“ DISCHARGE PLANNING “
Disusun Oleh :
Ade Muslihawati
Andromeda Fachrurruzi
Dwi Setyaningsih
Febbri Dona
Lenny
Ritta
Zaldy Kurniawan
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kehadirat Tuhan atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah
dilimpahkan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen
Keperawatan tentang “Discharge Planning”.
Dalam kesempatan ini Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing
mata kuliah Manajemen Keperawatan, yang telah membantu mengarahkan dan memberi
batasan dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna,
sehingga diharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun, agar dapat
memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan
pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses
penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa
siap untuk kembali ke lingkungannya. Discharge Planningmenunjukkan beberapa proses
formal yang melibatkan team atau memiliki tanggung jawab untuk mengatur perpindahan
sekelompok orang ke kelompok lainnya (RCP,2001).
Perawat adalah salah satu anggota team Discharge Planner, dan sebagaidischarge
planner perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan menggunakan data yang
berhubungan untuk mengidentifikasi masalah aktual dan potensial, menentukan tujuan
dengan atau bersama pasien dan keluarga, memberikan tindakan khusus untuk mengajarkan
dan mengkaji secara individu dalam mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi
pasien secara optimal dan mengevaluasi kesinambungan Asuhan Keperawatan. Hal ini
merupakan usaha keras perawat demi kepentingan pasien untuk mencegah dan meningkatkan
kondisi kesehatan pasien, dan sebagai anggota tim kesehatan, perawat berkolaborasi dengan
tim lain untuk merencanakan, melakukan tindakan, berkoordinasi dan memfasilitasitotal
care dan juga membantu pasien memperoleh tujuan utamanya dalam meningkatkan derajat
kesehatannya.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Bagi institusi
Menambah referensi tentang konsep discharge planning dalam ManajemenKeperawatan
agar dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara konprehensif pada pasien.
2. Bagi mahasiswa
Menambah pengetahuan tentang konsep dischargeplanning dalam Manajemen
Keperawatan agar dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara konprehensif pada
pasien.
3. Bagi masyarakat
Menurunkan jumlah kekambuhan, penurunan kembali ke rumah sakit, dan kunjungan ke
ruangan kedaruratan yang tidak perlu kecuali untuk beberapa diagnosa serta dapat
kembantu klien untuk memahami kebutuhan setelah perawatan dan biaya pengobatan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan didasarkan pada pengkajian discharge planning, dikembangkan
untuk mengetahui kebutuhan klien dan keluarga. Keluarga sebagai unit perawatan memberi
dampak terhadap anggota keluarga yang membutuhkan perawatan. Keluarga penting untuk
menentukan apakah masalah tersebut aktual atau potensial.
Tindakan perawatan yang diberikan pada waktu perencanaan pulang yaitu meliputi :
a. Pendidikan (edukasi, redukasi, reorientasi) pendidikan kesehatan diharapkan bisa
mengurangi angka kambuh dan meningkatkan pengetauan pasien.
b. Program pulang bertahap
Bertujuan untuk melatih pasien kembali kelingkungan keluarga dan masyarakat antara lain
apa yang harus dilakukan pasien di rumah sakit, apa yang harus dilakukan keluarga.
c. Rujukan
Integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara
perawatan community dengan rumah sakit sehingga
dapat mengetahui perkembangan pasien dirumah.
3.1 Kesimpulan
Discharge planning adalah komponen sistem perawatan berkelanjutan sebagai
perencanaan kepulangan pasien dan memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya
yang dituliskan untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain didalam atau
diluar suatu agen pelayanan kesehatan umum, sehingga pasien dan
keluarganya mengetahui tentang hal-hal yang perlu dihindari dan dilakukan sehubunagan
dengan kondisi penyakitnya.
Tujuan utama discharge planning adalah membantu klien dan keluarga untuk mencapai
tingkat kesehatan yang optimal. Sedangkan, manfaat discarge planning bagi pasien
diantaranya dapat menurunkan jumlah kekambuhan, penurunan kembali ke rumah sakit, dan
kunjungan ke ruangan kedaruratan yang tidak perlu kecuali untuk beberapa diagnosa serta
dapat kembantu klien untuk memahami kebutuhan setelah perawatan dan biaya pengobatan.
Tahap-tahap discharge planning pada dasarnya sama dengan tahap-tahap dalam asuhan
keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
3.2 Saran
1. Bagi institusi
Diharapkan institusi dapat melaksanakan tahap-tahap discharge planning dalammemberikan
suhan keperawatan pada pasien secara tepat.
2. Bagi mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang tata cara pelaksanaan discarge
planning dalam memberikan suhan keperawatan pada pasien secara tepat.
3. Bagi masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat memahami tujuan dan manfaat dari discharge planning.
DAFTAR PUSTAKA
Chesca, (1990). Perencanaan Pulang Pasien. Makalah Kuliah untuk Perawat. Jakarta.
Harper E.A. 1998. Discharge planning: An interdisciplinary method. Chicago, IL :Silverberg Press
New Brunswick Department of Health and Wellness. 2002. Job definition of a discharge planning
coordinator. Author: Fredericton, NB
Nursalam. 2002. Manajemen keperawatan Aplikasi dalam Praktik keperawatan Profesional.
Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. 2007. Manajemen keperawatan Aplikasi dalam Praktik keperawatan Profesional Edisi
2.Jakarta : Salemba Medika.