Anda di halaman 1dari 6

KEPERAWATAN MATERNITAS

RESUME
PERAWATAN PAYUDARA

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas

Disusun Oleh:

Desak Putu Diah Ambarawati Putri Darmadi (17C10137)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan kerja keras penulis tugas yang berjudul “Resume Perawatan Payudara” dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Tugas ini merupakan tugas untuk menempuh mata kuliah
Keperawatan Maternitas. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas ini tidak dapat
terselesaikan jika tidak ada bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
izinkan penulis menyampaikan ungkapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian tugas ini diantaranya:
1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp.,M.Ng.,Ph.D selaku rektor Institut Teknologi
dan Kesehatan Bali yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menempuh
pendidikan di Institut Teknologi dan Kesehatan Bali.

2. Ibu Ns. I.A Ningrat Pangruating Diyu, S.Kep.,M.S selaku koordinator mata ajar
Keperawatan Maternitas.

3. Ibu Ns. Putu Noviana Sagitarini,S.Kep selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan.

Penulis menyadari tugas ini masih jauh dari kata sempurna atau masih perlu perbaikan.
Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan kritik serta saran yang
sifatnya membangun untuk memperbaiki penyusunan makalah selanjutnya. Harapan penulis
semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Denpasar, 17 Juli 2020

Penulis
RESUME PERAWATAN PAYUDARA

Perawatan payudara pada ibu nifas adalah perawatan payudara yang dilakukan pada
ibu pasca melahirkan atau nifas dengan tujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan
mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan
perawatan payudara dimulai sedini mungkin yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan
dilakukan 2 kali sehari. Perawatan payudara sangat penting dilakukan karena menghasilkan
ASI yang merupakan makanan pokok bagi bayi. Perawatan payudara bisa dilakukan saat
kehamilan UK atau umur kehamilan 7 sampai 9 bulan dan setelah melahirkan. Prinsip
perawatan payudara saat hamil yaitu tidak ada pemijatan hanya ada kebersihan putting. Pada
saat kehamilan jika dilakukan teknik pemijatan pada payudara akan merangsang hormon
oksitosin dan merangsang kontraksi uterus dan bisa menyebabkan persalinan pada ibu.

Tujuan perawatan payudara bagi ibu adalah


1. Menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
2. Menjaga elastisitas puting susu
3. Menjaga puting susu agar tetap menonjol agar bayi mudah menyusu
4. Mencegah penyumbatan
5. Memperbanyak produksi ASI
6. Mengetahui adanya kelainan payudara
7. Merangsang kelenjar air susu sehingga produksi ASI lancar dan banyak
Dalam melakukan tindakan pemijatan payudara ada tahap – tahap yang harus dikerjakan
terlebih dahulu diantaranya :
A. Tahap Persiapan :
a. Persiapan Pasien seperti :
1. Memberi salam, memperkenalkan diri dan memperhatikan identitas ibu atau
validasi klien
2. Menjelaskan pada ibu atau keluarganya akan tindakan yang dilakukan
3. Mengatur posisi ibu
b. Persiapan Lingkungan seperti :
1. Meminta pengunjung atau keluarga untuk meninggalkan ruangan selama
tindakan
2. Menjaga privasi ibu dengan memasang sampiran atau menutup pintu karena
pada perawatan payudara, bagian yang akan dibuka adalah daerah sensitif ibu
yaitu payudara
c. Persiapan Perawat seperti :
1. Harus mengetahui langkah – langkahnya yang benar (pengetahuan tentang
tindakan perawatan payudara)
d. Persiapan Alat seperti :
1. Handuk mandi 2 buah
2. Waskom 2 buah ( air hangat, air dingin)
3. Waslap 2 buah
4. Kapas didalam tempatnya
5. Bengkok untuk tempat sampah atau kapas yang sudah tidak terpakai. Apabila
ibu dirumah tidak mempunyai bengkok kita bisa ganti menggunakan tempat
sampah
6. Minyak kelapa atau baby oil atau minyak zaitun
7. Handscoon dan masker (jika diperlukan). Jika ibu tidak beresiko menularkan
perawat tidak memakai APD karena dengan perawatan payudara diharapkan
ada sentuhan dari tangan dengan kulit payudara sehingga merangsang
kelenjar air susu untuk memproduksi ASI dan apabila ibu beresiko
menularkan penyakit diharuskan menggunakan APD seperti handscoon dan
masker.
B. Tahap Kerja :
Setelah semua tahap persiapan dilakukan dengan baik bisa lanjut ketahap kerja seperti :
1. Meletakkan alat secara ergonomis agar saat melakukan tindakan dapat dengan mudah
mengambil alat tersebut dan memudahkan dalam bekerja.
2. Mencuci tangan dengan prinsip 6 langkah yang benar
3. Menggunakan masker dan sarung tangan atau handscoon (jika diperlukan saja)
4. Membantu ibu untuk membuka pakaian bagian atas dan posisi ibu sudah duduk,
dalam tindakan ini harus menggunakan komunikasi terapeutik
5. Meletakkan handuk diatas pangkuan, fungsinya adalah apabila ada air yang terjatuh,
pakaian ibu tidak ikut basah dan pundak ibu
6. Mengkompres putting susu ibu dengan kapas yang sudah diberi baby oil atau minyak
kelapa selama 3-5 menit dan suruh ibu untuk memegang kapasnya sambil melakukan
pemijatan pada area punggung. Pemijatan ini fungsinya adalah untuk membuat ibu
rileks dan tenang kemudian setelah 3-5 menit ambil kapas dengan gerakan memutar
7. Melakukan pemijatan payudara terdapat 3 cara dengan tehnik :
a. Letakkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara, urutlah dari tengah,
keatas, kesamping, kebawah, sambil mengangkat kedua payudara (dilakukan
sebanyak 20-30 kali)
b. Sokong payudara dengan satu tangan, tangan yg lain (jari tengah dan jari
telunjuk) melakukan gerakan memutar sambil menekan dari pangkal dan
berakhir di putting susu, lakukan hal yang sama juga pada payudara lainnya
c. Sokong payudara dengan satu tangan, tangan yg lain mengurut payudara dari sisi
kelingking dari arah pangkal payudara ke putting susu, lakukan hal yang sama
pada payudara lainnya (masing – masing payudara dilakukan sebanyak 20-30
kali)
8. Mengkompres kedua payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian
sebanyak 3 kali (berakhir di air hangat)
9. Mengeringkan payudara dengan handuk (yang berada di pundak ibu) sampai benar –
benar kering. Kemudian ambil handuknya baik yang dipundak atau dipangkuan ibu
10. Membantu ibu mengenakan penyangga payudara dan pakaian bagian atas
11. Merapikan alat dan mencuci tangan

C. Tahap Akhir atau Evaluasi :


1. Evaluasi respon ibu (bagaimana perasaan ibu setelah dilakukan tindakan)
2. Evaluasi kondisi payudara ibu (apakah masih bengkak atau tidak dan apakah masih
keluar ASI atau tidak)
3. Anjurkan klien melakukan perawatan payudara di rumah sebanyak 2 kali yaitu pada
pagi dan sore hari sebelum mandi. Apabila ibu tidak bisa melakukannya sendiri,
perawat bisa menganjurkan keluarganya untuk membantu ibu untuk melakukan
payudara.
4. Berikan penjelasan agar produksi ASI lancar selain melakukan perawatan payudara
seperti :
KIE tentang hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI. Hal-hal yang
mempengaruhi produksi ASI adalah :
a. Makanan yang bergizi lebih banyak mengandung sayur dan buah
b. Menghindari stres, harus rileks dan tenang
c. Frekuensi menyusui harus sering. Ibu harus tetap menyusi bayinya karena hisapan
bayi itu akan merangsang produksi ASI sehingga ASI yang keluar juga semakin
banyak
d. Minum minimal 6-8 gelas / hari (air, susu, sari buah, dan air kacang hijau)
e. Menciptakan suasana yang tenag saat menyusui
f. Menghindari keletihan dan ketegangan
g. Menganjurkan ibu untuk melakuka perawatan payudara secara rutin dan teratur
5. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
6. Dokumentasikan prosedur atau tindakan yang sudah dilakukan dan hasil evaluasi

Anda mungkin juga menyukai