PENDAHULUAN
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui
(8,16)
jalan lahir atau, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
Persalinan merupakan suatu kondisi fisiologis yang akan dialami oleh setiap
orang. Akan tetapi, kondisi yang fisiologis tersebut dapat menjadi patologis
apabila seorang ibu tidak mengetahui kondisi yang fisiologis dan seorang
membantu menurunkan angka kematian ibu sesuai dengan misi MDGs 2015
ruda paksaan pada jaringan terdapat pula yang menggambarkan nyeri sebagai
istilah kerusakan.(6,9)
(pemendekan) otot rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada
pinggang, daerah perut dan menjalar kearah paha. Kontraksi ini menyebabkan
1
2
Nyeri pada persalinan terjadi dalam setiap proses persalinan mulai dari
kala I sampai Kala IV. Menurut S.A Goelam tahun 1990, rata- rata proses
persalinan berlangsung ±14-23 jam bagi ibu primipara, dan ± 8-12 jam pada
laporan hasil survei penelitian tahun 2015, sebagian besar persalinan selalu
disertai dengan timbulnya rasa nyeri. Dilaporkan dari 2.700 ibu bersalin hanya
sekitar 15% yang merasakan nyeri ringan, 35% nyeri sedang, 30% nyeri berat,
dan 20% nyeri sangat berat atau tidak bisa terkontrol. Nyeri yang berat dan
lama dalam proses persalian berakibat buruk bagi ibu maupun janin yang
“5P” power (kekuatan ibu saat mengedan) passage (jalan lahir), passanger (janin,
plasenta dan selaput ketuban), position (posisi letak janin dan ibu), psychologis
diberikan sehingga ibu bersalin merasa aman dan nyaman. Pada saat persalinan
3
uterus (his) secara efektif. Jika kontraksi uterus kurang efektif (lambat) pada kala I
dan pada kala II dapat mengakibatkan kemajuan persalinan menjadi tidak adekuat
dan pada kala I fase aktif kekuatan ibu sangat diperlukan karena dapat
Nyeri persalinan merupakan suatu kondisi yang fisiologis, nyeri persalinan mulai
timbul pada persalinan kala I fase laten dan fase aktif. Nyeri persalinan dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang secara umum dapat dikategorikan menjadi
dua, yaitu faktor internal dan dan eksternal. Faktor internal diantaranya adalah
pengalman dan pengetahuan tentang nyeri, usia, aktivitas fisik, dan kondisi
menimbulkan efek merugikan serta mengacu pada asuhan sayang ibu. Salah
Massage yaitu salah satu bentuk tindakan untuk mengurangi rasa sakit.
mengurangi rasa nyeri. Massage merupakan terapi nyeri yang paling primitif
meremas bagian tubuh yang nyeri. Dengan melakukan tekanan tangan pada
rasa sakit, membantu relaksasi pada ibu saat proses persalinan, memperbaiki
sistem endorphin ini. Salah satunya massage endorpin yang merupakan teknik
sentuhan serta massage ringan yang dapat menormalkan denyut jantung dan
tekanan darah, serta meningkatkan kondisi rileks dalam tubuh ibu dengan
Massage terhadap Intensitas Skala Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan”. Hasil
sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap istri saat kehamilan maupun
menurunkan nyeri punggung ibu hamil dari pada massage endorphin yang
dilakukam oleh tenaga kesehatan. Hal ini dapat terjadi karena ada ikatan
antara suami dan ibu hamil ketika melakukan massage endorphin dimana
6
suami adalah orang terdekat ibu.(16) Penelitiana lainnya yang dilakukan oleh
Diana Septi Anggraeni pada tahun 2014 tentang pengaruh dukungan suami
dengan nyeri persalinan. Semakin baik dukungan yang diberikan oleh suami
saat proses persalinan, maka nyeri persalinan yang dirasakan ibu akan semakin
berkurang. (3)
persalinan juga akan menambah rasa percaya diri ibu. Pijatan lembut yang
dilakukan suami di daerah punggung akan membuat lebih nyaman dan lebih
tenang karena pijatan dan sentuhan yang menimbulkan rasa nyaman akan
lebih cepat dikirim oleh otak dari pada rangsangan rasa sakit. Sehingga rasa
sakit akan ditutupi oleh rasa nyaman dan dapat mengurangi nyeri kontraksi.
Pijatan dan sentuhan suami pada ibu yang akan melahirkan terbukti dapat
menormalkan denyut jantungdan tekanan darah sehingga ibu bisa lebih rileks
dan nyaman.(5,7,16)
Massage lembut dari suami dapat membuat ibu merasa tenang, nyaman
dan rileks. Ibu juga merasa adanya dukungan dari orang terdekat. Perasaan
kepada ibu di daerah bahu hingga punggung bagian bawah dapat mengurangi
7
rasa nyeri kontraksi, membuat tubuh rileks, mempercepat proses kelahiran dan
pijatan halus dan tidak boleh terlalu keras agar tidak menyakiti ibu dengan
berfungsi untuk meredakan rasa sakit yang disebut dengan hormon endorphin.
(2,5,6,9,10)
semakin baik dukungan yang diberikan oleh suami saat proses persalinan,
Semarang persalinan pada Januari 2019 – Juni 2019 sebanyak 1.984 orang
terdiri dari 829 bersalin normal dan 1.155 dengan SC. Adapun ibu bersalin
yang dilakukan peneliti terhadap bidan tentang tindakan yang dilakukan untuk
mengurangi nyeri persalinan yaitu bidan hanya memberikan saran kepada ibu
rasa sakit akan hilang pada saat bayinya lahir nanti, 2 orang miring kekiri dan
Oleh karena itu perlu penanganan tambahan untuk mengurangi rasa nyeri
dan suami untuk membantu mengurangi rasa nyeri persalinan salah satunya
B. Perumusan Masalah
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri saat
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
usia kehamilan
D. Manfaat Penelitian
10
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat aplikatif
nyeri persalian
b. Bagi pendidikan
menghadapi persalinan
E. Originalitas Penelitian
11
A. Tinjauan Teori
1. Persalinan
a. Definisi Persalinan
oleh setiap orang akan tetapi kondisi yang fisiologis yang akan dialami
oleh setiap orang. Akan tetapi kondisi yang fisiologis tersebut dapat
kematian ibu sesuai dengan misi MDGs 2015 yang berganti menjadi
sendiri melalui jalan lahir tanpa bantuan alat dan tidak melukai ibu
jam.
bantuan tenaga dari luar. Yang dimaksud tenaga dari luar adalah
14
15
2) Kontraksi Uterus
3) Blood show
a) Fase laten, fase disaat tubuh ibu mulai menuju proses persalinan. Fase
menjadi 4 cm.
16
(2) Fase dilatasi maksimal yang terjadi dalam waktu 2 jam dan
(3) Fase deselerasi yang terjadi selama 2 jam dan pembukaan menjadi
menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan
terdiri dari his atau kontraksi uterus, retraksi pada otot rahim dan
dari ibu
sekelilingnya
2. Nyeri
a. Pengertian (6)
emosi, pada perasaan takut, mual dan mabuk. Terlebih lagi, setiap
perassan nyeri dan intensitas sedang sampai kuat disertai oleh rasa cemas
perasaan itu.
jaringan rusak dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan
jaringan akut atau potensial yang terlokalisasi pada suatu bagian tubuh.
dan takut, secara umum nyeri digambarkan sebagai keadaan yang tidak
nyaman, akibat dari ruda paksaan pada jaringan terdapat pula yang
Nyeri bisa terjadi karena adanya rangsangan mekanik atau kimia pada
kehidupan nyeri dapat bersifat lama dan ada yang singkat, berdasarkan
lama waktu terjadinya inilah maka nyeri dibagi menjadi dua, yaitu
tegangan otot.
