0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
46 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan pertimbangan yang mendasari diberlakukannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan, yang mencakup hak masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan aman serta perlunya mengatur profesi dan praktik kebidanan secara komprehensif.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan pertimbangan yang mendasari diberlakukannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan, yang mencakup hak masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan aman serta perlunya mengatur profesi dan praktik kebidanan secara komprehensif.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan pertimbangan yang mendasari diberlakukannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan, yang mencakup hak masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan aman serta perlunya mengatur profesi dan praktik kebidanan secara komprehensif.
lahirnya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan adalah: a.bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan agar dapat hidup sejahtera lahir dan batin, sehingga mampu membangun masyarakat, bangsa, dan negara sebagaimana diamanatkan dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b.bahwa pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya perempuan, bayi, dan anak yang dilaksanakan oleh bidan secara bertanggungjawab, akuntabel, bermutu, aman, dan berkesinambungan, masih dihadapkan pada kendala profesionalitas, kompetensi, dan kewenangan; c.bahwa pengaturan mengenai pelayanan kesehatan oleh bidan maupun pengakuan terhadap profesi dan praktik kebidanan belum diatur secara komprehensif sebagaimana profesi kesehatan lain, sehingga belum memberikan pelindungan dan kepastian hukum bagi bidan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat; d.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Kebidanan; bahwa pelayanan kebidanan sebagai salah satu pemenuhan Menimbang: pelayanan kesehatan harus dilakukan secara bertanggungjawab, akuntabel, bermutu, dan aman;
bahwa pemenuhan pelayanan bahwa bidan sebagai pemberi
kesehatan merupakan hak pelayanan kebidanan masih setiap orang guna memajukan memiliki permasalahan dalam hal kesejahteraan umum sebagai kompetensi, kewenangan, dan salah satu tujuan nasional ruang lingkup sebagai akibat dari sebagaimana tercantum dalam perkembangan permasalahan Pembukaan Undang-Undang kesehatan di masyarakat sehingga Dasar Negara Republik perlu dipersiapkan kemampuannya Indonesia Tahun 1945; serta dukungan pengaturan; MACAM-MACAM MODEL ASUHAN KEBIDANAN Medical Model :
Merupakan fondasi dari praktek-praktek
kebidanan yg sudah meresap di masyarakat Meliputi proses penyakit, pemberian tindakan, dan komplikasi dari penyakit/tindakan Konsekuensi, jika medical model digunakan dalam praktek kebidanan Medical model Model kebidanan Orientasi pada penyakit X filosofi Orientasi pada manusia sehat asuhan kebidanan mengikuti proses alamiah
Manusia(bidan)sebagai control Holistic apporach terhadap alam(mempercepat proses (bio-psiko sosio cultrul spirirt seharusnya dapat berjalan secara alamiah)
Memahami individu dari bio dan body Orientasi sehat mekaniknya saja
Bidan berorintasi pada pengobatan penyakit Keduanya saling mempengaruhi Manusia dipisahkan dari lingkungan dimana kesehatan individu lebih diproritaskan dariada kes.masyarakat Medical model Model kebidanan Adanya spesialis asuhan asuahan Komprehensif
mengutamakan high tecnologi Meminimalis in tervensi
Pasien sebagai objek
Dokter sebagai kontrol
Peran pasien pasif Mencakup lingkungan
Informasi terbatas kpd pasien Kondisi fisiologis
Fokus pada kondisi pasiennya
Model HFA dan definisi PHC 5 konsep WHO 1998:. 1. Yankes bagi masyarakat secara keseluruhan sesuai kebutuhan 2. Yankes meliputi promotif, prefentif, curative & rehabilitatif 3. Yankes harus efektif & dapat diterima secara cultural 4. Masyarakat terlibat dalam yankes 5. Adanya kolaborasi linsek Model partisipasi
Yaitu ; adanya partisipasi ibu dalam interaksinya dengan bidan pada tingkat individual maupun tingkat masyarakat Kunci aspek partisipasi pasien meliputi:
1. Bantuan diri : pasien yg aktif terlibat
dalam asuhan 2. Tidak medikalisasi & tidak professional 3. Demokrasi : keterlibatan pasien dalam decision making MACAM-MACAM ASUHAN KEBIDANAN Asuhan kebidanan pada ibu hamil Asuhan kebidanan pada ibu bersalin Asuhan kebidanan pada ibu nifas Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir Asuhan kebidanan pada neonatus & balita (sehat/sakit) Asuhan kebidanan pada pelayanan KB Asuhan kebidanan pada gangguan system reproduksi