Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya serta memberikan perlindungan dan
kesehatan sehingga penyusun dapat menyusun makalah dengan judul ”Macam –
macam Metode Pendidikan Kesehatan”. Dimana makalah ini sebagai salah satu
syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini


penyusun banyak  menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan  referensi dan
keterbatasan penyusun sendiri. Dengan adanya  kendala dan keterbatasan yang
dimiliki penyusun, maka penyusun berusaha semaksimal mungkin untuk
menyusun makalah dengan sebaik-baiknya.

Dalam kesempatan ini tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Sebagai manusia, penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang
akan datang.

Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya, Amin.

    Semarang, 9 Januari 2020

                                                                                                  Penyusun,
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pemikiran Dasar Promosi Kesehatan pada hakikatnya ialah suatu
kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat,
kelompok atau individu. Suatu proses promosi kesehatan yg menuju
tercapainya tujuan pendidikan yaki perubahan perilaku dipengaruhi oleh
banyak faktor. Salah satunya yaitu metode. Metode harus berbeda dengan
sasaran massa dan sasaran individual.
Kesehatan merupakan totalitas dari faktor lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan,dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi satu
sama lain. Status kesehatan akantercapai secara optimal, jika keempat
faktor secara bersama-sama memiliki kondisi yangoptimal pula.
Istilah dan pengertian promosi kesehatan adalah merupakan
pengembangan dariistilah pengertian yang sudah dikenal selama ini,
seperti: Pendidikan Kesehatan, Penyuluhan Kesehatan, KIE (Komunikasi,
Informasi dan Edukasi). Promosi kesehatan/ pendidikan kesehatan
merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang bergerak bukan hanya dalam
proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan
pengetahuan masyarakat tentangkesehatan semata, akan tetapi di dalamnya
terdapat usaha untuk memfasilitasi dalam rangka perubahan
perilaku masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Apa sajakah Metode Pembelajaran Promosi Kesehatan?

C. Tujuan Masalah
Mengetahui tentang Metode Pembelajaran PromKes.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Pembelajaran Promosi Kesehatan


Tersedia banyak metode untuk menyampaikan informasi dalam
pelaksanaan promosi kesehatan. Pemilihan metode dalam pelaksanaan
promosi kesehatan harus dipertimbangkan secara cermat dengan
memperhatikan materi atau informasi yang akan disampaikan, keadaan
penerima informasi (termasuk sosial budaya) atau sasaran, dan hal-hal lain
yang merupakan lingkungan komunikasi seperti ruang dan waktu. Masing-
masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan, sehingga
penggunaan gabungan beberapa metode sering dilakukan untuk
mamaksimalkan hasil. Pemberdayaan dapat dilakukan dengan melihat
metode: ceramah dan tanya jawab, dialog, debat, seminar, kampanye,
petisi/resolusi, dan lain-lain. Sedangkan advokasi, dapat dilakukan dengan
pilihan metode: seminar, lobi dialog, negosiasi, debat, petisi/resolusi,
mobilisasi, dan lain-lain.

1. Metode Pendidikan Individual (Perorangan)


Metode yang bersifat individual digunakan untuk membina
perilaku baru atau membina seseorang yang mulai tertarik kepada
suatu perubahan perilaku atau inovasi. Setiap orang memiliki masalah
atau alas an yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau
perilaku baru tersebut.
Bentuk pendekatannya :                                                        
a. Bimbingan dan penyuluhan (Guidence and counceling)
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kontak yang
intensif antara klien dengan petugas dan setiap masalahnya
dapat diteliti dan dibantu penyelesainnya.
b. Wawancara(interview)
Untuk mengetahui apakah klien memiliki kesadaran dan
pengertian yang kuat tentang informasi yang diberikan
(prubahan perilaku ynag diharapkan).

2. Metode Pendidikan Kelompok


Dalam memilih metode pada kelompok, yang harus diperhatikan
adalah besarnya kelompok sasaran dan tingkat pendidikan formalnya.
Besarnya kelompok sasaran mempengaruhi efektifitas metode yang
digunakan.
a. Kelompok besar
1) Ceramah
Sasaran dapat berpendidikan tinggi maupun rendah.
Penceramah harus menyiapkan dan menguasai materi serta
mempersiapkan media. Metode dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan saecara lisan. Metode ini mudah
dilaksanakan tetapi penerima informasi menjadi pasif dan
kegiatan menjadi membosankan jika terlalu lama.
2) Seminar
Metode seminar hanya cocok untuk sasaran
kelompok besar dengan pendidikan formal menengah ke
atas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi)dari suatu
ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap
penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat.
b. Kelompok kecil
1) Diskusi kelompok
Metode yang dilaksanakan dalam bentuk diskusi
antara pemberi dan penerima informasi, biasanya untuk
mengatasi masalah. Metode ini mendorong penerima
informasi berpikir kritis, mengekspresikan pendapatnya
secara bebas, menyumbangkan pikirannya untuk
memecahkan masalah bersama, mengambil satu alternatif
jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk
memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang
seksama. 
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :
a. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih
formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000) 
2) Curah pendapat (Brain storming)
Diskusi dimana pada awal diskusi diberi kasus atau pemicu
untuk menstimulasi tanggapan dari peserta.
3) Bola salju (snow balling)
Metode dimana kesepakatan akan di dapat dari pemecahan
menjadi kelompok yang lebih kecil, kemudian bergabung
dengan kelompok yang lebih besar.
4) Kelompok-kelompok kecil (Buzz group)
Kelompok dibagi menjadi kelompok kecil untuk
mendiskusikan masalah kemudian kesepakatan di
kelompok kecil disampaikan oleh tiap kelompok dan
kemudian di diskusikan untuk diambil kesimpulan.
5) Memainkan peranan (role play)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk
sebagai pemegang peran tertentu untuk memainkan
peranan.
6) Permainan simulasi (simulation game)
Merupakan gabungan antara role play dengan
diskusi kelompok.
3. Metode Pendidikan Massa
Metode ini untuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang
ditujukan kepada masyarakat. Sasaran pendidikan pada metode ini
bersifat umum tanpa membedakan umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, status sosial, ekonomi dan sebagainya, sehingga pesan-
pesan kesehatan dirancang sedemikian rupa agar dapat ditangkap oleh
massa tersebut. Metode ini bertujuan untuk mengguagah kesadaran
masyarakat terhadap suatu inovasi. Metode ini biasanya bersifat tidak
langsung.
Berikut ini merupakan contoh menentukan metode promosi kesehatan
yang digunakan sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan promosi
kesehatannya :
a. Ceramah umum (public speaking)
b. Pidato/diskusi
c. Simulasi
d. Menggunakan media televisi
e. Menggunakan media surat kabar
f. Bill board

4. Tujuan Metode Yang Digunakan


a. Untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan ceramah, kerja
kelompok, mass media, seminar, kampanye.
b. Menambah pengetahuan
c. Menyediakan informasi One-to-one teaching, seminar, media
masa, kampanye, group teaching.
Self-empowering
d. Meningkatkan kesadaran diri, mengambil keputusan Kerja
kelompok, latihan (training), simulasi, metode pemecahan
masalah, peer teaching method.
e. Mengubah kebiasaan
f. Mengubah gaya hidup individu Kerja kelompok, latihan
keterampilan, training, metode debat.
g. Mengubah lingkungan Bekerja sama dengan pemerintah untuk
membuat kebijakan berkaitan dengan kesehatan.

Metode-metode yang disebutkan di atas hanyalah beberapa dari


banyak metode lainnya. Metode-metode tersebut dapat digabung atau
dimodifikasi oleh tim promosi kesehatan disesuaikan dengan
penerima pean dan sarananya. Selain itu, metode yang digunakan juga
disesuaikan dengan tujuan dari promosi kesehatan yang dilaksanakan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemikiran Dasar Promosi Kesehatan pada hakikatnya ialah suatu
kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kpd masyarakat,
kelompok atau individu. Suatu proses promosi kesehatan yg menuju
tercapainya tujuan pendidikan yaki perubahan perilaku dipengaruhi oleh
banyak faktor. Salah satunya yaitu metode. Metode harus berbeda dengan
sasaran massa dan sasaran individual.
Banyak metode untuk menyampaikan informasi dalam pelaksanaan
promosi kesehatan. Pemilihan metode dalam pelaksanaan promosi
kesehatan harus dipertimbangkan secara cermat dengan memperhatikan
materi atau informasi yang akan disampaikan, keadaan penerima informasi
(termasuk sosial budaya) atau sasaran, dan hal-hal lain yang merupakan
lingkungan komunikasi seperti ruang dan waktu. Masing-masing metode
memiliki keunggulan dan kelemahan, sehingga penggunaan gabungan
beberapa metode sering dilakukan untuk mamaksimalkan hasil.
Pemberdayaan dapat dilakukan dengan melihat metode: ceramah dan
tanya jawab, dialog, debat, seminar, kampanye, petisi/resolusi, dan lain-
lain.

B. Saran
Diharapkan kepada pemerintah untuk melakukan perubahan
perilaku masyarakat melalui program metode promosi kesehatan yang
sifatnya menyeluruh guna menciptakan perubahan perilaku dan
lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Pedoman Pelaksanaan


Promoosi Kesehatan di Daerah, Jakarta 2009

Departemen Kesehatan RI, Pusat promosi Kesehatan, Pedoman Pengelolaan


Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian PHBS, Jakarta 2008

http://www.scribd.com/doc/26785825/ A-Pendahuluan-Latar-Belakang-Promosi-
Kesehatan-Merupaka

http://www.pamsimas.org. 2009. Metode dan Media Promosi Kesehatan. Diakses


pada tanggal 21 September 2012.

Mubarak. Nurul. Khoirul. Supradi. 2007. Proomosi kesehatan. Graha Ilmu.


Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai