Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Ilmiah Ners Indonesia

https://www.online-journal.unja.ac.id/JINI

PENGARUH ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI


PUNGGUNG BAWAH IBU HAMIL TRIMESTER III
1
Diah Ayu Handayany, 2Sri Mulyani, 3Nurlinawati
1,2,3
Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
Email: Diahayuhandayani@yahoo.co.id

ABSTRAK
Saat ini hanya sekitar 20% pasien yang benar-benar sembuh melalui tindakan medikasi dan didunia
kesehatan sedang marak diciptakan metode alternatif untuk mengurangi nyeri pada ibu saat
kehamilan dan persalinan. Endorphin massage merupakan terapi nonfarmakologi terbaik untuk
menangani permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh endorphin
massage terhadap intensitas nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja
Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi. Jenis penelitian adalah Pra-eksperimen dengan One group Pre-
test Post-test design. Sampel diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 20
orang ibu hamil. Teknik penentuan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling. Instrument
penelitian menggunakan SOP teknik endorphin massage dan lembar observasi nyeri Numeric Rating
Scale. Hasil penelitian menunjukkan sebelum dilakukan endorphin massage hampir setengah (45%)
dari seluruh ibu hamil mengalami nyeri berat dan setelah dilakukan endorphin massage tidak ada
satupun responden (0%) yang mengalami nyeri berat. Hasil uji Wilcoxon sign rank test dengan
α=0,05 didapatkan Asymp.Sig.=0,000 menunjukkan ada pengaruh endorphin massage terhadap
intensitas nyeri punggung bawah. Endorphin massage dapat menghambat transmisi nyeri melalui
stimulasi kulit yang melepaskan senyawa endorphin yang menghentikan impuls nyeri. Maka dari itu
terdapat pengaruh endorphin massage terhadap intensitas nyeri punggung bawah pada ibu hamil
trimester III di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu kota Jambi

Kata Kunci : Endorphin Massage, Nyeri Punggung Bawah, Kehamilan

ABSTRACT
At present only about 20% of patients who are truly cured through medication action and in the
health world are developing alternative methods to reduce maternal suffering during pregnancy and
childbirth. Endorphin massage is the best nonpharmacological therapy to deal with these problems.
The purpose of this study is to determine the effect of endorphin massage on the intensity of lower
back pain in third trimester pregnant women at the working area of Putri Ayu Health Center, Jambi
City. The type of research used was a Pre-experimental study with One Group Pre-test Post-test
Design. Samples were taken from populations that fulfilled the inclusion criteria as many as 20
pregnant women . The sampling technique used was Accidental Sampling. The instrument used was
an SOP of endorphin massage technique and the Numeric Rating Scale pain observation sheet. The
results showed before endorphin massage, almost half (45%) of the all pregnant women had severe
pain and after endorphin massage none of the respondents (0%) had severe pain. The results of the
Wilcoxon sign rank test with α = 0.05 were obtained Asymp. Sig.= 0,000 showed there was an effect
of endorphin massage on the intensity of lower back pain. Endorphin massage can inhibit pain
transmission through skin stimulation that releases endorphin compounds that stop pain impulses.
therefore, there is an effect of endorphin massage on the intensity of low back pain in third trimester
pregnant women in the working area of the Putri Ayu Public Health Center in Jambi

Keywords: Endorphin Massage, Lower Back Pain, Pregnancy

12 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 1, Mei 2020


Pendahuluan dan terjadi gerak pelvis kedepan
Kehamilan adalah suatu proses sehingga menyebabkan jaringan
yang terjadi antara perpaduan sel pengikat sendi menegang dan
sperma dan ovum sehingga terjadi bilamana posisi yang salah tersebut
konsepsi sampai lahirnya janin. berlangsung lama maka akan
lamanya kehamilan normal adalah 280 menimbulkan ketegangan pada
hari atau 40 minggu dihitung dari haid jaringan ikat sendi dan otot sehingga
pertama haid terakhir (HPHT). Proses menimbulkan kelelahan pada otot-otot
kehamilan ini diawali dari ovulasi dan berujung pada rasa nyeri (Emilia
(pematangan sel) lalu pertemuan ovum & Harry, 2010).
(sel telur) dan spermatozoa (sperma) Nyeri yang sering dirasakan
terjadilah pembuahan dan pada masa kehamilan adalah nyeri
pertumbuhan zigot kemudian punggung bawah. Nyeri punggung ini
bernidasi (penanaman) pada uterus dialami oleh ibu hamil tidak hanya
dan pembentukan plasenta dan tahap terjadi pada trimester tertentu saja,
akhir adalah tumbuh kembang hasil tetapi juga dapat dialami sepanjang
konsepsi sampai aterm (Manuaba,dkk, masa-masa kehamilan hingga periode
2012). pascanatal (Fraser, 2009). Sebanyak
Selama periode kehamilan, 50% ibu hamil yang disurvei di Inggris
seorang ibu hamil akan mengalami dan Skandinavia dilaporkan menderita
perubahan-perubahan baik secara nyeri punggung, di Australia sebanyak
psikologis dan fisiologis. Ukuran janin 70%. (Katopis dkk, 2011). Sejumlah
pada usia kehamilan kurang dari 6 besar studi tentang epidemiologi nyeri
bulan biasanya belum terlalu besar punggung bawah saat kehamilan
sehingga tidak membebani aktivitas berkisar dari 25% hingga 90%, dengan
ibu. Namun, setelah usia lebih dari sebagian besar studi memperkirakan
enam bulan, ukuran janin akan bahwa 50% wanita hamil akan
semakin membesar dan akan menderita nyeri punggung bawah.
mempengaruhi kemampuan ibu dalam Sepertiga dari ibu hamil akan
melakukan aktivitas. Gerak ibu akan menderita sakit parah, yang akan
semakin terbatas dan ibu akan sulit mengurangi kualitas hidup mereka.
melakukan gerakan gerakan tertentu, Mayoritas ibu hamil terkena dampak
bahkan ibu juga menjadi lebih mudah dari kehamilan pertama mereka. 80%
untuk kehilangan keseimbangan wanita yang menderita nyeri
(Emilia & Harry, 2010). Kehamilan punggung bawah mengklaim bahwa
yang berumur lebih dari enam bulan hal itu memengaruhi rutinitas dan
akan menyebabkan perubahan pada harian mereka. 10% dari mereka
organ dalam perut dan terjadi melaporkan bahwa mereka tidak dapat
perubahan volume yang dihasilkan bekerja, 20% wanita hamil mengalami
oleh uterus, darah dan cairan lainnya nyeri pelviks. Sebuah studi tentang
sehingga akan terjadi pula perubahan nyeri pelviks di Belanda menunjukkan
berat badan dari biasanya dan otot-otot bahwa 38% wanita masih memiliki
perut juga elastis mengikuti perubahan gejala pada 3 bulan postpartum dan
janin dalam kandungan. 13,8% pada 12 bulan pospartum
Bertambahnya usia kehamilan ini (Katopis dkk, 2011).
mengakibatkan sudut lengkungan Nyeri dapat diatasi dengan
tulang belakang semakin meningkat terapi farmakologis dan
yang dikenal dengan nama sway back nonfarmakologis. Endorphin Massage

13 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 1, Mei 2020


merupakan salah satu bagian teknik intensitas nyeri punggung bawah pada
nonfarmakologi adalah jenis massage ibu hamil trimester III di Wilayah
dengan sentuhan ringan yang dapat Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota
diberikan pada ibu hamil di waktu Jambi Tahun 2019.
menjelang hingga saatnya melahirkan.
Pijatan ini dapat merangsang tubuh Metode
untuk melepaskan senyawa endorphin Jenis penelitian ini adalah
yang merupakan pereda rasa sakit adalah pra-eksperimen (pre-
alami dan dapat menciptakan perasaan experiments design) dengan rancangan
nyaman. Manfaat endorphin massage one group pretest-posttest design.6
antara lain, membantu dalam relaksasi Penelitian ini dilakukan di Wilayah
dan menurunkan kesadaran nyeri Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota
dengan meningkatkan aliran darah ke Jambi Pada 3 Kelurahan yaitu
area yang sakit, merangsang reseptor Kelurahan Legok, Kelurahan Sungai
sensori di kulit dan otak dibawahnya, Putri dan Kelurahan Solok Sipin dan
mengubah kulit, memberikan rasa dilaksanakan pada tanggal 24 April –
sejahtera umum yang dikaitkan 29 Mei 2019. Populasi dalam
dengan kedekatan manusia, penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
meningkatkan sirkulasi lokal, Trimester III yang berada di wilayah
stimulasi pelepasan endorphin, kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi
penurunan katekiolamin endogen pada bulan April-Mei 2019 sejumlah
rangsangan terhadap serat eferen yang 62 orang.
mengakibatkan blok terhadap Teknik pengambilan sampel
rangsang nyeri (Aprilia, 2010). dalam penelitian ini adalah teknik
Berdasarkan hasil studi accidental sampling. Accidental
pendahuluan yang telah dilakukan sampling yaitu teknik pengambilan
melalui wawancara kepada ibu hamil sampel berdasarkan kebetulan bahwa
saat kunjungan antenatal care di siapa saja yang bertemu dengan
Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi pada peneliti dapat digunakan sebagai
tanggal 11-14 Februari 2019, sampel bila dipandang orang yang
didapatkan bahwa sebanyak 7 dari 10 ditemui itu cocok sebagai sumber data
ibu hamil mengalami nyeri punggung (Notoatmodjo, 2010). Sampel
bawah. Data 7 responden ibu hamil diperoleh dengan menentukan kriteria
yang mengalami nyeri punggung inklusi dan ekslusi agar sampel yang
bawah di Puskesmas Putri Ayu Kota digunakan sesuai dengan yang
Jambi didapatkan 2 ibu hamil diinginkan. Pada penelitian ini peneliti
mengalami nyeri berat, 3 ibu hamil mengambil sampel 20 orang ibu hamil.
mengalami nyeri sedang dan 2 ibu Adapun Kriteria inklusi pada
hamil mengalami nyeri ringan. penelitian ini yaitu:
Berdasarkan hasil wawancara, 1. Ibu hamil trimester III yang
diperoleh informasi bahwa sebagian bersedia menjadi responden
besar ibu hamil hanya melakukan tirah 2. Ibu hamil trimester III yang
baring dan istirahat untuk meredakan mengalami nyeri punggung bawah
nyeri yang dirasakan, dan tidak dengan tingkat nyeri ringan, sedang
melakukan penanganan non- maupun berat.
farmakologis lainnya. Tujuan umum Sedangkan untuk Kriteria eksklusi
penelitian ini adalah untuk mengetahui yaitu:
pengaruh endorphin massage terhadap

14 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 1, Mei 2020


1. Ibu hamil yang mempunyai riwayat dari 0 sampai 10 yang dianggap paling
ketuban pecah dini tepat untuk menggambarkan nyeri
2. Ibu hamil yang mempunyai riwayat yang dirasakan.
perdarahan pada trimester II dan III Instrumen pengukuran skala
3. Ibu hamil dengan usia ≤ 16 tahun nyeri NRS (Numeric Rating Scales)
4. Ibu hamil dengan kelainan telah dilakukan uji validitas dan
kontraksi uterus. reliabititas sebelumnya. Berdasarkan
Instrumen penelitian yang penelitian yang dilakukan Li, Liu &
digunakan dalam penelitian ini yaitu Herr, penelitian ini membandingkan
SOP teknik endorphin massage. empat skala nyeri yaitu NRS, Face
Endorphin Massage tersebut diberikan Pain Scale Revised (FPS-R), VRS
sebanyak 1 kali kepada responden dan pada klien pasca bedah menunjukan
dilakukan oleh suami yang bahwa keempat skala nyeri
sebelumnya telah diajarkan dahulu menunjukan validitas dan reabilitas
tentang prosedur endorphin massage yang baik. Pada validitasnya skala
oleh peneliti. Sedangkan instrumen nyeri NRS menunjukan r=0,90.
yang digunakan untuk mengukur Sedangkan Angka uji reliabilitas NRS
intensitas nyeri yang dirasakan klien berdasarkan penelitian yang dilakukan
digunakan skala NRS (Numeric Li, Liu & Herr, bahwa skala nyeri
Rating Scale). NRS digunakan untuk NRS menunjukan reliabilitas lebih
mengukur skala nyeri sebelum dan dari 0,95 (Liu & Herr, 2007).
sesudah pemberian endorphine
massage. Pasien diminta untuk Hasil
melaporkan rasa sensasi nyeri apa Berdasarkan penelitian
adanya dan diminta untuk didapatkan data sebagai berikut:
menunjukkan pada salah satu angka

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden (n =


20)

Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)


Usia
20-35 tahun 17 85
>35 tahun 3 15
Usia Kehamilan
6 30
28-31 minggu
6 30
32-35 minggu
8 40
36-41 minggu
Pendidikan Terakhir
SD-SMP 6 30
SMA/SMK 11 55
Pendidikan tinggi 3 15
Pekerjaan
IRT 16 80
Wiraswasta 3 15
PNS 1 5
Paritas
Primipara 2 10
Multipara 18 90

15 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 1, Mei 2020


(SMA/SMK) yaitu sebanyak 11 orang
Berdasarkan tabel 1 diatas, (55%), pekerjaan dari 20 responden
distribusi karakteristik usia dari 20 menunjukkan bahwa pekerjaan
responden hampir seluruhnya berusia terbanyak adalah ibu rumah tangga
antara 20-35 tahun yaitu sebanyak 17 yaitu sebanyak 16 orang (80%) dan
orang (85%), usia kehamilan paritas dari 20 responden
menunjukkan hampir setengahnya menunjukkan bahwa hampir
adalah berusia 36-41 minggu (40%), seluruhnya adalah ibu hamil dengan
pendidikan terakhir dari 20 responden kategori multipara yaitu sebanyak 18
menunjukkan bahwa setengahnya orang (90%).
adalah pendidikan menengah

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Intensitas Nyeri Punggung Bawah pada Ibu Hamil
Trimester III sebelum dan sesudah Dilakukan Endorphin Massage (n=20)
Sebelum Setelah
Skala Nyeri
f (%) f %
Tidak nyeri 0 0 6 30
Nyeri ringan 3 15 9 45
Nyeri sedang 8 40 5 25
Nyeri berat 9 45 0 0
Nyeri berat tak terkontrol 0 0 0 0

sedangkan setelah dilakukan


Berdasarkan uraian tabel 2 endorphin massage tidak ada satupun
diatas dapat diketahui bahwa bahwa responden yang mengalami nyeri berat
sebelum dilakukan endorphin dan hampir setengah dari seluruh
massage hampir setengah dari seluruh responden ibu hamil tersebut tidak
responden ibu hamil mengalami nyeri merasa nyeri yaitu sebanyak 6 orang
berat yaitu sebanyak 9 orang (45%) (30%).

