Anda di halaman 1dari 5

MATERI KELOMPOK 1 TENTANG OBAT ANTI PERDARAHAN

1. Pengertian Obat Anti Perdarahan


Obat anti perdarahan disebut juga hemostatik. Hemostatis merupakan proses
penghentian perdarahan pada pembuluh darah yang cedera. Jadi obat
haemostatik (Koagulansia) adalah obat yang digunakan untuk menghentikan pendarahan.
Obat haemostatik ini diperlukan untuk mengatasi perdarahan yang meliputi daerah yang
luas. Pemilihan obat hemostatik harus dilakukan secara tepat sesuai dengan patogenesis
perdarahan. Dalam proses hemostasis berperan faktor-faktor pembuluh darah
(vasokonstriksi), trombosit (agregasi), dan faktor pembekuan darah.
Secara garis besar proses pembekuan darah berjalan melalui 3 tahap yaitu :
a. aktivasi tromboplastin
b. pembentukan trombin dari protrombin
c. pembentukan fibrin dari fibrinogen

Dalam proses ini diperlukan faktor-faktor pembekuan darah yang hingga kini
dikenal 15 faktor pembekuan darah (faktor IV-Ca++ , faktor VIII-anti hemofilik, faktor
IX-tromboplastin plasma, dst). Perdarahan dapat disebabkan oleh defisiensi satu faktor
pembekuan darah dan dapat pula akibat defisiensi banyak faktor yang mungkin sulit
untuk didiagnosis dan diobati. Defisiensi atau factor pembekuan darah dapat diatasi
dengan memberikan factor yang kurang yang berupa konsentrat darah manusia.
Perdarahan dapat pula dihentikan dengan memberikan obat yang dapat meningkatkan
factor-faktor pembentukan darah misalnya vitamin K atau yang menghambat mekanisme
fibrinolitik seperti asam aminokaprot.