periode waktu. Nyeri kronik sulit untuk menentukan awitnya. Nyeri ini
dsapat menjadi lebih berat yang dipengaruhi oleh lingkuna dan faktor
3) Nyeri visera
4) Nyeri alih
5) Nyeri neuropati
20
1) Usia
bagaimana usia muda dan lansia bereaksi terhadap nyeri Usia muda
2) Jenis kelamin
Secara umum, pria dan wanita tidak berbeda secara makna dalam
respon terhadap nyeri. Toleransi nyeri sejak lama telah menjadi sub-
yek penelitian yang melibatkan pria dan wanita, akan tetapi toleransi
jenis kelamin
3) Kebudayaan
persepsi nyeri.
4) Makna nyeri
pasangannya.
5) Perhatian
6) Ansietas
7) Keletihan
8) Pengalaman sebelumnya
akan menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan
datang.
23
9) Gaya koping
terhadap klien.
dan persepsi nyeri pada daerah kulit dan terutama bagian superfiial
yang berespon hanya pada stimulus yang kuat, yang secara potensial
nyeri yang berada pada daerah sendi, otot skelet, fasia, tendon dan
Nyeri yang berasal dari organ ini diakibatkan dari stimuli reseptor
Serabut saraf ini bercabang sangat dekat dengan asalnya pada kulit
sentral dari cabang yang lebih jauh dan berhubungan dengan rantai
lebih besar. Sebagai akibat hubungan antara serabut saraf ini, nyeri
Meski aktivasi yang kuat dari serabut reseptor nyeri pada kulit
Selain zat kimiawi diatas, ada zat kimia lain yang berfungsi
dari kata : Endogeneus dan Morfin) dan enkefalin. Zat kimia ini
lain.
ke korteks serebri. Agar nyeri dapat diserap secara sadar, neuron pada
kehamilan dan persalian ransa nyeri diartikan sebagai sebuah sinyal untuk
rasa sakit pada pinggang, daerah perut dan menjalar kearah paha.
Mekanisme nyeri :
1) Nyeri Visetal : rasa nyeri yang dialami ibu karena perubahan serviks
dan iskemia uterus pada persalinan kala I. Kala I fase laten lebih banyak
daerah terendah janin terjadi pada fase aktif dan transisi. Ibu akan
biasanya mengalami nyeri hanya selama kontraksi dan bebas rasa nyeri
2) Nyeri Stomatik : nyeri yang dialami ibu pada akhir kala I dan Kala II
persalinan.
yang lain .
pesan nyeri ke otak. Teori Gate Control menyatakan bahwa selama proses
yang berlawanan yang lebih kuat, cepat dan berjalan sepanjang serat
gelatinosa lalu memblokir pesan nyeri sehingga otak tidak mencatat pesan
nyeri tersebut.
29
fundus uterus.
5) Adanya dilatasi dari serviks dan segmen bawah rahim. Banyak data
karena dilatasi serviks dan segmen bawah rahim oleh karena adanya
kontraksi.
syaraf yang berbeda-beda. Nyeri pada kala satu terutama berasal dari
uterus
menanyakan tingkatan intensitas atau merajuk pada skala nyeri. Hal ini
30
intensitas tidak nyeri sampai nyeri yang tidak tertahankan, skala dengan
gambar kartun profil wajah dan sebagainya. Intensitas nyeri rata-rata ibu
bersalin kala I fase aktif digambarkan dengan skala VAS sebesar 6-7
visceral. Nyeri ini dapat dirasdakan orang lain yang bukan merupakan
asalnya disebut nyeri alih (reffered pain). Pada persalinan nyeri alih
janin.
