6(2), 56-62
http://www.stikessu.ac.id/ojs/index.php/JNI
Abstrak
Kebutuhan untuk tidur sangat penting bagi setiap orang terutama terhadap pasien yang
sedang menjalani masa perawatan di ruang ICU. Kualitas tidur merupakan keadaan dimana
tidur yang dijalani seorang individu menghasilkan kesegaran dan kebugaran di saat
terbangun. Kualitas tidur yang buruk di ruang ICU akan mengakibatkan delirium dan
memperpanjang lama rawat inap. Hal ini dapat diatasi dengan terapi farmakologi dan
nonfarmakologi. Terapi nonfarmakologi yang digunakan adalah terapi foot massage. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap kualitas tidur
pasien di ruang ICU RSUP H. Adam Malik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen
dengan desain penelitian quasi-eksperimental dengan rancangan penelitian one group pretest-
posttest design. Uji statistik menggunakan uji parametrik yaitu paired sample test dengan
tingkat kemaknaan ∝= 0,05. Sampel diambil dengan tehnik purposive sampling dengan
jumlah responden sebanyak 32 orang. Setiap responden diberikan perlakuan foot massage
setiap hari dengan waktu 10 menit dan dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut. Hasil
analisis statistik menggunakan uji Paired Sample Test menunjukkan p value sebesar 0,000
(p<0,05) artinya ada pengaruh pemberian terapi foot massage terhadap peningkatan kualitas
tidur pasien di ruang ICU RSUP H.Adam Malik. Dapat disimpulkan bahwa terapi foot
massage memiliki pengaruh dalam meningkatkan kualitas tidur pasien ICU.
Kata kunci : pasien ICU, kualitas tidur, foot massage
56
Ginting, D. (2020)
57
Ginting, D. (2020)
penelitian mengisi kuesioner yang terdiri tidur dan kebisingan. Setiap pernyataan
dari data demografi dan lembar RCSQ diberi skor 1 untuk jawaban ya dan 0 untuk
(Richards Campbell Sleep Questionnaire) jawaban tidak. Kualitas tidur tidak baik
yang berisi pertanyaan kualitas tidur yang (buruk) jika skor 0-3 dan kualitas tidur baik
dialami. Setelah kuesioner diisi dan kualitas jika skor 4-6. Instrumen untuk foot massage
tidur responden telah selesai dinilai, maka adalah dengan menggunakan lembar
pada hari kedua peneliti melakukan foot pemberian perlakuan foot massage.
massage yang bertujuan untuk memberikan Proses analisa data dilakukan dengan
rasa rileks kepada responden dan menggunakan software data statistik
mengakibatkan rasa mengantuk sehingga tertentu. Data kemudian dianalisis secara
dapat meningkatkna kualitas tidur pasien. univariat untuk mendapatkan karakteristik
Foot massage dilakukan selama tiga hari dasar dari subyek penelitian dan untuk
berturut-turut dan dilakukan selama 10 membuktikan hipotesa dilakukan dengan uji
menit. Setelah dilakukan intervensi, peneliti paired t-test dimana hasil p value (<0.05).
mengisi lembar observasi untuk menilai efek Hanya nilai p yang lebih kecil dari 0,05
foot masafe terhadap peningkatan kualitas yang dianggap bermakna secara statistik.
tidur responden. Data hasil analisis kemudian disajikan
Metode pemeriksaan yang dilakukan dalam bentuk mean ± SD untuk data
adalah dengan mengisi kuesioner berupa kontinyu dan jumlah yang disertai
data demografi untuk mendapat data persentasenya untuk data berbentuk
identitas responden, kuesioner RCSQ kategorisasi. Keseluruhan hasil analisis
(Richards Campbell Sleep Questionnaire) tersebut kemudian dirangkum dalam tabel
untuk mengetahui kualitas tidur yang dan disertai narasi untuk penjelasan
dialami oleh responden. RCSQ merupakan lengkapnya.
instrumen yang telah terbukti efektif dan
digunakan untuk mengukur kualitas dan HASIL
pola tidur orang dewasa di ruang Intensive
Care. RCSQ aslinya terdiri dari lima Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pertanyaan, akan tetapi ada satu pertanyaan karakteristik responden berdasarkan kualitas
yang diikutsertakan dalam penelitian ini tidur sebelum dilakukan terapi foot massage
untuk konsistensi dengan penelitian lain semuanya adalah masuk dalam kategori
yang menggunakan RCSQ. Pertanyaan buruk yaitu 32 responden (100%). Hasil
dalam RCSQ terdiri dari: kedalaman tidur, penelitian lebih jelasnya dapat dilihat pada
tidur laten, terbangun di malam hari, Tabel 1.
kembali tidur setelah terbangun, kualitas
Tabel 1. Distribusi frekuensi Kualitas Tidur Responden Sebelum Dilakukan Terapi Foot
Massage di ICU RSUP HAM Tahun 2018 (N=32)
58
Ginting, D. (2020)
Tabel 2. Distribusi frekuensi Kualitas Tidur Responden Sesudah Dilakukan Terapi Foot
Massage di ICU RSUP HAM Tahun 2018 (N=32)
Analisa data bivariat dengan menggunakan ICU RSUP HAM. Hal ini ditunjukkan oleh
uji Paired Sample Test diperoleh statistik nilai signifikansi yang kurang dari 0,05
dengan p value sebesar 0,000. Hal itu berarti (0,000< 0,05). Hasil penelitian lebih
menunjukkan bahwa terapi foot massage jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.
berpengaruh terhadap kualitas tidur pasien
Tabel 3. Pengaruh Sebelum Dan Sesudah Pemberian Terapi Foot Massage Terhadap Kualitas
Tidur Responden Di ICU RSUP HAM Tahun 2018 (N=32)
Kualitas Tidur
Kelompok
Mean Standar Deviasi Min-max t p
Pre-test 1.31 0.73 0-3
-6.23 0.00*
Post-test 3.25 1.41 0-5
p < 0.05
59
Ginting, D. (2020)
60
Ginting, D. (2020)
memberikan informasi yang cukup edukasi. Morton, P. G., Fontaine, D. K., Hudak, C.
Pasien dan keluarga pasien dapat M., Gallo, B. M. Alih bahasa oleh
mengaplikasikan terapi foot massagedengan Subekti, N. K., Nurwahyu, Mardela,
bantuan perawat maupun keluarganya E. A., Karyuni, P. E. 2012.
sendiri di ruang ICU untuk meningkatkan Keperawatan Kritis Pendekatan
kualitas tidur.Untuk penelitian selanjutnya Asuhan Holistik. Vol. 1. Jakarta:
disarankan untuk melakukan penelitian EGC.
dengan lebih memperkecil ruang dari
variabel pengganggu seperti jenis obat yang Morton, Patricia. 2012. Keperawatan Kritis:
dikonsumsi, jenis penyakit yang diderita Volume 1. Jakarta. EGC
responden dan lingkungan (pencahayaan dan
suara bising), saat melakukan pelaksanaan Neliti (2017). Pengaruh Foot Massage
foot massage peneliti disarankan untuk Terhadap Kualitas Tidur Pasien di
mengkondusifkan ruangan disekitar uang ICU. Jurnal Keperawatan
responden yang diteliti sehingga responden Padjajdjaran.
lebih berkonsentrasi dan memberikan
kenyamanan, menambahkan kelompok Notoadmodjo, S. 2012. Metodologi
pembanding atau kelompok kontrol Penelitian Kesehatan. Jakarta:
sehingga keefektivitasan dari foot massage Rineka Cipta
terhadap kualitas tidur lebih baik lagi.
Potter, P. A. & Perry, A. G. 2011. Buku Ajar
REFERENSI Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, dan Praktik Edisi 4 Volume
Guyton, A. C. Alih bahasa oleh Andrianto, II. Jakarta. EGC
P. 2005. Fisiologi Manusia
danMekanisme Penyakit. Edisi 3. Pusparini, Y. 2014. Faktor-faktor Yang
Jakarta: EGC Mempengaruhi Kualitas Tidur
DiRuang Intensif. Tesis
Hidayat, A. A. A. (2006). Kebutuhan Dasar Keperawatan, Universitas Padjajaran
Manusia, Aplikasi Konsep danProses Fakultas Keperawatan Bandung
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika. Setiawan, FA. 2015. Pengaruh Terapi
Murottal AlquranTerhadap Kualitas
Indrawati. N. 2012. Perbandingan Kualitas tidur Pasien di ICU RSUD
Tidur Mahasiswa Yang Mengikuti Panembahan Senopati Bantul.
UKM Pada Mahasiswa Reguler FIK Skripsi Keperawatan. Sekolah Tinggi
UI. Skripsi Keperawatan. Universitas Kesehatan Jenderal Achmad Yani
Indonesia. Yogyakarta.
Kozier, Erb, Berman & Snyder. 2004. Sulistyowati, R. 2014. Pengaruh Konseling
Fundamental of Nursing. United Dan Foot Hand Massage Terhadap
states of America: Pearson Education Pelaksanaan Mobilisasi Dini Pada
Inc Pasien Post Sectio Caesarea. Tesis
61
Ginting, D. (2020)
62