2. Macam-Macam Obat Anti Perdarahan


(1) Methyilergometrin
a. Contoh obat :
Bledstop ( sanbe ), methergin ( Novartis ), posargin ( kalbe farma )
b. Komposisi :
Tiap tablet salut selaput : Methyilergometrin hydrogen maleat setara dengan
Methyilergometrin maleat 0,125 mg.
(2) Tranexamic Acid
a. Contoh obat :
Kalnex ( kalbe ), plasminex ( sanbe ), transamin ( otto )
b. Komposisi :
 Tranexamic acid kapsul : Setiap kapsul mengandung Tranexamic acid 250 mg
 Tranexamic acid tablet : Setiap tablet mengandung Tranexamic acid 500 mg
 Tranexamic acid injeksi :
- Setiap ml injeksi ( 10% w/v ) mengandung Tranexamic acid 100 mg
- Setiap ml injeksi ( 5% w/v ) mengandung Tranexamic acid 50 mg
(3) Hemostatik Lokal
Yang termasuk dalam golongan ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok
berdasarkan mekanisme hemostatiknya.
1. Hemostatik serap
 Contoh obat : Spon gelatin, oksisel (selulosa oksida)
2. Astringen
 Contoh obat : feri kloida, nitras argenti, asam tanat
3. Koagulan
 Contoh obat : Russell’s viper venom
4. Vasokonstriktor
 Contoh obat : Epinefrin dan norepinefrin
(4) Hemostatik Sistemik
 Contoh obat : Cryoprecipitated antihemofilik factor
(5) Vitamin K
 Contoh obat : Vitomenadion, Kaywan, Kavitin
(6) Asam Amino Kaproat
 Contoh obat : Aminocaproatic
(7) Asam Traneksamat
 Contoh obat : Transamin, Tranexamin
(8) Adona AC
 Contoh obat : Adona forte, Adona AC
(9) Uterotonika
 Contoh Obat :
1. Ergotamin : methergin, methernial, methorin, metilat, myomergin.
2. Oksitosin
3. Prostaglandin : misoprostol
3. Cara Kerja / Khasiat Obat Anti Perdarahan
(1) Methyilergometrin
Methyilergometrin adalah derivate semisintetik dari alkaloid alami yotu ergometrin
dan senyawa spesifik uterotonik. Disbanding dengan golongan alkaloid ergotamine,
efek ada embuluh darah erifer lemah..
(2) Tranexamic Acid
 Aktivitas antiplasminik
Menghambat aktifitas dari aktifator plasminogen dan plasmin. Aktifasi anti
plasmik telah dibuktikan dengan berbagai percobaan “in vitro “ penemuan
aktifitas plasmin dalam darah dan aktifitas plasmin setempat, setelah diberikan
tubuh manusia.
 Aktifitas hemostatis
Mencegah degradasi fibrin, pemecahan trombosit, peningkatan kerapuhan
vaskuler dan pemecahan faktor koagulasi. Efek ini terlihat secara klinis dengan
berkurangnya jumlah erdarahan, berkurangnya waktu perdarahan dan lama
perdarahan.
(3) Hemostatik Lokal
1. Hemostatik serap
Mekanisme kerja dari hemostatik serap yaitu menghentikan perdarahan dengan
pembentukan suatu bekuan buatan atau memberikan jala serat-serat yang
mempermudah bila diletakkan langsung pada permukaan yang berdarah.
Dengan kontak pada permukaan asing trombosit akan pecah dan membebaskan
factor yang memulai proses pembekuan darah.
2. Astringen
Zat ini bekerja local dengan mengendapkan protein darah sehingga perdarahan
dapat dihentikan, sehubungan dengan cara penggunaannya zat ini dinamakan
juga stypic.
3. Koagulan
Obat kelompok ini pada penggunaan lokal menimbulkan hemostatis dengan 2
cara yaitu dengan mempercepat perubahan protrombin menjadi trombin dan
secara langsung menggumpalkan fibrinogen.
4. Vasokonstriktor
Epinefrin dan norepinefrin berefek vasokontriksi , dapat digunakan untuk
menghentikan perdarahan kapiler suatu permukaan. Penggunaanya ialah dengan
mengoleskan kapas yang telah dibasahi dengan larutan 1:1000 tersebut pada
permukaan yang berdarah.
(4) Hemostatik Sistemik
Dengan memberikan transfuse darah, seringkali perdarahan dapat dihentikan dengan
segera. Hasil ini terjadi karena penderita mendapatkan semua faktor pembekuan
darah yang terdapat dalam darah transfusi. Keuntungan lain transfusi ialah perbaikan
volume sirkulasi. Perdarahan yang disebabkan defisiensi faktor pembekuan darah
tertentu dapat diatasi dengan mengganti/ memberikan faktor pembekuan yang
kurang.
(5) Vitamin K
Vit K1 Dan K2 memerlukan garam empedu untuk absorsi dari traktusintestinalise
(6) Asam Amino Kaproat
Asam aminokaproat merupakan penghambat bersaing dari activator plasminogen
dan penghambat plasmin. Plasmin sendiri berperan menghancurkan fibrinogen/ fibrin
dan faktor pembekuan darah lain. Oleh karena itu asam amikaproat dapat mengatasi
perdarahan berat akibat fibrinolisis yang berlebihan.
(7) Asam Traneksamat
Asam tranexamat adalah amstat suatu analog asam aminoka proat dansuatu
penghambat fiebenolitik.
(8) Adona AC
Adona AC merupakan obat untuk pencegahan dan penghambatan perdarahan kapiler
(9) Uterotonika
1. Ergotamin
 Oral: mulai kerja setelah sepuluh menit
 Injeksi: IV : mulai kerja 40 detik sedangkan IM : mulai kerja 7-8 menit. Hal
ini lebih menguntungkan karena efek samping lebih sedikit.
2. Oksitosin
Oksitosin adalah golongan obat yang digunakan untuk merangsang kontraksi otot
polos uterus dalam membantu proses persalinan, pencegahan perdarahan pasca
persalinan (P3) serta penguatan persalinan. Untuk induksi persalinan intravena 1-
4 m U permenit dinaikkan menjadi 5-20 m U / menit sampai terjadi pola
kontraksi secara fisiologis. Untuk perdarahan uteri pasca partus, ditambahkan 10-
40 unit pada 1 L dari 5 % dextrose, dan kecepatan infuse dititrasi untuk
mengawasi terjadinya atonia uterus. Kemungkinan lain adalah, 10 unit dapat
diberikan secara intramuskuler setelah lahirnya plasenta. Untuk menginduksi
pengaliran susu, 1satu tiupan ( puff ) disemprotkan ke dalam tiap lubang hidung
ibu dalam posisi duduk 2-3 menit sebelum menyusui.
3. Prostaglandin
Prostaglandin bekerja pada sejumlah reseptor prostaglandin yang berlainan.
Substansi ini mempengaruhi banyak sistem dan menyebabkan berbagai efek
samping. Berikut beberapa contoh obat prostaglandin beserta dosis & cara pakai :
 Karbopros trometamin: Injeksi 250 ug/ml
 Dinoproston (PGE): Supositoria vaginal 20 mg
 Gemeprost: Pesari 1mg ( melunakan uterus)
 Sulpreston: Injeksi 25, 50, 100 ug/ml IM atau IV

Anda mungkin juga menyukai