Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)

DI
S
U
S
U
N
OLEH
WINDA PERDANA
NIM : P00320220059

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN ACEH
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LANGSA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat oleh
karena kuasaNya lah kami diberi kesempatan dan kekuatan serta kemampuan
untuk menyelesaikan tugas berbentuk makalah ini tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini baik tenaga maupun
pemikirannya dan kami juga menyadari bahwa makalah ini belum terstruktur
secara baik dan benar dan memerlukan banyak perbaikan, oleh karena itu kritik
dan saran dari para pembaca yang membangun sangat kami butuhkan demi
menjadikan makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para kalangan pembaca dan semua pihak dan meningkatkan
pengetahuan bagi para calon mahasiswa dan mahasiswi Keperawatan.

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalahan.....................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................3
LANDASAN TEORI..............................................................................................3
A. Definisi..........................................................................................................3
B. Fungsi EKG...................................................................................................3
C. Sistem Konduksi Jantung..............................................................................4
D. Macam dan Makna Gelombang EKG...........................................................5
E. Kertas EKG...................................................................................................8
F. Sadapan EKG................................................................................................8
G. Morfologi Gelombang EKG.......................................................................10
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Elektrokardiograpi (EKG) adalh pemantulan aktipitas listrik dari serat-
serat otot jantung secarra goresan. Dalam perjalanan abad ini, rekaman  EKG
sebagai cara pemeriksaan tidak infsif, sudah tidak dapat lagi di hilang kan dari
klinik .sejak di introduksi nya galvanometer berkawat yang di ciptakan oleh
Einthoven dalam tahun 1903, galvanometer berkawat ini merupakan suatu
pemecahan rrekor  perangkat sangat peka dapat merekam setiap perbedaan
tegangan yang kecil sebesar milivolt .perbedaan tegangan ini terjadi pada lupan
dan imbunan dari serat-serat otot jantung perbedaan tegangan ini di rambat kan
kepermukaan tubuh dan di teruskan ke sandapan-sandapan dan kaawat
keperangkat penguat EKG. aktifitas listrik mendahului penguncupan sel otot.
Tidak adaperangkat pemeriksaan sedehana yang begitu banyak mengajar pada
kita mengenai fungsi otot jantung selain di EKG dengan demikian masalah-
masalah diagnistik penyakit jantung dapat di pecah kan dan pada giliran nya
pengobotan akan lebih sempurna. Namun kita perlu di beri peringatan bahwa
EKG itu walaupun memmberikan banyak masukan ,tetapi hal ini tak berarti
tanpa salah.

B. Rumusan Masalahan
1. Apa pengertian EKG?
2. Apa tujuan dari pemasangan EKG?
3. Bagaimana indikasi dari pemasangan EKG?
4. Apa saja macam gelombang EKG dan bagaimann makna dari gelombang
tersebut?
5. Dimana letak sandapan pada EKG?
6. Bagaimana interpretasi EKG?

C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengerti tentang EKG.

1
2. Agar mahasiswa mengerti tujuan pemasangan EKG.
3. Agr mahasiswa mengerti akan indikasi dari pemasangan EKG.
4. Agar mahasiswa mengerti akan macam gelombang EKG dan makna dari
gelombang EKG.
5. Agar mahasiswamengerti akan prosedur pelaksanaan pemeriksaan EKG.
6. Agar mahasiswa mengetahui letak sandapan EKG.
7. Agar mahasiswa dapat menginterpretasikan EKG.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. DEFINISI
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang merekam perubahan
potensial listrik jantung yang dihubungkan dengan waktu (Ruhyanudin,
2007). Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari perubahan-
perubahan potensial atau perubahan voltage yang terdapat dalam jantung.
Elektrokardiograf adalah alat untuk mengetahui aktivitas kelistrikan jantung.

B. Fungsi EKG
Di bawah ini adalah beragam kegunaan alat EKG yang perlu Anda ketahui.
1. Memeriksa ritme jantung yang tidak normal, seperti terlalu cepat, terlalu
lambat, atau tidak beraturan
2. Mendeteksi adanya kelainan jantung, seperti serangan jantung, aritmia,
sumbatan arteri koroner, kerusakan otot jantung, pembesaran jantung, dan
peradangan pada lapisan pelindung jantung (perikarditis).
3. Mendeteksi kondisi medis lain, misalnya gangguan keseimbangan
elektrolit dan penyakit paru.

3
4. Memantau proses penyembuhan setelah serangan jantung, perkembangan
penyakit jantung, dan mengevaluasi efektivitas obat jantung atau alat pacu
jantung.
5. Menyingkirkan kemungkinan penyakit jantung pada pasien yang akan
melakukan operasi.

