Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang menghargai kerjasama team dalam memberikan asuhan untuk seluruh kebutuhan wanita dan
keluarga.
Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan di masa mendatang termasuk pelayanan kesehatan utama pada komunitas untuk seluruh wanita dan
keluarga.
Asuhan yang baik terhadap wanita, bidan harus menerapkan hal-hal berikut ini :
1. Fokus pada individu wanita, kebutuhan unik, harapan dan aspirasi, bukan kebutuhan lembaga atau profesi yang
terlibat
2. Mengakui hak wanita untuk menentukan nasib sendiri dalam hal pilihan, control dan kontinuitas perawatan dari
pemberi asuhan .
3. Meliputi kebutuhan bayi, keluarga wanita itu, orang lain yang signifikan dan masyarakat, seperti yang
diidentifikasi dan dinegosiasikan oleh wanita itu sendiri
4. Mengikuti wanita secara menyeluruh antara Lembaga dan masyarakat, melalui semua tahapan kehamilan,
kelahiran dan masa postnatal
5. Melibatkan kolaborasi dengan professional kesehatan lainnya bila diperlukan Perawatan secara holistic dalam hal
menangani social, emosional, kebutuhan fisik wanita, psikologis, spiritual dan budaya serta harapan
6. Mengakui keahlian wanita dalam pengambilan keputusan Sebagai upaya menjunjung tinggi kualitas layanan
yang diberikan, asuhan yang berpusat pada perempuan
7. memungkinkan adanya proses rujukan atau penggunaan fasilitas kesehatan lain yang terkait sesuai dengan
kondisi yang dihadapi. Jaminan akan kerahasiaan, non-diskriminatif, respectful, serta penggunaan metode tepat
guna juga merupakan upaya pemenuhan prinsip kualitas yang dapat dilakukan dalam asuhan berpusat pada
perempuan. (Utami, 2020)
Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Wanita
1.Faktor status wanita dalam masyarakat yang rendah.
Status atau kedudukan seseorang dalam keluarga dan masyarakat akan mempengaruhi seorang wanita diperlakukan
bagaimana dia dihargai dan kegiatan apa yang boleh dilakukan. Disebagian besar masyarakat dunia wanita mempunyai
kedudukan yang lebih rendah dari pria. Status yang lebih rendah ini menimbulkan diskriminasi yaitu diperlakukan
secara tidak layak atau ditolak haknya karena mereka wanita dan hal ini selalu berakibat buruk pada kesehatan wanita,
misalnya banyak wanita yang masih bisa dijual yang mengakibatkan PMS.
2.Faktor resiko kesehatan reproduksi dimana seorang wanita mengalami hamil, melahirkan, nifas yang beresiko untuk
mati.
3.Faktor ketidak mampuan wanita untuk memelihara kesehatannya sendiri sebagai akibat dari pendidikan yang
rendah.
6.Hak atas kebebasan dan keamanan yang berkaitan dengan kehidupan reproduksinya
7.Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk perlindungan dari pelecehan, perkosaan, kekerasan,
penyiksaan seksual
8.Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi
11.Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. (Ade, 2021)
Komponen Asuhan yang Berpusat Pada Wanitan yang direncanakan dan disediakan dekat dengan perempuan dan
masyarakat di mana merekating
Sebuah perspektif kesehatan masyarakat, yang mempertimbangkan faktor sosial dan lingkungan yang lebih luas,
berkomitmen sumber daya untuk perawatan kesehatan preventif, dan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan kesehatan
dan social.
Maximised kontinuitas perawatan dan perawat, dengan satu-ke-satu perawatan kebidanan selama persalinan
Fokus pada kehamilan dan persalinan sebagai awal dari kehidupan keluarga, bukan hanya sebagai episode klinis terisolasi,
dengan memperhitungkan penuh makna dan nilai-nilai setiap wanita membawa pengalamannya keibuan
Pendanaan struktur dan komitmen yang mengakui hasil seumur hidup kesehatan ibu dan bayi
Keterlibatan pengguna yang melampaui tokenistic, untuk mengembangkan kemitraan yang nyata antara wanita dan bidan
Keluarga-berpusat perawatan yang memfasilitasi pengembangan percaya diri, orang tua yang efektif
Memperkuat kepemimpinan kebidanan, dalam rangka untuk mempromosikan keunggulan profesional dan memaksimalkan
kontribusi pelayanan maternitas ke agenda kesehatan masyarakat yang lebih luas.
Program-program di Indonesia yang Berhubungan dengan Women
Center
1.‘Safe
Motherhood’ tahun 1988, di Indonesia dibentuknya Standar Pelayanan
Kebidanan, yang diikuti dengan program-program lainnya yang masih berkesinambungan.
‘2.The Mother Friendly Movement’ pada tahun 1996 Indonesia menterjemahkannya sebagai
‘Gerakan Sayang Ibu’
5.Asuhan Persalinan Dasar (APD) yang kemudian berganti nama menjadi Asuhan
Persalinan Normal (APN)
Astuti EW, dkk. 2016. Modul Konsep Kebidanan Dan Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Mayasari, A. T., Febriyanti, H., & Primadevi, I. (2021). Kesehatan Reproduksi Wanita di Sepanjang Daur
Kehidupan. Syiah Kuala University Press.
Ningsih, D. A. 2021. MIDWIFERY WOMEN CENTER CARE PADA MASA NIFAS. ASUHAN
KEBIDANAN, 261.
Utami, F. S., S Si T, M. N. S., Putri, I. M., ST, S., & Keb, M. (2020). Konsep Pelayanan Prima Kebidanan.