DISUSUN OLEH :
RIATNI AZIZAH
NIM. 2004149
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
STIKES KARYA HUSADA SEMARANG
Jl. R. Soekanto No.46, Sambiroto, Kec.Tembalang, Semarang
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Prawirohardjo, 2009).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-4
sampai ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai ke-9 (Wiknjosastro,
2007).
Wanita selama kehamilannya memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan
berbagai perubahan yang terjadi dalam dirinya. Perubahan-perubahan yang
terjadi selama kehamilan umumnya menimbulkan ketidaknyamanan dan
kekhawatiran bagi sebagian besar ibu hamil. Persentase ketidaknyamanan pada
trimester I pada kehamilan 2-8 minggu terjadi pada 50-75% ibu hamil
dikarenakan mual dan muntah sehingga sering terjadi syok, dan pada trimester
II 50% ibu hamil mengalami telapak tangan merah, pada trimester III 60%
terjadi ketidaknyamanan karena sesak nafas. (Maryanah, 2006). Beberapa
ketidaknyamanan trimester III pada Ibu hamil diantaranya sering buang air
kecil 50%, keputihan 15 %, konstipasi 40%, perut kembung 30%, bengkak pada
kaki 20%, kram pada kaki 2 10%, sakit kepala 20%, striae gravidarum 50%,
hemoroid 60%, sesak nafas 60% dan sakit punggung 70% (Astuti, 2009).
Nyeri punggung merupakan nyeri yang terjadi pada area lumbosakral. Nyeri
punggung biasanya akan meningkat intensitasnya seiring dengan pertambahan
usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi
dan perubahan postur tubuhnya (Varney, 2008). Perubahan ini disebabkan oleh
berat uterus yang membesar, membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa
istirahat, dan angkat beban. Gejala nyeri punggung ini juga disebabkan oleh
hormon estrogen dan progesteron yang mengendurkan sendi, ikatan tulang dan
otot dipinggul (Tiran, 2008). Selain zat yang mampu merangsang kepekaan
nyeri, tubuh juga memiliki zat yang mampu menghambat (inhibitor) nyeri yaitu
endorfin dan enkefalin yang mampu meredakan nyeri (Brunner & Suddart,
2004).
Nyeri punggung dapat terjadi pada kehamilan trimester ketiga karena janin
yang tumbuh semakin besar dapat menyebabkan masalah postur tubuh akibat
berpindahnya titik keseimbangan pada tubuh ibu, dan saat mendekati akhir
masa kehamilan posisi bayi dapat menekan syaraf yang berada di sekitar
punggung bawah ibu. Beberapa hormone kehamilan menyebabkan ligamen
yang berada di atara di tulang pelvis (panggul) melunak dan sendi melonggar
sebagai persiapan untuk melahirkan (Astikawati R dan Safitri A, 2013)
Nyeri punggung lazim terjadi pada kehamilan khususnya trimester III dengan
insiden yang dilaporkan berdasarkan penelitian bervariasi dari 50% di Inggris
dan Australia mencapai 70% (Lichayati dan Kartikasari, 2013) di wilayah
Indonesia mencapai 60-80% (Mafikasari & Kartikasari, 2015) dan di Jawa
Tengah mencapai 68% ibu hamil mengalami nyeri punggung dan intensitas
sedang dan 32% ibu hamil mengalami nyeri punggung dengan intensitas
ringan. Diantara semua wanita ini, 47-60 % melaporkan bahwa nyeri punggung
terjadi pada kehamilan 5-7 bulan (Renata, 2009).
Data ibu hamil di BPM Emma Novitasari pada tahun 2020 sampai dengan bulan
Januari 2021 sejumlah 30 ibu hamil dan ibu hamil dengan keluhan nyeri
punggung selama bulan Januari 2020- Januari 2021 di BPM Emma Novitasari
terdapat 10 orang dan diambil 3 ibu hamil yang memenuhi kriteria sebagai
partisipan. Berdasarkan data diatas, maka bidan tertarik untuk melakukan
Penerapan Effluerage Massage terhadap penurunan intensitas nyeri punggung
pada ibu hamil Trimester III di BPM Emma Novitasari.
B. Rumusan masalah
”Adakah pengaruh effleurage massage untuk mengatasi nyeri punggung pada
ibu hamil trimester III”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum adalah untuk mengetahui Bagaimanakah penerapan
effluerage massage terhadap penurunan intensitas nyeri punggung pada ibu
hamil trimester III .
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus penelitian ini adalah:
a. Mengidentifikasi nyeri punggung pada ibu hamil trimester III sebelum
diberikan tindakan Effluerage Massage.
b. Mengidentifikasi nyeri punggung pada ibu hamil trimester III sesudah
diberikan Effluerage Massage.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KEHAMILAN
1. Pengertian Kehamilan
B. EFFLEURAGE MASSAGE
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
A. Identitas
Nama : Ny.J / Tn.F
Umur : 27/ 30 tahun
Agama : Islam
Suku /Bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Swasta
Alamat : Kalilangka RT 02 RW 04
B. Data Subyektif
Persaliana kasi K
n i
I Hamil - - - - - - - -
ini
7. Riwayat Kesehatan
a. Ibu
b. Keluarga
a. Nutrisi
Jenis : Nasi, lauk, sayur, air putih, dansusu
Frekuensi : 3X/hari
Porsi : 1 piring
Pantangan : Tidak ada
b. Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1X/hari
Konsistensi: Lembek
Warna : Kuning
Masalah : Tidak ada
BAK
Frekuensi : 2 – 4X/hari
Warna : Kuning jernih
Bau : Pesing
Masalah : Tidak ada
c. Personal Hygiene
C. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Sebelum hamil : 58 kg
Sekarang : 68 kg
TD : 120/80 mmHg
R : 24x/m
N : 85x/m
T : 36,5 0C
2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
Kepala : Kepala tampak bersih tak berketombe, pertumbuhan
rambut tampak sehat dan rambut tidak rontok.
Muka : Tampak tidak pucat, terlihat cloasma gravidarum.
Mata : Bentuk simetris, tidak tampak ikterik pada sklera,
konjungtiva tampak tidak pucat, dan tidak ada
pembengkakan di palpebra.
Telinga : Bentuk simetris, kondisi telinga baik dan tidak ada
serumen.
Hidung : Bentuk simetris, tidak nampak pernafasan cuping
hidung, tidak ada polip dan sekret.
Mulut : Bibir tidak tampak pucat, lidah tampak bersih gigi
tidak ada caries, berlubang dan gusi tidak berdarah
Leher : Tidak tampak ada pembengkakan vena jugularis dan
kelenjar tiroid.
Dada : Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada.
Mamae : Bentuksimetris, putting susu menonjolkeluar.
Abdomen : Tampak membesar sesuai umur kehamilan, tidak
ada luka bekas operasi, tidak tampak adanya striae
gravidarum.
Tungkai : Tidak nampak varises dan tidak ada odema pada
kaki kanan dan kiri
Genetalia : Bersih, tidak ada varises.
Anus : Tidak ada hemoroid
b. Palpasi
c. Perkusi
RefleksPatella : Kiri/kanan (+)/(+)
Cek ginjal : Kiri/kanan (-)/(-)
e. Pemeriksaan Penunjang
HB : 12 gr%
Albumin : (-)
Reduksi : (-)
A. Diagnosa Kebidanan
Ny. I umur 27 tahun G1P0A0 umur kehamilan 34 minggu, janin tunggal
hidup intra uteri,letak bujur, puki, presentasi kepala dengan kehamilan
normal.
Data Dasar
Data subyektif :
Ibu mengatakan bernama Ny. I usia 24 tahun
Ibu mengatakan hamil pertama
Ibu mengatakan punggung ibu terasa nyeri
Data obyektif :
- KU / Kesadaran : baik / composmentis
- TD : 120/80 mmHg R : 24x/m
- N : 85x/m T: 36,5 0 C
- DJJ : 148x/menit
- TBJ : 2.325 gr
Palpasi :
- Leopold I : Teraba bokong
- Leopold II : Puki
- Leopold III : Teraba kepala
- Leopold IV : Kepala belum masuk PAP
- TFU : 27 cm
B. Masalah
Tidak ada
Tidak ada
V. PLANING
VI. IMPLEMENTASI
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa saat ini kondisi ibu dan janin dalam
kondisi baik
2. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan
oleh ibu saat ini adalah normal. Nyeri punggung yang sering ibu rasakan
dikarenakan penekanan perut ibu yang semakin lama semakin membesar
dan menekan punggung. Hal ini yang mengakibatkan punggung ibu
sering terasa nyeri. Keluhan yang ibu rasakan tersebut adalah keluhan
normal yang sering dirasakan ibu hamil.
3. Memberikan support mental kepada ibu dan keluarga untuk tetap tenang
akan kondisi yang dialaminya.
4. Mengajari ibu massage effleurage untuk mengatasi masalah yang
dirasakan ibu
B. Saran
1. Perlunya kerja sama petugas, pasien dan libatkan keluarga sehingga
effluerage massase dapat dilakukan sehingga hasilnya bisa dirasakan
ibu.
2. Perlunya peningkatan penyuluhan agar program ini jauh lebih baik dari
sebelumnya dan dapat ditingkatkan sehingga program ini terus dapat
dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, dkk. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. 4th ed. Jakarta : EGC.
Ekowati, R., Wahjuni, E.S., Alifa, A. (2012). “Efek Teknik Masase Effleurage
Pada Abdomen Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Disminore Primer
Mahasiswi PSIK FKUB Malang. Poltekkes Malang”.
(https://www.portalgaruda.org),diakses pada tanggal 24 November 2020 jam
20.45 WIB.
Hartati.,Walin., & Widyanti, E, D. (2015) “Pengaruh Teknik Relaksasi Front
Effleurage Terhadap Nyeri Dismenore” dalam Jurnal Riset Kesehatan Vol 4,
No . (2016). https://bryanbrilian.blogspot.com/2016/08/makalah-massage.html
diakses pada tanggal 24 November 2020 jam 21.30 WIB.
(..........................................) (..........................................)
SOP
MASSAGE EFFLEURAGE
NOMOR
NO BUTIR YANG DINILAI
A SIKAP
1 Menyambut klien dengan ramah dan sopan
2 Memperkenalkan diri kepada klien
3 Merespon reaksi klien
4 Percaya diri
5 Menjaga privasi klien
Total score sikap: jumlah score/5 x 10%
B Content
Menjelaskan pengertian dan manfaat
massage effleurage
Teknik pemijatan yang dilakukan
untuk membantu mempercepat
proses pemulihan nyeri
1
punggung dengan menggunakan
usapan lembut dan perlahan
untuk menimbulkan efek
relaksasi
Melancarkan sirkulasi darah
Menurunkan respon nyeri
Menurunkan ketegangan otot
2 Melakukan apersepsi
Mempersiapkan alat
Minyak
3 Handuk mandi besar
Handuk mandi kecil
Bantal dan guling kecil (BILA
PERLU)
Ruangan yang nyaman
4 Cuci Tangan
5 Membantu pasien untuk melepas baju
bagian atas dan menyelimuti dengan
handuk besar
Mengatur posisi yang nyaman (miring
6
ke kiri dengan diganjal guling atau
duduk dengan diganjal bantal)
Menginstruksikan klien untuk
menarik napas dalam melalui hidung
7 dan mengeluarkan lewat mulut secara
perlahan lakukan sampai pasien rileks
Menuangkan minyak pada telapak
8 tangan, kemudian gosokkan kedua
tangan hingga hangat