3) Episiotomy
4) Kondisi psikologis
1) Budaya
2) Emosi
darah dan oksigen ke dalam otot - otot uterus berkurang karena arteri
terelakkan. Maka dari itu, ketika ibu yang sedang melahirkan ini dalam
keadaan rileks yang nyaman, semua lapisan otot dalam rahim akan
sudah terbiasa dengan latihan relaksasi, jalan lahir akan lebih mudah
hanyalah rasa sakit dan sang ibu pun bertambah panik dan stress. Pada
saat tubuh dalam keadaan stres, hormon stres yaitu katekolamin akan
alami di dalam tubuh. Menurut para ahli, endorphine ini efeknya 200
3) Pengalaman persalinan
4) Support system
33
5) Persiapan persalinan
ibu dapat memilih berbagai teknik atau metode latihan agar ibu dapat
mengatrasi ketakutannya.
6) Kepribadian
Kepribadian ibu berperan penting terhadap rasa sakit, ibu yang secara
alamiah tegang dan cemas akan lebih lemah dalam menghadapi stres
7) Kelelahan
1) Metode Farmakologi
Antara lain :
2) Metode Nonfarmakologi
a) Musik
b) Posisi, postur
e) Lingkungan persalinan
f) Accupressure
g) Accupuctur
h) Massage
i) Aroma terapi
j) Metode hypnobirthing
1) Intensitas nyeri
Misal; tidak nyeri, sedikit nyeri, nyer sedang, nyeri berat, hebat atau
skala ( - 10 yang bermakna 0= tidak nyeri dan 10= nyeri sanga hebat.
2) Karakteristik nyeri
lengkapnya ;
dengan kalimat nyeri seperti ditusuk, terbakar, sakit nyeri dalam atau
yang nyerinya minimal sampai kea rah nyeri yang sangat. Namun
hal ini akan sulit dilakukan apabila nyeri yang dirasakan bersifat
yang dialami oleh individu yang akan diukur tingkat nyerinya. Salah
nyeri sedang pada skala 4 sampai 6, dan intensitas nyeri berat pada
skala 7-10.
Tingkat
Skor Skala Deskripsi
Nyeri
1 Tidak Nyeri 0 Nyeri normal atau tidak nyeri
4. Massage Endorphin
a. Massage (2,4,5,7,9)
bahu, leher, wajah, dan punggung bisa meredakan ketegangan otot serta
b. Massage Endorphin
untuk mengelola rasa sakit. Teknik ini bisa dipakai untuk mengurangi rasa
Sentuhan ringan ini mencakup massage yang sangat ringan yang bisa
oksitosin(1)
merupakan molekul protein yang diproduksi sel-sel dari sistem syaraf dan
Masssage ini boleh dilakukan pada saat umur kehamilan lebih dari
dan nifas. Teknik massage endorphin ini juga sangat mendukung teknik
relaksasi yang dalam dan membantu membentuk ikatan antara ibu, suami
di otak dan tubuh selama latihan; itu adalah satu jenis hormon peptida
hanya dengan kekayaan kimia yang berbeda. Dan berikut kegunaan dari
endorphin:
tubuh manusia, maka endorphin adalah penghilang rasa sakit yang terbaik.
empat kunci bagi tubuh dan pikiran: yaitu meningkatkan sistem kekebalan
tubuh / the immune system, mengurangi rasa sakit, mengurangi stress, dan
kanker.
riset tentang mengelola rasa sakit dan relaksasi. Teknik ini bisa dipakai
1) Cara 1
dengan lembut untuk beberapa saat. Setelah itu bidan atau suami
dibagian tubuh lain, termasuk telapak tangan, leher, dan bahu, serta
paha.
2) Cara 2
bersifat aktif hdan ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung.
seperti suami
Massage lembut yang dilakukan suami di daerah punggung dan panggul akan
membuat lebih nyaman dan lebih tenang karena massage dan sentuhan yang
daripada rangsangan rasa sakit. Sehinggarasa sakit akan ditutupi oleh rasa
nyaman dan dapat mengurangi nyeri kontraksi. massage dan sentuhan suami
pada ibu yang akan melahirkan terbukti dapat meningkatkan pelepasan zat
dan tekanan darah. Sehingga ibu bisa lebih rileks dan nyaman.
Kehadiran suami di ruang persalinan juga akan menambah rasa percaya diri
ibu. Suami dapat meningkatkan dan menuntun ibu tentang terknik pernapasan
46
yang telah dipelajari bersama. Suami dapat menuntun ibu untuk untuk berdoa
Kata-kata penyemangat dari suami akan memberikan energi kekuatan pada ibu
ketika timbul rasa lelah dan tidak bertenaga. Apabila ibu yang mengalami
persalinan sulit dukungan dari suami dan tim medis membuat ibu tetap
kelahiran membuat ikatan yang kuat antara ibu, suami dan bayinya.
proses persalinan
datang
11. Suami bertugas memberi azan pada bayi bila beragam islam
47
B. KERANGKA TEORI
Persalinan
Dampak :
Tanda Persalinan
a. Tenaga menurun
a. Dilatasi Serviks Nyeri Persalinan b. Kelelahan Kematia
b. Kontraksi Uterus
c. Partus lama n
c. Blood Show
C. KERANGKA KONSEP
Massage
endorphin suami
Intensitas nyeri
persalinan
Massage
endorphin bidan
D. VARIABEL PENELITIAN
Variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan
E. HIPOTESIS
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dependen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol, dan
control group, pada desain penelitian ini dilakukan pretest sebelum diberi
dalam penelitian ini hasil skala nyeri sesudah diberikan massage endorphine
suami dan bidan . Bentuk desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
C. Definisi Operasional
instrumen.
56
Skala
Variabel Defenisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Pengukur
an
Massage Teknik sentuhan dan Standar - -
endorphin pemijatan ringan Oprasional
menggunakan ujung jari Prosedur
tangan selama 5-10 menit, (SOP)
diawali dengan massage
menganjurkan ibu untuk endorphin
melakukan teknik nafas
dalam dan rileksasi sambil
memejamkan mata untuk
beberapa saat. Sentuhan
tangan sampai lengan
bawah, punggung
membentuk huruf v
menuju tulang ekor,
kemudian dilanjutkan
dengan pemijatan dan
mengelus lembut bagian
punggung ibu, dilanjutkan
paha sampai telapak kaki
bergantian kanan dan kiri,
meletakkan kedua tangan
di perut, mengelus dengan
belaian lembut
menggunakan ujung-ujung
jari tangan. Dilakukan
setiap ada kontraksi.
Tingkat Rasa sakit yang dirasakan Menggunak Tidak nyeri : 0 Ordinal
nyeri ibu bersalin karena an lembar Nyeri ringan :
persalinan kontraksi uterus dan observasi 1-3
dilatasi serviks lembar Nyeri sedang :
(pembukaan 4-8) yang pengkajian 4-5
menimbulkan rasa sakit nyeri NRS Nyeri berat
pada pinggang, sifatnya berkontraksi : 7-
hilang timbul dan 9
dirasakan pada saat Nyeri berat tidak
kontraksi dan hilang saat terkontrol : 10
relaksasi
57
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang melahirkan
pada bulan Desember 2019 bila dengan estimasi sejumlah 112 orang.
2. Sampel
Keterangan :
t = Jumlah kelompok
Sampel penelitian
2n-1 < 15
2n < 15
58
n < 16
3. Teknik Sampling
bidan.
a. Kriteria inklusi
adalah :
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eklusi adalah kriteria dari subjek peneliti yang tidak boleh ada,
adalah:
E. Instrumen Penelitian
ini adalah kuesioner dan lembar observasi, yang terdiri dari dua bagian :
tindakan, dan juga terdapat lembar observasi berupa SOP. Kemudian alat
Merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian karena tujuan utama
a. Data Primer
b. Data Sekunder
sudah jadi yang dapat dikumpulkan dari pihak lain. Data sekunder
61
Semarang.
a. Tahap persiapan
Tamtama Semarang
b. Tahap Pelaksanaan
sampling.
62
untuk ditandatangani.
puncak his.
miring atau duduk. Teknik sentuhan ringan ini sangat efektif jika
melakukan dokumentasi.
data.
d. Evaluasi
Rating Scale.
3. Alur Penelitian
Populasi
N = 112
Sampel
n = 32
Hasil Hasil
Uji Normalitas
( Saphiro Wilk )
G. Pengolahan Data
1. Editing
2. Scoring
3. Coding
kode 1
kode 2
4. Tabulating
endorphin bidan.
67
5. Cleaning
H. Analisis Data
1. Analisa univariat
penelitian. Hasil dari penelitian ini yaitu tingkat nyeri pada oibu bersalin
devisiasi.
2. Analisa bivariat
Uji normalitas data menggunakan uji shapiro wilk, jenis uji ini
dipilih karena jumlah sampel dalam penelitian (<50). Uji shapiro wilk
bidan pada ibu bersalin. Jika uji normalitas berdistribusi normal dengan
nilai p>0,05 maka uji t berpasangan yang digunakan yaitu paired t test
normalitas data didapatkan data berdistribusi tidak normal p<0,05 maka uji
yang dipilih adalah wilcoxon. Untuk mengetahui uji beda antar kelompok
p>0,05, namun jika data berdistribusi tidak normal maka uji yang
persalinan.
yang digunakan pada penelitian ini adalah data yang dapat dianalisis
Pada penelitian ini data berdistribusi tidak normal sehingga uji yang
Nyeri kala I pada ibu bersalin 0,02 < 0,05 Tidak 7,87
sebelum dilakukan massage Normal
endorphin suami
Nyeri kala I pada ibu bersalin 0,18 < 0,05 Tidak 8,85
sebelum dilakukan massage Normal
endorphin bidan
Nyeri kala I pada ibu bersalin 0,93 < 0,05 Tidak Wilcoxon
sesudah dilakukan massage Normal 9,04
endorphin bidan
Berdasarkan pada tabel dittas data berdisribusi tidak normal karena nilai p-
value kurang dari 0,05 sehingga uji statistic yang digunakan Wilcoxon.
70
I. Etika Penelitian
Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai
berikut :
responden menolak.
Dalam penelitian akan dijamin kerahasiaan data dari data para responden
dengan cara nama responden tidak dicantumkan hanya diberi kode pada
3.Confidentiality
subjek penelitian.
5.Trust (Kejujuran)
6.Objectivetas (Objektivitas)
berlangsung.
72
BAB IV
A. Hasil Penelitian
analisa bivariat. Proses uji yang dilakukan meliputi uji normalitas data dan
dan dengan sistem pre dan post tes. Hasil analisis selanjutnya di
1. Analisis Univariat
1) Umur
Tabel 4.1
Data Responden Massage Endorphin Berdasarkan Paritas
Umur Jumlah %
<20 tahun 1 7
20-35 tahun 25 75
>35 tahun 6 18
Total 32 100
73
2) Paritas
Tabel 4.2
Data Responden Massage Endorphin Berdasarkan Paritas
Paritas Jumlah %
Belum pernah melahirkan 12 38
Melahirkan 1 kali 9 28
Melahirkan 2-3 kali 11 34
Total 32 100
Mayoritas responden yang belum pernah melahirkan
Tabel 4.8
Data Responden Massage Endorphin Berdasarkan Umur Kehamilan
Umur Kehamilan Jumlah %
37-39 Minggu 23 72
40-42 Minggu 8 25
43 Minggu 1 3
Total 32 100
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi responden berdasarkan intensitas nyeri
persalinan Sebelum dan sesudah dilakukan Massage endorphine
suami
Nyeri N Median Std. Deviasi Min Max
Sebelum 16 7.00 0.834 6 8
Sesudah 16 3.00 0.806 2 4
tengah yaitu 7.00 dengan standar deviasi 0.834. Skala nyeri paling
deviasi 0.806. Skala nyeri paling rendah 2.0 dan tertinggi 4.0
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi responden berdasarkan intensitas nyeri
persalinan Sebelum dilakukan Massage endorphine bidan
Nyeri N Median Std. Deviasi Min Max
Sebelum 16 7.00 1.125 5 8
Sesudah 16 5.00 1.276 3 7
tengah yaitu 7.00 dengan standar deviasi 1.125. Skala nyeri paling
deviasi 1.276. Skala nyeri paling rendah 3.0 dan tertinggi 7.0.
2. Analisis Bivariat
Sebelum dilakukan analisa bivariat terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas untuk menentukan alat ukur yang akan digunakan dalam anlisa
Tabel 4.11
Uji Statistik Penelitian Intensitas Nyeri Sebelum Dan Sesudah
Dilakukan Massage endorphine suami Pada Ibu Bersalin
Shapiro-wilk ρ value
N Mean Rank
sig
Nyeri Sebelum dilakukan 0,002
16 0,000
massage endorphine suami
0,000
Nyeri Sesudah dilakukan 0,003
16 8,50
massage endorphine suami
Keterangan : uji normalitas Wilcoxon
76
dengan uji wilcoxon didapatkan nilai rata-rata (mean rank) tingkat nyeri
nilai p-value 0,000 ≤ 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hal ini
Tabel 4.12
Uji Statistik Penelitian Intensitas Nyeri Sebelum Dan Sesudah
Dilakukan Massage endorphine bidan Pada Ibu Bersalin
Shapiro
N Mean Rank p-value
Wilk
Sebelum dilakukan massage
16 0,000 0,018
endorphine bidan
0,000
Sesudah dilakukan massage
16 8,50 0,093
endorphine bidan
Keterangan : uji normalitas Wilcoxon
77
dengan uji wilcoxon didapatkan nilai rata-rata (mean rank) tingkat nyeri
Jadi semua nilai tersebut ≤0,05 yang berarti distribusi data tidak
Tabel 4.13
Uji Statistik Penelitian Intensitas Nyeri Sesudah Dilakukan
Massage endorphin suami Dan Massage endorphin bidan Pada
Ibu Bersalin
N Mean Rank ρ value Z
Massage endorphine
16 09.75
suami -4.153
0,000
Massage endorphine
16 23.25
bidan
Keterangan : uji beda Mann Whitney Test
endorphine suami nilai mean rank 09.75, pada kelompok yang diberi
hasil uji statistic bivariate didapatkan hasil ρ value adalah 0,000 (< 0,05).
B. Pembahasan
1. Analisa Univariat
1) Usia responden
sehingga nyeri yang dirasakan menjadi lebih berat. Pada usia muda
2) Paritas Responden
yang paling dominan mengalami nyeri persalinan berat adalah ibu bersalin
Selain itu proses melahirkan yang tidak sama dengan multipara, karena
endorphine suami
lain. Nyeri kala I ibu bersalin sebelum pada kelompok yang mendapat
pada ibu bersalin memiliki nilai paling rendah 2 dan tertinggi 4. Dengan
melalui serabut syaraf delta dan serabut syaraf C yang berasal dari
fisiologis yang akan dialami oleh seorang wanita. Akan tetapi Sifat
setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya. Nyeri yang dialami oleh
kontraksi. Akan tetapi nyeri ini tidak boleh dibiarkan begitu saja,
pada ibu.
panggul akan membuat lebih nyaman dan lebih tenang karena massage
akan ditutupi oleh rasa nyaman dan dapat mengurangi nyeri kontraksi.
