Anda di halaman 1dari 6

KETERAMPILAN KOMUNIKASI INFORMASI DAN

EDUKASI DALAM PROMOSI KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

ANTI PRAHARANI NIM : PO.71.24.3.19.041

KELAS : TINGKAT 2 B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES RI PALEMBANG
PRODI D.III KEBIDANAN MUARA ENIM
TAHUN AJARAN 2021/2022
A. Pengertian promosi kesehatan

Promosi kesehatan adalah proses meningkatkan dan melindungi kesehatan


masyarakat. Baik kesehatan individu, populasi, dan komunitas. Layaknya Desa Lupoyo di
atas, promosi kesehatan dan program pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan
pemberdayaan masyarakat. Masyarakat dapat membuat buat pilihan hidup lebih sehat,
mengurangi risiko penyakit, dan kecacatan. 

Program promosi kesehatan selayaknya dapat dilaksanakan pada berbagai tempat,


termasuk di desa. Masyarakat desa dapat memperoleh manfaat dari program promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit. ditujukan untuk menolong masyarakat memiliki
kehidupan yang sehat. Hal ini meliputi meningkatkan pengetahuan dan kepedulian,
memungkinkan mereka melakukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan kesehatan mereka
dan memastikan bahwa lingkungan mereka memungkinkan mereka untuk membuat pilihan-
pilihan kesehatan. Promosi kesehatan meliputi:

 Pendidikan kesehatan
 Pengembangan kemampuan personal
 Penguatan aksi-aksi komunitas
 Reorientasi pelayanan kesehatan
 Pembangunan kebijakan kesehatan publik
 Menciptakan lingkungan yang mendukung

Contoh promosi:

Beberapa contoh promosi kesehatan untuk peningkatan kesehatan seksual dan


mengurangi resiko HIV dan PMS:

1. Pendidikan kesehatan

 Meningkatkan pengetahuan atas fakta-fakta tentang HIV dan AIDS


 Bagaimana merawat orang yang menyandang HIV/AIDS

2. Pengembangan kemampuan personal

 Cara menggunakan kondom


 Peningkatan kemampuan komunikasi dan negosiasi bagi perempuan

3. Penguatan aksi-aksi komunitas

 Penyediaan kesempatan kerja bagi kaum perempuan


 Melibatkan lembaga keagamaan maupun LSM
4. Reorientasi pelayanan kesehatan

 Penyediaan layanan test HIV dan pendampingan


 Mengintegrasikan STD dalam PHC
 Pelayanan kesehatan bagi kaum muda

5. Pembangunan kebijakan kesehatan publik

 Pendidikan sex di sekolah-sekolah


 Hak-hak kepemilikan janda atas tanah dan property

6. Menciptakan lingkungan yang mendukung

 Mengijinkan penggunaan kondom


 Mempertanyakan (mengubah) tradisi-tradisi yang menghambat
 Mempromosikan penggunaan kondom, mengembangkan sikap disiplin pribadi
dan kejujuran

B. KIE (kommunication, information, education)

KIE  dalam program kesehatan ditujukan untk meningkatkan kepedulian dan


mengubah sikap untuk menghasilkan suatu sebuah perubahan perilaku yang spesifik. IEC
berarti berbagi informasi dan ide melalui cara-cara yang dapat diterima oleh komunitas, dan
menggunakan saluran, metode maupun pesan yang tepat. Hal ini lebih luas dari
pengembangan materi pendidikan kesehatan karena meliputi proses komunikasi dan
membangun jaringan komunikasi.

KIE  harus melibatkan partisipasi aktif dari target audiens dan menggunakan metode
maupun teknik yang familiar bagi audiens. KIE merupakan alat yang penting dalam promosi
kesehatan untuk menciptakan linkungan yang mendukung dan penguatan aksi-aksi komunitas
serta berperan penting dalam perubahan perilaku.

Komunikasi
Komunikasi adalah tentang pertukaran informasi, berbagi ide dan pengetahuan. Hal
ini berupa proses dua arah dimana informasi, pemikiran, ide, perasaan atau opini
disampaikan/dibagikan melalui kata-kata, tindakan maupun isyarat untuk mencapai
pemahaman bersama. Komunikasi yang baik berarti bahwa para pihak terlibat secara aktif.
Hal ini akan menolong mereka untuk mengalami cara baru mengerjakan atau memikirkan
sesuatu, dan hal ini kadang-kadang disebut pembelajaran partifipatif.
Semua aktifitas manusia melibatkan komunikasi, namun karena kita sering
menerimanya begitu saja, kita tidak selalu memikirkan bagaimana kita berkomunikasi dengan
yang lain dan apakah efektif atau tidak.  Komunikasi yang baik melibatkan pemahaman
bagaimana orang-orang  berhubungan dengan yang  lain, mendengarkan apa yang dikatakan
dan mengambil pelajaran dari hal tersebut. Perbedaan antara pendekatan komunikasi yang
melibatkan ‘berbagi informasi/information sharing’ dengan pemberian informasi
(information giving) disajikan pada box berikut:

PEMBERIAN INFORMASI INFORMATION SHARING


(komunikasi)

Pengajaran formal Pembelajaran partisipatif

Berbicara secara top-down Mengedapkan dialog

Menguraikan larangan- Menjadikan ide menarik


larangan

Para professional yang paling Bekerjasama


mengetahui

Tergantung kepada pemaparan Menggunakan metode


pengajar partisipatif

Pengajar adalah pengambil Udiens terlibat dalam


keputusan pengambilan keputusan

Tergantung kepada poster Menggunakan berbagai


(media visual miskin) media visual

Dibatasi waktu pengajar Menambah waktu jika perlu

Efektifitas komunikasi tergantung kepada:

1. Sumbernya (sikap, pengetahuan, kemampuan berkomunikasi, kesesuaian dengan


system sosial dan budaya)
2. Pesannya ( jelas, sederhana, spesifik, factual, tepat, relevan, sesuai konteks waktunya)
3. Saluran yang digunakan/alat (tepat, relevan, dapat diakses dan terjangkau harganya)
4. Penerima (sikap, persepsi, kemampuan komunikasi, pengetahuan, system sosial dan
budaya)

Model-model komunikasi
Terdapat beberapa model komunikasi yang membantu menerangkan proses
komunikasi, dua diantarannya adalah:
 Model SMCR: komunikasi terjadi jika ada pengirim (Sender), pesan yang dikirimkan
(Message), alat atau saluran pengirim pesan (Channel), dan penerima pesan
(Reciever).  Penerima pesan harus menginterpretasikan pesan secara benar untuk
memahaminya.  Model ini mengeasumsikan bahwa tujuan komunikasi adalah untuk
mempengaruhi perubahan dalam hal pengetahuan, sikap atau perilaku dari penerima
pesan. Kelemahan utama dari model ini adalah tidak nampaknya dialog diantara
pengirim dan penerima.
 Model konvergen: tidak seperti model SMCR, model ini menunjukkan bahwa
komunikasi melibatkan dialog dan pertukaran informasi serta ide untuk mencapai
pemahaman bersama. Hal ini meliputi ide bahwa individu adalah partisipan yang
secara aktif membawa pengalamannya ke dalam proses komunikasi, yang terjadi
secara terus menerus dan terdiri dari berbagai aktifitas seperti mendengarkan, refleksi,
mengekspresikan ide, perasaan dan perilaku. Secara teoritis semakin banyak terjadi
komunikasi maka semakin bertambah wilayah pemahaman bersama. Dalam model ini
menggambarkan beberapa prinsip-prinsip komunikasi:

a. Orang memilih apa yang mereka lihat


b. Mereka menginterpretasikan secara selektif yang mereka lihat
c. Memilih mana yang perlu diingat dan mana yang dilupakan
d. Kata dan pengertian berada dalam konteks dan merupakan bagian dari relasi
e. Komunikasi merupakan proses yang terjadi terus-menerus, bukan produk.

Tipe-tipe komunikasi
Dua tipe utama komunikasi yaitu komunikasi interpersonal dan komunikasi massa.

Komunikasi interpersonal, kadang-kadang disebut juga komunikasi tatap muka,


merupakan salah satu metode komunikasi yang paling efektif. Komunikasi
interpersonal dapat dilakukan antara perseorangan maupun dengan seseorang dengan
kelompok kecil untuk bertukar informasi, mengembangkan dialog dan membantu mereka
membuat keputusan sendiri.

Komunikasi massa, biasanya melibatkan audiens yang lebih luas dan menggunakan


media massa untuk menjangkau jumlah massa yang banyak dalam satu kesempatan.

Dalam KIE komunikasi interpersonal maupun komunikasi massa memainkan peranan


yang berbeda namun saling melengkapi. Sebagai contoh: iklan radio atau TV dapat
memperkenalkan ide perilaku yang baru seperti keluarga berncana dan memotivasi orang
untuk mengunjungi klinik atau menghubungi petugas kesehatan. Komunikasi interpersonal
dapat mendukung pesan yang diterima seseorang dari media massa dengan memberikan
kesempatan untuk bertanya dan menerima lebih banyak informasi. Dalam keluarga
berencana, komunikasi interpersonal berperan penting dalam menentukan apakah klien
menggunakan metode yang benar ataukah harus selalu bolak-balik untuk mendapatkan
ararahan-arahan.

Anda mungkin juga menyukai