Anda di halaman 1dari 8

NTUGAS

Bentuk Komunikasi : Massa dan Interpersonal

Disusun Oleh :
Kelompok 6
1. Hiyatul Adeliyah
2. Tri Yulia Dewi Sri .L
3. Noor Camalia
4. Ema Rosita Diansi
5. Rizki Nur Azizah

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia


Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Jurusan Kebidanan
Prodi D3 Kebidanan Sutomo
2019 / 2020
A. Bentuk Komunikasi Massa
Menurut Joseph A. Devito, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan
kepada khalayak banyak, kepada pendengar dalam jumlah yang luar biasa besar.
Pendengar yang dimaksud disini bukan semua atau setiap orang yang membaca
atau menonton televisi, melainkan jumlah penonton yang besar dan umumnya
agak sulit didefinisikan. Atau komunikasi yang diperantai oleh alat transimisi
audiovisual. Bentuk komunikasi masa kemungkinan paling mudah dan logis:
telivisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku, kaset.

 Ciri bentuk komunikasi massa:


1.Berlangsung satu arah
2.Media massa menimbulkan keserempakan
3.Komunikan komunikasi bersifat heterogen

 Tujuan:
1. Menginformasikan Pesan 
Dalam komunikasi massa sudah pasti terdapat pesan atau message yang ingin
disampaikan kepada publik. Sebab tanpa ada pesan tersebut maka komunikasi
massa tidak akan dapat terjadi. Dalam hal ini media sebagai penyampainya
tentu memiliki tujuan, tidak lain ialah tentunya agar pesan yang disampaikan
tersebut sampai dengan sempurna kepada publik. Sebab apapun bentuk dan
jenis pesannya tetap harus diinformasikan kepada publik. Simak
juga penyebab terjadinya konflik dalam komunikasi .

2. Menjadikan Informasi Lebih Menarik


Entah melalui media cetak, digital atau elektronik tentunya semua pesan atau
informasi yang disajikan oleh media harus mampu menarik khalayak. Bukan
hnyak sekadar membaca,mendengar atau menyaksikan informasi tersebutm
tetapi media juga memiliki tujuan dalam mengemas pesan secara menarik agar
para khalayak ikut menanggapi seputar informasi tersebut. Dengan demikian
maka akan menciptakan hubungan tinbal balik yang akan membuat
komunikasi massa berlangsung dengan baik.

3. Memberi Efek Hiburan


Dalam komunikasi massa media juga memiliki tujuan menghibur atau
entertaining. Dimana pesan yang disampaikan tentunya tidak melulu mengenai
problematika atau hal yang sifatnya serius. Bentuk pesan bisa melalui hal-hal
yang lucu. Sehingga khalayak akan bosa menerimanya dengan santai dan
rileks. Simak juga proses kemunikasi efektif .

4. Membuat Pesan Lebih Efektif


Media memiliki peran yang sangat besar dalam komunikasi massa. Adanya
media bertujuan untuk membuat pesan lebih efektif dan dapat diterima oleh
khalayak. Jika todak disampaikam oleh media yang kredible sebuah pesan
hanya akan dianggap sebagai isu saja. Namun, jika media kredibel yang
menyampaikannya maka asumsi masyarakat atau publik juga akan berbeda
dalam menyikapinya. Simak juga pola komunikasi organisasi .

5. Mengefisiensikan Waktu 
Media memiliki tujuan  mengefisiensikan waktu, dalam komunikasi massa
atau komunikasi organisasi . Efisiensi dalam hal ini adalah tentunya agar
pesan dapat lebih cepat sampai kepada khalayak. Apalagi jika pesan tersebut
bersifat urgent atau sangat mendesak. Misalnya pesan peringatan bencaba
alam yang tentunya harus disampaikan dengan cepat oleh awak media.

6. Mempermudah Penerimaan Pesan


Tujuan media dalam komunikasi massa tidak lain adalah agar pesan yang
disampaikan mudah di terima oleh siapapun. Sebab media yang baik haruslah
mampu mengemas pesan agar dapat diterima oleh semua kalangan. Tanpa ada
batasan usia atau jenis kelamin, jika hal ini telah terjadi maka tugas media
sebagi mediator sudah terlaksana dengan baik sebagaimana proses komunikasi
dalam organisasi .

7. Mengemas Pesan Menjadi Lebih Menarik


Tidak gampang memang untuk bisa menarik perhatian khalayak ramai.
Apalagi untuk bisa menyimak dengan seksama pesan yang disampaiakan.
Namun, inilah yang kemudian menjadi salah satu tujuan media dalam
komunikasi massa. Yakni untuk membuat pesan menjadi lebih menari.
Sehingga menarik minat dan daya tarik khalayak untuk membicarakannya
agar mencuat sebagai isu global simak juga contoh komunikasi tidak efektif .

8. Agar Pesan Menjadi Lebih Jelas


Tujuan media dalam komunikasi massa yang selanjutnya adalah untum
membuat agar pesan menjadi lebih jelas. Terkadang dinasyarakat terjadi
penyampaian pesan yang bertolak belakang. Sehingga kemudian menimbulkan
kegaduhan di ranah publik. Oleh karena itu, media harus hadir sebagai
penengah dengan menghadirkan pesan yang sesuai fakta tanpa dibumbui
persfektif yang subjektif.

9. Menghubungkan Pesan
Media juga memiliki tujuan sebagai penghubung pesan dalam komunikasi
massa. Sebab tanpa media maka tidak akan ada penghubung antara pesan dan
khalayak. Oleh karena itu mengapa peran media menjadi amat krusial.
Tentunya jangan sampai kemudian membuat media disusupi kepentingan
pribadi yang bisa mempengaruhi persepsi publik.

10. Menjadikan Pesan Lebih Hidup


Tujuan media berikutnya adalah menjadikan pesan lebih hidup. Maksud hidup
disini bukan bernafas atau memiliki detak jantung. Namun lebih kepada
pengaruh yang ingin diberikan oleh pesan kepada publik. Misalnya lebih
membuat publik menjadi tergerak oleh isu akan sesuatu. Atau juga
menyebabkan pesan menjadi sebuah energi dan kekuatan untuk membangun
kepeduluan masyarakat terhadap isi pesan. Pastinya media memegang peranan
penting bagaimana pesan tersebut akan diterima oleh publik.

 Manfaat
1. Meyakinkan seseorang
Seorang bidan dituntut untuk memiliki kemampuan dalam berkomunikasi terutama
dalam komunikasi massa. Dimana komunikasi massa ini menjadi unsur terpenting
dalam melayani pasien di rumah sakit. Komunikasi massa yang memberikan
informasi kepada khalayak luas ini dapat berfungsi untuk meyakinkan seorang pasien
mengenai kesehatan.
Seorang bidan bertugas untuk meyakinkan pasien-pasiennya agar termotivasi dalam
meningkatkan kesehatannya melalui berbagai komunikasi massa yang baik.

2. Mengubah sikap
Komunikasi yang digunakan dalam kebidanan adalah komunikasi massa.
Komunikasi massa dalam pelayanan keperawatan berfungsi untuk mengubah sikap
pasien. Misalnya, seorang klien atau pasien yang sakit akan mengubah sikapnya
dalam kesehatan seperti lebih menjaga pola makan, banyak berolah raga, dan
melakukan pola hidup sehat lainnya.

3. Memperkenalkan pendidikan kesehatan


Komunikasi massa berperan penting sebagai media untuk memberikan informasi.
Komunikasi massa dalam pelayanan kebidanan ini memiliki manfaat untuk
memperkenalkan pendidikan dalam bidang kesehatan kepada pasien. Pendidikan
tersebut berupa pengetahuan untuk hidup sehat, cara menanggulangi berbagai macam
penyakit, dan pengetahuan kesehatan lainnya. 

4. Menciptakan kebersamaan
Komunikasi yang dilakukan oleh seorang pasien dan bidan harus terjalin dengan baik.
Komunikasi massa dapat menciptakan kebersamaan berupa hubungan baik antara
seorang pasien dan bidan dalam memberi informasi mengenai kesehatan pasien
tersebut.

5. Melatih keterampilan komunikasi


Setiap bidan ditugaskan untuk berkomunikasi dengan pasien-pasiennya. Oleh karena
itu, komunikasi massa yang mencakup khalayak luas ini bermanfaat untuk melatih
keterampilan komunikasi seorang Bidan. Keterampilan dalam komunikasi ini juga
dapat meningkatkan kredibilitas sebuah rumah sakit pada kinerja kerja karyawannya,
sehingga banyak pasien yang memilih untuk berkonsultasi di rumah sakit tersebut. 

6. Memperkenalkan etika
Setiap pekerjaan memiliki peraturannya sendiri termasuk sebuah etika. Manfaat dari
komunikasi massa dalam pelayanan kebidanan adalah untuk memperkenalkan etika
kepada pasien mengenai pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.
 Contoh bentuk komunikasi massa

1. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi dalam kebidanan,
terutama kebidanan komunitas. Komunikasi massa bisa digunakan dalam promosi
kesehatan dengan tujuan memberikan pengetahuan-pengetahuan baru secara lebih
efektif dan efisien kepada publik. Konsep moral dalam komunikasi kebidanan tetap
digunakan ketika melakukan implementasi promosi kesehatan.

2. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan sedikit berbeda dengan promosi kesehatan. Umumnya,
pendidikan kesehatan diberikan dalam rangka mengubah kebiasaan pasien supaya
derajat kesehatannya lebih meningkat lagi. Melalui komunikasi massa, pendidikan
kesehatan juga bisa diberikan dengan lebih efektif. Karakteristik komunikasi
terapeutik juga tetap harus ditunjukkan sebagai ciri yang khas dari komunikasi
kebidanan .

3. Seminar
Seminar-seminar tentang kebidanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi
massa. Walaupun mungkin kadang-kadang seminar ini lebih identik pada kegiatan
antar sejawat, namun seminar merupakan contoh penerapan komunikasi terapeutik
yang bisa digunakan juga dalam proses promosi kesehatan tertentu. Penggunaan
komunikasi dalam Kebidanan yang tepat dapat memudahkan pencapaian tujuan
promosi kesehatan.

4. Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah dengan menggunakan komunikasi massa mungkin sudah bukan hal
asing lagi. Dalam kebidanan, pemanfaatan media massa juga bisa digunakan terutama
untuk membagikan hasil temuan-temuan di bidang ilmu keperawatan. Ini merupakan
salah satu hal yang juga cukup bermanfaat dan bisa kita temui penerapannya dalam
sehari-hari.

5. Loka Karya
Loka karya atau workshop pelatihan tertentu seputar kebidanan juga merupakan
bentuk komunikasi massa. Perawat komunitas yang mengadakan pelatihan kader di
suatu wilayah RW misalnya, bisa menggunakan loka karya untuk mencapai tujuan
pelatihan secara umum. Ini adalah contoh komunikasi massa dalam kebidanan yang
bisa diterapkan untuk mendapatkan manfaat semacam itu.
B. Bentuk Komunikasi Interpersonal
Merupakan komunikasi yang terkandung dalam tatap muka dan saling mempengaruhi,
mendengarkan, menyampaikan pernyataan, keterbukaan, kepekaan yang merupakan
cara paling efektif dalam mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek
umpan balik secara langsung.
 Ciri Bentuk Komunikasi Interpersonal
Menurut Kumar (dalam Wiryanto, 2005: 36) bahwa ciri-ciri komunikasi
interpersonal yaitu:
(a) Keterbukaan (openess), yaitu kemauan menanggapi dengan senang hati
informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan interpersonal
(b) Empati (empathy), yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain.
(c) Dukungan (supportiveness), yaitu situasi yang terbuka untuk mendukung
komunikasi berlangsung efektif.
(d) Rasa positif (positivenes), seseorang harus memiliki perasaan positif
terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan
menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.
(e) Kesetaraan atau kesamaan (equality), yaitu pengakuan secara diam-diam
bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu
yang penting untuk disumbangkan.

 Tujuan :
Dalam menyampaikan sebuah pesan atau informasi, pastinya komunikator tersebut
memiliki suatu tujuan tertentu tujuan tersebut dirangkum menjadi 5 poin penting.
1. Belajar – berkomunikasi akan membuat kita memahami sisi orang lain dan dunia
dengan baik.
2. Membina hubungan – komunikasi secara interpersonal membantu kita dalam
menyelesaikan serta merawat hubungan dengan baik.
3. Memengaruhi – melalui komunikasi secara interpersonal juga terjadi adanya
proses saling memengaruhi sikap serta perilaku terhadap orang lain.

4. Bermain – komunikasi interpersonal dapat digunakan sebagai kegiatan dalam


bermain.
5. Membantu – melalui komunikasi secara interpersonal seorang terapis bisa
melakukan teknik penyembuhan jiwa yang dikenal dengan komunikasi terapeutik.

 Manfaat :
Banyak hal yang bisa anda dapatkan ketika mempelajari komunikasi interpersonal
untuk diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.
Dapat mendatangkan manfaat intelektual yang didalamnya terkandung mengenai
pemahaman terhadap orang lain dan diri sendiriMemberikan manfaat praktis berupa
pengalaman pribadi dalam melakukan interaksi dengan orang lain.komunikasi ini
dapat meningkatkan hubungan yang sudah terjalin dengan berbagai orang. Hal itu
akan memengaruhi perilaku seseorang ke depannya.Komunikasi secara interpersonal
membantu seseorang dalam memenuhi kebutuhan sosial yang dimiliki oleh manusia.
Bercakap – cakap untuk bertukar pikiran.
Dari berbagai manfaat diatas, masih banyak manfaat lain yang bisa anda peroleh
secara Cuma – Cuma dengan mempelajari komunikasi interpersonal ini. Demikianlah
penjelasan singkat ini mengenai komunikasi interpersonal. Tak kurang tak lebih,
dapat dicari dengan sumber yang lebih lengkap tentunya.

 Contoh bentuk komunikasi interpersonal :


1. Keberadaan Persepi
Persepsi termasuk ke dalam contoh kasus dalam komunikasi intrapribadi. Setiap
orang memiliki persepsi atau sudut pandang yang berbeda-beda. Persepsi adalah
tindakan menafsirkan suatu informasi dengan memberikan gambaran dan pemahaman
pada suatu permasalahan. Hal ini juga dikategorikan sebagai contoh kasus dalam
komunikasi intrapersonal.
2. Pencarian Jati Diri
Seorang yang sedang melakukan proses pencarian jati diri juga menggunakan
komunikasi intrapersonal. Pencarian jati diri dilakukan sebagai kenyamanan diri
sendiri untuk menghadapi kehidupan di dunia.

Setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda, untuk itu pencarian jati diri sangat
penting dalam membangun karakter yang baik dalam diri seseorang. Pencarian jati
diri ini melibatkan komunikasi intrapersonal karena dilakukan dengan terfokus
mengandalkan diri sendiri, menenangkan diri sendiri, membangun kepercayaan diri
sendiri, dan kebaikan lainnya yang berhubungan dengan diri sendiri.
3. Intropeksi Diri
Komunikasi intrapersonal juga digunakan dalam memperbaiki diri sendiri misalnya
dalam berintropeksi. Ketika seseorang dirundung berbagai masalah maka ia akan
merenungkan kesalahan apa saja yang pernah dibuat olehnya.
Komunikasi intrapersonal dilakukan untuk merenungkan diri, memaafkan masa lalu, dan
menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Komunikasi intrapersonal juga membangun rasa optimis
dalam diri sendiri untuk mencapai perubahan diri yang lebih baik lagi dan tidak mengulangi
kesalahan yang sama.
Seorang yang sedang jatuh cinta cenderung suka mengkhayal hal-hal yang indah tentang
dirinya dan orang yang disukainya. Orang yang mengkhayal sebenernya ia sedang melakukan
proses komunikasi intrapersonal karena mengkhayal merupakan hal yang berhubungan
dengan berpikir. Oleh karena itu, berkhayal adalah salah satu contoh kasus dalam komunikasi
intrapersonal.
Daftar Pustaka

Yogi Andhi Lestari, S . SI.T, Erma Wahyuningrum, S. ST, 2010 : Kominikasi Konseling
Dalam Praktik Kebidanan
https://olympics30.com/komunikasi-interpersonal/
https://pakarkomunikasi.com/contoh-komunikasi-interpersonal-dalam-kebidanan
http://ririnsubekti66.blogspot.com/2015/01/manfaat-komunikasi-interpersonal-dalam.html?
m=1
https://pakarkomunikasi.com/manfaat-komunikasi-massa-dalam-pelayanan-kebidanan
https://pakarkomunikasi-com.cdn.ampproject.org/v/s/pakarkomunikasi.com/tujuan-media-
dalam-komunikasi-massa/amp?
amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQDoAEA#referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fpakarkomunikasi.com%2Ftujuan-media-dalam-komunikasi-massa
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/komunikasi-interpersonal-definisi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai