Anda di halaman 1dari 64

PROPOSAL

KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN LATIHAN FISIK PADA IBU HAMIL TRIMESTER III


DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN

EIRMA ISNAINI
005SYE19

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG D.3
MATARAM
2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kehamilan trimester ke III adalah periode tiga bulan terakhir

kehamilan yang di mulai pada minggu ke 28 sampai minggu ke 40. pada

trimester ketiga organ tubuh janin telah terbentuk hingga di minggu ke 40

pertumbuhan serta perkembangan utuh telah dicapai. Trimester ketiga

seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada waktu itu

ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi serta

membesarnya perut adalah dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya.

Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-

waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaanya akan

timbulnya indikasi dan tanda-tanda akan terjadinya persalinan. ibu tak

jarang merasa khawatir atau takut jika bayinya yang akan dilahirkannya

tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya

serta akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya

membahayakan bayinya. Seorang ibu mulai merasa takut akan rasa sakit

serta bahaya fisik yang aka n muncul pada saat melahirkan. (Enny

Fitriahadi,2017).

Berdasarkan profil kesehatan indonesia (2020) angka kematian ibu

(AKI) di indonesia per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 sebanyak

305. Jumlah ini menunjukkan terjadi penurunan dibandingkan pada tahun

2012 sejumlah 359. (profil kesehatan indonesia,2020). Menurut data

kemenkes RI tahun 2019 jumlah ibu hamil di indonesia mencapai


5.256.483 orang, pada provinsi jawa tengah sebesar 41.345 wanita sedang

hamil (Riskesdas,2018). berdasarkan kaupaten/kota jumlah tertinggi

wanita sedang hamil terdapat pada kabupten lombok timur dengan jumlah

1.272. (Riskesdas NTB,2018). Proporsi kehamilan umur 10-54 tahun di

indonesia ialah 2,68%, diperkotaan (2,8%) lebih tinggi dibanding

perdesaan (2,55%). Pola kehamilan tidak sama berdasarkan kelompok

umur dan tempat tinggal. Diantara penduduk wanita umur 10-54 tahun

tersebut terdapat kehamilan di umur sangat belia (0,03%). Proporsi

kehamilan pada remaja umur 15-19 tahun adalah (1,97%), perdesaan

(2,71%) lebih tinggi dibanding perkotaan (1,28%). (Riskesdas,2013).

Kehamilan melibatkan banyak sekali perubahan diantaranya

perubahan fisik, perubahan psikologis dan perubahan fisiologis.

Perubahan-perubahan yang terjadi biasanya menyebabkan

ketidaknyamanan seperti sakit pada punggung, pegal-pegal di kaki,

perubahan fisiologis serta psikologis dibutuhkan guna melindungi fungsi

normal ibu dalam menyediakan kebutuhan untuk pertumbuhan serta

perkembangan janin. Perubahan ini menyebabkan gejala spesifik sesuai

dengan tahapan kehamilan yang terdiri dari tiga trimester. Periode yang

membutuhkan perhatian khusus ialah selama trimester III, sebab masa ini

adalah masa yang terjadi petumbuhan serta perkembangan janin semakin

meningkat. Berat badan yang meningkat drastis menyebabkan ibu hamil

merasa cepat lelah, sukar tidur, nafas pendek, kaki dan tangan oedema.

Peningkatan tinggi fundus uteri yang disertai pembesaran perut membuat

beban tubuh lebih ke depan. dalam upaya menyesuaikan dengan beban


tubuh yang berlebihan sehingga tulang belakang mendorong ke arah

belakang membentuk postur tubuh lordosis. Hal ini menyebabkan ibu

merasakan pegal pada pinggang, varises, serta kram pada kaki. jika

masalah tersebut tidak segera diatasi, bisa menyebabkan nyeri pinggang

jangka panjang serta akan menganggu kegiatan sehari-hari. (Pudji Suryani

& Ina Handayani,2018).

Rasa tidak nyaman akibat kehamilan muncul kembali di trimester

ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping

itu, ibu mulai merasa sedih sebab akan berpisah dari bayinya serta

kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. (Enny

Fitriahadi,2017). Ibu hamil sangat membutuhkan tubuh yang segar dan

bugar supaya bisa menjalankan rutinitas. salah satu perawatan untuk

mengatasi masalah ketidaknyamanan pada trimester III ialah dengan

latihan fisik. Adapun kondisi tubuh yang demikian bisa diupayakan

dengan latihan fisik yang sesuai dengan ibu hamil yaitu senam hamil.

(Pudji Suryani & Ina Handayani,2018).

Senam hamil adalah terapi latihan gerak yang diberikan pada ibu

hamil untuk mempersiapkan dirinya baik fisik maupun mental dalam

menghadapi persalinan. (Wenny Indah Purnama Eka Sari &

Yusnarit,2021). Senam hamil berperan untuk memperkuat kontraksi serta

mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut, ligamen-ligamen,

otot-otot dasar panggul dan lain-lain yang menahan tekanan tambahan

yang berhubungan dengan persalinan. (pudji suryani & ina

handayani,2018).
Dari penelitian terdahulu di wilayah kerja puskesmas jembatan

kecil di tahun 2020 bahwa ada pengaruh senam hamil terhadap penurunan

tingkat nyeri punggung bawah pada ibu trimester III terlihat dari hasil

independen t-test sebelum diberikan senam hamil 14 ibu yang mengalami

nyeri sedang dan 5 ibu mengalami sangat nyeri. Sedangkan sesudah

diberikan senam hamil 12 ibu yang mengalami nyeri sedang serta 8 ibu

mengalami sedikit nyeri (Ruri Maiseftya Sari, dkk, 2020). Jadi penarapan

senam hamil bisa mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil trimester III.

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas penulis tertarik

untuk melakukan pengelolaan kasus asuhan keperawatan dengan judul

“penerapan latihan fisik atau senam hamil pada ibu hamil trimester III

dengan gangguan rasa nyaman”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang dapat

dirumuskan adalah bagaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil

trimester III dengan penerapan latihan fisik atau senam hamil dengan

gangguan rasa nyaman?

1.3 Tujuan

Tujuan studi kasus ini adalah menggambarkan asuhan keperawatan

pada ibu hamil trimester III dengan penerapan latihan fisik atau senam

hamil dengan gangguan rasa nyaman.


1.4 Manfaat Studi Kasus

1.4.1 Masyarakat

Diharapkan dapat dijadikan pertimbangan bagi masyarakat dalam

menerapkan latihan fisik atau senam hamil pada ibu hamil

trimester III dengan gangguan rasa nyaman.

1.4.2 Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Keperawatan

Menambah keluasan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan

bidang keperawatan dalam menerapkan latihan fisik atau senam

hamil pada ibu hamil trimester III dengan gangguan rasa nyaman.

1.4.3 Penulis

Memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan

tindakan keperawatan dalam upaya menerapkan latihan fisik atau

senam hamil pada ibu hamil trimester III dengan gangguan rasa

nyaman.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep dasar kehamilan

2.1.1 Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan impian semua wanita dan salah satu cara

untuk mencapai kesempurnaan dalam berumah tangga dan seorang

ibu. Proses ini diawali dengan bertemunya sel sperma dan sel telur

yang kemudian akan terjadi pembuahan (konsepsi), masa

perkembangan janin dalam rahim dan diakhiri dengan kelahiran sang

bayi. Kehamilan berlangsung kira-kira selama 280 hari, atau 40

minggu atau, 9 bulan dalam kandungan.(febrina Yosefa, 2020)

Kehamilan trimester III adalah periode tiga bulan terakhir

kehamilan yang dimulai pada minggu ke 28 sampai minggu ke 40.

Pada trimester ke tiga organ tubuh janin telah terbentuk hingga di

minggu ke 40 pertumbuhan serta perkembangan utuh telah di capai.

(fitriahadi,2017)

2.1.2 Etiologi Kehamilan

Kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek, seebagai berikut

1. Ovum (sel telur)

suatu sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri dari suatu

nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari zona

pelusida atau korona radiata.


2. Spermatogoza

Berbentuk seperti kecebong terdiri dari kepala berbentuk lonjong

agak gepeng berisi inti (nukleus), leher yang menghubungkan

kepala dan bagian ekor yang dapat bergerak sehingga sperma

dapat bergerak dengan cepat.

3. Konsepsi

Suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba falopi,

hanya satu sperma yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk

ke vielus ovum.

4. Nidasi

Masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium

lamanya kehamilan dimulai dari konsepsi sampai partus adalah

kira-kira 280 hari (40 minggu) dan lebih dari 300 hari (42

minggu). Kehamilan 37-42 minggu disebut aterm, ila lebih dari 42

minggu disebut dengan postmatur, sedangkan kehamilan 28-36

minggu (prematur). (muchtar rustam,1988) dalam (liza

samita,2018).

2.1.3 Klasifikasi Kehamilan

1. Trimester I

Dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan atau 14 minggu

2. Trimester II

Dimulai dari kehamilan 14 minggu sampai 28 minggu


3. Trimester III

Dimulai dari kehamilan 28 minggu sampai 36 minggu/40 minggu

( taufan nugroho, dkk. 2014)

2.1.4 Patofisiologi Kehamilan Trimester III

1. Adaptasi Fisiologis

a. Sistem Respirasi

Wanita hamil sering mengeluh sesak dan napas pendek. Hal


ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma
akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat
sedikit selama hamil, seorang wanita hamil selalu bernafas
dada.
b. Sistem Perkemihan

Pada bulan-bulan kehamilan kandung kemih kencing tertekan

oleh uterus yang mulai membesar sehingga timbul sering

kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tanya kehamilan

bila uterus gravidarus keluar dari rongga panggul. Pada akhir

kehamilan bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas

panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena

kandung kencing akan tertean kembali.

c. Sistem Muskuloskletal

Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesteron dan elastin

dalam kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat dan

ketidakseimbangan persendian. Akibat dari perubahan fisik

selama kehamilan adalah peregangan otot-otot dan pelunakan

ligamen-ligamen. Area yang paling dipengaruhi oleh

perubahan-perubahan tersebut adalah tulang belakang (curva


lumbar yang berlebihan), otot-otot abdomal (meragang keatas

uterus hamil) dan otot dasar panggul (menahan berat badan

dan tekanan uterus).

2. Adaptasi Perubahan Psikologis

Ibu tak jarang merasa khawatir atau takut jika bayinya yang akan

dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap

melindungi bayinya serta akan menghindari orang atau benda apa

saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu

mulai merasa takut akan rasa sakit serta bahaya fisik yang akan

muncul pada saat melahirkan. (Enny Fitriahadi,2017).


2.1.5 Pathway Kehamilan Trimester III

Perubahan Pada Ibu Hamil

Adaptasi Fisiologis Adaptasi Psikologis

Sustem respirasi Sistem Sistem Timbul


muskuluskletal perkemihan perasaan
n khawatir
untuk
Penekanan usus menghadapi
kerah diafragma Peningkatan Penekanan
persiapan
estrogen kandung
persalinan
kemih oleh
uterus
Kapasitas paru Penekanan
meningkat saraf lumbal Timbul rasa
Peningkata taku akan rasa
n frekuensi sakit serta
BAK bahay fisik
Hambatan pola Kelemahan yang akan
nafas jaringan ikat muncul pada
& saat
ketidakseimb Dx kep :
persalinan
Pola napas pendek angan Gangguan
persendian eliminasi
urin Dx kep :
Merangrangs
Dx kep : ang nyeri Ansietas
pada tulang
Pola napas tidak
belakang
efektif

Dx kep :

Nyeri akut

Dx kep :

Gangguan
rasa nyaman
2.1.5 Tanda Dan Gejala Kehamilan

1. Tanda Tidak Pasti Kehamilan

a. Amenorea (terlambat datang bulan), konsepsi dan nidasi

menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graaf dan

ovulasi. Dengan mengetahui hari pertama haid terakhir dengan

perhitungan rumus naegle, dapat ditentukan perkiraan

persalinan.

b. Mual dan Muntah (emesis). Pengaruh estrogen dan

progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang

berlebihan. mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut

morning sickness dalam batas yang fisiologis, keadaan ini

dapat diatas. Akibat mual muntah nafsu makan berkurang.

c. Ngidam, wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,

keinginan yang demikian disebut ngidam.

d. Sinkope atau Pingsan. Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah

kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan

menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang

setelah usia kehamilan 12 minggu.

e. Payudara Tegang. Pengaruh estrogen-progesteron dan

somatomamotrofin menimbulkan defosit lemak, air dan garam

pada payudara. Payudara membesar dan tegang, ujung saraf

tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.


f. Sering Miksi, desakan rahim kedepan menyebabkan kandung

kemih cepat terasa penuh dan sering miksi. Pada trimester II,

gejala ini sudah mulai menghilang.

g. Konstipasi atau Obtipasi. Pengaruh progesteron dapat

menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk

buang air besar.

h. Pigmentasi Kulit. Keluarnya melanophore stimulating

hormone hifofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit

disekitar pipi (kloasma gravidarum), pada dinding perut

(striae lividae, striae nigra, linea alba makin hitam) dan

sekitar pauyudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu

makin menonjol, kelenjar montgomery menonjol, pembuluh

darah menifes sekitar payudara).

i. Epulis, hipertfori gusi yang disebut epulis dapat terjadi bila

hamil.

j. Varises atau Penampakan pembuluh darah vena. Karena

pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan

pembuluh dara vena, teruama bagi mereka yang mempunyai

bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi sekitar genitalia

ekterna, kaki betis dan payudara. Penampakan pembuluh darah

ini dapat mengilang setelah persalinan.


2. Tanda Dugaan Kehamilan

a. Rahim membesar, sesuai dengan usia kehamilan

b. Pada pemeriksaan dalam, dijumapai tanda hegar, tanda

chadwicks, tanda piscaseck, kontraksi braton hicks dan teraba

ballotement.

c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi sebagian

kemunginan positif palsu.

3. Tanda Pasti Kehamilan

a. Gerakan janin dalam rahim

b. Terlihat atau teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian

janin.

c. Denyut jantung janin. Didengar dengan stetoskop laenec, alat

karditokografi, alat doppler dan dapat dilihat dengan

ultrasonografi. (yulizawati, dkk. 2017)

2.1.6 Perubahan Fisiologis Pada Kehamilan

1. Sistem Reproduksi

a. Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima

dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion)

sampai persalinan. Pembesaran uterus meliputi peregangan

dan penebalan sel-sel otot, sementara produksi mioasit yang

baru masih terbatas.

Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi oleh

hormone estrogen dan sedikit progesteron. Pada awal


kehamailan tuba palopi,ovarium dan ligamentum rotundum

berada sedikit dibawah afeks fundus sementara pada akhir

kehamilan akan berada sedikit diaas pertengahan uterus

Seiring dengan perkembangan kehamilan. Daerah fundus

dan korfus akan membulat dan akan menajad bentuk seperti

pada usia kehamilan 12 minggu. Pada akhir kehamilan 12

minggu uterus akan terlalu besar dalam rongga pelvis dan

seiring perkembangannya uterus akan memnyentuh dinding

abdominal, menyentuh hati. Pada akhir kehamilan otot-otot

uterus bagian atas akan berkontraksi sehingga segmen bawah

uterus akan melebar dan menipis. (yulizawati, dkk. 2017)

b. Serviks uteri

Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft)

disebut tanda goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan

mengeluarkan banyak cairan mucus, karena pertambahan dan

pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livide disebut

tanda chadwick. (Enny Fitriahadi, 2017)

c. Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan

pematangan folikel baru juga tertunda. Folikel ini akan

berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan

setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesteron dalam

jumlah yang relatif minimal.


d. Vagina dan vulva

Vagina dan vulva terjai perubahan karena pengaruh estrogen

akibat hipervaskularisasi vagina dan vulva terlihat lebih merah

atau kebiruan.

e. Dinding perut

Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan

menyebabkan robekya serabut elastis dibawah kulit sehingga

timbul striae gravidarum.

2. Payudara (mamae)

Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang dan berat.

Dan teraba noduli-noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli,

bayangan vena-vena lebih membiru. Hperpigmentasi pada puting

susu dan areola payudara. Kalau diperas keluar air susu jolong

(kolostrum) berwarna kuning. Perkembangan payudara ini karena

pengaruh hormon saat kehamilan yaitu estrogen, progesteron dan

somatomatropin.

3. Sistem endokrin

Beberapa kelenjar endokrin terjadi perubahan seperti : kelenjar

tiroid dapat membesar sedikit, kelenjar hifofise dapat membesar

terutama lobus anterior, kelenjar adrenal tidak begitu berpengaruh.

4. Sistem perkemihan

Pada bulan-bulan kehamilan kandung kemih kencing tertekan oleh

uterus yang mulai membesar sehingga timbul sering kencing.


Keadaan ini hilang dengan makin tanya kehamilan bila uterus

gravidarus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan bila

kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul keluhan

sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan

tertean kembali.

5. Sistem pencernaan

Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek

(nuscea). Mungkin ini akibat kadar hormon estrogen yang

meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun sehingga

motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang, makanan akan

lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah dicerna

lebih lama berada dalam usus-usus. Hal ini mungkin baik untuk

resorpsi akan tetapi menimbulkan pola obstipasi yang memang

merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil.

6. Sistem muskuluskletal

Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesteron dan elastin

dalam kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat dan

ketidakseimbangan persendian. Akibat dari perubahan fisik selama

kehamilan adalah peregangan otot-otot dan pelunakan ligamen-

ligamen. Area yang paling dipengaruhi oleh perubahan-perubahan

tersebut adalah tulang belakang (curva lumbar ang berlebihan),

otot-otot abdomal (meragang keatas uterus hamil) dan otot dasar

panggul (menahan berat badan dan tekanan uterus).


7. Sistem kardiovaskuler (sirkulasi darah)

a. Volume dan darah total dan volume plasma naik pesat sejak

akhir trimester pertama. Volume drah akan bertambah banyak

kira-kira 25% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu,

diikuti curah jantung yang meningkat sebanyak kurang lebih

30%.

b. Nadi dan teknaan darah. Tekanan darah arteri cenderung

menurun terutama pada trimester ke dua dan naik lagi seoerti

pada pra hamil. Nadia biasanya naik, nilai rata-ratanya 84x

permenit.

c. Jantung. Pompa jantung mulai naik kira-kira 30% setelah

kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada minggu-minggu

terakhir kehamilan.

8. Sistem Integumen (Kulit)

Pada kulit terdapat defosit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat

tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophore

dan stimulating hormon (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah

salah satu hormon yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis.

Kadang-kadang terdapat defosit pigmen pada dahi, pipi dan

hidung dikenal sebagai closma gravidarum. Linea laba ada

kehamilan menjadi hitam dikenal sebagai linea grisea.


9. Metabolime

Umumnya pada kehamilan mempunyai efek pada metabolisme,

karena itu wanita perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam

kondisi sehta.

10. Berat badan dan indeks masa tubuh (IMT)

Berat badan wanita hami akan naik sekitar 6,5-16,5 kg.

Kenaikan berat badan yang terlalu banyak ditemukan pada

keracunan hamil pre-eklampsi dan eklamsi. Kenaikan berat badan

wanita hamil disebabkan oleh : janin, uri, air ketuban, uterus,

payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air.

Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus

mengandung banyak protein.

11. Sistem Pernafasan

Wanita hamil sering mengeluh sesak dan napas pendek. Hal ini

disebabkan oleh usus yang tertekan ke arag diafragma akibat

pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama

hamil, seorang wanita hamil selalu bernafas dada.

2.1.7 Perubahan Psikologis Pada Masa Kehamilan

Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada

sebab pada waktu itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran

bayinya. Gerakan bayi serta membesarnya perut adalah dua hal yang

mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir

bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu

meningkatkan kewaspadaanya akan timbulnya indikasi dan tanda-


tanda akan terjadinya persalinan. ibu tak jarang merasa khawatir atau

takut jika bayinya yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan

ibu juga akan bersikap melindungi bayinya serta akan menghindari

orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya.

Seorang ibu mulai merasa takut akan rasa sakit serta bahaya fisik yang

akan muncul pada saat melahirkan. (Enny Fitriahadi,2017).

Rasa tidak nyaman akibat kehamilan muncul kembali di trimester

ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek.

Disamping itu, ibu mulai merasa sedih sebab akan berpisah dari

bayinya serta kehilangan perhatian khusus yang diterima selama

hamil. Adapu perubahan (Enny Fitriahadi,2017).

2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Kehamilan

2.2.1 Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal yang paling penting dalam proses

keperawatan karena tanpa adanya pengkajian keperawatan maka tidak

akan terciptanya diagnosa keperawatan yang bai serta akurat dan

dapat mengakibatkan kesalahan dalam melakukan sebuah tindakan.

1. Pengkajian Mikrosistem

a. Data Biografi

1) Identitas Penderita

Tujuannya untuk mengenal atau memanggil penderita.

terdiri dari nama, umur, pendidikan, pekerjaan, suku,

agama, alamat, no rekam medis.

2) Identitas penanggung jawab


Terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat,

pekerjan dan hubungan dengan pasien.

b. Riwayat Kehamilan, persalinan, dan nifas ( antisipatori )

1) Keluhan Utama

Keluhan yang terjadi pada ibu hamil trimester

ketiga biasanya : ibu hamil mengeluh tidak nyaman seperti

nyeri pada punggung, sesak nafas disebabkan karna

penekanan uterus ke arah diafragma, sering kencing terjadi

karena penekanan kandung kemih oleh uterus.( liza samita,

2018).

2) Riwayat Kehamilan Sekarang

Pada kehamilan trimester I sering ditemukan emesis

ringan tetapi hilang setelah kehamilan 4 bulan, memeriksa

kehamilan secara teratur dengan frekuensi 1x dalam

sebulan sampai 7 bulan, 2x dalam sebulan sampai usia

kehamiln 9 bulan, ibu merasakan peregerakan anak pada

usia 20 minggu.

3) Riwayat Kelahiran yang lalu

Apakah persalinan baik atau spontan, ditolong oleh bidan,

doketer, atau dukun dengan penyulit maupun tanpa

penyulit, bayi baru lahir tanpa kelainan bawaan, apgar

sxore 7-10, berat lahir 2500-4000 gram, perdarahan normal

kurang dari 500 cc.


Tabel riwayat kehamilan
No Tahun Penolong Tindakan Komplikasi Kehamilan Usia & jenis
anak sekarang kelamin
1.

2.

Dst

4) Riwayat persalinan

Dapat ditanyakan kapan timbulnya HIS, pembukaan

serviks, kondisi ketuban, lama persalinan, episiotomy,

panjang tali pusat, lama pengeluaran plasenta, jumlah

perdarahan serta jenis persalinan.

5) Riwayat Nifas

Tanyakan apakah pernah mengalami demam, keadaan

lochea, kondisi perdarahan, selama nifas, tingkat aktivitas

setelah melahirkan, keadaan parineal, ambdominal, nyeri

payudara, kesulitan eliminasi, keberhasiln pemberian ASI,

respon dan support keluarga.

6) Riwayat penggunaan KB

Berisi informasi tentang kontrasepsi yang biasa digunakan

pasca persalinan seperti jenis kontrasepsi, lama pemakaian,

keluhan selama menggunakan kontrsepsi serta rencana

penggunaan kontrasepsi selanjutnya.


2. Pengkajian fungsi

a. Ibu

Berisi tentang keadaan fisik dan psikis ibu apakah ibu bebas

sakit, rasa tidak nyaman atau stress.

1) Fungsi kesehatan

a) Nutrisi dan cairan

Pada ibu hamil trimester III karbohidrat dikurangi,

perbanyak sayur, buah-buahan segar, kenaikan BB

tidak boleh lebih dari ½ kg perminggu. Kita juga harus

dapat memperoleh data tentang kebiasaan pasien dalam

memenuhi kebutuhan cairannya apalagi dalam masa

hamil asupan cairan yang cukup sangat dibutuhkan.

Hal-hal yang perlu kita tanyakan adalah frekuensi

minum, jumlah minum perhari dan jenis minumnya.

b) Eliminasi

Pada ibu hamil trimester III frekuensi BAK meningkat,

karena penurunan kepala ke PAP, BAB sering

obstipasi karena hormon progesteron meningkat.

c) Aktivitas

Pekerjaan rumah tangga (pekerjaan rutin) dapat

dilaksanakan. Bekerja sesuai kemampuan dan makin

dikurangi dengan semakin tuanya kehamilan.


d) Istirahat tidur

Pada kehamilan trimester III kebutuhan istirahat

tidur terganggu oleh karna adanya HIS (kontraksi

uterus), penurunan bagian terendah janin ke PAP yang

menyebabkan sering BAK dan BAB obstipasi karena

peningkatan progesteron.

e) Konsep diri

Biasanya di kehamilan trimester III ibu bersifat ibu

bersifat pasif. Ibu mengharapkan segala kebutuhannya

terpenuhi oleh orang lain. Ibu benar benar

memperhatikan perubahan pada tubuhnya.

f) Stress koping

Pada ibu hamil trimester III usia remaja akan

mengalami perubahan emosi yang tidak stabil sehingga

cepat mengalami stress, gelisah dan cemas terhadap

persalinan yang akan di hadapi.

g) Persepsi nyaman nyeri

Ibu hamil trimester III lebih bersifat protektif.

Biasanya ibu hamil akan mengalami persepsi nyeri dan

ketidaknyamanan akibat perut yang membesar,

ketidaknyamanan seperti nyeri punggung, kaki

bengkak (oedema), payudara tegang, sesak napas dan

sering kencing.
h) Peran

Ibu hamil usia remaja masih dalam tahap persiapan

menjadi seorang ibu sehingga peran sebagai ibu belum

maksimal akibat keterbatasan dan proses adaptasi

menjadi calon ibu terutama pada trimester III. (puji

andrani,2021)

2) Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik pada ibu hamil yaitu :

a) Keadaan umum

Keadaan umum pada ibu hamil biasanya baik.

b) Kesadaran

kesadaran biasanya komposmentis.

c) Pemeriksaan tanda-tanda vital

Pada ibu trimester III biasanya tanda-tanda vital :

(1) Tekanan darah

Biasanya normal, kecuali bila ada kelainan. Bila

tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih

mintalah ibu berbaring miring ke kiri.

(2) Nadi

Dalam keadaan santai denyut nadi ibu sekitar 60-

80 x/menit. Denyut nadi 100x/menit atau lebih

dalam keadaan santai merupakan pertanda buruk.

Jika denyut nadi ibu 100x/menit atau lebih,

mungkin ibu mengalami salah satu atau lebih


keluhan seperti tegang, ketakutan atau cemas

akibat masalah tertentu, perdarahan berat, anemia

sakit/demam, gangguan tyroid, gangguan jantung.

(3) Suhu tubuh

Suhu tubuh yang normal adalah 36-37,5°C. Suhu

tubuh lebih dari 37 °C perlu diwaspadai adanya

infeksi.

(4) Pernapasan

Untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan

normalnya 16-24x/menit. (suryati romauli, 2011).

(5) Tinggi badan

Tinggi badan ibu hamil dengan badan kurang dari

rata-rata (diperkirakan kurang dari 145cm)

tergolong resiko tinggi.

(6) Berat badan

Ditimbang tiap kali kunjungan untuk mengetahui

berat badan ibu. Normalnya penambahan berat

badan tiap minggu adalah 0,50 kg dan penambahan

berat badan ibu dari awal sampai akhir kehamilan

adalah 6,50-16,50 kg. (suryati romauli, 2011).

(7) LILA (lingkar lengan atas )

Lila kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat

untuk status gizi ibu kurang atau buruk sehingga

beresiko untuk melahirkan BBLR.


d) Pemeriksaan fisik head to toe

(1) Kepala (Rambut dan kulit kepala)

Isnpeksi : rambut hitam, lurus, mudah rontok.

Palpasi : ada nyeri tekan apa tidak? Benjolan

pada kepala?

(2) Mata

Inspeksi : seklera putih, konjungtiva merah

muda, fungsi penghihatan baik

Palpasi : terdapat nyeri tekan atau tidak? Ada

benjolan di mata atau tidak?

(3) Hidung

Inspeksi : sekret ada atau tidak, fungsi

penciuman baik

Palpasi : terdapat nyeri tekan atau tidak? Ada

benjolan atau tidak?

(4) Mulut

Inspeksi : adakah sariawan, bagaimana

kebersihannya

Palpasi : terdapat nyeri tekan atau tidak? Ada

benjolan di mata atau tidak?

(5) Gigi

Inspeksi : adakah karises atau keropos yang

menandakan ibu kekurangan kalsium


Palpasi : terdapat nyeri tekan atau tidak? Ada

benjolan di mata atau tidak?

(6) Telinga

Inspeksi : normal, tidak ada serumen yang

berlebihan, simetris

Palpasi : terdapat nyeri tekan atau tidak? Ada

benjolan di mata atau tidak?

(7) Leher

Inspeksi : adakah bendungan vena jugularis,

adakah pembesaran kelenjar tiroid

dan kelenjar limfe.

Palpasi : terdapat nyeri tekan atau tidak? Ada

benjolan di mata atau tidak?

(8) Dada dan thorax

Inspeksi : Dikaji kesimetrisannya.

Palpasi : ada atau tidak nyeri tekan

Perkusi :

Auskultasi : ada atau tidak suara ronchi

(9) Abdomen

Inspeksi : perut membesar selama kehamilan,

kulit perut seolah retak-retak

Auskultasi : hitung denyut jantung janin DJJ

normal atau tidak. Normal terdengar

denyut jantung bawah pusat ibu (baik


dibagian kiri atau kanan) DJJ

dihitung selama 1 menit penuh.

Jumlah DJJ normal antara

120-140/menit.

Palpasi : Pemeriksaan leopold

Palpasi leopold I :

Normal tinggi fundus uteri sesuai dengan usia

kehamilan. Pada fundus teraba bagian lunak dan

tidak melenting (bokong).

Palpasi leopold II :

Normal teraba bagian panjang, keras seperti papan

(punggung) pada satu sisi uterus dan pada sisi lain

teraba bagian kecil.

Palpasi leopold III :

Normal pada bagian bawah janin teraba bagian

bulat, keras, dan melenting (kepala janin).

Palpasi leopold IV :

Posisi tangan masih bisa bertemu dan belum

masuk PAP, posisi tangan tidak bertemu dan

masuk PAP.

Perkusi : refleks patela untuk mengetahui ibu

hamil kekeurangan B1 dan

preeklamsi.
(10) Genetelia

Inspeksi : apakah vulva kelihatan

membengkak, kebiruan, ada varises,

tidak keluar dara pervaginam, di

vulva tidak ada condiloma dan vulva

bersih

(11) Ektermitas

Inspeksi : simetris atau tidak, ada oedema atau

tidak ada varises atau tidak

Palpasi : adanya nyeri tekan atau tidak

(12) Pemeriksaan panggul

Pada ibu hamil terutama primigravida perlu

dilakukan untuk menilai keadaan dan bentuk

panggul

(13) Pemeriksaan penunjang

(a) Pemeriksaan HB dan golongan darah

Yang diperiksa adalah golongan dara ibu, kadar

hemoglobin dan Hbs Ag. Pemeriksaan

hemoglobin dilakukanuntuk mendeteksi faktor

resiko kehamilan yang adana anemia. Bila kadar

Hb ibu kurangdaro 10.00gr% berarti ibu dalam

keadaan anemia. Terlebi bila kadar Hb kurang

dari 8.00gr% berarti ibu anemia berat. Batas


terendah untuk kadar Hb dalam kehamilan

10gr/100 ml.

(b) Pemeriksaan urin

Pemeriksaan yang dilakukan adalah redaksi urin

dan kadar albumin dalam urine sehingga

diketahui apakah ibu menderita preeklamsi atau

tidak.(suryati romauli,2011).

(c) Pemeriksaan feses

(d) USG

b. Bayi

1) Identitas bayi

Terdiri dari nama, anak ke berapa, tanggal kelahiran, jenis

kelamin, berat badan lahir (BBL).

2) Tempramen bayi

apakah bayi mudah ditenangkan dengan cepat,pola makan,

tidur, BAK teratur atau bayi sulit ditenangkan, pola makan,

tidur, BAK tidak teratur.

3) Kemampuan bayi berespon terhadap rangsangan

Kemampuan respon bayi memberikan respon ketika di beri

rangsangan seperti memberikan rangsangan menyentuh

pipi bayi. Bayi mampu berespon dengan mencari stimulus

tersebut.
4) Perpisahan bayi dan ibu

Apakah bayi dirawat gabung dengan ibu atau bayi dirawat

di ruang bayi atau NICU krn status kesehatan bayi yang

kurang sehat

5) Status kesehatan kelahiran bayi

dikaji apgar score, berat badan normal 2500-4000 gram,

panjang badan normal 48-52 cm , lingkar kepala normal

33-35 cm, lingkar dada normal 30-38 cm dan lingkar

lengan atas (LILA) 12 cm dan riwayat imunisasi bayi baru

lahir biasanya diberikan Hb 0.

6) Pemeriksaan fisik

Keadaan umum pasien

biasanya pada bayi baru lahir normal terukur suhu 36,5-

37,5oC, frekuensi nadi 120-160 x/menit, pernafasan 40-60

x/menit.

a) Kepela/leher

Inspeksi : fontanel dan muka simetris, melihat bentuk

kepala

Palpasi : ada atau tidak nyeri tekan

b) Mata

Inspeksi : melihat bentuk mata, konjungtiva anemis,

ada atau tidak secret, tidak ada ikterus

Palpasi : ada atau tidak nyeri tekan

c) Telinga
Inspeksi : bentuk hidung, tidak ada kelainan atau ada,

tidak ada atau ada nafas cuping hidung.

Palpasi : ada atau tidak nyeri tekan

d) Telinga

Inspeksi : bentuk telinga, tidak ada atau ada kelainan

Palpasi : ada atau tidak nyeri tekan

e) Mulut

Inspeksi : bentuk mulut, ada atau tidak kelainan, ada

atau tdak adanya sianosis.

Palpasi : ada atau tidaknya nyeri tekan

f) Wajah

Inspeksi : ada atau tidak sianosis, ada atau tidak

kelaianan, ikterus atau tidak.

Palpasi : ada atau tidak nyeri tekan

g) Dada

Inspeksi : bentuk dada piogen chess/barel, adanya

retraksi dinding dada atau tidak

Palpasi : ada atau tidak nyeti tekan

h) Abdoemn

Inspeksi : bentuk abdomen, ada atau tidak

pembesaran, keadaan tali pusat, ada atau

tidak perdarahan

Palpasi : ada atau tidak nyeri tekan

i) Genetelia
Inspeksi : tampak labia minora belum tertutup oleh

labia mayora, tampak tidak ada kelaiana,

anus : atresia atau tidak.

Palpasi : adanya nyeri tekan atau tidak

j) Integumen

Inspeksi : warna kulit, ikterik atau tidak, sianosis,

turgor kulit >2 detik dan rambut lanugo.

Palpasi : adanya nyeri tekan atau tidak.

k) Ekstermitas

Inspeksi : bentuk kaki simetris, pergerakan otot.

Palpasi : adanya nyeri tekan atau tidak.

7) Responsivness

a) Kontak mata

Kontak mata bayi pada lingkungan sekitar

b) Perubahan interaksi konsistensi bayi

Ketika BAB, BAK, dan haus konsistensi untuk

menangis dan merasa gelisah.

c) Refleks primitif bayi

() Sucking (menghisap): Bayi menyusu dengan ibunya dengan


pelan dan kuat.Reflek menghisap
(+)/(-)

) Swallowing (menelan) : Bayi menelan ASI secara lambat/ kuat


(-)/(+)

(3)Rooting (mencari): Bayi di rangsang dengan sentuhan di


pipi bayimampu mencari sentuhan
(+)/(-)
(4)Graps (menggenggam) : Bayi dirangsang dengan menyentuh
telapak tangan dengan jari dan
bayimenggenggam(+)/(-)

(5)Babinszki: Bayidirangsang kedua


ekstremitasnya ,bayi langsung
menggerakan ekstremitasnya. Refleks
babinski (+) /(-)
) Moro/dikagetkan: Bayi dikagetkan, bayi langsung
menggerakan ekstremitasnya. (+)/(-)

() Tonik neck: Bayi di posisikan tidur dengan posisi


kepala miring ke salah satu sisi(-)/(+)

c. Ayah atau pasangan

Apakah pasangan selalu hadir dalam proses kehamilan,

memberikan dukungan atau secara aktif terlibat dalam semua

urusan ibu.

d. Keluarga

Apakah ada anggota keluarga lain yang ikut membantu dalam

fase kehamilan. Apakah keluarga tinggal disekitar merekan

apakah ibu memiliki keluarga besar atau teman dan tetangga

yang siap membantu jika dibutuhkan.

3. Tahap identitas menjadi ibu

a. Persiapan & komitmen

Apakah pasangan menghadiri kelas ibu hamil atau menerima

informasi tentang perawatan bayi sebelum melahirkan

b. Perkenalan, latihan dan pemulihan fisik


Setelah melahirkan apakah ibu melakukan IMD, apakah ibu

bertana terkait perawatan tali pusat dan pemberian makanan

untuk bayi.

c. Integritas identitas peran menjadi ibu

Apakah ibu menyesuaikan gaya hidupnya & pola hidup

dengan keberadaan bayinya. Apakah ibu melihat dirinya

sebagai seorang ibu.

4. Lingkungan komunitas

a. Sumber daya atau bentuk dukungan yang terdapat ada

keluarga

b. Apakah ibu akan kembali bekerja setelah melahirkan

c. Apakah keluarga membutuhkan bantuan terkait pengasuhan

bayi

5. Lingkungan sosial yang lebih besar

a. Pengaruh budaya terhadap kehamilan

Apakah terdapat budaya yang mempengaruhi selama selama

kehamilan

b. Masalah sosial/politik

Apakah masalah sosial atau politik secara langsung

mempengaruhi keluarga

c. Sistim layanan kesehatan

Apakah keluarga mempunyai jaminan kesehatan. (rawat inap,

rawat jalan) jarak terdeat pasien untuk mendapatkan pelayanan


kesehatan dan keterbatasan pelayanan kesehatan sudah atau

akan mempengaruhi keluarga klien.

5.2.2 Analisa Data

No Symptom Etiologi Problem

1. DS : Kehamilan trimester Gangguan


a. Mengeluh tidak III rasa nyaman
nyaman
DO :
a. Tampak gelisah Peningkatan
b. Tampak estrogen
merintih/menangis
c. Pola eliminasi
berubah Penekanan saraf
d. postur tubuh berubah lumbal

Kelemahan jaringan
ikat dan
ketidakseimbangan
persendian

Merangsar nyeri
pada tulang
belakang
(punggunng)

Mengeluh tidak
nyaman

2. DS : Kehamilan Nyeri akut


trimester III
a. mengeluh nyeri
pada punggung
DO : Peningkatan
a. tampak meringis estrogen
b. tampak gelisah
c. bersikap protektif
poisis menghindari Penekanan saraf
lumbal
nyeri
d. sulit tidur
Kelemahan
jaringan ikat dan
ketidakseimbangan
persendian

Merangsang nyeri
pada tulang
belakang

Mengeluh nyeri
pada punggung

3. DS : Kehamilan Pola napas


trimester III tidak efektif
a. mengeluh sesak
napas
DO : penekanan usus
a. penggunaan alat kearah diafragma
otot bantu
b. fase ekspirasi
memanjang kapasitas paru
c. pola napas meningkat
abnormal
(takipnea, hambatan pola
bradipnea, napas
hiperventilasi,
mengeluh sesak
kussmaul)
napas
d. pernapasan cuping
hidung
4. DS : Kehamilan Gangguan
trimester III eliminasi
a. mengeluh sering urin
kencing
b. desakan berkemih Penekanan
DO : kandung kemih
a. distensi kandung oleh uterus
kemih
b. berkemih tidak
tuntas Peningkatan
c. volume residu frekuensi BAK
urine meningkat
Mengeluh sering
kencing
5.2.3 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah bagian terpenting dalam menentukan

asuhan keperawaan yang sesuai untuk membantu klien mencapakai

kesehatan yang optimal. (SDKI,2017).

1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan peingkatan estrogen

ditandai dengan mengeluh tidak nyaman.

2. Nyeri akut berhubungan dengan penekanan saraf lumbal di tandai

dengan mengeluh nyeri pada punggung.

3. Pola napas tidak efekif berhubungan dengan penakanan usus

kearah diafragma ditandai dengan mengeluh sesak napas

4. Gangguan eliminasi urine berhubungan penekanan kandung kemih

oleh uterus di tandai dengan mengeluh sering kencing, desakan

berkemih.

5.2.4 Intervensi

Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatn (SIKI)


keperawatan (SLKI)
Gangguan rasa Setelah dilakukan asuhan Perawatan kehamilan trimester
nyaman keperawatan selama 3x24 kedua dan ketiga
jam diharapkan keseluruhan Observasi
rasa nyaman dan aman secara a. monitor tanda-tanda vital
fisik dan psikologis b. timbang berat badan
meningkat dengan kriteria c. ukur tinggi fundus
hasil : d. periksa gerakan janin
a. kesejahteraan fisik e. periksa denyut jantung
meningkat janin
b. kesejahteraan Terapeutik
psikologis meningkat a. pertahankan postur tubuh
c. keluhan tidak yang benar
nyaman menurun b. lakukan perawatan
d. gelisah menurun kebersihan gigi dan
e. keluhan sulit tidur mulut secara teratur
menurun c. jaga kuku tetap pendek
f. merintih menurun dan bersih
d. jaga kebersihan vulva
dan vagina
e. tinggikan kaki saat
istirahat
f. berikan kompres hangat
dan dingin pada
punggung
g. libatkan keluarga untuk
pemberian dukungan
edukasi
a. anjurkan menghindari
kelelahan
b. anjurkan menggunakan
pakaian dalam berbahan
katun dan tidak ketat
c. anjurkan menggunakan
bra yang menyokong
d. anjurkan sepatu dan kaos
kaki yang nyaman
e. anjurkan posisi duduk
atau berdiri terlalu lama
dan menyilangkan kaki
pada lutut
f. anjurkan latihan fisik
secara teratur
g. ajarkan tehnik relaksasi
kolaborasi
a. kolaborasi pemeriksaan
USG
b. kolaborasi pemeriksaan
laboratorium (Hb,
protein, glukosa)
c. rujuk jika mengalami
masalah atau penyulit
kehamilan

Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan Manajemen nyeri


keerawatan selama 3x24 jam
diharapkan keluhan nyeri Observasi
menurun dengan kriteria a. identifikasi lokasi, durasi,
hasil : frekuensi, kualias,
a. keluhan nyeri intensitas nyeri
menurun b. identifikasi skala nyeri
b. pasien meringis c. identifikasi respon nyeri
menurun non verbal
c. pasien bersikap d. identifikasi faktor yang
protektif menurun memperberat dan
d. gelisah menurun memperingan nyeri
e. kesulitan tidur e. identifikasi pengetahuan
menurun dan keyakinan
f. frekuensi nadi memperingan nyeri
membaik f. identifikasi pengaruh
g. pola napas membaik budaya terhadap respon
h. tekanan darah nyeri
membaik g. identifikasi pengaruh
budaya terhadap respon
nyeri
h. identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas hidup
i. monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan
j. monitor efek samping
penggunakan anlgetik
Terapeutik
a. berikan tehnik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
b. kontrol lingkungan yang
memperberat nyer
c. fasilitasi istirahat tidur
d. pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
a. jelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri
b. jelaskan strategi
meredakan nyeri
c. anjurkan monitor nyeri
secara mandiri
d. anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
e. ajarkan tehnik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
a. kolaborasi pemberian
anlgetik
Pola napas Setelah dilakukan asuhan Manajemen jalan napas
keperawatan selama 3x24 Observasi
tidak efektif jam diharapkan inspirasi dan a. monitor pola napas
ekspirasi yeng memberikan b. monitor bunyi napas
ventilasi adekuat membaik tambahan
dengan kriteria hasil : c. monitor sputum
a. frekuensi napas terapeutik
membaik a. pertahankan kepatenan
b. kedalaman napas jalan napas
membaik b. posisikan semi fowler
c. ekskursi dada atau fowler
membaik c. berikan minum air hangat
d. dispena menurun d. lakukan fisioterapi dada
e. penggunaan otot e. lakukan penghisaoan
bantu napas menurun lendir kurang dari 15
f. ortopnea menurun detik
g. pernapasan cuping f. lakukan hiperoksigenasi
hidung menurun sebelum penghisapan
endotrakeal
g. keluarkan sumbatan
benda padat
h. berikan oksigen
edukasi
a. anjurkan asupan cairan
2000ml/hari
b. ajarkan tehnik batuk
efektif
kolaborasi
a. kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran
Gangguan Setelah dilakukan asuhan Dukunan perawatan diri :
keperawatan selama 3x24 BAB/BAK
eliminasi urin jam diaharpkan pengosongan Observasi
kandung kemih yang lengkap a. identifikasi kebiasaan
membaik dengan kriteria BAK/BAB
hasil b. monitor integritas kulit
a. frekuensi BAK pasien
membaik terapeutik
b. karakteristik urin a. buka pakaian yang
membaik diperlukan untuk
c. desakan berkemi memudahkan eliminasi
menurun b. dukung penggunakan
d. berkemih tidak toilet
tuntas menurun c. jaga privasi selama
e. volume residu urin eliminasi
menetes menurun d. ganti pakaian pasien
f. pasien mengompol setelah eliminasi
menurun e. bersihkan alat bantu
BAB/BAK
f. sediakan alat bantu
edukasi
a. anjurkan BAB/BAK
secara rutin
b. anjurkan ke kamar mandi

5.2.5 Implementasi
Implementasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh

perawat untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan yang

dihadapi ke status kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria

hasil yang di harapkan. (dinarti & yuli mulyat,2017).

5.2.6 Evaluasi

Evauasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses

keperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan

yang telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain. (dinarti &

yuli mulyat,2017).
2.3 Konsep Senam Hamil

2.3.1 Pengertian Senam Hamil

Senam hamil adalah terapi latihan gerak yang diberikan pada ibu

hamil untuk mempersiapkan dirinya baik fisik maupun mental dalam

menghadapi persalinan.(Wenny Indah Purnama Eka Sari &

Yusnarita,2021). Senam hamil berperan untuk memperkuat kontraksi

serta mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut, ligamen-

ligamen, otot-otot dasar panggul dan lain-lain yang menahan tekanan

tambahan yang berhubungan dengan persalinan. (pudji suryani & ina

handayani,2018).

2.3.2 Manfaat Latihan Fisik Atau Senam Hamil

1. Bagi Ibu

a. Mempertahankan kemampuan fisik yang menurun selama

kehamilan

b. Memperkua otot untuk menyangga tubuh dan memperbaiki

fostur tubuh

c. Mengurang resiko terjadinya tekanan darah tinggi pada

kehamilan

d. Mengurangi resiko terjadinya kencing manis pada kehamilan

e. Mengurangi keluhan nyeri pinggang


f. Membantu melancarkan pencernaan

g. Membantu mengurangi sembelit

h. Membuat lebih rileks

i. Mencagah timbulnya stres, depresi dan kecemasan

j. Meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot-otot panggul

untuk proses persalinan

k. Mengurangi gelambir diperut setelah persalinan

l. mempercepat proses pemulihan setelah persalinan

2. Bagi Janin

Latihan fisik sejak awal kehamilan akan meningkatkan

pertumbuhan ari-ari dan bayi dilahirkan dengan berat badan lahir

normal. ( Kemenkes RI, 2014)

2.3.3 kondisi yang tidak memungkinkan ibu hamil melakukan latihan fisik

atau senam hamil

1. Ketuban pecah sebelum waktunya

2. Perdarahan

3. Kehamilan kembar

4. Kekurangan darah (anemia) berat

5. Tekanan darah tinggi selama kehamilan

6. Penyakit jantung

7. Penyakit kencing manis dengan pengobatan insulin

8. Riwayat persalinan kurang bulan

9. Riwayat keguguran 2 kali atau lebih (kemenkes RI,2014)

2.3.4 Prinsip-Prinsip Latihan Fisik Atau Senam Hamil


Hal-hal yang harus diperhatikan :

1. Minum air matang bening secukupnya sebelum, selama dan

sesudah latihan

2. Pakaian untuk melakukan latihan fisik, sebaiknya :

a. Memakai pakaian olahraga yang nyaman, tidak tebal,

menyerap keringat, dan elastis agar gerakan tubuh tidak

terganggu (seperti bahan kaos).

b. Memakai BH yang bertali lebar dan kuat untuk menyangga

payudara

3. Senam Hamil Sebaiknya

a. menggunakan alas atau matras sebagai bantalan.

b. gunakan tempat lahitan dengan ventilasi dan cahaya yang

cukup, permukaan rata dan tidak licin.

c. Hati-hati saat bangun dari posisi tidur, hindari perubahan

posisi atau gerakan yang bersifat mendadak

4. Bila melakukan latihan fisik jalan kaki untuk jarak cukup jauh

atau waktu yang cukup lama sebainya menggunakan sepatu

olahraga yang sesuai dengan ukuran kaki maupun jenis latihan

dengan menggunakan kaos kaki yang tidak terlalu ketat untuk

menahan kaki yang bengkak.

2.3.5 Contoh Gerakan Pemanasan, Peregangan Dan Pendinginan latihan

fisik atau senam hamil.

1. Kepala dan leher

a. Gerakan menengok
1) Posisi awal berdiri tegak, pandangan lurus ke depan, kedua

kaki dibuka selebar bahu, tangan dan pinggang.

2) Kepala menengok ke kanan pada hitungan ke 1-2

3) Kepala kembali menghadap ke depan pada hitungan ke 3-4

4) Kepala menengok ke kiri pada hitungan ke 5-6

5) Kepala kembali menghadap ke depan pada hitungan ke 7-8

6) Ulangi gerakan ini 2-8 kali bertahap

(gambar gerakan menengok) sumber :

b. Gerakan pendekatan kepala ke bahu

1) Poisisi awal berdiri tegak, pandangan lurus ke depan,

kedua kaki dibuka selebar bahu, tangan dan pinggang.

2) Kepala didekatkan ke bahu kanan pada hitungan 1-2

3) Kepala kembali tegak pada hitungan 3-4

4) Kepala didekatkan ke bahu kiri pada hitungan ke 5-6

5) Kepala kembali tegak pada hitungan ke 7-8

6) Ulangi gerakan ini 2-8 kali bertahap


(gerakan mendekatkan kepala ke bahu)

2. Bahu

a. Memutar bahu ke belakang

1) Posisi awal berdiri tegak, pandangan lurus ke depan, kedua

kaki selebar bahu, tangan lurus ke bawah

2) Putar kedua bahu ke belakang pada hitungan ke 1-2, 3-4, 5-

6, 7-8 (4 kali)

3) Ulangi gerakan ini 2-8 kali bertahap

b. Memutar bahu ke depan

1) Poisis wal berdiri tegak, pandangan lurus ke depan, kedua

mata kaki dibuka selebar bahu, tangan lurus ke bawah

2) Putar kedua bahu kedepan pada hitungan ke 1-2, 3-4, 5-6,

7-8 (4 kali).

3) Ulangi gerakan ini 2-8 kali bertahap

(gerakan memutar bahu)

3. Lengan dan tangan

a. Mendorong ke depan

1) Posisi awal berdiri tegak, pandangan lurus kedepan, kedua

kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan kepal didepan

dada, kedua siku diangkat setinggi bahu.


2) Dorong lurus kedua lengan dan tangan ke dada pada

hitungan ke 1-2

3) Tarik kedua lengan dan tangan ke dada pada hitungan ke

3-4

4) Ulangi gerakan ini 2-8 kali bertahap

(gerakan mendorong kedepan)

b. Mendorong ke samping

1) Posisi awal berdiri tegak, pandangan lurus ke depan, kedua

kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan dikepal didepan

dada , kedua siku diangkat setinggi bahu.

2) Dorong lurus kedua lengan dan tangan ke atas pada

hitungan ke 1-2

3) Tari kedua lengan dan tangan ke dada pada hitungan ke 3-

4) Ulangi gerakan ini 2-8 kali bertahap.


(gambar mendorong kesamping)

c. Mendorong ke atas

1) Posisi awal berdiri tegak, pandanga lurus ke depan, kedua

kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan di kepal didepan

dada kedua siku diangkat setinggi bahu.

2) Dorong lurus kedua lengan dan tangan keatas pada

hitungan ke 1-2

3) Tarik kedua lengan dan tangan ke dada pada hitungan ke

3-4

4) Ulangi gerakan 2-8 kali bertahap

(gambar mendorong keatas)

4. Kaki

a. Kaki bertumpu pada tumit

1) Posisi awal berdiri tegak, pandangan lurus ke depan,

kedua kaki sejajar tangan dipinggang.

2) Kaki kanan dijejakkan ditumit pada hitungan ke 1 dan

kembali ke posisi semula pada hitungan ke 2

3) Kaki kiri dijejakkan diumit pada hitungan ke 3 dan

kembali ke posisi semula pada hitunga ke 4


4) Kaki kanan dijejakkan di tumit pada hitungan ke 5 dan

kembali ke posisi semula pada hitungan ke 6

5) Kaki kiri dijejakkan di tumit pada hitungan ke 7 dan

kembali ke posisi semula pada hitungan ke 8

6) Ulangi gerakan ini 2-8 kali bertahap.

(gambar kaki bertumpu pada tumit)

b. Kaki bertumpu pada jari

1) Posisi awal berdiri tegak, pandangan lurus kedepan, kedua

kaki sejajar, tangan dan pinggang.

2) Kaki kanan dijejakkan dijari pada hitungan ke 1 dan

kembali ke posisi semula pada hitungan ke 2

3) Kaki kiri dijejakkan dijari pada hitungan ke 3 dan kembali

ke posisi semula pada hitungan ke 4

4) Kaki kanan dijejakkan di jari pada hitungan ke 5 dan

kembali ke posisi semula pada hitungan ke 6

5) Kaki kiri dijejakkan dijari pada hitungan ke 7 dan kembali

ke posisi semula pada hitungan ke 8

6) Ulangi gerakan ini 2-8 kali bertahap.


(gambar kaki bertumpu pada jari)

2.3.6 Contoh Gerakan Senam Hamil

Berdasarkan (kemenkes RI, 2014)

1. Latihan fisik untuk kaki

Posisi duduk dilantai dengan kedua kaki diluruskan ke depan

dengan tubuh bersandar ke dinding. Punggung tegak lurus (rileks).

a. Tarik jari-jari kaki ke arah tubuh secara perlahan-lahan

kemudia lipat kedepan lakukan gerakan pengulangan 10 kali,

perhitungan sesuai gerakan (gambar 1)

b. Tarik kedua telapak kaki ke arah tubuh secara perlahan-lahan

kemudian dorong kedepan. Lakukan gerakan pengulangan 10

kali, perhitungan sesuai gerakan (gambar 2)

( gambar 1 : latihan fisik untuk kaki) (gambar 2 : posisi tidur)

2. Latihan fisik dengan posisi duduk bersila

a. Posisi duduk bersila di lantai


b. Letakkan kedua telapak tangan diatas lutut

c. Tekan lutut ke bawah dengan perlahan –lahan (gambar 3)

d. Lakukan gerakan pengulangan 10 kali

e. Lakukan senam duduk bersila ini selama 10 menit sebanyak 3

kali sehari.

(gambar 3 : latihan fisik dengan posisi duduk)

3. Latihan fisik untuk pinggang (posisi terlentang)

a. Posisi tidur terlentang dan tekuklah lutut jamgan terlalu lebar,

arah telapak tanga ke bawah dan berada disamping badan.

b. Angkatlah pinggang secara perlahan (gambar 4)

c. Lakukan gerakan pengulangan 10 kali.

(gambar 4 : latihan fisik untuk punggung posisi terlentang)

4. Latihan fisik untuk pinggang (posisi merangkak)

a. Badan dalam posisi merangkak

b. Sambil menarik napas angkat perut berikut punggung ke atas

dengan wajah meghadap ke bawah membentuk lingkaran


c. Sambil perlahan-lahan mengangkat wajah hembuskan nafas,

turunkan punggung kembali dengan perlahan (gambar 5)

d. Lakukan sebanyak 10 kali

(gambar 5 : latihan fisik untuk pinggang posisi merangkak)

5. Senam dengan satu lutut

a. Posisi tidur terlentang. Tekuk lutut kanan

b. Lutut kanan digerakkan perlahan ke arah kanan lalu

kembalikan (gambar 6)

c. Lakukan gerakan pengulangan 10 kali lakukan gerakan yang

untuk lutut kiri.

(gambar 6: latihan fisik dengan satu lutut)

6. Senam dengan kedua lutut

a. Posisi tidur terlentang, kedua lutut ditekuk dan kedua lutut

saling menempel.

b. Kedua tumit dirapatkan, kaki kiri dan kanan saling menempel


c. Kedua lutut digerakkan perlahan-lahan dan bersama-sama,

lutut kiri ke arah kiri dan lutut kanan ke arah kanan (gambar 7)

d. Lakukan gerakan pengulangan 8 kali.

(gambar 7 : latihan fisik dengan kedua lutut)


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Pada studi kasus ini penulis menggunakan studi kasus destkritif dengan

pendekatan proses keperawatan yang komperhensif meliputi pengkajian,

diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

3.2 Subyek Studi Kasus

Subjek studi kasus dalam proposal Karya Tulis Ilmiah ini adalah ibu hamil

trimester III dengan gangguan rasa nyaman dengan kriteria inklusi:

3.2.1 Bersedia menjadi responden dan dilaksanakan penerapan latihan fisik

atau senam hamil pada ibu hamil trimester III dengan gangguan rasa

nyaman

3.2.2 Ibu hamil trimester III dengan usia kehamilan 28 - 38 minggu

3.2.3 Ibu hamil dengan gangguan rasa nyaman.

3.3 Fokus Studi Kasus

Fokus studi kasus pada proposal Karya Tulis Ilmiah ini adalah penerapan

latihan fisik senam hamil pada ibu hamil trimester III dengan gangguan rasa

nyaman.

3.4 Definisi Operasional Fokus Studi

3.4.1 Kehamilan adalah masa proses bertemunya sel sperma dan sel telur

yang kemudian akan terjadi pembuahan (konsepsi), masa

perkembangan janin dala rahim dan di akhiri dengan kelahiran sang

bayi. Kehamilan berlangsung kira-kira selama 280 hari.


3.4.2 Kahamilan trimester III adalah periode tiga bulan terakhir kehamilan

yang dimulai pada minggu ke 28 sampai minggu ke 40.

3.4.3 Senam hamil adalah terapi latihan gerak yang diberikan pada ibu

hamil untuk mempersiapkan dirinya baik fisik maupun mental dalam

menghadapi persalinan

3.5 Instrumen Studi Kasus

3.5.1 Penilaian tingkat keberhasilan ibu hamil trimester III melakukan

senam hamil dengan cara melihat ibu hamil melakukan gerakan senam

hamil secara mandiri dengan lembar observasi.

3.5.2 Penilaian tingkat kepuasan ibu hamil trimester III terhadap gangguan

rasa nyaman setelah melakukan senam hamil dengan lembar

kuesioner terlampir.

3.5.3 SOP (standar Operasional Prosedur) senam hamil.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


SENAM HAMIL

No. PROSEDUR TETAP

1 Tindakan Senam Hamil

2 Tujuan 1. Meningkatkan kekuatan otot dan kelenturan otot-otot


pnggul untuk proses persalinan
2. Mengurangi resiko terjadinya kencing manis pada
kehamilan
3. Membuat lebih rileks
4. Memberikan rasa nyaman
3 Persiapan Alat 1. Matras
2. Bantal
4 Prosedur Kerja a. Tahap PraInteraksi
1. Siapkan alat
2. Cek status klien
b. TahapOrientasi
1. Berikan salam
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya
tindakan pada klien
3. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
sebelum tindakan dilakukan
4. Jaga privasi klien
c. TahapKerja
1. Cuci tangan
2. Mempersilahkan klien untuk duduk di matras
3. Latihan pemanasan
a) Gerekan menengok posisi berdiri tegak,
pandangan lurus kedepan, kedua kaki dibuka
selebar bahu, tangan dipinggang, kepala
menengok kekanan dan ke kiri ulangi
gerakan 2-8 kali bertahap
b) Gerakan pendekatan kepala ke bahu, posisi
berdiri tangan dipinggang, kepala didekatkan
ke bahu kanan dan kiri, ulangi gerakan 2-8
kali bertahap.
c) Gerakan bahu memutar kedepan dan ke
belakang, posisi awal berdiri tegak
pandangan lurus kedepan, tangan lurus ke
bawah, putar kedua bahu pada hitungan 1-2,
3-4, 5,6 sebanyak 4 kali, kemudian ulangi
putar bahu ke arah depan dengan hitungan
yang sama.
d) Gerakan mendorong lengan dan tangan ke
depan, kesamping dan ke atas. Posisi awal
berdiri tegak, pandangan lurus ke depan,
kedua tangan kepal didepan dada, kedua siku
diangkat setinggi bahu, dorong lurus kedua
lengan dan tangan ke depan, ke samping dan
ke depan dengan hitungan 2-8 kali bertahap.
e) Gerakan kaki bertumpu pada tumit dan jari.
Posisi awal berdiri tegak, pandangan lurus ke
depan, keua kaki sejajar tangan dipinggang,
kaki kanan dijejakkan di tumit dengan
hitungan 2-8 kali bertahap begitu selanjutnya
dengan kak kiri. Kemudian kaki kanan
dijejakkan di jari dengan hitungan 2-8 kali
bertahap,begitu sebalikny pada kaki kiri.
4. Gerakan inti senam hamil
a) Latihan fisik untuk kaki
(1) Posisi duduk dilantai dengan kedua kaki
diluruskan ke depan dengan tubuh
bersandar ke dinding, punggung tegak
lurus, tarik jari-jari kaki ke arah tubuh
secara perlahan kemudia lipat keepan
lakukan gerakan pengulangan 10 kali.
(2) Posisi tidur dengan menghadap ke
samping kanan lalu tangan kanan berada
di bawah bantal kemudian tarik kaki kiri
ke depan dengan ditopang bantal di
bawah lutut.
b) Latihan fisik poisis duduk bersila
Posisi duduk bersila dilantai, letakkan kedua
telapak tangan diatas lutut, tekan lutut ke
bawah dengan perlahan, lakukan gerakan
pengulangan 10 kali, lakukan selama 10
menit sebanyak 3 kali sehari.
c) Latihan fisik untuk pinggang (terlentang)
Posisi tidur terlentang dan tekuklah lutut
jangan terlalu lebar, arah telapak tangan ke
bawah dan dada berada disamping badan,
angkatlah pinggang secara perlahan, lakukan
gerakan pengulangan 10 kali.
d) Latihan fisik untuk pinggang (posisi
merangkak)
Badan dalam posisi merangkak, sambil
menarik napas angkat perut berikut
punggung ke atas dengan wajah menghadap
ke bawah membentuk lingkaran, sambil
perlahan mengangkat wajah hembuskan
nafas, turunkan punggung kembali secara
perlahan, lakukan gerakan pengulangan
sebanyak 10 kali.
e) Senam dengan satu lutut
Posisi tidur terlentang, tekuk lutut kanan,
lutut kanan digerakkan perlahan ke arah
kanan lalu kembalikan, lakukan gerakan
pengulangan sebanyak 10 kali lalu kakukan
yang untuk lutut kiri.
f) Senam dengan kedua lutut
Posisi tidur terlentang, kedua lutut ditekuk
dan keua lutut saling menempel, kedua tumit
dirapatkan, kaki kiri dan kanan saling
menmpel, kedua lutut digerakkan perlahan
dan bersam-sama lutut kiri dan lutut kanan e
arah kanan, lakukan gerakan pengulangan
sebanyak 10 kali.
3.6 Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan

3.6.1 Wawancara

Suatu metode pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan secara lisan kepada klien atau keluarga untuk

menjawabnya. Wawancara bisa dilakukan dengan cara tatap muka

antara peneliti dan klien untuk bisa mendapatkan informasi yang jelas

(Surahman, Dkk, 2016).

3.6.2 Observasi

Suatu pengumpulan data dengan cara melihat secara langsung

dengan pancaindra penglihatan, penciuman dan pendengaran atau

dengan alat untuk memperoleh informasi. Mengamati tentang kedaan

tanda-tanda perubahan yang terjadi pada ibu hamil trimester III

setelah melakukan penerapan latihan fisik atau senam hamil.

( Surahman, Dkk, 2016).

3.6.3 Pemeriksaan Fisik

Menurut sugiarto (2018), pemeriksaan fisik merupakan suatu

proses pemeriksaan untuk mengetahui keadaan fisik dan menentukan

ada atau tidaknya masalah fisik pada klien. Pemeriksaan fisik dapat

dilakukan dengan empat tehnik yaitu :

1. Inspeksi

Inspeksi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan

menggunakan alat indra penglihatan, penciuman untuk


mengetahui keadaan fisik klien. Inspeksi dilakukan secara

beururtan dari kepala sampai kaki.

2. Palpasi

Palpasi adalah metode pemeriksaan yang dilakukan dengan

menggunakan indra peraba yaitu tangan. Bisa menggunakan satu

atau dua tangan agar dapat terbentuk gambaran organ tubuh atau

masa abnormal.

3. Perkusi

Perkusi adalah pemeriksaa fisik yang dapat dilakukan dengan cara

pengetukan pada bagian tubuh dengan menggunakan jari, tangan

atau alat kecil untuk mengevaluasi ukuran, konsistensi, batas atau

adanya cairan dalam organ tubuh.

4. Auskultasi

Auskultasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan denga alat

idra pendengaran. Dengan cara mendengar bunyi yang berasal dari

dalam tubuh yang meliputi frekuensi, intensitas, durasi dan

kualitas. Untuk mendengar bunyi mempunyai batas waktu tertentu

sehingga diperlukan suatu alat yaitu stetoskop.

3.7 Lokasi Dan Waktu Studi Kasus

Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas

Penimbung Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat pada

bulan Maret 2022.


3.8 Analisis Data Dan Penyajian Data

Penyajian data disajikan berdasarkan data yang diperoleh melalui keluhan

ibu hamil trimester III dengan upaya meningkatkan kenyamanan pada ibu

hamil trimester III melalui metode penerapan latihan fisik atau senam hamil

yang dilakukan

3.9 Etika Studi Kasus

Etika yang mendasari suatu penelitian, terdiri dari :

3.9.1 Informed consent (persetujuan menjadi responden)

Bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian

dengan memberikan lembar persetujuan. Informed Consent tersebut

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden (Hidayat, 2010).

3.9.2 Anonimity (tanpa nama)

Memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan

cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat,

2010).

3.9.3 Confidentiality (kerahasiaan)

Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok

data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2010).
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, P. (2021). ‘Edukasi Keluarga Berencana Pada Ibu Post Partum Usia
Remaja Di Wilayah Kerja Puskesmas Penimbung Kabupaten Lombok
Barat’. KTI. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yarsi Mataram.

Dinarti & Mulyani Yuli. (2017). Bahan Ajar Keperawatan Dokumentasi


Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Febrina Yosefa, Dkk. (2020). Efektifitas Senam Hamil Terhadap Penurunan Nyeri
Punggung Pada Ibu Hamil. Vol.5 No.1 Hal. 28-34

Fitriahadi Enny. (2017). Buku Ajar Asuhan Kehamilan Disertai Daftar Tilik.
Yogyakarta : Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Hidayat, A.A. (2010). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba


Medika.

Ika Pantiwati & Saryono. (2010). Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta :


Nuha Medika.

Kemenkes RI. (2014). Peganga Fasilitator Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Kementrian
Kesehatan

Kemenkes RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Kementrian


Kesehatan RI

Liza Samita. (2018). ‘Asuhan Keperawatan Dengan Kehamilan Trimester III Di


Wilayah Kerja Puskesmas Tapan Kabupaten Pesisir Selatan’. KTI. Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang.

Nugroho Taufan, Dkk. (2014). Buku Ajar Asuhan Kebidanan I (Kehamilan).


Yogyakarta : Nuha Medika.

PPNI. T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Definisi


Dan Indikator Diagnostik ( (Cetakan III) 1 Ed). Jakarta Selatan :DPP PPNI.

PPNI. T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Definisi


Dan Tindakan Keperawatan ( (Cetakan II) 1 Ed). Jakarta Selatan :DPP
PPNI.

PPNI. T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI). Definisi Dan


Kriteria Hasil Keperawatan ( (Cetakan II) 1 Ed). Jakarta Selatan :DPP PPNI

Pudji Suryani & Ina Handayani. (2018). Senam Hamil Dan Ketidaknyamanan Ibu
Hamil Trimester Ketiga. Vol.5 No.1 Hal. 33-39
Romauli Suryani. (2011). Buku Ajar Asuhan Kebidanan I Konsep Dasar Asuhan
Kehamilan. Yogakarta : Nuha Medika.

Ruri Maiseptya S, Dkk. (2020). Pengaruh Senam Hamil Terhadap Penurunan


Tingkat Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil TM.III Diwilayah Kerja
Puskesmas Jembatan Kecil. Vol.15 No.1 Hal. 22-28

Sugiarto, Dkk. (2018). Buku Manual Keterampilan Klinik Topik Physical


Examination Tehnik Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi. Surakarta :
Kementrian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Universitas Sebelas
Maret.

Surahman, Dkk. (2016). Metodologi Penelitian. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan

Tim Riskesdas. (2018). Laporan Provinsi Nusa Tenggara Barat Riskesdas 2018.
Jakarta : Badan Litbang Kesehatan 2019.

Tim Riskesdas. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta : Kemenkes RI


Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.

Tim Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2013. Jakarta :


Kemenkes RI Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.

Wenny, I & Yusniarti. (2021). Sosialisasi Senam Hamil Brith Ball Dalam Kelas
Ibu Hamil Pada Bidan. Vol.5 No.2 Hal. 135-147

Yulizawati, Dkk. (2017). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan.


Padang : CV. Rumah Kayu Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai