Anda di halaman 1dari 9

EVIDENCE BASED PRACTICE

PENGARUH SELF TAPPING TERHADAP PENURUNAN LEVEL DISMINORE

Disusun Oleh:

Khansa Rizki Syukrina (1611114287)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS RIAU

2019
A. Pendahuluan

Istilah adolesens atau remaja biasanya menunjukkan maturasi psikologis individu,


ketika pubertas menunjukan titik dimana reproduksi mungkin dapat terjadi (Potter dan
Perry, 2005). Masa remaja ditandai dengan awitan perubahan fisik pada masa pubertas
dan perkembangan psikososial ego, yang membantu individu memahami diri sendiri
(Bobak,Lowdermilk, & Jansen, 2004). Pubertas adalah proses kematangan, hormonal dan
pertumbuhan yang terjadi ketika organ-organ reproduksi mulai berfungsidan karakteristik
seks sekunder mulai muncul (Wong, Eaton, Wilson, Winkelsteun, & Patricia, 2009).
Pubertas diidentifikasi dengan adanya perkembangan fisik, yaitu ketika alat-alat kelamin
mulai berkembang mencapai kematangan. Khususnya pada wanita, masa pubertas
ditandai dengan datangnya menstruasi (Dahro, 2012). Pada saat sebelum haid atau
menstruasi, seringkali wanita mengalami rasa tidak nyaman diperut bagian bawah. Akan
tetapi jika rasa tidak nyaman itu sampai mengganggu sehingga harus meninggalkan
pekerjaannya dan memaksanya. harus beristirahat atau mencari pengobatankeadaan ini
disebut sebagai nyeri haid atau disminorea( Marni & Ambarwati2015 ). Dismenorea
dapat terjadi sebagai gangguan primer ataupun sekunder karena penyakit yang melatari.
Karena dismenorea primer akan sembuh sendiri, prognosis cukup baik. Prognosis bagi
dismenorea sekunder bergantung pada penyakit yang melatari (Kowalak, Welsh, &
Mayer, 2011). Nyeri saat haid menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas fisik
sehari-hari. Keluhan ini berhubungan dengan ketidakhadiran berulang di sekolah ataupun
di tempat kerja, sehingga dapat mengganggu produktivitas (Astutik, 2015). Terapi
nonfarmakologi antara lain kompres hangat, olahraga, terapi mozart, dan relaksasi
(Marni, 2015). Sedangkan cara farmakologis dengan obat golongan nonsteroid anti-
inflammatory drugs(NSAIDs) diantaranya ada ibuprofen, naproxen, diclofenac,
hydrocodone dan acetaminophen, ketoprofen, meclofenamate sodium tetapi obat-obat
tersebut menyebabkan ketergantungan dan memiliki kontraindikasi yaitu hipersensitifitas,
ulkus peptic(tukak lambung), perdarahan atau perforasi gastrointestinal, insufisiensi
ginjal, dan resiko tinggi perdarahan (Anugraheni & Wahyuningsih, 2013). Salah satu
penanganan nonfarmakologi yang dapat mengurangi nyeri adalah terapi self tapping. Self
tapping adalah tapping touch yang dilakukan secara mandiri. Tapping touch adalah
sebuah teknik perawatan secara menyeluruh yang menggunakan sentuhan dan irama.
Pijatan lembut membantu untuk mengurangi ketegangan dalam tubuh dan pikiran serta
untuk meningkatkan suatu perasaan sejahtera dan pemikiran positif. Self tapping
merupakan terapi sederhana yang mudah dilakukan oleh siapapun, dapat dilakukan
sendiri dan tidak memerlukan biaya yang banyak (The Association of Tapping Touch,
2010). Maka dari itu saya ingin melakukan Evidence Based Practice Self tapping yang
akan di implementasikan kepada pasien dengan disminore agar berpengaruh terhadap
penurunan nyeri disminore.

B. Tinjauan Teori

1. Definisi Menstruasi
Menstruasi adalah tahap pertama pertanda kedewasaan (pubertas) pada anak
perempuan, itu salah satu tanda fisik banyak bahwa seorang gadis berubah menjadi
seorang wanita (Khusen,dr. Denny,2016). Haid ialah perdarahan secara periodik dan
siklik dari uterus disertai pelepasan endometrium (Dahro, 2012).Haid adalah
perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi
(Indriyani, Diyan,. 2013).
2. Kelainan pada Menstruasi
a. Hipermenorea ( menoragia )
Hipermenore adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih
lama dari normal ( lebih dari 8 hari ).
b. Hipomenorea
Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang
dari biasa.
c. Polimenorea
Polimenorea adalah siklus haid lebih pendek dari biasa ( kurang dari 21 hari ).
d. Oligomenorea
Pada siklus ini lebih panjang dari biasa ( 35 hari )
e. Amenorea
Amenorea adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut –
turut.
f. Dismenorea
Dismenorea atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering
menyebabkan wanita -wanita muda pergi ke dokter untuk konsultasi dan
pengobatan.

3. Pengertian Disminore
Dismenorea adalah menstruasi yang nyeri disebabkan oleh kejang otot uterus
(Mitayani, 2011). Dismenorea atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang
paling sering menyebabkan wanita –wanita muda pergi ke dokter untuk konsultasi
dan pengobatan (Prawihardjo, 2007). Dismenorea atau menstruasi yang menimbulkan
nyeri merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling umum dialami wanita
dari berbagaitingkat usia (Bobak, Lowdermilk, Jansen, 2005).
4. Penatalaksanaan Disminore
Penatalaksanaan dismenorea menurut Khusen (2016):
a. Minum hangat
Banyak wanita yang mengaku bahwa nyeri atau sakit saat menstruasi berkurang
jika mereka mengonsumsi minuman atau makanan hangat (atau hangat yang
sedikit panas).
b. Biji-bijian utuh
Beberapa penelitian telah mengkonfirmasi bahwa vitamin B6 yang ditemukan
dalam biji-bijian bermanfaat untuk mnegurangi gejala PMS.
c. Kalsium dan vitamin D
Kalsium dan vitamin D sangat dianjurkan untuk membantu meringankan gejala
PMS jika dikonsumsi sejak dini. Sangat penting untuk meminumnya bersama-
sama karena vitamin D membantu penyerapan kalsium.
d. Perubahan pola makan
Perubahan pola makan, dapat membantu meringankan gejala PMS. Mengurangi
asupan garam bisa membantu meringankan pembengkakan, nyeri payudara, dan
pusing. Kurangi kafein untuk membantu mengatasi gejala depresi serta sakit
kepala dan mual. Meningkatkan asupan air akan membantu meringankan sakit
kepala, pembengkakan, dan nyeri otot.
e. Kompres perut
Nyeri atau kram pada perut dapat berkurang dengan mengompresnya dengan air
hangat.
f. Berbaring
Berbaring ditempat tidur atau sofa dapat mengurangi nyeri yang di alami,
terutama jika sering mengalami nyeri di punggung ketika menstruasi.
g. Pijat lembut
Pijat ringan pada perut bagian bawah dapat mengurangi nyeri atau kram yang di
alami.
h. Olahraga ringan
Saat menstruasi datangdan tubuh tidak fit, olahraga ringan dapat mengatasi nyeri
haid.
i. Kosultasikan ke dokter
Walaupun nyeri haid dialami hampir semua wanita dan merupakan hal yang
wajar, beberapa nyeri yang sangat mengganggubisa menjadi gejala awal masalah
organ reproduksi.
5. Terapi Self Tapping
Salah satu penanganan nonfarmakologi yang dapat mengurangi nyeri adalah
terapi self tapping. Self tapping adalah tapping touch yang dilakukan secara mandiri.
Tapping touch adalah sebuah teknik perawatan secara menyeluruh yang
menggunakan sentuhan dan irama. Pijatan lembut membantu untuk mengurangi
ketegangan dalam tubuh dan pikiran serta untuk meningkatkan suatu perasaan
sejahtera dan pemikiran positif. Self tapping merupakan terapi sederhana yang mudah
dilakukan oleh siapapun, dapat dilakukan sendiri dan tidak memerlukan biaya yang
banyak (The Association of Tapping Touch, 2010).
C. Resume Artikel Jurnal
Jurnal : Jurnal Keperawatan
Judul Jurnal : Pengaruh Self Tapping terhadap Penurunan Level Dysmenorhea pada
Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan
Volume : Volume 5 Nomor 1
Tahun : 2017
Penulis : Wiwin Lismidiati, Neni Fidya Santi, Hikmahtika Wulaning Akbar
Tanggal : April 2017

Tujuan penelitian untuk menganalisis efektifitas terapi self tapping dalam menurunkan
level nyeri dysmenorrhea primer pada mahasiswi PSIK FK UGM. Penelitian ini adalah
jenis penelitian quasi experimentnon randomized pretest-postest with control. Pada
kelompok intervensi diberikan perlakuan self tapping, sedangkan pada kelompok kontrol
diberikan perlakuan nafas dalam. Pengukuran level nyeri dysmenorrhea primer dilakukan
menggunakan instrumen Numerical Rating Scale (NRS) dengan skala 1−10. Jumlah
responden sebanyak 60 orang. Untuk mengetahui perbandingan level nyeri sebelum dan
sesudah terapi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol, dilakukan uji statistik
Wilcoxon. Sedangkan untuk membandingkan perbedaan level nyeri antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol dilakukan uji statistik Mann Whitney. Hasil
menunjukkan intervensi self tapping lebih efektif menurunkan level nyeri dysmenorrhea
primer pada mahasiswi PSIK FK UGM dengan nilai p = 0,007. Kesimpulannya terdapat
pengaruh terapi self tapping terhadap terhadap level nyeri dysmenorrhea primer pada
mahasiswi PSIK FK UGM. Terapi self tapping dapat dijadikan pilihan penanganan untuk
mengurangi nyeri pada saat mengalami dysmenorrhea primer.
D. Pembahasan
Pelaksanaan terapi dilakukan dengan durasi selama 15 menit dengan intesitas dan
kekuatan totok sedang. Secara fisiologis self tapping dapat menghilangkan ketegangan
fisik, memberikan perasaan nyaman dan energi yang baru, pengurangan nyeri fisik dan
kelelahan, pengurangan gejala stres fisik, adanya aktivasi sistem saraf parasimpatis, dan
adanya peningkatan hormon serotonin (The Association of Tapping Touch, 2010).
Penelitian terkini yang dilakukan di Toho University Jepang mengenai pengaruh terapi
tapping terhadap hormon serotonin menunjukkan hasil terapi tapping dapat
meningkatkan hormon serotonin. Serotonergik (5-HT) neuron diketahui berperan dalam
menghilangkan kecemasan, nyeri, ketegangan dan gejala depresi pada manusia (Madjid,
2011). Serotonergik (5-HT) diketahui memiliki peran yang penting dalam penurunan
level kecemasan, ketegangan, nyeri, dan gejala depresi diantara manusia. Sekresi
serotonin dapat ditingkatkan oleh aktivitas yang berirama seperti bejalan, berenang,
mengunyah,dll (Muller et al., 2010). Self tapping atau tapping touch merupakan terapi
yang melibatkan perilaku berirama, yaitu dengan melakukan sentuhan secara berirama
menggunakan bantalan jari-jari tangan kanan dan kiri secara bergantian. Adanya gerakan
yang berirama ini menyebabkan peningkatan sekresi serotonin.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Arita di Departemen Medis Toho
University, membuktikan adanya kadar serotonin yang meningkat pada responden yang
melakukan tapping touch. Terdapat sembilan responden yang berumur 18-76 tahun.
Responden diminta untuk melakukan tapping touchsecara berpasangan selama 15 menit.
Untuk menilai aktivitas serotonergik, dilakukan pemeriksaan kadar serotonin pada darah
dan urin sebelum dan sesudah melakukan terapi. Hasilnya didapatkan bahwa terdapat
peningkatan kadar serotonin yang signifikan antara sebelum dan sesudah terapi. Selain
itu, untuk menilai efek psikologis dilakukan pengukuran dengan parameter Profile of
Mood States (POMS) dan Visual Analog Scale (VAS). Hasilnya menunjukkan bahwa
terjadi pengurangan kecemasan, kelelahan, kebingungan, stres, dan nyeri (The
Association of Tapping Touch, 2010).
Setelah dilakukan anjuran untuk melakukan terapi self tapping yang diberikan
kepada pasien dan pihak keluarga, didapatkan pernyataan bahwa pasien mengatakan ia
nyaman dan nyeri yang dirasakan berkurang. Pihak keluarga pun ikut terlibat dalam
melakukan hal tersebut. Karena dukungan keluarga juga ikut mempengaruhi motivasi
pasien untuk mengikuti anjuran.
E. Kesimpulan
Self tapping adalah tapping touch yang dilakukan secara mandiri. Tapping touch
adalah sebuah teknik perawatan secara menyeluruh yang menggunakan sentuhan dan
irama. Pijatan lembut membantu untuk mengurangi ketegangan dalam tubuh dan pikiran
serta untuk meningkatkan suatu perasaan sejahtera dan pemikiran positif. Self tapping
merupakan terapi sederhana yang mudah dilakukan oleh siapapun, dapat dilakukan
sendiri dan tidak memerlukan biaya yang banyak (The Association of Tapping Touch,
2010).
Pelaksanaan terapi dilakukan dengan durasi selama 15 menit dengan intesitas dan
kekuatan totok sedang. Secara fisiologis self tapping dapat menghilangkan ketegangan
fisik, memberikan perasaan nyaman dan energi yang baru, pengurangan nyeri fisik dan
kelelahan, pengurangan gejala stres fisik, adanya aktivasi sistem saraf parasimpatis, dan
adanya peningkatan hormon serotonin (The Association of Tapping Touch, 2010). Setelah
dilakukan anjuran untuk melakukan terapi self tapping yang diberikan kepada pasien dan
pihak keluarga, didapatkan pernyataan bahwa pasien mengatakan ia nyaman dan nyeri
yang dirasakan berkurang. Pihak keluarga pun ikut terlibat dalam melakukan hal tersebut.
Karena dukungan keluarga juga ikut mempengaruhi motivasi pasien untuk mengikuti
anjuran.
F. Saran
Penelitian ini dapat diaplikasikan di rumah sakit atau di rumah untuk menangani masalah
disminore yang muncul akibat dari kelaianan menstruasi yang diderita oleh perempuan.

G. Daftar Pustaka
The Association of Tapping Touch. (2010). Tapping touch, holistic care for body,
mind and planet. Retrived from www.tappingtouch.org.
Anugraheni, V.M.D ., & Wahyuningsih, A. 2013. Efektivitas Kompres Hangat
Dalam Menurunkan Intensitas Nyeri Dysmenorrhoea Pada Mahasiswi Stikes RS. Baptis
Kediri. Jurnal Keperawatan, (online), Vol 6 No 1, (http://ced.petra.ac.id, diakses 4
Desember 2019)
Marni, & Ambarwati, R. 2015. Efektifitas Relaksasi Napas Dalam Terhadap
Penurunan Nyeri Haid. Jurnal Keperawatan, (online), (http://journal.akpergshwng.ac.id,
diakses 4 Desember 2019)
Rosdahl, C.B., & Kowalski, M.T,. 2014. Buku Ajar Keperawatan Vol 2. Edisi ke
10.Jakarta: EGC
Lismidiati, Wiwin., dkk. (2017). Pengaruh Self Tapping terhadap Penurunan Level
Dysmenorhea pada Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan. Jurnal Keperawatan.
Vol 5 No 1.

Anda mungkin juga menyukai