Dalam proses ini diperlukan faktor-faktor pembekuan darah yang hingga kini
dikenal 15 faktor pembekuan darah (faktor IV-Ca++ , faktor VIII-anti hemofilik, faktor
IX-tromboplastin plasma, dst). Perdarahan dapat disebabkan oleh defisiensi satu faktor
pembekuan darah dan dapat pula akibat defisiensi banyak faktor yang mungkin sulit
untuk didiagnosis dan diobati. Defisiensi atau factor pembekuan darah dapat diatasi
dengan memberikan factor yang kurang yang berupa konsentrat darah manusia.
Perdarahan dapat pula dihentikan dengan memberikan obat yang dapat meningkatkan
factor-faktor pembentukan darah misalnya vitamin K atau yang menghambat mekanisme
fibrinolitik seperti asam aminokaprot.
4. Vasokonstriktor
a. Indikasi
Epinetrin dan norepinetria berefek vasokonstriktor
(4) Hemostatik Sistemik
a. Faktor VIII
Indikasi
Pada penderita hemofilia A ( defisienxi faktor VIII) yang sifatnya herediter
dan pada penderita yang darahnya mengandung inhibitor factor VII
Kontraindikasi
Riwayat hipersensitivitas
Efek samping
Cryoprecipitated antihemofilik factor mengandung fibrinogen dan protein
plasma lain dalam jumlah yng lebih banyak dari sediaaan konsentrat faktor
IIIV, sehingga kemungkinan terjadi reaksi hipersensitivitas lebih besar pula.
Efek samping lain yang dapat timbul pada penggunaan kedua jenis sediaan ini
adalah hepatitis virus, anemi hemolitik, hiperfibrinogenemia,menggigil dan
demam.
b. Kompleks Faktor X
Indikasi
Sediaan ini mengandung faktor II, VII, IX,X serta sejumlah kecil protein
plasma lain dan digunakan untuk pengobatan hemofilia B, atau bila diperlukan
faktor-faktor yang terdapat dalam sediaan tersebut untuk mencegah
perdarahan. Akan tetapi karena ada kemungkinan timbulnya hepatitis preparat
ini sebaiknya tidak diberikan pada pendrita nonhemofilia.
Kontraindikasi
Riwayat hipersensitivitas terhadap faktor X dan komponen lain dalam
formulasinya.
Efek samping
Trombosis, demam, menggigil, sakit kepala, flushing, dan reaksi
hipersensivitas berat (shok anafilaksis).
(5) Vitamin K
a. Indikasi
Sewaktu aktivitas protrombin terdepresi oleh kelebihan warperin atau difesiensi
Vitamin K.
b. Kontraindikasi
Kegagalan Hepar parah : Sebab biasanya menyebabkan kehilangansintesis protein
dan diatesis hemorlogika yang tidak terespson Vit. K.
c. Efek samping
Dyspnoe.
Nyeri dada.
Nyeri punggung.
Kematian.
2) Pemberian oral :
b. Kontraindikasi
Infeksi darah atau riwayat masalah pembuluh darah (misalnya di otak atau
jantung), stroke, masalah hati, masalah ginjal, masalah jantung, atau tekanan
darah tinggi (tekanan darah tinggi karena kehamilan).
c. Efek samping
1. Efek samping prostaglandin
Hiperstimulasai uterus, pireksia, infalamasi, Infalamasi, Sensitisasi terhaap
rasa nyeri, Diuresis+kehilangan elektrolit, Efek pada sistem syaraf
pusat( tremor merupakan efek samping yang jarang terjadi , Pelepasan hormon
hipofise renin steroid adrenal, Sakit persisten pada punggung bwah dan perut
2. Efek samping oksitosin
Spasme uterus ( pada dosis rendah , Hiper stimulasi uterus 9
membahayan janin : kerusakan jaringan lunak /uterus ), Keracunan cairan dan
hiporatremia ( pada dosis besar, Mual muntah, aritmia, anafilaksis, ruam kulit,
aplasia plasenta, emboli amnion, Kontraksi pembuluh darah tali pusat, Kerja
antidiuretik, Reaksi hipersensitifitas, Reaksi anafilaktik, Aritmia jantung,
Hematoma panggul.
Efek samping lain yang dapat timbul pada penggunaan kedua jenis
sediaan ini adalah hepatitis virus, anemi hemolitik,
hiperfibrinogenemia,menggigil dan demam. Pemberian filokuinon secara
intravena yang terlalu cepat dapt menyebabkan kemerahan pada muka,
berkeringat, bronkospasme, sianosis, sakit pada dada dan kadang
menyababkan kematian.
5. Dosis yang Digunakan pada Obat Anti Perdarahan
(1) Methyilergometrin
a. Peningkatan uterin involusi : 0,125 mg 3 kali sehari, umumnya untuk 3 atau 4
hari.
b. Erdrahan uererium, subinvolusi, lochiometra : 0,125mg, atau 0,25 mg 3 kali
sehari.
(2) Tranexamic Acid
a. Kalnex kapsul 250 mg :
Dosis lazim secara oral untuk dewasa : 3-4 x sehari, 1-2 kapsul
b. Kalnex tablet 500 mg :
Dosis lazim secara oral untuk dewasa : 3-4 kali sehari 1 tablet
c. Kalmex 50 mg injeksi :
Sehari 1-2 ampul (5-10 ml ) di suntikan secara intravena atau intravaskuler di
bagi dalam 1-2 dosis. Pada waktu atau setelah operasi, bia diperlukan dapay dapat
diberikan sebanyak 2-10 ampul ( 10-50 ml) dengan secara infuse intravena.
d. Kalnex 100 mg injeksi :
2,5 – 5 ml perhari disuntikkan secara intravena atau intramuskuler dibagi dalam
1-2 dosis. Ada waktu atau setelah operasi, bila dioerlukan dapat diberikan
sebanyak 5-25 ml d enghan cara infuse intravena.
(3) Hemostatik Lokal
1. Hemostatik serap
2. Astringen
3. Koagulan
4. Vasokonstriktor
Penggunaanya ialah dengan mengoleskan kapas yang telah dibasahi dengan
larutan 1:1000 tersebut pada permukaan yang berdarah
(4) Hemostatik Sistemik
a. Faktor VIII
Kadar faktor hemofilik 20-30% dari normal yang diberikan IV biasanya
digunakan untuk mengatasi perdarahan pada penderita hemofilia. Biasanya
hemostatik dicapai dengan dosis tunggal 15-20 unit/kg BB. Untuk perdarahan
ringan pada otot dan jaringan lunak, diberikan dosis tunggal 10 unit/kg BB. Pada
penderita hemofilia sebelum operasi diperlukan kadar anti hemofilik sekurang
– kurangnya 50% dari normal, dan pasca bedah diperlukan kadar 20-25 % dari
normal untuk 7-10 hari.
b. Kompleks Faktor X
Kebutuhan tergantung dari keadaan penderita. Perlu dilakukan pemeriksaan
pembekuan sebelum dan selama pengobatan sebagai petunjuk untuk menentukan
dosis. 1 unit/KgBB meningkatkan aktivitas factor IX sebanyak 1,5%, selama fase
penyembuhan setelah operasi diperlukan kadar factor IX 25-30% dari normal
(5) Vitamin K
Dalam tablet 5 mg dan ampul 50 mg, efeknya tertunda selama6 jam tetapi lengkap
dalam 24 jam sewaktu aktivitas ptotrobin terdepresioleh kelebihan warperin atau
difesiensi Vitamin K.
(6) Asam Amino Kaproat
IV : 4-5 gr infus IV selama jam pertama pengobatan diikuti dengan infus terus
menerus 1 gr/jam.
Oral : 5 gr per oral selama satu jam pertamam pengobatan, diikuti dengan dosis terus
menerus 1 gr/jam (tablet) atau 1,25 gr/jam (larutan oral)
(7) Adona AC
a. 5-10 mg karbosokrom secara im 2-4 jam.
b. 5-10 mg karbosokrom peroral tiap 2 jam.
c. 10-50 mg karbosokrom secara iv beberapa kali / hari
d. 5 mg karbosokrom secara S>C 1 x / hari
(8) Uterotonika
c. Ergotamin
Oral 0,2-0,4 mg , 2-4 kali sehari selama 2 hari
IV / IM 0,2 mg , IM boleh diulang 2
4 jam bila perdarahan hebat
d. Oksitosin
Untuk induksi persalinan intravena 1-4 m U permenit dinaikkan menjadi 5-20
m U / menit sampai terjadi pola kontraksi secara fisiologis. Untuk perdarahan
uteri pasca partus, ditambahkan 10-40 unit pada 1 L dari 5 % dextrose, dan
kecepatan infuse dititrasi untuk mengawasi terjadinya atonia uterus.
Kemungkinan lain adalah, 10 unit dapat diberikan secara intramuskuler setelah
lahirnya plasenta. Untuk menginduksi pengaliran susu, 1satu tiupan ( puff )
disemprotkan ke dalam tiap lubang hidung ibu dalam posisi duduk 2-3 menit
sebelum menyusui.
e. Prosaglandin
Karbopros trometamin : Injeksi 250 ug/ml
Dinoproston (PGE) : Supositoria vaginal 20 mg
Gemeprost : Pesari 1mg ( melunakan uterus)
Sulpreston: Injeksi 25, 50, 100 ug/ml IM atau IV