Tabel 3 Pengaruh Endorphin Massage terhadap Intensitas Nyeri Punggung Bawah


pada Ibu Hamil Trimester III (n=20)

Variabel Mean Asymp.Sig. (2-tailed) f


Nyeri (sebelum) 3,30
Nyeri (setelah) 0,000 20
1,95

Berdasarkan tabel 3 diatas menjadi 1,95. nilai signifikasi nyeri


dapat dilihat hasil analisis dengan sebelum dan nyeri setelah dilakukan
menggunakan Uji Wilcoxon endorphin massage adalah 0.000. hal
didapatkan rata-rata nyeri punggung ini menunjukkan bahwa nilai
bawah sebelum diberikan endorphin Asymp.Sig. < 0,05 sehingga dapat
massage adalah sebesar 3,30 dan diketahui bahwa H1 diterima. Maka
setelah diberikan endorphin massage dapat disimpulkan bahwa terdapat

16 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 1, Mei 2020


pengaruh endorphin massage terhadap berada didepan dan menyebabkan ibu
intensitas nyeri punggung bawah pada merasa tidak nyaman. Pelengkungan
ibu hamil trimester III di wilayah kerja pada punggung bawah inilah yang
Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi menyebabkan perubahan bentuk
Tahun 2019. tulang belakang ke arah dalam secara
berlebihan yang biasa disebut lordosis
Pembahasan serta membuat otot bekerja terlalu
keras sehingga menimbulkan nyeri
Karakteristik Responden pada punggung bawah (Francis &
Theresa, 2008).
Berdasarkan hasil penelitian
Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan hampir seluruh responden
didapatkan pendidikan terakhir dari 20
berusia antara 20-35 tahun yaitu
responden setengahnya adalah
sebanyak 17 orang (85%). Usia yang
pendidikan menengah (SMA/SMK)
ideal bagi seorang wanita untuk hamil
yaitu sebanyak 11 orang (55%).
adalah antara usia 20-35 tahun. usia
Semakin tinggi pendidikan seseorang
yang terlalu muda, yaitu kurang dari
maka semakin baik pula
20 tahun mungkin belum mengalami
pengetahuannya dibandingkan dengan
kesiapan baik dari segi fisik, mental
tingkat pendidikan rendah yang
dan material. sementara itu, wanita
mengakibatkan kurangnya
yang hamil dalam usia yang terlalu tua
pengetahuan dalam menghadapi dan
(>35 tahun) memiliki banyak resiko
memecahkan suatu masalah
yang mungkin terjadi dan berbagai
(Notoatmodjo, 2003). Oleh karena itu,
masalah selama kehamilan (Detiana,
semakin tinggi pendidikan seseorang
2010). Wanita yang hamil di usia >35
maka tuntutannya terhadap kualitas
tahun memiliki risiko pada
kesehatan akan semakin tinggi. Nyeri
kehamilannya dikarenakan organ
yang dirasakan ibu hamil dapat
reproduksi yang mengalami penuaan
berkurang dengan melakukan
dan kemungkinan kekakuan pada jalan
endorphin Massage, akan tetapi
lahir sehingga risiko ibu hamil
walaupun pendidikan terakhir dari
mendapatkan anak cacat, persalinan
setengah responden adalah
macet dan perdarahan mungkin dapat
SMA/SMK, ibu hamil belum
terjadi (Prawirohardjo, 2010). Dari
mengetahui tentang endorphin
hasil penelitian ini dapat disimpulkan
massage dan belum mengetahui
bahwa karakteristik ibu hamil saat ini
tentang manfaatnya untuk kehamilan.
mayoritas adalah usia yang aman atau
Kurangnya informasi tentang
tidak beresiko menjalani kehamilan.
endorphin massage pada ibu hamil
Berdasarkan hasil penelitian
dengan nyeri punggung pun belum
didapatkan usia kehamilan responden
begitu dikenal di wilayah kerja
hampir setengahnya adalah berusia
Puskesmas Putri Ayu sehingga ibu
36-41 minggu (40%). Nyeri punggung
hamil tidak mengetahui tentang
terjadi di sebagian besar usia
endorphin massage.
kehamilan tua. Ibu hamil sering kali
Berdasarkan hasil penelitian
menarik pundak dan punggung ke
didapatkan bahwa hampir seluruh
belakang untuk mengimbangi ketika
responden adalah ibu rumah tangga
berjalan. Hal ini terjadi karena akibat
yaitu berjumlah 16 orang (80%).
pembesaran abdomen yang menonjol
Tugas rumah tangga yang dilakukan
dan untuk mempertahankan
ibu hamil seperti menyetrika atau
keseimbangan tubuh pusat gravitasi