Massage dan sentuhan suami pada ibu yang akan melahirkan terbukti
percaya diri ibu. Suami dapat meningkatkan dan menuntun ibu tentang
lancar. Suami dapat menjadi penghubung antara ibu dengan dokter atau
yang diberikan oleh suami saat proses persalinan, maka akan semakin
rendah nyeri yang dirasakan ibu ketika proses persalinan. Dalam hal ini
bidan adalah nyeri berat dengan nilai tengah yaitu 7.00 dan intensitas
5.00, yang berarti terdapat selisih 2.00. Nilai standar deviasi sebelum
lain. Nyeri kala I pada ibu bersalin sebelum pada kelompok massage
persalinan oleh karena adanya perubahan fisiologis dari jalan lahir dan
otot uterus saat kontraksi, iskemia korpus uteri dan peregangan segmen
bawah rahim dan kompresi saraf di servik. Nyeri yang dirasakan akan
fisiologis yang akan dialami oleh seorang wanita. Akan tetapi Sifat
setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya. Nyeri yang dialami oleh
kontraksi. Akan tetapi nyeri ini tidak boleh dibiarkan begitu saja,
yang sifatnya mendukung berarti bersifat aktif hdan ikut serta dalam
2. Analisa Bivariat
Perbedaan nyeri kala I pada ibu bersalin sebelum dan sesudah pada
hasil p value sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
bersalin.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa dukungan dari orang terdekat
membuat ikatan yang kuat antara ibu, suami dan bayi.(buku ungu)
86
massage endorphine suami selama 5-10 menit setiap ada kontraksi selama
menormalkan denyut jantung dan tekanan darah. Sehingga ibu bisa lebih
yang akan dialami oleh seorang wanita. Akan tetapi Sifat nyeri persalinan
sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam
hal skala atau tingkatannya. Nyeri yang dialami oleh ibu bersalin akan
tetapi nyeri ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, sehingga perlu diberikan
dan serabut syaraf C yang berasal dari dinding lateral dan fundus uteri.
(buku)
tingkat nyeri yang dirasakan ibu pada saat bersalin adalah skor 5
endorphine bidan.
endorphin untuk mengurangi atau meringankan rasa sakit pada ibu yang
Massage endorphin bidan ini diberikan selama 5-10 menit setiap ada
memfasilitasi persalinan.(buku)
89
normal ibu primipara di BPS S dan B Demak (p value = 0,000 < 0,05),
endorphin suami nilai mean rank 9.75, pada kelompok yang diberi
oleh karena adanya perubahan fisiologis dari jalan lahir dan rahim.
bawah rahim dan kompresi saraf di servik. Nyeri yang dirasakan akan
punggung dan panggul akan membuat lebih nyaman dan lebih tenang
nyaman akan lebih cepat dikirim ke otak dari pada rangsangan rasa
ini bisa dipakai untuk mengurangi rasa tidak nyaman selama proses
dukungan suami saat proses kelahiran membuat ikatan yang kuat antara
persalinan. Peran yang kedua adalah sebagai teman satu tim yang
yang diberikan oleh suami saat proses persalinan, maka akan semakin
92
rendah nyeri yang dirasakan ibu ketika proses persalinan. Dalam hal ini
A. Simpulan
1. Karakteristik Responden
a. Usia responden
b. Paritas Responden
sebesar (43,8%).
deviasi 0.834. Skala nyeri paling rendah adalah 6.0 dan tertinggi adalah
median 3.00 dengan standar deviasi 0.806. Skala nyeri paling rendah
deviasi 1.125. Skala nyeri paling rendah adalah 5.0 dan tertinggi adalah
endorphin bidan nilai median 5.00 dengan standar deviasi 1.276. Skala
tingkat nyeri. Uji Man Whitney Test didapatkan hasil pada kelompok yang
diberi perlakuan massage endorphin suami nilai mean rank 9.75, pada
kelompok yang diberi perlakuan massage endorphin bidan nilai mean rank
adalah 0,000 (< 0,05). Maka Ho ditolak Ho diterima yang artinya ada
yang diberi perlakuan massage endorphin suami nilai mean rank 9.75,
95
pada kelompok yang diberi perlakuan massage endorphin bidan nilai mean
rank 23.25 artinya yang lebih efektif adalah perlakuan massage endorphin
B. Saran
satunya dengan massage endorphin suami dan bidan, akan tetapi terapi
endorphin bidan.
3. Bagi ibu
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi ibu dalam
4. Bagi Institusi
aktif.