. Saat kita menerima semua perasaan yang
ditunjukkan orang lain kepada kita, maka kita akan lebih mudah untuk
saling memahami dan menerima perasaan positif. Perasaan positif penting
untuk menjaga keharmonisan dalam keluarga. (Supratiknya, 1995).
e. Kesamaan
Kesamaan dalam memahami sesuatu dalam komunikasi adalah ketika
dalam komunikasi tersebut menghasilkan tujuan yang sukses sesuai yang
diharapkan semua pihak. Perselisihan dalam pemahaman akan menjadi
akar persoalan bila tidak ditangani dengan bijaksana, sehingga
memerlukan usaha yang komunikatif antara anggota keluarga.
6
2. Komunikasi Interpersonal dalam Keluarga
Bentuk komunikasi keluarga yang terjadi antar setiap anggota dalam
keluarga dimana komunikasi tersebut memerlukan adanya keharmonisan
untuk membentuk suatu hubungan baik adalah hubungan interpersonal.
Pembentukan skema keluarga yang baik bisa tercapai apabila komunikasi
yang dilakukan di dalamnya memiliki unsur mendidik dan tujuan membentuk
perilaku anak. Komunikasi yang melibatkan dua orang dalam suatu konteks
yang dinamakan keluarga termasuk komunikasi interpersonal. Hubungan
interpersonal atau antar pribadi dalam keluarga terdiri dari beberapa jenis
antara lain, dalam hubungan antara suami dan istri memiliki tingkat
keterbukaan yang tidak terbatas. Pasangan suami istri saling menerima baik
mengenai kekurangan maupun kelebihan pasangan. Selanjutnya hubungan
antara orangtua dan anak, dimana dalam konteks ini mereka saling
menyayangi dan memiliki perasaan yang mendalam satu sama lain. Hubungan
anak dan orangtua terjadi karena adanya hubungan darah, sehingga 21
perasaan yang ada pada diri masing – masing sangat mendalam. Bahkan rela
melakukan apapun demi kebahagian, antara anak pada orangtua maupun
orangtua kepada anak. Yang terakhir yaitu hubungan saudara, yaitu perasaan
saling mencintai, melindungi dan menyayangi antara anak – anak dalam
keluarga.
Komunikasi interpersonal hakikatnya adalah komunikasi yang terjadi
antara manusia ketika sedang berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam
bekerja sama dengan orang lain secara spesifik. Interaksi yang terjadi antara
dua individu yang melakukan pertukaran informasi dalam waktu yang
bersamaan (mutual influence) dalam berlangsungnya proses komunikasi bisa
dalam bentuk perasaan, pikiran dan cara mengirimkan informasi secara efektif
melalui pertukaran (exchange). Misalnya, interaksi secara simultan dan
kerjasama yang dapat saling mempengaruhi berbentuk kata – kata, fleeting
7
atau enduring. Mengenai definisi komunikasi interpersonal yang menjelaskan
kalau proses dalam komunikasi yang sedang terjadi antara dua individu
ataupun lebih secara langsung bertatap muka, sesuai dengan pernyataan R.
Wayne Pace 1979 bahwa “interpersonal communication is communication
involving two or more people in a face to face setting.” dalam Cangara (2002:
33). Dalam konsep ini komunikator dan komunikan berperan saling tukar -
menukar, oleh sebab itu bisa dikatakan bahwa kedudukan komunikan dan
komunikator itu sama. Dimana komunikator dan komunikan saling
mempengaruhi dalam hal pemikiran, perasaan, perilaku, emosi dan hubungan.
Berdasarkan hal tersebut, terdapat empat implikasi penting dalam komunikasi
interpersonal.
Masyarakat memiliki struktur dan lapisan yang berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya, hal ini tergantung pada komplektifitas masyarakat itu
sendiri. Semakin besar perbedaan kebudayaan yang mereka miliki, maka semakin
rumit proses-proses sosial yang dapat dilakukan. Oleh karena itu komunikasi yang
baik, sangat diperlukan untuk mempermudah proses sosialisasi dalam lingkungan
masyarakat.
Pembahasan tentang komunikasi dalam hubungan masyarakat (Public
Relations), meliputi bahasan tentang : hubungan-hubungan dalam hubungan
masyarakat, baik hubungan dengan public dalam organisasi (internal public)
maupun dengan masyarakat di luar organisasi (eksternal public), pendekatan-
pendekatan dalam mengadakan hubungan, serta tentang proses atau tahap-tahap
kegiatan hubungan masyarakat.
1. Hubungan-hubungan dalam Humas (Purel)
a) Intemal Public Relations (hubungan dengan public dalam). Tujuan adanya
hubungan ini untuk mempererat hubungan antara pimpinan dan
8
karyawan/bawahan, majikan dan buruh, antara sesama pegawai dalam
public interm, sehingga akan menimbulkan kegairahan kerja. Hal ini
dapatditempuh melalui komunikasi yang sinambung. Disinlah letak peran
PRO. la harus dapat mengadakan kontak pribadi dengan karyawan, secara
timbal balik. Internal public relations di bagi dua yaitu hubungan dengan
karyawan (employee relations) dan hubungan dengan pemegang saham
(stockholder relations)
9
perhatikan secara seksama, ketiga pendekatan tersebut tidak dapat dijalankan
secara efektif jika tidak dikomunikasikan dengan jelas, baik, dan tepat.
10
bawah), maupun pelaporan dan pertanggung jawaban (dari bawah ke atas).
Adapun komunikasi horizontal biasanya dilakukan antara seseorang dengan
orang lain yang memiliki tingkatan organisasi yang sama.
Bentuk komunikasi yang dilakukan diantaranya adalah komunikasi dalam
rangka koordinasi, kerja sama, dan lain sebagainya.
4. Contoh Komunikasi Kelompok
Ada banyak kelompok dalam masyarakat kita. Misalnya, kelompok
pengajian di masjid, kelompok paguyuban, kelompok bermain, kelompok
dalam sebuah organisasi, dan kelas belajar. Kelompok dapat diidentifikasikan
berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, suku bangsa, dan jenis
pekerjaan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13