PRODI S1 KEPERAWATAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat
rahmat dan Kuasanya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini di susun sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Keprawatan
Metrnitas. Di dalam makalah ini akan di bahas tentang “Pengkajian dan Promosi Kesehatan
Wanita”.
Kami Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi
susunan kalimat maupun kata bahasanya . Oleh karena itu, Kritik dan Saran yang
membangun dari Pembaca sangat kami harapkan demi sempurnanya Makalah ini .
Akhir kata, Kami berharap semoga makalah tentang “Pengkajian Dan Promosi
Kesehatan Wanita” ini bisa memberikan manfaat dan inspirasi pada pembaca.
Penyusun Kelompok 10
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Trimester ketiga adalah periode kehamilan bulan terakhir atau sepertiga masa
kehamilan terakhir. Trimester ketiga kehamilan dimulai pada minggu ke-27 sampai
kehamilan dinilai cukup bulan (38 sampai 40 minggu). Periode tenang pada trimester kedua
memfasilitasi suatu periode aktif, suatu trimester ketiga yang lebih berorientasi pada realitas
untuk orang tua yang menantikan kelahiran anak. Ikatan antara orang tua yang berfokus pada
efek kemampuan mental dan fisik anak yang mungkin terjadi bercampur dengan khayalan
tentang bayi yang akan lahir. Perhatian ibu hamil biasanya mengarah kepada keselamatan
dirinya dan anaknya. Rasa takut terhadap nyeri, mutilasi dan kekhawatiran tentang 10
perilakunya dan kemungkinan ia kehilangan kendali diri selama persalinan merupakan isu-isu
yang penting menurut (Fauziah, 2012).
Kehamilan trimester III merupakan trimester akhir kehamilan pada periode ini
pertumbuhan janin dalam rentang waktu 29-40 minggu dimana periode ini adalah waktu
untuk mempersiapkan persalinan.
Triimester ketiga kehamilan dapat membuat sebagian ibu hamil merasa kelelahan dan
tidak nyaman. Namun, dengan memahami informasi seputar kehamilan trimester ketiga,
dapat membantu ibu hamil mengurangi kecemasan yang mungkin dimiliki saat hari perkiraan
lahir yang semakin dekat.
Kehamilan trimester ketiga berlangsung dari minggu ke 28 sampai 40. Ada banyak
tantangan fisik dan emosional yang mesti ibu hamil hadapi pada trimester ketiga ini. Pada
kehamilan trimester ketiga, perkembangan bayi dianggap sudah cukup matang di minggu ke-
37 dan hanya menunggu waktu lahir.
v
2.2 Senam hamil
1. Pengertian Senam Hamil
Senam hamil ditunjukkan bagi wanita hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat
penyakit yang menyertai kehamilan, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit
pernapasan, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil, dengan gestosis, hamil
dengan kalianan letak), riwayat abortus berulang, dan kehamilan disertai anemia
(Fitriani, 2018).
Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan bagi ibu hamil dalam
rangka mengencangkan system tubuh dan menyiapkan otot-otot yang diperlukan sebagai
tambahan yang harus dialami selama kehamilan meskipun aktivitas rutin tetap dilakukan
misalnya tenis, renang, golf, dan menyetir mobil yang tidak menimbulkan ketegangan
bisa terus dilakukan secara aman menurut (Fauziah, 2012).
vi
b. Mempersiapakan mental dan fisik ibu hamil.
c. Mencapai keadekuatan kontraksi otot-otot dasar panggul san saat mengejan.
d. Mencapai rileksasi optimal selama hamil sampai persalinan baik fisik maupun
psikologis.
x
Senam hamil secara rutin dapat menjaga kesehatan Bumil selama hamil hingga
proses persalinan. Namun, Bumil dianjurkan berkonsultasi dulu dengan dokter guna
memastikan kondisi kehamilan Bumil sehat dan aman untuk melakukan senam hamil.
- Semua vaksin yang mengandung bakteri / virus hidup tidak dianjurkan bagi wanita
hamil,kehamilan sebaiknya dicegah untuk 28 hari setelah penyuntikan vaksin hidup
(varisela,MMR, BCG) namun vaksinasi virus hidup < 28 hari sebelum kehamilan
bukan alasanuntuk mengakhiri kehamilan
- Vaksin virus / bakteri mati dapat diberikan pada wanita hamil namun waktu ideal
untuk pemberian tergantung dari waktu konsepsi
- Kehamilan tidak mengganggu efisiensi dari vaksin
xiii
2.4 Manajemen Nyeri Intranatal
A. Definisi Intranatal
Intranatal adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi uterus yang
meyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari serviks, kelahiran bayi, dan kelahiran
plasenta, dan proses tersebut merupakan proses alamiah (dalam Buku Penganan Nyeri
Persalinan Dengan Metode Nonfarkologi).
Terapi Non-farmakologi
Metode terapi nonfarmakologis dalam menurunkan rasa nyeri pada pasien saat
persalinan dapat beragam. Selain menurunkan rasa nyeri, terapi non-farmakologi diduga
juga dapat mendorong komponen psikoemosional dan spiritual sehingga dapat
meningkatkan kesiapan pasien dalam bersalin. Beberapa metode terapi non-farmakologi
yang dapat dipilih, diantaranya adalah masase dan sentuhan, pergerakan dan posisi,
teknik bernapas dengan relaksasi, aplikasi panas atau dingin, dan terapi musik.
xiv
1. Masase dan Sentuhan
Terapi masase merupakan manipulasi dari jaringan lunak tubuh yang bertujuan
untuk menurunkan rasa nyeri dan memberi efek relaksasi. Mekanisme terapi masase
dalam menurunkan nyeri diduga dengan meningkatkan produksi endorfin dalam
tubuh. Melalui peningkatan endorfin, transmisi sinyal antara sel saraf menjadi
menurun sehingga dapat menurunkan ambang batas persepsi terhadap nyeri.
Sudah terdapat beberapa studi yang menunjukkan bahwa masase mungkin
efektif dalam penurunan rasa nyeri. Studi terbaru dari Iraq menunjukkan bahwa
metode masase bagian punggung saat kala I persalinan efektif dalam menurunkan rasa
nyeri pasien.
Studi ini juga menunjukkan bahwa skor rasa nyeri pada pasien yang menerima
metode terapi masase punggung lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang
melakukan metode perubahan posisi saat kala I. Namun, perlu dicatat bahwa studi ini
memiliki berbagai keterbatasan.
Jumlah sampel yang digunakan masih sangat kecil dan studi ini juga tidak
melakukan pengukuran objektif untuk mengetahui derajat nyeri (misalnya : tanda vital
dan penanda nyeri lainnya). Selain daripada itu, metode randomisasi yang digunakan
tidak dijelaskan dengan mendetail. Efek intervensi terhadap outcome persalinan juga
tidak dinilai.
Hal yang sama juga ditemukan oleh Unalmis et al, dimana masase punggung
bawah dinilai signifikan dalam menurunkan nyeri persalinan dan meningkatkan
kepuasan pada persalinan. Efikasi terapi masase juga diteliti oleh sebuah studi meta
analisis pada wanita primipara, dimana pada studi ini didapatkan bahwa terapi masase
dapat menurunkan rasa nyeri, baik pada fase laten, aktif, maupun transisional.
Namun perlu dicatat juga bahwa studi ini memiliki berbagai keterbatasan.
Jumlah sampel yang digunakan tidak cukup besar, keluaran hanya diukur berdasarkan
pendapat subjek studi, tidak ada pengukuran objektif yang dilakukan untuk menilai
pengaruh terhadap outcome, bahkan perbedaan outcome persalinan post-intervensi
tidak dianalisa.
Walaupun efektifitas terapi masase dalam menurunkan rasa nyeri sudah
dikemukakan pada beberapa studi, namun nyeri tetap terasa meningkat seiiring
progresivitas dari persalinan. Berdasarkan review Cochrane, peran masase dalam
menurunkan rasa nyeri dalam persalinan juga masih dipertanyakan, terutama saat
dibandingkan dengan terapi umum.
xv
Walaupun sampai sekarang belum terdapat laporan adanya efek samping pada
metode terapi masase, namun metode ini harus dilakukan oleh praktisi yang sudah
berpengalaman. Metode masase yang benar sampai sekarang belum diketahui
sehingga dibutuhkan studi lanjutan.
Sentuhan pada pasien juga dapat berdampak menurunkan ketegangan saat
persalinan dan juga dapat menunjukkan rasa peduli pada pasien. Studi mengenai
terapi sentuhan ini masih sangat terbatas, namun terdapat suatu studi yang
menunjukkan bahwa sentuhan yang diberikan tiap kali pasien merasa anxietas akan
membantu menurunkan anxietas dan tekanan darah.
xvii
Stimulasi suara, seperti musik atau suara alam, dapat menjadi suatu distraksi
bagi pasien bersalin sehingga dapat menurunkan rasa nyeri. Selain itu, metode ini juga
dilaporkan mungkin dapat menurunkan rasa anxietas pada pasien. Metode ini dapat
dilakukan dengan pemilihan musik yang pasien pilih sebelum persalinan. Studi
terbaru menunjukkan bahwa musik dapat menurunkan rasa nyeri persalinan pada fase
laten, namun pada fase aktif tidak ditemukan adanya manfaat. Studi lebih lanjut
dibutuhkan untuk meneliti efikasi dari metode ini.
6. Metode Lainnya
Sejumlah metode-metode lain sudah menunjukkan efikasinya dalam
menurunkan rasa nyeri pada pasien bersalin. Metode birth ball diduga efektif dalam
penurunan rasa nyeri persalinan dengan cara meningkatkan relaksasi pada tungkai
bawah dan pelvis. Terdapat studi yang juga menunjukkan teknik akupuntur dan
acupressure dapat menurunkan rasa nyeri dan menurunkan penggunaan analgesik
pada pasien bersalin. Metode lainnya, seperti aromaterapi, yoga, dan hipnosis juga
diduga memiliki efikasi dalam menurunkan rasa nyeri pada pasien bersalin.
xviii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kehamilan trimester III merupakan trimester akhir kehamilan pada periode ini
pertumbuhan janin dalam rentang waktu 29-40 minggu dimana periode ini adalah waktu
untuk mempersiapkan persalinan.
Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan bagi ibu hamil dalam
rangka mengencangkan system tubuh dan menyiapkan otot-otot yang diperlukan sebagai
tambahan yang harus dialami selama kehamilan meskipun aktivitas rutin tetap dilakukan
misalnya tenis, renang, golf, dan menyetir mobil yang tidak menimbulkan ketegangan bisa
terus dilakukan secara aman menurut (Fauziah, 2012).
Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap
suatu penyakit hanya akan memberi kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga
untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi pada ibu hamil secara lengkap. Dalam
Imunisasi ada beberapa macam varian yang wajib di imunisasikan kepada ibu hamil.
Intranatal adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi uterus yang
meyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari serviks, kelahiran bayi, dan kelahiran plasenta,
dan proses tersebut merupakan proses alamiah (dalam Buku Penganan Nyeri Persalinan
Dengan Metode Nonfarkologi).
3.2 Saran
xix
DAFTAR PUSTAKA
4) http://repository.poltekkes denpasar.ac.id/5112/3/BAB%20II%20Tinjauan
%20Pustaka.pdf diakses pada tanggal 14 Juli 2020
7) Dr. Nagisa Paramita “6 Imunisasi Ibu Hamil Dan Vaksinasi yang Tepat”.
https://www.nutriclub.co.id/article-kehamilan/kesehatan/imunisasi/imunisasi-untuk-
ibu-di-masa-kehamilan diakses pada tahun 2022
9) https://www.academia.edu/5596650/IMUNISASI_PADA_IBU_HAMIL
xx