Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL

PENGARUH BACK MASSAGE TERHADAP NYERI PUNGGUNG


PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
(Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Lenger kabupaten sampang)

Oleh :

IMROATUL HASANAH
NIM : 21153020051

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2022
PENGARUH BACK MASSAGE TERHADAP NYERI PUNGGUNG PADA
IBU HAMIL TRIMESTER III

(Studi di Wilyah Kerja Puskesmas Batu Lenger kabupaten sampang)

Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Menjadi Sarjana Terapan


Kebidanan

Oleh :

IMROATUL HASANAH
NIM : 21153020051

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2022

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan adalah pertumbuhan perkembangan janin intra uteri mulai

sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan ( Manuaba,2008)

masa kehamilan tidak lepas dari perubahan perubahan fisiologis dan masalah

masalah yang dialami saat kehamilan berlangsung. Menurut Walyani (2015)

menyatakan Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester pertama

berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke 13

sampai ke 27), dan trimester ketiga 13 minggu,( minggu ke 28 hingga ke 40).

Pada tiap semester ada perubahan–perubahan yang terjadi akibat adanya

ketidakseimbangan hormon yang ada ditubuh ibu sejak terjadi proses

kehamilan (Mandrawati, 2008).

Ketidaknyamanan dalam kehamilan terjadi pada hampir semua

kehamilan. Salah satu ketidak nyamanan adalah nyeri punggung. Nyeri

punggung merupakan gangguan yang banyak dialami oleh ibu hamil yang tidak

hanya terjadi pada trimester III, tetapi dapat dialami sepanjang masa masa

kehamilan hingga pasca natal.wanita yang pernah mengalami nyeri punggung

sebelum kehamilan berisiko tinggi mengalami hal yang sama ketika hamil oleh

karna itu penting sekali untuk yang terjadi akibat penyebab lain (lichayati

2013)

Adanya perubahan pada ibu hamil pada fisiologis dan psikologis selama

kehamilan merupakan hal yang normal, hampir semua sistem organ mengalami

1
2

perubahan anatomis dan fungsional. Pada psikologis ibu terjadi perubahan

sikap dan perasaan tertentu yang memerlukan adaptasi atau penyesuaian.

Adapun bentuk perubahan psikologis pada masa kehamilan adalah perubahan

mood, perasaan gembira bercampur khawatir, dan kecemasan menghadapi

peran yang sebentar lagi akan dijalaninya. (sutanto dan yuni 2017).

Berdasarkan pendahuluan yang dilakukan penulis di puskesmas batu

lenger didapat 11 ibu hamil trimester III yang menyatakan bahwa mereka

mengalami nyeri punggung dalam kehamilannya .tetapi mereka jarang

mengeluhkan nyeri punggungnya kepada bidan ataupun dokter karena

menganggap hal itu adalah hal yang biasa dialami oleh ibu hamil terutama

hamil tua. Para ibu hamil tersebut biasanya hanya istirahat karena beranggapan

nyeri akan hilang dengan sendirinya dan pada saat mengalami nyeri punggung

itu akan sangat mengganggu aktifitas mereka.

Nyeri punggung pada kehamilan terjadi atau disebabkan karena adanya

perubahan hormon selama kehamilan , bertambahnya berat badan, janin yang

semakin besar, postur tubuh ibu, dan terpisahnya otot dari tulang kemaluan

akibat pembesaran rahim.

Jika nyeri punggung tidak segera diatasi dapat mengakibatkan

ketidaknyamanan pada ibu hamil. seperti nyeri punggung jangka panjang dan

berlanjut sampai pacsa melahirkan dan nyeri punggung kronis yang akan lebih

sulit untuk diobati atau disembuhkan

Back massage adalah salah satu metode yang memberikan tindakan

penekanan yang nyaman oleh tangan pada jaringan lunak, biasanya pada otot,
3

tendon dan ligament, tanpa menyebabkan pergeseran atau perubahan posisi

sendi guna menurunkan nyeri, menghasilkan relaksasi, dan meningkatkan

sirkulasi, metode ini salah satu metode non farmakologis yang dapat

meningkatkan kepuasan pasien karena ibu dapat mengontrol perasaan dan

kekuatannya (Henderson, 2006).

1.2. IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH.

solusi: back massage


a.Perubahan postur.

b.penambahan berat badan.

c. pengaruh hormon relaksin


terhadap ligamin.

d riwayat nyeri punggung


terdahulu, perkembangan
kehamilan.

Ibu hamil trimester III


mengalami nyeri
punggung

Faktor predisposisi nyeri punggung meliputi pertumbuhan uterus

yang menyebabkan perubahan postur,penambahan berat badan, pengaruh

hormon relaksin terhadap ligamen,riwayat nyeri punggung terdahulu.

Perumbuhan uterus yang sejalan dengan perkembangan kehamilan


4

mengakibatkan teregangnya ligamen penupang yang biasanya dirasakan

ibu sebgai spasme menusuk yang sangat nyeri. Hal inilah yang

menyebabkan nyeri punggung sejalan dengan bertambahnya berat badan

secara secara bertahap selama kehamilan mengubah postur tubuh sehingga

pusat gravitasi tubuh bergeser kedepan ada kecendrungan bagi otot

abdomen meregang sehingga dapat menyebabkan ketidak seimbangan otot

disekitar pelvis dan tegangan tambahan dapat dirasakan diatas ligemen

tersebut (fraser,2009)

1.3 BATASAN MASALAH.

Mengingat luasnya masalah dan keterbatasan waktu yang dimiliki

peneliti maka peneliti fokus pada penanganan nyeri punggung dengan

melakukan back massage di wilayah puskesmas batu lenger kacamatan

sokobanah kabupaten sampang.

1.4. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui

apakah ada pengaruh back massage terhadap nyeri punggung pada ibu hamil

trimester III?

1.5. TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui pengaruh back massage terhadap nyeri punggung pada

kehamilan trimester III di puskesmas batu lenger.

1.6. MANFAAT PENELITIAN

1.Manfaat secara teoritis


5

a. memberikan referensi dan bahan pembanding dalam kegiatan yang ada

hubungannya dengan pelayanan kesehatan.

b.dapat digunakan sebagai informasi ilmiah dalam pembelajaran tentang

pengaruh back massage terhadap nyeri punggung pada kehamilan trimester

III.

2.Manfaat secara praktis

dapat memberikan gambaran tentang pengaruh back massage terhadap nyeri

punggung pada kehamilan trimester III.


6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Tinjauan teori.

2.1.1 pengertian Kehamilan.

Kehamilan adalah hasil dari “kencan” sperma dan sel telur. Dalam

prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel menemui telur (ovum)

betul-betul penuh perjuangan. Dari sekitar 20-40 juta sperma yang

dikeluarkan, hanya sedikit yang survive dan berhasil mencapai tempat sel

telur. Dari jumlah sperma tersebut, hanya 1 sperma saja yang bisa

membuahi sel telur (Walyani 2015).

Kehamilan terdiri dari proses penyatuan sel mani atau sperma dengan sel

telur di tuba falopii yang disebut dengan fertilisasi kemudian dilanjutkan

oleh proses pembelahan awal mitosis sampai beberapa kali diikuti dengan

proses implamantasi atau nidasi yaitu tertanamnya hasil konsepsi ke dalam

endometrium(Rukiah,dkk. 2013).

Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal

akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9-10 bulan. menurut

kalender internasional. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, dimana

trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu

(minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga minggu ke-28 hingga

ke40 (Walyani, 2015).

6
7

2.2.2 Perubahan dan Adaptasi Fisiologis dan Psikologis Ibu TM I, II, III

Perubahan-perubahan anatomik dan fisiologis segera terjadi setelah

fertilisasi dan berlanjut sepanjang kehamilan. Kebanyakan adaptasi yang

besar sekali ini terjadi sebagai respon terhadap stimulasi fisiologik yang

diberikan janin atau jaringan janin, sistem komunikasi ibu-janin.

Perubahan akibat kehamilan dialami oleh seluruh tubuh manusia, mulai

dari sistem pencernaan, pernafasan, kardiovaskuler, integumen,endokrin,

metabolisme, muskoloskeleteal, payudara, kekebalan dan sitem reproduksi

khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna (Rukiah,dkk. 2013).

Perubahan psikologis selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami

perubahan diantaranya adalah :

1. Pada trimester I sering dianggap sebagai periode penyesuaian,

sebagian ibu hamil merasa sedih tentang kenyataan bahwa dia hamil,

kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan,

kecemasan, depresi dan kesedihan dan beberapa wanita yang

merencanakan kehamilannya akan merasa sangat senang sekaligus

tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari tanda bukti

kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya. Terdapat perubahan yang

berbeda-beda tiap ibu hamil pada hasrat untuk melakukan hubungan

sex.

2. Pada trimester II ibu sudah mulai terbiasa dengan kadar hormon yang

tinggi dan ibu sudah bisa menerima kehamilannya. Ibu sudah dapat

merasakan gerakan anak dan merasa bayi sebagai individu yang


8

merupakan bagian dari dirinya, ibu sudah melepas kekhawatiran dan

ketidaknyamanan, hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil

yang lainnya, menuntut perhatian dan cinta, dan libido meningkat.

3. Pada ibu trimester III rasa tidak nyaman muncul kembali, merasa

dirinya jelek, aneh dan tidak menarik, muncul kekhawatiran pada

persalinan yang akan dilaluinya, perasaan mudah terluka, merasa

kurang perhatian dan libido menurun(Sulistyawati, 2011).

2.2.3.Perubahan Fisik Selama Kehamilan

Seiring berkembangnya janin, tubuh sang ibu juga mengalami perubahan-

perubahan yang dimaksudkan untuk keperluan tumbuh dan kembang sang bayi.

Perubahan tersebut difasilitasi oleh adanya perubahan kadar hormon estrogen

dan progesteron selama kehamilan. Baik dari segi anatomis maupun fisiologis,

perubahan yang ditimbulkan terjadi secara menyeluruh pada organ tubuh ibu

yang berjalan seiring dengan usia kehamilan dalam trimester. Perubahan-

perubahan tersebut meliputi :

1.Sistem Reproduksi

a. Trimester 1

Terdapat tanda Chadwick, yaitu perubahan warna pada vulva, vagina dan

serviks menjadi lebih merah agak kebiruan/keunguan. pH vulva dan vagina

mengalami peningkatan dari 4 menjadi 6,5 yang membuat wanita hamil lebih

rentan terhadap infeksi vagina. Tanda Goodell yaitu perubahan konsistensi

serviks menjadi lebih lunak dan kenyal. Pembesaran dan penebalan uterus

disebabkan adanya peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah,


9

hyperplasia & hipertropi otot, dan perkembangan desidua. Dinding-dinding

otot menjadi kuat dan elastis, fundus pada serviks mudah fleksi disebut tanda

Mc Donald. Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek

dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa. Pada minggu-

minggu pertama, terjadi hipertrofi pada istmus uteri membuat istmus menjadi

panjang dan lebih lunak yang disebut tanda Hegar. Sejak trimester satu

kehamilan, uterus juga mengalami kontraksi yang tidak teratur dan umumnya

tidak nyeri. Proses ovulasi pada ovarium akan terhenti selama kehamilan.

Pematangan folikel baru juga ditunda. Tetapi pada awal kehamilan, masih

terdapat satu corpus luteum gravidarum yang menghasilkan hormon estrogen

dan progesteron. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu,

kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk.

b.Trimester 2

Hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi

hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat genetalia

membesar. Peningkatan sensivitas ini dapat meningkatkan keinginan dan

bangkitan seksual, khususnya selama trimester dua kehamilan. Peningkatan

kongesti yang berat ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus

dapat menyebabkan timbulnya edema dan 11 varises vulva. Edema dan varises

ini biasanya membaik selama periode pasca partum.12 Pada akhir minggu ke

12 uterus yang terus mengalami pembesaran tidak lagi cukup tertampung

dalam rongga pelvis sehingga uterus akan naik ke rongga abdomen. Pada

trimester kedua ini, kontraksi uterus dapat dideteksi dengan pemeriksaan

bimanual. Kontraksi yang tidak teratur dan biasanya tidak nyeri ini dikenal
10

sebagai kontraksi Braxton Hicks, muncul tiba-tiba secara sporadik dengan

intensitas antara 5-25 mmHg.1 Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai

terbentuk dan menggantikan fungsi corpus luteum gravidarum.

c.Trimester 3

Dinding vagina mengalami banyak perubahan sebagai persiapan untuk

persalinan yang seringnya melibatkan peregangan vagina. Ketebalan mukosa

bertambah, jaringan ikat mengendor,dan sel otot polos mengalami hipertrofi.

Juga terjadi peningkatan volume sekresi vagina yang berwarna keputihan dan

lebih kental.1,2 Pada minggu-minggu akhir kehamilan, prostaglandin

mempengaruhi penurunan konsentrasi serabut kolagen pada serviks. Serviks

menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu persalinan.Istsmus uteri

akan berkembang menjadi segmen bawah uterus pada trimester akhir. Otot-otot

uterus bagian atas akan berkontraksi 12 sehingga segmen bawah uterus akan

melebar dan menipis, hal itu terjadi pada masa-masa akhir kehamilan

menjelang persalinan. Batas antara segmen atas yang tebal dan segmen bawah

yang tipis disebut lingkaran retraksi fisiologis.

2. Payudara / mammae.

a. Trimester 1

Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin,

estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Vena-vena di

bawah kulit juga akan lebih terlihat. Areola mammae akan bertambah besar

pula dan kehitaman. Kelenjar sebasea dari areola akan membesar dan

cenderung menonjol keluar dinamakan tuberkel Montgomery.


11

b. Trimester 2

Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar cairan kental

kekuning-kuningan yang disebut Kolustrum. Kolustrum ini berasal dari asinus

yang mulai bersekresi.selama trimester dua. 12 Pertumbuhan kelenjar

mammae membuat ukuran payudara meningkat secara progresif. Bila

pertambahan ukuran tersebut sangat besar, dapat timbul stria stria seperti pada

abdomen. Walaupun perkembangan kelenjar mammae secara fungsional

lengkap pada pertengahan masa hamil, tetapi laktasi terlambat sampai kadar

estrogen menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir.

c. Trimester 3

Pembentukan lobules dan alveoli memproduksi dan mensekresi cairan yang

kental kekuningan yang disebut Kolostrum.13 Pada trimester 3 aliran darah di

dalamnya lambat dan payudara menjadi semakin besar.

a. Trimester 1

Diketahui bahwa terjadi peningkatan suatu hormon perangsang melanosit sejak

akhir bulan kedua kehamilan sampai aterm yang menyebabkan timbulnya

pigmentasi pada kulit. Linea nigra adalah pigmentasi berwarna hitam kecoklatan

yang muncul pada garis tengah kulit abdomen. Bercak kecoklatan kadang muncul

di daerah wajah dan leher membentuk kloasma atau melasma gravidarum (topeng

kehamilan). Aksentuasi pigmen juga muncul pada areola dan kulit genital.

Pigmentasi ini biasanya akan menghilang atau berkurang setelah melahirkan.1,2

Angioma atau spider naevi berupa bintik-bintik penonjolan kecil dan merah pada

kulit wajah, leher, dada atas, dan lengan. Kondisi ini sering disebut sebagai nevus
12

angioma atau teleangiektasis. Eritema palmaris terkadang juga dapat ditemukan.