C. Sistem Konduksi Jantung


Jantung adalah organ muskular berlubang yang berfungsi sebagai pompa
ganda sistem kardiovaskular. Sisi kanan jantung memompa darah ke paru
sedangkan sisi kiri memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung mempunyai
empat ruangan, atrium kanan dan kiri , ventrikel kanan dan kiri. Jantung
merupakan otot tubuh yang bersifat unik karena mempunyai sifat membentuk
impuls secara otomatis dan berkontraksi ritmis. Pembentukan impuls listrik
terjadi dalam sistem penghantar jantung. Adapun jalur hantaran listrik jantung
normal terjadi dalam urutan berikut : nodus sinoatrial (SA) - nodus
atrioventrikular (AV) – berkas His – cabang berkas – serabut purkinje – otot
ventrikel.

Pembentukan dan hantaran impuls listrik ini menimbulkan arus listrik


yang lemah dan menyebar melalui tubuh. Kegiatan impuls listrik pada
jantung ini dapat direkam oleh elektrokardiograf dengan meletakkan
elektroda- elektroda ke berbagai permukaan tubuh (sadapan/leads. Sebuah

4
perangkat elektrokardiograf yang penampil outputnya berupa plotter akan
menampilkan hasil perekaman pada sebuah kertas grafik millimeter blok.

Pada Gambar di atas, jantung normal manusia memiliki nilai magnitude


sebesar 1.1 mV, hal ini dapat dilihat dengan menghitung jumlah kotak
dari titik Q ke titik R, dimana jumlah kotak tersebut ada 11 kotak.
Masing-masing kotak sama dengan 0.1 mV, sehingga 11 kotak sama
dengan 1.1 mV.

D. Macam dan Makna Gelombang EKG


1. Bentuk Gelombang.

Dalam satu gelombang EKG  ada yang disebut titik, interval dan
segmen. Titik terdiri dari titik P, Q, R, S, T dan U (kadang sebagian
referensi tidak menampilkan titik U) sedangkan Interval terdiri dari PR

5
interval, QRS interval dan QT interval dan Segmen terdiri dari PR segmen,
dan ST segmen. Elektrokardiogram tediri atas sebuah gelombang P,
sebuah kompleks QRS dan sebuah gelombang T. Seringkali kompleks
QRS itu terdiri atas tiga gelombang yang terpisah, yakni gelombang Q,
gelombang R dan gelombang S, namun jarang ditemukan.  Sinyal EKG
terdiri atas :
a Gelombang P, terjadi akibat kontraksi otot atrium, gelombang ini relatif
kecil karena otot atrium yang relatif tipis.
b Gelombang QRS, terjadi akibat kontraksi otot ventrikel yang tebal
sehingga gelombang QRS cukup tinggi. Gelombang Q merupakan
depleksi pertama kebawah. Selanjutnya depleksi ke atas adalah
gelombang R. Depleksi ke bawah setelah gelombang R disebut
gelombang S.
c Gelombang T, terjadi akibat kembalinya otot ventrikel ke keadaan
listrik istirahat (repolarisasi).
2. Pembentukan Gelombang
Ketika impuls dari nodus SA menjalar di kedua atrium, terjadi
depolarisasi dan repolarisasi di atrium dan semua sadapan merekamnya
sebagai gelombang P defleksi positif, terkecuali di aVR yang menjauhi
arah aVR sehingga defleksinya negatif. Setelah dari atrium, listrik
menjalar ke nodus AV, berkas His, LBB dan RBB, serta serabut purkinje.
Selanjutnya, terjadi depolarisasi di kedua ventrikel dan terbentuk
gelombang QRS defleksi positif, kecuali di aVR. Setelah terjadi
depolarisasi di kedua ventrikel, ventrikel kemudian mengalami
repolarisasi. Repolarisasi di kedua ventrikel menghasilkan gelombang T
defleksi positif di semua sadapan, kecuali di aVR.
Elektrokardiogram normal terdiri dari sebuah gelombang P ,
gelombang Q, gelombang R, gelombang S atau bisa disebut “Kompleks
QRS”, dan sebuah gelombang T. Kompleks QRS sebenarnya tiga
gelombang tersendiri, gelombang Q, gelombang R, gelombang S, ke
semuanya di sebabkan oleh lewatnya impuls jantung melalui ventrikel ini.

6
Dalam elektrokardigram yang normal, gelombang Q, dan S sering sangat
menonjol dari pada gelombang R dan kadang kadang benar benar absen ,
tetapi walau bagaimanapun gelombang ini masih di kenal sebagai
kompleks QRS atau hanya gelombang QRS.
Gelombang P di sebabkan oleh arus listrik yang di bangkitkan
sewaktu atrium mengalami depolarisasi sebelum berkontraksi , dan
kompleks QRS di sebabkan oleh arus listrik yang di bangkitkan ketika
ventrikel mengalami depolarisasi sebelum berkontraksi. Oleh karna itu,
gelombang P dan komponen komponen kompleks QRS adalah gelombang
depolarisasi. Gelombang T di sebabkan oleh arus listrik yang di
bangkitkan sewaktu ventrikel kembali dari keadaan depolarisasi.

Karakteristik Elektrokardiogram
Defleksi Deskripsi

Gelombang P gelombang yang timbul karena depolarisasi atrium dari


nodus sinoatrial ke nodus atrioventrikular

Gelombang defleksi negatif pertama sesudah gelombang P dan


Q yang mendahului defleksi R, dibangkitkan oleh
depolarisasi permulaan ventrikel

defleksi positif pertama sesuadah gelombang P dan


Gelombang R
yang ditimbulkan oleh depolarisasi utama ventrikel.

Gelombang S defleksi negatif sesudah defleksi R. Keseluruhan


depolarisasi ventrikel ini membangkitkan gelombang
QRS kompleks.

Gelombang T gelombang yang timbul oleh repolarisasi ventrikel.


Fase depolarisasi merupakan kondisi dimana terjadi proses
penyebaran impuls/sinyal pada jantung. Fase repolarisasi merupakan
kondisi dimana otot-otot jantung tidak melakukan aktifitas sementara
(istirahat). Fase defleksi merupakan penyebaran proses depolarisasi.

7
E. KERTAS EKG
Kertas grafik yang terdiri dari bidang horizontal (mendatar) dan vertikal
(keatas), yang berjarak 1 mm (satu kotak kecil). Garis horizontal
menggambarkan waktu, dimana 1 mm = 0.04 detik, sedangkan 5 mm = 0.2
detik. Garis vertikal menggambarkan voltase, dimana 1 mm = 0.1 mV,
sedangkan 10 mm = 1 mV. Pada perekaman normal sehari-hari, kecepatan
kertas dibuat 25 mm/detik, kalibrasi pada 1 mV. Bila dirubah harus dicatat
pada setiap sandapan (lead).

F. Sadapan EKG
Terdapat 2 jenis sandapan pada EKG, yaitu :
1. Sandapan Bipolar
Dinamakan sandapan bipolar karena sandapan ini hanya merekam
perbedaan potensial dari 2 elektroda, sandapan ini ditandai dengan angka
romawi I,II dan III.
a Sandapan I
Merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan tangan kiri
(LA), dimana tangan kanan bermuatan negatif dan tangan kiri
bermuatan positif.

8
b Sandapan II
Merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan kaki kiri
(LF), dimana tangan kanan bermuatan negative dan kaki kiri bermuatan
positif.
c Sandapan III
Merekam beda potensial antara tangan kiri (LA) dengan kaki kiri (LF),
dimana tangan kiri bermuatan negative dan kaki kiri bermuatan positif.
2. Sandapan Unipolar
Sandapan unipolar terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
a. Sandapan unipolar ekstremitas
Merekam besar potensial listrik pada satu ekstremitas, elektroda
eksplorasi diletakkan pada ekstremitas yang akan diukur. Gabungan
elektroda-elektroda pada ekstremitas yang lain membentuk elektroda
indiferen.
1) aVR   : merekam potensial listrik pada tangan kanan (RA) yang 
bermuatan (+),dan elektroda (-) gabungan tangan kiri dan kaki kiri
membentuk elektroda indifiren.
2) aVL   : merekam potensial listrik pada tangan kiri (LA) yang
bermuatan (+), dan muatan (-) gabungan tangan kanan dan kaki kiri
membentuk elektroda  indifiren.
3) aVF   : merekam potensial listrik pada kaki kiri (LF) yang bermuatan
(+) dan elektroda (-) dari gabungan tangan kanan dan kaki kiri
membentuk elektroda indifiren.
b. Sandapan unipolar prekordial
1) Sadapan V1 ditempatkan di ruang intercostal IV di kanan sternum.
2) Sadapan V2 ditempatkan di ruang intercostal IV di kiri sternum.
3) Sadapan V3 ditempatkan di antara sadapan V2 dan V4.
4) Sadapan V4 ditempatkan di ruang intercostal V di linea (sekalipun
detak  apeks berpindah).
5) Sadapan V5 ditempatkan secara mendatar dengan V4 di linea
axillaris anterior.

9
6) Sadapan V6 ditempatkan secara mendatar dengan V4 dan V5 di
linea midaxillaris.

G. Morfologi Gelombang EKG

KETERANGAN :
1. Gelombang P: aktivasi atrium
a. Lebar < 0,12 detik
b. Tinggi < 0,3 milivolt
c. Selalu positif di lead II dan negatif di lead aVR - Interval PR
d. Dari awal gelombang P hingga awal kompleks QRS
e. Durasi normal 0,12–0,20 detik
2. Kompleks QRS: aktivasi ventrikel kanan dan kiri
a. Lebar 0,06–0,12 detik
b. Panjang bervariasi di antara tiap lead
c. Gelombang Q : defleksi negatif pertama
d. Gelombang R : defleksi positif pertama
e. Gelombang S : defleksi negatif setelah gelombang R

10
f. Durasi kompleks QRS : durasi depolarisasi otot ventrikel
3. Interval PP : durasi siklus atrium
4. Interval RR : durasi siklus ventrikel
5. Interval QT : durasi depolarisasi dan repolarisasi ventrikel
6. Segmen ST
a. Dari akhir gelombang S hingga awal gelombang T
b. Normal : isoelektrik - Gelombang T
c. Positif di lead I, II, V3–V6 dan negatif di aVR
Ukuran kotak kecil: 1 mm dan ukuran kotak besar: 5 mm. Kecepatan kertas
pencatatan 25 mm/detik, berarti satu kotak kecil adalah 0,04 detik. Amplitudo
standar 1 milivolt.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Elektrokardiogram atau yang biasa kita sebut dengan EKG merupakan
rekaman aktifitas kelistrikan jantung yang ditimbulkan oleh sistem eksitasi
dan konduktif khusus. Beberapa tujuan dari penggunaan EKG adalah :
1. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama jantung/disritmia
2. Kelainan-kelainan otot jantung
3. Pengaruh/efek obat-obat jantung
4. Ganguan -gangguan elektrolit
5. Perikarditis
6. Memperkirakan adanya pembesaran jantung/hipertropi atrium dan
ventrikel
7. Menilai fungsi pacu jantung.
Elektrokardiogram tediri atas sebuah gelombang P, sebuah kompleks
QRS dan sebuah gelombang T. Seringkali kompleks QRS itu terdiri atas tiga
gelombang yang terpisah, yakni gelombang Q, gelombang R dan gelombang
S, namun jarang ditemukan. Sandapan pada EKG ada 2 yaitu sandapan
bipolar dan unipolar. Sadapan-sadapan bipolar dihasilkan dari gaya-gaya
listrik yang diteruskan dari jantung melalui empat kabel elektrode yang
diletakkan di kedua tangan dan kaki.sedangkan, sandapan unipolar Sadapan
ini memandang jantung secara horizontal (jantung bagian anterior, septal,
lateral, posterior dan ventrikel sebelah kanan).

B. Saran
1. Dengan adanya pembelajaran tentang EKG,maka kenalilah dulu pasien
kita. Benar bahwa EKG saja dapat dibaca dengan cukup tepat, tetapi
kekuataan alat ini baru betul-betul muncul bila diintregasikan dengan
penilaian klinik secara total.

12
2. Guna dalam pembacaan EKG,selanjutnya membacalah terus lebih banyak.
Bacalah di mana pun Anda menemukan EKG, tidak hanya mengacu pada
materi ini, tetapi bacalah dari berbagai sumber pengetahuan tentang
EKG.Kenalilah lebih dalam dulu dasar-dasar tentang EKG,maka seorang
perawat akan dapat menguasai materi dan mampu untuk
mempraktekannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Baltazar, R.F., (2013). Basic and Bedside Electrocardiography. Baltimore,MD :


Lippincott Williams & Wilkins.

Kabo, P dan Karim, S (2007). EKG dan Penanggulangan Beberapa Penyakit


Jantung untuk Dokter Umum. Jakarta : FK UI.

Pusat jantung nasional, (2006). Materi Kursus EKG Praktis:JAKARTA. National


cardiovascular center

Sundana K, 2008, Interpretasi EKG, Pedoman Untuk Perawat, EGC, Jakarta.

Thaler MS, 2000, Satu-Satunya Buku EKG yang Anda Perlukan, Edisi 2,
Hipokrates, Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai