0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
88 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang Breast Care atau Perawatan Payudara yang meliputi pengertian, tujuan, prinsip pelaksanaan, anatomi payudara, teknik perawatan payudara normal maupun yang mengalami masalah, serta akibat jika tidak dilakukan.
Dokumen tersebut membahas tentang Breast Care atau Perawatan Payudara yang meliputi pengertian, tujuan, prinsip pelaksanaan, anatomi payudara, teknik perawatan payudara normal maupun yang mengalami masalah, serta akibat jika tidak dilakukan.
Dokumen tersebut membahas tentang Breast Care atau Perawatan Payudara yang meliputi pengertian, tujuan, prinsip pelaksanaan, anatomi payudara, teknik perawatan payudara normal maupun yang mengalami masalah, serta akibat jika tidak dilakukan.
ARVINA FAIRUZA ANWAR (2007137) GENA DEA ANANDA (2007144) ICE TRISNAWATI (2007148) INDAH TIRTYA (2007170) RESI WARNENGSIH (2007162) PENGERTIAN BREAST CARE
Breast Care atau Perawatan Payudara adalah tindakan memperlancar
peredaran darah dan mencegah penyumbatan pada saluran susu sehingga memperlancar ASI dengan cara menjaga kebersihan dan menghindari puting susu yang lecet dan infeksi payudara. (astutik, 2013).
Breast Care atau Perawatan payudara merupakan salah satu bagian
penting yang harus diperhatikan untuk menyusui nantinya, hal ini dikarenakan payudara merupakan organ esensial penghasil ASI pada bayi, masalah utama dan prinsip yaitu bahwa ibu-ibu membutuhkan bantuan dan informasi serta dukungan agar merawat payudara pada saat menyusui (Ronald, 2011). ANATOMI PAYUDARA Dalam istilah medis, payudara disebut glandulla mammae yang berasal dari bahasa latih yaitu mammae. Payudara berkembang sejak usia 6 minggu kehamilan dan cepat membesar karena pengaruh kadar hormon yang tinggi, yaitu estrogen dan progesterone. Payudara tersusun dari jaringan kelenjer, jaringan ikat dan jaringan lemak. Bila dilihat dari luar, payudara terbagi 3 bagian utama, yaitu: • Korpus (badan), yaitu bagian yang besar • Areola, yaitu bagian tengah yang berwarna kehitaman • Papilla atau nipple atau puting susu,yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara. Corpus mammae terdiri dari parenkim dan stroma. 1. Parekim merupakan suatu struktur yang terdiri dari: • duktus lactiferous • duktulus • lobus dan • alveolus. Pada 15-25 duktus laktiferus. Tiap-tiap duktus bercabang menjadi 20-40 duktuli bercabang-cabang menjadi 10-100 alvelus yang berfungsi sebagai satu kesatuan kelenjar. Masing-masing duktus akan membentuk lobus, dan duktulus akan membentuk lobulus. Struktur lobulus dan duktus berpusat kearah puting susu. Sebelum bermuara pada puting susu, mesing-mesing duktus melebar membentuk ampullaatau sinus yang akan berfungsi sebagai gudang air susu ibu. Sinus, duktus dan alveolus di kelilingi oleh mioepitel (otot polos) yang dapat berkontraksi untuk memompa ASI. Alveolus juga dikelilingan pembuluh darah yang memberikan zat-zat gizi pada sel-sel kelenjar air susu untuk proses pembentukan atau sintesis ASI. Bagian stroma dari payudara tersusun dari bagian-bagian berikut : jaringan ikat, jaringan lemak, pembuluh darah, saraf,dan pembuluh limfa. Puting susu dan areola adalah gudang susu yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan menyusui. Pada puting susu dan areola terdapat ujung- ujung syaraf peraba yang penting pada proses refleks saat menyusui. Puiting susu mengandung otot polos yang dapat berkontraksi sewaktu ada rangsangan menyusui. Pada ujung puting susu terdapat 15-25 muara lobus (duktus laktiferus),sedangkan areola mengadung sejumlah kelenjar minyak yang mengeluarkan cairan agar puting tetap lunak dan lentur TUJUAN BREAST CARE • Memelihara kebersihan payudara • Melenturkan dan menguatkan puting susu • Mengeluarkan puting susu yang masuk kedalam atau datar • Mempersiapkan produksi ASI • Mencengah pembendungan ASI • Meningkatkn higiene payudara • Meningkatkan produksi Asi PRINSIP DI LAKUKANNYA BREAST CARE • Dikerjakan dengan sistematis dan teratur • Menjaga kebersihan sehari-hari • Nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil • Memakai bra yang bersih dan menopang payudara • Dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan BEBERAPA KEADAAN YANG BERKAITAN DENGAN TEKNIK DAN SAAT PERAWATAN PAYUDARA
• Pada ibu dengan puting susu yang sudah menonjol
dan tanpa riwayat abortus, perawatannya dapat dimulai pada usia kehamilan 6 bulan • Ibu dengan puting susu yang sudah menonjo dengan riwayat abortus, perawatannya dapat dimulai pada usia kehamilan diatas 8 bulan • Pada puting susu yang mendatar atau masuk kedalam perawatannya harus dilakukan lebih dini, yaitu usia kehamilan 3 bulan, kecuali bila ada riwayat abortus dilakukan setelah usia kehamilan setelah 6 bulan 2. Perawatan Puting Susu
Perawatan Putting Susu Normal
Kompres putting susu dengan kapas minyak selama 2 menit. Basahi kedua telapak tangan dengan minyak, tarik kedua puting bersama-sama dan putar kedalam kemudian keluar sebanyak 20 kali. Untuk puting susu datar/ masuk ke dalam
• Puting susu di beri minyak
• Letakkkan kedua ibu jari di atas dan dibawah puting • Pegangkan daerah areola dengan menggerakkan kedua ibu jari kearah atas dan kebawah 20 kali (gerakannya kerah luar) • Letakkan kedua ibu jari disamping diri dan kanan puting susu • Pegang daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari kearah kiri dan tekankan 20 kali ( gerakannya ke arah luar) CARA PERAWATAN PAYUDARA 1. Persiapan Alat • Handuk • Kapas • Minyak kelapa • Pompa puting • Mangkuk susu
PROSEDUR DAN WAKTU PELAKSANAAN Prosedur Pelaksanaan 1. Menyampaikan alat sesuai dengan kebutuhan 2. Menjelaskan pada ibu dan keluarga terkait tindakan yg akan di lakukan, tujuan tindakan, serta hasil tindakan 3. Melakukan persiapan perawat seperti mencuci tangan 4. Membuka pakaian atas ibu dan memasang handuk di atas punggung ibu 5. Bila payudara ibu bengkak dan sakit sebaiknya lakukan terlebih dahulu teknik untuk mengurangi rasa sakit dengan kompres hangat dan dingin pada payudara ibu selama 15 menit 6. Memberikan posisi membungkuk pada ibu dengan menggunakan bantal sebagai penyangga kepala 7. Menutup tubuh bagian depan dengan handuk dan meletakan handuk yg lainnya di pangkuan ibu 8. Licinkan kedua tangan dengan minyak. 9. Melakukan pemijatan punggung dengan menggunakan kedua ibu jari (di olesi minyak) di sisi tulang belakang mulai dari sejajar putting ke arah atas sampai dengan leher ibu selama 20-30 kali atau 10-15 menit 10. Gerakan tersebut di ulang dengan arah dari garis tengah punggung ke arah bawah/ tulang koksigis sebanyak 20-30 kali atau selama 10-15 menit 11. Posisikan ibu duduk tegak dan pindahkan anduk untuk menutupi punggung ibu 12. Perawat berada di belakang ibu lalu lakukan pengurutan payudara yaitu dengan satu tangan menyangga payudara melakukan sebanyak 20-30 kali atau selama 10-15 menit 13. Lakukan pengurutan payudara sebagai berikut Melakukan pemijatan ringan searah jarum jam pada payudara yg mengalami bendungan dengan gerakan melingkar. Caranya dengan menggunakan salah satu tangan untuk menyangga payudara, sedangkan tangan yg lain (jari tengah dan telunjuk) untuk memijat, setelah sebelumnya jari-jari tersebut di olesi minyak
14.Melakukan kompres payudara dengan air hangat dan dingin pada
keduapayudara secara bergantian, masing-masing selama 10-15 menit 15.Merangsang pengeluaran puting secara manual, terutama pada putting yg tidak menonjol atau menggunakan alat pompa putting sederhana dengan menggunakan jarum suntik 10 cc 16.Membersihkan payudara dengan washlap 17.Mengeluarkan asi secara manual dan di olesi seluruh areola dan putting 18.Cuci tangan dengan benar 19.Merapikan alat 20.Mencatat tindakan dan respon ibu • Waktu Pelaksanaan Dilakukan pada hari ke 1-2 setelah melahirkan. • Dilakukan minimal 2 kali dalam sehari. AKIBAT JIKA TIDAK DI LAKUKAN PERAWATAN PAYUDARA
• Anak susah menyusui
• ASI lama keluar • Produksi ASI terbatas • Pambengkakan pada payudara • Payudara akan mudah lecet. • Payudara meradang • Payudara kotor • Ibu belum siap menyusui PERAWATAN PAYUDARA DENGAN BERBAGAI MASALAH
MASALAH PUTING LECET
Untuk mencegah rasa sakit, bersihkan puting
susu dengan air hangat ketika sedang mandi dan jangan mengunakan sabun , karena bisa membuat puting susu kering dan iritasi. PENYUMBATAN KELENJAR PAYUDARA
Sebelum menyusui, pijat payudara dengan lembut,
mulailah dari luar kemudian perlahan-lahan bergerakan kearah puting susu dan lebih berhati- hatilah pada area yang mengeras. Menyusui sesering mungkin dengan jangkan waktu selama mungkin, susui bayi dengan payudara yang sakit jika ibu kuat menahannya, karena bayi akan menyusui dengan penuh semangat pada awal sesi menyusui PENGERASAN PAYUDARA
Menyusui secara rutin sesuai dengan kebutuhan bisa
membantu mengurangi pengerasan Merendam kain dalam air hangat dan kemudian di tempelkan pada payudara atau mandi dengan air hangat sebelum menyusui bayi. Mengeluarkan sejumlah kecil ASI sebelum menyusui, baik secara manual atau dengan mengunakan pompa payudara. Untuk pengerasan yang parah, gunakan kompres dingin atau es kemasan ketika tidak sedang menyusui untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan mengurangi pembengkakan.