Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS SINTESA TINDAKAN BREAST CARE

PADA IBU POST PARTUM

Disusun Oleh :
Reska Ayu Anggraini
P27220021334

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
2021
ANALISIS SINTESA TINDAKAN
Analisis Sintesa Tindakan Breast Care Pada Ny I di Ruang Cempaka RSUD
dr Soeratno Gemolong

Hari : Kamis
Tanggal : 28 Oktober 2021
Jam : 18.30 WIB
A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan ASInya keluar namun hanya sedikit-sedikit
B. Diagnosa Medis
P1A0 Post SC atas Indikasi Induksi Tak Respon+Post Date
C. Diagnosa Keperawatan
Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI
(D.0029)
D. Data yang Mendukung Diagnosa Keperawatan
DS :
- Pasien mengatakan ASInya kurang lancar
- Pasien mengatakan ASInya keluar namun sedikit sedikit
DO :
- Payudara lembek
- Putting menonjol
- ASI hanya sedikit yang keluar
E. Dasar Pemikiran
Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi dan ASI
mengandung antibodi yang melindungi bayi dari berbagai macam
penyakit. WHO merekomendasikan agar setiap bayi baru lahir mendapatkan
ASI eksklusif selama enam bulan. Namun, sebagian ibu tidak memberikan
ASI eksklusif karena alasan ASInya tidak keluar atau hanya keluar sedikit
sehingga tidakmemenuhi kebutuhan bayinya. Air Susu Ibu (ASI)
mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi dalam enam bulan pertama
setelah dilahirkan.10Tidak keluarnya ASI pada hari-hari pertama setelah
melahirkan menjadi salah satu penyebab tidak terwujudnya pemberian
ASI eksklusif. Terlambatnya pengeluaran ASI dapat disebabkan oleh
terhambatnya sekresi oksitosin yang sangat berperan dalam kelancaran
pengeluaran ASI. Stimulasi hormon prolaktin dan oksitosin dapat
dilakukan melalui breast caredan pijat oksitosin (Hadriani & Hadati, 2019).
Nutrisi yang optimal sejak usia dini dapat dicapai melalui pemberian ASI
eksklusif. Kekurangan susu produksi merupakan salah satu alasan mengapa
ibu memutuskan untuk memberikan susu formula kepada bayinya. Faktanya,
60% ibu tidak mampu menyusui secara optimal, oleh karena itu perawatan
payudara dan pijat oksitosin diusulkan untuk meningkatkan sekresi ASI pada
postpartum ibu (Hesti et al., 2017)
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
BREAST CARE
STANDAR
OPERASIONA
L PROSEDUR
Pengertian Perawatan yang dilakukan pada payudara agar dapat
menyusui dengan lancar dan mencegah masalah-
masalah yang sering timbul pada saat menyusui
Tujuan 1. Menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan
putting susu agar terhindar dari infeksi
2. Merangsang kelenjar air susu, sehingga produksi
ASI lancar
3. Mempersiapkan psikologis ibu untuk menyusui.
4. Mencegah terjadinya bendungan ASI
Kebijakan 1. Dilakukan pada hari ke 1-2 setelah melahirkan.
2. Dilakukan minimal 2 kali dalam sehari
Petugas Perawat/Bidan
Peralatan 1. Handuk 2 buah
2. Waslap 2 buah
3. Sarung tangan
4. Baskom 2 buah yang berisi air hangat dan dingin
5. Termos air panas
6. Kapas dan minyak kelapa di tempatnya
7. Alat pengendali infeksi yang terdiri atas
a. Kom berisi cairan DTT
b. Tempat sampah medis dan non medis
c. Alat pelindung diri terdiri dari sarung tangan,
masker, celemek
Prosedur A. Tahap Pra-Interaksi
Pelaksanaan 1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama
pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Membuka pakaian atas ibu dan memasang
handuk di atas punggung ibu
2. Bila payudara ibu bengkak dan sakit sebaiknya
lakukan terlebih dahulu tehnik untuk mengurangi
rasa sakit dengan kompres hangat dan dingin
pada payudara ibu selama 15 menit
3. Menutup tubuh bagian depan dengan handuk dan
meletakkan handuk yang lainnya di pangkuan
ibu
4. Memberikan posisi membungkuk pada ibu
dengan menggunakan bantal sebagai penyangga
kepala
5. Licinkan kedua tangan dengan minyak
6. Melakukan pemijatan punggung dengan
menggunakan kedua ibu jari (diolesi minyak) di
sisi tulang belakang mulai dari garis sejajar
puting ke arah atas sampai dengan leher ibu
selama 20 – 30 kali atau 10 – 15 menit
7. Gerakan tersebut diulang dengan arah dari garis
tengah punggung ke arah bawah/tulang koksigis
sebanyak 20 – 30 kali atau selama 10 – 15 menit
8. Posisikan ibu duduk tegak dan pindahkan handuk
untuk menutupi punggung ibu
9. Perawat berada di belakang ibu lalu lakukan
pengurutan payudara yaitu dengan satu tangan
menyangga payudara lakukan sebanyak 20 – 30
kali atau selama 10 – 15 menit
10. Lakukan pengurutan payudara sebagai berikut :
Melakukan pemijatan ringan searah jarum jam
pada payudara yang mengalami bendungan
dengan gerakan melingkar. Caranya dengan
menggunakan salah satu tangan untuk
menyangga payudara, sedangkan tangan yang
lain (jari tengah dan telunjuk) untuk memijat,
setelah sebelumnya jari –jari tersebut diolesi
minyak.
11. Melakukan kompres payudara dengan air hangat
dan dingin pada kedua payudara secara
bergantian, masing – masing selama 10 – 15
menit
12. Merangsang pengeluaran puting secara manual,
terutama pada puting yang tidak menonjol atau
menggunakan alat pompa putting sederhana
(dengan menggunakan jarum suntik 10 cc)
13. Membersihkan payudara dengan waslap
14. Mengeluarkan ASI secara manual dan diolesi ke
seluruh areola dan puting
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru
dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat
semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan

G. Analisis Tindakan
Breast care adalah pemeliharaan payudara yang dilakukan untuk
memperlancar ASI dan menghindari kesulitan pada saat menyusui dengan
melakukan pemijatan. Breast care adalah upaya dengan perawatan khusus
lewat pemberian rangsang terhadap otot-otot dada ibu, dengan cara
pengurutan atau massase yang diharapkan dapat memberi rangsangan kepada
kelenjar ASI agar dapat memproduksi susu tersebut. Fungsi dari masase
payudara adalah untuk menstimulasi pituitary melepaskan hormon oksitosin
yang merangsang kontraksi sel mioepitel alveoli dan berdampak pada
pengeluaran ASI. Perawatan payudara bermanfaat merangsang payudara
untuk memengaruhi hipofisis untuk mengeluarkan hormon oksitosin dan
prolaktin. Pengeluaran air susu yang lebih cepat pada ibu yang diberikan
breast care dapat disebabkan oleh stimulasi pada daerah payudara yang dapat
secara langsung menstimulasi sintesis hormone oksitosin dari hipofisis
posterior dan menyebabkan sel mioepitel berkontraksi dan mengalirkan ASI
ke sinus laktiferus. Hal ini didukung dengan proses rooming in antara ibu dan
bayi sehingga bayi bisa terus berada di samping ibu sehingga hormon
oksitosin bisa terus distimulasi pengeluarannya baik dari tindakan breast care
maupun dari tindakan memegang bayi, mendengar tangisannya maupun
menyusui bayi (Hadriani & Hadati, 2019)
H. Bahaya Dilakukan Tindakan
Tidak ada bahaya signifikan yang ditimbulkan dari pemberian breast care pada
ibu post partum, breast care membantu ibu mempercepat pengeluaran ASI.
I. Tindakan Keperawatan Lain yang Dilakukan
1. Berikan edukasi tentang menyusui
2. Ajarkan perawatan payudara
3. Ajarkan 4 posisi menyusui dan perlekatan (lacth on dengan benar)
J. Hasil yang Diharapkan Setelah diberikan Tindakan
S : ibu mengatakan ASInya sudah keluar
O : ASI sudah keluar, anak mau menetek
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
K. Evaluasi Diri
Saat memberikan Tindakan breast care kepada ibu, terutama kepada ibu post
SC belum dapat dilakukan pada hari pertama, karena ibu masih merasakan
nyeri saat duduk.
L. Daftar Pustaka
Hadriani, K., & Hadati, R. (2019). Efektivitas Pijat Oksitosin Dan Breast Care
Pada Ibu Bersalin Terhadap Pengeluaran ASI Di Puskesmas Kamonji.
Window of Health : Jurnal Kesehatan, 2(3), 218–230.
https://doi.org/https://doi.org/10.33368/woh.v0i0.117
Hesti, K. Y., Pramono, N., & Wahyuni, S. (2017). EFFECT OF COMBINATION
OF BREAST CARE AND OXYTOCIN MASSAGE ON BREAST MILK
SECRETION IN POSTPARTUM MOTHERS. Belitung Nursing Journal,
3(6), 784–790. http://belitungraya.org/BRP/index.php/bnj/
 
Mengetahui, Mahasiswa Praktikan,
Pembimbing Klinik/CI
(Endang Sri Sulastri,AMd.Keb) (Reska Ayu Anggraini)
NIP.19740127 199301 2 0003 NIM.P27220021334

Anda mungkin juga menyukai