Anda di halaman 1dari 7

EVIDENCE BASED PRACTICE

PENGARUH MUROTTAL AL-QUR’AN TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN


DENGAN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISA

Disusun Oleh:

Khansa Rizki Syukrina (1611114287)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS RIAU

2019
A. Pendahuluan

Gagal ginjal kronis adalah perburukan fungsi ginjal yang lambat, progresif, dan
irreversible yang menyebabkan ketidakmampuan ginjal untuk membuang produk sisa
dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Akhirnya, ini mengarah ke
penyakit ginjal stadium akhir (End-Stage Renal Disease/ESRD) dan membutuhkan terapi
pengganti ginjal atau transplantasi ginjal untuk mempertahankan hidup. Saat ini terdapat
lebih dari 300.000 resipien dialisis dan transplantasi ginjal di Amerika Serikat, pada tahun
1999 saja lebih dari 80.000 pasien baru terdiagnosa. Di Indonesia prevalensi gagal ginjal
kronis berdasarkan diagnosis dokter sebesar 0,2%. Prevalensi tertinggi di Sulawesi
Tengah sebesar 0,5%. Sementara prevalensi terendah di Nusa Tenggara Timur, Sulawesi
Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur masing-
masing 0,3%.

Dialisis merupakan salah satu cara terapi pengganti ginjal akibat tidak
berfungsinya organ ginjal. Saat ginjal mengalami gangguan, maka fungsi filtrasi,
absorbsi-sekresi, eksresi akan mengalami gangguan dengan akibat menumpuknya toksin
metabolit dalam tubuh yang secara normal dikeluarkan melalui gnjal (disebut toksin
uremik). Pasien yang menjalani hemodialisis mengalami berbagai masalah yang timbul
akibat tidak berfungsinya ginjal. Hal ini menjadi stressor fisik yang berpengaruh pada
berbagai dimensi kehidupan pasien meliputi biologis, psikologi, sosial, spiritual.
Penelitian Hagita., et al (2015) menyatakan bahwa tindakan hemodialisis sangat erat
hubungannya dengan kualitas hidup klien dikarenakan banyak permasalahan kompleks
terhadap kondisi fisik, psikologis, sosial, ekonomi dan spiritual akibat tindakan
hemodialisis serta penyakitnya.

Terapi murottal Al-Qur’an adalah terapi bacaan Al-Qur’an yang merupakan terapi
religi, dimana seseorang akan dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an selama beberapa menit atau
jam sehingga memberikan dampak positif bagi tubuh seseorang. Terapi murottal Al-
Qur’an dapat mempercepat penyembuhan. Hal ini dibuktikan oleh beberapa ahli seperti
penelitian yang dilakukan Ahmad Al Khadi direktur utama Islamic Medicine Institute for
Education and Research di Florida Amerika Serikat, di dapatkan hasil penelitian 97%
bahwa mendengarkan ayat suci Al-Qur’an memiliki pengaruh mendatangkan ketenangan
dan menurunkan ketegangan urat saraf. Maka dari itu saya ingin melakukan Evidence
Based Practice yang akan di implementasikan kepada pasien dengan gagal ginjal kronis
yang menjalani hemodialisa agar berpengaruh terhadap kualitas hidup dan menenangkan
psikologis pasien tersebut dengan mendengarkan ayat suci Al-Quran.

B. Tinjauan Teori

1. Definisi Gagal Ginjal Kronis


Gagal ginjal kronik (GGK) adalah destruksi struktur ginjal yang progresif dan
terus menerus. Pada individu yang rentan, nefropati analgesik, destruksi papila ginjal
yang terkait dengan pemakaian harian obat-obat analgesik selama bertahun-tahun
dapat menyebabkan gagal ginjal kronis. Apapun sebabnya, tterjadi perburukan fungsi
ginjal secara progresif yang ditandai dengan penurunan GFR yang progresif.
(Elizaberth C, 2009). Pada keadaan gagal ginjal kronik ini, terjadi penurunan fungsi
ginjal yang lambat dengan tanda dan gejala yang minimal. Banyak pasien yang tidak
menyadari timbulnya keadaan tersebut sampai fungsi ginjal hanya tinggal 25%
(Agoes, 2010).
The National Kidney Foundation(2002) mendefinisikan gagal ginjal kronik
sebagai adanya kerusakan ginjal, atau menurunnya tingkat fungsi ginjal untuk jangka
waktu tiga bulan atau lebih. Gagal ginjal kronik ini dapat dibagi lagi menjadi 5 tahap,
tergantung pada tingkat keparahan kerusakan ginjal dan tingkat penurunan fungsi
ginjal. Tahap 5 Chronic Kidney Disease (CKD) disebut sebagai stadium akhir
penyakitginjal (end stage renal disease / end stage renal failure). Tahap ini merupakan
akhir dari fungsi ginjal. Ginjal bekerja kurang dar 15% dari normal (Corrigan 2011).
2. Etiologi Gagal Ginjal Kronis
Beberapa penyakit yang dapat merusak nefron dapat mengakibatkan gagal ginjal
yang kronik. Penyebab utama penyakit gagal ginjal kronik adalah diabetes melitus
yaitu sebesar 30%, hipertensi 24%, glomerulonhepritis 17%, chronic pyelonephritis
5% dan yang terakhir tidak diketahui penyebabnya sebesar 20% (Milner 2003).
penyebab utama GGK adalah diabetes dan tekanan darah yang tinggi. Diabetes terjadi
apabila kadar gula darah melebihi paras normal, menyebabkan kerusakan organ-organ
vital tubuh seperti jantung dan ginjal, serta pembuluh darah, syaraf dan mata. Tekanan
darah yang tinggi atau hipertensi, terjadi apabila tekanan darah pada pembuluh darah
meningkat dan jika tidak dikawal, hipertensi bisa menjadi punca utama kepada
serangan jantung, strok dan gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik juga bisa
menyebabkan hipertensi (NKF, 2010).
3. Patofisiologi Gagal Ginjal Kronis
Patofisiologi pada gagal ginjal kronik tergantung dari penyakit yang
menyebabkannya. Pada awal perjalanannya, keseimbangan cairan dan penimbunan
produksi sisa masih bervariasi dan bergantung pada bagian ginjal yang sakit. Sampai
fungsi ginjal turun 30kurang dari 25%,manifestasi gagal ginjal kronik mungkin
minimal karena nefron –nefron lain yang sehat mengambil alih fungsi nefron yang
rusak. Nefron yang rusak meningkatkan laju filtrasi, reabsorbsi dan sekresinya serta
mengalami hipertrofi dalam proses tersebut. Seiring dengan semakin banyaknya
nefron yang mati, nefron yang tersisa menghadapi tugas yang semakin berat,
sehingga nefron–nefron tersebut menglami kerusakan dan akhirnya mati. Siklus
kematian ini tampaknya berkaitan dengan nefron –nefron yang ada untuk
meningkatkan reabsorbsi protein. Seiring dengan progesif penuyusutan dari nefron,
akan terjadi pembentukan jaringanparut dan penurunan aliran darah ke ginjal (Corwin
2009).
4. Hemodialisis
Hemodialisis adalah salah satu terapi pengganti ginjal dilakukan pada penyakit
ginjal kronik stadium 5, yaitu pada LFG kurang dari 15 ml/menit. Tindakan terapi
dialisis tidak boleh terlambat untuk mencegah gejala toksik azotemia, dan malnutrisi.
Tetapi terapi dialisis tidak boleh terlalu cepat pada pasien GGK yang belum tahap
akhir akan memperburuk faal ginjal (LFG). Indikasi tindakan terapi dialisis, yaitu
indikasi absolut dan indikasi elektif. Beberapa yang termasuk dalam indikasi absolut,
yaitu perikarditis, ensefalopati/neuropati azotemik, bendungan paru dan kelebihan
cairan yang tidak responsif dengan diuretik, hipertensi refrakter, muntah persisten,
dan Blood Uremic Nitrogen (BUN) > 120 mg% dan kreatinin > 10 mg%. Indikasi
elektif, yaitu LFG antara 5 dan 8 mL/menit/1,73m², mual, anoreksia, muntah, dan
astenia berat (Sukandar, 2006).
Hemodialisis di Indonesia dimulai pada tahun 1970 dan sampai sekarang telah
dilaksanakan di banyak rumah sakit rujukan. Umumnya dipergunakan ginjal buatan
yang kompartemen darahnya adalah kapiler-kapiler selaput semipermiabel (hollow
fibre kidney).
5. Murottal Al-Qur’an
Terapi murottal Al-Qur’an adalah terapi bacaan Al-Qur’an yang merupakan terapi
religi, dimana seseorang akan dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an selama beberapa menit
atau jam sehingga memberikan dampak positif bagi tubuh seseorang. Terapi murottal
Al-Qur’an dapat mempercepat penyembuhan. Hal ini dibuktikan oleh beberapa ahli
seperti penelitian yang dilakukan Ahmad Al Khadi direktur utama Islamic Medicine
Institute for Education and Research di Florida Amerika Serikat, di dapatkan hasil
penelitian 97% bahwa mendengarkan ayat suci Al-Qur’an memiliki pengaruh
mendatangkan ketenangan dan menurunkan ketegangan urat saraf.

C. Resume Artikel Jurnal


Jurnal : Adi Husada Nursing Journal
Judul Jurnal : Terapi Murottal Dan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan
Hemodialisa Di Rsud Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
Volume : Volume 3 Nomor 2
Tahun : 2017
Penulis : Noerma Shovie Rizqiea, Munawaroh, Happy Indri Hapsari, Martina dan
Ekacahyaningtyas
Tanggal : Desember 2017
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi murottal terhadap kualitas
hidup pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan desain quasi experiment, dengan pendekatan pre and post
test nonequivalent control group. Tehnik pengambilan sampel yaitu dengan purposive
sampling yaitu 44 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis paired sample t-test dan independent t-test. Hasil uji
independent t-test sesudah diberikan terapi murottal pada kelompok kontrol dan
perlakuan diperoleh nilai p value 0,000 < 0,05, artinya ada perbedaan kualitas hidup
antara kelompok kontrol dan perlakuan setelah dilakukan terapi murottal. Mendengarkan
ayat suci Al-Qur’an memiliki pengaruh mendatangkan ketenangan dan menurunkan
ketegangan urat syaraf.
D. Pembahasan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Al-Kaheel (2011) tentang pengaruh Al-
Quran bagi organ tubuh, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan
ayat-ayat Al-Qur’an, seseorang dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.
Penurunan depresi, kecemasan, kesedihan dan juga ketengangan jiwa. Mendengarkan Al-
Qur’an memiliki dampak yang luar biasa pada berbagai penyakit karena dampak dari
keselarasan yang sempurna dalam pengulangan kata dan huruf, dampak irama yang
seimbang terhadap ayat-ayat Al-Qur’an, dampak dari informasi masing-masing ayat, dan
harmonisasi yang indah.
Terapi suara mendengarkan bacaan Al-Qur’an mempunyai pengaruh yang yaitu
berupa perubahan-perubahan arus listrik di otot, perubahan sirkulasi darah, perubahan
detak jantung dan kadar darah pada kulit. Perubahan tersebut menunjukkan adanya
relaksasi atau penurunan ketegangan otot syaraf. Terapi ini bekerja pada otak, yang
merangsang otak memproduksi zat kimia yang disebut neuropeptide, yang memberikan
umpan balik berupa kenikmatan atau kenyamanan. Klien HD mempunyai respon fisik
dan psikologis terhadap tindakan hemodialisis. Respon tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya karakteristik individu, pengalaman sebelumnya dan
mekanisme koping. Kelemahan berhubungan dengan gangguan pada kondisi fisik,
termasuk malnutrisi, anemia, uremia.
Kelemahan fisik dapat menurunkan motivasi. Kelemahan secara signifikan
berhubungan dengan timbulnya gejala gangguan masalah tidur, status kesehatan fisik
yang menurunkan dan depresi yang dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Setelah
dilakukan anjuran untuk mendengarkan terapi suara mendengarkan bacaan murottal Al-
Qur’an yang diberikan kepada pasien dan pihak keluarga, didapatkan pernyataan bahwa
pasien mengatakan ia nyaman dan merasa tentram sebelum dan sesudah dilakukan
hemodialisa. Pihak keluarga pun ikut terlibat dalam melakukan hal tersebut. Karena
dukungan keluarga juga ikut mempengaruhi motivasi pasien untuk mengikuti anjuran.
Pasien juga merupakan seseorang yang aktif dalam mengikuti kajian islami serta menjadi
imam mesjid sewaktu ia masih sehat. Karena hal itu, pasien sangat mudah untuk
menerima anjuran terapi suara murottal Al-Qur’an.
E. Kesimpulan
Terapi murottal Al-Qur’an adalah terapi bacaan Al-Qur’an yang merupakan terapi
religi, dimana seseorang akan dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an selama beberapa menit atau
jam sehingga memberikan dampak positif bagi tubuh seseorang. Kelemahan fisik dapat
menurunkan motivasi. Kelemahan secara signifikan berhubungan dengan timbulnya
gejala gangguan masalah tidur, status kesehatan fisik yang menurunkan dan depresi yang
dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Setelah dilakukan anjuran untuk mendengarkan
terapi suara mendengarkan bacaan murottal Al-Qur’an yang diberikan kepada pasien dan
pihak keluarga, didapatkan pernyataan bahwa pasien mengatakan ia nyaman dan merasa
tentram sebelum dan sesudah dilakukan hemodialisa.

F. Saran
Penelitian ini dapat diaplikasikan di rumah sakit dalam memberikan asuhan keperawatan
yang komprehensif dalam menangani masalah yang muncul akibat dari penyakit kronik
lainnya yang diderita oleh pasien.

G. Daftar Pustaka
Hartini., Sri. (2016). Gambaran Karakteristik Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang
Menjalani Hemodialisa Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi. Skripsi.
Universitas Muhhammadiyah Surakarta.
Hagita, D., Bayhakki & Woferst, R. (2015). Fenomenologi Kualitas Hidup Pasien Gagal
Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Vol. 2, No.2, diakses tanggal 19 November 2019
Rizqiea, N., Hapsari, H., & Ekacahyaningtyas. (2017). Terapi Murottal Dan Kualitas
Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan Hemodialisa Di Rsud Dr.
Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Adi Husada Nursing Journal. Vol.3,
No.2 diakses tanggal 19 November 2019

Anda mungkin juga menyukai