Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

EVIDENCE BASED TENTANG PEMBERDAYAAN PERAWATAN PAYUDARA PADA


IBU IBU NIFAS
Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui

Dosen pembimbing :
Gita Kostania, SST, M.Kes.
Disusun oleh :
1. Miladiah Ricka Dastin (P17311201004)
2. Uswatun Khasanah (P17311201009)
3. Khania Wahyu M (P17311203016)
4. Zaqwa Kartika N (P17311203024)
5. Avelia Renova A.N (P17311203030)

Kelas 3A/ Semester V


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MALANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui “ EVIDENCE
BASED TENTANG PEMBERDAYAAN PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU NIFAS”

Tidak lupa kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah
ini, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membimbing Kami utamanya kepada Ibu Gita Kostania, SST, M.Kes. Selaku
dosen pembimbing mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui untuk menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari bentuk
penyusunan maupun dari segi materi. Oleh karena itu, Kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua.

Malang, 15 September 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perawatan payudara pada masa nifas merupakan perawatan yang dilakukan untuk
mempersiapkan payudara agar dalam kondisi baik saat menyusui bayinya, meliputi
perawatan kebersihan payudara baik sebelum maupun sesudah menyusui. Perawatan puting
susu yang lecet dan merawat puting susu agar tetap lemas, tidak keras dan tidak kering.
Perawatan payudara merupakan salah satu bagian penting yang harus diperhatikan untuk
menyusui nantinya, hal ini dikarenakan payudara merupakan organ esensial penghasil ASI
pada bayi, masalah utama dan prinsip yaitu bahwa ibu-ibu membutuhkan bantuan dan
informasi serta dukungan agar merawat payudara pada saat menyusui (Ronald, 2011).
Perawatan Payudara adalah untuk memperlancar peredaran darah dan mencegah
penyumbatan pada saluran susu sehingga memperlancar ASI dengan cara menjaga
kebersihan dan menghindari puting susu yang lecet dan infeksi payudara. (astutik, 2013)
Perawatan payudara (Breast Care) adalah salah satu upaya untuk memperlancar ASI,
dimana dengan perawatan payudara dapat memperlancar sirkulasi darah dan mencegah
tersumbatnya saluran susu. Perawatan payudara dilakukan sejak dini, bahkan tidak menutupi
kemungkinan perawatan payudara sebelum hamil sudah mulai dilakukan. Perawatan
payudara mempunyai manfaat untuk melancarkan sirkulasi aliran darah, mencegah
tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Perawatan payudara
bisa dilakukan dengan posisi duduk / berbaring bagi yang belum mampu duduk (Mufdlilah,
2017).
Dengan perawatan payudara keadaan ibu akan semakin baik karena ibu tidak harus
bingung karena ASI keluar sedikit, keadaan payudara lebih bersih, membuat ibu dan bayi
nyaman, dan perawatan payudara juga bermanfaat pada kebutuhan ASI untuk si kecil karena
produksi ASI setelah dilakukan perawatan payudara secara tidak langsung akan menjadi
lancar jika ASI tidak keluar dengan baik maka kebutuhan nutrisi pada bayi akan berkurang,
karena ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,lactoe dan garam organik yang
disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi. (setyo
retno wulandarai, 2011, hal. 23).
Tujuan dari perawatan payudara agar dapat tercapai perawatan payudara sebaiknya
dilakukan secara teratur sejak hari pertama melahirkan, menjaga kebersihan diri, pemenuhan
gizi seimbang, menghindari stress dan menumbuhkan percaya diri bahwa ibu bisa menyusui.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari masa nifas?
2. Apa pengertian dari perawatan payudara?
3. Apa tujuan dari perawatan payudara pada ibu nifas?
4. Bagaimana teknik perawatan payudara pada ibu nifas?
5. Apa akibat yang timbul jika tidak melakukan perawatan payudara?
6. Apa saja masalah-masalah dalam menyusui?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari masa nifas
2. Mengetahui pengertian perawatan payudara
3. Mengetahui tujuan dari perawatan payudara pada ibu nifas
4. Mengetahui teknik perawatan payudara pada ibu nifas
5. Mengetahui akibat yang timbul jika tidak melakukan perawatan payudara
6. Mengetahui masalah-masalah menyusui pada ibu nifas
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Masa Nifas

Masa nifas merupakan masa atau waktu untuk sejam bayi dilahirkan dan plasenta keluar
lepas dari rahim sampai 6 minggu disertai dengan pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan
dengan kandungan yang mengalami perlukaan dan lain sebagainya yang berkaitan saat
melahirkan (Mayunani,2015).

2.2 Pengertian Perawatan Payudara

Payudara merupakan suatu tindakan untuk merawat payudara terutama pada masa nifas
untuk memperlancar ASI (Kumalasari, 2015). Perawatan payudara tidak hanya dilakukan
sebelum melahirkan, tetapi dilakukan setelah melahirkan. Perawatan yang dilakukan terhadap
payudara bertujuan melancarkan sirkulasi darah dan mencegah sumbatan saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI (Roito H and Mardiah,2008).

2.3 Tujuan Perawatan Payudara pada Ibu Nifas


1. memperbaiki sirkulasi darah
2. menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu agar terhindar dari infeksi.
3. Menguatkan alat payudara, memperbaiki bentuk puting susu sehingga bayi menyusui
dengan baik
4. Dapat merangsang kelenjar air susu sehingga produksi ASI menjadi lancar.
5. Untuk mengetahui secara dini kelainan pada puting susu ibu dan melakukan usaha untuk
mengatasinya
6. Mempersiapkan psikologi untuk ibu menyusui
7. Mencegah pembendungan ASI.
2.4 Teknik Perawatan Payudara
Langkah-langkah perawatan
 Persiapan ibu
1. Cuci tangan dengan sabun mengalir
2. Buka pakaian
3. Persiapan alat
 Handuk
 Kapas yang dibentuk bulat
 Minyak kelapa atau baby oil
 Waslap atau handuk kecil untuk kompres
 2 baskom masing-masing barisi air hangat dan air dingin.
 Pelaksanaan
1. Buka pakaian ibu
2. Letakkan handuk di atas pengkuan ibu, tutuplah payudara dengan handuk
3. Buka handuk pada daerah payudara dan taruh di pundak.
4. Kompres putting susu dengan menggunakan kapas minyak 3-5 menit agar epitel yang
lepas tidak menumpuk lalu bersihkan kerak-kerak pada putting susu.
5. Bersihkan dan tariklah putting susu keluar terutama untuk putting susu yang datar
6. Ketuk-ketuk sekeliling puting susu dengan ujung-ujung jari. Payudara dikompres
dengan air hangat lalu dingin secara bergantian kira-kira 5 menit (air hangat dahulu).
keringkan dengan handuk dan pakailah BH khusus yang dapat menopang dan
menyangga payudara.

Pengurutan I
Mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah pangkal kearah puting susu.

Pengurutan II
Membuat Gerakan memutar sambal menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada
puting susu (dilakukan 5-6 kali/20-30 kali) pada kedua payudara.

Pengurutan III
Meletakkan kedua tangan diantara payudara, mengurut dari tengah ke atas sambil
mengangkat kedua payudara dan melepaskan keduanya perlahan.

2.5 Akibat yang timbul jika tidak melakukan perawatan payudara


1. anak susah menyusu karena payudara yang kotor
2. putting susu tenggelam sehingga bayi susah menyusu
3. ASI menjadi lama keluar sehingga berdampak pada bayi.
4. produksi ASI terbatas karena kurang dirangsang melalui pemijatan dan pengurutan
5. terjadi pembengkakan, peradangan pada payudara dan kulit payudara terutama pada
bagian putting lebih muda lecet.
2.6 Masalah-Masalah Dalam Menyusui
1. Puting lecet
a. Untuk mencegah rasa sakit, bersihkan puting susu dengan air hangat ketika sedang mandi
dan jangan menggunakan sabun, karena sabun bisa membuat puting susu kering dan
iritasi.
b. Pada ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dan tanpa riwayat abortus,
perawatnnya dapat dimulai pada usia kehamilan 6 bulan atas.
c. Ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dengan riwayat abortus, perawatannya
dapat dimulai pada usia kehamilan diatas 8 bulan.
d. Pada puting susu yang mendatar atau masuk kedalam, perawatannya harus dilakukan
lebih dini, yaitu usia kehamilan 3 bulan, kecuali bila ada riwayat abortus dilakukan
setelah usia kehamilan setelah 6 bulan.Cara perawatan puting susu datar atau masuk ke
dalam antara lain :
1. Putting susu diberi minyak atau baby oil.
2. Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah putting.
3. Regangkan daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari kearah atas dan
kebawah ± 20 kali (gerakannya ke arah luar).
4. Letakkan kedua ibu jari disamping kiri dan kanan puting susu.
5. Pegang daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari kearah kiri dan kekanan ±
20 kali( Saiffudin, 2010).
2. Penyumbatan kelenjar payudara
Sebelum menyusui, pijat payudara dengan lembut, mulailah dari luar kemudian
perlahan-lahan bergerak ke arah puting susu dan lebih berhati-hatilah pada area yang
mengeras. Menyusui sesering mungkin dengan jangka waktu selama mungkin, susui
bayi dengan payudara yang sakit jika ibu kuat menahannya, karena bayi akan
menyusui dengan penuh semangat pada awal sesi menyusui, sehingga bisa
mengeringkannya dengan efektif. Lanjutkan dengan mengeluarkan air susu ibu dari
payudara itu setiap kali selesai menyusui jika bayi belum benar-benar menghabiskan
isi payudara yang sakit tersebut. Tempelkan handuk halus yang sudah dibasahi
dengan air hangat pada payudara yang sakit beberapa kali dalam sehari atau mandi
dengan air hangat beberapa kali, lakukan pemijatan dengan lembut di sekitar area
yang mengalami penyumbatan kelenjar susu dan secara perlahan-lahan turun ke arah
puting susu (Prawirohardjo, 2010).
3. Pengerasan payudara
Menyusui secara rutin sesuai dengan kebutuhan bisa membantu mengurangi
pengerasan, tetapi jika bayi sudah menyusui dengan baik dan sudah mencapai berat
badan ideal, ibu mungkin harus melakukan sesuatu untuk mengurangi tekanan pada
payudara. Sebagai contoh, merendam kain dalam air hangat dan kemudian di
tempelkan pada payudara atau mandi dengan air hangat sebelum menyuusi bayi.
Mungkin ibu juga bisa mengeluarkan sejumlah kecil ASI sebelum menyusui, baik
secara manual atau dengan menggunakan pompa payudara. Untuk pengerasan yang
parah, gunakan kompres dingin atau es kemasan ketika tidak sedang menyusui untuk
mengurangi rasa tidak nyaman dan mengurangi pembengkakan (Manuaba, 2010).
4. Payudara bengkak
Sebelumnya, perlu dibedakan antara payudara penuh, karena berisi ASI (bendungan
ASI) dan payudara bengkak. Pada payudara penuh, gejala yang dirasakan pasien
adalah rasa berat pada payudara, panas dan keras, sedangkan pada payudara bengkak,
akan terlihat payudara udem, pasien merasakan sakit, puting susu kencang, kulit
mengkilat walau tidak merah, ASI tidak keluar bila diperiksa atau diisap, dan badan
demam setelah 24 jam. Hal tersebut terjadi disebabkan karena beberapa hal,
antarannya yaitu produksi ASI meningkat, terlambat menyusukan dini, perlekatan
kurang baik, mungkin kurang sering ASI dikeluarkan, mungkin juga ada pembatasan
waktu menyusui. Untuk mencegah maka diperlukan seperti menyusui dini, perlekatan
yang baik, dan menyusui “ On Demand”, dimana bayi harus lebih sering disusui. Hal-
hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi payudara bengkak ini antara lain :
a. apabila terlalu tegang atau bayi tidak dapat menyusui sebaiknya ASI dikeluarkan
dahulu, agar ketegangan menurun.
b. Untuk merangsang reflex oxcytocin maka dilakukan :
 Kompres panas untuk mengurangi rasa sakit.
 Ibu harus rileks.
 Pijat leher dan punggung belakang ( sejajar dengan payudara).
 Pijat ringan pada payudara yang bengkak ( pijat pelan-pelan kearah tengah).
 Stimulasi payudara dan puting. Caranya, pegang puting dengan dua jari pada
arah yang berlawanan, kemudian putar puting dengan lembut searah jarum
jam.
c. Selanjutnya kompres dingin pasca menyusui untuk mengurangi odem.
d. Pakailah BH yang sesuai dengan ukuran dan bentuk payudara yang dapat menyangga
payudara dengan baik.
e. Bila terlalu sakit dapat diberikan obat analgetik.
5. Mastitis atau abses payudara
Mastitis adalah peradangan pada payudara. Ada 2 jenis mastitis yaitu, noninfective
mastitis (karena pembendungan ASI / milk stasis) dan infective mastitis (telah
terinfeksi bakteri). Gejala yang ditemukan adalah Payudara menjadi merah, bengkak
kadang kala diikuti rasa nyeri dan panas, suhu tubuh meningkat didalam terasa ada
masa padat, dan di luarnya kulit menjadi merah. Kejadian ini terjadi pada masa nifas
1-3 minggu setelah persalinan, diakibatkan oleh sumbatan saluran susu yang berlanjut
disebabkan kebiasan menekan payudara dengan jari atau karena tekanan baju/BH
oleh karena, pengeluaran ASI yang kurang baik pada payudara yang besar, terutama
pada bagian bawah payudara yang mengantung. Beberapa tindakan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi mastitis, antara lain:
1. Kompres hangat dan pemijatan
2. Rangsang Oxsytocin dimulai pada payudara yang tidak sakit,yaitu stimulasi
puting, pijat leher-punggung dan lain-lain.
3. Pemberian antibiotic : flucloxacilin atau erythromucin selama 7-10 hari
4. Bila perlu bisa diberikan istirhat total dan obat untuk penghilang rasa nyeri.
5. Kalau sudah terjadi abses sebaiknya payudara yang sakit tidak boleh disusukan
karena mungkin memerlukan tindakan bedah.
BAB III

EVIDENCE BASED

3.1 Mencari Jurnal dan Mengumpulkan Bukti

No. Judul Penelitian Penulis Jenis Hasil Penelitian


Artikel Jurnal Internasional
Penelitian
3. Status of breast Nur R, Penelitian
Jurnal Nasional Hasil penelitian menunjukkan ada
care during Nurul Kuantitatif hubungan antara perawatan
1. Pengaruh Siti Nur Penelitian Perawatan payudara pada ibu nifas
pregnancy with Fajriah, dengan cross payudara selama kehamilan dengan
Kuantitatif
perawatan Soleha, Edi berhubungan positif dan signifikan
milk production Larasati sectional.
dengan analitik produksi ASI dan status perawatan
payudara Sucipto, dengan produksi ASI. Perawatan
and disease RD, Dirpan secara payudara dengan penyakit. Penyakit
terhadap produksi Nilatul Izah payudara, adanya perangsangan
A, Rusyidi cross sectional yang dimaksud adalah putting tidak
ASI ibu nifas (2019) pada buah dada akan membuat
(2021) menonjol, infeksi saluran ASI
hipofise mengeluarkan lebih banyak
tersumbat, masitis dan benjolan
hormon progesterone dan estrogen,
akibat dari perawatan payudara yang
dengan melakukan pemijatan juga
kurang baik. penyakit tersebut dapat
akanmerangsang kelenjar air susu
diatasi melalui perawatan payudara
untuk mengeluarkan hormon
dengan baik yang berdampak pada
oksitosin.
kelancaran produksi ASI.
2. Efektivitas Ranny Penelitian Perawatan payudara efektif untuk
perawatan Septiani, Kuantitatif mengatasi pembengkakan payudara
payudara Sumiyati dengan quasi ditunjukkan dengan adanya
eksperiment,
(breast care) (2022) penurunan skala pembengkakan
one group
terhadap payudara setelah diberikan intervensi
dengan Pre
pembengkakan perawatan payudara pada ibu
test and Post
Payudara menyusui yang mengalami
Test Without
(breast pembengkakan payudara. Perawatan
Control Group
engorgement) payudara dapat membantu
Design
pada ibu mengurangi pembengkakan akibat
menyusui akumilasi ASI di payudara yang
menyebabkan payudara mengalami
Pembengkakan.
BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan jurnal yang telah dikaji dengan judul “Pengaruh perawatan payudara
terhadap produksi ASI ibu nifas” didapatkan hasil penelitian yaitu perawatan payudara pada ibu
nifas berhubungan positif dan signifikan dengan produksi ASI. Perawatan payudara, adanya
perangsangan pada buah dada akan membuat hipofise mengeluarkan lebih banyak hormon
progesterone dan estrogen, dengan melakukan pemijatan juga akan merangsang kelenjar air susu
untuk mengeluarkan hormon oksitosin. Hal ini sejalan dengan teori mengenai tujuan perawatan
payudara pada ibu nifas pada tinjauan teori yaitu perawatan payudara dapat merangsang kelenjar
air susu sehingga produksi ASI menjadi lancar.

Berdasarkan jurnal yang telah dikaji dengan judul “Efektifitas perawatan payudara (breast
care) terhadap pembengkakan payudara (breast engorgement) pada ibu menyusui” didapatkan
hasil penelitian yaitu perawatan payudara efektif untuk mengatasi pembengkakan payudara
ditunjukkan dengan adanya penurunan skala pembengkakan payudara setelah diberikan
intervensi perawatan payudara pada ibu menyusui yang mengalami pembengkakan payudara.
Perawatan payudara dapat membantu mengurangi pembengkakan akibat akumulasi ASI di
payudara yang menyebabkan payudara mengalami pembengkakan. Hal ini sejalan dengan teori
mengenai tujuan perawatan payudara yaitu untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah
sumbatan saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI (Roito H and Mardiah, 2008)
dan untuk mengetahui secara dini kelainan pada puting susu ibu dan melakukan usaha untuk
mengatasinya. Dan juga sejalan dengan teori mengenai masalah dalam menyusui yang dapat
diatasi dengan perawatan payudara, salah satunya yaitu payudara bengkak. Pada payudara
bengkak akan terlihat payudara udem, pasien merasakan sakit, putting susu kencang, kulit
mengkilat walau tidak merah, ASI tidak keluar walau diperiksa dan dihisap, dan badan demam
setelah 24 jam. Untuk mengatasi payudara bengkak antara lain : apabila terlalu tegang atau bayi
tidak dapat meyusu sebaiknya ASI dikeluarkan terlebih dahulu agar ketegangan menurun,
merangsang reflex oxytocin, kompres dingin setelah menyusui, dan memakai BH sesuai ukuran.

Berdasarkan jurnal yang telah dikaji dengan judul “Status of breast care during pregnancy
with milk production and disease” didapatkan hasil penelitian yaitu menunjukkan ada hubungan
antara perawatan payudara selama kehamilan dengan produksi ASI dan status perawatan
payudara dengan penyakit. Penyakit yang dimaksud adalah putting tidak menonjol, infeksi
saluran ASI tersumbat, masitis, dan benjolan akibat dari perawatan payudara kurang baik.
Penyakit tersebut dapat diatasi melalui perawatan payudara dengan baik yang berdampak pada
kelancaran ASI. Hal ini sejalan dengan teori mengenai tujuan perawatan payudara pada kajian
teori yaitu dapat merangsang kelenjar air susu sehingga produksi ASI menjadi lancar dan
menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan putting susu agar terhindar dari infeksi.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan teori yang sudah dijabarkan maka dapat ditarik kesimpula yaitu
perawatan payudara dapat mempelancar kinerja ASI dan efektif untuk mengatasi
pembengkakan pada payudara.
Diharapkan untuk Tenaga Kesehatan atau Mahasiswa melakukan kegiatan
penyuluhan tentang perawatan payudara pada ibu nifas pasca persalinan, karena
penyuluha ini sangat bermanfaat terutama bagi ibu yang baru pertama kali
memiliki anak (primipara). Penyampaian materi dan mendemonstrasikan
perawatan payudara sangat berpengaruh dalam meningkatkan pelayanan asuhan
kebidanan pada ibu nifas. Penyuluhan perawatan payudara oleh tenaga kesehatan
sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu nifas
dalam melakukan perawatan payudara secara mandiri setelah melahirkan. Hal ini
memberikan pengaruh terhadap peningkatan produksi ASI dan pemberian ASI
Eksklusif.
DAFTAR PUSTAKA

Asigma Nurohmah. Pearawatan payudara ibu nifas. 2017.


http://eprints.umpo.ac.id/1341/2/BAB%20I.pdf [Diakses 17 September 2022]

Anisa Jusup. 2020. Perawatan Payudara. https://rsud.bontangkota.go.id/wp


content/uploads/2017/01/leaflet-perawatan-payudara.pdf [Diakses 15 September 2022]

Dhewi Nurahmawati. Mulazimah. Yani Ikawati. Delarosi Dwi Agata. Rindi Pratika. 2020.
Penyuluhan Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas Pasca Persalinan Dini Dalam
Memberikan ASI Eksklusif Di Rumah Sakit Angkatan Darat Di Kota Kediri.
https://ejournal.um-sorong.ac.id/index.php/pjcs/article/download/1416/pdf [Diakses
17 September 2022]

Heni Puji Wahyuningsih. 2018. Asuhan Kebidanan Nifa dan Menyusui.


http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Asuhan-
Kebidanan-Nifas-dan Menyusui_SC.pdf [Diakses 15 September 2022]

Lailatul Nisa. Perawatan payudara. 2018.


http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1601100015/8._BAB_I_1.p
df [Diakses 17 September 2022]

Nur R. Nurul Fajriah R. Larasati RD. Dirpan A. Rusydi M. 2021. Status of breast care during
pregnancy with milk production and disease.
https://europepmc.org/article/MED/34057122 [Diakses 16 September 2022]

NK Trisnawati. 2019. Konsep Perawatan Payudara Untuk Mengatasi Menyusui Tidak Efektif
pada Ibu Post Seksio Sesaria. http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2191/3/BAB
%20II.pdf [Diakses 15 September 2022]

Ranny Septiani, Sumiyati. 2022. Efektivitas Perawatan Payudara (Breast Care) Terhadap
Pembengkakan Payudara (Breast Engorgement) Pada Ibu Menyusui. Vol 2. No 2.
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/MJ/article/view/6922 [Diakses 16 September
2022]

Siti Nur Sholeha. Edi Sucipto. Nilatul Izah. 2019. Pengaruh Perawatan Payudara Terhadap
Produksi ASI Ibu Nifas. Vol 6. No 2.
https://journal.ibrahimy.ac.id/index.php/oksitosin/article/view/491 [Diakses 16
September 2022]

Yuliawati. 2019. Konsep Perawatan Payudara. http://idr.uin-antasari.ac.id/6818/5/Bab%202.pdf


[Diakses 15 September 2022]

Anda mungkin juga menyukai