Anda di halaman 1dari 14

Rika Tri Puspita, Nurul Huda, Safri, Hubungan Dukungan Sosial dengan Citra Tubuh Pasien Kanker Payudara

Post Op Mastektomi

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN CITRA TUBUH


PASIEN KANKER PAYUDARA POST OP MASTEKTOMI

Rika Tri Puspita1, Nurul Huda2, Safri3


PSIK Universitas Riau, 2PSIK Universitas Riau, 3PSIK Universitas Riau,
1

Program Studi Ilmu KeperawatanUniversitas Riau JalanPatimura No 9 Gedung G Pekanbaru Riau


KodePos 28131 Indonesia
email: nurul.huda@unri.ac.id

Abstrak

Mastektomi merupakan salah satu jenis pengobatan yang dianjurkan untuk penderita kanker payudara. Sebagian
besar pasien yang menjalani operasi ini akan mengalami gangguan citra tubuh. Ada begitu banyak faktor yang
dapat mempengaruhi citra tubuh seperti dukungan sosial dari orang-orang disekitarnya. Metodologi penelitian ini
adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada 41 pasien post op
mastektomi yang berobat ke poli onkologi RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner The Social Support Questionnaire dari Denewer
dkk yang telah di uji validitas dan reliabilitas dan kuesioner citra tubuh yang telah di uji validitas dan reliabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan citra tubuh pasien kanker
payudara post op mastektomi yaitu diperoleh p value= 0,003 < α (0,05). Disarankan kepada keluarga, teman, dan
angota masyarakat untuk dapat memberikan dukungan psikologi, sosial dan material kepada pasien post op
mastektomi sebagai upaya untuk meningkatkan citra tubuh pasien post op mastektomi.

Kata kunci: Citra Tubuh, Dukungan Sosial, Mastektomi

Abstract

Mastectomy is one kind of recommended treatment for breast cancer patients. Unfortunately most of the patients
who had this surgery will have body image distortion. There are so many factors which can influence This Body
image distortion such social support from the people around them. This study aims to determine the correlation
between social support to body image of post op mastectomy patients. The methodology of this research was
descriptive correlation with cross sectional approach. The research was conducted on 41 post op mastectomy
patients who meet inclution criteria which selected by purposive sampling technique. The Social Support
Questionnaire by Denewer et al and Body Image Questionnaire which has been tested for validity and reliability
has been used as a measuring tool. Results of the research indicate that there is correlation between social support
to body image of post op mastectomy patient with p value =0,003 < α (0,05). From this results, It is highly
recommended to family, colleagues, and community members to give social supports to post op mastectomy
patients which consist of psychological, social and material support in order to increase their body image.

Keywords: Mastectomy, Body Image, Social Support.

PENDAHULUAN pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak


Kanker Payudara (Carcinoma mammae) adalah terkendali (Astana, 2009).
tumor ganas yang menyerang jaringan payudara, Kanker payudara menjadi masalah global dan
jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu isu kesehatan internasional yang penting karena
(kelenjar pembuat air susu), saluran kelenjar (saluran kanker payudara merupakan penyakit yang sering
air susu) dan jaringan penunjang payudara (Mardiana, terjadi pada wanita baik dari negara maju maupun
2007). Kanker payudara merupakan suatu kondisi negara berkembang dan merupakan 29% dari
dimana sel telah kehilangan pengendalian dan penyakit kanker yang terdiagnosis setiap tahunnya
mekanisme normalnya sehingga mengalami (Taris & Suyatno, 2014). Data dari WHO (2013)

56
Jurnal Ners Indonesia, Vol.8 No.1, September 2017

menunjukkan terjadinya peningkatan insidensi kanker Citra tubuh merupakan kumpulan dari sikap
payudara dari 12,7 juta kasus pada tahun 2008 menjadi individu baik itu yang disadari maupun tidak
14,1 juta kasus pada tahun 2012, dengan jumlah disadari terhadap keadaan tubuhnya termasuk
kematian di tahun 2008 sebanyak 7,6 juta kasus dan tentang persepsi masa lalu ataupun masa sekarang
mengalami peningkatan jumlah kematian ditahun 2012 dan tentang struktur, bentuk, dan fungsi tubuh yang
yaitu sebanyak 8,2 juta kasus. dapat dipengaruhi oleh pandangan pribadi dan orang
Di Indonesia, kanker payudara menempati lain (Keliat, Helena & Farida, 2007). Tanda dan
urutan ke dua terbesar dari penyakit kanker setelah gejala seseorang mengalami gangguan citra tubuh
kanker leher rahim yaitu sebanyak 61.682 kasus dapat dilihat dari sikap dan tingkah lakunya seperti
(Kemenkes RI, 2015). Data dari Rekam Medik menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang
RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru pada tahun 2015 telah berubah, tidak menerima perubahan tubuh yang
jumlah penderita kanker payudara yang pernah telah terjadi atau akan terjadi, menolak penjelasan
dirawat di RSUD Arifin Achmad berjumlah 219 perubahan tubuh, persepsi negatif terhadap
orang dan pada tahun 2016 jumlah penderita perubahan tubuh, preokupasi dengan bagian tubuh
kanker payudara yaitu sebanyak 1.282 orang. yang hilang dan mengungkapkan keputusasaan dan
Penderita yang mengalami kanker payudara ketakutan (Potter & Perry, 2010).
sebagian besar adalah wanita yang berada Seseorang yang mengalami perubahan pada
direntang usia 25-65 tahun (Rekam Medik RSUD penampilan dan fungsi tubuhnya, sebagian besar
Arifin Achmad Pekanbaru, 2017. akan mengalami citra tubuh yang negatif. Hasil
Salah satu tindakan penatalaksanaan kanker penelitian yang dilakukan sebelumnya terhadap 112
payudara yang paling sering dilakukan ialah tindakan pasien kanker payudara post op mastektomi di Turki
mastektomi. Mastektomi merupakan operasi didapatkan data sebanyak 33% wanita setelah
pengangkatan payudara dengan atau tanpa disertai pengobatan merasa dirinya berbeda dari orang lain,
rekonstruksi dan bedah penyelamatan payudara yang 12 % wanita percaya bahwa orang lain menyadari
berkombinasi dengan terapi radiasi (Farrell mereka sedang dalam masa pengobatan dan
& Dempsey, 2011). Data yang didapatkan dari membuat khawatir 25% dari mereka (Alicikus dkk.,
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau pada tahun 2009). Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan
2016 sebanyak 87 orang pasien kanker payudara oleh Sari (2015) didapatkan bahwa sebagian besar
yang telah menjalani operasi Mastektomi dan pada responden mengalami citra tubuh yang negatif.
tahun 2017 dari tanggal 1 Januari sampai 14 Maret Penerimaan pasien post op mastektomi terhadap
didapatkan sebanyak 36 pasien kanker payudara keadaan tubuhnya yang mengalami perubahan dapat
yang telah menjalani operasi Mastektomi (Laporan dipengaruhi oleh dukungan sosial yang diterimanya.
bulanan Instalasi Bedah Sentral RSUD Arifin Hal ini sejalan dengan teori yang dikatakan oleh
Achmad, 2017). Maas dkk (2014) bahwa dukungan sosial dapat
Tindakan mastektomi yang dilakukan dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan citra tubuh
menyebabkan terjadinya perubahan fisik pada pasien seseorang, karena dengan adanya keterlibatan
sehingga berdampak pada citra tubuh. Hal ini akan ataupun penerimaan dari orang-orang terdekat dapat
menyebabkan pasien merasa sulit untuk menerima membantu dalam proses reintegrasi seseorang
keadaanya, merasa rendah diri, merasa malu karena sehingga individu dapat menerima perubahan fisik
menganggap dirinya tidak sempurna lagi sebagai yang terjadi pada dirinya
seorang wanita, dan merasa tidak percaya diri untuk Dukungan sosial adalah kenyamanan fisik dan
bertemu orang lain sehingga butuh waktu untuk emosional yang diberikan oleh keluarga, teman, rekan
menyesuaikan dirinya agar bisa menerima keadaan kerja, komunitas ataupun masyarakat. Dukungan sosial
(Astana, 2009). Perubahan bentuk dan struktur yang yang diperoleh, memiliki manfaat bagi individu
terjadi pada tubuh dapat menimbulkan perasaan tersebut. Hal ini dikarenakan dengan adanya dukungan
yang berbeda sehingga mereka menunjukkan sikap sosial dapat membuat individu menyadari bahwa ada
penolakan terhadap penampilan fisik mereka yang orang yang sangat memperdulikan, menghargai dan
baru (Keliat, Helena & Farida 2007). mencintainya (Fairbrother, 2011 ;

57
Rika Tri Puspita, Nurul Huda, Safri, Hubungan Dukungan Sosial dengan Citra Tubuh Pasien Kanker Payudara
Post Op Mastektomi

Harnilawati, 2013 ; Sarafino & Smith 2011). 68 orang. Pengambilan sampel menggunakan
Ozkaraman dkk (2015), dalam penelitiannya teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi
menyatakan bahwa dari 143 pasien kanker payudara yaitu bersedia untuk menjadi responden penelitian,
di Turki yang menjadi responden penelitian pasien kanker payudara post op mastektomi dan
didapatkan bahwa sebanyak penderita kanker berusia 20-65 tahun. Jumlah sampel pada
payudara mendapatkan dukungan sosial dari orang- penelitian ini yaitu 41 orang.
orang terdekat seperti orang tua, anak, teman, Alat pengumpulan data yang digunakan pada
maupun saudara. Tasripiyah (2012), menyatakan kuesioner ini adalah kuesioner yang diterjemahkan
dari 40 responden didapatkan bahwa sebanyak 58% dari The Social Support Questionnaire dari
responden mempersepsikan dukungan sosial yang Denewer, Farouk, Mostafa & Elshamy (2011) untuk
mereka terima mendukung, sedangkan sebanyak mengetahui dukungan sosial pada pasien kanker
42% responden mengatakan dukungan sosial yang payudara post op mastektomi dan kuesioner citra
mereka terima tidak mendukung. tubuh yang telah di uji validitas dan reliabilitas.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh Analisa data menggunakan analisa univariat
peneliti pada tanggal 14 Maret 2017 dengan dan bivariat. Analisa univariat mendeskripsikan
mewawancarai 8 orang pasien kanker payudara post karakteristik responden terkait umur, pendidikan,
op mastektomi yang melakukan kontrol ulang di Poli status perkawinan, pekerjaan dan lama post
Onkologi RSUD Arifin Ahmad didapatkan bahwa 5 mastektomi responden. Analisa bivariat digunakan
dari 8 pasien memiliki citra tubuh yang negatif, untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
dimana pasien mengatakan merasa malu dan tidak dua variabel dengan menggunakan uji Chi-Square.
percaya diri karena payudaranya telah diangkat dan
merasa tidak sempurna lagi sebagai seorang wanita. HASIL PENELITIAN
Pada pasien post op mastektomi yang melakukan 1. Analisa Univariat
kontrol ulang di Poli Onkologi RSUD Arifin Ahmad Distribusi berdasarkan karakteristik responden
didapatkan sebagian besar pasien yaitu 5 dari 8 dijelaskan pada tabel 1 dibawah ini.
pasien yang telah diwawancara mengatakan bahwa
dukungan sosial yang iditerimanya tidak Tabel 1
mendukung. Hal ini disebabkan karena kurangnya Distribusi Karakteristik Responden
perhatian dan kepedulian yang diperoleh pasien dari Jumlah Persentase
orang-orang terdekat. Karakteristik Responden
(n) (%)
Berdasarkan fenomena tersebut, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang Usia
hubungan dukungan sosial dengan citra tubuh 10 24,4
− Dewasa awal (18-40)
pasien kanker payudara post op mastektomi. − Dewasa madya (41-60)
30 73,2
METODE PENELITIAN − Dewasa lanjut (> 60)
1 2,4
Penelitian ini dilakukan di Poli Onkologi/Bedah Status Perkawinan
umum Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad
− Belum menikah 3 7,3
Provinsi Riau yang dimulai dari bulan Februari sampai
− Menikah 34 82,9
dengan bulan Juli 2017. Desain penelitian yang
− Janda 4 9,8
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
Pendidikan Terakhir
korelasi dengan pendekatan cross-sectional.
− tidak sekolah 3 7,3
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
− SD 6 14,6
kanker payudara yang telah menjalani operasi
− SMP 9 22,0
mastektomi di RSUD Arifin Achmad dari tanggal 1
− SMA 13 31,7
Oktober 2016 sampai 14 Maret 2017 yaitu sebanyak
− Perguruan Tinggi (PT) 10 24,4

58
Jurnal Ners Indonesia, Vol.8 No.1, September 2017

Pekerjaan Positif 22 53,7


Sosial
− tidak bekerja/IRT 33 80,5 Negatif 19 46,3
− wiraswasta 5 12,2
− swasta 1 2,4 Berdasarkan tabel 3 didapatkan bahwa dari 41
− PNS 2 4,9 responden yang diteliti, dukungan yang diterima
− Pensiunan 0 0
responden terbanyak yaitu dari domain psikologi
dalam kategori positif berjumlah 26 responden
Lama post mastektomi
(63,4%) dan domain material dalam kategori
− ≤ 6 bulan 21 51,2
negatif berjumlah 26 responden (63,4). Domain
− > 6 bulan 20 48,8
paling sedikit yaitu domain psikologi dalam
kategori negatif berjumlah 15 responden (36,6)
Pada tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa
dan domain material dalam kategori positif
responden terbanyak berada pada usia dewasa
berjumlah 15 responden (36,6).
madya (41-60 tahun) berjumlah 30 orang (73,2%),
tingkat pendidikan responden terbanyak adalah
Tabel 4
SMA berjumlah 13 orang (31,7%), status Distribusi Frekuensi Citra Tubuh Responden
pernikahan responden terbanyak yaitu menikah
Citra Tubuh Jumlah (n) Persentase (%)
berjumlah 34 orang (82,9%), jenis pekerjaan
Positif 19 46,3
responden terbanyak sebagai ibu rumah tangga
Negatif 22 53,7
berjumlah 33 orang (80,5%), lama post operasi
Total 41 100
mastektomi responden terbanyak yaitu ≤ 6 bulan
berjumlah 21 orang (51,2%) Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dilihat
dari 41 responden yang memiliki citra tubuh yang
Tabel 2
postif yaitu sebanyak 19 orang (46,3%) dan
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
responden yang memiliki citra tubuh negatif yaitu
Dukungan Sosial Secara Umum
sebanyak 22 orang (53,7%).
Dukungan Sosial Jumlah (n) Persentase (%)
2. Analisa Bivariat
Positif 21 51,2
Negatif 20 48,8 Tabel 5
Total 41 100 Hubungan Dukungan Sosial dengan Citra Tubuh
Pasien Panker payudara Post Op Mastektomi
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat dari
Citra tubuh p
41 responden yang memiliki dukungan sosial yang Dukungan
positif yaitu sebanyak 21 orang (51,2%) dan Positif Negatif Total value
sosial
responden yang memiliki dukungan sosial negatif n % n % N %
yaitu sebanyak 20 orang (48,8%). Positif 15 71,4 6 28,6 21 100
Negatif 4 20,0 6 80,0 20 100 0,003
Tabel 3 Jumlah 19 46.3 22 53.7 41 100
Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan tabel 5 hasil analisis hubungan
Berdasarkan Domain Dukungan Sosial
dukungan sosial dengan citra tubuh pada pasien post
Domain
Jumlah op mastektomi diperoleh data bahwa 15 dari 21
dukungan Kategori Persentase (%) responden yang memiliki dukungan sosial positif
(n)
sosial memiliki citra tubuh positif (71,4%) dan 6 responden
Positif 26 63,4 memiliki dukungan sosial positif dengan citra tubuh
Psikologi
Negatif 15 36,6
negatif (28,6%). Tabel ini juga menjelaskan bahwa 4
Positif 15 36,6 dari 20 responden memiliki dukungan sosial negatif
Material
Negatif 26 63,4
memiliki citra tubuh positif

59
Rika Tri Puspita, Nurul Huda, Safri, Hubungan Dukungan Sosial dengan Citra Tubuh Pasien Kanker Payudara
Post Op Mastektomi

(20,0%) dan 16 responden memiliki dukungan 2009).


sosial negatif memiliki citra tubuh negatif (80,0 b. Pendidikan Terakhir Responden
%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Hasil penelitian yang telah dilakukan
chi-square didapatkan p value =0,003 < α (0,05) menunjukkan bahwa dari 41 responden yang berobat
sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat ke poli onkologi RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara didapatkan bahwa tingkat pendidikan responden
dukungan sosial dengan citra tubuh pasien kanker terbanyak adalah SMA berjumlah 13 orang (31,7%).
payudara post op mastektomi. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Siburian
(2012) yang menyatakan bahwa sebagian besar
PEMBAHASAN pasien kanker payudara berpendidikan SMA yaitu
1. Analisa Univariat sebanyak 14 orang (46,7%).
a. Umur Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi
Hasil penelitian yang telah dilakukan perilaku seseorang dan menghasilkan banyak
menunjukkan bahwa dari 41 responden yang berobat perubahan, khususnya dibidang kesehatan. Semakin
ke poli onkologi RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tinggi pendidikan seseorang semakin mudah untuk
didapatkan bahwa responden terbanyak berada pada seseorang menerima informasi sehingga pada
kelompok umur dewasa madya (41-60) yaitu berjumlah akhirnya semakin banyak pula pengetahuan yang
30 orang (73.2%). Hasil penelitian ini sesuai dengan dapat dimiliki. Tingkat pendidikan mempengaruhi
penelitian yang telah dilakukan oleh Alicikus dkk kemampuan seseorang dalam menerima informasi
(2009), didapatkan data bahwa sebagian besar pasien dan mengolahnya sebelum menjadi perilaku yang
kanker payudara post op mastektomi yang berobat di baik maupun buruk sehingga berdampak terhadap
Turki berada pada rentang usia 40-59 yaitu sebanyak status kesehatannya (Notoadmodjo, 2010). Hasil
33 responden (65%). Data yang diperoleh dari penelitian ini didukung oleh penelitian Widiawati
American Cancer Society (2012) juga menunjukkan (2011), yang menyatakan bahwa terdapat hubungan
bahwa terdapat 95 % kasus baru dan 97% kasus yang signifikan antara tingkat pendidikan formal
kematian kanker payudara terjadi pada wanita berumur dengan tingkat pengetahuan wanita tentang kanker
40 tahun keatas. payudara, dengan kata lain semakin tinggi
Seiring bertambahnya usia seseorang, respon imun pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula
menjadi menurun yang menyebabkan seseorang mudah kemampuan seseorang dalam menjaga pola
terserang suatu penyakit. Salah satunya yaitu penyakit kesehatan agar dapat tetap sehat dan terhindar dari
kanker yang dapat terjadi pada usia 45 tahun atau lebih. berbagai macam jenis penyakit.
Usia 45 tahun tergolong dalam usia dewasa c. Pekerjaan
pertengahan, dimana dewasa pertengahan merupakan Hasil penelitian yang telah dilakukan
usia tengah baya yang mengalami lebih banyak menunjukkan bahwa dari 41 responden yang
perubahan seperti perubahan fisik dan gaya hidup. berobat ke poli onkologi RSUD Arifin Achmad
Salah satu gaya hidup yang dapat meningkatkan risiko Pekanbaru didapatkan bahwa jenis pekerjaan
terjadinya kanker payudara adalah diet tinggi lemak responden terbanyak yaitu sebagai ibu rumah
(western style). Hal ini berhubungan dengan keadaan tangga berjumlah 33 orang (80,5%). Penelitian ini
hormonal pada tubuh. Pada diet tinggi lemak sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan
menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah hormon oleh Siburian (2012) yang menyatakan bahwa
estrogen akibat dari meningkatnya pembentukan karakteristik pekerjaan dari pasien kanker
jaringan lemak. Peningkatan jumlah hormon estrogen payudara mayoritas adalah sebagai Ibu Rumah
yang terdapat didalam tubuh dapat meningkatkan risiko Tangga (IRT) yaitu sebanyak 15 orang (50,0%).
terjadinya kanker payudara karena efek proliferasi dari Hasil penelitian Sirait, Oemiati dan Indrawati
estrogen pada duktus ephitelium payudara (Indrati, (2009) , juga menunjukkan bahwa sebagian besar
2005 ; Kozier, Erb, Berman, Synder & Shirlee, 2010 ; pasien kanker payudara ialah sebagai Ibu Rumah
Nasir & Muhith, 2011 : Potter & Perry, 2010 ; Rasjidi, Tangga (IRT) yaitu sebanyak 53,83%. Ibu rumah
tangga cenderung menggunakan alat kontrasepsi

60
Jurnal Ners Indonesia, Vol.8 No.1, September 2017

hormonal baik itu pil KB ataupun suntik KB dalam aktif untuk memproduksi air susu, sedangkan pada
kurun waktu yang lama. Hal ini terlihat dari wanita yang belum menikah akan meningkatkan
pernyataan beberapa responden yang menggunakan risiko terjadinya kanker payudara karena wanita
alat kontrasepsi hormonal seperti pil KB ataupun yang belum menikah tidak menyusui sehingga
suntik KB. Lama pemakaian kontrasepsi oral akan terjadinya penumpukkan hormon di dalam
menunjukkan adanya hubungan dengan kenaikan payudara (Haslinda, 2013 ; Wahyuni, 2015)
risiko kanker payudara terutama pada ibu rumah Peneliti berasumsi, status perkawinan mungkin
tangga (IRT) yang menggunakan kontrasepsi oral dapat menjadi indikator yang mempengaruhi risiko
dalam kurun waktu yang lama yaitu lebih dari 8-10 terjadinya kanker payudara. Pada responden yang
tahun (Taris & Suyatno, 2014). Kandungan estrogen sudah menikah dapat menurunkan risiko untuk
dan progesteron yang terdapat pada kontrasepsi oral terjadinya kanker payudara dibandingkan dengan
merangsang pembentukan faktor pertumbuhan oleh responden yang belum menikah, hal ini disebabkan
sel epitel payudara normal dan oleh sel kanker, pada wanita yang belum menikah tidak terjadi
kemudian reseptor estrogen dan progesteron yang diferensiasi sempurna pada payudara sehingga
secara normal terdapat di epitel payudara menyebabkan terjadinya bendungan hormon yang
berinteraksi dengan promoter pertumbuhan, seperti dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker
transforming growth factor a (berkaitan dengan payudara. Akan tetapi selain faktor yang disebabkan
faktor pertumbuhan epitel) dan faktor pertumbuhan oleh adanya aktifitas reproduksi atau laktasi hormon
fibroblast yang dikeluarkan oleh sel kanker untuk yang dapat menurunkan risiko terjadinya kanker
menciptakan suatu mekanisme autokrin payudara, masih terdapat beberapa faktor yang dapat
perkembangan tumor, sehingga dapat meningkatkan meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara
risiko terjadinya kanker payudara (Kumar, Cotran & pada wanita yang menikah seperti faktor genetik,
Robbins, 2013). diet tinggi lemak, obesitas dan penggunaan
d. Status Pernikahan kontrasepsi hormonal (Rasjidi, 2009).
Hasil penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa dari 41 responden yang e. Lama Post Mastektomi
berobat ke poli onkologi RSUD Arifin Achmad Hasil penelitian yang telah dilakukan
Pekanbaru didapatkan bahwa status pernikahan menunjukkan bahwa dari 41 responden yang
responden terbanyak yaitu menikah berjumlah 34 berobat ke poli onkologi RSUD Arifin Achmad
orang (82,9%). Hasil penelitian ini sesuai dengan Pekanbaru didapatkan bahwa lama post operasi
penelitian yang telah dilakukan oleh Guntari dan mastektomi responden terbanyak yaitu ≤ 6 bulan
Suariyani (2016) didapatkan sebagian besar pasien berjumlah 21 orang (51,2%). Hasil penelitian ini
kanker post op mastektomi berstatus menikah berbeda dengan penelitian yang dilakukan
sebanyak 36 orang (87,8%). Tasripiyah (2012), sebagian besar waktu operasi
Haslinda (2013), terdapat hubungan antara mastektomi responden yaitu berkisar antara 6-12
status perkawinan dengan kejadian kanker payudara, bulan yaitu sebanyak 29 orang (73%).
dimana dari hasil uji chi–square diperoleh p value Astana (2009), pada responden kanker payudara
0,003 < 0,05. Hal ini didukung oleh pernyataan para yang dilakukan tindakan mastektomi dapat
ahli yang menyatakan bahwa pada saat seorang menyebabkan terjadinya perubahan fisik yang
wanita menikah akan terjadi aktifitas reproduksi berdampak pada citra tubuh. Hal ini disebabkan
pada saat kehamilan atau laktasi hormon. Hormon karena tindakan mastektomi yang dilakukan
yang berperan besar yaitu hormon estrogen dan mengakibatkan responden kehilangan payudara yang
progesteron. Diferensiasi payudara akan menjadi merupakan simbol seksualitas bagi seorang wanita.
sempurna pada saat seorang wanita melahirkan anak Akibatnya responden merasa sulit untuk menerima
pertama dan kemudian dilanjutkan dengan tahap keadaan dirinya, merasa malu karena responden
menyusui. Ketika seorang wanita menyusui anaknya, merasa tidak sempurna lagi sebagai seorang
kelenjer payudara akan dirangsang untuk perempuan, dan merasa tidak percaya diri untuk
berdiferensasi sempurna menjadi kelenjar yang bertemu orang lain sehingga butuh waktu

61
Rika Tri Puspita, Nurul Huda, Safri, Hubungan Dukungan Sosial dengan Citra Tubuh Pasien Kanker Payudara
Post Op Mastektomi

untuk menyesuaikan dirinya agar bisa menerima menceritakan tentang kondisinya yang sekarang,
keadaan. Kehilangan salah satu anggota bagian beberapa responden merasa tidak terima dengan
tubuh dapat menimbulkan rasa berduka dan kondisi yang terjadi pada dirinya dan mengatakan
berkabung bagi responden. kenapa hal ini harus terjadi kepada saya. Rasa
Kubler-Ross (dalam Potter dan Perry, 2009), berduka atas kehilangan salah satu bagian tubuh
menjelaskan tahap-tahap berduka dan berkabung juga dialami oleh responden yang belum menikah
terdiri dari penyangkalan, kemarahan, tawar- yang jangka waktu post mastektomi ≤ 6 bulan.
menawar, depresi dan penerimaan. Pada tahap Perasaan malu, marah, sedih, merasa tidak terima
penyangkalan individu akan bertindak seperti tidak dengan kondisinya saat ini, serta memilih untuk
terjadi sesuatu, menolak menerima kenyataan menjauh dari orang-orang sekitar ditunjukkan oleh
terhadap rasa kehilangan. Tahap kemarahan, responden yang belum menikah.
individu mengungkapkan pertahanan dan terkadang
merasa kemarahan yang hebat terhadap Tuhan, f. Dukungan Sosial
individu lain ataupun terhadap situasi. Pada tahap Hasil penelitian yang telah dilakukan
tawar-menawar individu melindungi atau menunda menunjukkan bahwa dari 41 responden yang berobat
kesadaran akan rasa kehilangan dengan mencoba ke poli onkologi RSUD Arifin Achmad Pekanbaru,
mencegahnya untuk terjadi. Ketika individu sebagian besar dari responden yaitu berjumlah 21
menyadari secara keseluruhan akibat rasa kehilangan orang (51,2%) memiliki dukungan sosial positif,
tersebut, maka akan menimbulkan depresi. Pada sedangkan untuk dukungan sosial negatif yaitu
tahap depresi beberapa individu akan merasa sedih, berjumlah 20 orang (48,8%). Tasripiyah (2012),
putus asa, dan lebih suka menyendiri. Pada tahap menyatakan bahwa dalam penelitiannya sebagian
akhir yaitu penerimaan, individu memasukkan cara besar responden memiliki dukungan sosial positif
kehilangan kedalam kehidupan dan menemukan cara yaitu sebanyak 21 orang (58%) dan sebanyak 19
untuk bergerak maju. Masa berduka seseorang orang (42%) memiliki dukungan sosial negatif.
terhadap kehilangan mencapai puncaknya yaitu Sari (2012) dalam penelitiannya menyatakan
sekitar 4 bulan dan menurun sekitar 6 bulan. bahwa dukungan sosial yang diberikan akan
Peneliti berasumsi, lama sejak kejadian post berpengaruh dalam mengatasi keadaaan psikologis
mastektomi mungkin dapat menjadi indikator seseorang, terutama pada responden yang mengalami
bagaimana seorang penderita kanker payudara menilai kanker payudara yang menjalani tindakan pengobatan.
citra tubuhnya. Hal ini dikarenakan ketika minggu Tindakan pengobatan yang dilakukan pada pasien
pertama sejak post op mastektomi kemungkinan pasien kanker payudara misalnya tindakan mastektomi dapat
kanker payudara masih dalam tahapan fase menyebabkan pasien kehilangan payudara yang
penyangkalan, dimana pasien merasa sulit untuk merupakan simbol seksualitas bagi seorang wanita,
menerima perubahan fisik yang terjadi pada dirinya. sehingga dapat menyebabkan terjadinya tekanan
Lain halnya dengan pasien post op mastektomi > 6 psikologis seperti kesedihan, rasa putus asa, perasaan
bulan yang yang sudah dalam tahapan fase penerimaan, down dan depresi. Tekanan psikologi yang dialami
karena dalam fase penerimaan, pasien mungkin sudah pasien kanker payudara dapat memperburuk
mulai beradaptasi dan sudah mulai mencoba untuk kondisinya, sehingga dukungan sosial sangat
menerima perubahan yang terjadi pada dirinya. dibutuhkan dalam membantu proses penyembuhan dan
Semakin lama responden post mastektomi, risiko mengatasi tekanan psikologis yang dialaminya.
mengalami gangguan citra tubuh menjadi berkurang Endiyono (2016), dampak dari dukungan sosial yang
dibandingkan dengan responden yang tergolong masih diberikan oleh orang-orang disekitar dapat menjaga
dalam kurun waktu 6 bulan post mastektomi. Hal ini keseimbangan kondisi fisik dan juga psikologis pasien
disebabkan karena masa berduka dan berkabung yang mengalami tekanan, sehingga pasien dapat
seseorang dapat menurun dalam waktu sekitar 6 bulan menunjukkan adaptasi psikologis yang lebih baik dan
dari rasa kehilangan tersebut muncul. Hal ini terlihat juga dukungan sosial yang diperoleh dapat berperan
dari sikap responden post mastektomi ≤ 6 bulan yang sebagai alat bantu dalam penyesuaian diri menghadapi
merasa sedih saat stress.

62
Jurnal Ners Indonesia, Vol.8 No.1, September 2017

Dukungan sosial yang diperoleh memiliki manfaat responden kanker payudara post op mastektomi yang
bagi individu tersebut karena dengan adanya dukungan mengalami gangguan citra tubuh yaitu sebanyak 22
sosial dapat membuat individu menyadari bahwa ada responden (53,7%) dan responden yang tidak
orang yang sangat memperdulikan, menghargai dan mengalami gangguan citra tubuh yaitu sebanyak 19
mencintainya (Fairbrother, 2011 ; Harnilawati, 2013 ; responden (46,3%) yang artinya dalam penelitian ini
Sarafino & Smith 2011). jumlah responden kanker payudara post op
Peneliti berasumsi bahwa dukungan sosial yang mastektomi yang memiliki gangguan citra tubuh itu
positif mungkin dapat disebabkan karena pada cukup banyak dan hanya selisih 3 responden dengan
responden kanker payudara post op mastektomi yang tidak mengalami gangguan citra tubuh. Hartati
mendapatkan dukungan dari orang-orang sekitar (2008), didapatkan sebanyak 20 orang pasien kanker
seperti dari keluarga, teman, ataupun anggota payudara (60,6%) yang memiliki citra tubuh negatif.
masyarakat. Hal ini dapat terlihat dari keikutsertaan Peneliti berasumsi bahwa responden yang
keluarga maupun orang-orang terdekat selama memiliki citra tubuh negatif mungkin dapat
proses pengobatan responden. Dukungan sosial disebabkan karena responden masih belum dapat
positif merupakan perilaku meyakinkan dan menerima dengan perubahan struktur tubuh yang
memberikan bantuan pada seseorang dengan ikhlas terjadi pada dirinya. Perubahan struktur tubuh pada
berupa kasih sayang, kepedulian, menghargai dan responden kanker payudara post op mastektomi
mendorong seseorang untuk berbagi tentang dapat terjadi karena kehilangan payudara yang
masalahnya serta memberikan bantuan, nasehat dan merupakan simbol seksualitas bagi seorang wanita.
akses informasi mengenai masalahnya (Pierce, Pada responden yang memiliki citra tubuh positif
Lakey & Sarason, 1997). mungkin dapat disebabkan karena responden merasa
Domain dukungan sosial dibagi menjadi 3 mendapatkan perhatian dari keluarga dan orang-
yaitu psikologi, material dan sosial (Denewer dkk., orang sekitarnya sehingga responden merasa lebih
2011). Berdasarkan hasil penelitian yang percaya diri terhadap kondisi tubuhnya.
dilakukan kepada 41 responden didapatkan hasil Penelitian ini juga didukung oleh teori yang
bahwa sebagian besar responden memperoleh menyatakan bahwa perubahan dalam penampilan,
dukungan terbanyak yaitu dari domain psikologi struktur atau fungsi tubuh seseorang memerlukan
dalam kategori positif berjumlah 26 responden penyesuaian citra tubuh. Persepsi individu terhadap
(63,4%). Hal ini dikarenakan dukungan sosial perubahan dan kepentingan bentuk tubuh relatif akan
yang diperoleh dari orang-orang sekitar seperti mempengaruhi kehilangan fungsi yang signifikan
dari keluarga yaitu orang tua, suami dan anak yang atau perubahan dalam penampilan, perubahan dalam
selalu menemani pasien saat melakukan kontrol penampilan tubuh seperti tindakan mastektomi dapat
ulang, dan juga membantu merawat pasien selama mempengaruhi citra tubuh (Potter & Perry, 2010).
dirawat dirumah sakit. Sebagian besar responden Lama post mastektomi yang telah dijalani oleh
juga memperoleh dukungan terbanyak yaitu dari sebagian besar responden yang mempunyai citra
domain material dalam kategori negatif berjumlah tubuh negatif yaitu ≤ 6 bulan. Lama post mastektomi
26 responden (63,4%). Hal ini disebabkan karena dapat memepengaruhi citra tubuh seseorang karena
kurangnya bantuan secara finansial yang diterima menurut teori Kubler-Ross (dalam Potter dan Perry,
oleh responden terutama bantuan dari keluarga 2009), masa berduka seseorang terhadap kehilangan
seperti dari mertua, dari saudara dan teman-teman mencapai puncaknya yaitu sekitar 4 bulan dan
untuk membiayai keperluan pasien selama menurun sekitar 6 bulan.
menjalani pengobatan kanker payudara.
Kebanyakan pasien mengatakan untuk pengobatan 2. Analisa Bivariat
selama dirawat di rumah sakit hanya diperoleh Hubungan Dukungan Sosial dengan Citra Tubuh
dari bantuan asuransi kesehatan dari pemerintah. Pasien Kanker Payudara Post Op Mastektomi
Hasil penelitian yang telah dilakukan tentang
g. Citra Tubuh hubungan dukungan sosial dengan citra tubuh
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden kanker payudara post op mastektomi

63
Rika Tri Puspita, Nurul Huda, Safri, Hubungan Dukungan Sosial dengan Citra Tubuh Pasien Kanker Payudara
Post Op Mastektomi

yang berobat di poli onkologi RSUD Arifin Achmad Dukungan sosial yang diperoleh juga berdampak
pekanbaru didapatkan hasil bahwa dari 41 responden, terhadap perilaku dan persepsi seseorang terhadap citra
didapatkan sebanyak 15 responden (71,4%) dengan tubuh. Pernyataan ini diperkuat oleh teori Maas dkk
dukungan sosial positif dan memiliki citra tubuh yang (2014), menyatakan bahwa dukungan sosial dapat
positif, persentase ini lebih rendah dibandingkan mempengaruhi terjadinya peningkatan citra tubuh. Hal
dengan responden yang memperoleh dukungan sosial ini didasarkan pada keyakinan bahwa dengan adanya
negatif dan memiliki citra tubuh negatif yaitu yang keterlibatan ataupun penerimaan dari orang-orang
berjumlah 16 responden (80,0%). terdekat akan membantu dalam proses reintegrasi
Berdasarkan hasil uji statistik chi-square seseorang (proses penerimaan individu terhadap
diperoleh p value yaitu sebesar 0,003 berarti p value perubahan yang terjadi pada tubuhnya), sehingga
< α (0,05). Hal ini berarti Ho ditolak dan dapat dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dapat membantu individu dalam menerima penampilan
dukungan sosial dengan citra tubuh pasien kanker tubuhnya yang baru.
payudara post op mastektomi. Penelitian Tasripiyah Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
(2012) juga mendapatkan hubungan yang bermakna kepada responden didapatkan hampir setengah
antara dukungan sosial dengan body image pasien dari responden memiliki dukungan sosial negatif
kanker payudara post mastektomi di poli bedah yaitu 48,8%. Hal ini disebabkan karena rendahnya
onkologi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. dukungan sosial pada domain material yang
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian diperoleh oleh responden. Pada domain material
Sriwahyuningsih, Darianis dan Askar (2012), didapatkan bahwa sebagian besar yaitu sebanyak
terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan 63,4% responden mempersepsikan bahwa
keluarga dengan citra tubuh responden kanker dukungan sosial yang dimiliknya adalah negatif.
payudara post operasi mastektomi. Sedangkan untuk dukungan sosial positif lebih
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian dari setengah yaitu sebanyak 51,2 % responden
Dyanna (2015), terdapat hubungan antara dukungan memiliki dukungan sosial positif, hal ini
keluarga terhadap mekanisme koping pasien post disebabkan karena tingginya dukungan sosial pada
operasi mastektomi. Tindakan mastektomi yang domain psikologi yang diperoleh oleh responden.
dilakukan pada pasien kanker payudara dapat Pada domain psikologi didapatkan sebagian besar
menimbulkan gangguan fisik, psikologis, psikososial yaitu sebesar 63,4% responden mempersepsikan
maupun seksual, sehingga pasien yang telah dukungan sosial yang dimiliknya adalah positif.
dilakukan tindakan mastektomi sangat Peneliti berasumsi, responden dengan citra tubuh
membutuhkan dukungan sosial dari orang-orang negatif dan yang memiliki dukungan sosial negatif
terdekatnya. Pada pasien kanker payudara dukungan mungkin dapat disebabkan karena responden merasa
sosial yang diperoleh dapat meningkatkan semangat dukungan sosial yang diterimanya sangat minim yang
hidup sehingga pasien dapat melaksanakan aktifitas menyebabkan responden merasa bahwa dirinya tidak
sehari- hari dengan rasa percaya diri dan tanpa diperhatikan, tidak diperdulikan dan merasa terabaikan.
disertai rasa malu akibat perubahan fisik yang terjadi Hal ini dapat terlihat dari kurangnya perhatian yang
pada dirinya. Tindakan mastektomi yang dilakukan diterima responden selama menjalani proses
pada pasien kanker payudara dapat menimbulkan pengobatan seperti kurangnya perhatian dari keluarga
gangguan fisik, psikologis, psikososial maupun terhadap jadwal kontrol responden yang menyebabkan
seksual, sehingga pasien yang telah dilakukan responden mengalami harga diri rendah dan merasa
tindakan mastektomi sangat membutuhkan tidak percaya diri terhadap dirinya. Pada responden
dukungan sosial. Dukungan sosial yang diterima dengan citra tubuh positif dan dukungan sosial positif
oleh individu dapat meningkatkan rasa percaya diri mungkin dapat disebabkan karena responden merasa
individu tersebut dan lebih memandang puas dengan dukungan sosial yang diterimanya yang
kehidupannya secara lebih optimis dibandingkan menyebabkan responden merasa dihargai, dicintai dan
dengan individu yang mempunyai dukungan sosial diperhatikan oleh orang-orang disekitanya. Hal ini
negatif (Nurmalasari, 2007). terlihat dari

64
Jurnal Ners Indonesia, Vol.8 No.1, September 2017

keikutsertaan keluarga seperti orang tua, suami penelitian ini dapat menjadi masukan untuk
dan anak ataupun orang-orang terdekat yang ikut perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
menemani responden selama dirawat dirumah berupa pendidikan kesehatan kepada keluarga
sakit ataupun saat menjalani kontrol di rumah dan orang -orang terdekat pasien tentang
sakit, sehingga walaupun responden merasakan pentingnya memberikan dukungan sosial kepada
kesedihan karena kehilangan payudaranya, akan pasien kanker payudara post op mastektomi.
tetapi dengan adanya perhatian dan kepedulian 3. Bagi pasien
dari keluarga membuat responden merasa lebih Bagi pasien, diharapkan penelitian ini dapat
percaya diri terhadap dirinya. Hal ini terlihat dari merubah sikap dan persepsi pasien menjadi lebih
sikap responden yang tidak terlalu berfokus positif sehingga dapat menjalani kehidupan
terhadap perubahan fisik yang dialaminya. Ketika sehari-hari dengan lebih baik dan percaya diri.
peneliti bertanya terkait perasaannya sekarang 4. Bagi peneliti berikutnya
tentang perubahan fisik yang dialami, responden Bagi peneliti berikutnya diharapkan penelitian
mengatakan bahwa ini adalah takdir yang harus ini dapat menjadi sumber informasi dan
dijalani dan harus diterima oleh responden. pengetahuan terkait dukungan sosial terhadap
pasien kanker payudara post op mastektomi dan
SIMPULAN juga dapat mengembangkan hasil penelitian ini
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan lebih dalam lagi tentang faktor-faktor
karakteristik responden terbanyak berada pada lain yang dapat mempengaruhi citra tubuh
usia dewasa madya (41-60 tahun) berjumlah 30 pasien kanker payudara post op mastektomi.
orang (73,2%), tingkat pendidikan responden
terbanyak adalah SMA berjumlah 13 orang DAFTAR PUSTAKA
(31,7%), status pernikahan responden terbanyak Alicikus, Z. A., dkk. (2009). Psychosexual
yaitu menikah berjumlah 34 orang (82,9%), jenis and body image aspects of quality of
pekerjaan responden terbanyak sebagai ibu rumah life in turkish breast cancer patients: a
tangga berjumlah 33 orang (80,5%), lama post comparison of breast conserving treatment and
operasi mastektomi responden terbanyak yaitu ≤ 6 mastectomy. ResearchGate. Diperoleh
bulan berjumlah 21 orang (51,2%). Responden tanggal 2 Februari 2017 dari https://www.
yang memiliki dukungan sosial positif berjumlah researchgate.net/publicati o n / 2 6 6 4 9 7 3 7 _
21 orang (51,2%), reponden yang memiliki citra Psychosexual_and_body _image_aspects_of_
tubuh negatif berjumlah 22 orang (53,7%). quality_of_life_in_ Tu r k i s h _ b r e a s t _
Hasil uji statistik chi-square menunjukkan p cancer_patients_A_co mparison_of_breast_
value= 0,003 artinya p value < α (0,05), yang conserving_treatm ent_and_mastectomy
artinya terdapat hubungan yang signifikan antara American Cancer Society. (2012). Breast cancer
dukungan sosial dengan citra tubuh pasien kanker facts and figures 2011-2012. D i p e r o l e h
payudara post op mastektomi. tanggal 6 Juli 2017 dari http://www.cancer.
org/acs/groups/cont ent/@nho/document/
SARAN f861009final9080 9 pdf.
1. Manfaat bagi perkembangan Ilmu Keperawatan Astana, M. (2009). Bersahabat dengan kanker.
Bagi ilmu keperawatan, diharapkan penelitian Yogyakarta: Araska
ini dapat memberikan informasi bagi ilmu Denewer, A., Farouk, O., Mostafa, W., & Elshamy, A.
keperawatan bahwa dengan adanya dukungan (2011). Social support and hope among egyptian
sosial dari keluarga dan orang-orang terdekat women with breast cancer after mastectomy.
pasien dapat meningkatkan citra tubuh pasien Journal of US National Library of Medicine.
kanker payudara post op mastektomi. (Vol. 5). Diperoleh tanggal 25 Maret 2017 dari
2. Tenaga keperawatan https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/arti cles/
Bagi tenaga keperawatan, diharapkan hasil PMC3117623/

65
Rika Tri Puspita, Nurul Huda, Safri, Hubungan Dukungan Sosial dengan Citra Tubuh Pasien Kanker Payudara
Post Op Mastektomi

Dynna, L. (2015). Hubungan dukungan keluarga Harsanto, E., Kusumawati, I., & Yunike. (2011).
terhadap mekanisme koping pasien post Pengalaman pasien kanker payudara yang
operasi mastektomi. JOM Program Studi Ilmu menjalani perawatan di RSUP Dr. MOH. Hoesin
Keperawatan Universitas Riau. (Vol. 2, No.1). Palembang tahun 2010. Jurnal Kesehatan
Diperoleh tanggal 5 Juli 2017 dari https:// Politeknik Kesehatan Palembang. (Vol 1, No.7).
jom.unri.ac.id/index.php/JOMP SIK/article/ Diperoleh tanggal 26 februari 2017 dari
view/8344 https://ekaharsanto.files.wordpress.com
Endiyono., & Herdiana, W. (2016). Hubungan /2013/11/eka- kanker.pdf
dukungan spritualitas dan dukungan sosial Hartati, A. S. (2008). Konsep diri dan kecemasan
dengan kualitas hidup pasien kanker payudara di wanita penderita kanker payudara dipoli
RSUD Prof. Dr Margono Seokarjo Purwokerto. Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Jurnal Imiah Ilmu-Ilmu Kesehatan. (Vol. Malik Medan. Universitas of Sumatra
14, No. 2). Diperoleh tanggal 19 Juli 2017 dari Utara. Diperoleh tanggal 7 juli 2017 dari http://
http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.p hp/ repository.usu.ac.id/handle/1234 56789/14258
medisains/article/view/1051 Haslinda., Kadrianti, E., & Suarnianti. (2013). Faktor
Fairbrother, N. (2011). Social support. BC’s Mental risiko kejadian kanker payudara di RSUP Dr.
health and Addictions Journal. (Vol. 6, No. Wahidin Sudirohusodo Makassar. (Vol. 2,
4). Diperoleh tanggal 1 Februari 2017 dari No.1). Diperoleh tanggal 19 Juli 2017 d a r i
http://www.heretohelp.bc.ca/sites/defa u l t / http://perpus.org/doc/3s-faktor-risiko-kejadian-
files/images/visions-ss.pdf kanker-payudara- d.html
Farrell, M., & Indrati, R., Henry, S., Djoko, H. (2005). Faktor-
Dempse faktor risiko yang berpengaruh t e r h a d a p
y, J. (201 kejadian kanker payudara wanita. Diperoleh
3). tanggal 19 Juli 2017 dari http://eprints.undip.
Smeltzer & Bare’s textbook of medical surgical ac.id/14998/.
nursing . Vol. 2. Philadelphia: Lippincott Williams Instalasi Bedah Sentral RSUD Arifin Achmad.
& Wilkins Wolters Kluwer Guntari & Suariyani. (2017). Data mastektomi. Pekanbaru: RSUD
(2016) . Gambaran fisik dan psikologis penderita Arifin Achmad
kanker payudara post mastektomi di RSUP Keliat, B. A., Helena, N., & Farida, P. (2007).
Sanglah denpasar tahunn 2014. Universitas Manajemen keperawatan psikososial dan
Udayana. (Vol 3, No. 1). Diperoleh tanggal 27 kader kesehatan jiwa. Jakarta:EGC
juni 2017 dari Kumar,V., Cotran, R. S., & Robbins, S. L. (2013).
http://download.portalgaruda.org/articl Buku ajar patologi robbins. (Ed.7, Vol. 2).
e.php?article=457354&val=913&title= G A M B Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC
ARAN%20FISIK%20DAN%20PSI Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyde,S.
K O L O G I S % 2 0 P E N D E R I TA % 2 0 J. (2010). Fundamental of nursing: Consepts,
KANKER%20PAYUDARA%20POST %20 process, and practice. (Ed. 7). Jakarta:
MASTEKTOMI%20DI%20RSUP %20 Penerbit buku kedokteran EGC
SANGLAH%20DENPASAR%20 TAHUN%20 Kemenkes RI. (2015). Situasi penyakit kanker.
2014. Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan
Harnilawati. (2013). Konsep dan Republik Indonesia
proses perawatan keluarga. Sulawesi Maas, M. L., Buckwalter, K. P., Hardy, M. D.,
Selatan: P u s t a k a S a l a m . D i p e r o l e h Reimer, T. T., Titler, M. G., & Specht, J. P.
tanggal 4 M a r e t 2 0 1 7 d a r i h t t p s : / / (2014). Buku asuhan keperawatan geriatrik:
books.google.co.id/books?id= diagnose NANDA, kriteria hasil N O C , &
Ta 3GAwAAQBAJ&pg=PA26&dq=psiko intervensi NIC. Jakarta: EGC. Penerbit Buku
logi+kesehatan+dukungan+sosial&hl= e n & s Kedokteran
a=X&ved=0ahUKEwj89t6G2vS Mardiana, L. (2007). Kanker pada wanita
AhUUTI8KHZD9AaM4FBDoAQgeM
AE#v=onepage&q=psikologi%20kes e
hatan%20dukungan%20sosial&f=false
Jurnal Ners Indonesia, Vol.8 No.1, September 2017
; Pencegahan dan Pengobat Sari, Q. N. R. (2012). Dukungan sosial pada penderita
an kanker payudara dimasa dewasa tengah. Jurnal
dengan Tanaman Obat. Cetakan V. Jakarta: Gunadarma University. Diperoleh tanggal 30
Panebar Swadaya. April 2017 dari Library.gunadarma.ac.id/
Nasir, A., &Muhith, A. (2011). Dasar-dasar repository/view/15186/dukungan-sosial-pada-
keperawatan jiwa: pengantar dan teori. penderita-kanker-payudara-di-masa-dewasa-
Jakarta: Salemba Medika. tengah.html/
Notoatmodjo, S. (2010). Metode ilmu pengetahuan Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2011). Health
dalam metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta: psychology : Biopsychosocial interactions. (7th
PT Rineka Cipta. ed ). United States of American : John Wiley
N u r m a l a s a r i , Y. ( 2 0 1 5 ) . H u b u n g a n & Sonc, Inc. Diperoleh tanggal 3 Maret 2017
dukungan sosial dengan harga diri pada remaja dari http://whitemyth.com/sites/ default/files
penderita penyakit lupus. Jurnal Gunadarma /downloads/UniDocs/Health%20
University. (Vol 8, No.1). Diperoleh tanggal Psych ology%20%20Biopsychosocial%20
30 Int eractions%207E%20(Sarafino,%20Smi
April 2017 dari http://ejournal.gunadarma. th).pdf
ac.id/index.p hp/psiko/article/view/1290 Siburian, C. H. (2012). Dukungan keluarga dan
Ozkaraman, A., Culha, I., Fadiloglu, Z. C., & harga diri pasien kanker payudara di RSUP
Alparslan, G. B. (2015). Relationships between H. Adam Malik Medan. Jurnal Keperawatan
social support and social image concerns in turkish Klinis. (Vol. 2, No.1). Diperoleh tanggal 17
women with breast cancer. ResearchGate. Juli 2017 dari https://jurnal.usu.ac.id/index.php/
Diperoleh tanggal 22 februari 2017 dari https:// jkk/ar ticle/view/201.
www.researchgate.net/publicati on/273638843 Sirait, A. M., Oemiati, R., & Indrawati, R. (2009).
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009). Buku ajar Hubungan kontrasepsi pil dengan tumor/kanker
fundamental keperawatan (dr. Adrina payudara di Indonesia. Diperoleh tanggal 6 Juli
Ferderika Nggie dan dr. Marina Albar, 2017 dari http://mki.idionline.org/index.
Penerjemah.). (Ed. 7). Jakarta:EGC. php/index.php?uPage=mki.mki_dl&smod=mki
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010). Buku ajar &sp=public&key=MTYxLTIz.
fundamental keperawatan. (Ed. 7) Jakarta:EGC. Sriwahyuningsih., Dahrianis., & Askar, M. (2012).
Pierce, G. R., Lakey, B., Sarason, I.G., & Sarason, Faktor yang berhubungan dengan gangguan citra
B. R. (1997). Sourcebook of social support and tubuh (body image) pada pasien post operasi
personality W a s h i n g t o n : Springer mastektomi di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo
Science+Business Media, LLC. Diperoleh Makassar. (Vol 1, No.3). Diperoleh tanggal 13
tanggal 22 Maret 2017 dari Maret 2017 dari http://www.
https://books.google.co.id/books?id=T academia.edu/11063796/F AKTOR_YANG_
QryBwAAQBAJ&pg=PA362&dq=Pie BERHUBUNGAN_DENGAN_GANGGUAN_
rce+(1997)+social+support+positive+s CITRA_TUBUH_BODY_IMAGE_PADA_
upportand+negative+support&hl=en&s a = X & PASIEN_POST
ved=0ahUKEwinwbKgqrSAhUE Tasripiyah, A. S., Prawesti, A., & Rahayu, U.
RY 8 K H e B W D f I Q 6 A E I G z A A # v = (2012). Hubungan koping dan dukungan sosial
o n epage&q=Pierce%20(1997)%20social %20 dengan body image pasien kanker payudara post
support%20positive%20supportan d%20 op mastektomi di poli bedah onkologi RSHS
negative%20support&f=false Bandung. Student e -journals . (Vol.1, No. 1).
Rasjidi, I. (2009). Deteksi dini dan pencegahan Diperoleh tanggal 1 Februari 2017 dari http://
kanker pada wanita. Jakarta: Sagung Seto. jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/view/769
Rasjidi, I. (2010). Epidemiologi Kanker pada Taris, E., & Suyatno. (2014). Bedah onkologi
Wanita. Jakarta: Sagung Seto. diagnosis dan terapi. Jakarta: Sagung Seto
Rekam Medik RSUD Arifin Achmad. (2017). Wahyuni, T. (2015). Hubungan antara
Prevelensi kanker payudara. Pekanbaru: frekuensi kemoterapi dengan kualitas hidup
RSUD Arifin Achmad perempuan dengan kanker payudara yang
Sari, Z. P. (2015). Hubungan citra tubuh dengan menjalani kemoterapi RSUD. A.M Parikesit
kualitas hidup pasien post op mastektomi. Tenggarong. Jurnal Ilmu Kesehatan. (Vol. 3,
Skripsi. Universita Riau. Pekanbaru No. 2). Diperoleh pada tanggal 19 Juli 2017
dari http://ojs. stikesmuda.ac.id/index.php/il
mukesehatan/ article/download/13/31.
Widiawaty, N. (2011). Hubungan tingkat pendidikan kanker payudara dengan kejadian kanker payudara
di Borokulon Banyuurip Purworejo. Jurnal
formal dan tingkat pengetahuan wanita tentang
Komunikasi Kesehatan (Edisi 3) P3M Akbid
Purworejo. Vol. 2, No. 02). Diperoleh tanggal 17
juli 2017 dari http://e-journal.akbid-
purworejo.ac.id/index.php/jkk3/article/view/57
WHO. (2013). Latest world cancer statistics Global
cancer burden rises to 14.1 million new cases in
2012: Marked increase in breast cancers must be
addressed. Diperoleh pada tanggal 27 April 2017
dari https://www.iarc.fr/en/ media-
centre/pr/2013/pdfs/pr223_E.pdf

67

68

Anda mungkin juga menyukai