PENDAHULUAN
Persalinan adalah saat yang sangat dinanti-nantikan ibu hamil untuk dapat
disertai rasa nyeri yang membuat kebahagiaan yang didambakan diliputi oleh
yang telah maju 7- 14% bersalin tanpa rasa nyeri dan sebagian besar
berkembang dengan 290 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup, jika
ibu per 100.00 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Dunia menurun sekitar
Angka Kematian Ibu di Indonesia sampai saat ini msih cukup tinggi,
Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012 angka kematian ibu di Indonesia
2015 menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil
ibu diantaranya adalah perdarahan nifas sekitar 26,9%, termasuk infeksi luka
(pemendekan) otot rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada
pinggang, daerah perut dan menjalar kearah paha. Nyeri persalinan disebabkan
adanya regangan segmen bawah rahim dan servik serta adanya ischemia otot
rahim.Nyeri pada saat persalinan menempati skor 30-40 dari 50 skor yang
ditetapkan Wall dan Mellzack. Skor tersebut lebih tinggi dibandingkan syndrome
nyeri klinik seperti nyeri punggung kronik, nyeri akibat kanker, nyeri tungkai dan
lebih mahal juga berpotensi mempunyai efek samping bagi ibu maupun
2
Salah satu metode yang sangat efektif dalam menanggulangi rasa nyeri
adalah dengan Slow Stroke Back Massage (SSBM) yang merupakan salah satu
Menurut Hartini (2013:16) Slow Stroke Back Massage (SSBM) adalah salah
satu alternatif pengobatan non farmakologi yang dapat mengurangi rasa nyeri,
juga dapat diterapkan pada nyeri perineum. Slow Stroke Back Massage (SSBM)
pijatan dalam satu menit dan dilakukan dalam waktu 3-10 menit.
sangat efektif terhadap penurunan nyeri perineum derajat 2 pada ibu nifas 2
jam post partum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Paradise. Penelitian yang
dilakukan oleh Ma’rifatul (2014) menyebutkan bahwa nilai rata-rata nyeri pada ibu
nyeri menurun setelah diberikan teknik Endorphin massage menjadi 6,73. Hasil
(54,5%) dan 5 responden dengan nyeri berat sekali (45,5%). Hasil ini sama dengan
hasil yang didapatkan oleh peneliti Fitri (2018) dimana nyeri persalinan sebelum
intervensi adalah 6.43 dan intensitas nyeri setelah dilakukan intervensi adalah
intervensi. Karena stimulasi yang dilakukan terutama pada daerah saraf torakal
3
Berdasarkan uraian permasalahan dan beberapa hasil penelitian sebelumnya
maka penulis ingin menganalisa pengaruh slow stroke back massage terhadap
Diharapkan analisis jurnal ini dapat dijadikan tambahan teori dan bahan
bacaan tentang masalah keperawatan pada ibu bersalin Kala I dalam mengatasi
nyeri bersalin.
4
BAB II
METODE DAN TINJAUAN TEORITIS
Analisis jurnal ini menggunakan 3 (tiga) media atau metode pencarian jurnal,
3. BMC: rrtjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s41100-018-0162-y
1. Pengertian N yeri
Nyeri adalah suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak
5
yang dirasakan dalam kejadian- kejadian saat terjadi kerusakan. Nyeri merupakan
proses persalinan. Rasa nyeri dari persalinan adalah manifestasi dari adanya
sakit pada pinggang, daerah perut dan menjalar ke arah paha. Kontraksi ini
(pemendekan) otot rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada
pinggang, daerah perut dan menjalar kearah paha. Nyeri persalinan disebabkan
adanya regangan segmen bawah rahim dan servik serta adanya ischemia otot
6
naik ke tractus lissur, dan menyilang di garis median ke sisi lainnya, dan
tertentu dari impuls saraf. Teori ini bertujuan bahwa rangsangan yang kuat
Dalam teori ini dikatakan bahwa nyeri dapat diatur atau di hambat oleh
pertahanan. Selain itu juga terdapat neuron beta A yang lebih tebal dan lebih
yang dominan berasal dari serabut beta A, maka akan menutup mekanisme
sensasi nyeri.
7
d. Endogenous opiat Theory
Endorphine adalah opiat endogen tubuh atau morfin alami yang terdapat
terjadinya nyeri.
3. Penilaian Nyeri
dirasakan oleh penderita dapat diukur dengan skala pengukuran nyeri dan dengan
Judha (2012) menyebutkan salah satu cara untuk mengukur tingkat nyeri
| | | | | | | | | | |
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan:
tindakan manual.
(2012)
b. Kadar endorphin
Endorphin adalah opiat endogen tubuh atau morfin alami yang terdapat
9
yang merasakan nyeri dapat diartikan bahwa kadar endorphin didalam
tubuhnya rendah.
2.2.2 Inpartu
1. Pengertian
a. Kala I
pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka (Saifudin AB, 2009). Kala
1) Fase Laten
2) Fase Aktif
Fase aktif berlangsung 6 jam dan dibagi atas 3 sub fase yaitu :
sampai 4 cm.
10
b) Periode di latasi maksimal (steady) : Berlangsung sekitar 2 jam,
3) Kala II
Kala II disebut dengan kala pengeluaran janin, yaitu waktu uterus dengan
hingga lahir.
4) Kala III
5) Kala IV
proses persalinan oleh karena adanya perubahan fisiologis dari jalan lahir
dan rahim (Judha, 2012). Nyeri adalah rasa tidak enak akibat perangsangan
11
ujung- ujung saraf khusus. Selama persalinan dan kelahiran pervaginam,
perineum. Serat saraf aferen viseral membawa impuls sensorik dari rahim
1) Faktor Fisiologis
(a) Usia
Wanita yang sangat muda dan ibu yang tua mengeluh tingkat nyeri
sama dan pada waktu itu dapat mengatasi nyeri tersebut, akan lebih
12
Besar atau kecilnya janin mempengaruhi peregangan pada uterus
2) Faktor Psikologis
(a) Kecemasan
(Judha, 2012).
(b) Perhatian
13
c. Fisiologi nyeri pada inpartu
serviks dan iskemia uterus adalah nyeri viseral yang berlokasi di bawah
Biasanya nyeri dirasakan pada saat kontraksi saja dan hilang pada saat
relaksasi. Nyeri bersifat lokal seperti kram, sensasi sobek dan sensasi
panas yang disebabkan karena distensi dan laserasi serviks, vagina dan
jaringan perineum (Bobak & Jensen , 2004). Sensasi nyeri dihasilkan oleh
jaringan serat saraf kompleks yang melibatkan sistem saraf perifer dan
Sistem saraf otonom mengontrol aktifitas otot polos dan viseral, uterus
yang dikenal sebagai sistem saraf involunter karena organ ini berfungsi
otonom menuju sistem saraf pusat dari visera terutama melalui serat saraf
14
disebut nyeri alih. Nyeri ini adalah nyeri yang paling dominan dirasakan
selama kala ini diakibatkan oleh kekuatan kontraksi dan tekanan yang
Fenomena nyeri alih menjelaskan bagaimana nyeri pada suatu organ yang
terjadi pada organ yang letaknya jauh. Kasus yang kurang jelas adalah
15
abdomen, punggung bawah, dan rectum. Serat nosiseptif dari organ viseral
memasuki medulla spinalis pada tingkat yang sama dengan saraf aferan
2003).
dapat menurunkan kadar PaCO 2 ibu dan peningkatan PH. Apabila kadar
PaCO2 ibu rendah maka kadar PaCO2 janin juga rendah sehingga dapat
16
dalam kandungan. Dalam hal ini upaya untuk menurunkan nyeri pada
1. Pengertian
lambat, dengan penekanan berirama sebanyak 60 pijatan dalam satu menit dan
lumbal 1 yang merupakan sumber persarafan pada uterus dan cervik, teknik ini
dilakukan sebanyak 60 pijatan dalam satu menit dan dilakukan dalam waktu 3-10
menit.
2. Mekanisme kerja
a. Sistem Nervous
17
serabut saraf sensori A-beta yang lebih cepat sebagai
menutup gerbang sinap untuk transmisi impuls nyeri (Potter & Perry, 2007).
b. Sistem Hormonal
18
Gambar 2.1 Stimulasi
Kutan
Slow Sroke Back Massage
(SSBM)
1) Pengertian
2) Tujuan
3) Prosedur
a) Tahap Persiapan
19
(a) Bahan pelicin berupa krem, minyak atau lotion
privacy ruangan
b) Tahap orientasi
dan jendela/korden
c) Tahap pelaksanaan
mangkuk kecil
20
(3) Mengatur posisi klien dengan posisi miring kiri
diberi massage
21
Gambar 2.3 Slow Down Massage pada SSBM
reseptor dan terjadi penjalaran impuls nyeri oleh serabut saraf A delta dan C.
terbuka. Namun dengan pemberian stimulasi kutan slow stroke back massage,
dimana stimulus ini direspons oleh serabut A beta yang lebih besar, maka
stimulus ini akan mencapai otak lebih dahulu, dengan demikian akan menutup
gerbang nyeri sehingga persepsi nyeri tidak timbul. Di samping itu, stimulasi yang
menuju sistem saraf pusat. Jika impuls tersebut mengenai bagian kelabu pada
22
otak tengah (periaqueduktus), rangsangan yang diterima oleh periaqueduktus ini
defense atau pertahanan lapis kedua yang berperan secara non spesifik
membunuh virus dan sel tumor dengan cara merusak sel yang terinfeksi virus
dan sel kanker dengan melisiskan membran sel pada paparan pertama (Hartini
A, 2013).
23
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelebihan dan
Author/Penulis Tahun Metode Hasil Source
kekurangan
Efektivitas Slow 2017 Penelitian Hasil Statistik: uji - Kelebihan https://scholar.g
Stroke Back experimen, alternatif wilcoxon Penelitian ini dilakukan oogle.co.id
Massage Terhadap menggunakan didapatkan nilai P value dengan memberikan
Nyeri Perineum desain quasi (Exact. Sig/2 tailed) 0,002 intervensi langsung pada
Derajat 2 Pada Ibu experiment dengan (<0,05) artinya terdapat responden
Nifas 2 Jam Post rancangan pretest- perbedaan penurunan - Kekurangan:
Partum/ posttets tanpa tingkat nyeri perineum Desain penelitian yang
Meihartati control grup, sebelum dan sesudah digunakan hanya
jumlah sampel 20 diberikan slow stroke menggunakan 1 kelompok
orang. Analisis back massage. eksperimen
statistik
menggunakan
Wilcoxon.
Efektivitas 2018 Jenis penelitian Hasil penelitian - Kelebihan https://scholar.g
Stimulasi Kutan kuantitatif dengan menunjukkan rata-rata Penelitian ini dilakukan oogle.co.id
Slow Stroke Back pendekatan quasi intensitas nyeri persalinan dengan memberikan
Massage Terhadap eksperiment. sebelum intervensi adalah intervensi langsung pada
Penurunan Populasi berjumlah 6.43 dan setelah responden
Intensitas Nyeri 30 orang. Sampel dilakukan intervensi - Kekurangan:
Bersalin/ Fitri dengan teknik Non adalah 4.13. Terlihat nilai Desain penelitian yang
Random mean perbedaan antara digunakan hanya
Assignment. pengukuran pertama dan menggunakan 1 kelompok
Analisis data kedua adalah 2.3 dengan eksperimen
dengan uji statistik t standar deviasi 1.393.
Hasil uji statistik
didapatkan nilai 0.000
maka ada pengaruh teknik
stimulasi kutan slow stroke
back massage terhadap
penurunan intensitas nyeri
bersalin kala I.
Pengaruh 2017 Metode penelitian Hasil statistik - Kelebihan http://download.
Massage adalah quasi menggunakan pairet T Test Penelitian ini dilakukan portalgaruda.org
Effleurage eksperimental Ada Pengaruh massage dengan memberikan
Terhadap dengan pre and effleurage terhadap intervensi langsung pada
Pengurangan Rasa post test without pengurangan rasa nyeri responden
Nyeri Pada control group pada persalinan Kala I Fase - Kekurangan:
Persalinan Kala I desain. Sampel Aktif di Wilayah Kerja Desain penelitian yang
Fase Aktifdi penelitian sebanyak Puskesmas Kemalang. digunakan hanya
Wilayah Kerja 30 responden. menggunakan 1 kelompok
Puskesmas Analisis data eksperimen
Kemalang/ menggunakan uji
Rosalinna paired t-test
Pengaruh Terapi 2018 Penelitian Hasil penelitian ini - Kelebihan https://scholar.g
Pijat Terhadap menggunakan Pre menunjukkan terapi pijat Penelitian ini dilakukan oogle.co.id
Pengurangan Experimental memiliki pengaruh dengan memberikan
Nyeri Persalinan Design dengan terhadap nyeri persalinan intervensi langsung pada
Kala I Fase One Group Pretest- kala I fase aktif dengan responden
Aktif Pada Ibu Posttest. Sampel p-value <0,05. Endorphin- - Kekurangan:
Bersalin (Studi penelitian induced massage selama Desain penelitian yang
Kasus Di Kota berjumlah 36 persalinan kala I fase aktif digunakan hanya
Bandung/ responden dengan menggunakan 1 kelompok
Novianti teknik pengambilan eksperimen
sampling
Accidental.
Pengumpulan data
adalah melalui
wawancara dengan
menggunakan
kuesioner. Analisis
data menggunakan
univariat dan
bivariat uji t-
dependent.
Pengaruh Metode 2018 Penelitian ini ada pengaruh pemberian - Kelebihan https://scholar.g
Deep Back menggunakan deep back massage Penelitian ini dilakukan oogle.co.id
Massage metode quasi terhadap penurunan dengan memberikan
Terhadap eksperimen “one intensitas nyeri persalinan intervensi langsung pada
Intensitas Nyeri group pre-post test kala 1 fase aktif responden
Pada Persalinan design. sehingga penerapan deep - Kekurangan:
Kala I Fase Aktif back massage merupakan Desain penelitian yang
Di Klinik Pratama salah satu terapi non- digunakan hanya
Mutiara Bunda farmakologis sebagai menggunakan 1 kelompok
Kawalu Kota bagian integral dalam eksperimen
Tasikmalaya memberikan perawatan
Tahun dasar pertolongan
2018/Naviah persalinan.
3.2 Pembahasan
Stimulus nyeri yang mencapai ambang nyeri akan menyebabkan aktivasi reseptor
dan terjadi penjalaran impuls nyeri oleh serabut saraf A delta dan C. Adanya impuls
dengan pemberian stimulasi slow stroke back massage, dimana stimulus ini
direspons oleh serabut A beta yang lebih besar, maka stimulus ini akan mencapai
otak lebih dahulu, dengan demikian akan menutup gerbang nyeri sehingga persepsi
nyeri tidak timbul. Di samping itu, stimulasi yang diberikan dapat merangsang
pengeluaran morfin alami tubuh yaitu hormone endorphin dengan cara merangsang
reseptor saraf sensorik untuk dihantarkan menuju sistem saraf pusat. Jika impuls
(NK). NK merupakan second line defense atau pertahanan lapis kedua yang
berperan secara non spesifik membunuh virus dan sel tumor dengan cara merusak
sel yang terinfeksi virus dan sel kanker dengan melisiskan membran sel pada
stroke back massage dapat menurunkan intensitas nyeri terutama pada nyeri
slow stroke back massage terhadap nyeri perineum derajat 2 pada ibu nifas 2 jam
27
post partum. Hasil Statistik menggunakan uji alternatif wilcoxon didapatkan
nilai P value (Exact. Sig/2 tailed) 0,002 (<0,05) artinya terdapat perbedaan
penurunan tingkat nyeri perineum sebelum dan sesudah diberikan slow stroke
back massage.
Penelitian Fitri (2018) tentang efektivitas stimulasi slow stroke back massage
intervensi adalah 4.13. Terlihat nilai mean perbedaan antara pengukuran pertama
dan kedua adalah 2.3 dengan standar deviasi 1.393. Hasil uji statistik didapatkan
nilai 0.000 maka ada pengaruh teknik stimulasi kutan slow stroke back massage
pengurangan rasa nyeri pada persalinan Kala I Fase Aktif di Wilayah Kerja
signifikan terhadap pengurangan rasa nyeri pada persalinan Kala I Fase Aktif di
pengurangan nyeri persalinan Kala I Fase Aktif Pada Ibu Bersalin (Studi
Kasus Di Kota Bandung juga menemukan terapi pijat memiliki pengaruh terhadap
Beberapa penelitian tersebut juga diperkuat oleh teori Melzack dan Wall
28
menjelaskan secara persuasive aspek psikologis nyeri, fisiologi transmisi nyeri
dan pengaruh modulasi (Moayedi & Davis, 2013). Teori ini menekankan pada
penjelasan yang dapat diterima untuk pendekatan kendali nyeri non interventif
Efek yang ditimbulkan dari slow stroke back massage (SSBM) terhadap
adalah stimulasi kulit yang dilakukan untuk menghilangkan nyeri, bekerja dengan
cara mengaktifkan transmisi serabut saraf sensori A-beta yang lebih cepat sebagai
sinap untuk transmisi impuls nyeri (Ikhtiarinawati & Nuraini, 2010). Slow stroke
back massage ialah tindakan massage pada punggung dengan usapan yang
2012).
maka slow stroke back massage dapat digunakan sebagai salah satu intervensi
29
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
slow stroke back massage dapat digunakan sebagai salah satu intervensi
pada Kala I.
30
DAFTAR PUSTAKA
Atashi, V., Mohammadi, F., Dalvandi, A., Abdollahi, I., & Kazemi, R. (2012).
Effect of slow stroke back massage (SSBM) on shoulder pain and hand
function in patients with stroke. HAYAT, 18(2).
Danuatmaja, B., & Meiliasari, M. (2008). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit
(IV). Jakarta: Puspa Swara.
Fitri (2018) Efektivitas stimulasi slow stroke back massage terhadap penurunan
intensitas nyeri bersalin. Jurnal Endurance 3(2) Juni 2018 (232-237)
Mander, R. (2014). Nyeri Persalinan. (B. Sugiarto & N. B. Subekti, Eds.) (I).
Jakarta: EGC.
Meihartati (2017) Efektivitas slow stroke back massage terhadap nyeri perineum
derajat 2 pada ibu nifas 2 jam post partum.
31
Rosalinna (2017) Pengaruh massage effleurage terhadap pengurangan rasa nyeri
pada persalinan Kala I Fase Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kemalang.
CARING, Volume 1 Nomor 2, Desember 2017 55
32