Anda di halaman 1dari 13

Disusun Oleh : KELOMPOK 6

CILIA AFANTI (2007139)


ELIN REGINA PUTRI (2007141)
MELZA SAFITRIZAL (2007154)
MEYSI AFRIDA YENTI (2007175)

Dosen Pengampu : Dr. Eravianti, S.ST, MKM


lahirnya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan adalah:
a.bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan agar dapat
hidup sejahtera lahir dan batin, sehingga mampu membangun masyarakat,
bangsa, dan negara sebagaimana diamanatkan dalam Undang­Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b.bahwa pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya perempuan, bayi,
dan anak yang dilaksanakan oleh bidan secara bertanggungjawab, akuntabel,
bermutu, aman, dan berkesinambungan, masih dihadapkan pada kendala
profesionalitas, kompetensi, dan kewenangan;
c.bahwa pengaturan mengenai pelayanan kesehatan oleh bidan maupun
pengakuan terhadap profesi dan praktik kebidanan belum diatur secara
komprehensif sebagaimana profesi kesehatan lain, sehingga belum
memberikan pelindungan dan kepastian hukum bagi bidan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat;
d.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Kebidanan;
bahwa pelayanan kebidanan
sebagai salah satu pemenuhan
Menimbang:
pelayanan kesehatan harus
dilakukan secara
bertanggungjawab, akuntabel,
bermutu, dan aman;

bahwa pemenuhan pelayanan bahwa bidan sebagai pemberi


kesehatan merupakan hak pelayanan kebidanan masih
setiap orang guna memajukan memiliki permasalahan dalam hal
kesejahteraan umum sebagai kompetensi, kewenangan, dan
salah satu tujuan nasional ruang lingkup sebagai akibat dari
sebagaimana tercantum dalam perkembangan permasalahan
Pembukaan Undang-Undang kesehatan di masyarakat sehingga
Dasar Negara Republik perlu dipersiapkan kemampuannya
Indonesia Tahun 1945; serta dukungan pengaturan;
MACAM-MACAM  MODEL ASUHAN
KEBIDANAN
Medical Model :

Merupakan fondasi dari praktek-praktek


kebidanan yg sudah meresap di masyarakat
Meliputi proses penyakit, pemberian
tindakan, dan komplikasi dari
penyakit/tindakan
Konsekuensi, jika medical model digunakan
dalam praktek kebidanan
Medical model Model kebidanan
Orientasi pada penyakit X filosofi Orientasi pada manusia sehat
asuhan kebidanan mengikuti proses alamiah
   
Manusia(bidan)sebagai control Holistic apporach
terhadap alam(mempercepat proses  (bio-psiko sosio cultrul spirirt
seharusnya dapat berjalan secara  
alamiah)  
 
Memahami individu dari bio dan body Orientasi sehat
mekaniknya saja  
   
Bidan  berorintasi pada pengobatan  
penyakit Keduanya saling mempengaruhi
Manusia dipisahkan dari lingkungan
dimana kesehatan individu lebih
diproritaskan dariada kes.masyarakat
Medical model Model kebidanan
Adanya spesialis asuhan asuahan Komprehensif

mengutamakan high tecnologi Meminimalis in tervensi

Pasien sebagai objek


Dokter sebagai kontrol

Peran pasien pasif Mencakup lingkungan

Informasi terbatas kpd pasien Kondisi fisiologis

Fokus pada kondisi pasiennya


Model HFA dan definisi PHC 5
konsep WHO 1998:.
 1.    Yankes bagi masyarakat secara
keseluruhan sesuai kebutuhan
 2.    Yankes meliputi promotif, prefentif,
curative & rehabilitatif
 3.    Yankes harus efektif & dapat diterima
secara cultural
 4.    Masyarakat terlibat dalam yankes
 5.    Adanya kolaborasi linsek 
Model partisipasi

Yaitu ;
adanya partisipasi ibu dalam
interaksinya dengan bidan
pada tingkat individual
maupun tingkat masyarakat
Kunci aspek partisipasi pasien
meliputi:

 1.    Bantuan diri : pasien yg aktif terlibat


dalam asuhan
 2.    Tidak medikalisasi & tidak professional
 3.    Demokrasi : keterlibatan pasien dalam
decision making
MACAM-MACAM ASUHAN
KEBIDANAN
Asuhan kebidanan pada ibu hamil
       Asuhan kebidanan pada ibu bersalin
       Asuhan kebidanan pada ibu nifas
       Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
       Asuhan kebidanan pada neonatus & balita
(sehat/sakit)
       Asuhan kebidanan pada pelayanan KB
       Asuhan kebidanan pada gangguan system
reproduksi
  
  
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai