Anda di halaman 1dari 8

Konsep Dasar Manajemen Keperawatan

1 Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis ménagement, yang berarti seni
melaksanakan dan mengatur. Menurut Arwani (2006) manajemen didefinisikan sebagai proses
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu
lingkungan yang berubah (Arwani, 2006).

Manajemen merupakan suatau pendekatan yang dinamis dan pro aktif dalam
menjalankan suatu kegiatan dalam organisasi. Manajemen mencakup kegiatan POAC (Planning,
Organizing, Actuating, Controlling) terhadap staff, sarana, dan prasarana dalam mencapai tujuan
organisasi (Grant dan Massey, 1999 dikutip dari Nursalam, 2015).

2 Pengertian Keperawatan
Menurut Sudiharto (2007), keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, dalam bentuk biopsikososial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada
individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses
kehidupan. Hal ini didukung oleh pengertian profesi keperawatan menurut ICN yang diartikan
sebagai bagian dari
sistem kesehatan, mencakup promosi kesehatan, pencegahan penyakit, dan perhatian pada
masalah psikis, penyakit mental, dan kecacatan manusia pada semua umur pada pelayanan
kesehatan dan alur komunitas lainnya (Marteau, 2003). Tak hanya itu, Virginia Henderson
(dalam Dwidiyanti, 1998) juga mendukung pengertian profesi keperawatan ini, yang diartikan
sebagai bantuan yang diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit untuk mencapai
keadaan sehat atau sembuh dari penyakit, sehingga ia mempunyai kekuatan, keinginan dan
pengetahuan.

3 Pengertian Manajemen Keperawatan


Manajemen keperawatan adalah suatu proses perubahan atau transformasi dari sumber
daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pengaturan ketenagaan, pengarahan, evaluasi dan pengendalian
mutu keperawatan. (Depkes RI, 2001).

Manajemen Keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Gillies, 2005 dikutip dari Kholid
Rosyid, 2013).

Swansburg (2000) menyatakan bahwa, manajemen keperawatan berhubungan dengan


perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengaturan staff (staffing),
kepemimpinan (leading), dan pengendalian (controlling) aktivitas-aktivitas upaya keperawatan
atau divisi departemen keperawatan dan dari sub unit departemen.

4 Fungsi Manajemen Keperawatan


Ditjen Bina Upaya Kesehatan (2011) menyebutkan fungsi manajemen dalam pelayanan
dan asuhan keperawatan mencakup: pengumpulan data, perencanaan, pengorganisasian,
ketenagaan, pengarahan dan pengawasan. Sebagai indikator bahwa manajemen terlaksana
dengan baik adalah kualitas pelayanan meningkat, adanya pengembangan staf dan riset terapan
untuk menghasilkan tehnologi keperawatan.
Untuk lebih jelasnya mengenai fungsi manajemen yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan landasan pokok dan menjadi salah satu fungsi manajemen yang
memegang peranan penting dalam menjamin tercapainya tujuan yang diinginkan. Dalam
penyusunan rencana yang baik, butuh dana dan informasi yang akurat dari penelitian dan
pembuktian lapangan.
Proses perencanaan dapat ditinjau dari tiga segi, yaitu:
a. Mengetahui sifat-sifat atau ciri-ciri suatu rencana yang baik. Setelah ciri-ciri itu diketahui lalu
diusahakan agar rencana yang dibuat memenuhi syarat-syarat tersebut.
b. Memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian pertanyaan yang harus dijawab
dengan memuaskan.
c. Memandang proses perencanaan sebagai suatu masalah yang harus dipecahkan dengan
mempergunakan teknik-teknik ilmiah.

Perencanaan pelayanan keperawatan adalah fungsi dasar dari manajemen yang


merupakan tugas utama dari semua manajer keperawatan dan merupakan proses yang sistematis
berdasarkan teori teori manajemen.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian yaitu menggerakkan sumber daya manusia dan suber daya yang
dimiliki institusi untuk mencapai tujuan organisasi. Pengorganisasian merupakan proses
penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi sumber daya-sumber daya
yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Pengorganisasian dilakukan dengan
tujuan membagi suatu kegiatan besar manjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang
yang dibutuhkan untuk melaksakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan,
siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokan, siapa yang
bertanggungjawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Pengorganisasian manajemen keperawatan adalah pengelompokan/pengaturan kegiatan
yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi yang meliputi supervisi, koordinasi dengan
unit kerja lain baik secara vertikal maupun horizontal. (Depkes RI, 2001).

3. Penggerakan (Actuating)
Penggerakan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat pada
bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganuya secara efektif serta efesian
dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Di dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat
komplek karena di samping menyangkut manusia juga menyangkut berbagai tingkah laku dari
manusia-manusia itu sendiri.

4. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian merupakan fungsi manajemen yang dimaksud untuk mengetahui apakah
pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya, dalam artian pengawasan
membandingkan antara kenyataan dengan standar yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengawasan juga dimaksudkan untuk mencegah dan mengadakan koreksi atau pembetulan
apabila pelaksanaan menyimpang dari rencana yang telah disusun.

Pengendalian pelayanan keperawatan adalah upaya untuk mempertahankan dan


meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan secara berkesinambungan. (Depkes RI,2001).

5 Prinsip – Prinsip Manajemen


Prinsip – prinsip manajemen menurut Arwani (2006) adalah: (a) Division of
work/pembagian pekerjaan, (b) Authority and responsibility/kewenangan dan tanggung jawab,
(c) Dicipline/disiplin, (d) Unity of command/kesatuan komando, (e) Unity of direction/kesatuan
arah, (f) Sub ordination of individual to generate interest/kepentingan individu tunduk pada
kepentingan umum, (g) Renumeration of personal/penghasilan pegawai, (h)
Centralization/sentralisasi, (i) Scalar of hierarchy/jenjang hirarki, (j) Order/ketertiban, (k)
Stability of tenure of personal/stabilitas jabatan pegawai, (l) Equity/keadilan, (m)
Inisiative/prakarsa, (n) Esprit de Corps/kesetiakawanan korps.
2.1.1.6 Proses Manajemen Keperawatan
Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka dimana
masing-masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh
lingkungan. Karena merupakan suatu sistem maka akan terdiri dari lima elemen yaitu input,
proses, output, kontrol dan mekanisme umpan balik.

Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personal, peralatan dan
fasilitas. Proses dalam manajemen keperawatan adalah kelompok manajer dari tingkat pengelola
keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk
melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan
pelayanan keperawatan. Output adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset.
(Nursalam, 2007).

Kontrol yang digunakan dalam proses manajemen keperawatan termasuk budget dari
bagian keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, prosedur yang standar dan akreditasi.
Mekanisme timbal balik berupa laporan finansial, audit keperawatan, surveI kendali mutu dan
penampilan kerja perawat.

7 Prinsip-prinsip Yang Mendasari Manajemen Keperawatan


Menurut Nursalam (2007), prinsip-prinsip manajemen keperawatan adalah :
1. Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan karena melalui fungsi perencanaan,
pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan keputusan, pemecahan masalah yang efektif
dan terencana.
2. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif. Manajer
keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik
dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi maupun
permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan memerlukan pengambilan
keputusan di berbergai tingkat manajerial.
4. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian manajer
perawat dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, pikir, yakini dan ingini. Kepuasan
pasien merupakan poin utama dari seluruh tujuan keperawatan.
5. Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan
kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.
6. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi proses
pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana yang telah
diorganisasikan.
7. Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk memperlihatkan penampilan kerja
yang baik.
8. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasin yang efektif. Komunikasi yang efektif
akan mengurangi kesalahpahaman dan memberikan persamaan pandangan, arah dan pengertian
diantara pegawai.
9. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat-perawat
pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau upaya manajer untuk meningkatkan
pengetahuan karyawan.
10. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi penilaian tentang
pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi dan menetapkan prinsip – prinsip
melalui penetapan standar, membandingkan penampilan dengan standar dan memperbaiki
kekurangan.

Berdasarkan prinsip- prinsip diatas maka para manajer dan administrator seyogyanya
bekerja bersama-sama dalam perenacanaan dan pengorganisasian serta fungsi - fungsi
manajemen lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

8 Lingkup Manajemen Keperawatan


Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang melibatkan
berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian menjadi hak yang paling
mendasar bagi semua orang dan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan
membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang
memadai ditentukan sebagian besar oleh gambaran pelayanan keperawatan yang terdapat
didalamnya (Nursalam, 2015).
Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan yang efektif
seyogyanya memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Kegiatan perawat
pelaksana meliputi:
1. Menetapkan penggunakan proses keperawatan.
2. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa.
3. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat.
4. Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan.
5. Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan.

Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer keperawatan
melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan melibatkan para perawat
pelaksana. Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:
a. Manajemen operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang terdiri dari tiga
tingkatan manajerial, yaitu:
1) Manajemen puncak
2) Manajemen menengah
3) Manajemen bawah

Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil dalam kegiatannya.
Ada beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh orang – orang tersebut agar penatalaksanaannya
berhasil. Faktor – faktor tersebut adalah:
1. Kemampuan menerapkan pengetahuan
2. Ketrampilan kepemimpinan
3. Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin
4. Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen

b. Manajemen Asuhan Keperawatan


Manajemen Asuhan Keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang
menggunakan konsep – konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian atau evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA

Arwani. (2006). Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta: EGC.

Ayuningtyas, Dumilah. (2005). Manajemen Strategis Rumah Sakit. Jakarta : FKM-UI.

Cecep Triwibowo. (2013). Manajemen Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit. Jakarta : Trans
Info Media.

Depkes. (2008). Profil Kesehatan Indonesia. http://www.depkes.go.id. diakses tanggal 07-10-


2015 Pukul 10.00 Wita.

Dwidiyanti, M. (1998). Aplikasi Model Konseptual Keperawatan. Semarang: Akper Pemprov.

Gillies, DA. (2005). Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem Edisi Kedua.
Terjemahan Illios W.B Sounders Company.

Gillies, DA. (2009), Manajemen Keperawatan, suatu Pendekatan Sistem; W.B. Saunders
Company, Philadephia.

Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

Kholid Rosyidi. (2013). Manajemen Kepemimpinan Dalam Keperawatan. Jakarta : Trans Info
Media.

Kozier B et al. (2004). Foundamental Of Nusing Concept & Procedures. California : Addison
Wesley. Pudl. Comp.

Marquis, L Bessie and Carol J. Huston. (2009). Leadership Roles and Management Fungtions in
Nursing, Theory and Application. Lippincott: Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai