Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

DISCHARGE PLANING
PRAKTEK PROFESI MANAGEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG VIRTUAL RSUD DR ISKAK TULUNGAGUNG

Disusun :

ANAS BAGUS P.
ARTIKA HIKMATUL I.
BENNY HERMAWAN
DENINDAR RICHA S.
DIYAH WULANSARI
ENITA WINDI
FIRDA OKTAFIA
IZZUL FIKRI
MALFAREZA F.
NOVAN ZUHRI
RETNO SULISTIYAWATI
RIZQI EKO P.
WAHYU LAIPATUL

PROGRAM STUDI S-1KEPERAWATAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“ HUTAMA ABDI HUSADA”
TULUNGAGUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena dengan limpahan rahmat
dan ijin-Nya kami dapat menyeleseikan penyusunan Laporan Manajemen Untuk Praktek
Profesi Keeperawatan.
Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk melengkapi tugas
Manajemen pada pelaksanaan praktek profesi keperawatan Prodi S1 Ilmu Keperawatan
STIKES HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG. Selanjutnya kami
mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan dukungan semua pihak, baik materiil
maupun moril sehingga laporan ini dapat diseleiseikan.
Kami menyadari bahwa Laporan yang disusun masih jauh dari sempurna.Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan demi
kesempurnaan penyusunan Laporan selanjutnya.Semoga Laporan ini dapat berguna bagi
semua pihak baik mahasiswa atau petugas kesehatan yang memanfaatkannya.

Tulungagung, Mei 2018

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-
fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan.
(Raden dan Tafft, 1990). Perencanaan perawatan pasien selama dirawat dirumah sakit
bertujuan untuk memberikan gambaran pada pasien tentang proses yang akan dilewatinya
selama dirawat, sehingga pasien merasa lebih tenang dan tujuan yang diharapkan
tercapai.
Pelaksanaan discharge planning di ruang Flamboyan sudah berjalan mulai dari
adanya mahasiswa praktek profesi manajemen keperawatan dan dapat terus berjalan
sampai sekarang yang dilakukan oleh perawat ruangan, dan kartu discharge planning
juga sudah tersedia. Namun pelaksanaan discharge planning yang ada sampai saat ini
hanya pada perencaan pasien pulang, sedangkan pelaksanaan discharge planning untuk
perencanaan alih perawatan pasien belum didokumentasikan. Discharge planning yang
tidak berjalan dapat mengakibatkan kegagalan dalam program perencanaan perawatan
pasien di rumah sakit yang akan berpengaruh terhadap tingkat ketergantungan pasien.
Program Pendidikan Profesi Ners STIKES HUTAMA ABDI HUSADA
TULUNGAGUNG diharapkan mampu menjadi role model dalam pelaksanaan discharge
planinning di Ruang Virtual RSUD Dr. Iskak Tulungagung secara benar. Oleh karena itu
dengan adanya penerapan discharge planning, diharapkan dapat dijalakankan secara
berkelanjutan, dengan demikian dharapkan tujuan peningkatan kualitas kesehatan pasien
dapat tercapai secara optimal.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktek manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa
dan perawat di Ruang Virtual mampu menerapkan discharge planning dengan baik
dan benar.

2. Tujuan Khusus
1) Pasien dan keluarga mengetahui perkembangan kondisi penyakitnya.
2) Pasien dan keluarga mengetahui perawatan dan tindakan yang akan
dilakukan pada pasien selama di Rumah Sakit (pemberian obat, perawatan
luka, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologis).
3) Pasien dan keluarga mengetahui diit (makanan yang dilarang atau
dianjurkan dikonsumsi).
4) Pasien dan keluarga mengetahui tentang obat-obatan yang diberikan selama
dalam perawatan.
5) Pasien dan keluarga mengerti tentang aktivitas dan istirahat selama dalam
perawatan.

1.3 Manfaat
1. Bagi Klien
a. Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga dalam hal
perkembangan penyakit klien, perawatan dan tindakan yang harus dilakukan
selama dilakukan perawatan di rumah sakit
2. Bagi Perawat
a. Terjadinya pertukaran informasi antara mahasiswa
sebagai perawat dengan klien sebagai penerima pelayanan.
b. Mempermudah proses asuhan keperawatan yang
akan diberikan pada pasien.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan selama di rumah
sakit.
BAB 2
MATERI DISCHARGE PLANNING

2.1 Pengertian
Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-
fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan.
(Raden dan Tafft, 1990).

2.2 Bagian dari Discharge Planning


Menurut Rich O’Boyle (1999) Discharge Planning terdiri dari:
1. Memastiakan klien berada di lokasi yang aman setelah klien pulang
2. Memutuskan perawatan klien lanjut yang dibutuhkan, asisten yang dibutuhkan
atau peralatan spesial yang diperlukan kemudian.
3. Mengatur pelayanan keperawatan di rumah (home care)
4. Memilih tenaga kesehatan atau puskesmas terdekat yang akan memonitor
kesehatan klien dan keperluan medis lainnya setelah tiba di rumah
5. Memberi pelajaran singkat kepada keluarga yang akan menjaga klien di rumah
tentang keterampilan yang diperlukan untuk merawat klien
6. Melaksanakan rentang perawatan antara RS dengan masyarakat.

2.3 Tujuan
Menurut Jipp dan Sirass (1998) discharge planning bertujuan untuk :
1. Menyiapkan klien secara fisik, psikologis dan sosial.
2. Meningkatkan kooperatif klien dalam menerima tindakan keperawatan.
3. Membantu klien dan keluarga agar memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan
dalam mempertahankan status kesehatan klien.
4. Mempercepat proses penyembuhan
5. Lama hari rawat tidak melebihi waktu yang telah ditentukan

2.4 Komponen perencanaan tindakan keperawatan


1. Komponen perencanaan perawatan
a. Perawatan
Pemberian pendidikan kesehatan mengenai : Penyakit, prognosa, tindakan
operasi, lama perawatan setelah operasi, diet dan mobilisasi.
b. Obat-obatan
Penjelasan mengenai obat-obatan meliputi : dosis, cara pemberian, dan
waktu yang tepat untuk minum obat.
2. Rencana tindakan keperawatan selama di rumah sakit.
a Pendidikan kesehatan tentang penyakit klien.
b. Persiapan tindakan operasi
c. Program pelaksanaan tindakan operasi.
d. Perawatan klien setelah operasi
e. Diit
f. Obat-obatan yang digunakan
g. Aktivitas dan istirahat
3. Persiapan pasien pulang
1) Kontrol (tempat dan waktu kontrol)
2) Diit (makanan yang boleh atau dianjurkan dikonsumsi)
3) Obat-obatan yang dibawa pulang (dosis dan waktu pemberian)
4) Aktivitas dan istirahat
5) Perawatan diri di rumah termasuk perawatan luka.

2.5 Tindakan Keperawatan Pada Waktu Perencanaan Pulang


1. Pendidikan Kesehatan
Diharapkan bisa mengurangi angka kambuh atau komplikasi dan meningkatkan
pengetahuan pasien dan keluarga, meliputi :
a. Kontrol (waktu yang tepat)
b. Diit/nutrisi yang harus
konsumsi
c. Aktivitas, istirahat dan
kontrol
d. Perawatan diri (kebersihan
dan mandi)
2. Perawat Primer
a. Membuat rencana discharge planning
b. Membuat leaflet dan kartu discarghe planning
c. Memberikan konseling
d. Memberikan pendidikan kesehatan
e. Menyediakan format discharge planning
f. Mendokumentasikan discharge planning
g. Melaksanakan agenda discharge planning (pada awal perawatan sampai
dengan akhir perawatan).
3. Perawat Associate
Ikut membantu melaksanakan discharge planning yang telah direncanakan oleh
perawat primer.
2.6 Alur Discharge Planning

PP

Pra
discharge
planing Identifikasi pasien

Persiapan pasien :
-Kontrak waktu
-Obat
Apa yang menjadi
-Rencana kontrol
masalah
Bagaimana
perencanaan pulang

Pelaksanaan Tindakan/diskusi/demonstrasi
discharge

Evaluasi
Post pelaksanaan
discharge

Follow up

Keterangan:
Penyelesaian administrasi untuk pasien BPJS harus memenuhi kelengkapan dari jaminan
perawatan kemudian tanda tangan di kamar operasi jika selama di Rumah Sakit dilakukan
operasi, selanjutnya ke Tim pengendali BPJS. Setelah itu ke kasir ruangan untuk
mendapatkan kuitansi pembayaran. Dan yang terakhir di catat dulu dalam buku ongkos
keperawatan di Ruang Virtual RSUD Dr. Iskak Tulungagung.

2.5 Peran perawat dalam discharge planning


1. Kepala ruangan
1) Membuka acara discharge planning kepada pasien

2) Menyetujui dan menandatangani format discharge planning

2. Perawat primer

1) Membuat rencana discharge planning yang sesuai dengan kondisi klien

2) Membuat leaflet tentang penyakit besar

3) Memberikan konseling

4) Memberikan pendi dikan kesehatan

5) Menyediakan format discharge planning

6) Mendokumentasikan discharge planning

7) Melakukan agenda discharge planning (pada awal perawatan sampai akhir

perawatan).

3. Perawat associate

Ikut membantu dalam melaksanakan discharge planning yang sudah

direncanakan oleh perawat primer.


BAB 3
KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Topik : Kepulangan pasien
Hari/tanggal : Jumat / 16 Mei 2018
Waktu : 08.00 – 08.30
Tempat : 30 Menit
Pelaksana : Karu, Katim, PP, Pasien
Sasaran : Pasien Ruang Virtual

3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Enita Windy S.kep
Perawat Primer : 1. Firda Oktafia S.Kep
2. Rizky Eko P S.Kep
Perawat Associate : 1. Dyah Wulandari S.Kep
2. Artika Hikmatul S.Kep
Pembimbing : Lasman S.Kep Ners M.Kep

3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam discharge planning adalah ceramah, diskusi dan
tanya jawab.

3.4 Instrumen
1. Lembar discharge planning (terlampir)
2. leaflet tentang penyakit yang besar
3. Status klien
3.5 Mekanisme kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. PP masuk ke ruang Karu 10 menit R.Karu Karu
mengucapkan salam,
memberitahukan pada Karu
akan dilaksanakan discharge
planning, Karu kemudian
menanyakan bagaimana
persiapan PP untuk
pelaksanaan discharge
planning
2. PP sudah siap dengan PP
status klien dan format
discharge planning
3. PP menyebutkan hal-hal
yang perlu dijelaskan pada PP
klien dan keluarga.
4. Karu memeriksa Karu
kelengkapan discharge
planning.
5. Karu, PP dan PA menuju
ke ruang klien.
Pelaksanaan 1. Karu membuka acara 20 menit Bed Karu
discharge planning pasien
2. PP menyampaikan PP
kontrak waktu yang
diperlukan untuk discharge
planning. PA
3. PP dibantu PA
menjelaskan tentang :
a. Kondisi terakhir
perkembangan penyakit
klien
b. Tindakan yang
selanjutnya akan
dilakukan untuk
menyelesaikan masalah
klien (perawatan selama
pasien di Rumah Sakit,
termasuk pemberian
obat, perawatan luka,
pemeriksaan
laboratorium dan
pemeriksaan radiologis)
c. Menanyakan kembali
kepada klien dan
keluarga tentang materi
yang telah disampaikan.
4. PP mengucapkan terima
kasih dan memberikan leaflet
pada pasien
5. Pendokumentasian.

Penutup Karu memberikan pujian dan 2 menit R.Karu Karu


masukan atau saran kepada PP
dan PA
3.6 Evaluasi
1. Stuktur
a. Persiapan dilakukan saat klien masuk ruang Bougenville
b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik
c. Menyusun proposal
d. Menetapkan kasus
e. Pengorganisasian peran.
f. Penyusunan leaflet dan lembar discharge planning
g. Persiapan obat
h. Kontrak waktu dengan keluarga dan pasien

2. Proses
a. Kelancaran kegiatan
b. Peran serta perawat yang bertugas
c. Klien dan keluarga berperan aktif dalam diskusi

3. Hasil
Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga. Klien
dapat menyebutkan kembali tentang :
a. Kontrol (tempat dan waktu kontrol)
b. Diit (makanan yang boleh atau dianjurkan dikonsumsi)
c. Obat-obatan yang dibawa pulang (dosis dan waktu pemberian)
d. Aktivitas dan istirahat
e. Perawatan diri termasuk perawatan luka
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, (2002). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Salemba Medika. Jakarta.
Gillies, (1989). Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi
Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai