Anda di halaman 1dari 12

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

( INSTITUTE OF HEALTH SCIENCES )


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
Jl. Letkol Istiqlah 109 Telp. (0333) 421610, 425270 Banyuwangi Web: www.stikesbanyuwangi.ac.id
Program Studi Profesi Ners- Terakreditasi B
Nomor : 0216/LAM-PTKes/Akr/Pro/IV/2017

PROPOSAL DISCHARGE PLANNING

A. Latar Belakang
Perencanaan pulang (discharge planning) akan menghasilkan sebuah hubungan yang
terintegrasi, yaitu antara perawatan yang diterima pada waktu di rumah sakit dengan perawatan
yang akan diberikan setelah pasien pulang. Perawatan di rumah sakit akan bermakna bila
dilanjutkan dengan perawatan di rumah. Namun sampai saat ini, perencanaan pulang bagi pasien
yang dirawat di rumah sakit belum optimal dilakukan oleh perawat, dimana peran perawat
terbatas pada kegiatan rutin saja, yaitu hanya berupa informasi kontrol ulang. Di Ruang Anggrek
RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi kegiatan perencanaan pulang (discharge planning) telah
dilakukan kepada semua pasien oleh perawat yang bertugas, dimana setiap pasien yang pulang
diberi penyuluhan tentang kegiatan dan hal-hal yang penting diketahui oleh pasien sebelum
pulang tetapi belum tersedia leafleat sesuai dengan penyakit yang diderita oleh pasien sebagai
tambahan informasi. Selain itu salah satu bentuk pendidikan kesehatan pada pasien maupun
keluarga pasien selama intra perawatan seperti PKRS juga belum terlaksanakan. Discharge
planning yang dilakukan telah didokumentasikan dengan baik, berupa buku pendokumentasian
discharge planning dan kartu discharge planning yang diberikan kepada pasien.
Pasien yang memerlukan perawatan kesehatan di rumah, konseling kesehatan atau
penyuluhan tetapi tidak dibantu dalam upaya memperoleh pelayanan sebelum pemulangan sering
kembali ke ruang kedaruratan dengan masalah minor, dan seringkali diterima kembali dalam
waktu 24 jam sampai 48 jam dan kemudian pulang kembali. Perencanaan pulang sebaiknya
disiapkan sejak pasien mulai masuk rumah sakit sehingga discharge planning benar-benar akan
merupakan suatu proses yang dinamis dan menggambarkan suatu kerjasama yang erat antara tim
kesehatan, keluarga, klien serta orang yang berpengaruh bagi pasien. Tim kesehatan akan
mendapatkan kesempatan yang cukup untuk menyiapkan pasien dan keluarga melakukan
perawatan mandiri di rumah.
Untuk itu mahasiswa Profesi Ners Angkatan IX STIKes Banyuwangi akan mengadakan
kegiatan discharge planning pada pasien yang dirawat di Ruang Anggrek RS Nahdlatul Ulama
Banyuwangi, penyedian leaflet dan flipchart berdasarkan 5 kasus terbanyak di ruangan untuk
meningkatkan kualitas pelaksanaan discharge planning yang telah ada.

B. Tujuan
1. Tujuan umum :
Setelah dilaksanakan praktik manajemen keperawatan mahasiswa diharapkan
mampu menerapkan discharge planning
2. Tujuan khusus :
a. Mengorientasikan pasien dan keluarga pasien pada lingkungan baru selama
hospitalisasi.
b. Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang kemoterapi
sehubungan penyakit yang diderita.
c. Membuat perencanaan pasien pulang dengan mengajarkan pada pasien tentang diit,
aktifitas, tanggal dan tempat kontrol dan perawatan yang harus dilakukan selama
dirumah.
C. Manfaat
1. Bagi Pasien
a. Meningkatkan interaksi yang positif antara perawat dengan pasien selama perawatan
di rumah sakit.
b. Meningkatkan pengetahuan pasien tentang kemoterapi
c. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada pasien
d. Membantu pasien memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam memperbaiki
serta mempertahankan status kesehatan pasien
2. Bagi Mahasiswa
a. Terjadi pertukaran informasi antara mahasiswa dengan pasien sebagai penerimaan
pelayanan
b. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada penyembuhan pasien
c. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan perawatan dirumah
3. Bagi rumah sakit
Memberikan pelayanan komprehensif dan berkelanjutan.

D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab

E. Media
1. Kartu Discharge Planing
2. Leaflet.
3. Flipchart.

F. Pelaksanaan
Topik : Discharge planning pada klien dengan tumor Ca.Cervix dengan
hemodialisa.
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Hari/ tanggal :
Waktu :
Materi : Hemodialisa

F. Pengorganisasian
Mahasiswa yang berperan dalam pelaksanaan Discharge Planning adalah:
Kepala ruangan : Triska Setya Putri, S.Kep
PP : Devania Firdhausya, S.Kep
PA : Fifi Fatimatur Rofi'ah, S.Kep
Supervisor : 1. .....................................................
2. .....................................................
4. .....................................................
5. .....................................................
Pembimbing : 1. .....................................................
2. .....................................................
3. .....................................................
4. .....................................................
J. Mekanisme kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. PP sudah siap dengan status pasien 10 menit Ners PP
dan format discharge planing. station dan
2. PP melapor pada Karu bahwa akan Karu
dilaksanakan Discharge Planning
(DP)
3. PP menjelaskan masalah pasien
4. Karu memeriksa kelengkapan
Discharge planning (Buku Rekam
Medis pasien, kartu DP, leaflet,
buku DP, medikasi pasien)
Pelaksana 1. Karu,PP dan PA bersama menuju 30 menit Bed Karu, PP,
an ke ruang pasien pasien PA
2. Karu mengawali pembicaraan
dengan menyapa dan menjelaskan
tujuan kegiatan
3. Karu mempersilahkan PP dan PA
untuk melakukan DP
4. Karu memohon ijin keluar ruangan
untuk melanjutkan tugas yang lain
5. PP menyapa pasien kemudian
mengevaluasi pengetahuan pasien
dan keluarga mengenai materi
discharge planning (Hemodialisa):
 Pengertian, cara dan syarat
pemberian, efek samping dan
cara mengatasi efek samping
hemodialisa
6. PP dengan dibantu oleh PA
menjelaskan kepada pasien
mengenai hal-hal yang perlu
diperhatikan oleh pasien dan
keluarga yang menjalani
hemodialisa selama perawatan di
RS maupun setelah KRS
 Minum obat
 Aktivitas dirumah
 Perawatan di rumah
 Diet
 Jadwal kontrol
7. PP menanyakan kembali pada
pasien tentang materi yang telah
disampaikan dan menjelaskan
kembali hal-hal yang belum jelas
8. Meminta tanda tangan klien sebagai
bukti legal telah dilakukan
discharge planning
9. PP dan PA mengucapkan terima
kasih dan keluar dari kamar pasien
Pendoku- 1. Mendokumentasikan kegiatan 5 menit Nurse PP
mentasian discharge planning kedalam buku Station
discharge planning
2. PP melaporkan hasil kegiatan DP Ruang PP, Karu
kepada Karu Karu
3. Karu memeriksa kelengkapan
dokumentasi DP dan memberikan
reward atas kinerja PP

K. Evaluasi.
1). Evaluasi Struktur
a. Persiapan dilakukan pada saat pasien masuk Ruang Anggrek
b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.
c. Penyusunan proposal.
d. Menetapkan kasus.
e. Membuat media yang dibutuhkan untuk discharge planning
2). Evaluasi Proses.
a. Kegiatan berjalan sesuai dengan alur dan waktu yang telah ditetapkan
b. Seluruh peserta menjalankan peran dan fungsinya dengan baik
3). Evaluasi Hasil
a. Pasien dan keluarga menyatakan bahwa informasi yang dijelaskan oleh PP dan PA sudah
sangat jelas
b. Seluruh kegiatan dapat terdokumentasi dengan baik
MATERI DISCHARGE PLANNING

A. Pengertian
Perencanaan pulang (discharge planning) merupakan proses terintegrasi yang terdiri
dari fase-fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang
berkesinambungan (Raden and Trafft, 1990).

B. Tujuan
Menurut Jipp dan Sirass (199VIII) perencanan pulang (Discharge Planning) bertujuan :
1. Menyiapkan pasien secara fisik, psikologis dan sosial.
2. Meningkatkan kemandirian pasien.
3. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien.
4. Membantu rujukan pasien pada system pelayanan yang lain.
5. Membantu pasien dan keluarga agar memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap
dalam mempertahankan status kesehatan pasien.
6. Melaksanakan rentang perawatan antar rumah sakit dan masyarakat.

C. Komponen Perencanaan Pulang


1. Perawatan di rumah
Meliputi pemberian pengajaran atau pendidikan kesehatan (health education)
mengenai : diet, mobilisasi, waktu kontrol dan tempat kontrol.
Pemberian pembelajaran disesuaikan dengan tingkat pemahaman pasien dan
keluarga. mengenai perawatan selama pasien di rumah nanti.
2. Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnya.
Pada pasien yang akan pulang dijelaskan obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara
pemberian, dan waktu yang tepat minum obat.
3 Obat-obatan yang dihentikan
Meskipun ada obat-obatan yang tidak diminum lagi oleh pasien, obat- obatan tersebut
tetap dibawakan ke pasien.
4 Hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dan hasil pemeriksaan selama MRS dibawakan ke
pasien waktu pulang
5 Surat-surat seperti : surat keterangan sakit, surat control, hasil – hasil pemeriksaan
laborat, foto rontgen, USG dll.
6 Jadwal tahap kemoterapi berikutnya.

D. Tindakan keperawatan pada waktu perencanaan pulang


Tindakan perawatan yang diberikan pada waktu perencanaan pulang yaitu meliputi :
a. Pendidikan (edukasi, redukasi, reorientasi) pendidikan kesehatan diharapkan bisa
mengurangi angka kambuh dan meningkatkan pengetahuan pasien.
b. Program pulang bertahap
Bertujuan untuk melatih pasien kembali kelingkungan keluarga dan masyarakat antara lain
apa yang harus dilakukan pasien di rumah sakit, apa yang harus dilakukan keluarga.
c. Rujukan
Integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara perawatan
community dengan rumah sakit sehingga dapat mengetahui perkembangan pasien
dirumah.
E. Jenis pemulangan Pasien
1. Conditinal discharge (pulang sementara atau cuti), keadaan pulang ini dilakukan
apabila kondisi pasien bagus tidak terdapat kompilikasi. Pasien untuk sementara
dirawat di rumah namun harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau Puskesmas
terdekat.
2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya) cara ini merupakan akhir dari
hubungan pasien dengan rumah sakit. Namun apabila pasien perlu dirawat kembali maka
prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.
3. Judical discharge (pulang paksa) kondisi ini pasien diperbolehkan pulang walaupun
kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi pasien harus dipantau
dengan melakukan kerjsama dengan perawat puskesmas terdekat.
F. Alur Discharge Planning

Menyambut kedatangan pasien.


Orientasi ruangan, jenis pasien, peraturan &
denah ruangan.
Memperkenalkan pasien pada teman sekamar,
Pasien masuk perawat, dokter & tenaga kesehatan yang
RS lain.
Melakukan pengkajian keperawatan.

Pasien Pemeriksaan klinis & pemeriksaan


selama penunjang yang lain. Perawat
dirawat Melakukan asuhan keperawatan. Dokter
Penyuluhan kesehatan : penyakit, Tim kesehatan
perawatan, pengobatan, diet, aktivitas, lain
kontrol.

Pasien KRS Perencanaan pulang

Penyelesaian Program HE :
Pengobatan / kontrol. Lain - lain :
administrasi Surat kontrol
Kebutuhan nutrisi
Aktivitas & istirahat Resep
Perawatan di rumah Sisa obat
Foto

Askes Astek umum


Monitoring oleh petugas
kesehatan & keluarga

PHB Kantor
Astek Kontrol RS Homecare

Kasir

Gambar 2.1 Alur Discharge Planing

Keterangan :
 Tugas kepala Ruangan :
- Menerima pasien baru.
- Menentukan estimasi lama perawatan
 Tugas Perawat Primer
- Membuat rencana discharge planning
- Membuat leaflet
- Memberikan konseling
- Memberikan pendidikan kesehatan
- Menyediakan format discharge planning
- Mendokumentasikan discharge planning
 Tugas Perawat Associate
- Melaksanakan agenda discharge Planning (pada saat perawatan dan diakhiri
perawatan.
3.2 Resume Pelaksanaan Discharge Planning
Hari / Tanggal :
Jam :
Tempat : Ruang Anggrek RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi
Acara : Discharge Planning
1. Acara dihadiri oleh
a. Pembimbing dari ruangan 2 orang
b. Supervisor 3 orang
c. Mahasiswa Profesi Ners Angkatan IX STIKes Banyuwangi sebanyak 15 orang.
2. Hasil evaluasi
a. Evaluasi stuktur
Persiapan dilakukan selama 6 hari mulai dari pembuatan proposal, undangan,
berlatih role play sampai kegiatan Discharge Planning dilakukan. Acara tepat
waktu sesuai jadwal pada Gannt Chart. Pasien yang dilakukan Discharge Planning
adalah pasien yang akan pulang (KRS) dengan Diagnosa Medis Tumor Ca.Cevix
dengan hemodialisa di Ruang Anggrek setelah mendapat terapi hemodialisa selama
satu hari.
b. Evaluasi Proses
NO WAKTU KEGIATAN
1 Pelaksanaan Discharge Planning berlangsung (Role Play)
dimulai dengan persiapan sampai akhir dari Role Play
2 Diskusi dan klarifikasi dari supervisor dan pembimbing
ruangan.

- Penjelasan untuk efek samping hemodialisa harus


lebih mendalam.
- Keluarga pasien sebaiknya dilibatkan sejak awal
- Cara bertanya pada pasien lebih diperhalus.
- Dalam penyampaian tentang nutrisi mungkin bisa
dengan memakai contoh makanan atau menu.
- Evaluasi pemberian obat pada masing-masing dan
fungsinya.
- Ada leaflet perawatan di rumah.

- Pemberian Discharge Planning harus disesuaikan


dengan kondisinya, akan lebih baik mengevaluasi
dan lebih difokuskan pada perawatan di rumah
terkait nutrisinya, terutama makanan anti oksidan
(jus apel, pepaya, tomat dan wortel).
- Efek hemodialisa dipengaruhi oleh kondisi fisik
terutama lansia.

- Alur Discharge Planning ditambahkan.


- Perkenalan karu sebaiknya dilengkapi kepala
ruangan.
- Discharge Planning seharusnya memberi informasi
yang lengkap tentang bagaimana dan kemana
mencari bantuan jika terjadi masalah berhubungan
dengan keadaaan sakitnya.
- Discharge Planning juga untuk menggali
pengetahuan klien.
- Harus dikaji lebih dalam

- Unggulan Discharge Planning harus diperdalam dan


dimantapkan.
- Leaflet dan penjelasan tentang obat yang dibawa
pulang klien harus lebih jelas.
- Tambahkan alur Discharge Planning

c. Evaluasi Hasil.
a. Kegiatan dihadiri oleh 3 dari 8 orang supervisor yang diundang.
b. Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan peran masing-
masing.
c. Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik.

BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Discharge planning bertujuan menyiapkan klien secara fisik, psikologis dan sosial,
membantu klien dan keluarga agar memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam
mempertahankan status kesehatan klien, serta terciptanya rasa aman dan nyaman diharapkan
dapat memberikan kepuasan pada klien yang nantinya akan akan mampu meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan.
Pelaksanaan discharge planning yang dilaksanakan pada hari terhadap klien dan keluarga
klien Ny. Suparmi dapat berjalan dengan baik dan lancar. Para pemeran telah melakukan peran
sesuai dengan jobnya masing-masing, KARU membuka acara discharge planning, selanjutnya
PP didampingi PA memberikan penjelasan kepada keluarga tentang : Efek samping hemodialisa,
Diit (makanan yang boleh atau dianjurkan dikonsumsi),Obat-obatan yang dibawa pulang (dosis
dan waktu pemberian), Aktivitas dan istirahat, Serta hal-hal yang harus dilakukan jika terjadi
efek samping hemodialisa yang tidak diinginkan..
Demi kesempurnaan pelaksanaan discharge planning pada role play yang telah dilaksanakan
oleh kelompok 1, tetentunya banyak mendapat saran dan masukan dari pembimbing ruangan dan
supervisor.

4.2 Saran
Perencanaan pulang (discharge planning) yang merupakan bagian dalam pelaksanaan
MAKP, Perawat Primer diharapkan mampu melakukan discharge planning pada semua pasien
yang dirawat di ruang, sehingga kebutuhan dari pasien diidentifikasi yang berkaitan dengan
masalah yang mungkin timbul di rumah pada saat pasien pulang nanti.

DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional.Edisi 2. Salemba Medika. Jakarta

FKp. 2009. Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan Ners. Surabaya

……………………..., 2008. Kumpulan Materi Kuliah Manajemen Keperawatan :


Disampaikan pada Perkuliahan FKp UNAIR (tidak dipublikasikan)

Anda mungkin juga menyukai