Kedua kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh hiperestrogenemia kehamilan.

b. Trimester 2

Peningkatan melanocyte stimulating hormone (MSH) pada masa ini

menyebabkan perubahan cadangan melanin pada daerah epidermal dan dermal.

c.Trimester 3

Pada bulan-bulan akhir kehamilan umumnya dapat muncul garis-garis

kemerahan, kusam pada kulit dinding abdomen dan kadang kadang juga muncul

pada daerah payudara dan paha. Perubahan warna tersebut sering disebut sebagai

striae gavidarum. Pada wanita multipara, selain striae kemerahan itu seringkali

ditemukan garis garis mengkilat keperakan yang merupakan sikatrik dari striae

kehamilan sebelumnya.

3. Perubahan metabolik dan kenaikan berat badan,

a. Trimester 1

Terjadi pertambahan berat badan selama kehamilan yang sebagian besar

diakibatkan oleh uterus dan isinya payudara, dan peningkatan volume darah serta

cairan ekstraseluler. Sebagian kecil pertambahan berat badan terebut diakibatkan

oleh perubahan metabolik yang menyebabkan pertambahan air selular dan

penumpukan lemak serta protein baru, yang disebut cadangan ibu. Pada awal

kehamilan, terjadi peningkatan berat badan ibu kurang lebih 1 kg.


13

b. Trimester 2

Kenaikan berat badan ibu terus bertambah terutama oleh karena perkembangan

janin dalam uterus.

c. Trimester 3

Pertambahan berat badan ibu pada masa ini dapat mencapai 2 kali lipat bahkan

lebih dari berat badan pada awal kehamilan. Pitting edema dapat timbul pada

pergelangan kaki dan tungkai bawah akibat akumulasi cairan tubuh ibu.

Akumulasi cairan ini juga disebabkan oleh peningkatan tekanan vena di bagian

yang lebih rendah dari uterus akibat oklusi parsial vena kava. Penurunan tekanan

osmotik koloid interstisial juga cenderung menimbulkan edema pada akhir

kehamilan.

2.2.4.Nyeri.

a.Defenisi Nyeri

Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak

menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang bersifat subjektif. keluhan

sensorik yang dinyatakan seperti pegal linu, ngilu dan seterusnya dapat dianggap

sebagai modalitas nyeri. Rasa nyeri hanya salah satu rasa protopatik (primer),

namun pada hakikatnya apa yang tersirat dalam rasa nyeri itu adalah rasa

majemuk yang diwarnai oleh nyeri, panas/dingin, dan rasa tekan. Nyeri

merupakan mekanisme fisiologis yang bertujuan untuk melindungi diri. Apabila

seseorang merasakan nyeri, maka perilakunya akan berubah. Nyeri adalah

kerusakan jaringan yang harus menjadi pertimbangan utama saat mengkaji nyeri.
14

b.Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri

Karena nyeri adalah sesuatu yang kompleks,banyak faktor yang

mempengaruhi individu. Semua faktor harus dipertimbangkan agar menjadi

upaya untuk memastikan penggunaan pendekatan holistik dalam pengkajian

dan perawatan klien yang mengalami nyeri.

1. Usia

Usia merupakan variable penting yang mempengaruhi nyeri,

khuususnya pada anak-anak dan lansia. Perbedaan perkembangan

yang ditemukan antara kelompok usia ini dapat mempengaruhi

bagaimana anak-anak dan lansia bereaksi terhadap nyeri. Anak yang

masih kecil mempunyai kesulitan memahami nyeri dan prosedur yang

dillakukan perawat yang menyebabkan nyeri. Anak-anak kecil yang

belum dapat mengucapkan kata-kata juga mengalami kesulitan untuk

mengungkapkan secara verbal dan mengekspresikan nyeri kepada

orang tua atau perawat.

2. Jenis kelamin

Secara umum, pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam

respon terhadap nyeri. Beberapa kebudayaan yang menganggap bahwa

laki-laki harus berani, tidak boleh menangis dan perempuan boleh

menangis dalam kondisi yang sama.


15

3. Makna nyeri

Makna nyeri pada seseorang mempengaruhi pengalaman nyeri dan

cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. Seorang wanita yang

merasakan nyeri saat bersalin akan mempersepsikan nyeri secara

berbeda dengan wanita lainnya yang nyeri karena dipukul suaminya.

4. Perhatian

Tingkat perhatian seseorang terhadap nyeri akan mempengaruhi

persepsi nyeri. Perhatian yang meningkat terhadap nyeri akan

meningkatkan respon nyeri sedangkan upaya pengalihan (distraksi)

dihubungkan dengan penurunan respon nyeri.

5. Cemas

Hubungan antara nyeri dan cemas (anesitas) bersifat kompleks. Cemas

sering kali meningkatkan presepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat

menimbulkan suatu perasaan cemas.

6. Keletihan

Keletihan/ kelehan yang dirasakan seseorang akan meningkatkan sensasi

nyeri dan menurunkan kemampuan koping individu.

7. Pengalaman

Setiap individu belajar dari pengalaman nyeri, akan tetapi pengalaman

yang telah dirasakan individu tersebut akan mudah dalam menghadapi

nyeri pada masa yang mendatang.


16

2.2.5 Klasifikasi nyeri

a. Nyeri akut

Nyeri akut berlangsung tiba-tiba dan umumnya berhubungan dengan

adanya suatu trauma atau cedera spesifik. Nyeri akut mengidentifikasiakan

adanya suatu kerusakan atau cedera yang baru saja terjadi. Sensasi dari

suatu nyeri akut biasanya menurun sejalan dengan adanya proses

penyembuhan. Nyeri akut memiliki tujuan untuk memperingatkan adanya

suatu cedera atau masalah. Nyeri akut umumnya berlangsung kurang dari

enam bulan.

b. Nyeri kronis

Nyeri kronis merupakan suatu keadaan yang berlangsung secara konstan

atau intermiten dan menetap sepanjang suatu periode waktu. Nyeri ini

berlangsung di luar waktu penyembuhan yang diperkirakan dan sering

tidak dapat dikaitkan dengan penyebab atau cedera spesiifik. Nyeri kronis

tidak mempunyai awita (onset) yang ditetapkan dengan tepat dan sering

sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini tidak memberikan respon

terhadap pengobatan yang diarahkan kepada penyebabnya.nyeri kronis

adalah suatu keadaan ketidaknyamanan yang dialami individu yang

berlangsug selama enam bualan atau lebih. Nyeri kronis disebabkan oleh

kanker yang tidak terkontrol atau pengobatan kanker tersebut, atau

gangguan progresif lain yang disebut nyeri yang membandel atau nyeri

maligna. Nyeri ini berlangsung sampai kematian. Klien yang mengalami

nyeri kronis sering kali mengalami periode remisi (gejala hilang sebagian
17

atau keseluruhan) dan eksaserbasi (keparahan meningkat) (Mutaqqin,

2008)

2.2.6. Senyawa yang menghasilkan nyeri

Ada beberapa sumber penghasil senyawa kimia yang terlibat dalam

pengenalan nyeri; yaitu

1. Berasal dari sel sel yang rusak

2. Disintesis oleh sel-sel melalui enzim yang diinduksi karena kerusakan

jaringan

3. Merupakan nociceptor sendiri. Histamin dan kalium yang dilepaskan oleh

sel setelah terjadi kerusakan jaringan dapat mengaktivasi dan/atau

mensensivitas receptor.

2.2.7.Senyawa yang mengurangi nyeri

Opioid endogen adalah keluarga peptida yang tersebar luas di seluruh

tubuh yang mempengaruhi reaksi terhadap nyeri. Enkafalin, endofrin, dan

dinorfin menstimulasi reseptor opioid pada perifer, tanduk dorsal dan

batang otak.

Neurotransmiter seperti neopirefin, serotonin aserilkonin menghambat nyeri

melalui berbagai mekanisme (Lyrawati, 2008).


18

2.2.8.Skala pengukuran nyeri

Indikator adanya dan intensitas nyeri yang paling penting adalah laporan ibu

tentang rasa nyeri itu sendiri. Namun intensitas nyeri juga dapat ditentukan

dengan berbagai macam cara berikut:

1. Menanyakan ibu untuk menggambarkan nyeri atau rasa tidak

nyamannya.

2. Meminta ibu untuk menggambarkan beratnya nyeri atau rasa tidak

nyamannya dengan menggunakan skala. Skor/nilai skala nyeri dapat

dicatat pada flow chat untuk memberi pengkajian nyeri yang

berkelanjutan.

3. Meminta ibu untuk membuat tanda X (silang) pada skala analog.

4. Penggunaan skala intensitas nyeri mudah dan merupakan metode

terpercaya dalam menentukan intensitas nyeri ibu. Skala seperti ini

memberikan konsistensi bagi petugas kesehatan untuk berkomunikasi

dengan klien/ibu dan petugas kesehatan.Ada 3 cara mengkaji intensitas

nyeri yaitu:

a. Skala deskripsi intensitas nyeri sederhana

Sumber: Qittun blogspot (2012)

Gambar 2.1 Skala intensitas nyeri deskriptif


19

b. Skala numerik intensitas nyeri

Sumber: Qittun blogspot (2012)

Gambar 2.2 Skala intensitas nyeri numerik

c. Visual analog scale

Sumber: Qittun blogspot (2008).

Gambar 2.1 Skala intensitas nyeri visual

Katakan pada pasien untuk menunjukkan pada garis, dimana rasa

nyeri itu terasa jika dibentangkan dalam garis antara tidak nyeri

dengan nyeri hebat (Judha, 2012).

d. Owestry Disability Index (ODI)

Owestry Disability Index (ODI) mempunyai 10 item pertanyaan tentang

aktivitas sehari- hari yang mungkin akan mengalami gangguan atau


20

hambatan pada pasien yang mengalami low back pain (LBP). metode

pengukuran ODI terjadi dari beberapa faktor utama, antara lain intensitas

nyeri, perawatan diri, mengangkat, berjalan, duduk, berdiri, tidur,

kegiatan seksual, kehidupan sosial, serta rekreasi.

Setiap pertanyaan mempunyai enam respon alternative mulai dari yang

“tidak masalah” sampai dengan “tidak mugkin”. Skor ODI kemudian

dihitung dengan cara dijumlahkan setiap itemnya 0-5 jadi total nilai

maksimalnya adalah 50. Jumlah item yang dijawab responden dibagi 50

kemudian dikalikan 100. Jika ada salah satu item yang tidak dijawab,

maka yang dihitung hanya yang dijawab saja. Total skornya 0-100%,

dimana 0 menggambarkan tidak ada ketidakmampuan dan 100 berarti

ketidakmampuan maksimal (Wahyudin, 2016). Interpretasi skor pada

kuesioner Owestry Disability Index (ODI) adalah sebagai berikut:


21

Tabel 2.1. Interpretasi skor kuesioner Owestry Disability Index

Skor Kategori Kemampuan kegiatan

0%-20% Nyeri ringan Pasien dapat menjalankan hampir semua aktivitas sehari-

hari dan tidak memerlukan tindakan pengobatan hanya

anjuran bagaimana cara mengangkat, posisi duduk,

latihan, dan diet.

21-40% Nyeri sedang Pasien merasa sakit dan kesulitan dengan duduk,

mengangkat, dan berdiri. Mereka mungkin tidak bekerja.

Perawatan pribadi, aktivitas seksual dan tidur yang tidak

terlalu berpengaruh dan biasanya dapat dikelola dengan

konservatif.

41-60% Nyeri berat Pasien mengalami nyeri sebagai keluhan utama pada

aktivitas sehari-hari, sehingga memerlukan pemeriksaan

lebih lanjut.

61-80% Nyeri sangat Sakit punggung ini membebani semua aspek kehidupan

berat pasien sehingga memerlukan intervensi positif

81-100% Nyeri paling Pasien ini baik tidur-terikat atau melebih-lebihkan gejala

berat mereka, sehingga memerlukan perawatan dan

pengawasan khusus selama pengobatan.

Sumber: Wahyudin (2016)


22

3.1. Back massage (Pijat punggung)

3.1.1.Pengertian

Back massage adalah teknik pijat yang memberikan penekanan oleh

tangan pada jaringan lunak, biasanya pada otot, tendon atau ligamen, tanpa

menyebabkan pergeseran atau perubahan posisi sendi guna menurunkan

nyeri, menghasilkan relaksasi, dan meningkatkan (Henderson, 2013).

Intervensi back massage dilakukan dengan frekuensi dua kali seminggu

di dalam lima minggu dapat mengurangi hormon stres dan kadar hormon

serotinin meningkat yang dapat meningkatkan kenyamanan ibu hamil

dalam mengatasi nyeri punggung (Jackson, 2014).

3.1.2.Tujuan.

Tujuan dari back massage ini adalah:

1. Melancarkan peredaran darah terutama peredaran darah vena (pembuluh

balik) dan peredaran getah bening

2. Menghancurkan pengumpulan sisa-sisa pembakaran di dalam sel-sel otot

yang telah mengeras yang disebut miogelesis (asam laktat).

3. Menyempurnakan pertukaran gas-gas dan zat-zat makanan keseluruh

tubuh.

4. Menambah keelastisan otot (kekenyalan otot)

5. Memberikan perasaan nyaman, segar dan kehangatan pada tubuh


23

6. Menyembuhkan atau meringankan berbagai gangguan penyakit yang

boleh di pijat (Trisnowiyanto, 2012).

3.1.3.Teknik-teknik

Berikut ini adalah beberapa teknik untuk melakukan back massage:

1. Memijat punggung bagian bawah

Manfaat: meredakan rasa nyeri dan tegang di punggung bagian bawah,

dan mengurangi rasa lelah.

a) Letakkan tangan anda pada pinggang, dengan jari-jari mengarah ke

tulang belakang.

b) Geser tangan anda ke bagian tengah punggung sampai jari telunjuk

mencapai dua lekukan di kiri dan kanan tulang belakang ini letak dua

titik tekanan (lihat gambar 2.4)

c) Gunakan ibu jari, telunjuk dan kepalan tangan untuk menekan atau

memijat titik-titik tekanan ini dalam pola melingkar-kecil.

2. Memijat bahu

Manfaat: mengurangi rasa nyeri dan tegang pada leher, bahu, dan

punggung bagian atas; juga dapat mengurangi sakit kepala dan rasa lelah.
24

a) Letakkan tangan kanan anda pada bahu kiri sehingga ibu jari

berada pada samping leher.

b) Gerakkan jari anda sedikit ke depan, ke arah atas bahu, sampai

anda menyentuh daerah yang ototnya terasa agak membesar atau

mengejang. (jika anda tidak yakin bahwa anda sudah menemukan titik

yang benar, anda dapat memeriksanya dengan meletakkan jari tangan di

atas payudara kiri dan menggerakkannya sejajar dari ujung puting

payudara sampai ke bagian bahu, berhenti persis di belakang bagian atas

bahu).

3. Tiga teknik pijatan

a) Tekanan: dimulai dari titik bahu, gunakan jari tangan untuk

memberikan tekanan kuat, dalam pola melingkar selama 10 detik.

b) Kemudian, dengan perlahan geser jari-jari ke arah leher, sehingga

terletak persis di atas titik bahu, dan ulangi memberi tekanan yang kuat

dengan melingkar selama 10 detik.

c) Lanjutkan dengan menggerakkan jari ke samping leher, setiap kali

geser jari dengan perlahan ke atas titik yang sudah di tekan. Sewaktu

anda bergerak ke leher, jari-jari harus persis di luar lingir otot yang

terletak di kiri dan kanan tulang belakang.

d) Jika anda sudah mencapai ujung bawah tulang tengkorak, gunakan

semua jari anda untuk menekan ke atas, ke arah tulang dengan pijatan

melingkar yang kuat selama 10 detik (Jimenez, 2010).

Gambar 2.4 Titik-titik tekanan untuk pijat punggung bagian bawah dan
25

pijat punggung total .

Sumber: Jiminez (2010) .

A. Kerangka Teori

Berdasarkan uraian dari teori di atas, peneliti menggambarkan kerangka

teori yang menunjukkan adanya pengaruh back massage dengan nyeri

punggung pada ibu hamil trimester III

perubahan perubahan
fisiologis pisik selama nyeri back
Kehamilan
dan kehamilan punggung massage
psikologis

Bagan kerangka teori.

B. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian dapat digambarkan kerangka konsep penelitian

sebagai berikut:

Fakto – faktor yang Nyeri punggung bawah pada ibu


mempengaruhi nyeri punggung : hamil TM III
1. Pertumbuhan uterus
2. Perkembangan kehamilan
3. Bertambahnya berat badan
4. Penaruh hormon relaksin
terhadap ligamin
5. Riwayat nyeri punggung
26

NON FARMA LOGIS

PERBAIKAN POSTUR TUBUH

MASSAGE

KOMPRES DINGIN ATAU

Penguluran Atau Peregangan Otot Dan Sendi Panggul

Mengurangi Tekanan Kepala Janin Pada Sendi Sendi


Panggul

Teknik Relaksasi Dapat Memproduksi Hormon Endorpin


Sehingga Dapat Menimbulkan Rasa Nyaman

NYERI PUNGGUNG

Keterangan :
Diteliti :
Tidak diteliti :
C. Hipotesis

Ada pengaruh back massage terhadap nyeri punggung pada ibu hamil

trimester III di puskesmas batu lenger kecamatan batu lenger kabupaten

sampang.
BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu

pengetahuan atau pemecahan masalah ( Notoadmojo,2010). Pada bab ini akan

diuraikan tentang metode yang digunakan dalam penelitian meliputi desain,

penelitian, kerangka kerja, identifikasi variabel ,definisi operasional,

pengumpulan data, masalah etika, peneltian, keterbatasan serta waktu dan tempat

penelitian,

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu yang vital dalam penelitian yang mungkin

memaksimalkan suatu kontrol beberapa faktor yang mempengaruhi validity suatu

riset. Desain riset sebagai petunjuk peneliti dalam perencanaan dan pelaksanaan

penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu pertanyaan

( nursalam, 2008)

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian

pra experiment dengan pendekatan one grup pre post test desain ( nursalam,2008)

Rancangan penelitian ini adalah

O1 X 0

Keterangan:

:Observasi nyeri punggung sebelum melakukan back massage

:pelaksanaan back massage

27
28

:observasi nyeri punggung setelah melakukan back massage

Perbedaan antara O1 DAN O2 yakni diasumsikan efek dari triatment atau

perlakuan ( arikunto, 2006)

3.2 Identifikasi Variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristis yang memberikan nilai beda terhadap

sesuatu. Dalam riset, variabel dikarakteristikan sebagai derajat, jumlah dan

perbedaan (Nursalam,2008). Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah

variabel indenpenden (varibel bebas) dan variabel dependent ( variabel terikat)

3.3.1 variabel independen ( variabel bebas)

Varabel independen adalah yang dipengaruhi atau yang menjadi timbulnya

atau berubahnya variabel dependent ( variabel terikat ). Jadi variabel independen

adalah variabel yang mempengaruhi ( arikunto,2006). Adapun variabel

independen dalam penelitian ini adalah back massage.

3.3.2 Variabel dependent ( variabel terikat)

Varibel dependen adalah variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel

bebas (sugiono,2007) variabel dependen dalam penelitian ini adalah nyeri

punggung

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah menggambarkan perilaku atau gejala yang diamati,

diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain ( Notoadmojo,2005)


29

3.4 Populasi, Sample Sampling

3,4,1 populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang diteliti atau diselidiki

(notoatmojo,2005). Berdasarkan estimasi populasi dalam penelitian adalah

seluruh ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri punggung di PUSKESMAS

BATU LENGER kecamatan sokobanah kabupaten sampang antara bulan januari-

februari 2022 sebanyak 13orang

3.4.2 sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dalam keseluruhan objek yang diteliti dan

dianggap bisa mewakili populasi (notoadmojo.2005) sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang melakukan ANC di

PUSKESMAS BATU LENGER kecamatan sokobanah kabupaten sampang antara

bulan januari- februari sebanyak 13 orang

3.4.3 sampling

Teknik sampling adalah pengambilan sampel untuk menentukan dalam penelitian

( nursalam,2010). Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan total

sampling

3.4.4 kriteria inklusi dan ekslusi

1 kriteria iklusi

a. Ibu hamil trimester III dengan keluhan nyeri punggung yang fisiologi

b. Ibu hamil trimester III primigramida


30

c. Ibu hamil trimester III yang berkenan menjadi responden

d. Ibu hamil trimester III yang tidak mengalami gangguan musculus skeletal

e. Ibu hamil trimester III yang tidak mengalami gangguan system syaraf pada

vebrata

2 kriteria Eksklusi

a. Ibu hamil memiliki riwayat nyeri punggung sebelum hamil

b. Ibu dengan kehamilan beresiko

c. Ibu hamil yang mengkonsumsi obat-obatan analgesik

3.4.5 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PUSKESMAS BATULENGER kecamatan sokobanah

kabupaten sampang pada bulan januari-februari 2022

3.6 Alat pengumpulan Data

Alat pengumpulan data menggunakan teknik observasi. Observsi adalah suatu

prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi melihat dan mencatat jumlah

dan taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

Intrumesn yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala pengukuran visul

analog scala (VAS) yang digunakan sebagai pedoman observasi untuk mengukur

skala nyeri punggung

3.7 Cara pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses

pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian

( hidayat,2010)
31

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mengadakan pendekatan kepada responden

untuk mendapat pertujuan sebagain responden. peneliti jenis data yang digunakan

pada penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari

sumbernya( klien atau responden)

Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi seperti

lampiran. Secara umum lembar observasi berisi tentang biodata responden dan

gambaran nyeri punggung.

Pada hari pertama responden dikumpulkan dalam kelas back massage ( pijat

punggung) berisikan menimal 5 orang dan maksimal 10 orang kemudian

diberikan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan pada ibu hamil trimester III

tentang nyeri punggung dan bagaiamana penangannya yang lebih difokuskan back

massage (pijat punggung). Dan diberikan tentang cara melakukan pijat punggung.

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri, dimana pengukurannya skala

nyeri ibu pada ibu hamil yang trimester III dilakukan saat ibu mengeluh nyeri

punggung sebelum dilakukan pijat punggung. kemudian dimasukkan dalam

lembar observasi. Pijat punggung dilakukan setiap pasien mengeluh sakit

punggung.dan hari selanjutnya pijat punggung dilakukan responden dengan

pengawasan peneliti. Kemudian identitas nyeri ibu hamil kembali diamati dan

dimasukkan dalam lembar observasi.

3.8 Pengolahan Data

Data yang terkumpul dari hasil observasi yang telah dilakukan kemudian diolah

dengan tahapan sebagai berikut:


32

3.8.1 editing

Langkah ini dimaksud untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan dari data yang

telah dikumpulakan dan jugak untuk memonitoring jangan sampai terjadi

kekosongan dari data yang dibutuhkan.

3.8.2 scoring

Scoring adalah memberi skor tehadap item-item yang perlu skor. Langkah ini

dengan memberikan skor pada variabel untuk memudahkan analisa data

( nursalam,2011)

Memberikan skor pada masing-masing data ebagai berikut:

1. Tidak nyeri :0
2. Nyeri ringan : 1-3
3. Nyeri sedang : 4-6
4. Nyeri berat : 7-9
5. Nyeri tidak terkontrol : 10
3.8.3 Coding

Untuk memudahkan dalam pengulahan data, maka setiap variable diberi kode

sebagai berikut:

1. Tidak nyeri :0
2. Nyeri ringan :1
3. Nyeri sedang :2
4. Nyeri berat :3
5. Nyeri tidak terkontrol :4

3.8.4 Tabling

Dalam penelitian ini diproses tabulating dilakukan dengan dimasukkan data

kedalam tabel survey berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan


33

3.9 Analisa Data

3,9,1 analisa univariat

Analisa univariat dilakukan tiap variable dari hasil yang penelitian dengan

menggunakan table distribusi frekuensi yaitu variable independen (back

massage)dan variable dependen ( penurunan intensitas nyeri pada ibu hamil

trimester III pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi

frekuensi dn presentasi dari tiap variable

3.9.2 Analisi bivariat

Untuk mengetahui perbedaan intesitas nyeri punggung ibu hamil trimester III

sebelum dan sesudah melakukan pijat punggung digunakan uji wilcoxon

signet rnt test ( statistik non parametrik). Data yang diperoleh diolah

menggunakan bantuan dari progres SPSS dengan ketentuan jika p<0,05 maka

H ditolak, artinya ada perbedaan intesitas nyeri punggung pada ibu hamil

trimester III sebelum dan sesudah melakukan pijat punggung. Namun jika p >

0,05 maka gagal tolak H, atau tidak ada perbedaan intensitas nyeri punggung

pada ibu hamil trimester III sebelum dan sesudah melakukan pijat punggung.

3.10 Kerangka Kerja

Kerangka operasional atau kerangka kerja adalah langkah-langkah dalam

aktivitas ilmiah, mulai dari penetapan populasi sample dan seterusnya, yaitu

kegiatan sejak awal dilaksanakan kegiatan (nursalam 2008 )


34

3.11 Etika Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan memperhatikan masalah etika penelitian

antara lain sebagai berikut:

3.11.1 Right to full disclosure ( hak untuk mendapatkan jaminan)

Peneliti akan memberikan penjelasan secara rinci tentang penelitian yang akan

dilakukan dan peneliti akan bertanggung jawab kepada responden penelitian

jika ada sesuatu yang terjadi akibat penelitian yang akan dilakukan.

3.11.2 Informed consent ( lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum melakukan pengambilan data yang peneliti akan memberikan

informed consent dan lembar persetujuan menjadi responden denga tujuan

penelitian, jika responden bersedia maka mereka harus menandatangani

lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia maka penelitia akan

menghormati hak responden.

3.11.3 Amonity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak akan

mencamtumkan nama subjek pada lembar observasi. Pada lembar

pengumpulan data peneliti hanya menuliskan atau memberi kode-kode

tertentu pada masing-masing lembar pengumpulan data


35

3.11.4 confidentility ( kerahasiaan )

Peneliti akan menjaga kerahasian data yang telah diberikan oleh respinden.

Peneliti hanya akan menyajikan data yang diperlukan dan apada saat

penyajian data penelitin.

Anda mungkin juga menyukai