(Discharge Planning)
Disusun Oleh :
( 1926065 )
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat berguna bagi si pembaca khususnya
di kalangan mahasiswa generasi muda harus mengerti bagaimana proses dan
adaptasi terjadi serta bagaimana proses mencegah sampai menanganinya.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan................................................................................................2
D. Manfaat..............................................................................................2
BAB II ISI......................................................................................................3
BAB IV PENUTUP.......................................................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................................12
B. Saran..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan
perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam
mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk
kembali ke lingkungannya. Discharge Planning menunjukkan beberapa
proses formal yang melibatkan team atau memiliki tanggung jawab untuk
mengatur perpindahan sekelompok orang ke kelompok lainnya
(RCP,2001).
Perawat adalah salah satu anggota team Discharge Planner, dan
sebagai discharge planner perawat mengkaji setiap pasien dengan
mengumpulkan dan menggunakan data yang berhubungan untuk
mengidentifikasi masalah aktual dan potensial, menentukan tujuan dengan
atau bersama pasien dan keluarga, memberikan tindakan khusus untuk
mengajarkan dan mengkaji secara individu dalam mempertahankan atau
memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal dan mengevaluasi
kesinambungan Asuhan Keperawatan. Hal ini merupakan usaha keras
perawat demi kepentingan pasien untuk mencegah dan meningkatkan
kondisi kesehatan pasien, dan sebagai anggota tim kesehatan, perawat
berkolaborasi dengan tim lain untuk merencanakan, melakukan tindakan,
berkoordinasi dan memfasilitasi total care dan juga membantu pasien
memperoleh tujuan utamanya dalam meningkatkan derajat kesehatannya.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah konsep tentang discharge planning dalam asuhan
keperawatan kepada pasien?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
1
Untuk mengetahui konsep tentang discharge planning dalam asuhan
keperawatan pada pasien.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian discharge planning
2. Untuk mengetahui tujuan discharge planning
3. Untuk mengetahui manfaat discharge planning
4. Untuk mengetahui prinsip discharge planning
5. Untuk mengetahui komponen discharge planning
6. Untuk mengetahui tahap-tahap discharge planning
7. Untuk mengetahui alur dan mekanisme discharge planning
8. Untuk mengetahui tindakan kepeawatan pada waktu perencanaan
pulang
9. Untuk mengetahui jenis pemulangan pasien
D. Manfaat
1. Bagi institusi
Menambah Pengetahuan referensi tentang konsep discharge
planning dalam Manajemen Keperawatan .
2. Bagi mahasiswa
Menambah pengetahuan tentang konsep discharge planning dalam
Manajemen Keperawatan agar dapat melaksanakan asuhan
keperawatan secara konprehensif pada pasien.
3. Bagi masyarakat
Menurunkan jumlah kekambuhan, penurunan kembali ke rumah
sakit, dan kunjungan ke ruangan kedaruratan yang tidak perlu kecuali
untuk beberapa diagnosa serta dapat kembantu klien untuk
memahami kebutuhan setelah perawatan dan biaya pengobatan.
2
BAB II
ISI
3
pelayanan kesehatan umum, sehingga pasien dan
keluarganya mengetahui tentang hal-hal yang perlu dihindari dan
dilakukan sehubunagan dengan kondisi penyakitnya.
4
Perawat dianggap sebagai seseorang yang memiliki
kompetensi lebih dan punya keahlian dalam melakukan pengkajian
secara akurat, mengelola dan memiliki komunikasi yang baik dan
menyadari setiap kondisi dalam masyarakat. (Harper, 1998 ).
2. Bagi Perawat :
Merasakan bahwa keahliannya di terima dan dapat di
gunakan
Menerima informasi kunci setiap waktu
Memahami perannya dalam sistem
Dapat mengembangkan ketrampilan dalam prosedur baru
Memiliki kesempatan untuk bekerja dalam setting yang
berbeda dan cara yang berbeda
Bekerja dalam suatu sistem dengan efektif
5
Sebagai bahan pendokumentasian dalam keperawatan
D. Prinsip Discharge Plannin
1. Kordinasi (saling berhubungan)
2. Interdisiplin (saling menjaga, disiplin ilmu,keterampilan
sesuai standar keperawatan)
3. Pengenalan secara dini mungkin (penjelasan tentang apa yang
kita informasi)
4. Perencanaan secara hati-hati
5. Melibatkan klien dan keluarga dalam memberikan perawatan
6
4. Terbatas mobilitas fisik
5. Keterbatasan merawat diri sendiri
6. Penurunan status kognisi/kognitif
7. Resiko terjadi cedera
8. Tunawisma
9. Fakir miskin
10. Penyakit kronis
11. Pasien diagnosis baru
12. Penyalahgunaan zat
13. Sering keluar masuk emergency
E. Komponen Discharge Planning
1. Jadwal kontrol dan menjelaskan pentingnya melakukan kontrol.
2. Perawatan di rumah
Meliputi pemberian pengajaran atau pendidikan kesehatan (health
education) mengenai : diet, mobilisasi, waktu kontrol dan tempat
kontrol. Pemberian pembelajaran disesuaikan dengan
tingkat pemahaman pasien dan keluarga. mengenai perawatan
selama pasien di rumah nanti.
3. Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnya
Pada pasien yang akan pulang dijelaskan obat-obatan yang masih
diminum, dosis, cara pemberian, dan waktu yang tepat minum obat.
4. Obat-obatan yang dihentikan
Meskipun ada obat-obatan yang tidak diminum lagi oleh pasien,
obat- obatan tersebut tetap dibawakan ke pasien.
5. Hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dan hasil pemeriksaan selama
MRS dibawakan ke pasien waktu pulang
6. Surat-surat seperti : surat keterangan sakit, surat kontrol dan lain-lain.
F. Tahap-tahap Discharge Planning
1. Pengkajian
7
Pengkajian mencakup pengumpulan dan pengorganisasian data
tentang klien. Ketika melakukan pengkajian kepada klien, keluarga
merupakan bagian dari unit perawatan. Klien dan keluarga harus aktif
dilibatkan dalam proses discharge agar transisi dari rumah sakit ke
rumah dapat efektif. Elemen penting dari pengkajian discharge
planning adalah :
Data kesehatan
Data pribadi
Pemberi perawatan
Lingkungan
Keuangan dan pelayanan yang dapat mendukung
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan didasarkan pada pengkajian discharge
planning, dikembangkan untuk mengetahui kebutuhan klien dan
keluarga. Keluarga sebagai unit perawatan memberi dampak terhadap
anggota keluarga yang membutuhkan perawatan. Keluarga penting
untuk menentukan apakah masalah tersebut aktual atau potensial.
3. Perencanaaan : Hasil yang diharapkan
Menurut Luverne & Barbara (1988), perencanaan pemulangan pasien
membutuhkan identifikasi kebutuhan spesifik klien. Kelompok
perawat berfokus pada kebutuhan rencana pengajaran yang baik
untuk persiapan pulang klien, yang disingkat dengan METHOD,
yaitu:
Medication (obat)
Pasien sebaiknya mengetahui obat yang harus dilanjutkan
setelah pulang.
Environment (Lingkungan)
Lingkungan tempat klien akan pulang dari rumah sakit
sebaiknya aman. Pasien juga sebaiknya memiliki fasilitas
pelayanan yang dibutuhkan untuk kontinuitas perawatannya.
Treatrment (pengobatan)
8
Perawat harus memastikan bahwa pengobatan dapat berlanjut
setelah klien pulang, yang dilakukan oleh klien atau anggota
keluarga. Jika hal ini tidak memungkinkan, perencanaan harus
dibuat sehingga seseorang dapat berkunjung ke rumah untuk
memberikan keterampilan perawatan.
Health Teaching (Pengajaran Kesehatan)
Klien yang akan pulang sebaiknya diberitahu bagaimana
mempertahankan kesehatan. Termasuk tanda dan gejala yang
mengindikasikan kebutuhan pearwatan kesehatan tambahan.
Outpatient referral
Klien sebaiknya mengenal pelayanan dari rumah sakit atau
agen komunitas lain yang dapat meningkatan perawatan yang
kontinu.
Diet
Klien sebaiknya diberitahu tentang pembatasan pada dietnya.
Ia sebaiknya mampu memilih diet yang sesuai untuk dirinya.
4. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan rencana pengajaran dan referral.
Seluruh pengajaran yang diberikan harus didokumentasikan pada
catatan perawat dan ringkasan pulang (Discharge summary). Instruksi
tertulis diberikan kepada klien. Demonstrasi ulang menjadi harus
memuaskan. Klien dan pemberi perawatan harus memiliki
keterbukaan dan melakukannya dengan alat yang akan digunakan di
rumah.
Penyerahan homecare dibuat sebelum klien pulang. Informasi
tentang klien dan perawatannya diberikan kepada agen tersebut.
Seperti informasi tentang jenis pembedahan, pengobatan (termasuk
kebutuhan terapi cairan IV di rumah), status fisik dan mental klien,
faktor sosial yang penting (misalnya kurangnya pemberi perawatan,
atau tidak ada pemberi perawatan) dan kebutuhan yang diharapkan
oleh klien. Transportasi harus tersedia pada saat ini
5. Evaluasi
9
Evaluasi terhadap discharge planning adalah penting dalam
membuat kerja proses discharge planning. Perencanaan dan
penyerahan harus diteliti dengan cermat untuk menjamin kualitas dan
pelayanan yang sesuai. Evaluasi berjalan terus-menerus dan
membutuhkan revisi dan juga perubahan.
Evaluasi lanjut dari proses pemulangan biasanya dilakukan seminggu
setelah klien berada di rumah. Ini dapat dilakukan melalui telepon,
kuisioner atau kunjungan rumah (homevisit). Keberhasilan program
rencana pemulangan tergantung pada enam variabel :
Derajat penyakit
Hasil yang diharapkan dari perawatan
Durasi perawatan yang dibutuhkan
Jenis-jenis pelayanan yang diperlukan
Komplikasi tambahan
Ketersediaan sumber-sumber
10
Conditinal discharge (pulang sementara atau cuti),
keadaan pulang ini
dilakukan apabila kondisi pasien bagus tidak terdapat kompilikas
i. Pasien untuk sementara dirawat di rumah namun harus ada
pengawasan dari pihak rumah sakit atau Puskesmas terdekat.
Absolute discharge (pulang mutlak atau selmanya) cara ini
merupakan akhir dari hubungan pasien dengan rumah sakit. Namun
apabila pasien perlu dirawat kembali maka prosedur perawatan dapat
dilakukan kembali.
Judical discharge (pulang paksa) kondisi ini
pasien diperbolehkan pulang walaupun kondisi kesehatan tidak
memungkinkan untuk pulang, tetapi
pasien harus dipantau dengan melakukan kerjsama dengan peraw
at puskesmas terdekat.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Discharge planning adalah komponen sistem perawatan
berkelanjutan sebagai perencanaan kepulangan pasien dan memberikan
informasi kepada pasien dan keluarganya yang dituliskan
untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain didalam
atau diluar suatu agen pelayanan kesehatan umum, sehingga pasien dan
keluarganya mengetahui tentang hal-hal yang perlu dihindari dan
dilakukan sehubunagan dengan kondisi penyakitnya.
Tujuan utama discharge planning adalah membantu klien dan
keluarga untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Sedangkan,
manfaat discarge planning bagi pasien diantaranya dapat menurunkan
jumlah kekambuhan, penurunan kembali ke rumah sakit, dan kunjungan
ke ruangan kedaruratan yang tidak perlu kecuali untuk beberapa diagnosa
serta dapat kembantu klien untuk memahami kebutuhan setelah perawatan
dan biaya pengobatan.
Tahap-tahap discharge planning pada dasarnya sama dengan tahap-
tahap dalam asuhan keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.
B. Saran
1. Bagi Institusi
Diharapkan institusi dapat melaksanakan tahap-tahap discharge
planning alam memberikan suhan keperawatan pada
pasien secara tepat.
2. Bagi mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang tata
cara pelaksanaan discarge planning dalam memberikan suhan
keperawatan pada pasien secara tepat.
12
3. Bagi masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat memahami tujuan dan manfaat
dari discharge planning.
13
DAFTAR PUSTAKA
14