MANAJEMEN KEPERAWATAN
Timbang terima
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK I
Wielenah
Endang S
2019
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II ISI
A. Pemeran
B. Naskah Drama Timbang Terima
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
LATAR BELAKANG
Pada saat operan antar perawat, diperlukan suatu komunikasi yang jelas tentang
kebutuhan pasien, intervensi yang sudah dan yang belum dilaksanakan, serta respons
yang terjadi pada pasien. Perawat melakukan operan bersama dengan perawat lainnya
dengan cara berkeliling ke setiap pasien dan menyampaikan kondisi pasien secara
akurat di dekat pasien. Cara ini akan lebih efektif dari pada harus menghabiskan waktu
orang lain sekedar untuk membaca dokumentasi yang telah kita buat, selain itu juga
akan membantu perawat dalam menerima operan secara nyata. (Nursalam, 2011).
Ada berbagai macam model operan yaitu model tradisional dan operan disisi
tempat tidur (bedside) yang penerapannya disesuaikan dengan kondisi masing-masing
ruangan. (Achmad, 2012). Operan tradisional hanya cukup di meja perawat tanpa
mengkonfirmasi keadaan pasien secara langsung. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan
dari pasien dan perawat karena tidak ada komunikasi antara perawat dengan pasien
yang nantinya bermanfaat bagi pelayanan yang dilakukan. (Rina, 2012).
Komunikasi yang efektif dalam lingkungan perawatan kesehatan
membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan empati. Ini mencakup mengetahui
kapan harus berbicara, apa yang harus dikatakan dan bagaimana mengatakannya
serta memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk memeriksa bahwa pesan
telah diterima dengan benar. Meskipun digunakan setiap hari dalam situasi klinis,
keterampilan komunikasi perlu dipelajari, dipraktekkan dan disempurnakan oleh semua
perawat sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan jelas, singkat dan tepat dalam
lingkungan yang serba cepat dan menegangkan. Untuk itu diperlukan pendekatan
sistematik untuk memperbaiki komunikasi tersebut salah satunya dengan cara
komunikasi teknik SBAR. (Rina, 2012).
Dari hasil uraian di atas terdapat kaitannya operan terhadap komunikasi perawat
dalam melakukan kegiatan sehari-hari maupun saat menerapkan asuhan keperawatan.
Maka dari itu kelompok tertarik untuk membahas materi Operan demi memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Keperawatan disemester ganjil ditahun 2014 ini.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk mendapat
pengetahuan tentang Operan dalam melakukan Asuhan Keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian dari TIMBANG TERIMA
b. Untuk mengetahui Prosedur TIMBANG TERIMA
c. Untuk mengetahui hal-hal yang diperhatikan dalam TIMBANG TERIMA
d. Untuk mengetahui Komunikasi SBAR
e. Untuk mengetahui prosedur SBAR dalam TIMBANG TERIMA
Manfaat
Manfaat dalam penulisan makalah ini bermanfaat bagi seorang Perawat, Pasien,
Pendidikan dan Mahasiswa.
ISI
3. PP menyampaikan
timbang terima pada PP
berikutnya, hal yang perlu
disampaikan dalam
timbang terima:
a. Jumlah pasien
d. Masalah keperawatan
yang masih muncul
e. Intervensi keperawatan
yang belum dilaksanakan
(secara umum).
f. Intervensi kolaboratif
dan dependen.
Pelaksanaan
1. Kedua kelompok dinas 20 Ners KARU, PP
sudah siap (shift jaga) menit station dan PA
4. Perawat yang
melakukan timang terima
dapat melakukan
klarifikasi, tanya jawab,
dan melakukann validasi
terhadap hal-hal yang
telah ditimbang terimakan
an berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang
kurang jelas.
5. Kepala ruangan/ PP
menanyakan kebutuhan
dasar pasien
6. Penyampaian yang
jelas, singkat, dan padat.
7. Perawat yang
melaksanakan timbang
terima mengkaji secara
penuh terhadap masalah
keperawatan, kebutuhan,
dan tindakan yang telah/
belum dilaksanakan serta
hal-hal penting lainnya
selama masa perawatan.
Nurse Station:
Bedside
Nurse Station
Nurse Station
E. Renstra Operan
a. Pelaksanaan Operan
Hari/ tanggal :
Pukul :
Topik :
Tempat :
b. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
c. Media
1. Status klien
2. Buku Operan
3. Alat tulis
4. Sarana dan prasarana perawatan
d. Pengorganisasian
Kepala ruangan :
Perawat primer (pagi) :
Perawat primer (sore) :
Perawat associate (pagi) :
Perawat associate (sore) :
Perawat associate (malam) :
Perawat associate (libur) :
Pembimbing/ supervisor :
e. Uraian kegiatan
1. Prolog
Pada hari....... jam....... seluruh perawat ( PP dan PA) shift pagi dan sore serta kepala
ruangan berkumpul di nurse station untuk melakukan operan.
Kepela ruangan memimpin dan membuka acara yang didahului dengan doa dan
kemudian mempersilahkan PP dinas pagi untuk melaporkan keadaan dan
perkembangan pasien selama bertugas kepada PP yang akan berdinas selanjutnya
(sore). PP dan PA shift sore memberikan klarifikasi keluhan, intervensi keperawatan
yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum), intervensi kolaboratif dan
dependen, rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang dll), hal yang belum jelas atas laporan yang telah disampaikan.
Setelah melakukan timbang terima di nurse station berupa laporan tertulis dan lisan,
kemudian diteruskan di ruang perawatan pasien
4. Epilog
Kembali ke nurse station. Diskusi tentang keadaan pasien yang bersifat rahasia.
Setelah proses operan selesai dilakukan, maka kedua PP menandatangani laporan
operan dengan diketahui oleh kepala ruangan.
f. Evaluasi
1. Struktur (input)
Pada operan, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain: catatan
timbang terima, status klien dan kelompok shift oepran. Kepala ruang selalu memimpin
kegiatan operan yang dilaksanakan pada pergantian shift, yaitu malam ke pagi dan
pagi ke sore. Kegiatan oepran pada shift sore ke malam dipimpin oleh perawat primer
yang bertugas pada saat itu.
2. Proses
Proses operan dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh seluruh perawat yang
bertugas maupun yang akan mengganti shift. Perawat primer mengoperkan ke perawat
primer berikutnya yang akan mengganti shift. Operan pertama dilakukan di nurse
station kemudian ke ruang perawatan pasien dan kembali lagi ke nurse station. Isi
operan mencakup jumlah pasien, diagnosis keperawatan, dan intervensi yang
belum/sudah dilakukan. Waktu unutuk setiap pasien tidak lebih dari lima menit saat
klarifikasi ke pasien.
3. Hasil
Operan dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat mengetahui
perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.
g. Format Operan
Nama : Kamar :
Pasien
Umur : Dx. :
Medis
Tanggal :
Asuhan Operan
Masalah
Keperawatan
S: S: S:
Data Fokus O: O: O:
(Subyektif & A: A: A:
Obyektif)
P: P: P:
Intervensi yang
sudah
Dilakukan
Intervensi yang
belum
Dilakukan
Perhatikan (Lab,
Obat,-
Advis Medis)
Karu: Karu:
h. Komunikasi SBAR
Komunikasi SBAR adalah komunikasi dengan menggunakan alat yang logis untuk
mengatur informasi sehingga dapat ditransfer kepada orang lain secara akurat dan
efisien. Komunikasi dengan menggunakan alat terstruktur SBAR untuk mencapai
keterampilan berfikir kritis serta menghemat waktu. (Rina, 2012)
i. Konsep SBAR
- Nyatakan masalah secara singkat: apa, kapan dimulai, dan tingkat keparahan.
2. B (background)
- Daftar pasien
- Hasil labor, dengan tanggal dan waktu pengambilan serta hasil dari tes labor sebagai
pembanding
3. A (assessment/pengkajian)
4. R (recommendation)
Recommendation merupakan apa saja hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi
masalah pasien pada saat ini.
j. SBAR Model
2. Kumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan kondisi pasien yang akan
dilaporkan
3. Pastikan diagnosa medis pasien dan prioritas masalah keperawatan yang harus
dilanjutkan
4. Baca & pahami catatan perkembangan terkini & hasil pengkajian perawat shif
sebelumnya.
SKENARIO OPERAN
A. Pemeran
Karu :
Katim :
Perawat Sift Malam:
Perawat Sift Pagi:
Pagi pukul 7.45 wib, tiba lah perawat Sift Pagi beserta Karu,
Lena : baiklah,,
Detik-detik Proses Operan pun tiba pada jam 08.00 Wib, setelah lengkap Karu, Katim
dan perawat shift pagi datang...
Karu : (melihat jam) sudah jam 08.00 nih, sudah waktunya operan sift malam
dengan shift pagi...
Endang : baik bu, mari kita mulai saja operan pagi ini
Untuk operan pagi ini ada 4 pasien.. nah dari ke empat ini ada 2 pasien baru.. di kamar
3 & 4...
- Kamar 1
- Dx: Asma
- Keadaan komposmetis
- Pernapasan cepat
A -: Pemeriksaan TTV
o TD : 130/90 mmHg
o P : 80 x/m
o R : 30 x/m
o T : 37 oC
- Diet M2
Endang : bapak ini masih sesak,, jadi terapi O2 nya tolong nanti di pantau.
Endang : operannya sudah selesai, pasti sudah lengkap semua. Nah bagi
yang dinas pagi selamat bertugas. Dan yang shift malam kalau mau pulang silahkan,
dan yang lain menyesuaikan. Dan sebelum mengakhiri hasil operan ini,, kita berdo’a
dulu menurut agama dan kepercayaan masing-masing, supaya selamat sampai tujuan,
berdo’a dimulai.. berdo’a selesai..
Perawat : Walaikumsalam..
Perawat : walaikumsalam..
Rostandi Purba, Juli. Achmad fathi. 2012. Jurnal Gaya Kepemimpinan dan Manajemen Koflik
Kepala Ruangan di Instalasi Rindu A RSUP H. Adam Malik Medan