DI SUSUN OLEH :
NAMA : SITI NAHDALIA, S.Kep
NIM : 2021032097
Puji syukur kepada Allah Subhana wata’ala, atas limpahan rahmat dan
berkat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan manajemen ini tepat pada
waktunya. Kegiatan stase manajemen di ruang perawatan anak Akasia, RSU
Anutapura Palu Provinsi Sulawesi Tengah, sebagai salah satu persyaratan guna
menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Ners Universitas Widya
Nusantara. Saya menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan
baik dari segi pengetahuan maupun dari segi pengalaman. Namun dengan adanya
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga laporan ini terwujud.
Untuk itu, dengan segala hormat dan kerendahan hati kami mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan
membantu sehingga saya dapat melaksanakan seluruh kegiatan pada stase
manajemen ini. Pada kesempatan ini juga penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Discharge planning merupakan suatu bagian penting dan memiliki
pengaruh dalam sebuah pelayanan keperawatan. Pelaksanaan discharge
planning yang belum sesuai dan belum optimal akan mengakibatkan
kerugian bagi pasien seperti meningkatnya angka perawatan berulang,
memperlambat penyembuhan, meningkatnya akan kembalinya pasien
kerumah sakit akibat penyakit yang sama, meningkatnya lama perawatan,
dan meningkatnya angka kematian (junaidy, 2017). Idelanya, discharge
palnning dimulai saat penerimaan pasien masuk hingga evaluasi tindakan
pada saat pasien akan pulang, untuk mengkaji kemungkinan rujukan, atau
perawatan lanjut dirumah sesuai kebutuhan (shofiana, 2014).
Asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien
dilakukan secara berkesinambungan mulai dari klien masuk sampai
dengan klien pulang. Untuk itu diperlukan adanya suatu perencanaan
klien pulang (discharge planning), yang bertujuan untuk meningkatkan
status kesehatan klien secara signifikan dan menurunkan biaya-biaya yang
diperlukan untuk rehabilitasi lanjut. Dengan adanya discharge planning,
klien dapat mempertahankan kesehatannya dan membantu klien untuk
lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan mereka sendiri (Jane Erwin,
1999).
Dari hasil observasi yang kami lakukan, Discharge planning di
ruang akasia sudah dilakukan hampir pada semua pasien yang akan
pulang tetapi belum optimal diantaranya belum terdokumentasi dengan
baik dan hanya dilakukan secara lisan. Dokumentasi discharge planning
yang ada di ruang akasia hanya meliputi penjelasan tentang penyakit yang
diderita pasien dan cara mengatasi penyakitnya jika kambuh. Dalam
melakukan discharge planning perawat tidak pernah memberikan
brosur maupun leaflet pada pasien, sehingga pasien kadang lupa
tentang penjelasan yang sudah diberikan oleh para perawat.
Dari uraian di atas menjadi latar belakang kami mahasiswa
Program Studi Ners Universitas Widya Nusantara untuk mengangkat
masalah yang perlu diselesaikan sehingga kami dapat mengaplikan ilmu
manajemen yang kami peroleh dibangku perkuliahan dan ikut memberi
kontribusi pada pihak rumah sakit terkhusus ruang perawatan anak Akasia.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan kartu kontroling terhadap pasien pulang
2. Apakah discharge planning sudah sejalan dengan proses keperawatan
sudah sejalan dengan proses keperawatan sebagai suatu metode
pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan dan
kepemimpinan dalam keperawatan diharapkan mampu melakukan dasar
pengelolaan unit pelayanan keperawatan sesuai dengan konsep dan
langkah-langkah manajemen kepemimpinan dalam keperawatan.
2. Tujuan khusus
setelah melakukan Discharge Planning mahasiswa diharapkan
mampu :
a) Mengkaji kebutuhan rencana pasien pulang
b) Membuat perencanan terhadap pasien pulang
c) Mengedukasi pasien pulang terhadap apa yang dilakukan dirumah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. IMPLEMENTASI
A. Kesimpulan
1. Mahasiswa mampu melakukan demonstrasi komunikasi efektif
(discharge planning penerimaan pasien baru dan komunikasi efektif saat
pemberian obat) terhadap pasien pulang diruang pipit RSU Anutapura
Palu
2. Perawat di ruang pipit sudah memberikan edukasi dan komunkasi efektif
yang maksimal pada pasien pulang dan komunikasi yang efektif saat
pemberian obat.
C. Saran
1. Kepala ruangan dan ketua tim
a) Kepala Ruangan dan Ketua Tim hendaknya selalu memberikan
bimbingan kepada perawat pelaksana untuk selalu memberikan
edukasi maksimal pada pasien pulang.
b) Kepala Ruangan dan Ketua Tim mengoptimalkan penerapan
discharge planning secara rutin sesuai dengan tindakan keperawatan.
c) Kepala Ruangan dan ketua tim memberikan motivasi kepada
perawat pelaksana dan lebih disiplin dalam melaksanakan tindakan
sesuai penerapan discharge planning
2. Perawat pelaksana
a) Lebih di maksimal kan tentang pemberian edukasi pada pasien
pulang
b) Meningkatkan kemampuan untuk menunjang profesionalisme
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Bull MJ. Discharge planning for older people : a review of current research.
2000;5(2):70-74.
Potter P&. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. 4th ed. Jakarta: EGC; 2005.