17 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 1, Mei 2020


menyiapkan makanan yang dapat grand multipara) yang tidak
dilakukan dalam posisi duduk, bukan melakukan latihan untuk
berdiri tetapi dilakukan dengan berdiri mengembalikan tonus otot
dalam waktu yang lama, termasuk jika abdomennya tiap kali selesai
ibu hamil harus mengangkat objek melahirkan (Bobak,2014). Dengan
berat, hal tersebut akan demikian, dapat disimpulkan bahwa
mengakibatkan tegangan pada otot keparahan nyeri punggung bagian
panggul, semua gerakan berputar bawah biasanya meningkat seiring
sambil mengangkat merupakan paritas.
gerakan yang berbahaya dan tidak
boleh dilakukan. (Detiana,2008).
Aktivitas fisik yang berlebihan atau Gambaran Derajat Nyeri Punggung
berat yang dapat memicu rasa lelah, Bawah sebelum dan setelah
kurangnya istirahat, serta semakin dilakukan Endorphin Massage pada
membesarnya perut ibu inilah yang Ibu hamil Trimester III
menyebabkan ibu hamil merasa tidak
Berdasarkan tabel 2 dapat
nyaman dan menimbulkan nyeri
dilihat bahwa sebelum dilakukan
punggung dengan intensitas yang
endorphin massage pada ibu hamil
berbeda-beda.
trimester III dengan jumlah 20
Berdasarkan hasil penelitian
responden, hampir setengah dari
didapatkan hampir seluruh responden
seluruh responden ibu hamil
adalah ibu hamil multipara yaitu
mengalami nyeri berat yaitu sebanyak
sebanyak 18 orang (90%). Perubahan
9 responden (45%). Nyeri punggung
secara anatomis dan fisiologis yang
bawah adalah nyeri yang terjadi pada
terjadi selama kehamilan, tidak
area lombosakral. Nyeri punggung
sepenuhnya bisa dipulihkan setelah
merupakan gangguan umum yang
masa kehamilan dan persalinan ini
terjadi, dan ibu hamil mungkin pernah
selesai. Bahkan beberapa perubahan
memiliki riwayat sakit punggung
yang terjadi akan menetap, seperti
bawah di masa lalu ataupun baru
munculnya striae gravidarum.
dirasakan pertama kalinya dalam
Demikian halnya dengan perubahan
kehamilan. Nyeri punggung sangat
pada muskuluskeletal, tonus otot yang
sering terjadi pada kehamilan
mengalami peregangan pada
sehingga digambarkan sebagai salah
kehamilan sebelumnya tidak bisa
satu gangguan minor dalam kehamilan
pulih seperti sebelum kehamilan,
(Varney,2006). Sebanyak 50% ibu
terutama jika setelah masa melahirkan
hamil mengeluhkan nyeri punggung
tidak melakukan latihan fisik yang
yang cukup mengganggu selama
tepat. Akibatnya otot-otot uterus dan
mengandung. Pada wanita hamil,
abdomen akan mengendur. Otot-otot
tercatat sekitar 50% wanita mengalami
abdomen wanita yang lemah sehingga
nyeri punggung bawah dan sekitar
gagal menopang uterus yang
10% dari wanita dengan nyeri
membesar menyebabkan uterus akan
punggung bawah kronis dimulai
mengendur, yang membuat lengkung
ketika dia hamil. Nyeri punggung
punggung semakin memanjang. Hal
bawah kehamilan banyak dialami
ini akan meningkatkan risiko nyeri
ketika memasuki bulan 6 kehamilan.
punggung. Kelemahan otot abdomen
Faktor penyebab nyeri punggung
lebih umum terjadi pada wanita yang
bawah pada kehamilan adalah
terlalu sering hamil (multipara atau
peningkatan lordosis lumbal/postur

18 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 1, Mei 2020


sway back dan adanya dilakukan oleh peneliti. Hal ini karena
ketidakseimbangan kerja otot bagian ada ikatan antara suami dan ibu hamil
anterior dan posterior bagian lumbal ketika melakukan endorphin massage
(Francis & Theresa, 2008). sehingga bulu-bulu halus dipermukaan
Faktor predisposisi nyeri kulit berdiri. Teknik ini meningkatkan
punggung yang lain yaitu pelepasan hormon endorfin dan
pertumbuhan uterus yang menurunkan intensitas nyeri
menyebabkan perubahan postur, punggung karena dapat membantu
penambahan berat badan, pengaruh relaksasi dan memperkecil sensasi
hormon relaksin terhadap ligamen, nyeri yang dirasakan. Hal ini dapat
riwayat nyeri punggung terdahulu, disimpulkan bahwa, mengendalikan
paritas dan aktivitas. Pertumbuhan rasa nyeri serta sakit yang menetap
uterus yang sejalan dengan merupakan salah satu dari manfaat
perkembangan kehamilan endorphin massage dimana dapat
mengakibatkan teregangnya ligamen digunakan sebagai teknik sentuhan
penopang yang biasanya dirasakan ibu ringan meningkatkan relaksasi dengan
sebagai spasme menusuk yang sangat memicu perasaan nyaman melalui
nyeri yang disebut dengan nyeri permukaan kulit (Aprilia, 2010).
ligamen. Hal ini juga sejalan dengan
bertambahnya berat badan secara Pengaruh Endorphin Massage
bertahap selama kehamilan yang terhadap Intensitas Nyeri Punggung
mengubah postur tubuh sehingga Bawah pada Ibu Hamil Trimester
pusat gravitasi tubuh bergeser ke III
depan. Ada kecenderungan bagi otot
punggung untuk memendek jika otot Berdasarkan tabel 3 didapatkan
abdomen meregang sehingga dapat rata-rata nyeri punggung bawah
menyebabkan ketidakseimbangan otot sebelum diberikan endorphin massage
disekitar pelvis dan tegangan adalah sebesar 3,30 dan setelah
tambahan dapat dirasakan diatas diberikan endorphin massage menjadi
ligamen tersebut (Bobak, 2014). 1,95. Nilai signifikasi nyeri sebelum
Setelah dilakukan endorphin dan nyeri setelah dilakukan endorphin
massage didapatkan tidak ada satupun massage adalah 0.000. Endorphin
responden yang mengalami nyeri berat massage adalah suatu metode
dan hampir setengah dari seluruh sentuhan ringan yang pertama kali
responden ibu hamil tersebut tidak dikembangkan oleh Constance
mengalami nyeri yaitu sebanyak 6 Palinsky dan digunakan untuk
responden (30%). Selama penelitian, mengelola rasa sakit. Teknik ini bisa
semua responden ibu hamil trimester dipakai untuk mengurangi rasa tidak
III yang diberikan endorphin massage, nyaman selama proses persalinan dan
endorphin massage tersebut dilakukan meningkatkan relaksasi dengan
oleh suami. Ketika ibu merasakan memicu perasaan nyaman melalui
nyeri, suami melakukan endorphin permukaan kulit. Teknik sentuhan
massage dan nyeri yang dirasakan ibu ringan juga membantu menormalkan
berkurang. Endorphin massage yang denyut jantung dan tekanan darah.
dilakukan oleh suami lebih Teknik sentuhan ringan ini mencakup
berpengaruh aktif dalam menurunkan pemijatan ringan yang bisa membuat
intensitas nyeri jika dibandingkan bulu-bulu halus di permukaan kulit
dengan endorphin massage yang berdiri. Sejumlah penelitian

19 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 1, Mei 2020


membuktikan bahwa teknik ini yang lebih tinggi untuk persepsi nyeri,
meningkatkan pelepasan hormon Sistem Saraf Pusat juga mensekresi
endorphin dan oksitosin (Aprilia, analgesik endogen penekan nyeri. SSP
2010) menekan penyaluran nyeri sewaktu
Endorphin berasal dari kata impuls tersebut masuk ke medulla
endogenous dan morphine, molekul spinalis. Ada dua jalur analgesik
protein yang diproduksi sel-sel dari desenden yaitu pada substansia grisea
sistem saraf dan beberapa bagian periakuaduktus dan stimulasi formatio
tubuh bekerja bersama reseptor retikularis di dalam batang otak yang
sedative yang berguna untuk berikatan dengan reseptor opiat di
mengurangi stress dan menghilangkan ujung serat nyeri aferen. Pengikatan
rasa sakit. Neuron yang mengandung ini menekan pelepasan substansi P
beta- endorphin banyak terdapat di melalui inhibisi prasinaps, sehingga
lobus anterior dan intermediate dari transmisi nyeri ke pusat yeng lebih
hipofisis dan batang otak (inti tinggi dihambat (Rokade, 2011).
solitarius tractus). Reseptor analgesik Endorphin massage
ini diproduksi di spinal cord (simpul merupakan salah satu teknik stimulasi
saraf tulang belakang hingga tulang kulit (Stimulasi Kutaneus). Teori gate-
ekor) dan ujung saraf. Endorphin control mengatakan bahwa stimulasi
bekerja ketika stimulasi nyeri di kutaneus mengaktifkan serabut saraf
hasilkan oleh tubuh (Shenoy, 2019). sensori A-beta yang lebih besar dan
Nyeri distimulasi dari serabut lebih cepat. Proses ini menurunkan
saraf A-delta yang melepaskan transmisi nyeri melalui serabut C dan
glutamat, dan menghasilkan respon delta-A yang lebih berdiameter kecil.
nyeri yang cepat dan Stimulasi dari Impuls yang dikirim lewat serabut
serabut C yang melepaskan glutamat saraf besar yang berada di permukaan
dan substansi P yang menghasilkan kulit, serabut saraf besar ini akan
respon nyeri yang lambat. Selanjutnya menutup gerbang sehingga otak tidak
serabut saraf aferen ini menuju ke menerima pesan nyeri karena sudah
dorsal horn di spinal cord dimana diblokir oleh stimulasi kulit dengan
saraf aferen ini akan dihubungan teknik ini, akibatnya persepsi nyeri
dengan saraf dari traktus akan berubah. Meek (1993)
spinotalamus. Terdapat interneuron mengatakan bahwa sentuhan dan
opoid yang berada pada dorsal horn massage merupakan intergrasi sensori
tersebut yang akan menghentikan yang mempengaruhi aktivitas sistem
impuls nyeri pada saraf aferen. saraf otonom, apabila individu
interneuron ini bersifat inhibitor mempersepsikan sentuhan sebagai
(menghambat) kerja dari impuls nyeri. stimulus untuk rileks, kemudian akan
Pengaktivasian reseptor opoid ini muncul respon relaksasi Selain
membuka serabut ascenden yang meredakan nyeri, teknik ini juga dapat
menyalurkan aktivasi inhibitor mengurangi ketegangan otot dan
penghasil glutamat dan substansi P meningkatkan sirkulasi darah di area
yang kemudian bersama-sama yang terasa nyeri (Potter & Perry,
menurunkan transmisi nyeri pada jalur 2006).
ascenden (Shenoy, 2019). Massage endophine yang
Selain rangkaian yang dilakukan merangsang titik tertentu di
menghubungkan nosiseptor perifer sepanjang meridian medulla spinalis,
dengan struktur Sistem Saraf Pusat yang ditransmisikan melalui serabut

20 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 1, Mei 2020


saraf besar ke formatio retikularis, (55%), pekerjaan responden terbanyak
thalamus dan sistem limbik tubuh adalah ibu rumah tangga (80%) dan
akan melepaskan endorfin. Endorfin paritas hampir seluruhnya adalah ibu
memiliki peran mengurangi nyeri dan hamil dengan kategori multipara
stres, sehingga memberikan (90%).
kenyamanan pada ibu. Massage Selain itu derajat nyeri punggung
mengganggu transmisi nyeri dengan bawah ibu hamil sebelum dilakukan
cara meningkatkan sirkulasi endorphin massage adalah hampir
neurotransmitter yang dihasilkan setengah dari seluruh responden ibu
secara alami oleh tubuh pada sinaps hamil mengalami nyeri berat yaitu
neural di sistem saraf pusat. Endorfin sebanyak 9 orang (45%) dan erajat
berikatan dengan membran nyeri punggung bawah ibu hamil
prasinaptik, menghambat pelepasan setelah dilakukan endorphin massage
substansi P yang dapat menghambat tidak ada satupun responden yang
transmisi nyeri, sehingga nyeri mengalami nyeri berat (0%). Hal ini
berkurang (Rokade, 2011) berarti bahwa ada pengaruh endorphin
Manfaat Endorphin Massage massage terhadap intensitas nyeri
antara lain, membantu dalam relaksasi punggung bawah pada ibu hamil
dan menurunkan kesadaran nyeri trimester III di wilayah kerja
dengan meningkatkan aliran darah ke Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi
area yang sakit, merangsang reseptor dimana nilai (Asymp.Sig. = 0,000).
sensori di kulit dan otak dibawahnya, Dari penelitian yang telah
mengubah kulit, memberikan rasa dilakukan, keterbatasan dalam
sejahtera umum yang dikaitkan penelitian ini adalah Peneliti tidak
dengan kedekatan manusia, mengkaji semua faktor yang
meningkatkan sirkulasi lokal, mempengaruhi persepsi nyeri seperti
stimulasi pelepasan endorfin, pengalaman masa lalu tentang nyeri,
penurunan katekiolamin endogen budaya, faktor psikososial,
rangsangan terhadap serat eferen yang kecemasan, dan ketakutan serta
mengakibatkan blok terhadap perhatian dan support dari keluarga
rangsang nyeri (Aprilia, 2010). yang juga mempengaruhi respon nyeri
Berdasarkan fakta, teori dan kajian pada ibu trimester III. Selain itu tidak
diatas menunjukkan bahwa endorphin adanya kelompok kontrol sebagai
massage dapat memberikan efek yang kelompok pembanding untuk
signifikan menurunkan nyeri mengetahui selisisih antara nilai rata-
punggung bawah pada ibu hamil rata antara kelompok yang diberikan
trimester III. massage dan kelompok yang tidak
diberikan massage.
Kesimpulan Adapun saran dari penelitian ini
yaitu bagi profesi keperawatan agar
Berdasarkan penelitian dapat menjadikan endorphin massage
disimpulkan bahwa usia responden sebagai pilihan utama dari teknik
terbanyak adalah usia 20-35 tahun nonfarmakologi dalam memberikan
(85%), usia kehamilan responden intervensi keperawatan untuk
hampir setengahnya adalah 36-41 mengurangi intensitas nyeri punggung
minggu (40%), pendidikan terakhir bawah pada ibu hamil trimester III.
responden setengahnya adalah Bagi puskesmas dan petugas
pendidikan menengah (SMA/SMK) kesehatan disarankan perlunya

21 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 1, Mei 2020


memberikan informasi kepada ibu (3): 205-210. Retrieved February 21,
hamil dan suami terkait endorphin 2020, from National Center for
massage sehingga meningkatkan Biotechnology Information website :
pengetahuan ibu dalam menangani https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/art
masalah nyeri punggung bawah. icles/PMC3306025/
Selain itu pada para ibu hamil,
sebaiknya melakukan endorphin Li, Liu & Herr. (2007). Post Operatif
massage saat usia kehamilan telah Pain Intensity Assessment : A
mencapai >28 minggu dikarenakan Comparison Of Four Scale In Chinese
kondisi janin didalam uterus sudah Adult. Pubmed,
kuat dan tingkat keamanan lebih https://doi.org/10.1111/j.1526-
terjaga dan melakukan secara rutin 4637.2007.00296.x
sehingga ibu dapat merasa nyaman
Manuaba, dkk. (2012). Buku Ajar
selama kehamilan dan nyeri punggung
Patologi Obstetri untuk Mahasiswa
bawah dapat teratasi dengan baik.
Kebidanan. Jakarta: EGC.
Selanjutnya bagi peneliti lain agar
meneliti endorphin massage dengan Notoatmodjo, Soekidjo. (2003).
mengkombinasikan teknik Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan.
nonfarmakologi lainnya sebagai Jakarta: Rineka Cipta.
variabel lain untuk mengatasi nyeri Notoatmodjo, Soekidjo. (2010)
punggung bawah pada ibu hamil Metodologi Penelitian Kesehatan.
trimester III. Jakarta:Rhineka Cipta.
Daftar Pustaka Potter, P.A, Perry, A.G. (2006). Buku
Ajar Fundamental Keperawatan :
Aprilia, Yesie. (2010). Hipnostetri: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4.
rileks, Nyaman, dan Aman saat Hamil Volume 2. Alih Bahasa : Renata
dan Melahirkan. Jakarta: Gagas Komalasari,dkk. Jakarta:EGC.
Media.
Prawirohardjo, Sarwono. (2010).
Bobak, Lowdermilk, Jensen. (2014). Buku Acuan Nasional Pelayanan
Buku Ajar Keperawatan Maternitas Kesehatan. Maternal dan Neonatal.
Edisi 4. Jakarta: EGC. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono
Detiana, Pilia, (2010), Hamil Aman Prawirohardjo.
dan Nyaman di Atas Usia 30 Tahun, Rokade BP. (2011). Release of
Yogyakarta: PT. Buku Kita. endomorphin hormone and its effects
Emilia, Ova dan Harry Freitag. (2010). on our body and moods: a review:
Tetap Bugar dan Energik Selama 436-8. International Conference on
Hamil. Jakarta: AgroMedia. Chemical, Biological and
Environment Sciences. Retrieved
Francis-cheung, Theresa. (2008). February 21, 2020, from:
Manajemen Berat Badan Kehamilan. https://www.semanticscholar.org/pap
Alih Bahasa, Susi Parwoko. Jakarta: er/Release-of-Endomorphin-
Archan. Hormone-and-Its-Effects-on-A-
Fraser, Diame M. Myles. (2009). Buku Rokade
Ajar Bidan. Jakarta: EGC Shenoy, Saraswati, lui Forshing.
Katopis, P, dkk. (2011). Review article (2019). Biochemistry, Endogenous
Pregnancy-related low back Pain. 15 Opoids. NCBI Bookshelf. A service of

22 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 1, Mei 2020


thr National Library of Medicine,
National Institutes of Health. Statpears
Publishing. Retrieved February 22,
2020, from website :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/
NBK532899/
Varney, Helen. (2006). Buku Ajar
Asuhan Kebidanan, Edisi.4, Vol. 1.
Jakarta: EGC.

23 Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 1, Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai