Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TINDAKAN KEPERAWATAN PAYUDARA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

Dosen Pengampu Siti Mulidah, S.Pd.,S.Kep.,Ns.M.Kes

Disusun oleh :

Wiwik Hagiana Dewi (P1337420218115)

Riska Dwi Lestari (P1337420218130)

Utvia Damayenti (P1337420218135)

Zahra Amalina (P1337420218141)

Tingkat II C

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah Swt atas seluruh kurunia-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan judul “Tindakan Keperawatan
Payudara” Kami telah berusaha sebaik mungkin untuk menyempurnakannya.
Namun kami menyadari, kami masih dalam proses belajar sehingga masih banyak
yang harus diperbaiki.

Oleh sebab itu, bimbingan dan arahan dosen, kami harapkan agar makalah
ini dapat menjadi lebih baik lagi. Kami mempersembahkan karya ini untuk semua
teman kami, untuk kedua orangtua kami, untuk dosen kami, dan untuk
kepentingan bersama dalam menciptakan tenaga-tenaga perawat profesional ke
depannya.

Berhubungangan dengan hal tersebut, semoga makalah yang sederhana ini


dapat dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran Keperawatan Maternitas
kedepannya.

Kritik dan Saran senantiasa dinantikan agar makalah ini menjadi lebih baik
dimasa mendatang amin.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................2

C. Tujuan.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................4

A. Konsep Teori..............................................................................................4

B. Etiologi Perawatan Payudara.....................................................................4

C. Anatomi Fisiologi Payudara.......................................................................5

D. Cara Perawatan Payudara .........................................................................7

E. Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara..................................11

F. Perawatan Payudara dengan Masalah......................................................11

BAB III PENUTUP.....................................................................................14

A. Kesimpulan..............................................................................................14

B. Saran.........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawatan payudara merupakan salah satu bagian penting yang harus
diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya, hal ini dikarenakan
payudara merupakan organ esensial penghasil ASI pada bayi, masalah utama
dan prinsip yaitu bahwa ibu-ibu membutuhkan bantuan dan informasi serta
dukungan agar merawat payudara pada saat hamil untuk mempersiapkan ASI
saat melahirkan sehingga menambah keyakinan bahwa mereka dapat
menyusukan bayinya dengan baikserta mengetahui fungsi manfaat perawatan
payudara pada saat hamil (Ronald, 2014).
Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah persalinan selesai
sampai 6 minggu atau 42 hari. Selama masa nifas, organ reproduksi secara
perlahan akan mengalami perubahan seperti keadaan sebelum hamil.
Perubahan organ reproduksi ini disebut involusi. Pada masa nifas terdapat tiga
tahapan yaitu puerperium, masa puerperium intermedial, masa remote
puerperium (Martalia, 2014).
Pada masa nifas ibu terjadi pengeluaran ASI merupakan suatu proses
perlepasan hormon oksitosin untuk mengalirkan air susu yang sudah
diproduksi melalui saluran dalam payudara. Manfaat pemberian ASI adalah
untuk melindungi bayi dari infeksi karena mengandung antibody, makanan
dengan gizi yang komplit dan sempurna bagi bayi, bayi tidak mudah terkena
diare, kolik, alergi dan eksim, murah dan ekonomis, sebagai KB alamiah bagi
ibunya, mempercepat involusi uterus, menumbuhkan rasa kasih sayang antara
ibu dan anak, mencegah kanker payudara.
Perawat seharusnya tidak hanya bisa berperan memberikan pelayanan
kesehatan yang bersifat kuratif, tetapi mereka juga dituntut memberdayakan
ibu dalam usaha yang bersifat preventif. Perawatan payudara merupakan salah
satu bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui
nantinya, hal ini dikarenakan payudara merupakan organ esensial penghasil
ASI pada bayi.

1
Demi keberlangsungan proses menyusui, payudara harus dirawat dengan
baik dan tepat agar terhindar dari gangguan serta penyakit yang mungkin akan
menimpa ibu selama proses menyusui. Selain akan membuat payudara indah
kembali, perawatan yang benar dan dilakukan secara teratur akan memudahkan
bayi saat menyusu, merangsang produksi ASI, dan mencegah payudara terluka
selama proses menyusui.(Riksani 2014)
Perawatan payudara selama kehamilan adalah suatu bagian yang harus
diperhatikan dan dilakukan sebagai persiapan para wanita/ ibu hamil untuk
menyusui nantinya. Karena dengan melakukan perawatan payudara saat hamil
maka ASI akan keluar dengan lancar (Fagus, 2014).
Faktor perawatan payudara yang berkembang salah satunya dalam
memicu pengeluaran hormon oksitosin melalui pijat oksitosin yang dilakukan
pada ibu masa nifas dan menyusui. Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi
untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin adalah
pemijatan pada sepanjang kedua sisi tulang belakang. Pijatan ini dilakukan
untuk merangsang refleks oksitosin atau refleks pengeluaran ASI. Ibu yang
menerima pijat oksitosin akan merasa lebih rileks (F.B Monika, 2014).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari perawatan payudara?
2. Bagaimana etiologi dari perawatan payudara?
3. Bagaimana anatomi Fisiologi Payudara ?
4. Bagaimana Perawatan Payudara normal selama nifas?
5. Apa Saja Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara?
6. Bagaimana perawatan payudara dengan gangguan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari perawatan payudara
2. Mengetahui etiologi dari perawatan payudara
3. Mengetahui anatomi fisiologi payudara
4. Mengetahui perawatan payudara normal selama nifas
5. Mengetahui gangguan yang dapat terjadi pada payudara selama nifas

2
6. Mengetahui perawatan payudara dengan gangguan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep teori
1. Pengertian Nifas
Masa nifas adalah masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40
hari atau beberapa jam setelah lahirnya plasenta dan mencakup 6 minggu
berikutnya. Masa nifas merupakan masa pembersihan rahim, sama seperti
halnya masa haid. Selama masa nifas, tubuh mengeluarkan darah nifas
yang mengandung trombosit, sel-sel generatif, sel-sel nekrosis atau sel mati
dan sel endometrium sisa. Ada yang darah nifasnya cepat berhenti, ada pula
yang darah nifasnya masih keluar melewati masa 40 hari. Cepat atau
lambat, darah nifas harus lancar mengalir keluar. Bila tidak, misal, karena
tertutupnya mulut rahim sehingga bisa terjadi infeksi.
Meskipun perdarahan nifas berlangsung singkat, sebaiknya tetap
menganggap masa nifas belum selesai. Masa nifas tetap saja sebaiknya
berlangsung selama 40 hari, baik ibu yang melahirkan normal atau sesar.
Sebab, meskipun gejala nifasnya sudah berlalu, belum tentu rahimnya
sudah kembali ke posisi semula.
2. Pengertian Perawatan Payudara
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara
teratur untuk memelihara kesehatan dan kebersihan payudara pada waktu
post partum (setelah melahirkan) atau saat ibu masih menyusui bayinya.
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara
sadar dan teratur untuk memeliharan kesehatan payudara waktu hamil
dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada waktu post partum.

B. Etiologi Perawatan Payudara


Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding  yang diciptakan
untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan
kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu
berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi

4
tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan
sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan
perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan buatan untuk bayi yang diramu
menggunakan teknologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan ASI.
ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun
sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan bayi
yang masih rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan lebih sedikit energi dalam
mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi selebihnya untuk
kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembangan organ. Selain itu,
mereka juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, betapa banyak keunggulan
yang diberikan ASI, maka perawatan payudara perlu mendapatkan perhatian
yang serius. Hal ini juga karena  untuk menunjang pemberian air susu ibu
(ASI) ekslusif, payudara yang sehat dan terawat baik, mampu melancarkan
produksi ASI. Hal ini membuat proses pemberian ASI menjadi lebih mudah
baik bagi ibu maupun bayi.
Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan perawatan
payudara semasa hamil, yang mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
2. Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet
3. Untuk menonjolkan puting susu
4. Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
5. Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
6. Untuk memperbanyak produksi ASI
7. Untuk mengetahui adanya kelainan

C. Anatomi Fisiologi Payudara


Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit,
di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi
bayi. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang
lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.

5
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :
1. Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.
2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.
3. Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.

Gambar 1. Anatomi payudara

1) Korpus 
Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari
alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos
dan pembuluh darah.
Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus. Lobus, yaitu beberapa lobulus
yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara.
ASI disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus),
kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih
besar (duktus laktiferus).
2) Areola 
Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar
melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di
dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat otot polos
yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.
3) Papilla
Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar,
panjang dan terbenam (inverted).

6
Gambar 2. Bentuk puting normal Gambar 3. Bentuk puting pendek

Gambar 4. Bentuk putting panjang Gambar 5. Bentuk puting tebenam

D. Cara Perawatan Payudara


1. Tujuan
Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan perawatan
payudara semasa hamil, yang mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Untuk menjaga kebersihan payudara terutama putting susu sehingga
terhindar dari infeksi.
b. Agar payudara tidak mudah lecet.
c. Melancarkan kelenjar-kelenjar air susu, sehingga produksi ASI lancar.
d. Mengetahui adanya kelainan puting susu secara dini.
e. Menjaga bentuk buah dada tetap bagus.
f. Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
2. Pelaksanaan Perawatan Payudara
Pelaksanaan perawatan payudara pada ibu post partum dilakukan pada:
a. Pertama kali dilakukan pada hari ke 2 setelah persalinan.
b. Dilakukan minimal 2 kali dalam sehari sebaiknya sebelum mandi.
3. Hal-Hal Yang Perlu Dipersiapkan
a) Persiapan alat

7
Alat yang digunakan dalam perawatan payudara (Risa Pitriani & Rika
Andriyani, 2014):
1. Baby oil atau minyak kelapa secukupnya
2. Handuk kering
3. Waslap ( 2 buah )
4. Baskom
5. Air hangat dan air dingin
6. Cawan berisi kapas
7. Handscoon
8. Bra ( BH )
b) Persiapan ibu
1) Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir.
2) Buka pakaian
3) Pasang handuk di bagian perut dan lipat ke belakang badan.
4. Langkah-Langkah membersihkan putting susu
a) Ibu duduk bersandar
b) Pakaian atas dibuka
c) Handuk diletakkan dibawah payudara
d) Kapas dibasahi dengan baby oil
e) Kedua putting susu dikompres dengan kapas yang sudah dibasahi
dengan minyak atau baby oil selama 3-5 menit.
f) Kapas digosok-gosokkan secara lembut disekitar putting susu untuk
mengangkat kotoran.
g) Kemudian kedua tangan dibasahi dengan baby oil
h) Lakukan pemijatan
5. Menurut Risa Pitriani dan Rika Andriyani (2014), Teknik perawatan
payudara meliputi:
a. Cuci tangan sebelum perawatan payudara
b. Kompres kedua puting dan sekitarnya dengan menempelkan kapas,
yang dibasahi minyak selama 2 menit, sesudah itu bersihkan puting
susu dari kerak-kerak.
c. Pengurutan I

8
1) Licinkan kedua telapak tangan dengan minyak, tempatkan kedua
tangan diantara kedua payudara.
2) Arah urutan dimulai kearah atas kemudian samping (telapak tangan
kanan menuju ke sisi samping kanan, telapak tangan kiri kearah sisi
kiri)
3) Arah gerakan terakhir adalah melintang dibawah payudara,
Kemudian payudara dilepas secara diguncang
d. Pengurutan II
Satu telapak tangan menopang payudara sedangkan tangan yang lainnya
dengan menggunakan sisi jari kelingking, mengurut payudara dari
pangkal atau atas kearah puting susu.
e. Pengurutan III
Satu telapak tangan menopang payudara, tangan lainnya menggenggam
dengan menggunakan persendian jari-jari tangan mengurut payudara
dari pangkal kaarah puting susu
f. Kompres payudara dengan air hangat-dingin secara bergantian, sambil
payudara diketuk-ketuk dengan ujung-ujung jari tangan
6. Menurut Sri Wahyuningsih (2019), Waktu pelaksanaan perawatan
payudara:
a) Pertama kali dilakukan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah
melahirkan
b) Dilakukan minimal 2 kali dalam sehari
7. Hal hal yang harus diperhatikan dalam perawatan payudara
a) Potong kuku sependek mungkin, serta kikir agar halus dan tidak
melukai payudara
b) Cuci bersih tangan terutama jari tangan
c) Lakukan pada suasana santai, misalnya pada waktu mandi pagi dan sore
8. Faktor yang mendukung perawatan payudara (Sri Wahyuningsih, 2019):
a. Menjaga payudara agar tetap kering
b. Senam payudara
1) Manfaatnya adalah menjaga otot dada sebagai penyangga, agar tetap
kencang, juga mencegah payudara turun atau kendur sebelum

9
waktunya. Manfaat aerobik, seperti berjalan, joging atau naik sepeda
dapat membantu mendapatkan postur tubuh yang baik, sekaligus
memperbaiki penampilan payudara. Senam lainnya adalah
mendayung, berenang, dan latihan aerobik yang menggunakan alat-
alat pemberat tangan serta beberapa gerakan yoga. Senam ringan ini
tidak menjamin perubahan bentuk dan ukuran payudara. Namun
dengan melakukan senam tersebut otot-otot dada akan menguat dan
tampilan payudara akan lebih padat dan kuat.
2) Langkah-langkah yang dapat dilakukan pada senam payudara yaitu:
a) Pertemukan telapak tangan didepan belahan payudara
b) Berdiri dengan tegak dan lakukan gerakan saling menekan
c) Tahan selama 5 detik. Rileks dan ulangi gerakan tersebut 10 kali.
d) Lengan bawah saling menggenggam. Cengkeraman lengan bawah
kanan dengan telapak tangan kiri, dan lengan bawah kiri dengan
telapak tangan kanan, dengan posisi siku sebatas bahu.
e) Tarik-tarik kedua arah (kedalam dan keluar), jangan sampai
terlepas dan ulangi gerakan tersebut 10 kali.
f) Pertemukan jari-jari kedua tangan dibawah dagu dan tekuk
keduanya dengan posisi saling mengunci, kemudian tariklah.
Tahan selama 5 detik ulangi gerakan tersebut 10 kali.
3) Memijat payudara
a. Usap payudara, dimulai dengan payudara kanan, dengan gerakan
ke atas, menggunakan keduan telapak tangan.
b. Dengan sapuan telapak tangan, bentuk payudara agar menjulang
dengan cara mengusap-usap dari segala arah menuju ketengah
(puting susu), kumpulkan daging payudara kearah tengah, dengan
mencubitnya
4) Pemilihan dan perawatan bra
a. Rendam bra dalam air sabun
b. Cuci bra dengan sabun cuci, hindari menggunakan mesin cuci
karena dapat merusak bentuk bra.

10
c. Apabila menghendaki mencuci dengan mesin, maka gunakan
mesin yang dapat di set handwash.
d. Setelah dicuci langsung dijemur, hindari pengeringan
menggunakan mesin apalagi diperas, biarkan air mengalir dari bra
dengan sendirinya saat digantung.

E. Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara


Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan
payudara sedini mungkin. Dampak tersebut meliputi :
a. Anak susah menyusu
b. Putting susu tenggelam
c. ASI lama keluar
d. Produksi ASI terbatas
e. Pembengkakan pada payudara
f. Payudara meradang
g. Payudara kotor
h. Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet

F. Perawatan Payudara dengan Masalah


1. Putting Tenggelam
Lakukan gerakan menggunakan kedua ibu jari dengan menekan kedua
sisi puting dan setelah puting tampak menonjol keluar lakukan tarikan pada
puting menggunakan ibu jari dan telunjuk lalu lanjutkan dengan gerakan
memutar puting ke satu arah. Ulangi sampai beberapa kali dan dilakukan
secara rutin.
2. Asi Belum Keluar
Walaupun asi belum keluar ibu harus tetap menyusui. Mulailah segera
menyusui sejak bayi baru lahir, yakni dengan inisiasi menyusui dini,
Dengan teratur menyusui bayi maka hisapan bayi pada saat menyusu ke ibu
akan merangsang produksi hormon oksitosin dan prolaktin yang akan
membantu kelancaran ASI. Jadi biarkan bayi terus menghisap maka akan

11
keluar ASI. Jangan berpikir sebaliknya yakni menunggu ASI keluar baru
menyusui.
3. Puting Lecet
Untuk mencegah rasa sakit, bersihkan puting susu dengan air hangat
ketika sedang mandi dan jangan menggunakan sabun, karena sabun bisa
membuat puting susu kering dan iritasi.
4. Penyumbatan Kelenjar Payudara
Sebelum menyusui, pijat payudara dengan lembut, mulailah dari luar
kemudian perlahan-lahan bergerak ke arah puting susu dan lebih berhati-
hatilah pada area yang mengeras. Menyusui sesering mungkin dengan
jangka waktu selama mungkin, susui bayi dengan payudara yang sakit jika
ibu kuat menahannya, karena bayi akan menyusui dengan penuh semangat
pada awal sesi menyusui, sehingga bisa mengeringkannya dengan efektif.
Lanjutkan dengan mengeluarkan air susu dari payudara itu setiap kali
selesai menyusui jika bayi belum benar-benar menghabiskan isi payudara
yang sakit tersebut. Tempelkan handuk halus yang sudah dibasahi dengan
air hangat pada payudara yang sakit beberapa kali dalam sehari (atau mandi
dengan air hangat beberapa kali), lakukan pemijatan dengan lembut di
sekitar area yang mengalami penyumbatan kelenjar susu dan secara
perlahan-lahan turun ke arah puting susu.
5. Pengerasan Payudara
Menyusui secara rutin sesuai dengan kebutuhan bisa mambantu
mengurangi pengerasan, tetapi jika bayi sudah menyusui dengan baik dan
sudah mencapai berat badan ideal, ibu mungkin harus melakukan sesuatu
untuk mengurangi tekanan pada payudara. Sebagi contoh, merendam kain
dalam air hangat dan kemudian di tempelkan pada payudara atau mandi
dengan air hangat sebelum menyuusi bayi. Mungkin ibu juga bisa
mengeluarkan sejumlah kecil ASI sebelum menyusui, baik secara manual
atau dengan menggunakan pompa payudara. Untuk pengerasan yang parah,
gunakan kompres dingin atau es kemasan ketika tidak sedang menyusui
untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan mengurangi pembengkakan.

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar
dan teratur untuk memelihara kesehatan dan kebersihan payudara waktu hamil
dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada waktu post partum.
Perawatan payudara perlu mendapatkan perhatian yang serius karena  untuk
menunjang pemberian air susu ibu (ASI) ekslusif. Payudara yang sehat dan
terawat baik, mampu melancarkan produksi ASI. Hal ini membuat proses
pemberian ASI menjadi lebih mudah baik bagi ibu maupun bayi

B. SARAN
Sebaiknya tenaga kesehatan terus meningkatkan mutu penyuluhan bagi
wanita untuk melakukan perawatan payudara yang benar sehingga tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Risa Pitriani & Rika Andriyani. 2014. Panduan lengkap Asuhan Kebidanan
Ibu Nifas Normal (Askeb III). Yogyakarta: Deepublish.
Sri Wahyuningsih, dkk. 2019. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Post Partum
Dilengkapi dengan Panduan Persiapan Praktikum Mahasiswa
Keperawatan. Yogyakarta: Deepublish.
Anggraini Y. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka
Rihama.
Depkes. 2013. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta:Depkes
Fagus, Delva. 2012. Hubungan Perawatan Payudara dengan Pengeluaran ASI
pada Ibu Post Partum di Rumah Bersalin Kasih Murni Tanjungpinang
Tahun 2012. Skripsi tidak diterbitkan. Tanjungpinang: STIKES Hang
Tuah.
Riksani, Ria. 2012. Keajaiban ASI ( Air Susu Ibu). Jakarta : Dunia Sehat.

14

Anda mungkin juga menyukai