Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KONSEP KEBIDANAN

WOMEN CENTER CARE WOMEN AND


FAMILY PARTNERSHIP

Dosen Pembimbing: Elfira Nurul Aini, SST., M.Keb


Disusun Oleh Kelompok 7

Etik Megawati (P27824423240)


Tri Sulistiyowati (P27824423241)
Women Center Care

Pengertian/Definisi dan Makna Women Center Care


Women center care merupakan model konseptual dalam asuhan midwifery care dan
asuhan ini berorientasi pada wanita. Dalam hal ini bidan difokuskan untuk memberikan
dukungan pada wanita dalam upaya memperoleh status yang sama di masyarakat untuk
memilih dan memutuskan perawatan kesehatannya sendiri. (Endah, 2016)
Filosofi Women Center Care
Bidan memberikan asuhan pada wanita yang membutuhkan asuhan kebidanan.

Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang menghargai kerjasama team dalam memberikan asuhan untuk seluruh kebutuhan wanita dan
keluarga.

Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan di masa mendatang termasuk pelayanan kesehatan utama pada komunitas untuk seluruh wanita dan
keluarga.

Asuhan yang baik terhadap wanita, bidan harus menerapkan hal-hal berikut ini :

a.Lakukan intervensi minimal


b.Memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan
c.Melakukan segala tindakan sesuai dengan standar, wewenang dan kompetensi
d.Memberikan inform konten

e.Memberikan asuhan yang nyaman, aman, logis dan berkualitas

f.Menerapkan asuhan sayang ibu, yaitu :

g.Asuhan yang tidak menibulkan penderitaan bagi ibu


Ibu punya otonomi dalam setiap pengambilan keputusan
h.Asuahan yang berorientasi dengan kebutuhan ibu
Memberdayakan ibu /wanita dan keluarga. (Endah, 2016)
Prinsip-prinsip Dasar Women Center

1. Fokus pada individu wanita, kebutuhan unik, harapan dan aspirasi, bukan kebutuhan lembaga atau profesi yang
terlibat
2. Mengakui hak wanita untuk menentukan nasib sendiri dalam hal pilihan, control dan kontinuitas perawatan dari
pemberi asuhan .
3. Meliputi kebutuhan bayi, keluarga wanita itu, orang lain yang signifikan dan masyarakat, seperti yang
diidentifikasi dan dinegosiasikan oleh wanita itu sendiri
4. Mengikuti wanita secara menyeluruh antara Lembaga dan masyarakat, melalui semua tahapan kehamilan,
kelahiran dan masa postnatal
5. Melibatkan kolaborasi dengan professional kesehatan lainnya bila diperlukan Perawatan secara holistic dalam hal
menangani social, emosional, kebutuhan fisik wanita, psikologis, spiritual dan budaya serta harapan
6. Mengakui keahlian wanita dalam pengambilan keputusan Sebagai upaya menjunjung tinggi kualitas layanan
yang diberikan, asuhan yang berpusat pada perempuan
7. memungkinkan adanya proses rujukan atau penggunaan fasilitas kesehatan lain yang terkait sesuai dengan
kondisi yang dihadapi. Jaminan akan kerahasiaan, non-diskriminatif, respectful, serta penggunaan metode tepat
guna juga merupakan upaya pemenuhan prinsip kualitas yang dapat dilakukan dalam asuhan berpusat pada
perempuan. (Utami, 2020)
Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Wanita
1.Faktor status wanita dalam masyarakat yang rendah.

Status atau kedudukan seseorang dalam keluarga dan masyarakat akan mempengaruhi seorang wanita diperlakukan
bagaimana dia dihargai dan kegiatan apa yang boleh dilakukan. Disebagian besar masyarakat dunia wanita mempunyai
kedudukan yang lebih rendah dari pria. Status yang lebih rendah ini menimbulkan diskriminasi yaitu diperlakukan
secara tidak layak atau ditolak haknya karena mereka wanita dan hal ini selalu berakibat buruk pada kesehatan wanita,
misalnya banyak wanita yang masih bisa dijual yang mengakibatkan PMS.

2.Faktor resiko kesehatan reproduksi dimana seorang wanita mengalami hamil, melahirkan, nifas yang beresiko untuk
mati.

3.Faktor ketidak mampuan wanita untuk memelihara kesehatannya sendiri sebagai akibat dari pendidikan yang
rendah.

4.Faktor kurangnya modal dalam upaya pemeliharaan wanita

5.Faktor sosial budaya, ekonomi dalam kesehatan wanita antara lain;


Pelayanan kesehatan tidak terjangkauakan tidak cocok.
Pengetahuan yang rendah untuk mengenal tanda dan gejala dari berbagai komplikasi terkait dengan kehamilan,
persalinan dan nifas.
Pelayanan yang Berorientasi/Berpusat Pada Wanita dengan Menghargai Hak-Hak Reproduksi
Wanita
Berdasarkan hasil Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan, disepakati hak-hak reproduksi wanita yang bertujuan untuk
mewujudkan kesehatan bagi perempuan secara utuh, baik kesehatan rohani dan jasmani, yang meliputi :

1.Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi

2.Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi

3.Hak kebebasan berfikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi

4.Hak dilindungi dan kematian karena kehamilan

5.Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kehamilan

6.Hak atas kebebasan dan keamanan yang berkaitan dengan kehidupan reproduksinya

7.Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk perlindungan dari pelecehan, perkosaan, kekerasan,
penyiksaan seksual

8.Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi

9.Hak atas pelayanan dan kehidupan reproduksinya

10.Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga

11.Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. (Ade, 2021)
Komponen Asuhan yang Berpusat Pada Wanitan yang direncanakan dan disediakan dekat dengan perempuan dan
masyarakat di mana merekating

Women Centered Care harus mencakup:


Sebuah filosofi yang menegaskan kekuatan perempuan itu sendiri, kekuatan dan keterampilan, dan komitmen untuk
mempromosikan persalinan fisiologis dan kelahiran
Kebidanan yang dipimpin perawatan kehamilan normal, kelahiran dan periode pascanatal

Terintegrasi perawatan di batas-batas sektorakut dan primer

Sebuah perspektif kesehatan masyarakat, yang mempertimbangkan faktor sosial dan lingkungan yang lebih luas,
berkomitmen sumber daya untuk perawatan kesehatan preventif, dan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan kesehatan
dan social.

Maximised kontinuitas perawatan dan perawat, dengan satu-ke-satu perawatan kebidanan selama persalinan

Fokus pada kehamilan dan persalinan sebagai awal dari kehidupan keluarga, bukan hanya sebagai episode klinis terisolasi,
dengan memperhitungkan penuh makna dan nilai-nilai setiap wanita membawa pengalamannya keibuan

Pendanaan struktur dan komitmen yang mengakui hasil seumur hidup kesehatan ibu dan bayi

Keterlibatan pengguna yang melampaui tokenistic, untuk mengembangkan kemitraan yang nyata antara wanita dan bidan
Keluarga-berpusat perawatan yang memfasilitasi pengembangan percaya diri, orang tua yang efektif
Memperkuat kepemimpinan kebidanan, dalam rangka untuk mempromosikan keunggulan profesional dan memaksimalkan
kontribusi pelayanan maternitas ke agenda kesehatan masyarakat yang lebih luas.
Program-program di Indonesia yang Berhubungan dengan Women
Center

1.‘Safe
Motherhood’ tahun 1988, di Indonesia dibentuknya Standar Pelayanan
Kebidanan, yang diikuti dengan program-program lainnya yang masih berkesinambungan.

‘2.The Mother Friendly Movement’ pada tahun 1996 Indonesia menterjemahkannya sebagai
‘Gerakan Sayang Ibu’

3.‘Live Saving Skill’

4.Komunikasi Inter Personal dan Konseling (KIP-K)

5.Asuhan Persalinan Dasar (APD) yang kemudian berganti nama menjadi Asuhan
Persalinan Normal (APN)

6.‘Making Pregnancies Safer‘(MPS) tahun 2000, dan


 Women and Family Partnership

 Definisi Partnership Bidan Dengan Perempuan Dalam Pelayanan Kebidanan


 Partnership care dikemukakan bahwa dalam melakukan model asuhan kebidanan partnership care bidan
melibatkan professional kesehatan lainnya dengan cara berkolaborasi bila diperlukan. Partnership care
menurut maksudnya adalah bidan dan perempuan kedudukannya setara dalam proses asuhan kebidanan,
fungsi bidan memberdayakan perempuan dan keluarga dalam pengambilan keputusan, perempuan dan
keluarga dilibatkan dalam menjaga kesehatan dirinya. (Utami, 2020)
Partnership Bidan, Perempuan Dan Keluarga Dalam Pelayanan
Kebidanan
Layanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang
kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan
pelayanan kesehatan.
Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem
layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam
menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh
bidan ke tempat / fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun vertikal atau
meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.
Kegiatan-Kegiatan Yang Berkaitan Dengan Partnership Bidan Dengan
Perempuan Dalam Pelayanan Kebidanan

Pelayanan perempuan di bagi atas 2 macam, yaitu:

1.Women Centre Care


a.Layanan primer
b. Layanan kolaborasi
c.Layanan rujukan

2. Continuity of care (COC)


a. Personalized care
b. Holistik care
c. Patnership care
d. Evidenbased care
e. Colaborative care
DAFTAR PUSTAKA

Astuti EW, dkk. 2016. Modul Konsep Kebidanan Dan Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

Mayasari, A. T., Febriyanti, H., & Primadevi, I. (2021). Kesehatan Reproduksi Wanita di Sepanjang Daur
Kehidupan. Syiah Kuala University Press.

Ningsih, D. A. 2021. MIDWIFERY WOMEN CENTER CARE PADA MASA NIFAS. ASUHAN
KEBIDANAN, 261.

Utami, F. S., S Si T, M. N. S., Putri, I. M., ST, S., & Keb, M. (2020). Konsep Pelayanan Prima Kebidanan.

Rahmadhani, W. (2020). PROSES PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI PADA LAYANAN


KEBIDANAN. Jurnal Medika Hutama, 1(02 Januari), 92-101.

Anda mungkin juga menyukai